• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DESKRIPSI PROYEK - Redevelopment Pasar Marelan Medan (Green Architecture)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II DESKRIPSI PROYEK - Redevelopment Pasar Marelan Medan (Green Architecture)"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

(2)

7

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

II.1. Terminologi Judul

Judul kasus yang diambil pada proyek Tugas Akhir ini adalah

Redevelopment Kawasan Pasar Marelan”, untuk memudahkan dalam memahami

judul yang diambil maka akan dibahas masing-masing kata yang membentuk

judul tersebut.

II.1.1. Pengertian Judul

Redevelopmen bisa berupa pembangunan kembali adalah upaya penataan kembali suatu kawasan kota dengan cara mengganti sebagian dari, atau seluruh

unsur-unsur lama dari kawasan kota tersebut dengan unsur-unsur kota yang lebih

baru dengan tujuan untuk meningkatkan vitalitas serta kualitas lingkungan

kawasan tersebut.

Maksud dari proses pembangunan kembali tergantung kepada kondisi

wilayah yang akan diremajakan, pada dasarnya menyangkut tiga hal pokok :

1. Memberikan vitalitas baru

2. Meningkatkan vitalitas yang ada

3. Menghidupkan kembali vitalitas yang lama telah pudar

Tujuan tersebut dimaksudkan agar wilayah yang diremajakan tersebut

dapat menyumbang kontribusi yang lebih positif kepada kehidupan kota baik

dilihat dari segi ekonomi, sosial budaya, fisik, dan bahkan segi politik. Upaya

peremajaan umumnya selalu mengambil tempat pada kawasan yang dianggap

memiliki potensi ekonomi yang paling besar untuk dikembangkan.

Selain dari dampak yang bersifat membangun, redevelopmen juga dapat

menimbulkan dampak-dampak negatif, antara lain :

1. Aspek fisik : lenyapnya unsur-unsur fisik kota yang tadinya telah

merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat dapat

menimbulkan dampak psikologis pada masyarakat, misalnya hilangnya

sumber-sumber fisik yang biasa dipakai sebagai patokan untuk

(3)

8

2. Aspek ekonomis : tergusurnya sarana ekonomi yang masih berfungsi

kendati dianggap kurang memadai terutama yang menyangkut

kehidupan ekonomi masyarakat berpenghasilan rendah

3. Aspek budaya : hilangnya bangunan tua yang memiliki arti sejarah

maupun nilai-nilai arsitektur yang biasa menjadi landmark kota

4. Aspek sosial : tergusurnya masyarakat penghuni ke tempat yang lebih

jauh dari sumber mata pencaharian semula.

5. Aspek politis : penanganan yang kurang baik dalam hal pembebasan

tanah dan proses relokasi penduduk sering menimbulkan

kegiatan-kegiatan yang secara politis sangat peka.

Pengertian pasar berdasarkan ”Kamus Umum Bahasa Indonesia”, ada beberapa, antara lain :

1. Tempat orang berjual-beli ; pekan, tempat berjual beli yang diadakan oleh

perkumpulan dan sebagainya dengan maksud mencari derma.

2. Tempat berbagai pertunjukan yang diadakan malam hari untuk beberapa

hari lamanya

Medan Marelan, merupakan salah satu Kecamatan di bagian utara Kota Medan.

Jadi dapat simpulkan pengertian dari ”Redevelopmen Kawasan Pasar Marelan”

adalah ”Pembangunan kembali Kawasan Pasar Marelan dengan menambah luasan, yang diperuntukkan sebagai tempat berjual beli (kawasan Marelan) yang bertujuan untuk meningkatkan vitalitas serta kualitas lingkungan pasar serta lingkungan di Sekitar Pasar. ”

II.1.2. Klasifikasi Pasar

Pasar dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis berdasarkan sudut

pandang yang berbeda. Berikut merupakan jenis-jenis pasar berdasarkan

(4)

9

- Menurut sifatnya pasar di bagi menjadi beberapa jenis, diantaranya:

a. Pasar nyata/ konkret. Tempat para penjual dan pembeli berkumpul untuk membeli barang-barang dagangan secara langsung. Contoh : pasar buah,

ikan, sayur, dll

b. Pasar abstrak. Barang yang diperdagangkan tidak sampai di pasar, jual beli berlangsung tetapi hanya menurut contoh barang. Contoh : pasar

bursa, obligasi, dll

- Menurut pelayanan dan area administrasi pemerintahan pasar dibagi

menjadi beberapa jenis, diantaranya:

a. Pasar lingkungan.

Pasar yang ruang lingkupnya meliputi suatu lingkungan kira-kira seluas

satu kelurahan atau beberapa kelompok perumahan di sekitar pasar

tersebut dan jenis barang diperdagangkan adalah barang kebutuhan

sehari-hari.

b. Pasar wilayah.

Pasar yang ruang lingkup pelayanannya meliputi beberapa lingkungan

permukiman dan barang-barang yang diperjual belikan lebih lengkap dari

pasar lingkungan.

c. Pasar kota.

Pasar yang ruang lingkup pelayanannya meliputi wilayah kota dimana

barang-barang yang diperjualbelikan lengkap.

d. Pasar regional.

Pasar yang ruang lingkup pelayanannya meliputi daerah kota dan

sekitarnya.

e. Pasar perumahan.

Merupakan toko-toko yang menempel pada rumah tinggal melayani

(5)

10

- Menurut sifat barang yang dijual pasar dibagi menjadi beberapa jenis,

diantaranya:

a. Pasar induk.

Pasar yang merupakan pusat pengumpulan, pusat pelelangan dan pusat

penyimpanan bahan-bahan sandang pangan untuk disalurkan kepada

grosir-grosir dan pusat-pusat.

b. Pasar Eceran.

Pasar dimana terdapat permintaan dan penawaran barang atau jasa

secara kecil atau eceran.

c. Pasar khusus.

Pasar yang menjual atau sejenis barang tertentu, mis : pasar tekstil, bunga,

buah, dll

- Menurut waktu berlangsungnya jual beli (waktu operasinya) pasar dibagi

kedalam beberapa jenis, diantaranya:

a. Pasar siang hari Pasar yang kegiatannya antara pukul 08.00 s/d 18.00

d. Pasar pagi Kegiatan pasar hanya dilakukan pada pagi hari

e. Pasar mingguan Kegiatan pasar hanya dilakukan sekali dalam seminggu.

- Secara operasional, pasar dibagi menjadi beberapa bagian, diantaanya:

a. Pasar perusahaan daerah

b. Pusat pertokoan / perdagangan perseroan terbatas

c. Pasar tidak resmi : pasar yang belum diakui oleh pemerintah

d. Trade imporium departemen perindustrian dan perdagangan yang

merupakan pusat penjajaan hasil kerajinan rakyat

e. Gelanggang dagang yang dikelola oleh departemen perdagangan dan

koperasi

(6)

11

g. Pusat pertokoan atau perbelanjaa swasta

- Berdasarkan jenis pelayanannya, pasar dibagi menjadi beberapa jenis,

diantaranya:

a. Pasar Tradisional.

Yang dimaksud dengan pasar tradisional adalah pasar yang ada pada

masa kini, yang masih memiliki karakter atau ciri-ciri pada masa lalu

dimana salah satu adalah adanya interaksi sosial langsung antara penjual

dan pembeli yang sifatnya tawar menawar harga barang dan jasa.

b. Pasar Khusus:

• Produk yang ditawarkan berupa satu atau beberapa produk barang tertentu saja.

• Pasar yang ditawarkan tetap dalam keadaan khusus, misalnya pasar souvenir walaupun kemudian pasar berkembang produk yang

dipasarkan adalah penunjang dari produk utama.

• Sistem pembagian perlu diperhatikan agar penyeberan keuntungan sedapat mungkin merata.

• Sistem proteksi kebakaran merupakan hal yang penting untuk diperhatikan mengingat fungsi pasar yang merupakan bangunan umum

• Memperhatikan keamanan pasar setiap sudut desain agar mencegah munculnya kriminalitas pada lokasi.

c. Pasar Modern.

Suatu kompleks toko eceran dan dihubungkan dengan fasilitas yang

terencanan sebagai suatu kesatuan kelompok, untuk memberikan

pelayanan perbelanjaan yang maksimal.

d. Pasar wisata.

Umumnya berkembang pada kawasan objek wisata dan tercipta dari

perkembangan aktivitas wisata itu sendiri yang didukung oleh faktor-faktor

lingkungan yang mendukung terhadap market tersebut, yaitu :

• Potensi wisata pada kawasan wisata

• Interest publik terhadap potensi wisata kawasan tersebut

(7)

12

• Perkembangan jumalah wisata yang mengunjungi kawasan wisata

II.1.3. Unsur-Unsur Pokok Yang Terdapat Dalam Pasar

A. Konsumen

Konsumen adalah pribadi atau badan yang menikmati penggunaan fisik

suatu barang dan jasa ekonomi atau seseorang yang membeli untuk dijual

kembali.

Dari pihak konsumen yang perlu untuk diteliti antara lain :

a. Daya beli atau tingkat pendapatan

b. Daya mobilitas untuk mencapai tempat belanja

c. Waktu yang tersedia

d. Tingkah laku adat dan kebiasaan

B. Lembaga Perdagangan/Wadah

Lembaga yang melaksanakan penyaluran barang dan jasa dari produsen

ke konsumen Dari pihak pedagang, hal yang perlu diperhatikan antara lain:

a. Keuntungan yang relatif baik

b. Harga dan biaya penjualan

c. Cara pelayanan

d. Suplai barang yang diperdagangkan

C. Barang

Mengenai penggolongan barang terdapat banyak teori. Untuk pembahasan

selanjutnya diambil penggolongan barang yang merupakan hasil

penyelidikan yang dilakukan oleh PD Pasar Jaya Bersama dengan LPEM

F.E. UI 1971 :

a. Golongan I : Merupakan barang-barang yang dinilai sebagai barang

kebutuhan sehari-hari misalnya : sayur, bumbu dapur, lauk-pauk, dll

b. Golongan II : Barang ini bukan merupakan kebutuhan sehari-hari

yang dibutuhkan dalam waktu interval tertentu misalnya seminggu

atau sebulan. Contohnya : pakaian, tekstil, sepatu, kosmetik.

c. Golongan III : Sifat barang yang termasuk dalam golongan ini hampir

sama dengan golongan barang sekunder, akan tetapi merupakan

barang-barang lux dan relatif mahal harganya bagi ukuran pembeli

(8)

13

d. Golongan IV : Barang-barang golongan ini dirasakan dan dibutuhkan

oleh pembeli hanya sebagai insidential, atau tidak dapat ditentukan.

Misalnya : mebel, onderdil mobil , dll

II.1.4. Materi Yang Diperjual Belikan Di Dalam Pasar

Materi perdagangan di pasar dapat dikelompokkan berdasarkan jenis, sifat,

urgensinya, cara pengangkutannya, dan cara penyajiannnya :

A. Jenis materi yang diperjual belikan

a. bahan kebutuhan rohani / pemuas diri

b. bahan sandang / tekstil

c. kebutuhan rekreasi

B. Sifat barang yang diperjual belikan:

a. Basah

b. Kering

c. Tahan lama

C. Tingkat urgensi materi perdagangan

a. barang kebutuhan sehari-hari (demand good)

b. barang kebutuhan berkala (convinience good)

II.1.5. Unsur-Unsur Penunjang Pasar

Yaitu pihak yang berperang dalam kelangsungan kegiatan perdagangan di

pasar, unsur-unsur ini meliputi pemerintah, pengelola, bank, dan swasta :

A. Pemerintah

Pemerintah wajib memelihara kestabilan ekonomi dalam pembangunan

dan kelancaran ekonomi, diantaranya dengan menguasai sektor

perpasaran dalam bentuk mengelola dan menarik pajak pasar,

menentukan klasifikasi pasar dalam wilayah kekuasaannya, pembangunan

fisik pasar yang biasanya dilakukan dengan menggunakan anggaran

daerah atau instruksi presiden.

B. Pengelola

Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari pemerintah menunjuk :

(9)

14

b. Perusahaan daerah yang memberi otorita untuk mengelola pelayanan

umum di bidang perpasaran

Adapun kegiatan yang biasanya dialksanakan oleh pengelola ini antara

lain:

a. Memelihara kebersihan

b. Menjaga keamanan dan ketertiban dalam pasar

c. Mengusahakan kelancaran distribusi bahan-bahan pokok kebutuhan

sehari-hari.

C. Bank

Bank berperan khususnya dalam pembayaran pembangunan dan

pemodalan bagi para pedagang. Misalnya pembangunan pasar Inpres

dibiayai melalui bank pemerintah, kredit candak kulak bagi para pedagang

kecil disalurkan melalui BRI, dll

D. Swasta

Dalam hal ini yang disebut swasta bisa para pedagang itu sendiri atau para

pelaksana yang membiayai pembangunan pasar, dengan prinsip

pembangunan fasilitas pasar dibiayai dengan dana dari masyarakat yang

akan kembali kepada masyarakat dalam bentuk lain. Secara umum pasar

merupakan suatu kebutuhan masyarakat melalui peranannya sebagai

unsur-unsur penunjang yang menggerakkan kehidupan sehari-hari.

II.2. Pelaku dan Kegiatannya

Pelaku dan kegiatan pada pusat perbelanjaan secara garis besar terdiri dari :

a. Kelompok pengunjung

Yaitu sekelompok orang atau perorangan yang mengunjungi fasilitas ini

untuk mencari dan membeli barang kebutuhannya. Kegiatan pengunjung

disini ada yang datang dengan tujuan membeli barang, melihat-lihat,

mencari hiburan, berekreasi atau hanya berjalan-jalan.

b. Kelompok pedagang

Yaitu sekelompok orang atau perorangan yang melakukan kegiatan

(10)

15

memanfaatkan ruang toko atau pertokoan dengan sistem sewa kepada

pihak pengelola

c. Kelompok Pengelola

Yaitu sekelompok orang atau badan yang mengelola dan bertanggung

jawab atas segala kegiatan yang berlangsung dalam pusat perbelanjaan

serta mengatur semua jalannya kegiatan tersebut, termasuk administrasi

penyewaan ruang kepada para pedagang atau pemilik usaha, sehingga

dapat dicapai suatu kelancaran kegiatan, kenyamanan, kemudahan dan

(11)

16 II.3. Lokasi

Lokasi proyek Tugas Akhir “Redevelopment Kawasan Pasar Marelan” ini

terletak di Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan,

Sumatera Utara.

II.3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi

Pemilihan lokasi yang tepat merupakan salah satu faktor penentu

keberhasilan dari hampir semua proyek arsitektur. Namun dalam proyek ini, lokasi

sudah ditentukan, karena merupakan redevelopmen dari kompleks pasar yang

sudah ada. Sehingga tidak diperlukan adanya kriteria tertentu dalam pemilihan

Gambar 2.1. Peta Kota Medan

Gambar 2.2. Peta Lokasi Kecamatan

(12)

17

lokasi. Adapun hal yang diperlukan mengenai permasalahan lokasi ini adalah

alasan apa yang bisa disampaikan sehingga lokasi tersebut memang memenuhi

kelayakan untuk di-redevelopmen sebagai proyek pasar dan pusat perbelanjaan

yang lebih modern dan masih mempertahankan konsep berbelanja secara

tradisional.

II.3.1.1. Tinjauan Terhadap Struktur Kota

Berdasarkan RUTRK Kota Medan, maka wilayah kota Medan dapat dibagi

menjadi 5 wilayah pengembangan dan pembangunan (WPP), berikut akan

disajikan arah pengembangan dari masing-masing WPP :

Tabel Wilayah Pembangunan dan Pengembangan kota Medan

(13)

18

M. Polonia Pendidikan,

Perkantoran,

Tabel 2.1 Pembagian WPP Kota Medan (Sumber: RUTRK Medan 2005)

Kawasan Pasar Marelan berada pada WPP A. Arah pengembangan pada

wilayah ini adalah sebagai wilayah Pelabuhan, Industri, Permukiman, Rekreasi,

dan Maritim. Keberadaan Pasar Marelan sangat tepat karena berada di wilayah

yang berorientasi pada wilayah Perdagangan dan dekat dengan permukiman

penduduk.

Retail + Permukiman

Gambar 2.4. Pertimbangan Pemilihan Lokasi Retail + Permukiman

Permukiman Penduduk

(14)

19 II.3.1.2. Pencapaian

Lokasi site berada di jalan Marelan Raya, sangat efisien untuk pencapaian

karena banyak dilalui oleh angkutan umum, kendaraan, maupun truk barang.

Untuk para pejalan kaki, site sangat mudah dijangkau karena banyak dilalui oleh

berbagai jenis angkutan umum.

Site Kawasan Pasar Marelan ini dilalui oleh 2 jalur utama:

1. Jalan Marelan Raya

2. Jalan Rahmad Buddin

II.3.1.3. Area Pelayanan Pasar Marelan

Berdasarkan jenis pasar yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat

dikatakan bahwa Pasar Marelan adalah pasar kecamatan, tepatnya adalah

Pasar Kecamatan Medan Marelan. Sehingga berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan Pasar Marelan memiliki kriterial sebagai berikut :

Gambar 2.5. Peta Pencapaian Lokasi

Jalan Rahmad Buddin Jalan Marelan Raya

Jalan M.Basir Gang rusdi

Site Site

Jalur Utama

KETERANGAN:

(15)

20

- Fasilitas pelayanan : pertokoan, perpasaran, kantor-kantor pelayanan

umum dan civic center.

- Poupulasi pelayanan : 20.000 – 70.000 jiwa

- Skala radius pelayanan : 0 - 1,5 km

- Perkiraan kepadatan : 80-100 ha

- Status pasar lingkungan

Pasar Marelan

Gambar 2.6. Peta Area Pelayanan

Pasar Simpang Atap

Super Market Irian

(16)

21 II.3.2. Analisa Pemilihan Lokasi

Pada site ini, lokasi merupakan lokasi tunggal, dikarenakan ini termasuk

ke dalam proses redevelopmen. Sehingga tidak akan ada site lainnya sebagai

pembanding. Terdapat beberapa kriteria agar sebuah lokasi dapat menjadi lokasi

sebuah pasar dan pusat perbelanjaan, antara lain :

1. Dekat dengan pemukiman penduduk, sehingga mempunyai konsumen

yang tetap.

2. Lokasi harus dapat menjangkau masyarakat banyak

3. Dilalui oleh lintasan angkutan umum, sehingga dapat diakses oleh para

pejalan kaki

4. Memiliki sarana dan utilitas yang baik di sekitar kawasannya. Sehingga

nantinya tidak menimbulkan bau yang tidak sedap.

Gambar 2.7. Analisa Pemilihan Lokasi

Merupakan kawasan permukiman penduduk sehingga pasar ini memiliki pelanggan yang tetap. Dilalui oleh Jl.Marelan

Raya dan Jl.Rahmad Buddin yang banyak dilalui oleh banyak Jenis

(17)

22 II.3.3. Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi

II.2.3.1 Luas lahan

Pasar Marelan yang ada saat ini bukan seutuhnya dikelola oleh

Perusahaan Daerah Kota Medan tetapi juga sebagiannya dikelola oleh

pihak Swasta. Luas gabungan dari keduanya mencapai ± 18.958 m2, tetapi

yang dikelola pleh PD. Pasar hanya seluas 2400 m2.

Site ini terletak pada kecamatan Medan Marelan. Termasuk

kedalam wilayah pengembangan yang berorientasi sebagai area

Pelabuhan, Industri, Permukiman, Rekreasi, Maritim. Adapun site ini

memiliki kelebihan dan kelemahan tertentu antara lain :

Gambar 2.8. Dimensi Site 62 M

58 M

95 M 69 M

61 M

180 180 M

(18)

23

- Kelebihan:

1. Berada pada salah satu jalan utama di kecamatan Medan Marelan

yaitu jalan Marelan raya.

2. Pencapaian yang mudah karena banyak dilalui oleh berbagai jenis

kendaraan maupun angkutan umum.

3. Dekat dengan pemukiman penduduk, sehingga target pasar dapat

dengan mudah terpenuhi, karena tersedianya jumlah pembeli yang

memadai.

4. Dekat dengan lahan pertanian sehingga kebutuhan pasar dapat

terpenuhi dengan baik.

- Kelemahan

1. Memiliki arus lalu lintas yang padat sehingga sangat sulit

memarkirkan kendaraan di sekitar site.

2. Lahan parkir yang sangat terbatas mengakibabkan banyak

kendaraan di badan jalan sehingga menimbulkan kemacetan.

3. Tidak tersedianya pemberhentian angkutan umum maupun selter

becak yang tetap mengakibabkan mereka berhenti dan menunggu

penumpang di sembarang tempat.

4. Utilitas bangunan yang tidak terawat menimbulkan bau yang tidak

sedap. Dan kadang menimbulkan banjir dan genangan air.

II.3.3.2. Peraturan Site

1. Land Use (RDTRK) : rencana detail tata ruang kota. Yaitu peruntukan dan syarat-syarat lain tentang suatu wilayah pada daerah tertentu. Peraturan ini

dibuat agar penggunaan lahan pada suatu kawasan dapat terencana dan

teratur.

2. GSB = Garis Sempadan Bangunan : Mengatur jarak batas bangunan dengan batas kapling, bisa batas depan, samping atau belakang. Sering

garis sepadan ini hanya depan atau jalan saja, 1/2 x lebar jalan atau

(19)

24

GSB ideal yang seharusnya ideal untuk sebuah site adalah seperti yang

diutarakan dalam penjelasan di atas, yaitu :

GSB sebelah Utara (Jl.M.Basir)

(1/2x 0m) + 1 = 0m

GSB sebelah Timur (Gg.Rusdi):

(1/2x 0m) + 1 = 0m

GSB sebelah barat (Jl.Marelan Raya)

(1/2x 0m)+1=0m

GSB sebelah Selatan

(1/2x 0m) + 1 =0m

Namun GSB yang terdapat pada kawasan perancangan pada saat ini

adalah sebagai berikut:

Gambar 2.9. GSB Eksisting

GSB 2 – 8m GSB 1.5 – 6m GSB 1.5-10m GSB 1 - 3.5m

GSB 3 – 8m

GSB 1 – 2m

(20)

25 3. BC = Building Coverage (Koefisien Dasar Bangunan). Yakni perbandingan tapak dengan kawasan terbangun. Koefisien ini akan

semakin kecil untuk kawasan perbelanjaan atau kawasan mahal, bisa

berubah tergantung fungsi dan harga tanah atau lahan. Sebagai kawasan

pusat perbelanjaan dan pasar, maka koefisen dasar bangunan yang ada di

sekitar dan pada site adalah sekitar 80 % - 90 %

Maka koefisen dasar bangunan adalah : 90 % x 18.958 m2 = 17.062 m2

4. FAR = Floor Area Ratio (Koefisien Lantai Bangunan). Yaitu perbandingan luas tapak dan klasifikasi yang telah ditetapakan total luas

lantai. Koefisien ini bisa lebih dari 100% untuk bangunan bertingkat.

Untuk daerah di sekitar Pasar Sei Sikambing, maka koefisien lantai

bangunan sekitarnya adalah 2-3 lantai. Dengan KDB sekitar 90 % maka

dengan kata lain KLB bisa mencapai 200 % - 300 %.

II.3.3.3. Ketinggian Bangunan

Berdasarkan survey yang telah dilakukan, maka dapat diketahui ketinggian

bangunan di kawasan Pasar marelan. Penyajiannya adalah sebagai berikut:

1. Ketinggian Bangunan Pasar marelan

Ketinggian bangunan Pasar Marelan adalah bangunan 1 lantai. Mulai

dari kios hingga loods semuanya hampir sama ketinggiannya.

2. Ketinggian Bangunan di sekitar Pasar Marelan

Bangunan di sekitar pasar Marelan rata-rata adalah bangunan rumah

toko dan permukiman penduduk. Ketinggiannya bervariasi, mulai dari 1

hingga yang paling tinggi adalah 3 lantai. Untuk lebih jelasnya disajikan

(21)

26

Gambar 2.8. Peta Ketinggian Bangunan Keterangan :

(22)

27 II.3.3.4. Eksisting

Tapak terletak di Jl. Marelan Raya, di samping Jl. M.Basir. Tapak terletak di

Kecamatan Medan Marelan dengan KDB di kawasan tersebut sebesar 73%,

dengan luasan site sekitar 18.958 m2. Berikut akan dijelaskan kondisi tapak di

sekitar site.

Gambar 2.9. Kondisi Eksisting Sumber: Survey Lapangan Keadaan lalulintas disekitar site yang

cukup padat dsebabkan site dilalui oleh 2 jalan utama,yakni Jl.Marelan Raya dan Jl.Rahmad Buddin

Disekitar site dipenuhi rumah toko dengan ketinggian 2-3 lantai

Kondisi PKL ditepi Jl.M.Basir.Masalah PKL merupakan masalah yang banyak ditemui dipasar ini.

(23)

28 II.4. Tinjauan Fungsi

II.4.1. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan

Pengguna pasar ini dapat dikelompokkan secara umum menjadi

beberapa bagian demikian juga dengan kegiatan yang terjadi juga dapat

dikelompokkan menjadi beberapa bagian besar. Penggunanya antara lain :

• Pengunjung yaitu masyarakat baik yang berasal dari daerah sekitar (dalam kota), maupun dari luar kota bisa pengunjung pasar.

• Pedagang pasar yaitu pihak yang menjajakan barang dagangan di pasar.

• Pengelola yaitu pihak yang bertugas mengawasi, mengelola, dan memberikan pelayanan fasilitas kepada para pedagang baik di

pasar.

Kegiatannya antara lain :

• Berdagang yang merupakan fungsi utama dari komplek bangunan ini. Merupakan kegiatan menjajakan barang kepada para

pengunjung, baik dalam bentuk kios, lods, retail, maupun pameran.

• Pembelian yang merupakan feedback dari kegiatan berdagang. Disini pembeli akan membayar untuk barang yang diinginkan.

Secara lebih lengkap akan dibahas mengenai kronologis kegiatan dan

pelaku yang terdapat di komplek bangunan ini :

II.4.2. Dekripsi Kegiatan pasar Marelan

Dikarenakan oleh lokasi pasar yang berada pada pusat Kecamatan

Marelan, maka pasar termasuk daerah yang hidup mulai dari pagi jam 04.00

s/d 18.00 WIB. Sedangkan untuk wilayah sekitarnya terdapat pedagang kaki

lima yang beroperasi hingga malam hari, seperti pedagang VCD/CD serta

pedagang makanan.

- Pada pukul 04.00 WIB barang dagangan mulai berdatangan ke pasar

Marelan. Kebanyakan merupakan barang dagangan yang berupa sayur dan

daging.

- Pada pukul 06.30 WIB, pembeli mulai berdatangan. Sehingga suasana

(24)

29

- Pukul 06.30-18.00 WIB merupakan waktu dimana kegiatan berdagang

dilaksanakan.

- pukul 18.00 pasar ditutup

II.4.2. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

Dalam perancangan pasar, ada persyaratan dan kriteria tertentu yang

perlu diperhatikan antara lain fleksibillitas, keamanan pengunjung,

kenyamanan pengunjung yang dihubungkan dengan keadaan termal,

pencahayaan, sirkulasi. Untuk lebih jelasnya akan dibahas sebagai berikut :

1. Fleksibilitas

Secara harfiah fleksibilitas dapat didefenisikan sebagai kemampuan

untuk menyesuaikan diri. Kemudahan penyesuaian kios dan los

untuk dapat menampung lebih banyak jumlah pedagang. Hal ini

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

a. Pemilihan sistem struktur

b. Pembagian ruang

c. Ketinggian ruang

d. Tata letak stan, kios, dan lods

2. Kenyamanan

Kenyamanan merupakan kepuasan atau kenikmatan dalam

melakukan aktivitasnya. Kenyamanan untuk ruang pusat

perbelanjaan dan pasar dipengaruhi faktor keadaan termal dan

pencahayaan ruang pameran.

3. Sirkulasi

Perencanaan dan perancangan sistem sirkulasi pada bangunan

terutama ditekankan pada pola pengaturan pencapaian pejalan kaki,

(25)

30

Kebutuhan ruang dari pasar tradisional dapat dikelompokkan menjadi

empat bagian, yaitu ruang utama, pendukung, pelengkap, dan servis, dimana

pembagian masing-masing kelompok diuraikan sebagai berikut:

1. Ruang Utama, termasuk didalamnya kios dan lods.

2. Ruang Pendukung, yakni Kantor Pengelola dan Pusat Jajanan

Serba Ada (Pujasera).

3. Pelengkap, yakni Ruang Terbuka Hijau, Toilet, Mushalla, ATM

Center, Pelayanan Kesehatan, dan Tempat Penitipan Anak.

4. Servis, yakni Loading deck, Ruang kontrol Panel, Tempat Sampah

Sementara, Ruang Genset, Pos Jaga, Parkir.

Berdasaran data dan survey yang dilakukan, diperolehlah jumlah pedagang

yang terdapat di Kawasan Pasar Marelan. Pasar yang merupakan milik swasta

terdiri dari kios, lods, dan PKL. Kios berukuran 2 x 2m dan lods berukuran 1 x 2m.

(26)

31

No. Barang Dagangan Jumlah

1. Sayur - mayur 46

No. Jenis Dagangan Jumlah

(27)

32

12. Kelapa 6

Jumlah/Total 67

Jl.Rahmad Buddin

No. Jenis Dagangan Jumlah

1. Sayur - Mayur 52

2. Kue 3

Jumlah/Total 55

Tabel 2.4. Tabel jenis Dagangan Pasar Marelan Sumber: PD. Pasar

II.5. Studi Banding Fungsi Sejenis

II.5.1. Pasar Beringharjo Yogyakarta

Pasar Beringharjo merupakan salah satu pasar tradisional yang

terdapat di Yogyakarta. Dalam pasar ini, diatur dengan jelas pengelompokan

jenis barang dagangan yang dijual. Sehingga hal ini lebih memudahkan

pengunjung untuk mencari barang yang diinginkan.

Faktor kebersihan juga merupakan salah satu hal yang dapat

diambil dari pasar ini sebagai contoh studi banding, karena desain pasar

yang akan dihasilkan adalah suatu pasar tradisional yang bebas dari

Gambar 2.10. Peta Satelit Pasar Beringharjo Sumber: Website

(28)

33

stereotip ”bau dan kotor”. Karena kedua hal diatas, dianggap telah terlalu

melekat pada pasar tradisional.

Pembangunan pasar ini merupakan salah satu bagian dari rancang

bangun pola tata kota Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, yang biasa

disebut pola Catur Tunggal dengan cakupan empat hal, yakni keraton

sebagai pusat pemerintahan, alun-alun sebagai ruang publik, masjid sebagai

tempat ibadah, dan pasar sebagai pusat transaksi ekonomi. Secara

penempatan, Pasar Beringharjo berada di bagian luar bangunan Keraton

Yogyakarta (njobo keraton), tepatnya di utara Alun-alun Utara.

Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor Dinas pasar

Beringharjo Yogyakarta, luas tanah pasar Beringharjo Timur 12,502 M2, luas

bangunan pasar 27,721,49 M2, dan luas lahan dasaran 10,696,32 M2.

Dengan luas yang sebanyak itu pasar Beringharjo Timur menanpung

pedagan sejumlah 2.730 orang. Dari sejumlah pedagang tersebut,

kebanyakan pedagang berasal dari Yogyakarta, tetapi sebagian para

pedagang juga berasal dari luar jogja, seperti Bandung, Jakarta, Jawa

Timur, dan lain-lain. Pasar Beringharjo Timur di buka setiap hari pada waktu

05:00 sampai dengan 17:00 WIB. Para pedagang pasar Beringharjo Timur

menjual berbagai macam kebutuhan sehari-hari, seperti sayur-sayuran,

buah-buahan, emping, krupuk, daging, ayam dan lain-lain. Selain itu

terdapat penjual tas dan sepatu.

(29)

34

Pasar Beringharjo Timur mempunyai terdapat fasilitas-fasilitas yang cukup

memadai. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain:

• Tempat parkir

• Mushola

• Kamar mandi atau WC sejumlah 15 unit

• Kios

• Tempat dagang losd sebanyak 3.006 unit

• Tempat penitipan anak

• Kantor pengelolaan pasar

• Tempat layanan kesehatan

• Alat pemadam kebakaran

II.5.2. Pasar BSD (Bumi Serpong Damai) Jakarta

Pasar tradisional BSD merupakan salah satu contoh pasar hasil

redevelopmen pemerintah yang bisa dikatakan cukup berhasil. Pasar ini tidak

memiliki bentuk yang luar biasa, namun berhasil membuat suatu bentuk

sederhana, dimana masyarakat yang berbelanja merasa cukup nyaman dan

efektif.

Berdasarkan tanggapan masyarakat yang ada di salah satu website, pasar

BSD ini dianggap salah satu pasar tradisional yang baik. Hal itu dimulai dari

Gambar 2.13. Peta Satelit Pasar BSD Sumber: Website

(30)

35

sistem sirkulasi kendaraan dan ketersediaan lahan parkir untuk kendaraan.

Kemudian masuk kedalam penataan kios-kios yang rapi, terorganisasi dan

fungsional. Sehingga pengunjung yang datang sama sekali tidak kesulitan

menemukan barang yang dicari, dikarenakan adanya pengelompokan yang jelas.

Selain itu salah satu hal pendukung yang penting adalah pasar ini dikelola dengan

baik, dimana semua petugas pasar, mulai dari petugas pembersih, petugas parkir,

sampai kepada pengelola mempunyai kerjasama yang baik.

Pada studi banding ini, penulis mengharapkan mendapatkan suatu sistem

utilitas dari pasar tradisional yang efesien yang ada pada pasar ini, sehingga

dapat diterapkan dalam desain nantinya. Selain itu pengelolaan parkir dan

sirkulasi kendaraan juga akan menjadi salah satu perhatian dari studi banding ini.

Gambar 2.15. Situasi Loods di Pasar BSD Sumber: Website

(31)

BAB III

Gambar

Gambar 2.3. Peta Kawasan
Tabel Wilayah Pembangunan dan Pengembangan kota Medan
Tabel 2.1 Pembagian WPP Kota Medan (Sumber: RUTRK Medan 2005)
Gambar 2.5. Peta Pencapaian Lokasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Kusbani, Humas Himpunan Pedagang Pasar Klewer bahwa 80 produsen barang dagangan konveksi yang ada di Pasar Batik Klewer adalah produksi dari luar kota, dan kota-kota

Pantauan di lokasi, siang ini, dalam penggusuran pasar tersebut kericuhan pun tak bisa terelakkan karena sekitar 700-an pedagang tidak mau dipindahkan ke pasar yang baru oleh

Medan Cycling Arena adalah fasilitas yang menjadi tempat kegiatan pertandingan balap sepeda indoor di Kota Medan, baik untuk event nasional maupun internasional yang

tidak akan bisa memasuki kawasan Kawah Darajat, apalagi pengunjung.. yang berasal dari luar

Semua perancangan ruang luar maupun ruang dalam pada pusat rehabilitasi ini memanfaatkan potensi alam yang ada untuk membantu proses pemulihan dan mengintegrasikannya

Pada dasarnya kios tenda yang ada di Pasar Malam Jiung ini merupakan milik warga yang berada di sekitar Pasar Jiung maupun luar kawasan tersebut bahkan luar Kota

Jadi dapat dirangkumkan pengertian dari ”Redevelopmen Pasar Pringgan” adalah ”Pembangunan kembali Pasasr Pringgan yang diperuntukkan sebagai tempat berjual beli (kawasan

Pada bagian fasilitas pasar, ketiga pasar diatas memiiliki fasilitas yang cukup, namun pada pasar ismail lova, pasar tersebut memiliki fasililitas yang terbilang cukup baik,