• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEGAGALAN PROSES MANUFAKTUR DALAM PEMBUATAN GATE LEAF PINTU AIR SERTA UPAYA PENANGGULANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEGAGALAN PROSES MANUFAKTUR DALAM PEMBUATAN GATE LEAF PINTU AIR SERTA UPAYA PENANGGULANGAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Sunarto

ABSTRACT

Deformation occurred during fabrication of Gate Leaf for damconstruction wasfound tocause severe problems.Theproblems involved can be categorized as difficulty in assembling and erection of the component in the site plant. As a result construction strength wouldbelowereddespiteunfittedgeometricalshapeandinefficiency inproductioncost.Inthisthesis,thedeformationdescribedabovewas investigatedbasedontheliteraturestudies.Thediscussionwasfocused on characterization and elimination of technicalproblems that arisen frommanufacturingoperation.Thereforerepairswouldbereducedto a lower level besides quality improved. Research data was collected fromdirectobservationinthefieldandreportfrompreviousproduction failures.Acareful theoreticalassessment came to theconclusion that deformationwasparticularlyduetoweldingprocesswhichspecifically couldbeidentifiedasimproperweldingprocedure,overdepositedweld pool,unsuitable designandpositionof weldingjigs.The studiesalso suggestedthatthemanufacturingoftheGateLeaf componentneedto besupportedwithacorrectimplementationofproductionmanagement, manufacturing operation procedure, as well as continuous quality inspection. The investigation indicated that human resource quality needtobeimprovedintheirtechnicalskill, (ie:weldingtechnology and construction design). This knowledgeshould have orientation in manufacturingskillandtherebyimprovementofweldingengineerand weldinginspectorisessentialinordertoreduceriskofdeformation. Keywords:GateLeaf,deformation,manufacture

1. PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang

Perkembangan industri manufaktur di Indonesia tumbuh berkembang pesat, yang mana industri manufaktur konstruksi baja sangat berperan aktif dalam

(2)

menunjang pembangunan Indonesia dalam bidang agrobisnis, industri tekstil maupun bendungan. Dapat dikatakan bahwa industri manufaktur konstruksi baja sebagai salah satu factor penting pendukungpembangunanIndonesia.

Pada pembangunan bendungan memerlukanpintuair(watergate)untuk system irigasi dan Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah salah satu contoh produk industri manufaktur. Proses pembuatan komponen pintu air sangat berkaitan dengan factor-faktor produksi

seperti : prosedur produksi, teknologi pengelasan, pemakaian biaya maupun sumber daya manusia yang sangat diperlukan penerapan yang benar untuk memperoleh:

-Kualitasproduk

-Kemudahanproduksi

-Peningkatanefisiensi.

Penerapan factor-faktor produksi

yang benar secara tidak langsung dapat mempengaruhi keberhasilan serta daya saingindustrimanufakturkonstruksibaja denganpertimbangan:

-Quality,yaituindustrimanufaktur

mampu memproduksi barang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh pelanggan.

- Delivery, yaitu dapat menepati

janji waktu pengiriman produk dengan pelaksanaanproduksiyangefisien.

-Cost,dapatmenggunakan biaya

atausumber daya untuk proses produksi seminimalmungkin.

Penerapan factor-faktor produksi

yang tidak baik menyebabkan biaya produksi meningkat, waktu pengiriaman barang tertunda akibat perbaikan yang dilakukan dikarenakan terjadi kegagalan prosesmanufakturkomponenGateLeaf.

1.2. TujuanPengkajian

Tujuan pengkajian dari proses produksiadalah:

1. Meningkatkan kwalitas produksi terutama pada perakitan Gate Leaf untuk pengelasan bentuk sambungan T(Teejoint)

2. Menghilangkan kerja ulang atau perbaikanakibattimbulnyadeformasi hasil proses pengelasan. Olehkarena itu penelitian akan menghitung penurunan ongkos produksi yang dikaitkanterhadappeningkatan produktivitas pembuatan komponen GateLeaf.

3. Melakukanstudiperancanganwelding jiguntukmengurangideformasiyang diramalkan, disamping perancangan standartprosesmanufaktur.

2. TINJAUANPUSTAKA 2.1. DefinisiProsesPengelasan.

Proses pengelasan adalah suatu penyambunganlogamataulogampaduan secarametalurgibaikdalamkeadaanleleh maupun padat menggunakan tekanan. Denganmenggunakansistempengelasan akan diperoleh sifat sambungan yang permanen. Sambungan pengelasan ini merupakan sambungan fisik (physical joint) yaitu logam atau material akan mengalami perubahan struktur logam. Menurut AWS (American Welding Society)definisiweldingyaitu“perpaduan setempat dari beberapa logam atau non logam yang dihasilkan oleh panas materialpadatmperaturwelding,dengan penerapan dari tekanannya sendiri dan dengan atau tanpa menggunakan logam pengisi.

(3)

dan ujungelektroda tersbut mencair dan kemudian membeku bersama. Proses pemindahan logam elektroda terjadi pada saat ujung elektroda mencair dan membentukbutir-butiryangterbawaoleh

arusbusurlistrikyangterjadi.

2.2. LasElektrodaTerbungkus

Proses pengelasan dengan cara busur listrik, jenis elektroda terbungkus mempunyai berbagai tipe pembungkus tergantung bentuk operasi pengelasan yang dilakukan.Prisip dari pembungkus elektroda harus memiliki karakteristik sebagaiberikut:

1. Terak pelindung untuk mencegah oksidasi logam las, memperbaiki kualitas logam las (oleh reaksi logam-terak)danmemberibentuk

maniklasyangbagus 2. Pelindunggasuntukbusur

3. Memberikan sifat-sifat mekanis

logamlassesuaiyangdibutuhkan. 4. Menjaga kestabilan busur yang

terbentukpadapengelasan.

2.3. PerancanganPengelasan

Sambungan las dikategorikan menjadibutt,tee,corner,edgedanlapyang masing-masingdapatdilakukanpenetrasi

penuh ataupun penetrasi sebagian. Teganganstatisdaribeberapasambungan tergantung pada ukuran deposit las, yangmanaperformance dibawah beban dinamis berhubungan dengan rancangan sambunganyang tergantungpada proses pengelasan.

Metode chiping sulit dilakukan dan memakan biaya, serta sangat sulit mencapai ketelitiannya. Perbandingan akhir dari biaya persiapan sudut dapat dilihatgambar2.1dibawahini.

Gambar 2.1 : Perbandingan biaya untuk persiapan sudut dengan beberapavariasiketebalanpelat.

Banyaknya deposit logam las tergantung pada luasan persiapan dan ketebalan material. Pemakaian deposit las untuk rancangan sambuangan butt dibandingdenganrancangan sambungan VdanUsepertiditunjukkangambar2.2.

Gambar 2.2. : Luas penampang melintang rancangan sambungan padaketebalanmaterial..

Teknik JurnalkeilmuandanTerapanTeknik

(4)

Biaya relative untuk rancangan sambunganlasdapatdilihatpadagambar 2.3yangdibuatolehReynold.

Gambar 2.3 : Perbandingan biaya sambungan las dengan beberapa variasiketebalanpelat.

Pada proses pengelasan timbul distorsiyangdisebabkan oleh perbedaan pemanasandanpendinginanyang terjadi selamasikluspengelasan.Distorsimudah terjadipadabendakerjabebasyangbebas bergerak.Namundemikian,pengendalian kekakuansecaramenyeluruh tidakdapat memberikan pemecahan distorsi karena dalam penambahan kekakuan akan menimbulkantegangandalam.

Pengendalian distorsi dilakukan denganpengelasanyangbaik,menggunakan prosedurpengelasanyangbenar.

Prosedur pengelasan adalah factor yang paling penting di dalam mengendalikan distorsi, Pengendalian padasettingawal,danurutanpengelasan. Pemakaianjigdanarahpengelasandapat mengurangiterjadinyadistorsi.

Cacat pengelasan retak, keropos, cacat permukaan (under cut, overlap) adalah cacat pengelasan yang dapat menurunkanhambatandinamisyangmana kesalahan ini dikarenakan kekurangan pengetahuanteknikpengelasan.

3. METODEDANDATAPENELITIAN Penelitian ini bersifat aplikasi praktisolehkarenaitupemecahanmasalah dilakukan berdasarkan pengolahan data lapangan.

Berkaitandenganproduksi

komponen Gate Leaf, penelitian ini berusaha untuk memberikan alternatif pemecahan masalah yang timbul pada proses manufaktur. Pendekatan yang dilakukanyaitumengarahjenispenelitian yangbercirikan:

- Praktisdanlangsungrelevanuntuk

situasiaktualdalamduniakerja.

- Bersifat empiris berdasarkan

observasidataaktual

- Penyempurnaan prosedur kerja

untuk meningkatkan efisiensi prosesmanufakturGateleaf

- Bertujuan situasional, dimana

variabel-variabel ujitidakbersifat

experimental dan tidak diteliti dalamsituasilaboratorium,

hasil penelitian digunakan untuk dimensipraktis.

4. DISKUSI

4.1. Analisarosesproduksi Padaperencanaanproses

(5)

4.2. Antisipasikegagalanproses produksi

Kegagalanprodukdapatdiperbaiki langsung oleh operator tetapi tidak tercatatoleh inspector daripengendalian kualitas.Apabilapekerjaansudahselesai maka inspector dapat melihat kegagalan proses produksi. Untuk mengantisipasi kegagalan produk tersebut dilakukan langkahsebagaiberikut:

- Proses pemotongan yang semula

dilakukan satu arah pemotongan kemudiandigantidenganduaarah pemotongandimanacarainidapat terjadikeseimbangan panaspanas mengurangideformasi.

- Pada proses pengelasan ada

tambahanprosedurlasyangharus dilakukanolehparawelder.

4.3. Analisakejadiankegagalan produksi

Jenis kegagalan yang paling banyak padapembuatankomponen Gata Leaf adalah jenis kegagalan deformasi. Aktifitas produksi yang menjadikan kegagalandeformasiantaralain:

- Inspeksi hanya dilakukan pada

akhirproduk

- Pemakaian traveler sheet belum

optimal

- PenyimpanganpemakaianWelding

ProcedureSpecification

- Pemakaianjigweldingbelumada.

4.4. Tindaklanjutpemecahan deformasi

Upayapenanggulangandeformasi pada pembuatan komponen Gate Leaf adalah:

1. Frekuensi inspeksi proses produksi ditambah dan dilakukan dengan teliti untuk menentukan posisiinspeksipada setiap proses produksi.

2. Memanfaatkantravelersheetuntuk pemecahankesulitanpekerjaan. 3. Disusunpetunjukkerjapadaproses

pengelasan yang berbentuk WPS (WeldingProcedureSpecification) sehinggamempermudahpelaksanaan pekerjaan.

4. Perencanaanproses produksiyang lebih detail untuk mempermudah pekerjaanyangdilakukanoperator. 5. Memperkuat keterikatan antar bagianbagianorganisasiperusahaan untukmenghindarikesalahpahaman dantidakjelasnyainformasi. 6. Personil perancangan jig dan

fixture sangat diperlukan untuk menyediakan welding jig yang sesuaidengankebutuhan.

4.5. Meminimumkandistorsi Pendekatandalamrangka

mengatasidistorsiadalahmeminimumkan terjadinya distorsi dengan membuat strukturtanpadistorsikemudian

menurunkandistorsi.Apabilapenyusutan dan distorsi dari setiap bagian las dapat diturunkan, maka hasil distorsi setelah fabrikasi dari semua struktur las dapat diturunkan, maka hasil distorsi setelah fabrikasi dari semua struktur las yang komplekjugadapatditurunkan. Jikaada prosespengelasandapatmenghasilkanlas tanpapenyusutan(srinkage)atauberbagai jenis distorsi, maka masalah pengelasan dapatdiatasi.

Namundemikantidkada

proses yang secara sempurna untuk mengeliminasi distorsi. Berbagai faktor dalam konstribusi prosedur pengelasan untuk distorsi yang besar dari sruktur yangkomplek.

Langkah–langkahuntuk

mengurangi distorsi antara lain : perancanganpengelasan(Weldingdesign) danteknikpemeriksaanpengelasan.

Teknik JurnalkeilmuandanTerapanTeknik

(6)

5. KESIMPULAN

Setiap proses manufaktur mengharapkan hasil produksi dengan sebutan zero defect, demikian juga pada proses pembuatan komponen Gate Leaf. Adapun kenyataan yang diperoleh timbul kegagalan produk hal ini dapat disimpulkansepertidibawahini.

1. Jeniskegagalanyangpalingbanyak terjadi pada proses pembuatan komponen Gate Leaf mulai dari proses penandaan (marking), pemotongan (cutting),pengelasan (welding), proses pelurusan dan perakitan adalah jenis kegagalan deformasi.

2. Deformasipadaprosespengelasan diperbaiki dengan menggunakan proses pelurusan, yang mana proses tersebut mengakibatkan prosesproduksiyangdirencanakan menyimpang dari perencanaan awal sehingga mengawali penurunanefisiensiproduksi. 3. Kebutuhan kualifikasi tenaga ahli

pengelasan seharusnya dimiliki oleh para manufaktur yang bergerak di bidang pengelasan untuk menghindari deformasi akibatprosespengelasan.

4. Penggunaan welding jig dan perbaikan proses produksi dapat mengeliminasi biaya proses pelurusan antara lain dengan penghematan pemakaian mesin press disamping disamping mempermudah pada saat proses perakitan.

(7)

DAFTARPUSTAKA

Donald F. Eary and Gerald E Johnson, “Process

EngineeringforManufacturing”, Prentice

Hall, Inc. Englewood Cliffs, NJ. 1962. John R Lindbeck, Molly W Williams and Robert

M Wygant, “ManufacturingTechnology”,

Prince Hall, New Jersey, 1980.

Harsono Wiryosumarto dan Toshie Okumura,

“Teknologi Pengelasan Logam”, PT.

Pradnya Paramita, Jakarta, 1979.

Anthony R Konecny and Wills J Potthoff,

“Fundamentals of Tool Design”, Prince

Hall of India, New Delhi, 1990.

Atila Ertas and Jasse C Jones, “TheEngineering DesignProcess”, John Willey & Sons, Inc, New York, 1969.

Mahmoud M. Farag, “SelectionofMaterials

andManufacturingProcessfor

Engineering Design”, Prince Hall, New

Jork, 1989.

Karl-Erik Thelning, “Steel and its Heat

Treatment”, Butterworth and Co London,

1984.

Referensi

Dokumen terkait

a) Informasi umum rumah sakit dan fasilitas atau sarana yang terkait dengan K3 b) Informasi tentang resiko dan bahaya khusus di tepat kerjanya. c) SOP kerja, SOP peralatan, SOP

Ibadah Sabtu Sunyi dilaksanakan hari Sabtu, 31 Maret 2018 pukul 18.00 WIB di GKI SU Medan, tema: “Memeto Mori” dengan dresscode yang dipakai warna hitam.. Tema: “Kebangkitan

Niloloko tayo ng ating pakiramdam ng freedom kung hindi naman talaga tayo malaya..  if all of our judgments and choices are conditioned and necessitated by prior reinforcement

wawancara dan ada kalanya pertanyaan dalamwawancara itu muncul secara insidentil pada saat berlangsungnya wawancara. Studi dokumen, teknik ini digunakan untuk

Sebagai pembanding maka dibuat juga sampel limbah cair tekstil yang ditambahkan dengan zeolit dan dilakukan perlakuan yang sama dengan fotokatalis tersebut menggunakan sinar

Resep merupakan permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan yang diberi izin berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada apoteker,

Namun, karena adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan

Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk menjelaskan dan meneliti tentang makna ziarah sebagai media komunikasi transendental di pemakaman Nangka Beurit kabupaten