• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lecture Presentation Coordination Chemistry

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Lecture Presentation Coordination Chemistry"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

Lecture Presentation

Coordination

Chemistry

By :

Agung Nugroho Catur Saputro, S.Pd., M.Sc

(2)
(3)

Tujuan Pembelajaran

o Menjelaskan pengertian isomerisme dalam

senyawa kompleks

o Menjelaskan faktor-faktor penyebab

terjadinya isomerisme pada senyawa kompleks

o Menyebutkan jenis-jenis isomerisme senyawa

kompleks.

o Menjelaskan jenis-jenis isomerisme senyawa

(4)

INTRODUCTION

Sebagaimana senyawa-senyawa organik, dalam senyawa kompleks dikenal juga adanya isomer atau isomerisme.

Apa yang dimaksud

dengan

ISOMER

atau

(5)

INTRODUCTION

Isomerisme merupakan fenomena/gejala pada molekul-molekul atau ion-ion yang mempunyai rumus kimia sama tetapi strukturnya berbeda.

(6)

INTRODUCTION

Faktor-faktor apa yang menyebabkan senyawa-senyawa ataupun ion-ion

kompleks memiliki isomer

(7)

INTRODUCTION

Senyawa atau ion kompleks dapat memiliki isomer terutama disebabkan oleh :

1. Perbedaan distribusi ligan di dalam

dan di luar bola-koordinasi.

2. Perbedaan distribusi ligan pada dua

atau lebih atom pusat.

(8)

INTRODUCTION

Senyawa kompleks yang mempunyai isomerisme hanya kompleks-komleks yang bereaksi sangat lambat atau kompleks inert.

(9)

INTRODUCTION

(10)

INTRODUCTION

Pada dasarnya isomer senyawa kompleks dibedakan atas sifat ikatannya, yaitu :

o Isomer ruang (stereo isomerism) jika

ikatan-ikatannya identik, dan

o Isomer struktur (structural isomerism) jika

(11)

INTRODUCTION

Untuk lebih memahami jenis-jenis isomer dalam senyawa kompleks, silakan baca literatur/pustaka yang ditunjuk dosen kemudian kerjakan LKM 5.1.

(12)

LKM 5.1

1. Buatlah skema penggolongan isomerisme pada senyawa kompleks!

2. Jelaskan yang dimaksud dengan isomerisme ionisasi dalam senyawa kompleks? Berikan contoh-contohnya !

3. Apa yang dimaksud dengan isomerisme pertautan (linkage

isomerisme) dalam senyawa kompleks? Berikan contoh senyawa-senyawanya!

4. Jelaskan pengertian isomerisem koordinasi dalam senyawa kompleks? Berikan contoh-contoh senyawanya!

5. Menurut pendapat anda, apa yang dimaksud dengan isomerisme hidrasi (solvat) dalam senyawa kompleks? Sebutkan contoh senyawa-senyawanya!

6. Jelaskan pengertian isomerisme geometri (isomerisme ruang) dalam senyawa kompleks dan jenis-jenisnya!

(13)

INTRODUCTION

Isomerisme pada senyawa kompleks dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu :

1. Isomerisme struktural 2. Isomerisme ruang

3. Isomerisme optik

(14)

ISOMERISME STRUKTURAL

 Senyawa-senyawa kompleks yang

menunjukkan gejala isomerisme struktural adalah memiliki rumus kimia sama

akan tetapi strukturnya berbeda.

 Gejala isomerisme yang termasuk

isomerisme struktural adalah : 1. Isomerisme Tautan

2. Isomerisme Koordinasi 3. Isomerisme Ionisasi

(15)

1. Isomerisme Tautan

(

Linkage Isomerism

)

Senyawa-senyawa kompleks

yang menunjukkan gejala

isomerisme tautan akan memiliki

ligan yang sama akan tetapi

ikatan antara ion pusat dan ligan

adalah

melalui atom donor

(16)

1. Isomerisme Tautan

(lanjutan)

 Ligan-ligan yang memiliki atom-atom donor yang

berbeda seperti ligan SCN dan NO2- dapat

berikatan dengan ion pusat melalui atom donor yang berbeda.

 Ligan :SCN (sebagai ligan tiosianato) dapat

berikatan dengan ion pusat melalui atom S dan :NCS (sebagai ligan isotiosianato) dapat berikatan dengan ion pusat melalui atom N.

 Ligan :NO2- (sebagai ligan nitro) dapat berikatan

dengan ion pusat melalui atom N dan :ONO-

(17)

1. Isomerisme Tautan

(lanjutan)

Contoh Isomerisme Tautan

:  Senyawa kompleks

[Co(NH3)5(ONO)]Cl2 yang

berwarna merah merupakan

pasangan isomerisme tautan dari

(18)

1. Isomerisme Tautan

(lanjutan)

Contoh senyawa kompleks lain adalah :

 [(NH3)2(py)2Co (NO2)2]NO3 dan [(NH3)2(py)2Co (ONO)2]NO3

 [(NH3)5Ir NO2]Cl2 dan [(NH3)5Ir

ONO]Cl2

(19)

1. Isomerisme Tautan

(lanjutan)

Gejala isomerisme Tautan

telah dikenal sejak zaman

(20)

2. Isomerisme

Koordinasi

 Gejala isomerisme koordinasi hanya terjadi pada senyawa-senyawa

kompleks yang terdiri dari kation dan anion kompleks.

 Isomerisme ini terjadi apabila

(21)

2. Isomerisme Koordinasi

(lanjutan)

Senyawa kompleks dengan rumus CoCr(NH3)6(CN)6 mempunyai dua kemungkinan isomerisme, yaitu :

(22)

2. Isomerisme Koordinasi

(lanjutan)

Senyawa isomer [Co(NH3)6][Cr(CN)6] dan [Cr(NH3)6][Co(CN)6], Keduanya berwarna

kuning dan hanya sedikit larut dalam

air, tetapi diperoleh dengan metode

preparasi yang berbeda, yaitu :

[Co(NH3)6]Cl3 + K3[Cr(CN)6] 

[Co(NH3)6][Cr(CN)6] + 3 KCl

 [Cr(NH3)6]Cl3 + K3[Co(CN)6] 

(23)

2. Isomerisme Koordinasi

(lanjutan)

Contoh isomerisme koordinasi pada senyawa lain adalah :

[Co(NH3)4][PtCl4] dan [Pt(NH3)4]

[CoCl4]

[Co(NH3)6][Cr(NO2)6] dan [Cr(NH3)6]

[Co(NO2)6]

[Cr(NH3)6][Cr(SCN)6] dan

(24)

3. Isomerisme Ionisasi

 Gejala isomerisme ionisasi hanya terjadi pada

senyawa kompleks ionik.

 Senyawa kompleks ionik menunjukkan gejala

isomerisme ionisasi apabila terjadi

pertukaran antara dua macam ion dengan

muatan yang sama ataupun berbeda.

 Pada pertukaran tersebut, anion bukan ligan

berubah menjadi ligan, sebaliknya anion

yang merupakan ligan berubah menjadi

anion bukan ligan sehingga diperoleh ion-ion

(25)

3. Isomerisme Ionisasi

(lanjutan)

Contoh :

[Co(NH3)5Br] SO4 (berwarna violet tua) dengan [Co(NH3)5OSO3] Br

(berwarna merah violet)

Bagaimana

(26)

3. Isomerisme Ionisasi

(lanjutan)

 Pada kedua kompleks tersebut bilangan

oksidasi ion pusat adalah sama, yaitu +3.

 Kompleks pertama kation kompleksnya

adalah [Co(NH3)5Br]2+, sedangkan pada kompleks kedua kation kompleksnya

adalah [Co(NH3)5OSO3]+.

 Dua kompleks tersebut dapat larut dalam

air dan anion-anion bukan ligan yang ada dapat dikenali dengan menambahkan

(27)

3. Isomerisme Ionisasi

(lanjutan)

 Kompleks pertama dapat dikenali

berdasarkan terjadinya warna putih yang timbul pada penambahan larutan barium nitrat.

[Co(NH3)5Br]SO4(aq) + Ba(NO3)2(aq) 

[Co(NH3)5Br](NO3)2(aq) + BaSO4(s) putih

(28)

3. Isomerisme Ionisasi

(lanjutan)

 Kompleks kedua dapat dikenali berdasarkan

terjadinya warna kuning pucat yang timbul pada penambahan larutan perak nitrat.

[Co(NH3)5(OSO3)]Br(aq) + AgNO3(aq) 

[Co(NH3)5(OSO3)]NO3(aq) + AgBr(s)

kuning

pucat

(29)

3. Isomerisme Ionisasi

(lanjutan)

Contoh lain adalah :

 [Pt(NH3)4Cl2]Br2 dan [Pt(NH3)4Br2]Cl2.

 [Co(NH3)4Cl2]NO2 dan

[Co(NH3)4ClNO2]Cl.

 [Co(en)2ClSCN]NO2,

[Co(en)2NO2SCN]Cl, dan [Co(en)2Clno2]SCN.

 Bagaimana reaksi ionisasi dari

(30)

4. Isomerisme Hidrasi

(Solvat)

 Isomerisme ini terjadi akibat adanya

pertukaran antara ligan netral dengan anion bukan ligan dan sebaliknya seperti pada

senyawa-senyawa :

[Cr(H2O)6]Cl3. [Co(H2O)5Cl]Cl2.H2O, dan [Co(H2O)4Cl2]Cl.2H2O.

 Pada senyawa tersebut H2O yang semula

terikat pada ion Cr3+ digantikan oleh anion bukan ligan Cl-. Molekul air yang digantikan

(31)

4. Isomerisme Solvat

(lanjutan)

Nama dari senyawa-senyawa tersebut adalah :

 [Cr(H2O)6]Cl3 : heksaakuakromium(III)

klorida atau heksaakuakromium(3+) klorida.

 [Cr(H2O)5Cl]Cl2.H2O :

pentaakuaklorokromium(III) klorida monohidrat

atau pentaakuaklorokromium(2+) klorida monohidrat.

 [Cr(H2O)4Cl2]Cl.2H2O :

tetraakuadiklorokromium(III) klorida dihidrat

(32)

4. Isomerisme Solvat

(lanjutan)

Isomer hidrasi melukiskan cara

molekul air terikat dalam

kompleks yang bersangkutan.

Senyawa CrCl3.6H2O memiliki

(33)

4. Isomerisme Solvat

(lanjutan)

1. anhidrat [Cr(H2O)6]Cl3 berwarna

violet

2. monohidrat [Cr(H2O)Cl]Cl2.H2O berwarna

biru-hijau, dan

3. dihidrat [Cr(H2O)4Cl2]Cl.2H2O

berwarna hijau.

 Masing-masing isomer tersebut dalam

larutannya ternyata menghasilkan ion kompleks dan stoikiometri anion Cl- yang berbeda-beda

(34)

ISOMERISME RUANG

 Senyawa-senyawa kompleks yang

menunjukkan gejala isomerisme ruang

disamping memiliki rumus kimia yang sama, jenis-jenis ikatan antara ion pusat dan ligan-ligan yang ada juga sama, akan tetapi

susunan dalam ruang dari ligan-ligan yang ada adalah berbeda.

 Isomerisme ruang meliputi :

1. Isomerisme cis-trans (geometrik) 2. Isomerisme facial-meridional

(35)

1. Isomerisme Geometrik

(isomerisme

cis-trans

)

 Isomerisme geometrik disebut juga isomerisme cis-trans.

 Isomer cis-trans banyak dijumpai

pada senyawa-senyawa atau ion-ion kompleks yang berbentuk bujur

sangkar (kompleks dengan bilangan koordinasi 4 tipe [ML2X2]) atau oktahedral

(36)

1. Isomerisme Geometrik

(lanjutan)

Contoh :

[Pt(NH3)2Cl2] dalam bentuk

cis-diaminadikloroplatina(II) berwarna kuning, dan dalam bentuk

trans-diaminadikloroplatina(II) berwarna kuning pucat.

[Co(NH3)4Cl2] + dalam bentuk ion

cis-tetraaminadiklorokobalt(III) berwarna violet, dan dalam bentuk ion

trans-tetraaminadiklorokobalt(III) berwarna hijau.

(37)

2. Isomerisme Facial-Meridional

(Isomerisme fac-mer)

 Isomerisme ini hanya terjadi pada senyawa-senyawa atau ion-ion

kompleks yang berbentuk

oktahedral (kompleks dengan bilangan koordinasi 6 tipe

(38)

2. Isomerisme

Facial-Meridional (Ianjutan)

Cara membedakan fac- dan

mer-Metode 1 : Pada isomer fac- tiga ligan yang sama terletak pada segitiga sama sisi yang merupakan muka dari oktahedral, sedangkan pada isomer mer- tiga ligan yang sama terletak pada segitiga sama kaki.

Metode 2 : Pada isomer fac- tiga atom donor yang sama menempati bidang permukaan

segitiga, sedangkan isomer mer- tiga atom

(39)

2. Isomerisme

Facial-Meridional (Ianjutan)

Contoh :

 [Ru(H2O)3Cl3]  [Pt(NH3)3Br3]  [Pt(NH3)3I3]

(40)

3. Isomerisme

Lateral-Diagonal (Isomerisme

lat-diag

)

(41)

3. Isomerisme

Lateral-Diagonal (Ianjutan)

 Isomerisme ini dapat juga

dikategorikan sebagai isomerisme geometrik.

 Isomerisme lateral dapat dianggap sebagai isomer cis-, sedangkan

(42)

ISOMERISME OPTIK

 Gejala isomerisme optik timbul apabila suatu senyawa atau ion

kompleks tidak dapat mengadakan penindih tepatan (superimposition) dengan bayangan cerminnya.

(43)

ISOMERISME OPTIK

(lanjutan)

 Pada senyawa kompleks oktahedral, isomerisme optik hanya muncul

(44)

ISOMERISME OPTIK

(lanjutan)

 Dari kedua pasang isomer cis- yang ada bentuk satu disebut isomer d

(dextro) dan yang lain disebut isomer l (levo).

 Penentuan bentuk d dan l tersebut hanya dapat dilakukan berdasarkan eksperimen dengan menggunakan metode polarimetri.

 Gejala isomerisme optik juga timbul pada senyawa kompleks trigonal

(45)
(46)

ISOMERISME OPTIK

(lanjutan)

(47)

ISOMERISME OPTIK

(lanjutan)

 Hal ini disebabkan karena adanya bidang cermin vertikal atau

horizontal yang melalui atom-atom yang ada.

 Gejala isomerisme optik baru terjadi apabila atom-atom yang ada tidak terletak pada satu bidang datar

(48)

ISOMERISME OPTIK

(lanjutan)

 Pada senyawa kompleks yang berbentuk tetrahedral, gejala

isomerisme optik baru terjadi apabila atom atau ion pusat yang ada

mengikat empat ligan yang berbeda.  Senyawa kompleks semacam ini

sampai sekarang belum berhasil disintesis.

 Senyawa kompleks berikut jika

(49)

ISOMERISME POLIMERISASI

 Isomer ini pada dasarnya bukanlah isomerisme yang sebenarnya karena terjadi antara senyawa-senyawa

kompleks yang memiliki rumus

empirik yang sama tetapi berbeda masa molekulnya.

 Contoh :

 [Pt(NH3)3Cl2], [Pt(NH3)4][PtCl4], [Pt(NH3)4][Pt(NH3)Cl3I2 dan

(50)

ISOMERISME POLIMERISASI

 Rumus empiris senyawa tersebut adalah H6Cl2N2Pt.

 Isomerisme polimerisasi dapat disebabkan karena senyawa

kompleks yang ada memiliki ion pusat yang sama.

(51)

ISOMERISME POLIMERISASI

 Ion kompleks pertama memiliki dua ion pusat sedangkan ion kompleks kedua memiliki empat ion pusat.

(52)

LATIHAN SOAL

 Untuk memantapkan pemahaman anda

terhadap konsep isomerisme dalam

senyawa kompleks, silakan kerjakan LKM 5.2 secara berkelompok!

(53)

LKM 5.2

1. Tunjukkan isomerisme yang mungkin terjadi pada senyawa atau ion kompleks berikut :

a. [Pt(NH3)2Cl2]

b. [Rn(NH3)I3]

c. [Cu(NO2)6]

4-d. [Co(NH3)6] [Cr(CN)6] e. [Cr(NH3)5Br] SO4

f. [Co(en)2Cl2]+

2. Gambarkan seluruh isomer structural dari ion kompleks berikut :

g. [Ru(NH3)5(NO2)]+

h. [Ag(SCN)(SbPh3)3]

i. [Co(NCS)4]

2-3. Gambarkan struktur dari senyawa atau ion kompleks berikut. Gambarkan pula pasangan stereoisomernya.

j. Ion cis-diklorotetrasianokromat(III)

k. mer-triaminatriklorokobalt(III)

(54)

RANGKUMAN

 Senyawa kompleks atau ion kompleks dapat

mengalami gejala isomerisme.

 Isomerisme senyawa kompleks dapat dikategorikan

dalam tiga kategori, yaitu isomerisme struktural, isomerisme ruang dan isomerisme optik.

 Di samping ketiga kategori isomerisme tersebut,

dikenal juga isomerisme polimerisasi.

 Isomerisme polimerisasi dapat dianggap bukan

Referensi

Dokumen terkait

Studi Daerah Penangkapan Ikan Layang (Decapterus spp) di Perairan Utara Jawa dengan Citra Satelit NOAA/AVHRR serta Parameter Oceanografi dan Data Hasil Tangkapan pada Musim Timur

Jumlah tersebut tentu tidak cukup untuk pengembangan pariwisata yang ada di Kabupaten Wonosobo karena Disparbud tidak hanya mengembangkan daerah tujuan wisata yang

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit

Penilaian Prestasi kerja merupakan alat kendali agar setiap kegiatan pelaksanaan tugas pokok oleh setiap PNS selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan

Saya sangat senang mengikuti les gratis di sini. Bisa membantu mengerjakan PR.. hanya matematika, ada baca Al-Qur‟an terus guru bercerita. Ada permainannya jadi tidak

Destilasi vakum merupakan proses pemisahkan dua kompenen yang titik didihnya sangat tinggi, metode yang digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1 atm

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (research and development). Desain penelitian ini adalah non equivalent control

Hasil modifikasi menunjukkan bahwa Bauran Pemasaran (X) berpengaruh langsung, positif dan signifikan terhadap Produk (X1.1) sebesar 0,482, Bauran Pemasaran (X) berpengaruh