• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI REAL-TIME BUZAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "APLIKASI REAL-TIME BUZAN MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

ISSN 2442-4269

APLIKASI

REAL-TIME BUZAN MIND MAP

UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

Lukman Hakim

SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto ([email protected])

Diterima: 19 Januari 2015. Disetujui: 01 Februari 2015. Dipublikasikan: Maret 2015

ABSTRAK

Beban belajar siswa SMK Jurusan Akuntansi sangat berat sehingga menghambat peningkatan hasil belajar siswa. Aplikasi Real-Time Buzan Mind Map adalah salah satu cara untuk mengatasi hambatan tersebut. Mind Map dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran di kelas dengan meringkas bahan menjadi beberapa lembar Mind Map.. Permasalahan dalam penelitian ini apakah aplikasi Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas dengan sampel penelitian siswa kelas XI-Ak.1 berjumlah 34 siswa. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa aplikasi Mind Map mampu meningkatkan aspek kognitif siswa sebesar 10,94%, aspek psikomotorik sebesar 8,33%, dan respon siswa terhadap pembelajaran pada skala positif.

Kata Kunci:mind map, hasil belajar, IPA.

ABSTRACT

Expense Accounting Department vocational students learn so severe that inhibits improving student learning outcomes. Real-Time Applications Buzan Mind Map is one way to overcome these obstacles. Mind Map can help students in the learning process in the classroom by summarizing the material into several pieces Mind Map. The problem in this research is the application of the Mind Map can improve student learning outcomes. This type of research is a classroom action research study sample class XI-Ak.1 totaling 34 students. Results of the study revealed that the application of the Mind Map can increase students 'cognitive aspects of 10.94%, psychomotor aspects of 8.33%, and the students' response to learning on the positive scale.

Keywords:mind map, learning result, science.

PENDAHULUAN

Beban yang dihadapi oleh siswa di Indonesia termasuk yang paling berat di dunia. Dengan jumlah mata pelajaran yang demikian banyak ditambah lagi dengan jumlah bahan yang harus dipelajari untuk setiap mata pelajaran telah menjadi salah satu faktor utama yang menghambat dalam peningkatan hasil belajar siswa. Di SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto, jumlah mata pelajaran Bidang Keahlian Bisnis Manajemen, Program Keahlian Akuntasi Kelas XI-AK.1 Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014 sebanyak 24 mata pelajaran.

Akibatnya, proses pembelajaran tidak optimal. Siswa juga akan dipaksa untuk menerima sedemikian banyak bahan tanpa memiliki waktu yang cukup untuk mendalaminya. Di samping itu, siswa masih

mengandalkan pencatatan tradisional yang mempunyai banyak kelemahan, antara lain monoton, kaku, tidak menarik, susah untuk dihafal, dan sulit untuk mencari tema sentral dan melihat hubungan antar bagiannya.

Aplikasi Real-time Buzan Mind Map dalam proses pembelajaran di kelas dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan di atas. Mind Map dapat membantu siswa dan guru dalam proses pembelajaran di kelas dengan meringkas bahan yang demikian banyak menjadi beberapa lembar Mind Map saja yang lebih mudah dipelajari dan diingat oleh siswa. Dengan Mind Map, seluruh informasi-informasi kunci dan penting dari setiap bahan pelajaran dapat diorganisir dengan menggunakan struktur radian yang sesuai dengan mekanisme kerja alami dari otak

1

ISSN 2442-4269

APLIKASI

REAL-TIME BUZAN MIND MAP

UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

Lukman Hakim

SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto ([email protected])

Diterima: 19 Januari 2015. Disetujui: 01 Februari 2015. Dipublikasikan: Maret 2015

ABSTRAK

Beban belajar siswa SMK Jurusan Akuntansi sangat berat sehingga menghambat peningkatan hasil belajar siswa. Aplikasi Real-Time Buzan Mind Map adalah salah satu cara untuk mengatasi hambatan tersebut. Mind Map dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran di kelas dengan meringkas bahan menjadi beberapa lembar Mind Map.. Permasalahan dalam penelitian ini apakah aplikasi Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas dengan sampel penelitian siswa kelas XI-Ak.1 berjumlah 34 siswa. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa aplikasi Mind Map mampu meningkatkan aspek kognitif siswa sebesar 10,94%, aspek psikomotorik sebesar 8,33%, dan respon siswa terhadap pembelajaran pada skala positif.

Kata Kunci:mind map, hasil belajar, IPA.

ABSTRACT

Expense Accounting Department vocational students learn so severe that inhibits improving student learning outcomes. Real-Time Applications Buzan Mind Map is one way to overcome these obstacles. Mind Map can help students in the learning process in the classroom by summarizing the material into several pieces Mind Map. The problem in this research is the application of the Mind Map can improve student learning outcomes. This type of research is a classroom action research study sample class XI-Ak.1 totaling 34 students. Results of the study revealed that the application of the Mind Map can increase students 'cognitive aspects of 10.94%, psychomotor aspects of 8.33%, and the students' response to learning on the positive scale.

Keywords:mind map, learning result, science.

PENDAHULUAN

Beban yang dihadapi oleh siswa di Indonesia termasuk yang paling berat di dunia. Dengan jumlah mata pelajaran yang demikian banyak ditambah lagi dengan jumlah bahan yang harus dipelajari untuk setiap mata pelajaran telah menjadi salah satu faktor utama yang menghambat dalam peningkatan hasil belajar siswa. Di SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto, jumlah mata pelajaran Bidang Keahlian Bisnis Manajemen, Program Keahlian Akuntasi Kelas XI-AK.1 Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014 sebanyak 24 mata pelajaran.

Akibatnya, proses pembelajaran tidak optimal. Siswa juga akan dipaksa untuk menerima sedemikian banyak bahan tanpa memiliki waktu yang cukup untuk mendalaminya. Di samping itu, siswa masih

mengandalkan pencatatan tradisional yang mempunyai banyak kelemahan, antara lain monoton, kaku, tidak menarik, susah untuk dihafal, dan sulit untuk mencari tema sentral dan melihat hubungan antar bagiannya.

Aplikasi Real-time Buzan Mind Map dalam proses pembelajaran di kelas dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan di atas. Mind Map dapat membantu siswa dan guru dalam proses pembelajaran di kelas dengan meringkas bahan yang demikian banyak menjadi beberapa lembar Mind Map saja yang lebih mudah dipelajari dan diingat oleh siswa. Dengan Mind Map, seluruh informasi-informasi kunci dan penting dari setiap bahan pelajaran dapat diorganisir dengan menggunakan struktur radian yang sesuai dengan mekanisme kerja alami dari otak

1

ISSN 2442-4269

APLIKASI

REAL-TIME BUZAN MIND MAP

UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

Lukman Hakim

SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto ([email protected])

Diterima: 19 Januari 2015. Disetujui: 01 Februari 2015. Dipublikasikan: Maret 2015

ABSTRAK

Beban belajar siswa SMK Jurusan Akuntansi sangat berat sehingga menghambat peningkatan hasil belajar siswa. Aplikasi Real-Time Buzan Mind Map adalah salah satu cara untuk mengatasi hambatan tersebut. Mind Map dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran di kelas dengan meringkas bahan menjadi beberapa lembar Mind Map.. Permasalahan dalam penelitian ini apakah aplikasi Mind Map dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas dengan sampel penelitian siswa kelas XI-Ak.1 berjumlah 34 siswa. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa aplikasi Mind Map mampu meningkatkan aspek kognitif siswa sebesar 10,94%, aspek psikomotorik sebesar 8,33%, dan respon siswa terhadap pembelajaran pada skala positif.

Kata Kunci:mind map, hasil belajar, IPA.

ABSTRACT

Expense Accounting Department vocational students learn so severe that inhibits improving student learning outcomes. Real-Time Applications Buzan Mind Map is one way to overcome these obstacles. Mind Map can help students in the learning process in the classroom by summarizing the material into several pieces Mind Map. The problem in this research is the application of the Mind Map can improve student learning outcomes. This type of research is a classroom action research study sample class XI-Ak.1 totaling 34 students. Results of the study revealed that the application of the Mind Map can increase students 'cognitive aspects of 10.94%, psychomotor aspects of 8.33%, and the students' response to learning on the positive scale.

Keywords:mind map, learning result, science.

PENDAHULUAN

Beban yang dihadapi oleh siswa di Indonesia termasuk yang paling berat di dunia. Dengan jumlah mata pelajaran yang demikian banyak ditambah lagi dengan jumlah bahan yang harus dipelajari untuk setiap mata pelajaran telah menjadi salah satu faktor utama yang menghambat dalam peningkatan hasil belajar siswa. Di SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto, jumlah mata pelajaran Bidang Keahlian Bisnis Manajemen, Program Keahlian Akuntasi Kelas XI-AK.1 Semester 2 Tahun Pelajaran 2013/2014 sebanyak 24 mata pelajaran.

Akibatnya, proses pembelajaran tidak optimal. Siswa juga akan dipaksa untuk menerima sedemikian banyak bahan tanpa memiliki waktu yang cukup untuk mendalaminya. Di samping itu, siswa masih

mengandalkan pencatatan tradisional yang mempunyai banyak kelemahan, antara lain monoton, kaku, tidak menarik, susah untuk dihafal, dan sulit untuk mencari tema sentral dan melihat hubungan antar bagiannya.

(2)

sehingga lebih mudah untuk dipahami dan diingat.

Mind Map merupakan suatu teknik grafik yang sangat ampuh dan menjadi kunci yang universal untuk membuka potensi dari seluruh otak karena menggunakan seluruh ketrampilan yang terdapat pada bagian neo-korteks dari otak atau yang lebih dikenal sebagai otak kiri dan otak kanan (Buzan and Buzan, 1993 dalam Yoga, 2008).

Proses pembuatan sebuah Mind Map secara step by step dapat dibagi menjadi 4 langkah yang harus dilakukan secara berurutan yaitu : (1) Menentukan Central Topic yang akan dibuatkan Mind Map-nya. Dalam buku pelajaran, Central Topic biasanya adalah judul buku; (2) Membuat Basic Ordering Ideas – BOIs untuk Central Topic yang telah dipilih, BOIs biasanya adalah Judul Bab atau Sub-Bab dari buku yang akan dipelajari atau bisa juga dengan menggunakan 5WH (What, Why, Where, When, Who dan How); (3) Melengkapi setiap BOIs dengan cabang-cabang yang berisi data-data pendukung yang terkait. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting karena pada saat inilah seluruh data-data harus ditempatkan dalam setiap cabang BOIs secara asosiatif dan menggunakan struktur radian yang menjadi ciri yang paling khas dari suatu Mind Map; (4) Melengkapi setiap cabang dengan Image baik berupa gambar, simbol, kode, daftar, grafik dan garis penghubung bila ada BOIs yang saling terkait satu dengan lainnya. Tujuan dari langkah ini adalah untuk membuat sebuah Mind Map menjadi lebih menarik sehingga lebih mudah

untuk dimengerti dan diingat. Hasil gambar Mind Mapsiswa dapat dilihat di Gambar 1.

AplikasiReal-Time Buzan Mind Mapini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Bloom, dalam Winkel (1999: 245), membagi hasil belajar ke dalam 3 aspek, yaitu aspek kognitif, aspek psikomotor, dan aspek afektif, tetapi dalam penelitian ini yang diamati adalah peningkatan aspek kognitif dan aspek psikomotorik serta untuk melihat respon siswa terhadap aplikasi Mind Map dalam proses pembelajaran melalui angket.

Aspek kognitif berorientasi pada kemampuan “berfikir“ mencakup kemampuan intelektual yang paling sederhana, yaitu mengingat, sampai dengan kemampuan untuk memecahkan masalah yang menuntut siswa menggabungkan gagasan yang sebelumnya telah dipelajari. Aspek kognitif dibedakan menjadi enam tingkatan, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Keenam jenis tingkatan ini bersifat hierarkis artinya tahap pengetahuan tergolong terendah dan tahap evaluasi merupakan tahap yang tertinggi. Misalnya untuk melakukan analisis, siswa harus memiliki pengetahuan, pemahaman, dan penerapan.

Pengetahuan mencakup kemampuan mengingat tentang hal yang telah dipelajari, dan tersimpan dalam ingatan. Pemahaman mencakup kemampuan untuk menyerap pengertian dari hal-hal yang telah dipelajari. Penerapan merupakan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam kegiatan pembelajaran untuk menghadapi situasi baru, dalam kehidupan sehari-hari

(3)

Tabel 1Aspek Psikomotorik

Aspek Psikomotorik Sub-Aspek Psikomotorik Merencanakan

kegiatan 

Membuatlinier note  Menentukan topik utama

 Menentukan menentukan cabang dari topik utama  Menentukan data pendukung setiap cabang

 Memberikan gambar pendukung topik utama dan cabang

Berkomunikasi Menyampaikan laporan

Analisis memberikan penekanan pada kemampuan untuk merinci sesuatu menjadi bagian-bagian, lalu melihat hubungan antar

bagian-bagian dan cara

mengorganisasikannya. Sintesis merupakan proses pemahaman terhadap unsur-unsur atau bagian-bagian, kemudian mengkombinasikan dengan suatu cara tertentu sehingga pola sebelumnya yang tidak tampak akan menjadi jelas. Dalam evaluasi, siswa diharapkan dapat mengambil keputusan dan mempertimbangkan masalah nilai, tujuan, metode penyelesaian termasuk di dalamnya pertimbangan mengenai efektifitas dan ketepatannya. Peningkatan pada aspek kognitif siswa dapat diukur dari nilai ulangan (tes) setiap siklus. Sehingga diharapkan terjadi peningkatan antara nilai ulangan (tes) siklus I dengan siklus II.

Aspek psikomotor berkaitan dengan keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau tindakan yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot. Simpson, dalam Winkel (1999:245), menyatakan bahwa aspek psikomotor terdiri dari tujuh jenis perilaku yaitu: persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas.

Ketujuh jenis perilaku tersebut mengandung urutan taraf keterampilan dalam pembelajaran IPA. Keterampilan dalam IPA meliputi: mengamati, menafsirkan, meramalkan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep, merencanakan penelitian, mengkomunikasikan, dan mengajukan pertanyaan (Wartono, 1999). Dalam penelitian ini, keterampilan proses yang dinilai dapat dilihat pada tabel Tabel 1.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah aplikasi Real-Time Buzan Mind Mapmampu meningkatkan hasil belajar siswa dan bagaimana respon siswa terhadap aplikasi Real-Time Buzan Mind Map. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui aplikasiReal-Time Buzan Mind Map dan melihat respon dari

siswa terhadap aplikasi Real-Time Buzan Mind Mapini.

METODE

Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK) karena digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas dengan memberikan perlakuan tertentu. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto Tahun Pelajaran 2013/2014. Populasi dari penelitian ini sebanyak 102 siswa, sedangkan sampel yang digunakan hanya Kelas XI-AK.1 sebanyak 34 siswa.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah berupa tes (aspek kognitif), rubrik penilaian aspek psikomotorik (presentasi dan mengemukakan pendapat), angket (respon siswa), dan dokumentasi/foto. Data dalam penelitian ini bersifat kualitatif (berbentuk kalimat-kalimat dan aktivitas-aktivitas siswa dan guru) dan kuantitatif (berupa angka).

(4)

(siswa) dengan sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RR), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) (Sudjana, 2001:80). Dalam penelitian ini, penilaian respon siswa terhadap aplikasi Mind Map dalam proses pembelajaran IPA hanya dilakukan sekali di akhir penelitian.

PEMBAHASAN

Di awal penelitian pada siklus I, semua siswa telah menggunakan secara optimal aplikasi Real-time Buzan Mind Map, walaupun masih menggunakan contoh Mind Mapdari materi yang berbeda. Pada siklus II, siswa tidak lagi menggunakan contoh Mind Map yang sudah ada sehingga siswa diberi kebebasan bereksplorasi untuk membuat Mind Map. Hasilnya, terjadi peningkatan dari aspek kognitif maupun psikomotorik pada siklus I dan siklus II.

Peningkatan aspek kognitif juga terlihat dari skor rerata tes siklus I lebih tinggi dari skor tes siklus II. Pada siklus I nilai rerata tes adalah 86,24, sedangkan pada siklus II nilai rerata tes mencapai 97,18. Persentase peningkatan tes pada siklus I dan siklus II sebesar 10,94%. Perbandingan nilai rerata tes pada siklus I dan nilai rerata tes siklus II dapat dilihat di Tabel 2.

Sedangkan pada aspek psikomotor siswa, aplikasi Real-time Buzan Mind Map dapat menemuhi tercapainya standar ketuntasan belajar siswa. Dikatakan tuntas belajar apabila rerata nila aspek psikomotor ≥ 60 pada tiap siklusnya. Hal ini dapat terlihat

jelas dari hasil observasi penguasaan aspek psikomotor siswa pada siklus I, semua siswa telah mencapai ketuntasan belajar karena rerata nilai yang dicapai oleh siswa sebesar 86,46. Sedangkan pada siklus II, terjadi peningkatan 8,33% menjadi 94,79 (Tabel 3).

Dari uraian tersebut, jelas bahwa aplikasi Real-time Buzan Mind Map dapat meningkatkan aspek kognitif dan aspek psikomotor siswa pada bidang studi IPA pokok bahasan penanganan limbah cair dan penanganan limbah padat. Hasil penelitian ini juga sekaligus membuktikan kebenaran dari hasil penelitian lain yang menggunakan aplikasi Real-time Buzan Mind Map, yang telah dicobakan oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

Yoga (2008) telah melakukan penelitian menggunakan aplikasi Real-time Buzan Mind Map pada siswa SLTC (Smart Learning and Thinking Center) Ang-Mo-Kio Center, Singapura untuk kelas P-5 (5 SD di Indonesia) sebanyak 32 orang menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan aspek kognitif sebesar 12-15% dari hasil saat masih menggunakan metode konvensional.

Di samping itu, hasil penelitian di University of London (Farrand, Hussain and Hennessy, 2002 dalam Yoga: 2008) yang menyimpulkan adanya peningkatan sekitar 13% terhadap nilai ujian dari 25 orang siswa yang dijadikan sampel setelah menggunakan Real-time Buzan Mind Map dalam proses pembelajarannya.

Tabel 2Perbandingan Rerata Aspek Kognitif Siswa pada Siklus I dan Siklus II

Pengamatan Aspek Kognitif Siswa Rerata Nilai Kognitif Siswa Siklus I Siklus II

Skor rerata siswa 86,24 97,18

Presentase Peningkatan 10,94

Tabel 3Perbandingan Rerata Aspek Psikomotorik pada Siklus I dan Siklus II

Aspek Psikomotorik Siswa Rerata

Siklus I Siklus II

Membuatlinier note Menentukan topik utama

Menentukan cabang-cabang dari topik utama Menentukan data pendukung setiap cabang Memberikan gambar pendukung topik utama dan cabang

Menyampaikan laporan

100.00 96.88 96.88 81.25 68.75 75.00

100.00 100.00 100.00 100.00 93.75 75.00

(5)

Hasil angket/kuesioner menyatakan bahwa mayoritas siswa menganggap bahwa aplikasi Real-time Buzan Mind Map dapat memberi manfaat yang cukup signifikan terhadap proses pembelajaran. Hal ini juga sekaligus untuk menguji apakah klaim mengenai keampuhan MM yang disampaikan oleh sang penciptanya, Tony Buzan melalui organisasinya Buzan Center International dapat dipertanggungjawabkan. Dari hasil kuisioner, siswa memilki presepsi yang relatif sama terhadap Mind Map. Mereka sependapat bahwa Mind Map telah menjadi metode alternatif dalam proses pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menarik sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Siswa juga merasa bahwa Mind Map dapat membantu mereka untuk memahami konsep dari bahan yang mereka pelajari serta hubungannya dengan konsep lain karena seluruh konsep ini berada dalam satu halaman yang sama. Siswa merasa proses belajar menjadi jauh lebih sederhana dan efisien karena siswa hanya disajikan dengan konsep dan informasi kunci dan penting saja sehingga mereka dapat lebih fokus serta lebih mudah memahami dan mengingatnya.

Hasil ini juga sejalan dengan hasil penelitian sejenis yang dilakukan di University of Wolverhampton di UK (Holland, Holland and Davies, 2004 dalam Yoga: 2008) dan penelitian yang dilakukan oleh Yoga (2008) di SLTC (Smart Learning and Thinking Center) Ang-Mo-Kio Center, Singapura untuk kelas P-5 (5 SD di Indonesia) sebanyak 32 orang.

PENUTUP Simpulan

Aplikasi Real-time Buzan Mind Map dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan sikap (respon) pada siswa Kelas XI-AK.1 Semester 2 SMK Negeri 1 Sooko Mojokerto Tahun Pelajaran 2013/2014. Indikator peningkatan aspek kognitif dapat dilihat dari hasil tes (ulangan harian) setiap selesai proses pembelajaran. Peningkatan aspek kognitif

juga terlihat dari skor rerata tes tiap siklus, dimana skor tes pada siklus II meng-alami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan skor tes pada siklus I sebesar 10,94%, aspek psikomotorik meningkatkan sebesar 8,33%, dan respon siswa terhadap aplikasiMind Mappada skala positif.

Saran

Dari beberapa temuan di lapangan selama penelitian dilaksanakan, serta kesimpulan yang didapat, maka saran yang bisa diberikan adalah hendaknya guru memberikan pengetahuan awal kepada siswa tentang aplikasi Real-time Buzan Mind Map, dan aturan-aturan dalam pembuatan Mind Map, membimbing siswa dalam pembuatan Mind Map. Pada tahap awal, hendaknya guru memberikan beberapa contohMind Mapagar siswa dapat meniru Mind Map yang sudah ada. Pada saat presentasi, guru menyarankan agar siswa tidak membawa Mind Map, sehingga perhatiannya tertuju ke audien.

DAFTAR PUSTAKA

Roebyanto, Goenawan. 2001. Upaya Peningkatan Pemahaman siswa Kelas V SD Terhadap Operasi Perkalian Pecahan Desimal. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang.

Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Penerbit Tarsito.

Yoga, Djohan. 2008. Aplikasi Real-Time Buzan Mind Map dalam Proses Pembelajaran di Kelas. Makalah disajikan dalam Konferensi Guru Nusantara 2009 di Samarinda Kalimantan Timur, 26 – 27 Juli 2008.

Winkel, W.S. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.

Gambar

Gambar 1 Mind Map Penanganan Sampah
Tabel 1 Aspek Psikomotorik

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Bloom dalam Sudjana (2009: 22) “secara garis besar membagi klasifikasi hasil belajar menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan trainer PLC OMRON portabel meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif, psikomotor dan afektif, hal ini

Penelitian menggunakan pendekatan problem solving dengan strategi SSCS dapat meningkatkan hasil belajar siswa aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah skor kemandirian belajar dan hasil belajar siswa biologi yang yang terdiri dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotor pada

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor melalui model mind

Berdasarkan hasil penerapan model pembelajaran SAVI pada hasil belajar siswa (aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor), maka dilakukan analisis data

Hasil yang diharapkan melalui penerapan pendekatan saintifik dengan model inkuiri dalam pembelajaran IPA adalah hasil belajar afektif, psikomotor, dan kognitif mengalami

Sehingga setelah diterapkan model pembelajaran levels of inquiry mampu meningkatkan hasil belajar siswa baik dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.. Kata kunci: Levels