1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BTX (Benzene, Toluene dan Xylen) adalah hidrokarbon aromatik yang dihasilkan melalui proses catalytic reforming. BTX merupakan produk petrokimia yang saat ini sedang berkembang dan terus berlanjut. BTX merupakan produk yang memiliki nilai jual tinggi. BTX dijadikan sebagai bahan baku utama seperti industri serat sintetik, plastisizer atau pelembut. Kebutuhan benzen di Indonesia pada tahun 2012 adalah 333.558 ton, sekitar 212.959 ton masih diimpor. Kebutuhan toluen di Indonesia pada tahun 2012 adalah 109.516 ton, sekitar 125.324 ton diimpor. Kebutuhan xylene di Indonesia pada tahun 2012 adalah 922.199 ton, sekitar 677.285 ton masih diimpor (KEMENPERIN, 2014).
Nafta digunakan sebagai bahan baku primer pembuatan BTX karena memiliki reaksi yang efisien dan memberikan yield yang tinggi dalam menghasilkan hidrokarbon aromatik pada industri pertokimia (Gary et al, 1984). Produksi nafta di Indonesia dari tahun 2000-2015 relatif mengalami peningkatan sperti yang tera pada grafik produksi nafta Indonesia yang dihimpun dari data Kementrian ESDM tahun 2016. Dibawah adalah gambar grafik impor vs ekspor BTX di Indonesia menurut data BPS tahun 2017.
Ja
Gambar 1.1 Grafik Impor vs Ekspor BTX di Indonesia Tahun 2012-2016 (BPS, 2017).
Pra-Rancangan Pabrik Benzena, Toluena, Xilena (BTX) dari Nafta Semester Genap/2016-2017
2 Berdasarkan gambar 1.1, terlihat bahwa data dari tahun 2012-2016 impor BTX lebih besar dibandingkan ekspor BTX di Indonesia. Impor dan ekspor BTX cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya (BPS, 2017). Dengan adanya ketersediaan nafta sebagai bahan baku pembuatan BTX, diharapkan bisa dimanfaatkan untuk penambahan dan pengembangan sektor industri di Indonesia dengan mendirikan pabrik BTX di kawasan tertentu, memenuhi kebutuhan dalam negeri dan dapat di ekspor untuk meningkatkan perekonomian negara.
1.2 Pentingnya Pendirian Pabrik
Ketersediaan BTX di Indonesia masih sangat kurang karena Indonesia impor BTX dalam jumlah yang besar. Pendirian pabrik BTX dari nafta pada kawasan indusri di Indonesia seperti di provinsi riau akan membantu menyediakan bahan baku industri hilir yang ada didalam negeri. Dengan adanya produksi dalam negeri, kebutuhan impor akan berkurang namun tetap menjaga produktivitas pabrik. Mengurangi kebutuhan impor dan meningkatkan kemampuan ekspor akan meningkatkan pendapatan tambahan yang didapatkan negara. Pentingnya pendirian pabrik BTX tidak hanya dilihat dari segi jumlah konsumsi BTX di Indonesia namun juga berasal dari peluang ekonomi dari penjualan BTX yang memiliki nilai jual lebih dibandingkan nafta.
Pra-Rancangan Pabrik Benzena, Toluena, Xilena (BTX) dari Nafta Semester Genap/2016-2017