• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSETUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN “SAVI” DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA ( Eksperimen pada siswa kelas VIII Semester II Tahun Pelajaran 20082009 SMP Negeri 1 Wuryantoro) Yang dipersiapkan dan disusun oleh : IKA FITRIANINGSIH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERSETUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN “SAVI” DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA ( Eksperimen pada siswa kelas VIII Semester II Tahun Pelajaran 20082009 SMP Negeri 1 Wuryantoro) Yang dipersiapkan dan disusun oleh : IKA FITRIANINGSIH"

Copied!
155
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN “SAVI” DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

( Eksperimen pada siswa kelas VIII Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009 SMP Negeri 1 Wuryantoro)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

FKIP UMS

Disusun Oleh :

IKA FITRIANINGSIH A410 050 075

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

PERSETUJUAN

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN “SAVI” DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

( Eksperimen pada siswa kelas VIII Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009 SMP Negeri 1 Wuryantoro)

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

IKA FITRIANINGSIH A410 050 075

Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan

Dewan Penguji Skripsi Sarjana Strata – 1

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Sutama, M.Pd Dra. Sri Sutarni, M.Pd

Tanggal : Tanggal :

(3)

PENGESAHAN SKRIPSI

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN “SAVI” DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

(Eksperimen pada siswa kelas VIII Semester II Tahun pelajaran 2008/2009 SMP Negeri I Wuryantoro)

Dipersiapkan dan disusun oleh:

IKA FITRIANINGSIH A410 050 075

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal, ... Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.

Susunan Dewan Penguji:

1. Dr. Sutama, M.pd ( ) 2. Dra. Sri Sutarni, M.Pd ( ) 3. Prof. Dr. Budi Murtiyasa, M.Kom ( )

Surakarta, ___________________ Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

Drs. H. Sofyan Anif, M.Si NIK.547

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat

karya yang yeng pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan

saya di atas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.

Surakarta, Juni 2009

IKA FITRIANINGSIH A410 050 075

(5)

MOTTO

“Barang siapa berjalan disuatu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan mempermudah jalan ke Syurga”

( HR Muslim)

“Setiap orang mampu mampu belajar lebih jauh dari dugaannya dan tidak pernah ada kata terlambat untuk memulainya”

(Ruswandi)

“Kesempatan datangnya seperti awan berlalu, Karena itu pergunakanlah selagi dia Nampak dihadapanmu”

(Ali Bin Abi Thalib)

“…. Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat “

(Q.S Al-Mujaadilah :11)

“Sahabat yang sejati adalah orang-orang yang dapat berkat benar kepadamu, bukan orang-orang yang dapat membenarkan kata-katamu”

(Hamka)

“Bahwa langkah yang terbaik hidup adalah menikmati hidup dalam setiap detiknya, tanpa banyak berharap dan panjang angan, serta menyadari bahwa kehadiran Allah SWT adalah segala-galanya bagi

kecerahan hidup” (penulis)

(6)

PERSEMBAHAN

Dengan segenap cinta dan kasih sayang, melelui coretan yang penuh arti, kupersembahkan karya sederhana ini kepada :

Allah SWT

Terimakasih ya Allah,,,,Engkau Sang Maha Pemberi Cahaya yang senantiasa menebarkan cahayaMu,,,

Karya kecil ini tidak akan tercipta tanpa ridhoMu,,, Bapak dan ibu tercinta

Terimakasih telah membekaliku dengan harta yang tak ternilai harganya yaitu seikhlas doa yang terpanjat dan segenap kasih sayang yang tercurah dalam setiap langkah hidupku dalam

menggapai cita,, Pembimbingku,,,

Pak Tama dan Bu Tarni,,,terimakasih untuk waktu, motivasi dan bimbingannya s’lama ini,,, Mas Agung

Terimakasih,,atas keikhlasanmu dalam membimbingku,,,

Dukungan, perhatian, cinta dan kasih sayang tulusmu s’lama ini t’lah sanggup menopangku saat ku jatuh hingga keceriaan kembali hadir warnai hidupku ..

kehadiranmu buatku tersenyum s’lalu... DEILAW FRIEND’S

Sahabat,,,tak akan pernah hilang dan terhapus oleh waktu. Persahabatan dan persaudaraan kita kan abadi s’lamanya,,, Dewi, lala, m’put ‘n sibo,,thanks atas kasih sayang dan

dukungannya s’lama ini,, I love u all,,, AD 6360 FR

Si hitam,,yang t’lah membawa dan menemaniku kemanapun aku pergi,,, Team ruwet

Terimakasih untuk keceriaan dan kasih sayangnya,, Vea, gendhut, heni, dhini dan semunya,,kebersamaan kita t’lah mewarnai hari-hariku,,,

My friend’s

Teman seperjuanganku,,,dhian,, thanks untuk keceriaan, kasih sayang, dan semunya,, kebersamaan kita menjadi pelengkap cerita dalam hidupku,,

m’ony, Juan ‘n bunda ( in pagupon ), nita, wening, sidiq (papi), johan, ‘n all my friend in jasmine,,kebersamaan kita dan kehadiran kalian disisiku sangatlah berarti,,, thank’s at all

Teman-teman math ‘05 Almamaterku UMS

(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb,

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah

dan inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi dengan judul

“Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan “SAVI” (Somatis, Auditori,

Visual, Intelektual) Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa”.

Dalam menyusun skripsi ini penulis banyak menerima masukan, saran,

bimbingan dorongan serta nasehat dari berbagai pihak maka dengan segala

kerendahan hati serta penghargaan yang tulus penulis menyampaikan ucapan

terimakasih kepada :

1. Bapak Drs. Sofyan Anif, M.Si selaku dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah

memberikan ijin penyusunan sripsi ini.

2. Ibu Dra. Hj. N Setyaningsih, M.Si, selaku ketua Jurusan Pendidikan

Matematika dan pembimbing II yang telah banyak memberikan

bimbingan dan pengarahan dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

3. Bapak Dr.Sutama selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Sri Sutarni, M.Pd, selaku pembimbing II dalam pemyusunan

skripsi ini, yang dengan kesabaran telah memberikan pengarahan dan

bimbingan sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

(8)

5. Bapak Drs. Suparman, M.Pd, selaku kepala SMP N 1 Wuryantoro yang

telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.

6. Ibu Suprapti, S.Pd selaku guru bidang studi matematika SMP N 1

Wuryantoro, yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran serta

partisipasi dalam kegiatan penelitian ini.

7. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi

ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca

pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, Juni 2009

Penulis

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PERSETUJUAN ………. ii

HALAMAN PENGESAHAN ……….. iii

HALAMAN PERNYATAAN ……….. iv

HALAMAN MOTTO ……….. v

HALAMAN PERSEMBAHAN ………... vi

KATA PENGANTAR ……….. viii

DAFTAR ISI ………. x

DAFTAR TABEL … ………. xiii

DAFTAR GAMBAR………. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ……… xv

ABSTRAK ………... xvii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……… 1

B. Identifikasi Masalah ……… 6

C. Pembatasan Masalah ………... 8

D. Perumusan Masalah……….. 8

E. Tujuan Penelitian……….. 9

F. Manfaat Penelitian……… 10

BAB II : LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka... 11

(10)

B. Kajian Teori ... 13

1. Pembelajaran Dengan Pendekatan SAVI ... 13

2. Pembelajaran Dengan Pendekatan Konvensional ... 17

3. Motivasi Belajar Siswa ... 18

4. Prestasi Belajar Matematika ... 24

5. Materi Lingkaran ... 25

C. Kerangka Berpikir ... 28

D. Hipotesis Tindakan ... 30

BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

C. Subyek Penelitian ... 32

1. Populasi ... 32

2. Sampel ... 33

3. Sampling ... 33

D. Teknik Pengumpulan Data ... 35

1. Metode angket ... 35

2. Metode Tes ... 35

3. Metode Dokumentasi ... 36

E. Definisi Operasional ... 36

F. Instrumen Penelitian ... 39

1. Angket Motivasi ... 40

2. Tes Prestasi Belajar ... 42

(11)

3. Tahap Uji Coba Instrumen ... 43

G. Teknik Analisis Data ... 52

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ……….……… 61

B. Uji Prasyarat Analisis Penelitian ………... 64

1. Hasil Uji Normalitas ……….. 64

2. Uji Homogenitas ……… 65

C. Uji Hipotesis ……..………. 65

D. Uji Kelanjutan (Uji Schaffe) ……… 68

E. Pembahasan ……….. …..………. 70

BAB V : KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 73

B. Implikasi Hasil Penelitian ... 74

C. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 77

LAMPIRAN ... 78

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Tabel Perbedaan dan Persamaan Variabel yang Diteliti …… 13

Tabel 3.1 : Tabel Perencanaan Waktu Penelitian ………. 32

Tabel 3.2 : Tabel Kisi-kisi Angket Motivasi Siswa ………. 41

Tabel 3.3 : Tabel Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar ……… 43

Tabel 3.4 : Hasil Uji Validitas Soal Prestasi Belajar ………. 46

Tabel 3.5 : Hasil Perhitungan Taraf Kesukran Soal ... 49

Tabel 3.6 : Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal ... 51

Tabel 3.7 : Tabel Anava ……….... 57

Tabel.3.8 : Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan ... 58

Tabel 4.1 : Hasil Pengkategorian Tingkat Motivasi Belajar ... 62

Tabel 4.2 : Data Prestasi Belajar Siswa ... 63

Tabel 4.3 : Uji Normalitas ... 64

Tabel 4.4 : Uji Two Way Anova ... 66

Tabel 4.5 : Uji Kelanjutan Anova ……….. 69

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Gambar Bagian-Bagian Lingkaran………. 25

Gambar 2.2 : Gambar Percobaan Menemukan Rumus Luas Lingkaran ……. 27

Gambar 2.3 : Gambar Alur Kerangka Berfikir ……….... 30

Gambar 3.1 : Gambar statistik uji F antar pendekatan ………..56

Gambar 3.2 : Gambar statistik uji F antar motivasi… ………..56

Gambar 3.3 : Gambar statistic uji F antara pendekatan dan motivasi…………57

Gambar 4.1 : Gambar statistic uji F antar pendekatan………..66

Gambar 4.2 : Gambar statistic uji F antar motivasi………...67

Gambar 4.3 : Gambar statistic uji F antara pendekatan dan motivasi…………68

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1 : Daftar Nama Siswa Try Out ………...80

LAMPIRAN 2 : Daftar Nama Siswa Sampel Penelitian ………...81

LAMPIRAN 3 : Daftar Nilai Ujian Semester Gasal…...82

LAMPIRAN 4 : Uji Keseimbangan ...83

LAMPIRAN 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...84

LAMPIRAN 6 : Angket Try out Motivasi ...114

LAMPIRAN 7 : Validitas Reliabilitas Angket…...118

LAMPIRAN 8 : Angket Penelitian ...121

LAMPIRAN 9 ,a : Soal Try out tes Prestasi Belajar Matematika ...125

LAMPIRAN 9.b : Lembar Jawab Angket Penelitian …...129

LAMPIRAN 9.c : Kunci Tes Prestasi Belajar Matematika ...130

LAMPIRAN 10 : Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Beda.131 LAMPIRAN 11 : Soal Tes Prestasi Belajar Matematika …...136

LAMPIRAN 12 : Data Induk Penelitian ...139

LAMPIRAN 13 : Uji Normalitas ...142

LAMPIRAN 14 : Uji Homogenitas ...144

LAMPIRAN 15 : Uji Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama ...145

LAMPIRAN 16 : Uji Komparasi Ganda ...147

LAMPIRAN 17 : Table Values of rproduct moment...148

LAMPIRAN 18 : Tabel t.. ……...149

LAMPIRAN 19 : Tabel Lilliefors…...150

(15)

LAMPIRAN 20 : Tabel Nliai F0,05 ….………...151

LAMPIRAN 21 : Surat-surat ……… 155

(16)

ABSTRAK

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN “SAVI” DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

(Eksperimen pada siswa kelas VIII Semester II Tahun pelajaran 2008/2009 SMP Negeri I Wuryantoro)

Ika Fitrianingsih, A410050075, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2009, 76 halaman

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perbedaan prestasi belajar matematika pokok bahasan lingkaran melalui pembelajaran dengan pendekatan SAVI dan pendekatan konvensional. 2) Perbedaan prestasi belajar matematika pokok bahasan lingkaran ditinjau dari motivasi belajar siswa. 3) Interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan lingkaran. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP N I Wuryantoro. Sebagai sampel diambil dua kelas sebanyak 80 siswa yang kemudian dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas VIIIB sebanyak 40 siswa sebagai kelas eksperimen diberikan pendekatan SAVI sedangkan kelas VIIID sebanyak 40 siswa sebagai kontrol diberikan metode konvensional dengan teknik pengambilan sampel adalah teknik random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes untuk data hasil belajar siswa matematika, metode angket untuk data motivasi belajar siswa serta metode dokumentasi untuk mengetahui nilai ujian semester 1 matematika siswa yang digunakan untuk menguji keseimbangan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian persyaratan analisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi (anova) dua jalur. Sebagai tindak lanjut dari analisis variansi dilakukan uji scheffe. Hasil penelitian dengan

α= 5% dapat disimpulkan bahwa: (1) Fhitung = 11,429 > Ftabel = 3,972 sehingga H0

ditolak yang berarti terdapat perbedaan pembelajaran pendekatan SAVI tehadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan lingkaran, (2) F hitung = 3,482 > F tabel=

3,122 sehingga H0 ditolak yang berarti terdapat perbedaan motivasi siswa terhadap

prestasi belajar siswa pada pokok bahasan lingkaran, (3) F hitung = 1,721 < F tabel =

3,122 sehingga H0 diterima yang berarti tidak ada interaksi antara pendekatan

pembelajaran dan motivasi siswa terhadap hasil belajar matematika.

Kata kunci : pendekatan SAVI, motivasi belajar, prestasi belajar.

(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan yang

mengharuskan mampu melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang dapat

memenuhi tuntutan global. Sebab pendidikan merupakan suatu wadah kegiatan

yang berusaha untuk membangun masyarakat dan watak bangsa secara

berkesinambungan yaitu membina mental, rasio, intelektual dan kepribadian

dalam rangka membentuk manusia seutuhnya. Oleh karena itu pendidikan perlu

mendapat perhatian, penanganan dan prioritas secara intensif dari pemerintah,

masyarakat maupun pengelola pendidikan.

Pembelajaran merupakan suatu proses yang rumit karena tidak hanya

proses transfer informasi guru kepada siswa, tetapi juga melibatkan berbagai

tindakan dan kegiatan yang harus dilakukan terutama jika menginginkan hasil

belajarnya menjadi lebih baik. Salah satu proses pembelajaran yang menekankan

berbagai tindakan dan kegiatan adalah dengan menggunakan pendekatan tertentu.

Pendekatan dalam pembelajaran pada hakekatnya merupakan sarana untuk

mencapai tujuan pembelajaran serta dapat mengembangkan dan meningkatkan

aktivitas belajar yang dilakukan guru dan siswa.

Matematika adalah sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir

berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang

unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisis dan kontruksi, generaliatas dan

(18)

individualitas, serta mempunyai cabang-cabang antara lain aritmetika, aljabar,

geometri dan analisism (Uno,2007:129-130).

Matematika berbeda dengan ilmu lain. Materi matematika bersifat

hierarkis. Dalam mempelajarinya matematika harus bersifat kontinyu, rajin

latihan dan disiplin. Apabila sejak awal siswa sudah tidak senang dengan

matematika maka siswa akan mengalami kesulitan pada materi pelajaran

selanjutnya. Tidak sedikit juga orang yang memendang matematika sebagai

bidang studi yang paling sulit. Meskipun demikian orang harus mempelajarinya

karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan

sehari-hari. Didalam mengerjakan matematika disamping guru memperhatikan

materinya juga harus memperhatikan keadaan siswanya. Salah satu tujuan

mempelajari matamatika adalah membentuk kepribadian dalam diri siswa untuk

menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar

mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia

yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu guru merupakan salah

satu unsur dibidang kepemimpinan harus berperan serta secara aktif dan

menempatkan kedudukannya sebagai tenaga potensial, sesuai dengan tuntutan

masyarakat yang semakin berkembang. Dalam hal ini guru tidak semata-mata

sebagai pengajar yang hanya mentransfer ilmu pengetahuan tetapi juga harus

sebagai pendidik yang mentransfer nilai dan sekaligus sebagai pembimbing yang

memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Berkaitan dengan

(19)

proses belajar mengajar, dalam usaha untuk mengantarkan anak didik ke taraf

yang di cita-citakan.

Disamping itu, guru harus bisa memberikan motivasi kepada siswa,

bagaimana agar siswa tersebut tertarik dengan bidang studi tersebut. Tanpa

adanya motivasi pada diri siswa tentunya mempelajari matematika akan sulit. Hal

ini akan menyebabkan siswa malas belajar sehingga menyebabkan prestasi

belajar matematika menurun. Pembelajaran yang hanya menyajikan rumus demi

rumus tanpa menyajikan langkah rumus itu di temukan akan menyebabkan

prestasi belajar matematika menurun.

Guru diharapkan dapat memberikan pengalaman-pengalaman yang baik

dalam proses pendidikan sehingga pada anak didik akan tumbuh minat dan

termotivasi, jangan sampai anak didik beranggapan matematika itu menjemukan,

padahal yang lebih mereka tidak sukai adalah pengalaman mereka ketika

mengikuti pelajaran matematika itu disekolah daripada matematika itu sendiri.

Metode mengajar dikatakan relevan jika mampu mengantarkan siswa

mencapai tujuan pendidikan melalui pengajaran. Untuk meningkatkan mutu

pendidikan perlu adanya pembaharuan dibidang pendidikan antara lain adalah

pembaharuan metode atau peningkatan relevansi pendekatan dalam mengajar.

Adapun tujuan pengajaran adalah supaya siswa dapat berfikir dan

bertindak secara hierarki dan kreatif. Maka itu metode penyampaian guru dalam

mengajar yang efektif adalah apabila dampak dari pembelajaran itu dapat

menumbuhkan dan menciptakan gairah serta dorongan siswa untuk aktif. Dalam

(20)

sedemikian sehingga materi tersebut menjadi menarik, sebab secara realistis

seorang siswa yang belajar itu pada dasarnya adalah mencari hubungan antara hal

yang dipelajari dengan yang telah dimiliki, dikuasai siswa, dialami atau diketahui

siswa.

Unsur yang paling penting dalam proses belajar mengajar disamping guru

dan materi ajar adalah siswa-siswa atau anak didik ialah salah satu komponen

manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar. Karena

dalam proses belajar mengajar siswa sebagi pihak yang ingin meraih cita-cita,

memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Dalam

mencapai tujuan tersebut siswa tidak luput dari adanya motivasi dari dalam diri

siswa tersebut. Motivasi merupakan faktor interen yang ada pada diri siswa.

Dengan adanya motivasi yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan prestasi

belajar matematika, karena pada dasarnya motivasi sangat berperan dalam

pemerolehan prestasi belajar pada diri siswa.

Pembelajaran secara konvensional sekarang ini sudah tidak cocok lagi

karena didalam metode ini, guru hanya mentransfer ilmu kepada anak didik dan

sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara

guru dan siswa dalam interaksi edukatif. Metode ini lebih banyak menuntut

keaktifan guru dari pada siswa.

Penggunaan metode pembelajaran yang monoton (konvensional),

dimungkinkan siswa akan mengantuk dan perhatiannya kurang karena

membosankan. Model pembelajaran harus bisa mengubah gaya belajar siswa dari

(21)

pembelajaran yang tepat membuat matematika lebih berarti, masuk akal,

menantang, menyenangkan dan cocok untuk siswa.

Gambaran permasalahan-permasalahan diatas perlu diperbaiki guna

meningkatkan motivasi, perhatian, pemahaman dan prestasi belajar siswa. Oleh

karena itu guru mampu menawarkan metode dalam mengajar yang lebih efektif

yang dapat membangkitkan perhatian siswa sehingga siswa menjadi aktif dan

termotivasi untuk belajar, serta harus diimbangi dengan kemampuan guru dalam

menguasai metode tersebut. Salah satunya adalah melalui pendekatan “SAVI”

(Somatis, Auditori, Visual, Intelektual). Unsur-unsur pendekatan SAVI adalah :

1. Somatis(S) : Belajar dengan bergerak dan berbuat.

2. Auditori(A) : Belajar dengan berbicara dan mendengar.

3. Visual(V) : Belajar dengan mengamati dan menggambarkan .

4. Intelektual(I) : Belajar dengan memecahkan masalah dan merenung.

Pembelajaran matematika dengan pendekatan SAVI bisa optimal jika

keempat unsur SAVI ada dalam satu peristiwa pembelajaran matematika.

Misalnya, siswa akan belajar sedikit tentang matematika dengan menyaksikan

presentasi (V), tetapi mereka dapat belajar lebih banyak jika mereka dapat

melakukan sesuatu (S), membicarakan atau mendiskusikan apa yang mereka

pelajari (A), serta memikirkan dan mengambil kesimpulan atau informasi yang

mereka peroleh untuk diterapkan dalam menyelesaikan soal-soal (I). Atau, siswa

dapat meningkatkan kemempuan mereka dalam mengemukakan ide (I), jika

(22)

diagram, grafik dan lain sebagainya (V) sambil mendiskusikan atau

membicarakan apa yang sedang mereka kerjakan (A). (Meier, 2002:100)

B. Identifikasi Masalah

Dalam proses pembelajaran metematika, ada beberapa komponen penting

agar siswa dapat belajar secara optimal yaitu guru, siswa, lingkungan, sarana dan

prasarana serta materi ajar.

Guru dalam proses belajar mengajar merupakan faktor kesuksesan setiap

usaha pendidikan. Sifat guru yang otoriter, suka marah, tidak menguasai materi

dengan baik, cara menerangkan yang monoton dan yang lainnya menjadi hal

yang menimbulkan kurangnya motivasi siswa dalam mempelajari matematika.

Dalam hal ini guru mempumyai peranan dalam memberikan motivasi kepada

siswa, karena motivasi berperan sangat penting dalam kegiatan utamanya dalam

proses belajar.

Siswa sebagai komponen yang lain, dalam hal ini sebagai objek dari

pendidikan berkewajiban melakukan proses belajar. Siswa yang suka melamun,

berbicara dengan siswa lainnya atau teman sebangku, suka menggangu teman

lainnya, tidak konsentrasi pada saat proses belajar berlangsung, takut untuk

bertanya dan sebagainya menunjukkan bahwa siswa mengalami gangguan dalam

belajar.

Lingkungan juga merupakan komponen yang berpengaruh besar terhadap

keberhasilan pembelajaran. Lingkungan yang dimaksud adalah peran orang tua,

yaitu dalam mendidik anak, tingkat ekonomi orang tua, keadaan sekolah dan

(23)

maksimal dalam mendidik anak dalam usahanya untuk menanamkan semangat

untuk belajar dan kesalahan dalam memilih temen untuk bergaul, akan

menyebabkan siswa mempunyai motivasi belajar yang minim, sehingga akan

didapatkan prestasi belajar yang kurang.

Komponen lain yang juga menetukan berhasilnya pembelajaran adalah

sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang diperlukan

sebagai alat bantu pada saat proses pembelajaran, misalnya alat peraga sebagai

alat bantu yang digunakan oleh guru pada saat menerangkan materi Lingkaran,

adalah diperlukan alat peraga yang berupa lingkaran yang dilengkapi dengan

unsur-unsurnya.

Materi ajar adalah komponen lain yang menetukan keberhasilan

pembelajaran. Materi ajar yang cenderung kompleks dan terlalu abstrak,

membuat siswa mengalami kesuliatan dalam memahami konsep materi yang

diajarkan. Dalam hal ini guru berperan untuk mengkongkritkan materi bahan

ajar yang terlalu abstrak dengan bantuan alat peraga yang berupa lingkaran

lengkap dengan unasur-unsurnya, agar siswa benar-benar paham dan menguasai

atas materi yang diajarkan.

C.Pembatasan Masalah

Penelitian ini difokuskan pada suatu pembelajaran melalui pendekatan

“SAVI” pada pokok bahasan Lingkaran yang akan ditinjau dari motivasi belajar

siswa agar diperoleh suatu prestasi belajar yang diinginkan.

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan pembatasan masalah sebagai

(24)

1. Prestasi belajar matematika adalah prestasi belajar dalam bidang

matematika, melalui ulangan dengan maksud untuk memperoleh suatu

angka sehingga dapat ditentukan berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam

belajar matematika guna suatu pengambilan keputusan.

2. Pendekatan pembelajaran pada penelitian ini dibatasi pada pendekatan

pembelajaran matematika dengan pendekatan “SAVI”.

3. Pokok bahasan yang diambil pada penelitian ini adalah Lingkaran yang akan

diberikan kepada siswa kelas VIII semester II SMP.

4. Motivasi belajar adalah keadaan dalam diri siswa yang mendorong

keinginan siswa untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan

pembelajaran, yang ditandai dengan adanya keinginan siswa untuk bertanya

dan kemampuan siswa untuk menyelesaikan soal.

D.Perumusan Masalah

Terjadinya hambatan apa yang terjadi pada diri siswa dalam

pembelajaran matematika timbul karena adanya anggapan bahwa matematika

merupakan pelajaran yang sulit, menakutkan dan hanya orang-orang tertentu

saja yang mampu mempelajarinya. Berkaitan dengan hal ini, situasi, kondisi,

pengalaman atau pengaruh orang lain juga sangat menentukan motivasi

berprestasi bagi siswa. Sedangkan kemampuan dasar yang ditunjukkan oleh

sebagian guru dalam mengelola interaksi belajar yang cenderung membosankan

dan sikap yang otoriter menyebabkan timbulnya rasa takut, putus asa dan

(25)

pada saat pembelajaran harus bersikap positif untuk belajar pada siswa karena

guru merupakan sosok figur bagi siswa.

Berdasarka Latar Belakang, Identifikasi Masalah dan Pembatasan

Masalah yang dikemukakan diatas, maka perumusan masalah penelitian ini

dapat dituliskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar matematika pada pokok

bahasan Lingkaran melalui pembelajaran dengan pendekatan “SAVI” dan

pendekatan konvensional?

2. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar matematika pokok bahasan

Lingkaran ditinjau dari motivasi belajar siswa?

3. Apakah terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi

belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan

Lingkaran?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan mengetahui perbedaan pengajaran

matematika dengan pendekatan “SAVI” dan pengajaran konvensional pada

pokok bahasan Lingkaran ditinjau dari motivasi belajar siswa.

Tujuan secara khusus dapat dirinci sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika pokok bahasan

Lingkaran melalui pembelajaran dengan pendekatan “SAVI” dan pendekatan

konvensional.

2. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika pokok bahasan

(26)

3. Untuk mengetahui interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi

belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan

Lingkaran.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini secara teoritis dapat bermanfaat sebagai salah satu

alternatif untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika

melalui pendekatan SAVI dan meningkatkan prestasi belajar siswa.

Secara praktis diharapkan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai

berikut :

1. Bagi guru sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa melalui penggunaan dan pemilihan pendekatan dalam

mengajar.

2. Sebagai masukan bagi calon pendidik tentang penggunaan pendekatan

“SAVI” pada pokok bahasan Lingkaran.

3. Bagi siswa sebagai pemicu motivasi belajar sehingga siswa dapat belajar

(27)

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dikemukakan mengenai Tinjauan Pustaka, Tinjauan

Teori, Kerangka Berfikir dan Hipotesis. Tinjauan Pustaka merupakan uraian

sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang telah dikemukakan oleh peneliti

terdahulu dan hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian Teori

yang akan dipaparkan adalah motivasi belajar siawa dalam pembelajaran

matematika dengan pendekatan “SAVI”. Kerangka Berfikir berisi konsep yang

akan digunakan untuk menjawab masalah yang akan diteliti, disusun berdasarkan

teoritis dan kajian hasil penelitian yang telah dikemukakan.

A. Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai strategi pembelajaran lebih cenderung merupakan

penelitian aspek psikologi dari suatu sistem atau struktur. Banyak penelitian yang

telah dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran matematika

tersebut adalah :

Nugroho ( 2006 : 73 ) melalui penelitiannya tentang Peningkatan

Kreatifitas Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melelui Pendekatan “SAVI”

menyimpulkan bahwa dengan melakukan percobaan belajar SAVI siswa semakin

aktif, kreatif, dan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan

mengalami peningkatan dalam belajar matematika.

Hikmah ( 2008 : 70 ) mealui penelitiannya tentang Peningkatan Minat

Belajar SIswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan “SAVI”

(28)

Dengan Mendayagunakan Alat Peraga di SMP N 1 Kartasura menyimpulkan

bahwa pembelajaran melalui pendekatan SAVI dengan menggunakan alat peraga

terutama pada pokok bahasan kubus dan balok, dapat meningkatkan minat belajar

siswa. Dengan meningkatkan minat siswa maka perasaan senang, perhatian,

kemauan dan perlakuan yang positif untuk mempelajari matematika ikut

meningkat, sehingga dapat mendorong peningkatan prestasi matematika siswa.

Wahyuningsih (2003 : 66 ) melakukan penelitian mengenai Perbedaan

Prestasi Belajar Matematika Antara Penggunaan Metode Diskusi Dengan

Menggunakan LKS Dengan Metode Konvensional Pada Pokok bahasan

Lingkaran Ditinjau dari Motivasi Belajar Matematika. Hasilnya adalah ada

perbedaan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan lingkaran ditinjau dari

motivasi belajar siswa.

Hasil penelitian yang telah dibahas, menyimpulkan bahwa prestasi belajar

matematika dipengaruhi oleh faktor penggunaan pendekatan pembelajaran dan

motivasi siswa, yang dapat dipandang dari dari berbagai segi antara lain :

Penelitian Nugroho, variabel yang diteliti adalah keaktivan siswa. Penelitian

Hikmah, variabel yang diteliti adalah penguanaan alat peraga dan minat belajar

siswa. Penelitian Wahyuningsih menitik beratkan pada penggunaan metode

dalam belajar. Sedangkan penalitian yang akan penulis lakukan adalah prestasi

belajar siswa melalui pendekatan SAVI yang ditinjau dari motivasi belajar siswa.

Untuk melihat lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini.

Tabel 2.1

(29)

Aspek yang diteliti Nama Peneliti

Kreatif Prestasi Minat

Belajar Alat

Peraga

Motivasi Pend.

SAVI Met.

Diskusi

Media

LKS

Nugroho √ √

Hikmah √ √ √ √

Wahyuningsih √ √ √ √

Ika √ √ √

B. Kajian Teori

1. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan SAVI

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang menyediakan kondisi yang

merangsang dan mengarahkan kegiatan belajar si-pebelajar sebagai subyek

belajar untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang

dapat membawa perubahan tingkah laku maupun kesadaran diri sebagai

pribadi (Kamulyan dan Surtikanti,1999:1)

Sedangkan menurut konsep komunikasi, pembelajaran adalah proses

komunikasi fungsional antara siswa derngan guru dan siswa dalam rangka

perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadi kebiasaan bagi siswa yang

bersangkutan. Jadi pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang

memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara

optimal, dengan demikian proses belajar bersifat internal dan unik dalam diri

individu siswa, sedangkan proses pembelajaran bersifat eksternal yang

(30)

Tidak semua metode mengajar dapat mewakili wahana pencapaian

tujuan pendidikan. Dalam kenyataanya, banyak kelemahan dan hambatan

pembelajaran dikelas terjadi antara guru dengan siswa ataupun antar siswa,

misalanya siswa kurang memperhatikan dan kurang memahami materi yang

diajarkan oleh guru. Untuk mengatasi kelemahan dan hambatan tersebut

maka dapat menerapkan pendekatan belajar SAVI.

Pembelajaran dengan pendekatan SAVI adalah pembelajaran dengan

menggabungkan gerakan fisik dan aktifitas intelektual serta melibatkan

semua indera yang berpengaruh besar dalam pembelajaran.

Unsur-unsur pendekatan SAVI adalah belajar Somatis, belajar

Auditori, belajar Visual, dan belajar Intelektual. Jika keempat unsur SAVI

ada dalam setiap pembelajaran, maka siswa dapat belajar secara optimal.

a. Belajar Somatis.

Belajar somatis berarti belajar dengan indera peraba, kinetis,

praktis melibatkan fisik dan menggunakan serta menggunakan tubuh

sewaktu belajar. Menurut penelitian, tubuh dan pikiran bukan merupakan

dua entitas yang terpisah. Keduanya adalah satu. Intinya, tubuh adalah

pikiran dan pikiran adalah tubuh. Menghalangi fungsi tubuh dalam belajar

berarti kita menghalangi fungsi pikiran sepenuhnya.

Untuk merangsang hubungan pikiran dan tubuh dalam

pembelajaran matematika, maka perlu diciptakan suasana belajar yang

dapat membuat siswa bangkit dan berdiri dari tempat duduk dan aktif

(31)

siswa diminta oleh guru untuk menggambar bentuk sebuah Lingkaran di

papan tulis yang sudah diketahui jari-jari (r), diameter (d), keliling atau

luas.

b. Belajar Auditori.

Belajar auditori berarti belajar dengan melibatkan kemampuan

auditori (pedengaran). Ketika telinga menangkap dan menyimpan

informasi auditori, beberapa area penting di otak menjadi aktif.

Dengan merancang pembelajaran matematika yang menarik

saluran auditori, guru dapat melakukan tindakan seperti mengajak siswa

membicarakan materi apa yang sedang dipelajari. Siswa diminta

mengungkapkan pendapat atas informasi yang telah didengarkan dari

penjelasan guru. Dalam hal ini siswa diberi pertanyaan oleh guru tentang

materi yang telah diajarkan. Misalnya, siswa diminta menjelaskan apa

yang disebut dengan Lingkaran, tembereng, talibusur dan juring.

c. Belajar Visual.

Belajar visual adalah belajar dengan melibatkan kemampuan

visual (penglihatan), dengan alasan bahwa didalam otak terdapat lebih

banyak perangkat memproses informasi visual daripada indera yang lain.

Dalam merancang pembelajaran matematika yang menarik

kemampuan visual, guru dapat melakukan tindakan seperti meminta siswa

(32)

menggunakan alat peraga, sehingga siswa bisa mengetahui apa yang

disebut jari-jari (r), diameter (d), dan unsur-unsur lingkaran yang lain.

d. Belajar Intelektual.

Belajar intelektual berarti menunjukkan apa yang dilakukan siswa

dalam pikiran mereka secara internal ketika mereka menggunakan

kecerdasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan menciptakan

hubungan makna, rencana dan nilai dari pengalaman tersebut. Belajar

intelektual adalah bagian untuk merenung, mencipta, memecahkan

masalah dan membangun makna. Dalam proses belajar Intelektual, siswa

diminta mengerjakan soal-soal latihan dari materi Lingkaran yang telah

dijelaskan oleh guru.

2. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Konvensional

Pengajaran konvensional atau pengajaran tradisional adalah

pengajaran yang diberikan oleh guru kepada sejumlah murid secara

bersama-sama dengan cara yang telah biasa dipakai.

Ceramah adalah suatu cara penyampaian informasi secara lisan dari

seseorang kepada sejumlah pendengar disuatu ruangan. Kegiatan berpusat

pada penceramah dan komunikasi yang terjadi hanya satu arah, dari

pembicara kepada pendengar. Penceramah mendominasi seluruh kegiatan,

sedang pendengar hanya memperhatikan dan membuat catatan seperlunya.

Metode ceramah merupakan metode mengajar yang paling banyak

(33)

metode ini dianggap paling murah dilaksanakan atau karena metode-metode

lain yang belum dikenal.

Dalam metode ceramah, guru memegang peranan utama dalam

menentukan isi dan urut-urutan langkah dalam menyampaikan isi atau materi

tersebut kepada siswa. Pada pengajaran ini, guru mendominasi kegiatan

belajar mengajar, mendefinisikan pengertian dan penjelasan rumus-rumus

dilakukan sendiri oleh guru. Pemberian contoh diberikan dan dikerjakan

sendiri oleh guru. Langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh siswa.

Mereka hanya meniru cara kerja dan penyelesaian yag dilakukan oleh guru.

3. Motivasi Belajar Siswa

a. Motivasi

Hakekat motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan

seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang

menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan

dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasari atas

motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang

mendasarinya.

Motivasi terjadi apabila seseorang mempunyai keinginan dan

kemauan untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan dalam rangka

mencapai tujuan tertentu Motivasi merupakan konsep hipotesis untuk

suatu kegiatan yang dipengaruhi oleh persepsi atau tingkah laku

seseorang untuk mengubah situasi yang tidak memuaskan atau tidak

(34)

Motivasi dipengaruhi oleh keadaan emosi seseorang. Guru dapat

memberikan motivasi siswa dengan dengan melihat suasana emosional

siswa tersebut. Menurutnya, motivasi berprestasi dimiliki oleh setiap

orang, sedangkan intensitasnya tergantung pada kondisi mental orang

tersebut.

Berdasarkan teori-teori motivasi yang telah dikemukakan diatas

dapat disimpulkan, motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam

diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku, yang

mempunyai indikator sebagai berikut : (1) Adanya hasrat dan keinginan

untuk melakukan kegiatan, (2) adanya dorongan dan kebutuhan

melakukan kegiatan, (3) Adanya harapan dan cita-cita, (4) Penghargaan

dan penghormatan atas diri sendiri, (5) Adanya lingkungan yang baik, dan

(5) Adanya kegiatan yang menarik.

b. Belajar

Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan

latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik

yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Bahkan

meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Kegiatan belajar

mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan

belajar mengajar, menilai proses hasil belajar, kesemuanya termasuk

dalam cakupan tanggung jawab guru. Jadi, hakikat belajar adalah

(35)

Pendapat Uno (2007) tentang pengertian balajar : (1)

Memodifikasi atau memperteguh kelekuan melalui pengalaman, (2) suatu

proses perubahan tingkah laku individu dengan lingkunganya, (3)

Perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan,

penggunaan dan penilaian, atau mengenai sikap dan nilai-nilai

pengetahuan dan kecakapan dasar, yang terdapat dalam berbagai bidang

studi, atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau

pengalaman yang terorganisasi, (4) Belajar selalu menunjukkan suatu

proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik

atau pengalaman tertentu (Uno, 2007:7-9).

Uno (2007) menjelaskan lebih jauh bahwa belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Uno, 2007:78-79).

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

llingkungannya (Slameto, 2003:2).

Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat

latihan dan pengalaman (Hamalik, 2004:154).

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Ngalim

(36)

a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut

faktor individual.

b. Faktor yang ada di luar individu yang kita faktor sebut faktor sosial.

Yang termasuk ke dalam faktor individual antara lain kematangan

atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi.

Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga

atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat

yang dipergunakan dalam belajarnya, lingkungan dan kesempatan

yang tersedia, dan motivasi sosial.

Dari beberapa teori belajar yang dikemukakan diatas, dapat

dirangkum bahwa belajar merupakan suatu pengalaman yang diperoleh

berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkunganya. Belajar

menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi

seseorangberdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Sedangkan dari

beberapa definisi tantang belajar, dapat dirumuskan bahwa belajar adalah

proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan interaksi

antara individu dan lingkungannya yang dilakukan secara formal,

informal, dan non formal.

c. Motivasi Belajar Siswa

Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling

mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relative

(37)

penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai

tujuan tertentu.

Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa

hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan

akan ciat-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya

penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar

ayang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan

oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk

melakukan aktifitas belajar yang lebih giat dan semangat.

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal

pada siswa-siawa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan

tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang

mendukung.

Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

(1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) Adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar, (3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan,

(4) Adanya penghargaan dalam belajar, (5) Adanya kegiatan yang

menarik dalam belajar, (6)Adanya lingkungan bel;ajar yang kondusif,

sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Motivasi belajar siswa merupakan faktor utama yang menentukan

keberhasilan belajarnya. Kadar motivasi ini banyak ditentukan oleh kadar

kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran siswa yang

(38)

kegiatan pembelajaran memiliki peranan yang amat penting dalam

keberhasilan belajar siswa. (Djamarah, 2002:80).

Motivasi adalah “pendorong” suatu usaha yang didasari untuk

mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk

bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu

(Purwanto, 2006:71).

Tujuan motivasi bagi seorang guru adalah untuk menggerakan

atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan kemajuan untuk

meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan

sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapakan di dalam kurikulum

sekolah (Purwanto, 2006:73).

d. Peranan Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran

Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan

menjelaskan prilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang

belajar.

1). Peranan Motivasi dalam Menentukan Penguatan Belajar.

Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila

seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang

memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan

hal-hal yang pernah dilaluinya.

2). Peranan Motivasi dalam Memperjelas Tujuan Belajar.

Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat

(39)

sesuatu, jika yang dipelajari itu setidaknya sudah dapat diketahui atau

dinikmati manfaatnya bagi anak.

3). Motivasi Menentukan Ketekunan Belajar.

Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu,

akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan

harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa

motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar.

Sebaliknya, apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi

untuk belajar, maka dia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda

untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Itu berarti

motvasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar

(Uno, 2007:27-28).

4. Prestasi Belajar Matematika

Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang

akan dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang

dapat me4ncerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam

periode tertentu (Tirtonegoro, 2001:43).

Prestasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Adapun faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa menurut Slameto

(2003 : 54-60) adalah:

a.Faktor Intern

1). Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun

(40)

yang tidak berfungsi sebagai mestinya, seperti cacat tubuh,

mengalami sakit dan sebagainya

2). Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh dari pengalaman, terdiri atas:

a) Faktor intelektif yang mempunyai potensial, yaitu kecerdasan

dan bakat serta faktor kecakapan nyata dan potensi yang

dimiliki oleh siswa.

b) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu

seperti sikap, motivasi, emosi dan penyesuaian materi.

b.Faktor ekstern

Faktor ekstern meliputi:

1). Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan

seolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan kelompok;

2). Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan,

tegnologi dan kesenian;

3). Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar

dan iklim;

4). Faktor spiritual dan keagamaan;

5. Materi Lingkaran

Lingkaran adalah himpunan titik yang berjarak sama terhadap suatu

titik tertentu dimana titik tersebut disebut titik pusat sedangkan jaraknya

(41)

Gambar 2.1 bagian-bagian lingkaran.

Keterangan:

Titik O disebut titik pusat lingkaran.

Garis OA, OB dan OC disebut jari-jari lingklaran.

Garis AB disebut diameter lingkaran.

Garis lurus PR atau ruas garis yang menghubungkan titik P dan titik R

disebut tali busur lingkaran.

Garis lengkung PR atau garis lengkung yang menghubungkan titik P dan titik

R disebut busur lingkaran atau panjang busur.

Daerah yang dibatasi oleh dua buah jari-jari OA, OC dan busur lingkaran Ac

disebut juring lingkaran.

Daerah yang dibatasi tali busur PR disebut tembereng.

a) Keliling lingkaran

Melalui percobaan mengukur keliling suatu benda yang

berbentuk lingkaran maka dapat ditemukan nilai perbandingan antara

keliling lingkaran, diameter, jari-jari dan nilai pendekatan ( π ) yaitu π

= 3.14 atau

7 22

sehingga dapat ditemukan rumus keliling lingkaran

yaitu :

P

A B

C

R

O

Andrinawan

, Sugijono

(42)

K = 2 π r atau K = π d.

Dengan K = keliling lingkaran

r = jari-jari lingkaran

d = diameter lingkaran

π = 3,14 atau

7 22

nilai pendekatan

b) Luas lingkaran

Untuk menemukan luas daerah lingkaran dapat dilakukan

melalui percobaan memasang juring-juring lingkaran dan

menyusunnya menjadi mirip persegi panjang. Caranya yaitu

memotong juring-juring lingkaran pada gambar di bawah ini dengan

membuat garis tengah sebanyak 6 buah yang saling membentuk sudut

30° sehingga didapat 12 buah juring yang sama besar. Salah satu

juring dibagi dua sehingga sudut pusatnya masing-masing menjadi

15°, kemudian gunting dan disusun tiap juring sehingga membentuk

gambar mirip persegi panjang. Seperti langkah-langkah gambar di

bawah ini:

Gambar 2.2

Percobaan menemukan rumus luas daerah lingkaran

Cunayah (2007, 213)

½ k

a b c d e f

(43)

Luas daerah lingkaran = Luas daerah persegi panjang

L = panjang x lebar = ½ k x r = ½ x 2 π x r

L = π r2

Karena r = ½ d maka luas daerah lingkaran dapat diubah menjadi

L = π r2= π (½ d)2

= π (½ d x ½ d)

= π ¼ d2 = ¼ π d2 Hadi (2007, 163

C. Kerangka Pikiran

Berdasarkan penyajian deskripsi teoritik dapat disusun suatu kerangka

berfikir untuk memperjelas arah dan maksud penelitian. Kerangka berfikir ini

disusun berdasarkan variabel yang dipakai dalam penelitian yaitu pendekatan

pembelajaran, motivasi belajar dan prestasi belajar.

Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari prestasi belajar

siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa diantaranya adalah

pendekatan pembelajaran yang digunakan guru dan motivasi belajar siswa.

Penggunaan pendekatan pembelajaran dalam, proses belajar mengajar

sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Keanekaragaman pendekatan

mengajar yang ada pada saat ini merupakan alternatif yang dapat digunakan oleh

guru untuk memilih pendekatan mana yang sesuai dengan materi yang akan

disampaikan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lingkaran.

Lingkaran merupakan materi yang penerapannya banyak ditemui dilingkungan

sekitar sehingga pembelajarannya akan lebih mudah dipahami jika menggunakan

(44)

Dalam penelitian ini digunakan pembelajaran dengan pendekatan SAVI

yaitu pembelajaran dengan menggabungkan gerakan fisik dan aktifitas intelektual

serta melibatkan semua indera yang berpengaruh besar dalam pembelajaran.

Dalam pembelajaran SAVI, guru menyatukan keempat unsur SAVI dalam satu

pembelajaran matematika. Pembelajaran dimulai dengan guru memberitahukan

materi yang akan diajarkan dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru

kemudian membahas materi dengan ceramah dan tanya jawab sebagai bentuk dari

penerapan belajar Auditori (A). Guru memperjelas dalam menerangkan materi

dengan menggunakan alat peraga berupa Lingkaran yang dilengkapim dengan

unsur-unsurnya sebagai bentuk dari penerapan belajar Visual (V). Selanjutnya,

guru memberikan beberapa soal yang berkaitan dengan materi lingkaran yang

telah diajarkan, untuk dikerjakan dalam diskusi kelompok, yang setiap kelompok

tediri dari dua siswa atau dalam satu meja, kemudian mempresentasikan. Secara

bersama-sama dengan bimbingan guru, semua kelompok mengevaluasi hasil

pekerjaan kemudian setelah dikoreksi hasil dikumpulkan, sebagai bentuk belajar

Somatis (S). Sebagai kegiatan akhir, guru memberikan latihan soal dengab materi

lingkaran kepada siswa untuk dikerjakan secara individu sebagai bentuk belajar

Intelektual (I).

Selain pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, faktor lain

yang mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi belajar siswa. Motivasi belajar

siswa merupakan faktor psikis dari dalam diri siswa, yang dapat menumbuhkan

semangat untuk belajar. Dengan adanya motivasi belajar yang tinggi, maka akan

(45)

Pendekatan pembelajaran yang sesuai dan adanya motivasi belajar kepada

siswa, akan membantu anak memperoleh suatu prestasi belajar yang diharapakan.

Kerangka berfikir dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.3

Alur Kerangka Berfikir

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan Kerangka Berfikir tersebut, maka hipotesis yang muncul

dalam penelitian ini adalah :

1. Terdapat perbedaan prestasi belajar pada pokok bahasan Lingkaran

ditinjau dari perbedaan penggunaan pendekatan pembelajaran.

2. Terdapat perbedaan prestasi belajar pada pokok bahasan Lingkaran

ditinjau dari motivasi belajar siswa.

3. Terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi

belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan

Lingkaran.

Pendekatan yang dipakai:

a. Pendekatan pembelajaran SAVI b. Pembelajaran konvensional

Prestasi belajar

Motivasi Belajar siswa: a. Tinggi.

(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara-cara atau langkah-langkah yang akan

dilakukan oleh peneliti. Metode penelitian ini lebih cenderung sebagai

pertanggung jawaban mengenai meode-metode yang dipergunakan selama

penelitian berlangsung dari awal sampai selesai. Tentu saja ketepatan dan

kejelasan mengenai metode yang dipergunakan dalam penelitian merupakan

salah satu bagian yang ikut menentukan tingkat kesahihan atau kebenaran hasil

penelitian. Uraian mengenai pertanggung jawaban metode-metode yang

digunakan melibatkan pembahasan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subyek penelitian (populasi, sampel dan sampling), teknik

pengumpulan data, instrument penelitian dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan

membandingkan antara kelas eksperimen, yaitu kelas yang menggunakan

pedekatan pembelajaran SAVI dengan kelas kontrol yang menggunakan

pendekatan pembelajaran konvensional. Selanjutnya kedua kelas dievaluasi

untuk melihat perubahan / peningkatan yang terjadi terhadap prestasi belajar

matematika setelah mendapat perlakuan pendekatan pembelajaran SAVI dengan

yang belum mendapat perlakuan.

(47)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1

Wuryantoro Kabupaten Wonogiri. Alasan mengambil tempat penelitian ini

adalah sekolahan ini mempunyai prestasi cukup baik dan letaknya yang

strategis.

2. Waktu Penelitian

Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan

Maret tahun 2009, dengan perincian dapat dilihat pada table 3.1 berikut:

Tabel.3.1

Januari Februari Maret April Waktu

Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Persiapan

Pelaksanaan

Analisis Data

Penyusunan Laporan

C. Subyek Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006: 130).

Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek atau subyek yang

(48)

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,

2006: 55).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII, yang

terdiri dari 5 kelas di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Wuryantoro

Kabupaten Wonogiri tahun 2008/2009.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi (Arikunto,

2006:131). Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2006: 56).

Penelitian ini, mengamati sampel sebanyak 2 kelas yaitu VIIIB

sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIID sebagai kelas kontrol dengan

masing-masing kelas berjumlah 40 siswa.

3. Sampling

Sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mangambil

(menentukan) sampel. Teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan

adalah random sampling, dimana setiap anggota populasi mempunyai

kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel (Sugiyono,2006:57). Disini 5

kelas yang menjadi populasi diberi undian untuk diambil dua kelas sebagai

sampel. Alasan penulis menggunakan random sampling adalah :

a. Memberikan hak yang sama kepada setiap kelas dalam populasi untuk

menjadi anggota sampel.

b. Pelaksanaannya tidak dipengaruhi oleh unsur subyektifitas.

(49)

4. Uji Keseimbangan

Dalam memperoleh data dipergunakan metode tes dan dokumentasi.

Sebelum mengadakan penelitian dilakukan uji matching antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui apakah kedua kelas tersebut

dalam keadaan seimbang atau tidak. Uji matching ini diambil dari nilai

raport bidang studi matematika kelas VIII Semester 1 SMP Negeri 1

Wuryantoro.

Perhitungan untuk rumus uji-t pada uji keseimbangan menggunakan

bantuan komputer program SPSS For Win 11.5. (Dengan data

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4)

Untuk kelas eksperimen dengan jumlah sampel 40 siswa diperoleh

rata-rata 70.10 dan standar deviasinya 2.9509 sedangkan untuk kelas kontrol

dengan sampel 40 siswa diperoleh rata-rata 68.9750 dan standart deviasinya

2.8328.

Hasil uji keseimbangan yang menggunakan uji t (independent sample

t test ) didapat thitung sebesar 1.739, sedangkan ttabel sebesar 1,991 pada taraf

signifikansi 0,05 (5%). Karena thitung < ttabel maka H0 diterima jadi

disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki

kemampuan awal yang sama atau seimbang (tidak terdapat perbedaan),

(50)

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan

dalam penelitian ini, maka penulis menentukan metode pengumpulan data yang

sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Pada penelitian ini, untuk

pengumpulan data penulis menggunakan metode pokok dan metode Bantu.

Metode pokok yang yang penulis gunakan adalah meode dokumentasi.

1. Metode Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002:128).

Dalam penelitian ini akan digunakan jenis angket yang

digunakan untuk memperoleh jawaban responden tentang dirinya

sendiri dan jawabannya telah disediakan, sehingga responden tinggal

memilih alternative jawabannya. Angket ini dugunakan untuk

meneliti motivasi belajar metematika siswa.

2. Metode Tes

Menurut Arikunto (2002:127) tes adalah serentetan pertanyaan

atau latihan atau data lain yang digunakan untuk mengukur

ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok. Metode tes ini digunakan untuk

mengetahui prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan

(51)

3. Metode Dokumentasi

Menurut Arikunto (2002:135), metode dokumentasi adalah

cara yang digunakan untuk mengetahui segala sesuatu dengan melihat

catatan-catatan, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan obyek

yang diteliti. Pada penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk

mengetahui data mengenai nilai semester 1 bidang studi matematika

untuk uji keseimbangan dan daftar nama siswa.

E. Definisi Operasional

1. Definisi Operasional Variabel

a. Pembelajaran dengan Pendekatan SAVI

Metode pembelajaran matematika dengan pendekatan SAVI

yaitu cara belajar yang melibatkan seluruh indera, belajar dengan

bergerak aktif secara fisik dan membuat seluruh tubuh atau pikiran ikut

terlibat dalam proses belajar. Unsur-unsur penddekatan SAVI adalah

belajar Somatis, belajar Auditori, belajar Visual, dan belajar Intelektual.

Tindakan guru yang dilakukan dalam meningkatkan motivasi

belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan SAVI

adalah dengan menyatukan keempat unsur SAVI ada dalam satu

pembelajaran matematika.

Fase-fase dalam pembelajaran metematika dengan

menggunakan pendekatan SAVI adalah sebagai berikut :

Fase 1 : Pembukaan

(52)

Fase 3 : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Fase 4 : Guru membahas materi dengan metode ceramah dan

tanya jawab sebagai bentuk dari penerapan belajar

Auditori (A)

Fase 5 : Guru memperjelas dalam menerangkan materi dengan

menggunakan alat peraga sebagai bentuk dari

penerapan belajar Visual (V)

Fase 6 : Guru memberikan kegiatan berupa diskusi kelompok,

presentasi atas hasil diskusi kemudian pengumpulan

hasil diskusi sebagai bentuk belajar Somatis(S)

Fase 7 : Guru memberikan latihan soal kepada siswa sebagai

bentuk belajar Intelektual (I)

Fase 8 : Penutup

b. Pembelajaran dengan konvensional

Pembelajaran konvensional adalah proses belajar mengajar

dan penyampaian pelajaran masih menggunakan sistem yang biasa yaitu

sistem ceramah.

Ceramah adalah suatu cara penyampaian informasi secara

lisan dari seseorang kepada sejumlah pendengar disuatu ruangan.

Kegiatan berpusat pada penceramah dan komunikasi yang terjadi hanya

satu arah, dari pembicara kepada pendengar. Penceramah mendominasi

seluruh kegiatan, sedang pendengar hanya memperhatikan dan membuat

(53)

Dalam metode ceramah, guru memegang peranan utama

dalam menentukan isi dan urut-urutan langkah dalam menyampaikan isi

atau materi tersebut kepada siswa. Pada pengajaran ini guru mendominasi

kegiatan belajar mengajar, definisi dan rumus serta pembuktian dalil

dilakukan sendiri oleh guru. Contoh-contoh diberikan dan dikerjakan pula

oleh guru. Langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh siswa. Mereka

meniru cara kerja dan cara penyelesaian yang dilakukan oleh guru.

Dalam pembelajaran konvensional terdapat tiga langkah yaitu

sebagai berikut:

1). Fase-1 : Guru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

2). Fase-2 : Guru memberikan latihan-latihan.

3). Fase-3 : Guru mengevaluasi latihan tersebut bersama-sama murid.

c. Motivasi Belajar Siswa

Motivasi belajar yang dimaksud adalah keadaan diri siswa

yang mendorong keinginan siswa untuk melakukan kegiatan tertentu guna

mencapai tujuan pembelajaran, yang ditandai dengan adanya keinginan

siswa untuk mengajukan dugaan dan kemampuan siswa dalam

menyelesaiakan soal.

Aspek-aspek motivasi ini melipuiti: Motivasi siswa untuk

mengajukan dugaan dan motivasi siswa dalam menyelesaikan masalah.

Adapun indikator motivasi belajar ini adalah sebagai berikut:

1). Keinginan siswa untuk bertanya

(54)

3). Kemampuan siswa untuk mengerjakan soal latihan.

d. Prestasi Belajar Matematika

Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar

yang akan dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat

yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak

dalam periode tertentu

Prestasi belajar dalam bidang matematika melalui ulangan

dengan maksud untuk memperoleh suatu angka sehingga ditentukan

berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam belajar matematika guna suatu

pengambilan keputusan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa tes untuk

memperoleh data tentang motivasi dan hasil belajar matematika siswa. Adapun

proses pengembangan instrumen adalah sebagai berikut :

1. Angket Motivasi

Dalam penelitian ini metode angket digunakan untuk menyimpulkan data

mengenai motivasi belajar matematika.

a. Tahap Penyusunan

1) Menyusun kisi-kisi instrumen yaitu kisi-kisi angket motivasi.

2) Menyusun angket berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.

3) Prosedur pemberian skor berdasarkan tingkat motivasi belajar

matematika siswa yaitu :

(55)

1) Jawaban a mendapatkan skor 4

2) Jawaban b mendapatkan skor 3

3) Jawaban c mendapatkan skor 2

4) Jawaban d mendapatkan skor 1

b) Angket negatif

1) Jawaban a mendapatkan skor 1

2) Jawaban b mendapatkan skor 2

3) Jawaban c mendapatkan skor 3

4) Jawaban d mendapatkan skor 4

b. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar

Tabel 3.2

1 Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil

1, 2,3, 5 4 5

2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

8, 9, 11 6, 7, 10 6

3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan

12 13, 14, 15, 4

4 Adanya penghargaan dalam belajar

17, 18 16, 19 4

5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar

22, 23 20, 21, 24, 25

6

6 Adanya lingkungan belajar yang kondusif

26, 28, 29, 27, 30 5

Jumlah 15 15 30

c. Penentuan Batas Kelompok

Batas kelompok ditentukan dengan terlebih dahulu menghitung standar

(56)

SD =

= tiap skor dikuadratkan lalu dijumlahkan kemudian dibagi N

X 2 = semua skor dijumlahkan, dibagi N, lalu dikuadratkan.

Penentuan batas kelompok untuk :

Motivasi tinggi = X > X + SD

Motivasi sedang = X - SD < x < X + SD

Motivasi rendah = x < X - SD ( Arikunto, 2007 : 265 )

2. Tes prestasi belajar

a. Tahap Penyusunan

1) Menentukan materi yang akan digunakan untuk membuat soal.

2) Menentukan bentuk soal yang akan dibuat yaitu obyektif.

3) Menyusun tabel kisi-kisi soal tes.

4) Menjabarkan kisi-kisi dalam butir-butir soal.

5) Prosedur pemberian skor untuk jawaban tes sebagai berikut: nilai 1

jika benar 0 jika salah.

6) Uji coba tes.

(57)

b. Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar

Tabel 3.3

Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar

No TIU Pokok

Bahasan

Sub Pokok

Bahasan

Materi Indikator No item

1 Siswa dapat

dan luas juring

lingkaran

- Siswa dapat menyebutkan

bagian-bagian lingkaran

seperti jari-jari, diameter,

busur, juring, tembereng

dan sebagainya.

- Siswa dapat menyatakan

dan menggunakan rumus

keliling lingkaran.

- Siswa dapat menggunakan

perbandingan untuk

mengetahui besar keliling

lingkaran dari dua buah

benda yang berbentuk

lingkaran.

- Siswa dapat menghitung

nilai perbandingan antara

2 buah benda yang

berbentuk lingkaran.

- Siswa dapat menyatakan

dan menggunakan rumus

luas lingkaran.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes

hasil belajar. Sebelum tes hasil belajar diberikan kepada sampel penelitian

Gambar

Gambar 2.2 Percobaan menemukan rumus luas daerah lingkaran
     Gambar 2.3      Alur Kerangka Berfikir
      Tabel 3.2    Kisi-kisi Angket Motivasi Siswa
Tabel 3.3
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENINGKATAN KEMANDIRIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP POKOK BAHASAN LINGKARAN MELALUI PENDEKATAN RME (REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION)i. (PTK PadaSiswaKelas VIII

Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) perbedaan pengaruh pendekatan Kontekstual dan pendekatan Saintifik terhadap hasil belajar matematika, (2) pengaruh

Penelitian berhasil menyimpulkan bahwa: (1) pembelajaran matematika melalui pendekatan belajar SAVI berhasil meningkatkan hasil belajar matematika pada materi pecahan sederhana

Matematika melalui Pendekatan Open-Ended pada Pokok

Pembelajaran melalui pendekatan SAVI pada pokok bahasan peluang dapat meningkatkan hasil belajar siswa yakni, banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar dari

HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN PENDEKATAN SAVI PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII.4 SMP NEGERI

a) Terdapat perbedaan prestasi belajar pada pokok bahasan lingkaran ditinjau dari perbedaan penggunaan pendekatan pembelajaran dengan diperoleh sig. 0,001 &lt; 0,05 yang berarti

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan bertanya dan prestasi belajar matematika siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Patikraja melalui pembelajaran SAVI