57/ S1/ KTP/ JUNI 2014
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Pendekatan dan Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan positivistik. Pendekatan
positivistik digunakan berdasarkan pertimbangan bahwa penelitian mengenai
implementasi pembelajaran tematik terpadu di Sekolah Dasar ini memerlukan
data yang akurat berdasarkan bukti-bukti empirik dan dapat diukur disertai
analisis secara statistik. Seperti yang diungkapkan Arifin (2012:15) bahwa “pendekatan positivistik pada umumnya digunakan dalam penelitian kuantitatif, dimana prosesnya berlangsung secara ringkas, terbatas dan
memilah-milah permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur”. Sejalan
dengan itu, Sugiyono (2013:14) menyatakan bahwa:
Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian berlandaskan filsafat positivisme (memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklarifikasikan, relatif tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan gejala bersifat sebab akibat), digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik...
Dalam penelitian ini peneliti ingin mendapatkan indormasi/ data yang
akurat dan dapat diukur dari suatu populasi, dalam hal ini adalah Sekolah
Dasar di kota Bandung yang telah menerapkan pembelajaran tematik terpadu
dalam kurikulum 2013.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif jenis
survey. Menurut Sukmadinata (2012: 72) metode deskriptif adalah metode
yang berusaha untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik
57/ S1/ KTP/ JUNI 2014
“Penelitian survey merupakan penelitian yang bertujuan bukan hanya untuk mengetahui suatu fenomena, tetapi juga untuk menentukan kesamaan status
dengan cara membandingkannya dengan kriteria atau standar yang sudah
ditentukan” (Arifin, 2012:42).
Pemilihan metode deskriptif jenis survey dalam penelitian ini didasari
oleh maksud dari penelitian yang ingin mendeskripsikan dan menganalisis
bagaimana implementasi pembelajaran tematik terpadu di Sekolah Dasar
yang ada di wilayah Kota Bandung.
B.Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi penelitian
Populasi merupakan keseluruhan kumpulan unit yang menjadi subjek
penelitian. Menurut Sugiyono (2013:117) “Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas; objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah Sekolah Dasar yang telah menerapkan Kurikulum 2013 di wilayah Kota
Bandung pada tahun ajaran 2013/2014.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota Bandung,
pada tahun ajaran 2013/2014, terdapat 14 Sekolah Dasar yang menerapkan
Kurikulum 2013 di Kota Bandung.
Tabel 3.1
Sekolah Usulan Piloting Kurikulum 2013
Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 2013
No Nama Sekolah Alamat Jumlah Guru
Kelas I & IV 1 SDPN PAJAGALAN 58 JL. PAJAGALAN NO. 58 7
2 SDN CICABE JLN.H.ABDUL HAMID
NO. 66
7
57/ S1/ KTP/ JUNI 2014
SDN HALIMUN JL. HALIMUN NO.46
BANDUNG
7
8
SDN RANCALOA JL. CIPAMOKOLAN NO 62
12
9 SDPN SABANG
JLN SABANG NO. 2 11
10
SDN RAYA BARAT JL JEND SOEDIRMAN NO 587
6
11
SDPN SETIABUDI JL. SARIRASA BLOK 4 SARIJADI
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung
2. Sampel Penelitian
Menurut Sukmadinata (2012:250), “sampel adalah kelompok kecil yang secara nyata kita teliti dan tarik kesimpulannya”. Sedangkan Arifin (2012:215) menyatakan bahwa “sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki”. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan sumber data sebagai wakil dari populasi.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster
57/ S1/ KTP/ JUNI 2014
dimana yang dipilih secara random bukan individual, tapi kelompok-kelompok”. Adapun dalam penelitian ini, peneliti mengikuti langkah-langkah pemilihan sampel secara cluster menurut Darmadi sebagai berikut:
1. Menentukan dan mendefinisikan populasi 2. Menentukan Jumlah sampel yang dikehendaki 3. Menentukan dan mendefinisikan cluster secara logis 4. Mendaftar cluster yang ada dalam populasi
5. Menafsirkan jumlah rata-rata anggota populasi dalam setiap cluster
6. Menentukan jumlah cluster yang diperlukan dengan membagi besarnya sampel dengan ukuran cluster yang ditaksir
7. Memilih secara random cluster yang dibutuhkan
8. Memasukan pada penyelidikan itu semua anggota populasi pada tiap cluster yang dipilih
Dari empat belas sekolah dengan rata-rata 7 orang guru kelas I dan IV
pada tiap sekolah, peneliti memilih empat sekolah yang dibutuhkan secara
random. Pemilihan empat sekolah sebagai sampel penelitian berdasarkan
pertimbangan menurut Darmadi (2013:57) bahwa “untuk jumlah sampel yang
diambil sebanyak 100 sampai 150 subjek, maka jumlah sampel yang diambil
sebanyak lebih kurang 25%-30%”. Jadi empat sekolah dengan jumlah guru
sebanyak 37 orang guru sudah cukup mewakili populasi.Data sampel penelitian
disajikan dalam tabel berikut
Tabel 3.2
Daftar Sampel Penelitian
No Nama sekolah Alamat Jumlah Guru Kelas
1&IV
1. SDN CICABE JLN.H.ABDUL HAMID NO. 66
7
2. SDPN SABANG JLN SABANG NO. 2 11
3. SDN ASMI JL.ASMI NO. 2 10
4. SDN HALIMUN JL. HALIMUN NO.46 BANDUNG
7
57/ S1/ KTP/ JUNI 2014
C.Definisi Operasioanal
1. Implementasi Pembelajaran
Implementasi adalah pelaksanaan dari suatu perencanaan untuk mencapai
tujuan yang telah di tetapkan.Pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Implementasi dalam penelitian ini berupa perencanaan, pelaksanaan proses
pembelajaran dan penilaian yang dilakukan guru dalam pembelajaran
pendekatan tematik terpadu dalam rangka implementasi kurikulum 2013 di
satuan pendidikan Sekolah Dasar.
Dalam kebijakan implementasi kurikulum 2013, perencanaan
pembelajaran tematik dimulai dari penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP). Penentuan tema, pemetaan kompetensi dasar dan jaringan
tema telah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini disebutkan dalam panduan
teknis penyusunan RPP di Sekolah dasar oleh Kemdikbud (2013:12) bahwa “Dalam implementasi Kurikulum 2013, tema tidak dinegosiasikan dengan peserta didik, tetapi sudah ditetapkan oleh pemerintah, bahkan silabus tematik, buku guru dan buku siswa telah disediakan oleh pemerintah”. Dalam penelitian ini, perencanaan pembelajaran meliputi prosedur penyusunan RPP
danPengembangan komponen pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran yang meliputipenerapan pendekatan saintifik,
pemanfaatan alat/bahan/sumber belajar dan pengelolaan kelas.
Penilaian pembelajaran meliputi penerapan penilaian otentik. Selain itu
peneliti pun meneliti kesulitan dan upaya dalam implementasi pembelajaran
tematik terpadu.
2. Tematik Terpadu
Tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam
berbagai tema sehingga pembelajaran menjadi utuh. Dengan demikian, peserta
terpecah-57/ S1/ KTP/ JUNI 2014
pecah. Tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang disarankan
di tingkat sekolah dasar dalam Kurikulum 2013.
3. Sekolah Dasar
Sekolah dasar adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di
Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1
sampai kelas 6. Sekolah dasar dalam penelitian ini adalah Sekolah Dasar di Kota
Bandung yang telah menerapkan kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014
yang di implementasikan di kelas 1 dan 4.
D.Teknik pengumpulan data
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu angket atau
kuisioner. Menurut Sukmadinata (2012:219) “Angket merupakan suatu teknik
pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung
bertanya-jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpul datanya juga disebut
angket berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh responden”.
Angket yang digunakan adalah angket berstruktur dengan bentuk
campuran yang merupakan gabungan antara angket terbuka dan tertutup.
Angket campuran ini digunakan untukmengumpulkan data mengenai
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, penilaian pembelajaran,
kesulitan-kesulitan guru dalam implementasi pembelajaran tematik dan upaya
dalam mengatasi kesulitan implementasi pembelajaran tematik terpadu.
E.Teknik Analisis Data
Pengolahan data untuk proses penarikan kesimpulan perlu dilakukan
mengingat data yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat kuantitatif.
Analisis data dilakukan untuk menyederhanakan seluruh data yang terkumpul,
mnyajikannya dalam susunan yang sistematis, kemudian mengolah dan
57/ S1/ KTP/ JUNI 2014
Analisis ini menggunakan perhitungan persentase. Teknik persentase
digunakan untuk mengetahui banyaknya responden yang menjawab suatu item
dalam pertanyaan angket. Melalui teknik prosentase ini peneliti dapat
mempresentasekan setiap jawaban responden terhadap pertanyaan yang
diajukan peneliti.
Teknik persentase ini menggunakan rumus sebagai berikut:
� = �
� � 100
Keterangan:
F = Frekuensi yang diperoleh
N = Jumlah seluruh data
Untuk memperoleh penafsiran maka persentase dari kemungkinan
jawaban yang dipilih ditafsirkan berdasarkan kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.3
Penafsiran Prosentase
Persentase Penafsiran
0%-1% Tidak ada
1%-25% Sebagian kecil
26%-49% Kurang dari setengahnya
50% Setengahnya
51%-75% Lebih dari setengahnya
76%-99% Sebagian besar
100% Seluruhnya
57/ S1/ KTP/ JUNI 2014
F. Prosedur PelaksanaanPenelitian
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap persiapan adalah; menyusun
serta konsultasi mengenai rancangan penelitian dengan dosen pembimbing,
membuat instrumen penelitian dan mengurus surat perizinan penelitian.
2. Tahap Uji Validitas dan Keterbacaan Instrumen
Uji validitas berkenaan dengan kesesuaian alat ukur terhadap konsep yang diukur. “Validitas suatu menunjuk sejauh mana suatu alat mengukur apa yang hendak diukur” (Ary dkk, 2011:293).
Penelitian ini menggunakan instrumen non-tes yang bersifat
mengimpun data, maka cukup dilakukan dengan validitas isi dan validitas
konstruk. Hidayati (2009: 508) menyatakan “untuk penggunaan instrumen
non tes yang bersifat menghimpun data dalambentuk naratif atau nominal
cukup dilakukan dengan validitas isi atau konstruk”.
a. Validitas Isi
Validitas isi menunjukan kemampuan instrumen penelitian dalam
mengungkap atau meneliti semua isi yang hendak diukur. Sukmadinata 2012:229) menyatakan “Validitas isi berkenaan dengan isi dan format instrumen, apakah instrumen tepat mengukur apa yang hendak diukur dan
apakah butir pertanyaan telah mewakili aspek yang hendak diukur”.
Menurut Ary (2011:296), “validitas isi tidak dapat dinyatakan dalam
bentuk angka, pengesahan validitas isi didasarkan pada pertimbangan”.Menurut Furchan, Jika penilai itu sepakat bahwa butir instrumen sudah mencerminkan wilayah isi dengan memadai, maka
instrumen tersebut dapat dikatakan telah memiliki validitas isi.
Agar memenuhi validitas isi, peneliti meminta pertimbangan
(judgement) dari pakar yaitu kepada pembimbing skripsi dengan telaah
kisi-kisi dan item pertanyaan apakah materi instrumen sudah baik dan sesuai
57/ S1/ KTP/ JUNI 2014
b. Validitas konstruk
Validitas konstruk berkenaan dengan kesanggupan instrumen
penelitian dalam mengukur pengertian dalam materi yang diukurnya.
Pengujian validitas konstruk hampir sama dengan validitas isi yaitu dengan
menggunakan bantuan ahli. Menurut Sugiyono (2013:182) “Secara teknis
pengujian validitas konstruk dan validitas isi dapat dibantu dengan
menggunakan kisi-kisi instrumen atau matrik pengembangan instrumen”.
Dalam memenuhi validitas konstruk, peneliti meminta bantuan pembimbing
skripsi.
c. Uji Keterbacaan Instrumen
Setelah pengujian isi dan konstruksi dari ahli maka diteruskan dengan
ujicoba instrumen. Arikunto (2009:178) mengemukakan mengenai tujuan
uji coba instrumen bukan tes bahwa
tujuan uji coba instrumen bukan tes tidak dimaksudkan untuk mengetahui validitas karena biasanya instrumen-instrumen tersebut sudah disusun atas dasar kisi-kisi dari variabel. Adapun tujuan adalah untuk mengetahui keterbacaan atau tingkat pemahaman responden terhadap instrumen.
Uji coba instrumen dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui keterbacaan instrumen oleh pengguna. Uji keterbacaan
instrumen dimaksudkan untuk mengetahui efektifitas atau kejelasan kalimat
yang dipakai dalam setiap item pertanyaan.
3. Tahap pengumpulan data
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mendata jumlah guru
SD yang akan dijadikan sumber data penelitian, dilanjutkan dengan
57/ S1/ KTP/ JUNI 2014
4. Pengolahan Data
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengolahan hasil penyebaran
angket. Hasil pengolahan data penelitian dibuat penafsiran serta
kesimpulannya yang akan menjadi hasil atau kesimpulan penelitian.
5. Tahap Pelaporan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaporan adalah:
a. Merumuskan hasil penelitian
b. Menyusun laporan dalam bentuk skripsi