Rega Alfian, 2015
A. Metode Penelitian
Untuk menghasilkan suatu penelitian yang baik, terlebih dahulu ditentukan
metode sebagai arah penelitian yang akan dituju, maka dari itu seorang peneliti
dituntut untuk terampil menentukan metode penelitian yang akan digunakannya.
Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan
tujuan dari penelitian adalah mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan
hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai dengan prosedur
penelitian. Menurut Sugiyono (2011, hlm.3) “Metode penelitian diartikan sebagai
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Sedangkan menurut Purwanto (2010, hlm.9) “Penelitian merupakan sebuah dialog
dimana pertanyaan dirumuskan dalam rumusan masalah agar dapat dicari
pemecahannya dalam proses penelitian.” Jadi dapat disimpulkan dari kedua sumber
tersebut, metode penelitian digunakan untuk mendapatkan data dari masalah yang
akan dicari pemecahannya untuk kemudian di simpulkan hasil dari penelitian
tersebut. Ada beberapa macam metode yang digunakan dalam penelitian, diantaranya
metode historis, deskriptif, dan eksperimen.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan oleh penulis adalah eksperimen.
Sugiyono (2011, hlm.107) menjelaskan bahwa “metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.” Sedangkan menurut
Solso dan Maclin (2002) dalam situs
https://navelmangelep.wordpress.com/2012/02/27/metode-penelitan-eksperimen/ yang diunduh pada tanggal 31 juli 2015 yaitu “penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang di dalamnya ditemukan minimal satu variabel yang dimanipulasi
Dapat disimpulkan dari penjelasan diatas bahwa metode eksperimen
merupakan salah satu metode dalam penelitian yang dapat digunakan untuk
menentukan pengaruh, baik kualitas maupun kuantitas pada suatu peristiwa atau
untuk menentukan pengaruh beberapa variabel.
B. Desain Penelitian
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu pola atau desain penelitian
yang sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan penelitian dan
hipotesis yang akan diuji kebenarannya.
Desain eksperimen merupakan bagian dari desain penelitian. Mengenai desain
eksperimen yang diunduh oleh penulis dari
http://teknikindustriitm.blogspot.com/?m=1 menjelaskan sebagai bahwa “Desain eksperimen adalah suatu rancangan percobaan (dengan tiap langkah tindakan yang
betul-betul terdefinisi) untuk memperoleh informasi yang berhubungan atau yang
diperlukan dalam membahas permasalahan yang sedang dihadapi.”
Pada penelitian ini penulis bermaksud menggunakan desain one-shot case
study. Peneliti menggunakan desain ini dengan alasan di dalam penelitian ini terdapat
suatu kelompok yang diberi perlakuan dan akan dilakukan observasi kepada
kelompok tersebut. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1
Desain Penelitian One-shot case study Sugiyono (2011, hlm.110)
Keterangan:
X = Perlakuan (pembelajaran penjas dengan menggunakan modifikasi
permainan bola basket)
O = Observasi jumlah waktu aktif belajar
C. Populasi dan Sampel
Populasi memegang peranaan yang sangat penting dalam sebuah penelitian.
Ketelitian dalam menentukan jumlah suatu populasi akan menentukan keberhasilan
suatu penelitian. Sugiyono (2011, hlm.117) menjelaskan bahwa populasi adalah
“wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas atau
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.”
Berdasarkan kutipan diatas, maka yang dimaksud dengan populasi adalah
sekumpulan individu yang akan diteliti dan terdiri dari beragam karakter dan
perbedaan dari sekumpulan individu tersebut diharapkan akan memperoleh informasi
yang berguna untuk memecahkan masalah penelitian. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa SMA Negeri 23 Bandung.
Sedangkan sampel merupakan bagian daripada populasi, sesuai yang
dijelaskan oleh Sugiyono (2011, hlm.118) “sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah para siswa-siswi SMA negeri 23 Bandung yang mengikuti
ekstrakulikuler bolabasket sebanyak 27 orang.
D. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2011, hlm.148) berpendapat bahwa “instrumen penelitian adalah
suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun social yang diamati.
Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.”
Untuk mengetahui apakah dengan modifikasi pembelajaran penjas dapat
mempengaruhi jumlah waktu aktif belajar pendidikan jasmani penulis bermaksud
menggunakan instrumen penelitian penampilan mengajar, dalam instrument ini
penulis menggunakan lembar observasi siswa Duration Recording jumlah penyebaran
penggunaan dalam PBM penjas, dalam lembar observasi ini terdapat empat kategori
(waktu menunggu giliran).” Waktu pengelolaan siswa (M) digunakan oleh guru untuk
mengelola siswa tersebut seperti mengisi daftar hadir, menyiapkan peralatan
pembelajaran atau mengkondisikan siswa. Waktu instruksi (I) dilakukan oleh guru
untuk memberikan materi pembelajaran, memberikan instruksi kepada siswa,
mendemonstrasikan gerakan dan tanya jawab. Waktu belajar atau aktivitas (A)
dihabiskan oleh para siswa untuk melakukan gerakan atau melakukan aktivitas
pembelajaran sesuai yang di instruksikan oleh guru pada saat pelajaran berlangsung.
Sedangkan waktu menunggu (W) biasanya digunakan oleh para siswa untuk
menunggu giliran antrian untuk melakukan gerakan, menunggu mendapat bola, atau
istirahat. Keempat kategori tersebut dapat dicantumkan pada lembar observasi apabila
mencapai lebih dari 50% dari jumlah siswa dalam satu kelas tersebut yang ditangani
oleh guru. Sedangkan format Duration Recording yang digunakan adalah format
analisis pemanfaatan waktu dalam bentuk garis waktu. Adapun langkah-langkah
dalam pelaksanaan penggunaan instrument tersebut sebagai berikut: berilah garis pada
menit dan detik tertentu sesuai dengan kapan kategori PBM (M,I,A, dan L) dimulai
dan diakhiri. (misal: beri garis pertama pada angka tujuh dan beri tanda M yang
artinya bahwa menit pertama sampai menit ke lima digunakan untuk urusan
manajemen).
Kegiatan observasi dilaksanakan diluar proses kegiatan belajar mengajar di
sekolah atau setelah siswa pulang sekolah selama 12 kali pertemuan, materi
pembelajaran tidak berdasarkan kurikulum melainkan materi permainan bolabasket
yang di modifikasi dengan jumlah dan kondisi siswa yang disesuaikan. Untuk dapat
mengukur waktu aktif belajar pendidikan jasmani maka akan digunakan tabel jumlah
penyebaran penggunaan waktu dalam PBM penjas. Jumlah menit dalam lembar
observasi ini disesuaikan dengan jam pelajaran pendidikan jasmani yang terdapat
Tabel 3.1
Program penelitian
pertemuan Waktu Nama kegiatan
Ke-1
90 menit Flag football like games
Ke-6
90 menit American football like
games
Ke-7
90 menit Shoot on the target
Ke-8
90 menit Handball like games
Ke-9
90 menit Basketball like games
Ke-10
90 menit Basketball like games
Ke-11
90 menit Basketball like games
Ke-12
Gambar 3.2
E. Prosedur Penelitian
Sedangkan prosedur pengambilan data dalam penelitian yang akan di tempuh
oleh penulis yaitu sebagai berikut:
Gambar 3.3
Langkah-Langkah Prosedur Penelitian
Sesuai langkah-langkah pada prosedur penelitian diatas dapat dijelaskan
urutannya sebagai berikut:
SMAN 23 Bandung
Sampel
Perlakuan
(Pembelajaran penjas dengan menggunakan
modifikasi permainan bola basket)
Evaluasi
Pengolahan data
1. Sebelum terjun ke lapangan peneliti harus sudah memiliki konsep masalah
yang akan di teliti.
2. Apabila sudah memiliki konsep masalah dan tujuan penelitian selanjutnya
peneliti mencari dan menentukan populasi yang akan digunakan dalam
penelitian ini.
3. Lalu peneliti menghubungi pihak sekolah yang dijadikan tempat penelitian,
dalam hal ini yaitu SMA Negeri 23 Bandung.
4. Menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini.
5. Setelah sampel ditentukan dilakukan observasi untuk melihat keadaan awal
dari sampel tersebut.
6. Membuat program pembelajaran yang akan digunakan sebagai treatment,
yaitu materi pembelajaran permainan bolabasket yang di modifikasi.
Treatment dilakukan selama 12 kali pertemuan dalam waktu kurang lebih satu
bulan.
7. Evaluasi diadakan setiap pertemuan oleh observer selain guru, evaluasi
pembelajaran berbentuk lembar observasi yang telah di siapkan oleh peneliti.
8. Setelah data terkumpul selama 12 pertemuan, semua data di olah sesuai
kategori dan dimasukkan kedalam bentuk grafik persentase.
9. Apabila data-data tersebut sudah mengalami proses pengolahan dan telah
mendapatkan hasilnya, peneliti dapat menarik kesimpulan dari hasil
pengolahan data penelitian tersebut agar dapat menjawab permasalahan
didalam penelitian ini.
F. Analisis Data
Setelah data penelitian sudah terkumpul dari hasil penelitian, langkah
selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data agar memberikan informasi yang
dapat menggambarkan tujuan dari peneliti. Bodgan (dalam sugiyono, 2011, hlm.334)
menyatakan bahwa: “Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan
kepada orang lain.”
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan
uji statistik yang sesuai, agar dapat menguji hipotesis dan memberikan kesimpulan
yang tepat. Adapun langkah-langkah tersebut dapat ditempuh dengan prosedur
sebagai berikut:
1. Mencari nilai rata-rata
2. Menghitung persentase kenaikan
1. Mencari nilai rata-rata. Sudjana (2005, hlm.67)
Menghitung skor rata-rata kelompok sampel menggunakan rumus sebagai
berikut:
�̅ = ∑���
�̅ = skor rata-rata yang dicari
∑�� = jumlah nilai data (skor yang dicapai sampel) n = jumlah sampel
2. Menghitung Persentase Kenaikan (rumushitung.com)
Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan jumlah waktu aktif belajar
gerak siswa dari pertemuan pertama hingga pertemuan terakhir dalam penelitian