• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Penilaian Akses Informasi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan | ICJR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Penilaian Akses Informasi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan | ICJR"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2

Edit or Anggara

Pe n u lis Diyan, SH

H a k Cipt a

At t r ibu t ion - N on Com m er cia l- Sh a r eAlik e 3 .0 Un por t e d ( CC BY- N C- SA 3 .0 )

H u bu n gi Ka m i:

I n st it u t e for Cr im in a l Ju st ice Refor m

Jl. Cem paka No 4, Pasar Minggu, Jakart a Selat an 12530

ht t p: / / icj r.or.id | ht t p: / / t wit t er.com / icj rid | ht t p: / / reform asidefam asi.net Phone/ Fax ( 62- 21) 7810265

(3)

3

D a ft a r I si

Kat a Pengant ar ... 4

Pendahuluan ... 5

Konsep Akses I nfor m asi Dalam Ber bagai Per at uran Per undang- undangan ... 6

Tabel Penilaian Akses I nfor m asi di PN Jakart a Selat an ... 9

Analisa Ter hadap Akses I nfor m asi di PN Jakar t a Selat an ... 17

Penut up ... 18

Tent ang Penulis ... 19

(4)

4

Ka t a Pe n ga n t a r

Kebebasan Mem peroleh I nform asi Publik t elah m enj adi salah sat u m ant ra sakt i yang saat ini ser ing diper bincangkan di I ndonesia. Akses t erhadap inform asi t elah m enj adi kebut uhan bagi set iap orang dan set iap korporasi bisnis yang berinvest asi di I ndonesia. Kebut uhan akan inform asi t ak ayal t elah m enj adi kebut uhan prim er bagi set iap orang. Tanpa inform asi yang beredar bebas dan m em adai m aka di m asyarakat hanya akan beredar rum or yang t idak bisa di ver ifikasi kebenarannya.

Begit u pent ingnya akses inform asi ini sam pai – sam pai sebelum UU No 14 Tahun 2008 t ent ang Ket er bukaan I nform asi Publik di sahkan, Mahkam ah Agung RI t elah m erespon gagasan ket erbukaan inform asi publik di Pengadilan m elalui dikeluarkannya Surat Keput usan Ket ua Mahkam ah Agung ( SK KMA) Nom or 1- 144/ KMA/ SK/ VI I / 2007 t ent ang Ket er bukaan I nform asi di Pengadilan. Tak lam a set elah UU No 14 Tahun 2008 t ent ang Ket er bukaan I nform asi Publik disahkan dan diber lakukan dua t ahun kem udian, Mahkam ah Agung kem udian m elakukan pem baharuan t erhadap akses inform asi di Pengadilan dengan dikeluarkannya Surat Keput usan Ket ua Mahkam ah Agung Nom or: 1- 144/ KMA/ SK/ I / 2011 t ent ang Pedom an Pelayanan I nform asi di Pengadilan.

Respon dari Mahkam ah Agung t ent u harus diapresiasi, selain it u t er dapat pula per kem bangan yang m enggem birakan di Mahkam ah Agung dim ana j uga t elah dapat m engakses dan m em pelaj ari put usan – put usan MA m elalui sit us MA di

www.put usan.m ahkam ahagung.go.id. Selain it u m asyarakat j uga dapat m engakses

inform asi per kem bangan perkaranya di Mahkam ah Agung m elalui

www.kepanit er aan.m ahkam ahagung.go.id/ perkara. Sem ua perkem bangan ini berdam pak

posit if, dim ana unt uk para advokat , akadem isi, prakt isi hukum , dan m asyarakat um um m em iliki kesem pat an unt uk m elihat pendapat Mahkam ah Agung dalam berbagai per kara unt uk dapat dipelaj ari.

Nam un, pert anyaan besarnya, apakah respon posit if dari Mahkam ah Agung dalam hal ket erbukaan inform asi ini j uga diikut i di Pengadilan – Pengadilan di t ingkat pert am a? Ber kenaan dengan hal t ersebut , m aka I CJR ber upaya unt uk m elakukan penilaian ( assesm ent ) t er hadap akses inform asi di PN Jakart a Selat an. Penilaian ini dilakukan sej ak t anggal 7 Juni 2011 hingga 11 Novem ber 2011 dan dilakukan t erhadap 3 j enis inform asi yait u dat a st at ist ik per kara ( j um lah per kara pidana yang m asuk) selam a kurun wakt u 5 t ahun t erhit ung 2005 s/ d 2010, put usan Pra Peradilan khusus kasus penahanan dari t ahun 2005 s/ d 2010, dan dat a t ent ang pendam pingan oleh advokat / penasehat hukum dalam per sidangan.

Dari upaya perolehan inform asi t ersebut , I CJR kem udian m elakukan penilaian ber dasarkan apa yang seharusnya t er j adi ber dasarkan per at uran perundang – undangan yang ber laku dan apa yang sebenarnya t er j adi. Hasil penilaian ini, t ent u kam i harapkan dapat m enj adi bahan evaluasi dan per baikan t idak hanya bagi Mahkam ah Agung secara um um , nam un j uga khususnya bagi PN Jakart a Selat an.

Laporan ini t ent u m asih j auh dari sem purna, nam un kam i berharap upaya kecil kam i ini m em iliki dam pak t er hadap proses per baikan dalam ket erbukaan inform asi publik di Mahkam ah Agung dan j uga pengadilan – pengadilan di bawahnya

Jakart a, Novem ber 2011

(5)

5

Pe n da h u lu a n

Era ket er bukaan inform asi t elah diakui di banyak Negara, hal ini t er bukt i dalam laporan yang dikeluarkan oleh Freedom of I nform at ion Cent er yang berpusat di London, I nggris. Dalam laporan t ersebut t ercat at bahwa t elah ada 50 negara yang m em iliki per at uran per undang- undangan yang m engat ur secara khusus t erhadap kebebasan at as akses inform asi. Dan t idak hanya it u, m asih t er dapat 30 negara lagi yang m asih dalam proses t erhadap penyusunan undang- undang ket er bukaan inform asi1.

Ket er bukaan inform asi ini m enj adi suat u bagian t er pent ing dalam kehidupan Negara yang m enganut paham dem okrat is. Dengan ket er bukaan infor m asi publik, m aka publik yang dalam hal ini diakui kedaulat annya dapat secara opt im al m elakukan pengawasan t erhadap penyelenggara Negara sehingga dapat m ewujudkan penyelenggaraan Negara yang baik. Tent u saj a hal t er sebut t idak t erlepas dari hak publik unt uk m engakses set iap inform asi yang ada disekit arnya2.

I nform asi adalah ket er angan, pernyat aan, gagasan dan t anda- t anda yang m engandung nilai, m akna dan pesan, baik dat a, fakt a m aupun penj elasannya yang dapat dilihat , di dengar dan dibaca yang disaj ikan dalam berbagai kem asan dan form at sesuai dengan per kem bangan t eknologi inform asi dan kom unikasi secara elekt ronik at aupun nonelekt ronik3. I nform asi m erupakan kebut uhan yang m endasar bagi set iap individu dalam pengem bangan diri m aupun lingkungan sosialnya. Sehingga, hak m em per oleh inform asi adalah hak asasi m anusia yang secara harfiah harus dij am in pem enuhannya. Hal ini yang kem udian dianut oleh I ndonesia sebagaim ana yang t elah disirat kan dalam Pasal 28F Undang- Undang Dasar Republik I ndonesia 1945 dan m enj adi inst rum ent dasar yang m encer m inkan const iot ut ional right s dalam upaya pem enuhan inform asi bagi set iap individu/ warga Negara oleh Negara.

Pasal 28F UUD 1945 :

Set iap orang berhak unt uk berkom unikasi dan m em peroleh inform asi unt uk m engem bangkan pribadi dan lingkungan sosialnya sert a berhak unt uk m encari, m em peroleh, m em iliki, m enyim pan, m engolah, dan m enyam paikan inform asi dengan m enggunakan segala j enis saluran yang t ersedia.

Pem enuhan akan hak unt uk m em per oleh inform asi secara t er perinci diat ur m elalui Undang-undang No. 14 Tahun 2008 Tent ang Ket er bukaan I nform asi ( selanj ut nya akan disebut sebagai UU KI P) . Dalam UU KI P ini, dij elaskan bagaim ana upaya Negara dalam m enj am in pem enuhan akan hak m em per oleh inform asi bagi set iap individu. Tent u saj a y ang dim aksud dengan inform asi dalam undang- undang ini adalah inform asi publik. Sedangkan yang dapat dim int akan dan at au diberikan kewaj iban dalam penyediaan inform asi dalam undang-undang ini adalah Badan Publik.

Tuj uan dari diat urnya ket erbukaan inform asi publik dalam undang- undang4 selain sebagai pem enuhan hak individu m asyarakat , j uga diharapkan dapat m em buat m asyarakat unt uk ikut sert a secara akt if dalam m engont rol set iap langkah kebij akan yang akan diam bil oleh pem erint ah. Sehingga pem erint ah dapat m em pert anggungj awabkannya kem bali kepada m asyarakat . Ket er bukaan inilah yang kem udian m enj adi kunci lahirnya akunt abilit as ( per t anggungj awaban) .

Secara prinsip, pem enuhan hak m em peroleh inform asi harus dipenuhi dengan cepat , t epat wakt u, m urah dan cara sederhana5. Nam un, dalam laporan yang disusun ini t er gam bar bahwa / pem ohon inform asi m asih m enghadapi kesulit an- kesulit an yang bersifat t eknis. Bahkan dit em ui j uga pet ugas badan publik sebagai penyedia inform asi m enghadapi hal yang serupa. Sehingga inform asi publik t idak dapat diperoleh dengan cepat dan t epat wakt u ser t a m em but uhkan cara- cara yang relat if rum it dalam pelaksanaannya at au bahkan inform asi t er sebut sam a sekali t idak dapat diakses.

1

ht t p:/ / w w w .kalim ant an-new s.com / berit a.php?idb=9879 2

Lihat bagian Pert im bangan huruf b UU No. 14 Tahun 2008 Tent ang Keterbukaan Inform asi Publik 3

Pasal 1 ayat (1) UU No. 14 Tahun 2008 Tent ang Ket erbukaan Inform asi Publik 4

Pasal 3 UU No. 14 Tahun 2008 Tent ang Ket erbukaan Informasi Publik 5

(6)

6

Unt uk per soalan yang bersifat t eknis ini sebenarnya UU KI P t elah dengan j elas m engat ur secara rinci pada bagian t at acara at au m ekanism e dalam m em per oleh inform asi. Selain it u, dibent uk j uga Per at uran Kom isi I nform asi No. 1 Tahun 2010 t ent ang St andar Layanan I nform asi Publik6 unt uk m elaksanakan ket ent uan UU KI P yang t erkait dengan pedom an pelayanan inform asi unt uk seluruh badan publik.

Pengadilan m erupakan salah sat u lem baga dim ana set iap produk yang dihasilkannya m enurut per at uran perundang- undangan harus ber sifat t erbuka. Melalui ket er bukaan ini, pengadilan diharapkan akan lebih t er buka kepada m asyarakat dalam m enj alankan t ugas dan t anggungj awabnya. Oleh karena it ulah, pada t ahun 2007 Mahkam ah Agung sebagai badan per adilan t ert inggi di I ndonesia, m enet apkan Surat Keput usan Ket ua Mahkam ah Agung ( SK KMA) Nom or 1- 144/ KMA/ SK/ VI I / 2007 t ent ang Ket er bukaan I nform asi di Pengadilan yang kem udian digant ikan pada t ahun 2011 oleh SK KMA Nom or: 1-144/ KMA/ SK/ I / 2011 t ent ang Pedom an Pelayanan I nform asi di Pengadilan.

Jadi khusus unt uk pengadilan, t idak hanya UU KI P saj a yang m engat ur m engenai ket erbukaan inform asi publik t et api j uga SK KMA Nom or: 1- 144/ KMA/ SK/ I / 2011.

Kon se p Ak ses I n for m a si D a la m Be r ba ga i Pe r a t u r a n Pe r u n da n g

-u n da n ga n

I nform asi yang diat ur dalam undang- undang adalah inform asi yang m em iliki pot ensi unt uk m em pengaruhi haj at hidup orang banyak. I nform asi inilah yang dim aksud oleh undang-undang sebagai inform asi publik. Dalam hal ini, undang-undang- undang-undang t elah m endefinisikan inform asi publik sebagai inform asi yang dihasilkan, disim pan, dikelola, dikirim , dan/ at au dit erim a oleh suat u badan publik yang ber kait an dengan penyelenggara dan penyelenggaraan Negara dan/ at au penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan undang- undang ser t a inform asi lain yang ber kait an dengan kepent ingan publik.7

Dengan ber asaskan pada proses cepat dan t epat wakt u, biaya ringan dan cara sederhana, pem buat undang- undang ber m aksud unt uk m eningkat kan peran akt if m asyarakat dalam pengam bilan kebij akan dan pengelolaan badan publik yang baik . Definisi badan publik m enurut UU KI P adalah lem baga eksekut if, legislat ive, yudikat if dan badan lain yang fungsi dan t ugas pokoknya berkait an dengan penyelenggaraan Negara, yang sebagian at au seluruh dananya ber sum ber dari anggaran pendapat an dan belanj a Negara dan/ at au anggaran pendapat an dan belanj a daer ah, at au organisasi nonpem er int ah sepanj ang sebagian at au seluruh dananya ber sum ber dari anggar an pendapat an dan belanj a Negara dan/ at au anggaran pendapat an dan belanj a daer ah, sum bangan m asyarakat , dan/ at au luar negeri.

Pengadilan sebagai badan publik dalam hal ini ber upaya unt uk m ewuj udkan pelaksanaan t ugas pelayanan inform asi yang sesuai dengan ket ent uan dalam perat uran perundang-undangan. Oleh karenanya Mahkam ah Agung sebagai lem baga pengadilan t ert inggi m elalui Keput usan Ket ua Mahkam ah Agung m em bent uk suat u per at uran yang dij adikan pedom an pelayanan inform asi di lingkungan pengadilan. Pedom an pelayanan inform asi ini t ent u saj a disesuaikan dengan t ugas, fungsi dan organisasi pengadilan.

a . M e n ur u t UU KI P

Secara garis ber as, undang- undang ini dim aksudkan sebagai sarana opt im alisasi per anan m asyarakat dalam m elakukan kont rol t erhadap penyelenggara dan penyelenggaraan Negara. Melalui undang- undang ini, hak individu sebagai warga negara akan akses inform asi dij am in sepenuhnya oleh Negara dengan berasaskan kepada prinsip cepat , t epat wakt u dan biaya ringan.

Tidak hanya m engat ur m engenai hak individu dalam m engakses inform asi saj a, undang-undang ini j uga m em uat ket ent uan- ket ent uan yang m enj elaskan m engenai kewaj iban-kewaj iban dari pengguna inform asi. Selain it u hak dan iban-kewaj iban badan publik unt uk m elakukan pelayanan inform asi t urut diat ur dalam undang- undang ini. Sehingga badan

6

ht t p:/ / ppid.blit arkab.go.id/ dh5.pdf 7

(7)

7

publik selain m em iliki kewaj iban unt uk m em ber ikan pelayanan infor m asi publik, j uga m em iliki hak unt uk m elakukan penolakan t erhadap perm int aan inform asi- inform asi t ert ent u yang t elah dij elaskan dalam undang- undang ini8.

Dalam undang- undang ini diat ur m engenai kat egorisasi inform asi yang waj ib disediakan dan dium um kan sert a dikecualikan. Adapun kat egorisasi inform asi m enurut undang- undang ini ant ara lain, yait u:

1. I nform asi yang wajib disediakan dan dium um kan secara ber kala ( Pasal 9) . 2. I nform asi yang wajib dium um kan secara sert a m er t a ( Pasal 10) .

3. I nform asi yang wajib t er sedia set iap saat ( Pasal 11 s.d. Pasal 16) . 4. I nform asi yang dikecualikan ( Pasal 17) .

Maka dari it u, agar t uj uan dari pem buat undang- undang t er sebut dapat t ercapai sepenuhnya, m aka t at a cara at aupun m ekanism e dasar unt uk m em per oleh inform asi t urut diat ur secara t egas dalam undang- undang ini.

Pasal 21 UU KI P:

Mek an ism e u n t u k m em p er ol eh I n f or m asi Pu b l ik d i d asar k an p ad a p r i n si p ce p at , t e p at w ak t u , d an b i ay a r i n g an .

Pasal 2 2 UU KI P:

( 1 ) Set i ap Pem oh on I n f or m asi Pu b l i k d ap at m en g aj u k an p er m i n t a an u n t u k m em p er ol eh I n f o r m asi Pu b l i k k ep ad a Bad an Pu b l i k t e r k ai t seca r a t er t u l i s at au t i d ak t er t u l i s.

( 2 ) Bad an Pu b l i k w aj i b m en cat at n am a d an al am at Pem oh on I n f or m asi Pu b l i k , su b j ek d an f or m at i n f o r m asi ser t a ca r a p en y a m p ai an i n f or m asi y an g d i m i n t a o l eh Pem oh on I n f o r m asi Pu b l i k .

( 3 ) Bad an Pu b l i k y an g b er san g k u t an w a j i b m en cat at p er m i n t a an I n f o r m asi Pu b l i k y an g d i a j u k an seca r a t i d ak t e r t u l i s.

( 4 ) Bad an Pu b l i k t e r k ai t w a j i b m em b er i k an t an d a b u k t i p en er i m aan p e r m i n t aan I n f or m asi Pu b l i k se b a g ai m an a d i m ak su d p a d a ay at ( 1 ) d an ay at ( 3 ) b e r u p a n om o r p en d af t ar an p ad a saat p er m i n t aan d i t er i m a .

( 5 ) D al am h al p er m i n t aan d i sam p ai k an seca r a l an g su n g at au m el al u i su r at el ek t r on i k , n om or p en d af t ar an d i b er i k an saat p en er i m a an p er m i n t a an .

( 6 ) D al am h al p er m i n t a an d i sam p ai k an m el al u i su r at , p en g i r i m an n om or p en d af t ar an d ap at d i b er i k an b er sam a an d en g an p en g i r i m an i n f o r m asi .

( 7 ) Pal i n g l am b at 1 0 ( se p u l u h ) h ar i k er j a se j ak d i t er i m an y a p e r m i n t aan , Bad an Pu b l i k y an g b er san g k u t an w a j i b m en y am p ai k an p em b e r i t ah u an t er t u l i s y an g b er i si k an :

a . i n f or m asi y an g d i m i n t a b e r a d a d i b aw ah p en g u asa an n y a at au p u n t i d ak ; b . Bad an Pu b l i k w a j i b m em b e r i t ah u k an Ba d an Pu b l i k y an g m en g u a sai i n f o r m a si y an g d i m i n t a a p a b i l a i n f o r m asi y a n g d i m i n t a t i d ak b e r a d a d i b a w ah p en g u asa a n n y a d an Bad an Pu b l i k y an g m en e r i m a p e r m i n t a an m en g e t ah u i k e b e r ad a a n i n f o r m a si y a n g d i m i n t a;

c. p e n er i m a an at a u p en o l ak an p er m i n t aa n d en g an al asa n y an g t e r ca n t u m seb a g ai m an a d i m a k su d d al a m Pa sa l 1 7 ;

d . d a l a m h al p er m i n t aa n d i t e r i m a sel u r u h n y a a t au seb a g i an d i ca n t u m k an m a t e r i i n f o r m asi y an g ak a n d i b e r i k a n ;

e . d a l a m h al su at u d o k u m e n m en g an d u n g m a t e r i y an g d i k e cu al i k an se b a g ai m an a d i m ak su d d al am Pa sal 1 7 , m a k a i n f o r m a si y an g d i k e cu a l i k an t e r se b u t d a p at d i h i t am k a n d e n g an d i se r t ai al a san d an m a t e r i n y a ;

f . a l a t p en y a m p ai d a n f o r m at i n f o r m asi y an g a k an d i b e r i k an ; d a n / a t au g . b i a y a se r t a ca r a p em b ay a r an u n t u k m e m p er o l eh i n f or m asi y an g

d i m i n t a .

( 8 ) Ba d a n Pu b l i k y an g b e r san g k u t an d a p at m em p e r p an j an g w a k t u u n t u k m en g i r i m k a n p em b er i t ah u an seb a g ai m an a d i m ak su d p a d a a y at ( 7 ) , p al i n g l a m b at 7 ( t u j u h ) h a r i k e r j a b e r i k u t n y a d e n g an m e m b e r i k an al a san seca r a t e r t u l i s.

( 9 ) Ke t en t u a n l e b i h l an j u t m en g en ai t a t a ca r a p e r m i n t a an i n f o r m a si k e p a d a Ba d a n Pu b l i k d i at u r ol eh Kom i si I n f o r m a si .

8

(8)

8

Dalam hal pelaksanaan undang- undang ini, m aka m enurut ket ent uan Pasal 23 UU KI P dibent uklah Kom isi I nform asi yang m em iliki t ugas unt uk m enet apkan pet unj uk t eknis st andar layanan nform asi publik dan m enyelesaikan sengket a inform asi publik. St andar layanan inform asi publik ini yang kem udian m enj adi kepanj angan t angan dari UU KI P dalam hal pelaksanaan ket ent uan Pasal 1 angka 4, Pasal 9 ayat ( 6) , Pasal 11 ayat ( 3) , Pasal 22 ayat ( 9) , Pasal 23 dan Pasal 26 ayat ( 1) huruf b dan c UU KI P. Kedua ket ent uan per at uran t er sebut m enj adi waj ib unt uk dij adikan pedom an oleh seluruh badan publik dalam m elakukan pelayanan inform asi publik .

b. M e n ur u t Pe r a t ur a n Kom isi I nfor m a si

Per at uran Kom isi I nform asi No. 1 Tahun 2010 t ent ang St andar Layanan I nform asi Publik dibent uk unt uk m elaksanakan ket ent uan Pasal 1 angka 4, Pasl 9 ayat ( 6) , Pasal 11 ayat ( 3) , Pasal 22 ayat ( 9) , Pasal 23 dan Pasal 26 ayat ( 1) huruf b dan c UU KI P. Perat uran ini ber t uj uan unt uk:

a. Mem berikan st andar bagi badan publik dalam m elaksanakan pelayanan inform asi publik.

b. Meningkat kan pelayanan inform asi publik di lingkungan badan publik unt uk m enghasilkan layanan inform asi publik yang berkualit as.

c. Menj am in pem enuhan hak warga Negara unt uk m em peroleh akses inform asi publik. d. Menj am in t er wujudnya t uj uan penyelenggaraan ket er bukaan inform asi

sebagaim ana diat ur dalam Undang- undang Ket erbukaan I nform asi Publik.

Guna t ercapainya t uj uan t er sebut , m aka perat uran ini secara keseluruhan berisikan kebij akan um um pelayanan inform asi publik. Telah dij elaskan pada Pasal 3 ayat ( 1) Per at uran Kom isi I nform asi, bahwa yang m enj adi ruang lingkup badan publik m encakup:

a. Lem baga eksekut if b. Lem baga legislat if c. Lem baga yudikat if

d. Badan lain yang fungsi dan t ugas pokoknya ber kait an dengan penyelenggaraan Negara, yang sebagian at au seluruh dananya ber sum ber dari anggaran pendapat an dan belanj a Negara dan/ at au anggaran pendapat an dan belanj a daer ah

e. Organisasi non pem erint ah sepanj ang sebagian at au seluruh dananya ber sum ber dari anggaran pendapat an dan belanj a Negara dan/ at au anggaran pendapat an dan belanj a daer ah, sum bangan m asyarakat , dan/ at au luar negeri

f. Part ai polit ik

g. Badan Usaha Milik Negara at au Badan Usaha Milik Daerah

Lebih lanj ut , Perat uran Kom isi I nform asi m em uat at uran m engenai pet unj uk pelaksanaan dan pet unj uk t eknis pengim plem ent asian UU KI P bagi badan publik dalam m elakukan pelayanan inform asi publik. Dalam hal pem enuhan hak individu unt uk m em per oleh inform asi publik, dapat dilakukan upaya oleh badan publik m elalui pengum um an inform asi publik dan penyediaan inform asi publik berdasarkan per m ohonan.

Seluruh st andar pet unj uk pelaksanaan dan pet unj uk t eknis pem enuhan hak t er sebut selanj ut nya dit uangkan secara rinci dalam bent uk pasal dem i pasal pada Bab V m engenai St andar Layanan I nform asi Publik. Pada ket ent uan Pasal 20 dan 21, m em uat t ent ang st andar layanan inform asi publik m elalui pengum um an. Sedangkan ket ent uan yang m em uat st andar layanan inform asi publik ber dasarkan per m ohonan diat ur dalam Pasal 22 sam pai dengan Pasal 28.

Unt uk selanj ut nya, Per at uran Kom isi I nform asi t ent ang St andar Layanan I nform asi Publik ini m em berikan keleluasaan pada badan publik unt uk m engat ur lebih lanj ut m aklum at pelayanan inform asi publik yang m enj adi pedom an di m asing- m asing badan publik. Maklum at t ersebut t et ap harus ber dasarkan pada st andar layanan inform asi Per at uran Kom isi I nform asi dan perat uran perundang- undangan di bidang pelayanan publik9.

9

(9)

9

c. M e n ur u t Pe dom a n Pe la ya n an I n for m asi di Pe n ga dila n

Mahkam ah Agung sebagai badan per adilan t ert inggi di I ndonesia m em iliki t uj uan unt uk dapat m ewuj udkan ket er bukaan dan akunt ablit as penyelenggaraan peradilan. Sehingga pada t ahun 2007 dit et apkanlah Surat Keput usan Ket ua Mahkam ah Agung ( SK KMA) Nom or 144/ KMA/ SK/ VI I I / 2007 yang diharapkan dapat m enj am in t erlaksananya proses peradilan yang t ransparan sebagaim ana m est inya. Karena proses per adilan yang t ransparan m erupakan salah sat u syarat unt uk m ewuj udkan ket er bukaan dan akunt ablit as penyelenggaraan per adilan. Melalui ket er bukaan penyelenggaraan per adilan, m aka pengadilan akan lebih ber hat i- hat i dalam m enj alankan t ugas dan t anggungj awabnya dalam m elakukan pelayanan publik .

Nam un, set elah SK KMA 144 t ersebut dit et apkan, pada t ahun 2008 t er bit per at uran per undang- undangan lain yang m engat ur pelaksanaan ket er bukaan inform asi, yait u UU KI P dan Per at uran Kom isi I nform asi No. 1 Tahun 2010 t ent ang St andar Layanan I nform asi Publik, yang harus dij adikan pedom an pelayanan inform asi oleh seluruh badan publik, yang m ana badan per adilan t er m asuk didalam nya. Sebab it ulah Mahkam ah Agung m enet apkan SK KMA Nom or: 1- 144/ KMA/ SK/ I / 2011 t ent ang Pedom an Pelayanan I nform asi di Pengadilan sebagai penggant i dari SK KMA Nom or: 144/ KMA/ SK/ VI I I / 2007. Hal ini dilakukan t idak lain adalah unt uk m ewuj udkan pelaksanaan t ugas pelayanan inform asi yang efisien dan efekt if, ser t a sesuai dengan ket ent uan perundang- undangan sehingga adanya suat u pedom an pelayanan inform asi yang sesuai dengan t ugas, fungsi dan organisasi pengadilan m enj adi suat u kebut uhan yang m endasar.

Pada konsider asi SK KMA ini m enj elaskan bahwa Pedom an Pelayanan I nform asi di Pengadilan m erupakan pet unjuk pelaksanaan pelayanan inform asi bagi pej abat di seluruh t ingkat pengadilan pada keem pat lingkungan badan per adilan. Segala sesuat u yang bersifat t eknis m enj adi ruang lingkup pem bahasan dari Pedom an Pelayanan I nform asi di Pengadilan.

Definisi inform asi dalam Pedom an Pelayanan I nform asi di Pengadilan pada dasarnya t idak ber beda dengan definisi inform asi yang dij elaskan dalam UU KI P dan Per at uran Kom isi I nform asi. Nam un, secara lebih spesifik inform asi yang diat ur dalam Pedom an Pelayanan I nform asi di Pengadilan adalah set iap inform asi yang dihasilkan, disim pan, dikelola, dikirim , dan/ at au dit erim a oleh suat u pengadilan yang ber kait an dengan penyelenggara dan penyelenggaraan t ugas dan fungsi pengadilan, baik yang ber kait an dengan penanganan per kara, m aupun yang ber kait an dengan pengelolaan organisasi pengadilan.

Pokok bahasan yang diat ur dalam SK KMA ini adalah m engenai t eknis pelaksanaan pelayanan inform asi di pengadilan. Segala sesuat u sepert i halnya pelaksana pelayanan inform asi, prosedur pengum um an inform asi, prosedur pelayanan perm ohonan inform asi, prosedur penggaburan sebagian inform asi t er t ent u, prosedur keber at an dan laporan t ahunan pert anggungj awaban pelayanan inform asi sert a bent uk- bent uk form at form ulir yang t erkait dengan pelayanan inform asi di pengadilan diat ur didalam nya.

Ta be l Pe n ila ia n Ak se s I n for m a si di PN Ja k a r t a Se la t a n

Penilaian akses inform asi ini di dasarkan pada akses t erhadap t iga inform asi yang dim int a oleh I CJR yait u ( 1) dat a st at ist ik perkara ( j um lah per kara pidana yang m asuk ) selam a kurun wakt u 5 t ahun t er hit ung 2005 s/ d 2010; ( 2) put usan Pra Per adilan khusus kasus penahanan dari t ahun 2005 s/ d 2010; dan ( 3) dat a t ent ang pendam pingan oleh advokat / penasehat hukum dalam persidangan. Akses t er hadap inform asi – inform asi t ersebut dim ulai pada t anggal 7 Juni 2011 hingga 11 Novem ber 2011.

(10)
(11)
(12)
(13)

13

hari k erj a sert a m eny erahk an k em bali k epada PPI D unt uk dit andat angani, dalam hal perm ohonan dit erim a

 Pet ugas inform asi m eny am paik an pem berit ahuan t ert ulis sebagaim ana hal hal disebut diat as k epada pem ohon inform asi selam bat - lam bat ny a 1 hari k er j a sej ak pem berit ahuan dit erim a

 Dalam hal infor m asi y ang dim int a t ersedia dalam dok u m en elek t ronik , pet ugas inform asi

pada hari y ang sam a

m engirim k an infor m asi t er sebut k e em ail pem ohon at au m eny im pan infor m asi t ersebut k e alat peny im panan dok um en elek t ronik y ang disediak an pem ohon

 Pet ugas inform asi m enggandak an inform asi y ang dim int a dan m em berik an infor m asi t er sebut k epada pem ohon sesuai dengan w ak t u y ang t erm uat dalam pem berit ahuan t ert ulis sesuai dengan w ak t u y ang t erm uat dalam pem berit ahuant ert ulis at au selam bat - lam bat ny a dalam j angk a w ak t u 2 hari k erj a sej ak pem ohon m em bay ar biay a perolehan inform asi

 Pengadilan dapat m em perpanj ang w ak t u 1 hari k erj a apabila diperluk an pengaburan inform asi dan 3 hari k erj a j ik a inform asi y ang dim int a berv olum e besar

(14)
(15)
(16)

16

dan Sek ret aris, m engenai inform asi y ang berk ait an dengan organisasi; PPI D di lingk ungan Mahk am ah Agung dij abat oleh Kepala Biro Huk um dan Hubungan Masy arak at ; PPI D di m asing-m asing sat uan k erj a Mahk aasing-m ah Agung adalah Direk t ur Jenderal Badan Peradilan Um um , Direk t ur Jenderal Badan Peradilan Agam a, Direk t ur Jenderal Badan Peradilan Milit er dan Tat a Usaha Negara,

Kepala Badan Uru san

Adm inist rasi, Kepala Badan Penelit ian dan Pengem bangan Huk um dan Peradilan, dan Kepala Badan Pengaw asan; Pet ugas I nfor m asi di lingk ungan Mahk am ah Agung dan Badan Urusan Adm inist rasi adalah Kepala Subbagian Dat a & Pelay anan I nfor m asi; Pet ugas I nfor m asi di m asing- m asing Direk t orat Jenderal Badan Peradilan dan Badan Pengaw asan

adalah Kepala Subbagian

Dok um ent asi dan I nform asi; Pet ugas I nfor m asi di Badan Penelit ian, Pengem bangan, Pendidik an dan Pelat ihan Huk um dan Peradilan adalah Kepala

Subbagian Tat a Usaha;

(17)

17

An a lisa Te r h a da p Ak se s I n for m a si di PN Ja k a r t a Se la t a n

Analisa ini dilakukan ber dasarkan per at uran yang berlaku dan prakt ek yang t er j adi ket ika I CJR berupaya unt uk m engakses inform asi di Pengadilan Negeri Jakart a Selat an. Oleh karena it u pada bagian ini I CJR akan m enggam barkan ket idak sesuaian ant ara per at uran yang ber laku dengan prakt ek yang t er j adi di PN Jakart a Selat an dalam hal akses t erhadap inform asi publik

Pe r t a m a, yait u m engenai t at a cara pengaj uan per m ohonan inform asi. Seharusnya, set elah diaj ukannya per m ohonan secara t idak langsung ( m elalui surat at au m edia elekt r onik) , pem ohon inform asi diwaj ibkan unt uk m engisi form ulir perm ohonan inform asi yang sudah disediakan oleh badan publik yang m ana dalam hal ini adalah pengadilan. Fakt anya, PN Jakart a Selat an pada saat I CJR m engakses inform asi t idak m enyediakan form ulir t ersebut . Prosedur dan prakt ek yang dij alankan yait u m elalui surat per m ohonan dat a yang kem udian didisposisikan kepada Ket ua PN Jakart a Selat an dan berikut nya m engenai diset ujui at au t idaknya perm ohonan dit uangkan dalam lem bar Disposisi Ket ua PN Jakart a Selat an.

Hal ini t idak sesuai dengan ket ent uan yang t elah diat ur oleh per at uran yang ada. Karena, form ulir perm ohonan inform asi t er sebut m em iliki peranan sebagai t anda bukt i perm ohonan inform asi.

Ke du a, adalah m engenai t anggapan dari PN Jakart a Selat an m engenai ket ersediaan inform asi yang dim ohonkan. Mengenai bent uk t anggapan dari badan publik ini seharusnya dibuat secara t er t ulis sebagaim ana yang t elah diat ur dalam Pasal 22 ayat ( 7) UU KI P, Pasal 26 ayat ( 2) Per at uran Kom isi I nform asi dan Lam piran SK KMA No. 1- 144/ KMA/ SK/ I / 2011 point V huruf B but ir 6,7 dan 8. Pem berit ahuan secara t ert ulis t ersebut sekurang- kurangnya m em uat m engenai apakah I nform asi Publik yang dim int akan ber ada dibawah penguasaan Badan Publik at au t idak. Nam un, yang t er j adi adalah PN Jakart a Selat an hanya m em ber ikan Lem bar Disposisi Ket ua PN Jakart a Selat an m engenai per m ohonan dat a at au inform asi dapat dikabulkan at au t idak. Lem bar Disposisi t er sebut m enurut salah seorang st af Panit era Hukum adalah sebagai surat j alan dalam m em ohonkan inform asi di pengadilan. Padahal, Lem bar Disposisi yang dim aksud hanya berisikan ket er angan dari Ket ua Pengadilan yang m enerangkan bahwa perm ohonan dat a at au inform asi “ agar dapat dibant u sesuai dengan per at uran yang ada” yang kem udian dit uj ukan kepada Panit er a Hukum Pengadilan Negeri Jakart a Selat an.

Ke t iga, adalah m engenai j angka wakt u pelayanan inform asi publik. Jangka wakt u yang t elah diber ikan UU KI P dalam hal pelayanan inform asi publik yait u paling lam bat 10 hari ker j a sej ak dit erim anya perm ohonan inform asi dan dapat diper panj ang 7 hari ker j a unt uk m engirim kan pem berit ahuan m engenai perm ohonan inform asi10. Sedangkan m enurut Per at uran Kom isi I nform asi, selam bat - lam bat nya 3 hari ker j a sej ak per m ohonan inform asi publik diaj ukan, badan publik harus dapat m em ast ikan bahwa Pem ohon I nform asi Publik dibant u dalam m elengkapi per syarat an sebagaim ana dim aksud dalam pasal 23 UU KI P11. Dalam hal badan publik belum m enguasai at au m endokum ent asikan inform asi publik yang dim ohonkan dan/ at au belum dapat m em ut uskan apakah inform asi yang dim ohonkan t er m asuk inform asi publik yang dikecualikan, badan publik dapat m elakukan perpanj angan wakt u selam bat - lam bat nya 7 hari ker j a sej ak pem ber it ahuan t ert ulis12.

Dalam SK KMA No. 1- 144/ KMA/ SK/ I / 2011 m enegaskan bahwa dalam wakt u 5 hari ker j a sej ak per m ohonan inform asi dit erim a, badan publik harus dapat m em proses perm ohonan t er sebut guna m enget ahui apakah per m ohonan t ersebut dapat dit erim a at au t idak. Sedangkan penyam paian surat pem berit ahuan kepada pem ohon inform asi m engenai dapat at au t idaknya perm ohonan dit er im a, harus diberikan selam bat - lam bat nya 1 hari ker j a set elahnya. Kem udian j ika pem ohon ingin m endapat kan fot okopi at as inform asi yang dim int a, m aka selam bat - lam bat nya dalam wakt u 2 hari ker j a set elah pem ohon m em bayar biaya per olehan inform asi, badan publik harus dapat m em berikannya kepada pem ohon inform asi. Nam un, j ika m enurut badan publik dianggap diperlukan adanya proses

10

Pasal 22 ayat 7 dan 8 UU No. 14Tahun 2008 Tent ang Ket erbukaan Inform asi Publik 11

Pasal 25 ayat (3) Perat uran Komisi Inform asi No. 1 Tahun 2010 Tent ang St andar Layanan Inform asi Publik. 12

(18)

18

penggaburan at as inform asi yang dim int akan, m aka badan publik dapat m em per panj ang wakt unya selam 1 hari ker j a dan 3 hari ker j a jika inform asi yang dim int a bervolum e besar.

Fakt a yang diper oleh, yait u bahwa sam pai dengan 11 Novem ber 2011, I CJR belum m endapat kan seluruh inform asi yang dim int a. Dari 75 put usan praper adilan khusus penahanan, I CJR hanya m endapat kan 44 put usan saj a dan hal it u didapat kan dengan cara sebagian dem i sebagian.

Ke e m pa t, yait u m engenai pelaksana pelayanan inform asi. Dit unj uknya pelaksana pelayanan inform asi dalam suat u badan publik m em iliki t uj uan unt uk m ewuj udkan pelayanan cepat , t epat dan sederhana sebagaim ana yang t elah diam anat kan dalam Pasal 13 ayat ( 1) UU KI P. Pelaksana pelayanan inform asi yang dim aksud t er sebut adalah Pej abat Pengelola I nform asi dan Dokum ent asi ( PPI D) . Dalam m elaksanakan t ugasnya, PPI D dapat dibant u oleh pej abat fungsional dan/ at au pet ugas inform asi yang t elah dit unjuk oleh Badan Publik13. PPI D bert anggung j awab dalam hal m enyim pan, m endokum ent asikan, m enyediakan dan m elakukan pelayanan inform asi publik14.

Unt uk lingkungan pengadilan negeri, m enurut SK KMA SK KMA No. 1- 144/ KMA/ SK/ I / 2011, PPI D dij abat oleh Panit er a/ Sekret aris. Sedangkan unt uk pet ugas inform asi dij abat oleh Panit er a Muda Hukum at au pegawai lain yang dit unjuk oleh pengadilan. Nam un, pada saat I CJR m enyam paikan surat perm ohonan inform asi di PN Jakart a Selat an, I CJR t idak m enem ukan pej abat dan/ at au pet ugas yang dim aksud. Sehingga m eski I CJR t elah m endapat kan lem bar disposisi dari Ket ua PN Jakart a Selat an, kesulit an yang dihadapi yait u, ket iadaan pet ugas yang khusus m elakukan pelayanan t erhadap per m ohonan inform asi dan adanya per gant ian st af yang ber dam pak pada t ercecernya inform asi di Pengadilan Negeri Jakart a Selat an karena m asing- m asing st af hanya m enguasai dokum ent asi at au inform asi dalam per iode m asa j abat annya saj a.

Ke lim a, yait u m engenai ket ent uan biaya per olehan inform asi. Unt uk m asalah biaya per olehan inform asi di pengadilan, SK KMA No. 1- 144/ KMA/ SK/ I / 2011 pada Lam piran I bagian V huruf D t elah m enj elaskan bahwa biaya per olehan inform asi dibebankan kepada pem ohon inform asi. Biaya t ersebut t er diri at as biaya penggandaan ( m isalnya fot okopi) inform asi yang dim ohonkan ser t a biaya t ransport asi unt uk m elakukan penggandaan t er sebut . Unt uk biaya penggandaan yang berlaku adalah biaya riil yang dit et apkan oleh penyedia j asa layanan penggandaan sedangkan unt uk biaya t ransport asi, penet apannya harus m em perhat ikan wilayah ( baru dapat dikenakan jika m em ang diperlukan, sem isal lokasi pelayanan penggandaan j auh dari pengadilan) .

Prakt ek yang t erj adi, unt uk biaya per olehan inform asi t er dapat biaya yang t idak sesuai dengan apa yang diat ur dalam ket ent uan SK KMA t er sebut . Dan I CJR t idak m endapat kan form ulir t anda bukt i pem bayaran m eski SK KMA No. 1- 144/ KMA/ SK/ I / 2011 t elah m engat ur m engenai t anda t erim a biaya penggandaan inform asi yang kam i m aksud secara rinci dan sangat j elas15.

Pe n u t u p

Pelayanan I nform asi sebagai wuj ud pem enuhan Hak at as inform asi, m enj adi sesuat u hal yang ber sifat waj ib bagi set iap badan publik sebagaim ana yang t elah diam anat kan oleh per at uran perundang- undang. Pelayanan inform asi sebagaim ana yang t elah diat ur oleh per at uran perundang- undangan harus dapat dilaksanakan dengan baik. Karena jika dit elaah lebih lanjut , baik it u UU KI P, Per at uran Kom isi I nform asi dan juga SK KMA No. 1-144/ KMA/ SK/ I / 2011 t elah m engat ur secara rinci m engenai set iap t ahapan dalam pelayanan inform asi didalam badan publik ( Pengadilan) .

Oleh karenanya, proses sosialisasi akan perat uran perundang- undangan yang t erkait dengan pelaksanaan pelayanan inform asi publik haruslah sam pai pada set iap lapisan pelaksana ker j a badan publik khususnya dan m asyarakat luas pada um um nya. Selain it u,

per lu ada proses m onit oring sebagai upaya kont rol dalam pelayanan inform asi.

13

Pasal 5 Perat uran Kom isi Inform asi No. 1 Tahun 2010 Tent ang St andar Layanan Inform asi Publik. 14

Pasal 6 Perat uran Kom isi Inform asi No. 1 Tahun 2010 Tent ang St andar Layanan Inform asi Publik. 15

(19)

19

Te n t a n g Pe n u lis

D iya n , SH ., Junior Researcher Associat e di I CJR ini lahir di Wonogiri, 12 Maret 1987, m er aih gelar Sarj ana Hukum di Universit as Padj adj ar an pada 29 Juni 2010. Sem asa kuliah akt if diber bagai organisasi kem ahasiswaan.

Te n t a n g I CJR

I n st it u t e f or Cr im in a l Ju st ice Re f o r m, disingkat I CJR, sebuah lem baga kaj ian

independen yang m em fokuskan diri pada reform asi sist em per adilan pidana dan hukum pada um um nya di I ndonesia.

Salah sat u m asalah krusial yang dihadapi I ndonesia pada m asa t ransisi saat ini adalah m er eform asi hukum dan sist em per adilan pidananya ke arah yang dem okrat is. Di m asa lalu hukum pidana dan peradilan pidana lebih digunakan sebagai alat penom pang kekuasaan yang ot orit er , selain digunakan juga unt uk kepent ingan rekayasa sosial. Kini saat nya orient asi dan inst rum ent asi hukum pidana sebagai alat kekuasaan it u dirubah ke arah penopang bagi bekerj anya sist em polit ik yang dem okrat is dan m enghorm at i hak asasi m anusia. I nilah t ant angan yang dihadapi dalam rangka penat aan kem bali hukum pidana dan per adilan pidana di m asa t ransisi saat ini.

Dalam rangka m enj awab t ant angan t ersebut , m aka diperlukan usaha yang t er encana dan sist em at is guna m enj awab t ant angan baru it u. Suat u grand design bagi reform asi sist em per adilan pidana dan hukum pada um um nya harus m ulai diprakarsai. Sist em per adilan pidana sepert i diket ahui m enduduki t em pat yang sangat st rat egis dalam ker angka m em bangun t he Rule of Law, dan penghorm at an t erhadap hak asasi m anusia. Sebab dem okrasi hanya dapat berfungsi dengan benar apabila ada pelem bagaan t erhadap konsep

t he Rule of Law. Reform asi sist em per adilan pidana yang berorient asi pada per lindungan hak asasi m anusia dengan dem ikian m erupakan “condit io sine quo non” dengan proses pelem bagaan dem okrat isasi di m asa t ransisi saat ini.

Langkah- langkah dalam m elakukan t ransform asi hukum dan sist em per adilan pidana agar m enj adi lebih efekt if m em ang sedang ber j alan saat ini. Tet api usaha it u perlu m endapat dukungan yang lebih luas. I n st it u t e f or Cr im in a l Ju st ice Re fo r m ( I CJR) berusaha

Gambar

Tabel Penilaian Akses I nform asi di PN Jakarta Selatan

Referensi

Dokumen terkait

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK.. DI SMKN

Pada penelitian ini nilai kalor briket tertinggi sebesar 3.045,8271 kal/g diperoleh dengan proses pengarangan sekam padi dan ketaman kayu menggunakan metode 1,

Nilai yang rendah menunjukkan bahwa kesehatan fisik menimbulkan masalah terhadap aktivitas sehari-hari, antara lain tidak dapat melakukannya dengan sempurna, terbatas dalam

[r]

Penigkatan Aktivitas Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Tematik di Kelas II Sekolah Dasar.[versielektronik] Artikel Penelitian yang disahkanoleh Prodi PGSD FKIP Universitas

Sehubungan hal tersebut di atas, bersama ini Panitia Pengadaan Barang dan Jasa mengundang pimpinan perusahaan untuk hadir dalam kegiatan pembuktian dokumen

Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2013-2018 merupakan dokumen yang menjabarkan perencanaan strategis dan

[r]