CAPAIAN PRODUKSI PADI
TAHUN 2014
Bahan Rapat Koordinasi Dengan Bupati/Walikota se Provinsi Jawa Timur
Terkait Rekomendasi Dewan Pertimbangan Presiden Tentang Ancaman OPT
SASARAN PADI TAHUN 2014
76.57
Sasaran 2014
72.06
Sasaran 2013
71.29
ASEM 2013
(Juta Ton GKG)
Uraian
-4.51
-5.28
No
URAIAN
CAPAIAN PRODUKSI PADI TAHUN 2012-2014
Catatan : - Angka dalam kurung berarti lebih kecil dibanding tahun sebelumnya,
- sebaliknya tidak ada kurung berarti lebih besar dari thn sebelumnya.
ANALISIS CAPAIAN LUAS PANEN PADI TERHADAP
LUAS PANEN PADI (Ha)
Jan-April (SR-I) Mei-Agust (SR-II) Sept-Des (SR-III) Jan-Des
PERBANDINGAN
ANALISIS CAPAIAN PRODUKTIVITAS PADI TERHADAP
Jan-April (SR-I) Mei-Agust (SR-II) Sept-Des (SR-III) Jan-Des
INDONESIA
ANALISIS CAPAIAN PRODUKSI PADI 2013 (ASEM )
TERHADAP 2012 (ATAP )
1. Tahun
2013
(ASEM),
produksi
padi
mengalami
peningkatan sebanyak 2,23 juta ton GKG (3,24%)
terhadap produksi tahun 2012 (ATAP)
2. Peningkatan produksi padi
ASEM
2013 terhadap
ATAP 2012 didukung oleh:
peningkatan luas panen seluas 392 ribu Ha (2,91%),
dari 13,44 juta Ha pada tahun 2012, naik menjadi
13,84 juta Ha pada tahun 2013
peningkatan
produktivitas
sebesar
0,15
Ku/Ha
(0,29%), dari 51,36 Ku/Ha pada 2012, naik menjadi
51,51 Ku/Ha pada 2013
-1. Tahun 2014 (Prognosa), produksi padi
mengalami
penurunan sebanyak 70 ribu ton GKG (0,10%)
terhadap produksi tahun 2013 (ASEM )
2. Penurunan produksi padi 2014 (Prognosa) terhadap
Pra ASEM 2013 disebabkan oleh:
penurunan luas panen seluas 111 ribu Ha
(0,80%),
dari 13,84 juta Ha pada tahun 2013, turun
menjadi 13,73 juta Ha pada tahun 2014
Namum terjadi peningkatan produktivitas sebesar
0,37 Ku/Ha (0,72%), dari 51,52 Ku/Ha pada 2013,
naik menjadi 51,89 Ku/Ha pada 2014
ANALISIS CAPAIAN PRODUKSI PADI 2014 (PROGNOSA)
TERHADAP 2013 (ASEM )
-ANALISIS CAPAIAN PRODUKSI PADI 2013 (ASEM )
TERHADAP 2012 (ATAP )
1. Tahun 2013 (ASEM), produksi padi Jawa Timur
mengalami penurunan
sebanyak 149 ribu ton GKG
(1,22%) terhadap produksi tahun 2012 (ATAP)
2. Penurunan produksi padi 2013 (ASEM) terhadap 2012
(ATAP) didorong oleh:
Penurunan produktivitas sebesar 2,59 Ku/Ha
(4,20%),
dari 61,74 Ku/Ha pada 2012, turun
menjadi 59,15 Ku/Ha pada 2013
Namun terjadi peningkatan luas panen seluas 61 ribu
Ha (3,10%), dari 1,97 juta Ha pada tahun 2012, naik
menjadi 2,04 juta Ha pada tahun 2013
-1. Tahun 2014 (Prognosa), produksi padi Jawa Timur
mengalami
penurunan sebanyak 125 ribu ton GKG
(0,10%)
terhadap produksi tahun 2013 (ASEM )
2. Penurunan
produksi
padi
Pra
Angka
Prognosa
terhadap Pra ASEM 2013 dipicu oleh:
penurunan luas panen seluas 24 ribu Ha
(1,19%),
dari 2,04 juta Ha pada tahun 2013, turun
menjadi 2,01 juta Ha pada tahun 2014
Namun terjadi peningkatan produktivitas sebesar
0,09 Ku/Ha (0,15%), dari 59,15 Ku/Ha pada 2013,
naik menjadi 59,24 Ku/Ha pada 2014
ANALISIS CAPAIAN PRODUKSI PADI 2014 (PROGNOSA)
TERHADAP 2013 (ASEM )
-SITUASI
LUAS TANAM
dan
LUAS PANEN
PADI
Luas Panen
Januari 2014
Target (Ha)
897.745
Realisasi (Ha)
558.752
% Realisasi thd Target
62,24
Luas Tanam
Januari 2014
Target (Ha)
1.616.451
Realisasi (Ha)
1.380.413
% Realisasi thd Target
85,40
Realisasi
Luas Tanam dan Luas
Panen Padi Bulan Januari 2014
dibawah target yang
PERSENTASE REALISASI LUAS TANAM PADI
TERHADAP TARGET
JANUARI 2014
Capaian Target :
1.
Tertinggi Prov. Jatim : 166,59%
2.
Terendah Prov. Sumut : 41,73%
Absolut Realisasi :
1.
Tertinggi Prov. Jatim
: 277.513 Ha
2.
Terendah di DI. Yogya : 4.938 Ha
1 JATIM 35.876 241.637 277.513 166.587 166,59 20,10
2 NTB 42.337 54.774 97.111 66.774 145,43 7,03
3 BANTEN 6.651 34.840 41.491 30.961 134,01 3,01
4 JATENG 35.643 176.378 212.021 162.667 130,34 15,36
5 BALI 1.704 21.430 23.134 20.937 110,49 1,68
6 JAMBI 6.192 8.546 14.738 17.018 86,60 1,07
7 SULSEL 14.143 85.226 99.369 118.795 83,65 7,20
8 KALSEL 25.653 45.663 71.316 85.934 82,99 5,17
9 JABAR 18.902 153.779 172.681 227.137 76,02 12,51
10 SULTENG 11.215 13.890 25.105 38.586 65,06 1,82
11 SUMBAR 3.360 31.046 34.406 57.058 60,30 2,49
12 SUMSEL 3.929 36.133 40.062 67.141 59,67 2,90
13 LAMPUNG 6.457 57.385 63.842 107.653 59,30 4,62
14 ACEH 21.552 53.736 75.288 134.019 56,18 5,45
15 DI YOGYA 2.089 2.849 4.938 8.939 55,24 0,36
16 KALBAR 1.158 4.846 6.004 12.466 48,16 0,43
17 SUMUT 3.467 27.820 31.287 74.977 41,73 2,27
Jumlah 17 Provinsi 240.328 1.049.978 1.290.306 1.397.648 83,65 93,47
1 SULTRA 5.600 13.199 18.799 14.818 126,86 1,36
2 GORONTALO 872 2.639 3.511 3.496 100,44 0,25
3 SULSEL 14.143 85.226 99.369 118.795 83,65 7,20
4 KALTIM 855 7.211 8.066 14.468 55,75 0,58
5 BENGKULU 2.436 7.217 9.653 17.673 54,62 0,70
6 NTT 10.868 18.107 28.975 77.601 37,34 2,10
7 RIAU 431 7.013 7.444 21.334 34,89 0,54
8 KALTENG 3.186 2.474 5.660 22.910 24,71 0,41
9 SULAWESI BARAT 1146 2236 3.382 16.561 20,42 0,24
10 BABEL 0 0 0 743 0,00 0,00
11 RIAU KEPULAUAN 0 0 0 116 0,00 0,00
12 DKI JAKARTA 0 0 0 315 0,00 0,00
Jumlah 17 Provinsi 25.891 64.216 90.107 218.802 41,18 6,53
INDONESIA 266.219 1.114.194 1.380.413 1.616.451 85,40 100,00
Sumber : BPS dan Ditjen Tanaman Pangan, Diolah Oleh Pusdatin Keterangan : Data Per Tanggal 25 Februari 2014
ANALISIS PENCAPAIAN LUAS TANAM PADI
BULAN JANUARI 2014
1. Koondisi Kemarau Basah tahun 2013, mengakibatkan luas
pertanaman padi khususnya Sub Round II (Mei-Agustus) 2013
lebih tinggi dibanding 2012 (Naik sekitar 8 %), dari 3,3 juta ha
tahun 2012 menjadi 3,6 juta ha pada tahun 2013
2. Dukungan kondisi tersebut selanjutnya berpengaruh pada
pertanaman padi pada periode tanam berikutnya di Sub Round III
(September-Desember) 2013 khususnya Bulan Desember 2013
dibanding periode yang sama tahun sebelumya.
3. Hal ini lah yang berpengaruh pada penurunan luas pertanaman
pada bulan Januari 2014 (tanam maksimal terjadi di Desember)
4. Selain kondisi iklim, absensi pemasukan dokumen SP Padi untuk
Absensi Pemasukan Dokumen SP-PADI Bulan Januari 2014
14
Realisasi
(Kecamatan) Persentase (%)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 ACEH 289 240 83,04
2 SUMATERA UTARA 423 384 90,78
3 SUMATERA BARAT 179 179 100,00
4 J A M B I 133 129 96,99
5 SUMATERA SELATAN 230 219 95,22
6 L A M P U N G 225 217 96,44
7 JAWA BARAT 639 517 80,91
8 JAWA TENGAH 573 573 100,00
9 D I YOGYAKARTA 78 72 92,31
10 JAWA TIMUR 664 663 99,85
11 BANTEN 155 155 100,00
12 B A L I 57 57 100,00
13 NUSA TENGGARA BARAT 116 116 100,00
14 KALIMANTAN BARAT 174 173 99,43
15 KALIMANTAN SELATAN 152 130 85,53
16 SULAWESI TENGAH 171 113 66,08
17 SULAWESI SELATAN 306 247 80,72
Jumlah 17 Provinsi 4.564 4.184 91,67
1 R I A U 163 92 56,44
2 B E N G K U L U 124 124 100,00
3 KEP. BANGKA BELITUNG 47 0 0,00
4 KEPULAUAN RIAU 63 0 0,00
5 D K I JAKARTA 44 0 0,00
6 NUSA TENGGARA TIMUR 303 129 42,57
7 KALIMANTAN TENGAH 136 114 83,82
8 KALIMANTAN TIMUR 102 56 54,90
9 KALIMANTAN UTARA 49 31 63,27
10 SULAWESI UTARA 159 159 100,00
11 SULAWESI TENGGARA 209 209 100,00
12 GORONTALO 77 58 75,32
13 SULAWESI BARAT 68 36 52,94
14 M A L U K U 111 0 0,00
15 MALUKU UTARA 112 0 0,00
16 PAPUA BARAT 175 9 5,14
17 PAPUA 398 5 1,26
Jumlah 17 Provinsi 2.340 1.022 43,68
INDONESIA 11.468 9.390 81,88
Sumber : BPS, Per tanggal 25 Februari 2014
No. Provinsi Target
(Kecamatan)
KONDISI
SERANGAN OPT UTAMA
ANCAMAN PRODUKSI 2014
1.
PERUBAHAN
IKLIM
KEMARAU
BASAH
TAHUN
2013
MENYEBABKAN PERUBAHAN POLA TANAM DARI
PADI-PADI-PALAWIJA MENJADI PADI-PADI-PADI
MAKANAN BAGI OPT
PADI
TERSEDIA TERUS
DAN DIDUKUNG DENGAN CURAH
HUJAN
YANG
TINGGI
SEHINGGA
PERKEMBANGAN
POPULASI/SERANGAN
OPT
MENINGKAT
SAMPAI DENGAN
AKHIR
2013
MENJADI
SUMBER
SERANGAN
DAN
DIPERKIRAKAN
MENGANCAM
PERTANAMAN
PADI
MH
2013/2014
AKAN MENGGANGGU CAPAI PRODUKSI 2014
PERKEMBANGAN OPT UTAMA PADI
TAHUN 2013, 2012 DAN RERATA 5 TAHUN
-
NASIONAL DAN PROVINSI JATIM
-T
P
T
P
1
Tahun 2013
510,090
4,422
93,867
3,052
2
Tahun 2012
461,821
2,225
65,551
253
3
Rerata 5 tahun (2007-2011)
519,458
11,283
82,918
6,690
48,269
2,196
28,317
2,799
(9,368)
(6,861)
10,949
(3,638)
(57,637)
(9,058)
(17,368)
(6,437)
-Dalam
Ha-1 banding 3
SELISIH (HA)
No
1 banding 2
2 banding 3
URAIAN
NASIONAL
PROVINSI JATIM
Catatan :
1. Angka dalam kurung berarti lebih kecil, sebaliknya tidak ada kurung berarti lebih besar
2. OPT utama terdiri dari Penggerek Batang Padi, Wereng Batang Coklat, Tikus, Blas,
T
P
124,516
320
213,108
323
(88,592)
(3)
T
P
15,211
49
37,330
171
(22,119)
(123)
2012/2013 (Okt 2012 s/d Feb 2013)
Nasional
Jatim
Selisih Provinsi Jatim (Ha)
Selisih Nasional (Ha)
2013/2014 (Okt 2013 s/d Feb 2014)
2012/2013 (Okt 2012 s/d Feb 2013)
2013/2014 (Okt 2013 s/d Feb 2014)
-Dalam
Ha-Catatan : - Angka dalam kurung berarti lebih kecil,
- sebaliknya tidak ada kurung berarti lebih besar
- T (Terkena); P (Puso)
PERKEMBANGAN OPT UTAMA PADI
PERIODE BULAN OKTOBER-FEBRUARI
-T
P
T
P
1
Jan-feb Tahun 2014
49,554
95
7,828
3
2
Jan-feb Tahun 2013
149,123
260
29,612
164
3
Jan-feb Tahun 2012
129,443
771
30,132
130
(99,569)
(165)
(21,785)
(161)
(79,889)
(675)
(22,304)
(127)
19,680
(511)
(520)
34
2 banding 3
-Dalam
Ha-1 banding 2
1 banding 3
SELISIH (HA)
No
URAIAN
NASIONAL
PROVINSI JATIM
PERKEMBANGAN OPT UTAMA PADI
PERIODE BULAN JANUARI-FEBRUARI
-
NASIONAL DAN PROVINSI JATIM
-Catatan :
1. Angka dalam kurung berarti lebih kecil, sebaliknya tidak ada kurung berarti lebih besar
2. OPT utama terdiri dari Penggerek Batang Padi, Wereng Batang Coklat, Tikus, Blas,
REKOMENDASI PENANGANAN OPT UTAMA
1) Pengangkatan Petugas POPT
2) Eradikasi sumber serangan WBC dan virus yang ditularkan
(semprot dan bakar)
tanam benih bersubsidi)
3) Surveillance populasi WBC di persemaian dan tanaman
muda
dipetakan
4) Meningkatkan koordinasi pengendalian OPT dengan
mengaktifkan posko-posko pengendalian tingkat desa,
kecamatan dan kabupaten (Spot Stop)
5) Pengerahan Brigade Proteksi jika terjadi explosive OPT
6) Menyusun rencana gerakan massal pengendalian WBC dan
virus yang ditularkannya
21
21
21
PERBANDINGAN ANGGARAN KEGIATAN PENGELOLAAN
PRODUKSI TANAMAN SEREALIA (1762) TAHUN 2013-2014
Volume Satuan Anggaran
Fasilitasi Kemitraan Pengembangan Pangan Alternatif
Ubinan Padi
Ubinan Jagung
● Pembinaan, Pengawalan, Monev SL-PTT dan Pengembangan
Dipindah Ke Sekretariat (Bag.Evaluasi) SL-PTT Kawasan Padi
SL-PTT Padi Kawasan Pertumbuhan
SL-PTT Padi Kawasan Pengembangan
SL-PTT Jagung Kawasan Pengembangan
SL-PTT Jagung Kawasan Pemantapan No Kegiatan dan Output
2013
2014
SELISIH
KREATIVITAS DAERAH DALAM MENDUKUNG PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI
1. JAWA TENGAH
Rumah Pintar Petani (
One Stop Service
) Komoditi Padi, Jagung, Kedelai dan Ternak pada
hamparan 100 Ha serta dikawal oleh Perguruan Tinggi, melalui pola Management
Operational (penerapan teknologi
Zero waste)
2. JAWA BARAT
Meningkatkan areal tanam dan produktivitas melalui peningkatan IP dan penggunaan
varietas produksi tinggi di wilayah Jawa Barat bagian selatan
Meningkatkan luas tanam dengan sistem jajar legowo, khususnya di daerah Pantura
Mengangkat tenaga THL-POPT 384 orang, serta menyediakan insentif BOP-POPT melalui
APBD
Mengawal pelaksanaan ubinan bersama BPS Kabupaten/Provinsi
3. ACEH
•
Mengalokasikan fasilitasi mekanisasi melalui APBD I dan II
•
Mendorong Peran serta swasta antara lain PT.Cun-cun
4. NTB
Meningkatkan Sinergitas Gubernur dan Bupati dalam pengembangan Padi, Jagung dan
Rumput Laut (PIJAR)
5. SULAWESI SELATAN
PAGU APBN SEKTORAL (BA 018) TAHUN 2014
DITJEN TANAMAN PANGAN
*) Kegiatan 7 dan 8 adalah kegiatan di UPT Pusat
24
