• Tidak ada hasil yang ditemukan

GANGGUAN ILMU PENYAKIT KULIT.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "GANGGUAN ILMU PENYAKIT KULIT.doc"

Copied!
134
0
0

Teks penuh

(1)

GANGGUAN ILMU PENYAKIT KULIT

ANATOMI KULIT

Kulit:

* Organ tubuh paling luar.

* Luas kurang lebih 1,5 m2, barat kurang lebih 15% BB pada orang dewasa.

* Cermin kesehatan & kehidupan. * Bervariasi.

Terdiri atas 3 lapisan utama: 1. Lapisan epidermis

o Stratum korneum terdiri dari sel-sel yang sudah mati (tidak mempunyai inti).

o Stratum lusidum. Sel yang mati dan kelihatan jelas pada telapak tangan dan kaki.

o Stratum granulosum yang kelihatan pada telapak tangan dan kaki tapi tidak nampak pada mucosa, bibir dan kelopak mata.

o Stratum spinosum terdiri dari susunan sel yang berinti.

o Stratum basale merupakan lapisan yang paling produktif dan selalu mengadakan mitosis (pembelahan). Sel ini juga produktif berbentuk melanin karena memiliki sel-sel pembentuk melanin yaitu melanosis.

2. Lapisan dermis * Lebih tebal

* Terdiri dari 2 bagian:

- pars papilare: Menonjol ke epidermis, berisi sel syaraf dan pembuluh darah. - pars retikulare: Menonjol ke subkutis, berisi serabut kolagen, elastin, retikulin. 3. Lapisan subkutis

oKelanjutan dermis

oTerdiri dari jaringan ikat longgar, berisi sel-sel lemak.

oFungsi sebagai bantalan kulit dan cadangan makanan.

oTerdapat ujung syaraf tepi, pembuluh darah dan getah bening.

Adneksa kulit (tambahan kulit):  Kelenjar kulit

 Rambut  Kuku

1. Kelenjar kulit (dilapisan epidermis)

a. Kelenjar keringat (glandula sudorifera)

o Kelenjar ekrin: bentuknya kecil-kecil dan sekretnya encer.

o Kelenjar apokrin: bentuknya lebih besar dan sekretnya kental. b. Kelenjar palit (grandula sebasea)

o Seluruh permukaan kulit, telapak tangan dan kaki.

o Sekresi dipengaruhi hormon androgen (hormon yang bertalian erat dengan hormon seksual).

2. Kuku merupakan bagian terminal dari stratum korneum yang menebal. 3. Rambut

(2)

* Terminal: Rambut yang kasar dan banyak pigmen. Biasanya terdapat pada orang dewasa.

FAAL KULIT

o Punya peranan yang sangat penting.

o Selain fungsi utama menjamin kelangsungan hidup.

o Punya arti lain: estetik, ras, indikator sistemik.

Fungsi utama kulit:

1. Fungsi proteksi. Sebagai perlindungan organ tersebut terhadap gangguan fisik (mekanik) dan kimiawi.

2. Fungsi absorbsi (Penyerapan). Lebih mudah menyerap zat yang larut dalam lemak. 3. Fungsi ekskresi (pengeluaran). Mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme.

4. Fungsi persepsi (merasakan/rasa). Terdapat ujung syaraf sensorik dikulit.

5. Fungsi termoregulasi (pengaturan suhu tubuh) dengan cara mengeluarkan keringat. 6. Fungsi pembentukan pigmen oleh epidermis stratum basale dan kontraksi

pembentukan darah dikulit. 7. Fungsi keratinisasi.

8. Fungsi pembentukan vitamin ”D” dibantu oleh sinar ultra violet. Didalam kulit terdapat 7 dihidroksi kolesterol.

PENYAKIT INFEKSI PADA KULIT

Dibagi atas 4, yaitu: 1. Infeksi jamur 2. Infeksi virus 3. Infeksi bakteri 4. Infeksi Protozoa

PENYAKIT JAMUR (MIKOSIS)

I. TINEA

 Nam lain : kurap, kadas/kaskado.

 Pembagian berdasarkan lokasi kulit yang terkena.

o Tinea kapitis, menyerang kulit kepala, rambut kepala.

o Tinea kroris, menyerang lipat paha dan sekitarnya.

o Tinea pedis/manus, menyerang kaki dan tangan.

o Tinea unguium, menyerang kuku.

o Tinea fasialis, menyerang wajah.

o Tinea korporis, menyerang badan.

o Tinea barbae, meyerang daerah yang selalu dicukur (jenggot dan kumis).  Gejala klinis

o Penderita mengeluh gatal.

o Berupa kelainan (lesu) yang berbatas tegas, bentuknya bermacam-macam.

o Bagian tepi tampak lebih aktif daripada bagian tengah.

o Berwarna kemerahan, kehitaman dan bersisik. a. Tinea pedis

(3)

* Berupa fisura sela jari dan sisik halus dan tipis --- kulit tampak putih dan bersifat rapuh.

* Bisa terjadi infeksi sekunder oleh karena bakteri.

2. - Telapak kaki menebal, ada sisik tebal, dibagian tepi timbul plenting merah plenting dapat berisi nanah.

- Mengenai orang dewasa, sering menggunakan sepatu tertutup, hygiene buruk, dan para pekerja yang sering kakinya basah.

b. Tinea unguium

o Infeksi dimulai dari tepi kuku, pangkal kuku dan ujung kuku.

o Kuku yang teserang tidak tampak mengkilat, rapuh, tampak seperti kapur.

o Paling sulit diobati karena jamurnya masuk kedalam kuku. c. Tinea kroris

o Mengenai lipatan paha, sekitar anus, bokong, perut bagian bawah.

o Lesi berbatas tegas, tepi lebih aktif --- adanya plenting berwarna kemerahan atau kehitaman atau bersisik.

d. Tinea kapitis

Terutama mengenai anak-anak dengan hygiene buruk. Gejala-gejala:

1. Timbul sisik dan terasa gatal, rambut mudah patah dan terlepas dari akarnya sehingga timbul kebotakan setempat.

2. Rambut patah tetap pada muara-muara folikel sehingga tampak bintik-bintik hitam pada kulit kepala yang terinfeksi.

3. Terjadi peradangan hebat berwarna merah, bengkak dan berisi nanah, apabila sembuh menimbulkan jaringan parut yang menetap.

e. Tinea korporis

o Lesi bermacam-macam, bulat atau lonjong, berbatas tegas, sisik positif, bagian tepi lebih aktif.

o Timbul luka bekas garutan.

o Untuk infeksi kronis, biasanya tidak tampak tanda-tanda radang, warnanya menjadi kehitaman.

Menegakkan diagnosa

 Gejala klinis

Pemeriksaan laboratorium: - Langsung dengan: * Kerokan

* Mikroskop * Pembiakan

- Kultur (ditanam pada medium yang sudah disiapkan).

 Pengobatan

1. Hygiene 2. Obat:

o Preparat sulfur (belerang).

o Salep 2- 4.

o Krim: mikonasol, ketakonasol.

(4)

II. TINEA VERSIKOLOR (PANU)

 Nama lain: Pitiriasis versikolor, panu.  Penyakit jamur kronik, keluhan tidak ada.

 Bercak (lesi) sisik halus, warna putih atau coklat hitam terutama dibadan.  Banyak menyerang remaja, anak-anak dan dewasa jarang.

 Gatal ringan.  Diagnosis:

* Gejala klinis

* Pemeriksaan lampu wood (diruang gelap). * Pemeriksaan sediaan langsung. --- mikroskop. Pengobatan:

* Jaga kebersihan (hygiene). * Senyawa selenium sulfide.

* Ketokonasol (krim, shampoo, tablet).

III. TINEA KANDIDOSIS  Sebab: Candida albicaus

 Menyerang: Kulit, kuku, mulut, vagina, panu.  Semua umur: laki-laki = perempuan.

Faktor pencetus 1. Endogen:

- hamil

- Obesitas (kegemukan) - DM

- Penyakit genetic. - Umur (ortu/bayi) 2. Eksogen:

- Iklim (panas dan lembab) --- keringat. - Kebersihan kulit.

- Rendam kaki terlalu lama. - Kontak dengan penderita. Gejala klinis:

1. Kandidosis oral - Mengenai bayi.

- Pseudo membran putih keabuan melekat lidah, pipi bagian dalam, tampak seperti kepala susu, bila terlepas dasarnya basah dan merah.

2. Kandidosis vagina - penderita DM.

- Keputihan, seperti susu pecah, gatal-gatal. 3. Kandidosis kutis

- Lipatan kulit

(5)

 Gejala klinis

 Pemeriksaan langsung  Pembiakan

Pengobatan

o Hindari pencetus

o Gentian violet (warna ungu)

o Krim/bedak (ketokonasol, mikonasol)

o Tablet: ketokonasol, nistatin.

PENYAKIT VIRUS

1. Cacar air 2. Kutil

3. Herpes zoster

4. Moluskum kontablosum

5. Kondiloma akuminato (tempat organ genital laki & perempuan). 6. Herpes simpleks

1. Cacar air (varicela)

o Infeksi akut oleh virus varicela zoster, menyerang kulit dan mukosa, gejala sistemik, kelenjar kulit, bermacam-macam.

o Menyerang anak-anak dapat juga dewasa.

o Penularan: Udara --- P. darah, limfe, jantung.

o Masa penularan kurang lebih 7 hari.

Gejala klinis

 Awal gejala sistemik: demam, nyeri kepala, lesu.

 Kemudian timbul keluhan kulit: plenting merah, besar, isi cairan, nanah --- pecah --- koreng.

 Penyebaran: dada --- perifer dada.  Gatal-gatal, infeksi sekunder.

Pengobatan

o Isterahat

o Simtomatik

o Bedak gatal

o Krim AB

o Anti virus

2. Herpes zoster = dompo = cacar ular.

 Reaktivasi virus varicela zoster, setelah penderita mendapat varicela.  Lebih sering pada orang dewasa (laki = perempuan).

 Klinis:

- Sebelum timbul gejala kulit didahului gejala sistemik (demam, pusing, lemah, nyeri otot/tulang setempat).

- Plenting merah --- isi cairan jernih, berkelompok, dasar merah dan bengkak (udem) --- keruh --- nanah --- koreng.

(6)

- Sesuai dengan arah syaraf dermatum (syaraf nervus yang mensyarafi kulit).  Pengobatan

o Isterahat, simtomatik (pengobatan sesuai gejala).

o Plenting: bedak gatal (salycil). Pecah: krim antibiotic.

o Anti virus (asiklovir).

3. Kutil = veruka

 Sebab: Kuman papiloma virus.

 Penularan: Kontak kulit, autoinokulasi.

 Mengenai anak dan dewasa, tangan dan kaki dan bagian tubuh lain.  Klinis: - Bulat, abu-abu

- Menonjol, permukaan kasar  Pengobatan: - larutan kimia

- Bedah listrik - Bedah pisau.

PENYAKIT KARENA PROTOZOA

1. Skabies

Skabies = gudik, budukan, gatal agogo.  Sebab: Kutu --- sarcoptes scabiei  Faktor pencetus:

- Sosek rendah - Hygiene buruk

- Promiskuitas (hubungan seks).  Penularan:

* Kontak langsung * Kontak tidak langsung  Kilis (4 tanda utama)

a. Gatal malam hari

b. Menyerang manusia secara berkelompok

c. Terowongan. Pada kulit yang tipis: sela jari, ketiak, lipat siku, sekitar pusar, bokong.

d. Tungau (dengan mikroskop).  Pengobatan:

o Jaga kebersihan.

o Obat: Krim atau salep (salep sulfur, salep gamexan, salep krotamiton, dan salep permetrin). Digunkan pada malam hari (sekitar sesudah shalat isa) dan

dibersihkan pada pagi hari selama 3 hari berturut-turut.

INFEKSI KARENA BAKTERI

1. PIODERMA

(7)

 Pencetus:

a. Hygiene kurang

b. Daya tahan tubuh turun c. Ada penyakit lain dikulit

 Impetigo (pioderma superfisialis)

- Impetigo krustosa: * Hanya pada anak-anak

* Wajah, krusta/koreng, tebal, warna kuning seperti madu.

- Impetigo bulosa: * Anak dan dewasa

* Ketiak, dada, dan punggung * Merah, bula isi cairan, kendor

 Folikulitis

o Radang folikel rambut

o Plenting merah/isi nanah, bagian tengah ada kelihatan rambut.

 Forunkel

o Radang folikel rambut dan sekitarnya.

o Nyeri, benjolan bentuk kerucut tengahnya nanah --- lunak --- pecah --- lubang.

 Erisipelas (pembesaran kelenjar).

o Penyakit infeksi akut, kulit merah cerah, batas tegas, gejala sistemik.

o Tungkai bawah, didahului trauma.

o Disertai bengkak, cairan/nanah

 Selulitis = erisipelas

Mengenai kulit lebih dalam/subkutan.  Pengobatan:

* Hilangkan factor pencetus (hygiene ditingkatkan, obati penyakit dasarnya). * Antibiotika

- Lokal: Krim, salep.

- Sistemik: Ampicillin, amoxillin Eritromicin dll.

KUSTA/LEPRA = MORBUS HANSEN

 Penyebab: - mycobacterium leprae (menyerang saraf perifer, folikel rambut, dan kulit).

- Termasuk bakteri tahan asam (BTA).  Penularan:

* Kontak kulit yang erat dan lama. * Secara inhalasi (melalui udara)  Gejala klinis

3 gejala pokok: * Bercak putih/merah

* Anastesi (gangguan mati rasa)--- raba, suhu, dan nyeri. Tipe Penyakit Kusta Dibagi Menjadi 2, Yaitu:

I. Tipe T

(8)

* Tidak menular

* Daya tahan tubuh penderita bagus * Gejala klinis:

- Bercak putih - Anastesi (+) - BTA (-)

* Pembesaran syaraf (N) ulnaris, N. aurikularis magnus, N. tibialis posterior. II. Tipe B

- Kusta basah - Menular

- Daya tahan tubuh jelek

- Bercak merah menebal (lebih dari satu) - Anastesi, BTA (+)

- Madarosis (alis mata rontok), cuping telinga menebal - Pembesaran nervus/saraf perifer

- Mutilasi

- Otot kontraktur  Pengobatan

- MDT (multi drug treatment) a. Rifampisin. 600 mg/bulan b. Dapson/DDA. 100 mg/hari c. Klofazimin/lamprene. 50 mg/hari - Lama pemberian:

* Tipe T = 6 – 9 bulan * Tipe B = 12 – 18 bulan

 Setelah selesai masa pengobatan 6 bulan samapai 18 bulan tidak berarti penyakitnya sembuh total, tetapi dapat timbul penyakit lain yang disebut penyakit reaksi lepra, akibat daya tahan tubuh penderita yang menurun.

 Reaksi lepra

1. ENL (Eritema Nodosum Leprosum)

* Nodul (benjolan), berwarna kemerahan, nyeri. * Nyeri persendian

* Demam 2. Reaksi reversal

* Bercak merah agak menebal * Nyeri sendi

+/- Pengobatan reaksi lepra - Isterahat total (bedrest) - Obat kusta diteruskan

- Obat anti inflamasi = steroid oral/sistemik - Analgetik

DERMATITIS

 Dermatitis adalah peradangan pada kulit yang disertai dengan gatal (pruritas (+) ).  Reaksi alergi

(9)

- Bercak merah, plenting merah (papul/vesikel), berair, sisik (skuama), bentol, gatas. - Kronis residif (berulang-ulang ditempat yang sama)

 Penyebab (terbagi 2) 1. Endogen

* Penyakit sistemik (DM, penyakit ginjal) * Gangguan sirkulasi darah (varises) * Gangguan psikis

2. Eksogen

* Kontak --- alergi, dan iritan (asam kuat & basa kuat). * Sinar --- sinar X, matahari

* Obat ---- Sistemik (oral), tropical (obat luar). * Adanya inhalasi

* Makanan dan minuman  Lama penyakit

1. Dermatitis akut (D.is)

2. D.is sub akut

3. D.is kronik

1) Dermatitis akut - merah

- odem, berair 2) Sub akut

- merah berkurang - odem berkurang - sebagian lesi kering 3) Dermatitis kronik

- Hitam - Tebal - Sisik

 Macam-macam dermatitis a. Dermatitis kontak b. Dermatitis atopi c. Dermatitis numularis d. Dermatitis neurodermatitis

A. Dermatitis kontak

o Defenisi: Adalah dermatitis yang disebabkan dengan kontak langsung dengan bahan-bahan kontaktan (eksogen).

a. Dermatitis kontak iritan

* Sebab: Bahan-bahan iritan (asam kuat atau basa kuat) * Permulaan penyakit: Kontak pertama

* Contoh: sabun, kosmetik, bahan-bahan asam dan basa kuat, digigit serangga, getah tumbuh-tumbuhan

* Penderita: Semua orang.

(10)

b. Dermatitis kontak alergi

* Sebab: Kontak dengan bahan alergen * Penyebab penyakit: Kotak yang berulang

*Contoh: Karena lateks (karet), logam, sandal, handchun, cat rambut * Penderita: Orang-orang tertentu (yang hanya ada reaksi alergi) * Lesi: Batasnya lebih jelas dan eritem kurang

* Sakit: gatal saja.

o Pengobatan:

a. Hindari kontak b. Obat:

* Topikal (obat luar)

- akut: Golongan steroid/antibiotic Golongan steroid/antibiotic - Kronis: Salep golongan steroid * Sistemik (obat dalam/minum/suntik) - Antistamin golongan steroid

- Obat antibiotic bila ada infeksi sekunder

B. Dermatitis atopi

o Defenisi: Adalah dermatitis yang terjadi pada penderita atopi yang sifatnya bawaan/bakat yang diturunkan.

Cat: Penyakit keturunan dengan congenital: Penyakit yang didapat sewaktu lahir atau dalam kandungan.

Penyakit bawaan/bakat: Dari gen keturunan/bapak/nenek.

o Bentuk klinis: Ada 3 berdasarkan umur, yaitu: 1. Bentuk infantile (2 bulan – 2 tahun)

- Eksim susu

- Lokasi pipi, eritem batas tegas, berair, bersisik, koreng (luka yang mengeras).

2. Bentuk anak (3 tahun – 12 tahun) - Riwayat bentuk infantil

- Lokasi lipat siku, lipatan lutut, tengkuk.

- Kelainan: penebalan, warna lesi bisa putih atau kehitaman. 3. Bentuk dewasa (diatas 12 tahun)

- Riwayat infantile pada anak positif - Lokasi: sama pada bentuk anak

o Faktor pencetus: * Kulit kering

* Kontaktan (jenis sabin dll)

* Makanan-makanan tertentu (udang, telur, susu sapi,kacang-kacangan, food additive/makanan yang mengandung pengawet, pewarna dll)

o Pengobatan:

* Hindari factor pencetus

* Obati gatalnya: anti histamine * Steroid topical

(11)

C. Dermatitis numularis

 Penyebab:

* Kulit kering * Infeksi lokal

 Gejala:

- Sangat gatal

- Lesi bentuknya seperti uang logam

- Eritem vesikel, berair, kalau sudah kering

 Lokasi:

- Tungkai bawah - Kumat-kumatan

 Pengobatan:

- Obati infeksi folikel - Lesi basah: * Kompres

* Krim AB + steroid * Antihistamin (anti gatal).

D. Neuro dermatitis

 Penyebab:

- Isterahat kurang

- Stress/cemas --- psikis (kejiwaan)

 Gejala:

- Gatal sering

- Lokasi: Tengkuk dan pergelangan kaki depan - Kronis (berulang)

-Bulat/lonjong. Kehitaman, menebal.

 Pengobatan:

* Hindari factor pencetus

* Konsul ke pikiatri (dokter jiwa) * Anti histamine

* Salep/krim steroid

ERUPSI ALERGI OBAT

o Defenisi: Reaksi alergi pada kulit atau mukosa yang terjadi akibat pemberian obat secara sitemik.

o Obat adalah zat yang digunakan untuk menegakkan diagnosa dan preventif (pencegahan) untuk pengobatan dan obat termasuk jamu.

o Sistemik:

- Minum - Anus - Topikal - Suntik - Vagina

- Kumur - Mata

o Diagnosis: * Anamnesis:

- Tanya jawab tentang obat yang dikonsumsi

(12)

- Gatal

* Distribusi: Letak kelainannya menyeluruh, simetris. * Bentuk kelainannya bermacam-macam

ALERGI OBAT

1. Urtikaria/biduran/sumimikan

o Kelainan: odem, eritem, bulat-bulat lonjong, gatal

o Sebab lain: - makanan - Udara - Tekanan 2. Eritema

 Kemerahan pada kulit akibat pembuluh darah melebar.  Apabila ditekan --- hilang.

 Bentuk: bercak kecil ---seperti campak, nummular.

3. Purpura

Adanya bintik-bintik pendarahan di dalam kulit. Apabila ditekan --- tidak hilang. Purpura ini bisa juga timbul etitema.

4. Eksantema fixtum

Kelainan berupa eritema vesikel/plenting, biasanya bentuknya bulat (nummular). Dalam waktu beberapa hari berubah menjadi kehitaman, gatal.

* Lokasi: terutama di bibir, genital

* Apabila mengkonsumsi obat yang banyak akan berulang dan terjadi di temp at yang sama.

Obat yang sering menimbulkan alergi

- Golongan penisilin (ampisilin, amoxilin) - Golongan tetrasiklin

- Golongan sulfa (trisulfa, kontrimoksasol)

- Golongan analgetik/antipiretik (paracetmol, antalgin) Pengobatan:

a. Stop obat yang dicurigai.

b. Pemberian obat steroid sistemik. Antihistamin. c. Topikal: * Bedak selisil

* Krim/salep steroid.

URTRIKARIA

Defenisi: Adalah penyakit vaskuler akut dikulit ditandai dengan edema (pembengkakan merah (bentol) setempat) yang cepat timbul dan menghilang pelan-pelan.

Keluhan: Gatal, rasa tersengat/tertusuk.

Angioedem:Adalah urtikaria yang mengenai lapisan kulit lebih dalam (sub mukosa/sub kutis), yang mengenai saluran napas, saluran cerna dan organ kardiovaskuler.

Nama lain urtikaria: Biduran/sumimikan.

Penyebab bermacam-macam:

(13)

2. Makanan (Telur, udang, siput, food additive (makanan pengawet, penyedap, pewarna), coklat, keju dll).

3. Insectbite (gigitan serangga: nyamuk, bulu ulat, tawon, semut ll).

4. Inhalan (Terhisap melalui udara: misal serbuk sari bunga, spora jamur, debu, bulu binatang dll).

5. Kontaktan (dari tumbuh-tumbuhan, bahan kimia, bahan kosmetik, air liur binatang). 6. Trauma fisik (suhu dingin, suhu panas, karena tekanan (misal ikat pinggang, BH dll)). 7. Infeksi (infeksi bakteri, jamur, virus, protozoa).

8. Psikis (stress emosional). 9. Genetik.

Urtikaria Dibagi 2 Berdasarkan Klinis:

o Urtikaria akut < 6 minggu.

o Urtikaria kronis ≥ 6 minggu

Pengobatan:

1. Obati penyebabnya

2. Antihistamin (obat minum): ada yang mengantuk ada yang tidak, bisa diberikan tunggal, bisa kombinasi. (kombinasi: obat mengantuk pada sore hari, dan tidak mengantuk pada pagi hari).

3. Obat topical (obat luar): Bedak (antigatal), bedak kocok dll.

SINDROMA STEVENS-JOHNSON

Defenisi: Sindroma (kumpulan gejala) yang mengenai kulit, selaput lendir orifisium (lubang-lubang alami yaitu: mulut, telinga, vagina, penis, anus) dan mata.

Keadaan umum bervariasi:

* Ringan * Sedang * Berat

Kelainan kulit:

Eritema, vesikel/bula, purpura (bintik perdarahan dalam kulit).

Termasuk penyakit kulit gawat darurat. Penyebab:

o Golongan obat-obatan

o Infeksi terutama infeksi virus

o Karena keganasan

o Karena radiasi

Gejala klinis:

Ada 3macam (trias):

1. Kulit: eritema, vesikel/bula, erosi, purpura --- bisa meluas hampir keseluruh tubuh. 2. Selaput lendir orifisium:

Biasanya dimulut (paling sering), lobang genital (sering), Telinga (jarang), anus (jarang).

* Dimulut:

- Krusta/koreng kehitaman

- Organ lebih dalam: faring, laring, dan tenggorokan. 3. Mata

(14)

Komplikasi:

 Bronchopneumonia  Kehilangan cairan/darah

 Gangguan keseimbangan elektrolit  Buta

Pengobatan:

* Perlu tindakan yang cepat dan tepat * Cairan infuse (RL/Dextrosa).

* Dexametason injeksi 3 – 4 ampul/hari * Kalau perlu pasang sonde

* Antibiotika injeksi (gentamisin) * Antibiotika topical

* Obat yang dicurigai penyebabnya harus dihentikan. * Kalau perlu transfusi darah

PSORIASIS

* Defenisi: Adalah penyakit yang penyebabnya tidak diketahui dan bersifat kronis residif (penyakit menahun yang sering kambuh).

* Ditandai dengan bercak eritema, berbatas tegas, dengan skuama (sisik) yang kasar dan seperti lembaran (berlapis).

* Penyakit ini jarang menimbulkan kematian tetapi sering menjadi masalah penampilan bagi penderitanya.

* ♂ > ♀, semua umur, (tetapi yang paling banyak orang dewasa). * Penyebab /etiologi:

o Belum diketahui dengan pasti.

o Pembentukan lapisan epidermis yang sangat cepat (3 – 4 hari). Normal = 3 – 4 minggu.

o Faktor pencetus - Infeksi

- Stress psikis/fisik - Tindakan bedah * Gejala klinis:

- Secara umum keadaan umum penderita baik. - Sebagian kecil penderita mengeluh gatal.

- Tempat predileksi (tempat yang sering muncul): Kulit kepala, siku, lutut, daerah lumbo sacral.

* Kelainan kulit:

o Bercak eritema yang meninggi disertai skuama (sisik) diatasnya.

o Berbatas tegas, skuma (sisiknya) berlapis-lapis, kasar, dan berwarna putih. * Bentuk klinis:

1. Psoriasis inverse (tidak umum): lipat paha, ketiak, wajah. 2. Psoriasis eksudativa (basah bentuknya seperti eksim). 3. Psoriasis pustulosa (bernanah).

(15)

- Fenomena tetesan lilin (apabila sisik digores pecah seperti lilin).

- Tanda auspit (apabila sisik / skuama dikelupas akan muncul bintik perdarahan). - Fenomena kobner (garut ditempat yang sehat akan timbul lesi psoriasis).

* Pengobatan:

1. Eliminasi factor pencetus. 2. Obat topical:

- Golongan kortikosteroid (golongan yang kuat).

- Dengan menggunakan tar (luquor carbonas detergent). - Autralin

3. Pengobatan sistemik

 Obat sitostalik (metotreksat) untuk menghambat pertumbuhan sel yang

berlebihan.

PENYAKIT KULIT KARENA KEKURANGAN VITAMIN DAN GIZI

I. Defesiensi Vitamin A

o Kelainan kulit kering: - Xerosis kutis. - Skuamasi

- Keratosis folikulitis (bintik-bintik putih, keras, luas 1 mm, multiple).

o Diagnosis pasti: Periksa darah. II. Defesiensi Vitamin B

a. Defesiensi Niasin (asam Nikotin/Vit B7) --- Penyakit palagra.

- Gejala klinis (3D) * Dermatitis * Diare * Dimentia - Pengobatan:

* Peroral / diminum.

* Kalau ada gejala diare injeksi sub kutan.

III. Defesinesi Protein dan Kalori / PCM (Protein, Calori, Malnutrisi) = Kwasiorkor. Gejala klinis:

a. Kulit:

* Kering --- garis kulit lebih jelas --- kulit mosaic.

* Hiperpegmentasi (tampak hitam) dan deskuamasi (bersisik). b. Rambut:

- Mudah rontok (mudah dicabut) --- alopesia. - Merah --- Flag sign.

- Kusam.

c. Kelainan mukosa terutama mukosa mulut. * Stomatitis / sariawan.

HUBUNGAN KELAINAN KULIT DAN PENYAKIT SISTEMIK

(16)

b. Piodermi (penyakit yang disebabkan oleh kuman streptokokus/stapilokokus) dapat menyebabkan nefritis (penyakit ginjal).

II. Kelainan kulit akibat penyakit sistemik a. Ikterus oleh karena penyakit hepar.

b. Spider Nevi (seperti laba-laba) oleh karena penyakit sirosis hepatic. c. Ulkus diabetikum --- DM

d. Ulkus plantaries --- MH (Morbus Hansen) / Lepra / Kusta.

A. Kelainan Kulit dan Penyakit Sistemik

1. Kualitas kulit

a. Kelembaban

 Hiperhidrosis (keringat berlebihan).

 Penyakit tiroid.

 Penyakit demam --- malaria.  TBC.

 Hipo/anhidrosis (kadar keringat/air didalam kulit kurang sekali).

o DM (umum).

o Kusta (lokalisasi/daerah tertentu). b. Turgor

 Berkurang. - Dehidrasi.

- Senilitas (usila/usia lanjut). c. Edema

 Penyakit gagal jantung.  Urtikaria.

 Ginjal (Sindroma nefrotik/sindroma renal).

2. Warna kulit

a. Kepucatan. - Anemia. - Leulimia. - Takut/kaget. - Syok --- pingsan b. Eritema (kemerahan).

- Blushing (malu).

- Penyakit kulit/dermatitis. - Hipertensi, penyakit jantung. c. Warna kekuningan.

- Ikterus.

- Oleh karena obat (gol. Akridin). d. Sianosis.

- Penyakit paru (emfisema). - Penyakit jantung.

3. Pruritus (gatal --- menggarut).

 Pruritus gravidarum (gatal pada ibu hamil) --- oleh hormone estrogen.  Senilitas --- kulit kering --- gatal.

 Penyakit hepar.

(17)

 Penyakit ginjal --- uremia (kadar urea dalam darah tinggi).

B. Penyakit sistemik dan kelainan kulit

1. Graviditas

 Pruritus.

 Hiperpegmentasi pada: - Perut.

- Muka.

- Areola mamae.

2. Deabetes Mellitus (DM)

o Pruritus

o Ulkus (gangren).

o Kandidosis/tinea

o Pioderma (infeksi kulit oleh bakteri).

o Kulit kering.

3. Hepar

 Ikterus.  Spider nevi.

 Hiperpigmentasi --- difus.

 Perubahan rambut --- tipis, mudah rontok.

4. Penyakit ginjal

 Pruritus.

 Kekeringan kulit (anhidrasi).  Produksi sebum/lemak berkurang.  Perubahan rambut.

(18)

GANGGUAN PENYAKIT GIGI DAN MULUT

o

Fungsi Gigi dan Mulut:

1. Untuk mengunyah makanan. 2. Estetika dan keindahan. 3. Untuk membantu berbicara.

o

Bentuk – Bentuk Gigi dan nomenklaturnya:

a. Gigi seri (insisivus)

Jumlahnya 8 buah, 4 dibawah dan 4 diatas (2 sebelah kanan dan 2 sebelah kiri). b. Gigi taring (caninus)

Jumlahnya 4 buah, 2 dibawah dan 2 diatas (1 dikiri dan 1 dikanan). c. Gigi geraham

Gigi geraham dibagi menjadi 2 yaitu: 1. Geraham kecil (premolar)

Jumlahnya 8 buah, 4 diatas dan 4 dibawah (2 dikiri dan 2 dikanan). 2. Geraham (molar)

Jumlahnya 12 buah, 6 diatas dan 6 diabawah (3 dikiri dan 3 dikanan).

o

Berdasarkan Waktunya, Gigi Dibagi Atas 2 fase, yaitu:

1. Gigi anak – anak (gigi susu/gigi sulung).

Gigi anak – anak jumlahnya 20 buah, yaitu: 8 gigi insisivus, 4 gigi kaninus, dan 8 gigi molar.

2. Gigi dewasa (gigi permanen/gigi tetap).

Gigi permanen jumlahnya 32 buah yaitu: 8 insisivus, 4 kaninus, 8 premolar, dan 12 molar.

Cat: pulpa berisi syaraf, pembuluh darah dan limfe

(19)

2. Tulang alveolaris 3. Gingiva/gusi

o

Penomoran Gigi:

Dikenal ada beberapa macam cara, yaitu: 1. Cara Zigmondy

2. Cara Haderup 3. Cara Amerika 4. Cara Belanda 5. Cara FDI/WHO

1. Cara Zigmondy

a. Gigi anak – anak (gigi sulung)

V IV III II I I II III IV V V IV III II I I II III IV V

Contoh:

V = Gigi molar2 sulung kiri atas

III = Gigi kaninus sulung kanan bawah b. Gigi permanen

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

8 7 6 5 4

3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

Contoh:

2 = gigi insisivus2 permanen kiri atas.

7 = gigi molar2 permanen kiri bawah

2. Cara Haderup

a. Gigi sulung (gigi anak – anak)

05+ 04+ 03+ 02+ 01+ +01 +02 +03 +04 +05

05- 04- 03- 02- 01- -01 -02 -03 -04 -05

b. Gigi permanen

08+ 07 +06 +05 +04 +03 +02 +01 +01 +02 +03 +04 +05 +06 +07 +08

08- 07- 06- 05- 04- 03- 02- 01- -01 -02 -03 -04 -05 -06 -07 -08

Contoh:

02- = gigi insisivus2 kanan bawah

-01 = gigi incicivus1 kiri bawah

(20)

O5+ = gigi premolar2 kanan atas

3. Cara Amerika

a. Gigi sulung (gigi anak – anak)

X IX VIII VII VI V IV III II I

XI XII XIII

XIV XV XVI XVII XVIII XIX XX b. Gigi permanen

16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

4. Cara Belanda

Cara Belanda ini adalah dengan singkatan huruf: * Gigi permanen (gigi tetap)

Gigi insisivus = I Gigi kaninus = C Gigi premolar = P Gigi molar = P

* Gigi sulung (gigi anak – anak) Gigi insisivus = i

Gigi kaninus = c Gigi molar = m

Gigi atas = superior = ”S” untuk permanen, dan ”s” untuk sulung. Gigi bawah = inferior = ”I” untuk permanen, dan ”i” untuk sulung. Kanan = dextra = ”D” untuk permanen, dan ”d” untuk sulung. Kiri = sinistra =”S” unutk permanen, dan ”s” unutk sulung. Contoh:

M1SS = Molar1 sinistra superior

5. Cara FDI / WHO

a. Permanen

18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28

48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38 b. Sulung

55 54 53 52 51 61 62 63 64 65

85 84 83 82 81 71 72 73 74 75

Cat: Yang paling banyak dipakai di Indonesia adalah cara Zigmondy dan WHO/FDI.

(21)

Lubang pada gigi atau biasa disebut karies, merupakan kerusakan gigi yang paling banyak terjadi. Teori tantang terjadinya karies ini ada bermacam – macam, satu diantaranya adalah karies timbul karena adanya zat asam yang ditimbulkan dari hasil metabolisme sisa makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan gula oleh bakteri rongga mulut.

Asam yang dihasilkan oleh bakteri akan melarutkan zat kapur dari email gigi, sehingga email gigi akan menjadi lemah, lama – kelamaan akan membentuk lubang kecil, melalui lubang kecil, tersebut asam akan melarutkan dentin sehingga lubang menjadi dalam. Jika prosesnya tidak dihentikan maka akan masuk kejaringan pulpa jika kerusakan sudah mencapai pulpa, maka akan terasa sakit yang berdenyut (pulpitis).

Penyakit gigi lainnya yang paling sering dijumpai selain karies yaitu radang gusi (binggivitis) yang disebabkan karena menumpuknya sisa – sisa makanan pada leher gigi yang bercampur dengan zat kapur dari air liur. Sisa – sisa makanan ini biasa disebut plak, jika dibiarkan akan menjadi karang gigi. Karang gigi sering menekan gusi sehingga mengakibatkan radang gusi, yang lama kelamaan akan merusak jaringan penyangga gigi. Bila keadaan ini dibiarkan akan menyebabkan gigi menjadi goyang yang pada akhirnya tanggal.

Macam – Macam Penyakit Gigi dan Jaringan Penyangga

1. Macam – macam penyakit gigi yang sering dijumpai dengan urutan dari yang ringan sampai yang berat.

A. Iritatio pulpa B. Hiperemia pulpa C. Pulpitis

D. Ganggreng pulpa E. Periodontitis F. Periostitis G. Abses rahang

H. Osteomilitis (radang pada tulang gigi) I. Plegmon (Angina ludwiq)

2. Jaringan penyangga gigi dapat rusak akibat:

o Dental plak

o Karang gigi menyebabkan ginggivitis

o Ginggivitis

o Trauma oclusion

o Kebersihan mulut yang jelek (oral hygiene)

Penjelasan:

A. Iritatio pulpa (IP)

 Penyebab: Lubang gigi yang masih kecil.

 Gejala: Biasanya belum menimbulkan sakit/ngilu tetapi ada ngilu sedikit bila terkena dingin/panas.

 Tindakan: Lakukan penambalan gigi. B. Hiperemia pulpa

(22)

 Tindakan: Dilakukan penambalan gigi. C. Pulpitis

 Penyebab: Caries yang dalam dan lebar dengan pulpa terbuka.  Gejala: Sakit yang berdenyut terutama bila terkena dingin.  Tindakan: Diberi analgetik misalnya: asam mefenamat, antalgin. D. Ganggreng pulpa

 Penyebab: Pulpanya sudah mati.

 Gejala: Biasanya tidak sakit tetapi terdapat lubang besar.  Tindakan: Konsul kedokter.

E. Periodontitis

 Penyebab: Penyebaran penyakit sudah sampai periodonsium  Gejala: Rasa sakit yang hilang timbul, gigi menjadi goyang.  Tidakan: Berikan antibiotik (amox, ampi), dan analgetik. F. Periostitis

 Penyebab: Penyebaran penyakit sudah sampai perios (jaringan tulang).  Gejala: Rasa sakit yang hilang timbul.

 Tindakan: Berikan antibiotik dan analgetik. G. Abses rahang

 Penyebab: Gigi yang mati (ganggreng pulpa).

 Gejala: Bila abses kecil biasanya terlihat intra oral, bila sudah besar terlihat ekstra oral, kadang – kadang disertai dengan tidak dapat membuka mulut (trismus).

 Tindakan: Berikan analgetik dan antibiotik. H. Osteomilitis

 Penyebab: Ganggreng pulpa

 Gejala: Pembengkakan ekstra oral dibedakan dengan abses melalui gambaran radiologi, dimana tulang terlihat rapuh.

 Tindakan: Berikan antibiotik, analgetik serta vitamin. I. Plegmen/Angina ludwiq

 Penyebab: Ganggreng pulpa.

 Gejala: Abses yang besar dibawah rahang disertai kekakuan pada otot muka, leher dan dada, sertai pula kesulitan bernapas (membuka mulut).

 Tindakan: Berikan antibiotik dosis tinggi secepatnya dikirim ke RS.

Cara Pengobatan Gigi yang Rusak

1. Penentuan diagnosa yang tepat.

2. Sedapat mungkin bila gigi lubang harus ditambal.

3. Bila gigi tidak mungkin dirawat, lakukan pencabutan dengan memperhatikan efek sampingnya.

4. Perioritaskan pengobatan gigi yang lebih sakit.

Perawatan Gigi dan Mulut

Pemeliharaan gigi dan mulut

(23)

bantuan otot-otot pipi dan air liur sehingga bila hanya dipakai pada sebelah sisi saja pada sisi yang lain akan terjadi penumpukan sisa makanan.

2. Gigi dan mulut harus dibersihkan setiap habis makan dan sebelum tidur malam, pembersihan gigi dilakukan dengan menggunakan sikat gigi yang baik dan pasta gigi 2 kali sehari.

3. Mengurangi makanan yang banyak mengandung gula serta makan makanan yang berfaedah bagi pembentukan gigi (misal: sayuran, dan buah-buahan berserat).

4. Memelihara gigi harus sudah dimulai/dilaksanakan sejak ibu hamil dimana proses pembentukan benih gigi anak masih dalam pembentukan dengan memberikan vitamin dan makanan bergizi pada ibu hamil.

5. Melakukan pemeriksaan gigi kedokter setiap 6 bulan sekali, jika memungkinkan mulai anak umur 3 tahun kepoliklinik gigi atau rumah sakit.

6. Pada anak-anak kebiasaan jelek seperti mengisap jari, dot, menggigit bibir/kuku harus dihilangkan untuk tidak menimbulkan kelainan pada gigi anak-anak.

Pokok-Pokok Pengertian Dalam Usaha Kesehatan Gigi Preventif

Prinsip utama usaha preventif atau pencegahan dibidang kesehatan gigi dan mulut meliputi segala usaha yang ditujukan untuk mencegah terjadinya suatu penyakit, mendeteksi adanya penyakit sedini mungkin, memulihkan, mempertahankan serta meningkatkan derajat kesehatan gigi penderita.

Secara garis besar usaha preventif dibagi 3 tingkatan, yaitu: 1. Pencegahan tingkat pertama (primary preventif)

2. Pencegahan tingkat kedua (secondary preventif) 3. Pencegahan tingkat ketiga (testiary preventif)

Dimana masing-masing tingkat meliputi usaha sebagai berikut: a. Pencegahan tingkat pertama meliputi:

1. Peningkatan kesehatan (health promotion)

Dengan mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gigi. 2. Pencegahan sfesifik (sfecific protection)

Pencegahan untuk calon anggota. b. Pencegahan tingkat kedua meliputi:

1. Diagnosa dan pengobatan sedini mungkin (early diagnosa) Dilakukan Dental Fitness/UKGS

2. Bila ada kerusakan gigi lebih lanjut yang tidak dapat dilaksanakan lipangan penderita perlu dikonsulkan kepos kesehatan atau rumah sakit.

c. Pencegahan tingkat ketiga

(24)

GANGGUAN ILMU PENYAKIT JIWA

Jiwa mempunyai 3 aspek: 1. Kognitif (pikiran) 2. Afektif (perasaan)

3. Konatif (kemauan/psikomotor)

Jiwa yang sehat (skinner):

o Menerima diri sendiri

Mengetahui dulu bentuk fisiknya dan tubuhnya dan diterima apa adanya yang kita punya.

o Diterima oleh orang lain

Walaupun keadaan tidak terlalu tidak menarik tapi kita dapat diterima dalam kelompok manapun.

o Efesien dalam bekerja dan belajar

Dapat menyelesaikan suatu pekerjaan dengan kemampuan dan waktu yang singkat.

o Secara relatif bebas konflik

Konflik adalah keragu-raguan yang tidak dapat mengambil keputusan Konflik terbagi atas 2:

Mau, tidak mau

Pilihan ganda Mengambil, melepaskan

Masalah molaritas: Boleh ---- tidak boleh Masalah kejiwaan : Bisa ---- tidak bisa Yang diturunkan

* Hormon --- chromosome * Susunan syaraf pusat

Lingkungan sosial (diasuh )

STRES

Stres adalah gangguan keseimbangan akibat fisik maupun psikologi terhadap tuntutan.

Hal-hal yang menyebabkan stres disebut stresor Stresor dapat disebabkan fisik maupun psikologi

(25)

 Stres fisik

o Suhu (terlalu dingin atau panas)

o Kelelahan

o Suara

o Rasa nyeri/sakit

o Kerusakan lingkungan

 Stres psikologi

a. Pribadi (konflik, frustasi, tekanan, dan krisis) b. Interpersonal (Perkawinan, pekerjaan, sekolah, dll)

Penjelasan:

* Frustasi disebabkan karena tidak tercapainya keinginan. * Tekanan adalah tuntutan diri sendiri atau orang lain. * Krisis adalah kejadian besar yang terjadi secara tiba-tiba.

Stres dapat berakibat positif maupun negatif.

 Akibat positif: Mengakibatkan daya dorong, motivasi untuk lebih baik.  Akibat negatif: Mal adaptif---gangguan jiwa

Hubungan stres dengan prestasi

Stres yang secukupnya/memadai akan mendorong prestasi, sebaliknya yang berlebihan akan menurunkan prestasi.

Batasnya disebut nilai ambang stres adalah suatu batas jika stresor lebih besar dari nilai tersebut maka akan menurunkan prestasi.

p Nilai ambang stres r

e s t a s

i stres

(Ambang stres menurut SEYLE)

Daya tahan terhadap stres Mekanisme pertahanan diri: 1. Fisik

oSeluler --- sel leukosit

oImunologis --- imunoglobin/antibody (humoral) 2. Psikologi

o Berorientasi tugas (coping mak)

a. Stresor jelas

b. Tidak terlalu berat/menyulitkan c. Realistik

(26)

b. Mundur

c. Cara kompromi

o Mekanisme pertahanan ego (diri/pribadi)

a. Stresor tidak jelas b. Berat/menyakitkan c. Tidak realistic

Tindakan menghadapi antara lain:

a. Penyangkalan (tidak berani mengakui karena terlalu menyakitkan).

b. Rasionalisasi (menyangkal dengan menggunakan pikiran untuk menghadapi). c. Projeksi (melimpahkan kesalahan sendiri kepada orang lain).

d. Displacemen (mengalihkan kejengkelan/salah sasaran). Misal siswa dipanggil menghadap, karena saking jengkelnya dia menendang pintu, karena takut langsung memukul yang bersangkutan.

e. Komfrensasi (ketidak mampuan suatu bidang diganti dengan bidang lain). f. Sublimasi (mengubah energi seksual menjadi non seksual).

Dampak-Dampak stres 1. Terhadap fisik

a. Jantung berdebar-debar

b. Otot tegang

c. Sakit kepala, sakit perut, perut kembung, diare, letih, gangguan makan, sering kencing.

2. Terhadap kejiwaan

a. Cemas, khawatir berlebihan b. Mudah tersinggung

c. Sulit memusatkan pikiran/perhatian d. Ragu-ragu, dan rendah diri.

e. Kecewa, pemarah dan agresif

IDENTIFIKASI

Identifikasi adalah proses menambah kepercayaan diri dengan menyamakan dirinya dengan orang lain. Contoh: Bintang film, Guru dll.

PENYEKATAN

Penyekatan adalah mengurangi tingkat keterlibatan untuk mengurangi tingkat kecemasan. Contoh: Para gelandangan tidur dimana saja dirasa enak.

PEMERANGAN

Pemerangan adalah mengurangi kecemasan disebabkan keinginan terlarang dengan cara mengekspresikannya. Contoh: Seorang yang jengkel kepada seseorang sehingga dia memukulnya. Setelah memukul kecemasannya tidak hilang bahkan bertambah.

DEKOMPENSASI

Stres dibedakan menjadi:

(27)

o Dekompensasi --- Sakit (terganggu).

GEJALA-GEJALA GANGGUAN JIWA

1. Kesadaran

Kesadaran adalah kemampuan berorientasi dengan lingkungannya melalui panca indera dan melakukan pembatasan juga dengan lingkungannya.

Kesadaran dapat:

 Normal : Misalnya dalam tidur, mimpi.

 Menurun : Trance (orang kebal), hipnosa (orang yang terhipnotis).  Meninggi : Terganggu

Kesadaran menurun:

a. Apatis adalah acuh tak acuh terhadap rangsangan. Perlu rangsangan sedikit lebih keras untuk mendapat perhatian.

b. Somnolen adalah apatis yang berlanjut tetapi dia sudah mengantuk karena penyakit.

c. Sopor hanya bereaksi dengan rangsangan keras. Ingatan, orientasi (waktu, tempat dan orang), pertimbangan sudah hilang.

d. Koma, tidak ada respon terhadap rangsangan jika lebih dalam reflek pupil pun akan hilang.

e. Delirium adalah kesadaran menurun dengan tanda-tanda umum gelisah dengan ingatan terganggu.

Disosiasi adalah jenis kesadaran dimana sebagian tingkah laku memisahkan dirinya secara psikologi dari kesadaran (keserupan).

Kesadaran terganggu (berubah) tidak normal, tidak menurun, tidak meninggi bukan disosiasi tetapi kemampuannya berorientasi dengan lingkungannya terganggu pada taraf tidak sesuai dengan kenyataan atau norma.

2. Ingatan

Ada 3 proses utama mengingat:

a. Pencatatan : tergantung perhatian dan suasana. b. Penahanan : tergantung keadaan otak.

c. Pemanggilan kembali : tergantung pada emosional.

Gangguan ingatan bisa terjadi pada salah satu atau lebih pada ketiga proses tersebut.

Amnesia adalah ketidak mampuan mengingat kembali suatu pengalaman total atau sebagian. Ada 2 macam amnesia:

o Retrograde --- Ketidakmampuan mengingat kembali pengalaman sebelum terjadi gangguan.

o Anterograde --- Ketidak mampuan mengingat kembali pengalaman sesudah terjadi gangguan.

3. Orientasi

Orientasi adalah kemampuan seseorang mengenali lingkungannya (waktu, tempat, dan orang).

(28)

Afek/emosi adalah perasaan yang menyertai pikiran dapat disertai komponen psikologik. Contohnya: bangga, sayang, kecewa, takut, marah, curiga.

 Depresi --- sedih, kecewa yang berlebihan.  Euforia --- Gembira, riang yang berlebihan.

 Dangkal/tumpul adalah afek emosi yang miskin (tidak bereaksi apa-apa).

5. Psikomotor

Psikomotor adalah gerakan yang dipengaruhi oleh keadaan jiwa.  Lambat : Hipo aktif, stupor (diam saja).

 Meningkat : Tic (gerak otot yang tidak terkendali misal alis yang bergerak-gerak dan otot sehabis olahraga), hiperkinesa, gaduh gelisah.

 Otomatisme (gerakan yang tidak disadari).  Negativisme (gerakan menolak).

 Kompulsi (adalah dorongan yang mendesak untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak dikehendaki).

o Erotomania (dorongan-dorongan untuk berhubungan seks).

Erotomania:

* Nimfomania (dorongan seks pada perempuan). * Satiriaris (dorongan seks pada laki-laki).

o Kleptomania (dorongan untuk mengambil barang bukan miliknya yang tidak dibutuhkan olehnya/tidak dipakai).

o Trichotilomania adalah dorongan mecabut-cabut bulu.  Gagap (orang bicara terputus-putus, tersendat-sendat).

6. Proses berpikir

 Pertimbangan  Penalaran  Ingatan  Pemahaman

Normal harus mengandung ide, symbol, dan asosiasi yang terarah serta berorientasi pada kenyataan.

Beberapa factor yang mempengaruhi proses berpikir: - Fisik --- lelah, gangguan otak

- Psikologik --- gangguan emosional - Sosial --- (gaduh ribut).

- Yang mempengaruhi perhatian dan konsentrasi. Beberapa proses pikir yang abnormal:

 Fobi : Ketakutan yang irasional. a. Bakteriofobi : ketakutan bakteri.

b. Klaustrofobi : Ketakutan diruangan tertutup. c. Monofobi : Ketakutan sendirian.

d. Niktofobi : Ketakutan gelap.  Waham

Waham adalah pikiran yang diyakini benar walaupun terbukti tidak.

(29)

- Waham kejar adalah keyakinan dirinya dikejar-kejar atau mau dibunuh (mungkin dia bersembunyi).

7. Persepsi

Adalah daya untuk mengenal sesuatu menyangkut persamaan, perbedaan, kualitas serta hubungannya satu sama lain.

Persepsi yang abnormal:

* Ilusi adalah kesalahan persepsi atas rangsangan yang benar-benar ada. Misal: Suara orang dipersepsikan angin, daun dipersepsikan orang.

* Halusinasi adalah kesalahan persepsi tanpa rangsangan. Misal: merasa mendengar bunyi, merasa ada yang meraba, mencium sesuatu yang tidak ada.

8. Intelegensi

Intelegensi adalah kemampuan menyelesaikan masalah baru melalui pemikiran dan pertimbangan. Normal 100 – 120. Dapat berkurang karena kerusakan otak, gangguan jiwa berat, retardasi mental (keterbelakangan mental), dementia (pikun), bisa dibawah 70.

RETARDASI MENTAL (RM)

o Jumlahnya 1 – 3 % dari jumlah penduduk.

o Retardasi mental (RM) adalah keadaan dengan intelegensi kurang sejak masa perkembangan.

o Gejala utama adalah perkembangan mental secara keseluruhan walaupun yang utama adalah intelegensi (kognitif, afektif, prilaku) kemampuan untuk menyelesaikan masalah-masalah baru.

o Penyebab: Kemungkinan faktor keturunan atau hal lain yang tidak diketahui disebut RM primer. Sedangkan RM sekunder disebabkan oleh factor luar yang diketahui mempengaruhi otak saat (pre peri post) natal.

o Sebab-sebab antara lain: 1. Infeksi/intoksikasi

* Parotitis, rubella, sipilis, toxoplasmasis. * Encefalotatis

- Toxemia growindarum - Bilirubinea --- bayi kuning 2. Akibat roda paksa

Pra, peri, post, natal misalnya: cidera persalinan atau abortus, pengaruh sinar X. 3. Gangguan metabolisme pertumbuhan atau gizi terutama pada saat dibawah 4

tahun. Lama pertumbuhan otak akan berhenti sampai 4 tahun. 4. Penyakit otak yang nyata (post natal)

5. Pengaruh pranatal yang tidak jelas. Misalnya: * Anencephali

* Hidrosophali 6. Kelainan kromosom

(30)

8. Gangguan jiwa berat pada saat anak-anak. 9. Depresi social.

o Tingkat-tingkat retardasi mental

Dipakai beberapa criteria yang menentukan retardasi mental (RM): * IQ

* Kemampuan di didik/dilatih. * Kemampuan sosial/kerja. Pembagian tingkat IQ.

NO Nama I Q Tingkat Patokan sosial Patokan pendidikan 1. Sangat superior > 130 Tinggi sekali Bisa berguna bagi

masyarakat--- Genius

Terlalu pandai untuk sekolah biasa

2. Superior 110 – 130 Tinggi Dapat berfungsi biasa Menyelesaikan Perguruan tinggi (PT) dgn mudah 3. Normal 86 – 109 Normal Dapat berfungsi biasa Sedikit kesulitan di PT 4. Bodoh – bebal 68 – 85 Taraf

pembatasan

Tidak sanggup Bersa ing mencari nafkah

Beberapa kali tidak naik di SD

5. Debil – tolol 52 – 67 RM ringan Mencari nafkah secara sederhana

Dapat dilatih dan didik di sekolah khusus

6. Imbesial/dungu 36 – 51 20 – 51

7. Idiot/pandir < 20 RM berat RM berat semangat padanya serta fasilitas pendidikan dan latihan. RM taraf perbatasan, ringan, sedang, berat dapat mengembangkan social dan pekerjaan dengan baik serta berkemampuan berhubungan dan kasih sayang antar manusia yang wajar.

o Faktor yang mempengaruhi pekerkembangan kepribadian RM

Sepanjang hidupnya RM menghadapi lebih banyak resiko dari pada orang normal. Terdapat juga perkembangan hidup emosi yang dapat mempengaruhi hubungan antar manusia. Bila didalam keluarga terdapat anak lain yang pandai maka ketidak mampuan dapat merupakan trauma jika orang tua tidak mengerti maka harapan dan tuntutan yang normal diberikan terhadap anak RM bisa menjadi sumber frustasi ketegangan, kebingungan atau kerengangan hubungan orang tua dan anak. Sikap masyarakat berpengaruh terhadap reaksi orang tua. masyarakat modern yang mengutamakan kemampuan intelektual tidak begitu toleran terhadap penderita RM. Sikap toleransi emosi pribadi orang tua akan berpengaruh terhadap penerimaan RM oleh anak anak lain yang normal.

KEPRIBADIAN

Kepribadian adalah keseluruhan pola pikir, perasaan dan perilaku untuk beradaptasi dalam kehidupan. Kalau kepribadian terganggu orang tidak mampu menyesuaikan diri ataupun mengganggu lingkungannya.

(31)

Misalnya terlalu kritis, teliti, ataupun rewel. a. Kemunduran dalam kebersihan dan kerapian.

Misalnya pakai baju satu minggu, mandi 2 kali seminggu. b. Terlalu bersolek.

Bersolek atau berpakaian merangsang. c. Berpakaian kekanak-kanakan.

d. Badan berbau

Misalnya lama tidak mandi.

e. Kemana-mana berkaca mata hitam dll. 2. Gangguang pola hidup.

Gangguang ini mencakup hubungan antara manusia, sifat-sifat dalam keluarga, pekerjaaan, rekreasi ataupun dalam masyarakat. Misalnya: Peran suami dan istri dikeluarga. Punya atau tidak pekerjaan yang layak. Rekreasi ada atau tidak. Bermasyarakat bagaimana kehidupannya.

PENYEBAB GANGGUANG JIWA

Walaupun gejala utama kejiwaan, penyebab mungkin dibadan (somatic), lingkungan social (sosio genik) maupun psikologik. Penyebab biasanya tidak tunggal tetapi beberapa sekaligus saling mempengaruhi atau terjadi bersamaan.

1. Gangguan perkembangan badan a. Faktor keturunan

Contoh: * Mogolisme

* Skizofremia (jiwa retak). b. Faktor konstitusi

Konstitusi menunjukkan keadaan biologik secara keseluruhan baik yang diturunkan maupun didapat. Misalnya bentuk badan, temporamen, fungsi susunan saraf hormon ataupun jenis golongan darah, seks (terlalu kurus, gemuk, cantik, jelek).

c. Cacat congenital (cacat waktu lahir). * Bibir sumbing

* Tanpa lengan * Buta

2. Gangguan perkembangan psikologik a. Kehilangan dini (deprivasi).

Misal terpisah dengan keluarga.

b. Pola keluarga patologik (keluarga tidak sehat) * Sering berantem

* Peminum

* Ada yang bertindak sebagai raja dalam keluarga c. Badai masa remaja

Tidak mampu melampaui masa remaja. * Remaja awal 13 - 16

* Remaja II 16 - 18 3. Perkembangan sosiologik

(32)

- Globalisasi

KLASIFIKASI GANGGUAN JIWA

I. Psikosa (gangguan jiwa berat). a. Psikosa organic

o Dimentia (pikun)

o Psikosa alkoholik

o Psikosa oleh karena infeksi otak Misal: malaria, syphilis, encephalitis

o Epilepsi

o Trauma kepala

o Keracunan

b. Psikosa non organic (fungsional). - Skizofremia

- Paranoid (curiga berlebihan) - Depresi

- Gaduh gelisah II. Nerosa

o Nerosa cemas

o Nerosa histerik

o Nerosa fobik (ketakutan berlebihan)

o Nerosa obsesi/kompulsi (obsesi = melakukan pekerjaan berulang-ulang). III. Gangguan kepribadian

o Gangguan kepribadian anti social.

o GK paranoid

o GK eksplosif (mengamuk tak karuan). IV. Depresi seksual

o Homo seksual

o Transeksual (banci/keadaan jiwa yang tidak sama dengan jenis kelaminnya). V. Psiko somatic (gangguan psikologik yang menyebabkan sakit-sakit badan). VI. Ketergantungan zat/obat.

VII. Gangguan tingkah laku anak/remaja. VIII. Retardasi mental

IX. Kondisi terikat budaya setempat * Latah * Kesurupan * Amuk * Koro X. Gangguan penyesuaian

o Perkawinan

o Pekerjaan

o Sekolah

* Keadan pembatasan: akan timbul gejala khas jika dalam keadaan stress

(33)

PSIKOSA

A. Psikosa Organik

Adalah gangguan jiwa berat dengan kehilangan rasa realitas akan terdapat gangguan pada proses pola pikir, perasaan, psikomotor dan kemauannya. Penderita tidak dapat dimengerti ataupun dirasai lagi oleh orang normal. Penderita itu sendiri tidak memahami atau merasa sakit, orang awam biasa menyebutnya gila.

Defenisis lain gangguan jiwa yang begitu berat sehingga kemampuan untuk memenuhi tuntutan hidup sehari-hari sangat terganggu.

a. Sindroma otak organic

Adalah gangguan jiwa psikotik/non psikotik yang disebabkan oleh gangguan fungsi jaringan otak. Misal: Meningoecefalitis, gangguan pembuluh darah otak (stroke), payah jantung, intoxikasi, toxemia kehamilan.

1. Delirium adalah sindroma otak organic (SOO) karena fungsi otak secara umum terganggu atau keracunan yang menghambat metabolisme otak.

Gejala utama:

* Kesadaran menurun

* Gangguan orientasi, waktu, tempat, dan orang.

* Gangguan komunikasi, gelisah, lemas, bingung, panik. * Kadang-kadang halusinasi.

Biasanya hilang bila penyakit penyebabnya sembuh beberapa hari, sampai beberapa bulan. Bila menetap menyerang otak dapat menimbulkan gejala sisa neurologik, mental ataupun intelegency.

Pada perawatan penderita harus juga terus dijaga terutama jika sangat gelisah sebab berbahaya untuk diri sendiri (jatuh, lari, loncat) ataupun orang lain. Kamar tidak boleh terlalu gelap tetapi sebaiknya tidak terlalu terang, dijaga oleh orang-orang yang sudah dikenalnya, diajak bicara yang menyenangkan. 2. Dimentia (pikun) adalah kemunduran fungsi mental secara umum terutama

intelegency disebabkan oleh kerusakan otak yang tidak dapat kembali lagi.

*

Dimentia senilis. Dimensia pada usia lanjut. Nerhi berkurang, reaksi lambat, daya kreatif dan inisiatif meneyempit dan menarik diri. Keterbatasan fisik dan mental, kesepian, perasaan tidak aman, dan tidak adekuat, menyebabkan mudah marah, mudah tersinggung dan sangat tergantung.

Faktor-faktor biologik dan sosio psikologik mempengaruhi kepribadian usia lanjut. Makin tidak matang kepribadiaanya atau makin sulit menyesuaikan diri, disaat muda makin mudah terganggu dalam usia tua. Berbagai aktifitas social yang baik dan macam-macam aktifitas mental dapat menghambat proses

senilitis mental. Gejala-gejala:

o Diatas usia 60 tahun lebih jelas, gangguan ingatan jangka pendek, lupa hal-hal yang baru terjadi, kurang ide dan pemikiran abstrak.

o Menjadi egoisentrik, dan egoistic.

o Lekas tersinggung dan marah-marah

o Kadang-kadang timbul aktifitas seks yang berlebihan atau tidak pantas.

o Menjadi acuh tak acuh terhadap dirinya.

(34)

*

Waham. (dirampok, diracuni, tidak disukai ataupun miskin). Gangguan orientasi (keluar rumah tidak bisa pulang).

Daya nilai berkurang sehingga bisa terjadi kecelakaan ataupun penipuan.

Daya ingat makin terganggu sehingga hidup didalam saat ia masih muda atau masih kecil.

Penanganan:

o Pertahankan perasaan aman dan harga diri

o Perhatikan dan coba memuaskan kebutuhan rasa kasih sayang, rasa diperhitungkan, rasa pencapaian sesuatu dan rasa perlu dibenarkan dan rasa perlu dihargai.

o Kamar jangan gelap, letakkan barang-barang yang sudah dikenalnya sejak dulu, jika ada anoreksia (tidak suka makan) beri vitamin C.

B. Psikosa Fungsional

Psikosa fungsional tidak/belum diketahui penyakit fisik yang berhubungan dengannya. Dalam kelompok ini termasuk:

1. Skizofrenia 2. Psikosa afektif 3. Psikosa paranoid 4. Psikosa reaktif

1. Skizofrenia

a. Menurut KRAEPELIN disebut juga dementia precox (kemunduran intelegency sebelum waktunya).

b. Menurt EUGEN BLEULER menyebut jiwa yang terpecah-pecah. (adanya disharmoni antara berpikir, perasaan, dan tingkah laku).

Angka kejadian didunia antara 0,2 – 0,8% pertahun.

Jadi dari 1000 orang --- 2 – 8 orang terkena skizofrenia pertahun.

Sampai sekarang belum diketahui sebab-sebab skizofrenia. Dapat dikatakan factor keturunan mempunyai pengaruh.

Penyakit-penyakit badaniah/ataupun stress dapat mencetuskan/mempercepat manifestasi skizofrenia tetapi tidak menyebabkan skizofrenia.

Gejala-gejala :

o Proses pikir ada gangguan pada asosiasi. Contohnya: Dulu waktu hari, ya memang matahari, lalu saya lari. Padamu ta’demu.

Kadang-kadang pikiran berhenti beberapa detik sampai berhari-hari.

o Afek emosi - Dangkal/tumpul

- Berlebihan/dibuat-buat - Inadekuat

o Kemauan - Lemah

- Negativistik (berbuat tidak sesuai permintaan)

- Ambivalensi (2 hal yang berlawanan atau tidak yang dimaui dalam waktu yang sama)

(35)

- Stupor (diam saja, tidak mau makan) - Mutisme (tidak mau bicara)

o Waham

Tak logis dan Bizar (aneh sekali). Contoh:

Istri diyakini serong karena cecak berhenti 2 kali.

Dunia akan kiamat karena anjing kencing mengangkat kaki.

o Halusinasi (dengar, penciuman)

Mendengar suara-suara mengancam atau memerintah atau mencium bau bunga dimana-mana.

Penderita skizofrenia kesadaran dan intelegensi tidak menurun. Penderita dapat menceritakan pengalaman dan perasaannya.

Prognosa (ramalan sembuh) : 1/3 sembuh

1/3 --- kemasyarakat dengan sedikit kecacatan, perlu pengobatan terus-menerus. 1/3 jelek, tidak dapat berfungsi dimasyarakat menuju kemunduran mental dan

menjadi penghuni tetap di rumah sakit jiwa atau menggelandang.

Terapi:

* Obat (anti psikosa) * Psiko terapi

* Terapi kerja (tx kerja) * Rehabilitasi

2. Psikosa Afektif

Psikosa dengan gangguan utama afek dan emosinya, jika tidak pada waktu serangan, dapat sembuh sempurna.

a. Melancholia involusi

Pada wanita lebih dari 45 tahun, pria lebih dari 55 tahun, saat kelenjar endokrin dan reproduksi mulai berkurng.

Gejala-gejala:

o Beberapa minggu/bulan permulaan cenderung hipochondrik (semua sakit).

o Lekas marah.

o Pesimis.

o Insomnia. (susah tidur)

o Tidak suka bekerja.

o Sering menangis.

o Minat menyempit.

o Menarik diri.

Jika sudah jelas timbul:

o Depresi hebat.

o Kecemasan.

o Agitasi (gelisah berlebihan)

o Hipochondriasis.

o Waham dosa/penyakit.

o Rasa mau mati. Terapi:

(36)

* Psikoterapi.

* Rawat, awasi bunuh diri.

b. Psikosa maniak depresi

Adalah keadaan maniak atau depresi atau sebaliknya. Gejala-gejala mania:

o Optimis.

o Terlalu besar percaya diri setiap pekerjaan dianggap enteng.

o Euforia (kegembiraan berlebihan) tidak sesuai dengan kenyataan.

o Kadang-kadang ada halusinasi.

o Aktifitas berlebihan (bisa juga seksual berlebihan)

o Sangat gelisah tak bisa diam.

o Menghambur-hamburkan uang.

o Bicara atau menyanyi-nyanyi.

o Tidak tidur tidak merasa lelah.

o Proses pikir - Arus cepat - Asosiasi bunyi - Waham besa Gejala-gejala depresi

o Emosi selalu lelah

o Pesimis

o Tak mampu

o Sangat rendah

o Sedih hebat

o Putus asa

o Mukanya lesuh

o Gerakan sangat lambat

o Kurang merawat diri Proses pikir

o Arus pikir tidak lancar

o Miskin ide

o Perasaan salah

o Ide bunuh diri

o Menjadi gila Keluhan badan

o Lelah

o Susah tidur

o Susah makan

o Terkena pada dada, kepala atau tungkai berat Terapi

* MRS

* Anti depresan --- psikosis

* Elektro Convulsi Theraphi (ECT)

(37)

Adalah termasuk psikosa fungsional yang timbul karena stress psikologik yang tiba-tiba dan dirasakan berat oleh penderita, jadi penyebabnya jelas dan dipenuhi criteria psikosa.

Misalnya: kematian anak-anaknya, suaminya/isterinya dan lain-lain secara tiba-tiba.

Perbedaan latar belakang, budaya, adat, social ekonomi memberikan arti berbeda. Keadaan fisik tertentu juga membuat individu mudah terganggu karena stress, seperti: infeksi, kurang gizi, pemakaian obat-obatan tertentu.

Di lingkungan tertentu sangat menjunjung tinggi jujur.

Ada 4 jenis psikosa reaktif: 1. Psikosa reaktif depresi

Gejala utama: depresi biasanya timbul oleh karena kehilangan, kematian, perpisahan, atau kekecewaan yang besar.

2. Kebingungan reaktif

Terjadi setelah tekanan emosional kuat, nampak bingung, tidak tau berbuat apa, kemungkinan menjadi agresif.

3. Gaduh gelisah reaktif

Timbul oleh karena tekanan emosional yang tidak dapat disalurkan melalui cara lain.

Gejala: banyak bicara, mondar-mandir, ribut, marah-marah. 4. Reaksi paranoid akut

Sering terjadi setelah keadaan yang mengancam, misalnya perselisihan ditempat kerja, sering terjadi pada narapidana, transmigram maupun imigram, dan juga pada tentara.

NEROSA

Adalah suatu kesalahan penyesuaian diri secara emosional atas konflik-konflik tidak sadarkan.

Dekompensasi ringan, kontak dengan kenyataan dan fungsi social terganggu

Psikosa dan somatic bervariasi luas

Jarang kehilangan orientasi terhadap lingkungan

Dekompensasi berat, kontak dengan kenyataan sangat terganggu tak berfungsi social

(38)

persetujuan dan keamanan. Jika tidak mampu menyesuaikan akan timbul konflik dan kecemasan sebagai sumber utama nerosa.

Kecemaan akan memobilisasi pertahanan individu, cara individu mempertahankan diri terhadap kecemasan dapat dilihat dari gejala-gejalanya.

Jenis-jenis nerosa: 1. Nerosa cemas

2. Nerosa histerik 3. Nerosa fobik

4. Nerosa obsesif kompulsif (berulang-ulang) 5. Nerosa depresif; dll

1. Nerosa cemas

Gejala-gejala: * psikologik: was-was dan khawatir.

* Somatik: nafas sesak, rasa tertekan, kepala ringan, rasa ngilu, nyeri keadaan yang menimbulkan emosi hebat dan mempunyai arti simbolik dari suatu konflik.

Nerosa dibagi 2 jenis:

a. Reaksi konversi

Kecemasan dikonversikan, diubah menjadi gangguan fungsional susunan syaraf somato motorik ataupun somato sensorik.

Gejala-gejala yang mungkin timbul:

* Kelumpuhan satu atau beberapa ekstrimitas, kejang, anestesi, analgesi (tidak sakit), buta atau tuli.

Dengan timbulnya gejala-gejala ini maka kecemasan akan hilang (disebut keuntungan primer).

Bisa juga didapatkan keuntungan sekunder berupa keuntungan material maupun emosional seperti menarik perhatian, lebih dilayani, mendapat cinta kasih, penggantian kerugian, hadiah dan lain-lain.

Sikap penderita terhadap gangguannya juga asuh tak acuh (dalam bahasa Franch ”La belle indifference” artinya ”keacuhan yang indah”).

Perbedaan Epilepsi dan Kejang Histerik

(39)

6

* Dramatis, mudah emosi, suka menggoda, exhibisionis (suka pamer), kurang mandiri, dan suka mempermainkan orang serta tidak serius.

b. Reaksi disosiasi

Kadang-kadang kecemasan begitu hebat sehingga mengakibatkan pemisahan beberapa fungsi kepribadian. Dapat terjadi amnesia dan penderita acuh tak acuh terhadap amnesianya. Mungkin juga timbul gangguan kesadaran ”stupor”

ataupun ”senja” sehingga dapat mnyerupai psikosa. Bisa juga kesadarannya tiba-tiba berubah dan identitasnya berubah, berbuat tidak seperti biasanya. Mungkin pergi ketempat-tempat yang jauh dan sesudahnya terjadi amnesia.

Gejala klinik disosiasi:

o Amnesia

o Somnolen bulisme (jalan tidur)

o Fugue (berkelana tanpa tujuan)

o Kepribadian ganda 3. Nerosa fobik

Ditandai oleh rasa takut hebat terhadap suatu benda yang sebenarnya tidak mengancam. Rasa takut tersebut dapat mengakibatkan pingsan, rasa lelah berlebihan, palpitasi (berdebar-debar), berkeringat, mual-mual, tremor sampai panik.

Nerosa fobik dapat mengakibatkan kompulsi (tindakan harus dilakukan) atau

obsesi (pikiran yang terus-menerus menekan). Misalnya:

Bakteriofobi --- Kompulsi (cuci tangan terus-menerus).

PSIKOSOMATIK (PSIKOFISIOLOGI)

Bila terjadi suatu konflik maka gejala-gejala yang akan timbul bersifat olistik. Gejala-gejala yang sebagian besar yang terletak dibidang kejiwan banyak dijumpai pada penderita-penderita nerosa. Disamping komponen psikologik hampir selalu terjadi juga gangguan fungsi badaniah terhadap alat-alat tubuh yang dikuasai oleh susunan saraf vegetatif (organ-organ dalam). Inilah yang tejadi pada psikosomatik. Jika terkena pada susunan saraf somatomotorik atau somatosensorik maka akan terjadi gangguan konveksi. Psikosomatik sering juga disebut psikofisiologik.

(40)

Ada 3 golongan psikosomatik:

1. Ada keluhan badan (+), tetapi tidak terjadi penyakit badaniah yang mengakibatkan keluhan tersebut.

2. Terdapat kelainan organ (+) dan terdapat penyebab primer adalah factor psikologik. 3. Terdapat kelainan organ (+), factor psikologik timbul oleh karena kemungkinan besar

timbul akibat kelainan fisik itu.

Bagan Komplikasi Karena Stres

Stres emosi Stres fisik

Pelepasan katekolamine

Takhi cardi kenaikan kadar lemak Hipertensi labil

Kerusakan otot jantung oleh Arteriosklerosis Hipertnsi tetap ---perdara karena ischemia (ateroma) han otak (stroke berdarah)

Infark Infark otak

Mati kematian jaringan (stroke tak berdarah)

Kelainan ginjal

Dari bagan terlihat bahwa emosi dapat menimbulkan kelaian fisiologik (fungsional), ataupun kelainan organic (struktural). Atau sebaliknya yang sudah dikenal dapat terganggu akibat penyakit badaniah.

Hindari kata-kata yang mendiagnosa asal-asalan. Misalnya:

Paru-paru ada plek, hampir typhus, jantung goyah/lemah, maag bengkak, ada luka diginjal, atau bilang tidak apa-apa.

Jenis-jenis psikosomatik:

Klasiikasi dibagi menurut organ yang terkena. 1. Kulit

* Alergi, urtikaria 2. Otot dan tulang

* Mialgia (nyeri otot), arthralgia (nyeri sendi), rheumatic arthritis. 3. Saluran napas

* Sindroma hiperventilasi (napas pendek, sesak, pusing, telinga berdenging). * Asma bronchiale.

(41)

* Migrain 5. Saluran cerna

* Sindroma asam lambung. * Anoreksia.

* Muntah-muntah. * Konstipasi. * Diare. * Nyeri usus.

* Saluran cerna atas mudah terangsang. * Kolon mudah terangsang.

* Obesitas.

6. Saluran alat kemih dan kelamin * Nyeri panggul.

* Dismenorhoe.

* Disparenia (senggama sakit).

* Frigiditas (tak bergairah/perempuan). * Impotensi.

* Ejakulasi prekox (sebelum waktunya). 7. Endokrine

(42)

ILMU KESEHATAN ANAK

WAWASAN / LINGKUP ILMU KESEHATAN ANAK 1. Ilmu penyakit anak

2. Cabang ilmu penyakit daalam 3. Sehat

4. Organ sakit, gangguan tumbuh kembang, fisis, intelektual, dan social. 5. Anak tidak dapat disamakan dengan seorang dewasa kecil.

MASALAH UTAMA KESEHATAN ANAK 1. Berbeda tiap Negara.

2. Negara maju: keganasan, kecelakaan, kelainan genetic, gangguan pertumbuhan intrautnin, gangguan psikososial.

3. Negara berkembang: Infeksi, infeksitasi parasit, dan kurang gizi. 4. 4 masalah utama kurang gizi:

o Mal nutrisi energi protein

o Diet vitamin A.

o Defesiensi besi.

o Penyakit gondok akibat defesiensi yodium.

LIMA PENYEBAB KEMATIAN BAYI

NO 1980 1985

1 Diare 24,1% Diare 12,2 %

2 Tetanus 20,1 % Tetanus 13,3 %

3 Infeksi saluran nafas 22,1% Infeksi saluran nafas 10,3 % 4 Kel. Perinatal 9,5 % Kel. Perinatal 13,2 %

5 Penyakit neurologik 7,5 % Penyakit neurologik (-)

Kesimpulan: Morbilitas dan mortalitas bayi dan anak masih tinggi. Penyebab utama:

1. Lingkungan yang kurang menunjang.

(43)

4. factor perilaku

Faktor perilaku

Lingkungan Penyakit genetic

Di Indonesia

1. Lingkungan kurang menunjang. 2. Tingkat pendidikan rendah.

3. Kesadaran terhadap kesehatan masih rendah. DI Makassar ? Dirumah ?

INDIKATOR DASAR KESEHATAN 1. Angka kematian bayi.

2. Angka kematian balita.

3. Grous national product/kapita. 4. Umur harapan hidup.

5. Tingkat melek hidup.

TINGKAT KESEHATAN NASIONAL (SKN) TAHUN 1982 Tujuannya:

1. meningkatkan kemampuan masyarakat. 2. Meningkatkan mutu lingkungan hidup. 3. Meningkatkan status gizi masyarakat.

4. Menurunkan kejadian morbilitas dan mortalitas. 5. Pengembangan keluarga sejahtera.

6. Pencegahan dan pengelolaan penyakit endemic. 7. Tersedia obat essensial.

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP ANAK MENYONGSONG ABAD 21 (KONIKA 1999) JAKARTA

Prakiraan penyakit anak Indonesia diabad ke-21 dan tantangannya.

o PJP II (1994 – 2018).

o Transisi epidemiologi.

o Krisis moneter.

o Perubahan pola penyakit penyebab --- infeksi --- kardiovaskuler

degeneratif, keganasan, cidera, keracunan, sakit jiwa, perubahan perilaku.

PJP I

Angka kematian bayi (AKB)

1967. 145/1000 dengan harapan hidup 45,7 tahun. 1997. 41/1000 dengan harapan hidup 64,25 tahun.

1997 --- krisis moneter --- krisis politik --- krisis kepercayaan. 1996 jumlah orang miskin 11% (22 juta)

1998 jumlah orang miskin 79 juta.

Keluarga rawan = ibu, anak dan usila (usia lanjut). Pendapatan dan daya beli menurun.

Referensi

Dokumen terkait

alah satu perkembangan dari tahun &amp;')&gt;-an yang sangat penting bagi perkembangan Teori Akuntansi Positif adalah karya teoretisi seperti ?ama, terutama pekerjaan yang

Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian timur urutan IPM terendah terdapat di provinsi Papua (lihat Tabel 4.5). Ketimpangan pembangunan manusia antar kabupaten/kota juga

Pertama-tama, orang harus mengeluarkan uang yang banyak, termasuk pajak yang tinggi, untuk membeli mobil, memiliki surat ijin, membayar bensin, oli dan biaya perawatan pun

Bahaya yang terkandung dalam alas an ini adalah bahwa banyak perusahaan yang memiliki tingkat perputaran staf manajemen yang tinggi, yang artinya bahwa para manajer

Kharisma Gamaba Jaya yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kebersihan berusaha untuk memberikan kualitas pelayanan yang baik karena diharapkan hal tersebut akan

Tujuan utama dalam tugas akhir ini adalah untuk dapat membuat Mekanisme desain box sepeda motor roda tiga yang dapat digunakan sebagai kendaraan berniaga dan kendaraan

Hasil penelitian tentang implementasi strategi yang dilakukan komunitas Gusdurian Surabaya dalam menanamkan sikap toleransi antarumat beragama pada para anggota

Maka untuk mengatasi kelemahan dan kekurangan dari pengupasan kulit nanas secara manual perlu pengupas kulit nanas yang mampu mengupas kulit nanas dengan