PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN “SAVI” DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA
( Eksperimen pada siswa kelas VIII Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009 SMP Negeri 1 Wuryantoro)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika
FKIP UMS
Disusun Oleh :
IKA FITRIANINGSIH A410 050 075
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PERSETUJUAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN “SAVI” DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA
( Eksperimen pada siswa kelas VIII Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009 SMP Negeri 1 Wuryantoro)
Yang dipersiapkan dan disusun oleh :
IKA FITRIANINGSIH A410 050 075
Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan
Dewan Penguji Skripsi Sarjana Strata – 1
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Sutama, M.Pd Dra. Sri Sutarni, M.Pd
Tanggal : Tanggal :
PENGESAHAN SKRIPSI
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN “SAVI” DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA
(Eksperimen pada siswa kelas VIII Semester II Tahun pelajaran 2008/2009 SMP Negeri I Wuryantoro)
Dipersiapkan dan disusun oleh:
IKA FITRIANINGSIH A410 050 075
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal, ... Dan dinyatakan telah memenuhi syarat.
Susunan Dewan Penguji:
1. Dr. Sutama, M.pd ( ) 2. Dra. Sri Sutarni, M.Pd ( ) 3. Prof. Dr. Budi Murtiyasa, M.Kom ( )
Surakarta, ___________________ Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dekan,
Drs. H. Sofyan Anif, M.Si NIK.547
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat
karya yang yeng pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila ternyata kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan
saya di atas, maka saya akan bertanggung jawab sepenuhnya.
Surakarta, Juni 2009
IKA FITRIANINGSIH A410 050 075
MOTTO
“Barang siapa berjalan disuatu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan mempermudah jalan ke Syurga”
( HR Muslim)
“Setiap orang mampu mampu belajar lebih jauh dari dugaannya dan tidak pernah ada kata terlambat untuk memulainya”
(Ruswandi)
“Kesempatan datangnya seperti awan berlalu, Karena itu pergunakanlah selagi dia Nampak dihadapanmu”
(Ali Bin Abi Thalib)
“…. Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat “
(Q.S Al-Mujaadilah :11)
“Sahabat yang sejati adalah orang-orang yang dapat berkat benar kepadamu, bukan orang-orang yang dapat membenarkan kata-katamu”
(Hamka)
“Bahwa langkah yang terbaik hidup adalah menikmati hidup dalam setiap detiknya, tanpa banyak berharap dan panjang angan, serta menyadari bahwa kehadiran Allah SWT adalah segala-galanya bagi
kecerahan hidup” (penulis)
PERSEMBAHAN
Dengan segenap cinta dan kasih sayang, melelui coretan yang penuh arti, kupersembahkan karya sederhana ini kepada :
Allah SWT
Terimakasih ya Allah,,,,Engkau Sang Maha Pemberi Cahaya yang senantiasa menebarkan cahayaMu,,,
Karya kecil ini tidak akan tercipta tanpa ridhoMu,,, Bapak dan ibu tercinta
Terimakasih telah membekaliku dengan harta yang tak ternilai harganya yaitu seikhlas doa yang terpanjat dan segenap kasih sayang yang tercurah dalam setiap langkah hidupku dalam
menggapai cita,, Pembimbingku,,,
Pak Tama dan Bu Tarni,,,terimakasih untuk waktu, motivasi dan bimbingannya s’lama ini,,, Mas Agung
Terimakasih,,atas keikhlasanmu dalam membimbingku,,,
Dukungan, perhatian, cinta dan kasih sayang tulusmu s’lama ini t’lah sanggup menopangku saat ku jatuh hingga keceriaan kembali hadir warnai hidupku ..
kehadiranmu buatku tersenyum s’lalu... DEILAW FRIEND’S
Sahabat,,,tak akan pernah hilang dan terhapus oleh waktu. Persahabatan dan persaudaraan kita kan abadi s’lamanya,,, Dewi, lala, m’put ‘n sibo,,thanks atas kasih sayang dan
dukungannya s’lama ini,, I love u all,,, AD 6360 FR
Si hitam,,yang t’lah membawa dan menemaniku kemanapun aku pergi,,, Team ruwet
Terimakasih untuk keceriaan dan kasih sayangnya,, Vea, gendhut, heni, dhini dan semunya,,kebersamaan kita t’lah mewarnai hari-hariku,,,
My friend’s
Teman seperjuanganku,,,dhian,, thanks untuk keceriaan, kasih sayang, dan semunya,, kebersamaan kita menjadi pelengkap cerita dalam hidupku,,
m’ony, Juan ‘n bunda ( in pagupon ), nita, wening, sidiq (papi), johan, ‘n all my friend in jasmine,,kebersamaan kita dan kehadiran kalian disisiku sangatlah berarti,,, thank’s at all
Teman-teman math ‘05 Almamaterku UMS
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb,
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah
dan inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi dengan judul
“Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan “SAVI” (Somatis, Auditori,
Visual, Intelektual) Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa”.
Dalam menyusun skripsi ini penulis banyak menerima masukan, saran,
bimbingan dorongan serta nasehat dari berbagai pihak maka dengan segala
kerendahan hati serta penghargaan yang tulus penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :
1. Bapak Drs. Sofyan Anif, M.Si selaku dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah
memberikan ijin penyusunan sripsi ini.
2. Ibu Dra. Hj. N Setyaningsih, M.Si, selaku ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan pembimbing II yang telah banyak memberikan
bimbingan dan pengarahan dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.
3. Bapak Dr.Sutama selaku pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.
4. Ibu Dra. Sri Sutarni, M.Pd, selaku pembimbing II dalam pemyusunan
skripsi ini, yang dengan kesabaran telah memberikan pengarahan dan
bimbingan sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Bapak Drs. Suparman, M.Pd, selaku kepala SMP N 1 Wuryantoro yang
telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.
6. Ibu Suprapti, S.Pd selaku guru bidang studi matematika SMP N 1
Wuryantoro, yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran serta
partisipasi dalam kegiatan penelitian ini.
7. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penulisan skripsi
ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Surakarta, Juni 2009
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……… i
HALAMAN PERSETUJUAN ………. ii
HALAMAN PENGESAHAN ……….. iii
HALAMAN PERNYATAAN ……….. iv
HALAMAN MOTTO ……….. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ………... vi
KATA PENGANTAR ……….. viii
DAFTAR ISI ………. x
DAFTAR TABEL … ………. xiii
DAFTAR GAMBAR………. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ……… xv
ABSTRAK ………... xvii
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……… 1
B. Identifikasi Masalah ……… 6
C. Pembatasan Masalah ………... 8
D. Perumusan Masalah……….. 8
E. Tujuan Penelitian……….. 9
F. Manfaat Penelitian……… 10
BAB II : LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka... 11
B. Kajian Teori ... 13
1. Pembelajaran Dengan Pendekatan SAVI ... 13
2. Pembelajaran Dengan Pendekatan Konvensional ... 17
3. Motivasi Belajar Siswa ... 18
4. Prestasi Belajar Matematika ... 24
5. Materi Lingkaran ... 25
C. Kerangka Berpikir ... 28
D. Hipotesis Tindakan ... 30
BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 31
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 32
C. Subyek Penelitian ... 32
1. Populasi ... 32
2. Sampel ... 33
3. Sampling ... 33
D. Teknik Pengumpulan Data ... 35
1. Metode angket ... 35
2. Metode Tes ... 35
3. Metode Dokumentasi ... 36
E. Definisi Operasional ... 36
F. Instrumen Penelitian ... 39
1. Angket Motivasi ... 40
2. Tes Prestasi Belajar ... 42
3. Tahap Uji Coba Instrumen ... 43
G. Teknik Analisis Data ... 52
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ……….……… 61
B. Uji Prasyarat Analisis Penelitian ………... 64
1. Hasil Uji Normalitas ……….. 64
2. Uji Homogenitas ……… 65
C. Uji Hipotesis ……..………. 65
D. Uji Kelanjutan (Uji Schaffe) ……… 68
E. Pembahasan ……….. …..………. 70
BAB V : KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 73
B. Implikasi Hasil Penelitian ... 74
C. Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA ... 77
LAMPIRAN ... 78
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Tabel Perbedaan dan Persamaan Variabel yang Diteliti …… 13
Tabel 3.1 : Tabel Perencanaan Waktu Penelitian ………. 32
Tabel 3.2 : Tabel Kisi-kisi Angket Motivasi Siswa ………. 41
Tabel 3.3 : Tabel Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar ……… 43
Tabel 3.4 : Hasil Uji Validitas Soal Prestasi Belajar ………. 46
Tabel 3.5 : Hasil Perhitungan Taraf Kesukran Soal ... 49
Tabel 3.6 : Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal ... 51
Tabel 3.7 : Tabel Anava ……….... 57
Tabel.3.8 : Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan ... 58
Tabel 4.1 : Hasil Pengkategorian Tingkat Motivasi Belajar ... 62
Tabel 4.2 : Data Prestasi Belajar Siswa ... 63
Tabel 4.3 : Uji Normalitas ... 64
Tabel 4.4 : Uji Two Way Anova ... 66
Tabel 4.5 : Uji Kelanjutan Anova ……….. 69
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Gambar Bagian-Bagian Lingkaran………. 25
Gambar 2.2 : Gambar Percobaan Menemukan Rumus Luas Lingkaran ……. 27
Gambar 2.3 : Gambar Alur Kerangka Berfikir ……….... 30
Gambar 3.1 : Gambar statistik uji F antar pendekatan ………..56
Gambar 3.2 : Gambar statistik uji F antar motivasi… ………..56
Gambar 3.3 : Gambar statistic uji F antara pendekatan dan motivasi…………57
Gambar 4.1 : Gambar statistic uji F antar pendekatan………..66
Gambar 4.2 : Gambar statistic uji F antar motivasi………...67
Gambar 4.3 : Gambar statistic uji F antara pendekatan dan motivasi…………68
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1 : Daftar Nama Siswa Try Out ………...80
LAMPIRAN 2 : Daftar Nama Siswa Sampel Penelitian ………...81
LAMPIRAN 3 : Daftar Nilai Ujian Semester Gasal…...82
LAMPIRAN 4 : Uji Keseimbangan ...83
LAMPIRAN 5 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...84
LAMPIRAN 6 : Angket Try out Motivasi ...114
LAMPIRAN 7 : Validitas Reliabilitas Angket…...118
LAMPIRAN 8 : Angket Penelitian ...121
LAMPIRAN 9 ,a : Soal Try out tes Prestasi Belajar Matematika ...125
LAMPIRAN 9.b : Lembar Jawab Angket Penelitian …...129
LAMPIRAN 9.c : Kunci Tes Prestasi Belajar Matematika ...130
LAMPIRAN 10 : Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Beda.131 LAMPIRAN 11 : Soal Tes Prestasi Belajar Matematika …...136
LAMPIRAN 12 : Data Induk Penelitian ...139
LAMPIRAN 13 : Uji Normalitas ...142
LAMPIRAN 14 : Uji Homogenitas ...144
LAMPIRAN 15 : Uji Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama ...145
LAMPIRAN 16 : Uji Komparasi Ganda ...147
LAMPIRAN 17 : Table Values of rproduct moment...148
LAMPIRAN 18 : Tabel t.. ……...149
LAMPIRAN 19 : Tabel Lilliefors…...150
LAMPIRAN 20 : Tabel Nliai F0,05 ….………...151
LAMPIRAN 21 : Surat-surat ……… 155
ABSTRAK
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN “SAVI” DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA
(Eksperimen pada siswa kelas VIII Semester II Tahun pelajaran 2008/2009 SMP Negeri I Wuryantoro)
Ika Fitrianingsih, A410050075, Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2009, 76 halaman
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Perbedaan prestasi belajar matematika pokok bahasan lingkaran melalui pembelajaran dengan pendekatan SAVI dan pendekatan konvensional. 2) Perbedaan prestasi belajar matematika pokok bahasan lingkaran ditinjau dari motivasi belajar siswa. 3) Interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan lingkaran. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP N I Wuryantoro. Sebagai sampel diambil dua kelas sebanyak 80 siswa yang kemudian dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas VIIIB sebanyak 40 siswa sebagai kelas eksperimen diberikan pendekatan SAVI sedangkan kelas VIIID sebanyak 40 siswa sebagai kontrol diberikan metode konvensional dengan teknik pengambilan sampel adalah teknik random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes untuk data hasil belajar siswa matematika, metode angket untuk data motivasi belajar siswa serta metode dokumentasi untuk mengetahui nilai ujian semester 1 matematika siswa yang digunakan untuk menguji keseimbangan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian persyaratan analisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi (anova) dua jalur. Sebagai tindak lanjut dari analisis variansi dilakukan uji scheffe. Hasil penelitian dengan
α= 5% dapat disimpulkan bahwa: (1) Fhitung = 11,429 > Ftabel = 3,972 sehingga H0
ditolak yang berarti terdapat perbedaan pembelajaran pendekatan SAVI tehadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan lingkaran, (2) F hitung = 3,482 > F tabel=
3,122 sehingga H0 ditolak yang berarti terdapat perbedaan motivasi siswa terhadap
prestasi belajar siswa pada pokok bahasan lingkaran, (3) F hitung = 1,721 < F tabel =
3,122 sehingga H0 diterima yang berarti tidak ada interaksi antara pendekatan
pembelajaran dan motivasi siswa terhadap hasil belajar matematika.
Kata kunci : pendekatan SAVI, motivasi belajar, prestasi belajar.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan yang
mengharuskan mampu melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang dapat
memenuhi tuntutan global. Sebab pendidikan merupakan suatu wadah kegiatan
yang berusaha untuk membangun masyarakat dan watak bangsa secara
berkesinambungan yaitu membina mental, rasio, intelektual dan kepribadian
dalam rangka membentuk manusia seutuhnya. Oleh karena itu pendidikan perlu
mendapat perhatian, penanganan dan prioritas secara intensif dari pemerintah,
masyarakat maupun pengelola pendidikan.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang rumit karena tidak hanya
proses transfer informasi guru kepada siswa, tetapi juga melibatkan berbagai
tindakan dan kegiatan yang harus dilakukan terutama jika menginginkan hasil
belajarnya menjadi lebih baik. Salah satu proses pembelajaran yang menekankan
berbagai tindakan dan kegiatan adalah dengan menggunakan pendekatan tertentu.
Pendekatan dalam pembelajaran pada hakekatnya merupakan sarana untuk
mencapai tujuan pembelajaran serta dapat mengembangkan dan meningkatkan
aktivitas belajar yang dilakukan guru dan siswa.
Matematika adalah sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir
berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang
unsur-unsurnya logika dan intuisi, analisis dan kontruksi, generaliatas dan
individualitas, serta mempunyai cabang-cabang antara lain aritmetika, aljabar,
geometri dan analisism (Uno,2007:129-130).
Matematika berbeda dengan ilmu lain. Materi matematika bersifat
hierarkis. Dalam mempelajarinya matematika harus bersifat kontinyu, rajin
latihan dan disiplin. Apabila sejak awal siswa sudah tidak senang dengan
matematika maka siswa akan mengalami kesulitan pada materi pelajaran
selanjutnya. Tidak sedikit juga orang yang memendang matematika sebagai
bidang studi yang paling sulit. Meskipun demikian orang harus mempelajarinya
karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari. Didalam mengerjakan matematika disamping guru memperhatikan
materinya juga harus memperhatikan keadaan siswanya. Salah satu tujuan
mempelajari matamatika adalah membentuk kepribadian dalam diri siswa untuk
menggunakan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar
mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia
yang potensial di bidang pembangunan. Oleh karena itu guru merupakan salah
satu unsur dibidang kepemimpinan harus berperan serta secara aktif dan
menempatkan kedudukannya sebagai tenaga potensial, sesuai dengan tuntutan
masyarakat yang semakin berkembang. Dalam hal ini guru tidak semata-mata
sebagai pengajar yang hanya mentransfer ilmu pengetahuan tetapi juga harus
sebagai pendidik yang mentransfer nilai dan sekaligus sebagai pembimbing yang
memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Berkaitan dengan
proses belajar mengajar, dalam usaha untuk mengantarkan anak didik ke taraf
yang di cita-citakan.
Disamping itu, guru harus bisa memberikan motivasi kepada siswa,
bagaimana agar siswa tersebut tertarik dengan bidang studi tersebut. Tanpa
adanya motivasi pada diri siswa tentunya mempelajari matematika akan sulit. Hal
ini akan menyebabkan siswa malas belajar sehingga menyebabkan prestasi
belajar matematika menurun. Pembelajaran yang hanya menyajikan rumus demi
rumus tanpa menyajikan langkah rumus itu di temukan akan menyebabkan
prestasi belajar matematika menurun.
Guru diharapkan dapat memberikan pengalaman-pengalaman yang baik
dalam proses pendidikan sehingga pada anak didik akan tumbuh minat dan
termotivasi, jangan sampai anak didik beranggapan matematika itu menjemukan,
padahal yang lebih mereka tidak sukai adalah pengalaman mereka ketika
mengikuti pelajaran matematika itu disekolah daripada matematika itu sendiri.
Metode mengajar dikatakan relevan jika mampu mengantarkan siswa
mencapai tujuan pendidikan melalui pengajaran. Untuk meningkatkan mutu
pendidikan perlu adanya pembaharuan dibidang pendidikan antara lain adalah
pembaharuan metode atau peningkatan relevansi pendekatan dalam mengajar.
Adapun tujuan pengajaran adalah supaya siswa dapat berfikir dan
bertindak secara hierarki dan kreatif. Maka itu metode penyampaian guru dalam
mengajar yang efektif adalah apabila dampak dari pembelajaran itu dapat
menumbuhkan dan menciptakan gairah serta dorongan siswa untuk aktif. Dalam
sedemikian sehingga materi tersebut menjadi menarik, sebab secara realistis
seorang siswa yang belajar itu pada dasarnya adalah mencari hubungan antara hal
yang dipelajari dengan yang telah dimiliki, dikuasai siswa, dialami atau diketahui
siswa.
Unsur yang paling penting dalam proses belajar mengajar disamping guru
dan materi ajar adalah siswa-siswa atau anak didik ialah salah satu komponen
manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar mengajar. Karena
dalam proses belajar mengajar siswa sebagi pihak yang ingin meraih cita-cita,
memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Dalam
mencapai tujuan tersebut siswa tidak luput dari adanya motivasi dari dalam diri
siswa tersebut. Motivasi merupakan faktor interen yang ada pada diri siswa.
Dengan adanya motivasi yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan prestasi
belajar matematika, karena pada dasarnya motivasi sangat berperan dalam
pemerolehan prestasi belajar pada diri siswa.
Pembelajaran secara konvensional sekarang ini sudah tidak cocok lagi
karena didalam metode ini, guru hanya mentransfer ilmu kepada anak didik dan
sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara
guru dan siswa dalam interaksi edukatif. Metode ini lebih banyak menuntut
keaktifan guru dari pada siswa.
Penggunaan metode pembelajaran yang monoton (konvensional),
dimungkinkan siswa akan mengantuk dan perhatiannya kurang karena
membosankan. Model pembelajaran harus bisa mengubah gaya belajar siswa dari
pembelajaran yang tepat membuat matematika lebih berarti, masuk akal,
menantang, menyenangkan dan cocok untuk siswa.
Gambaran permasalahan-permasalahan diatas perlu diperbaiki guna
meningkatkan motivasi, perhatian, pemahaman dan prestasi belajar siswa. Oleh
karena itu guru mampu menawarkan metode dalam mengajar yang lebih efektif
yang dapat membangkitkan perhatian siswa sehingga siswa menjadi aktif dan
termotivasi untuk belajar, serta harus diimbangi dengan kemampuan guru dalam
menguasai metode tersebut. Salah satunya adalah melalui pendekatan “SAVI”
(Somatis, Auditori, Visual, Intelektual). Unsur-unsur pendekatan SAVI adalah :
1. Somatis(S) : Belajar dengan bergerak dan berbuat.
2. Auditori(A) : Belajar dengan berbicara dan mendengar.
3. Visual(V) : Belajar dengan mengamati dan menggambarkan .
4. Intelektual(I) : Belajar dengan memecahkan masalah dan merenung.
Pembelajaran matematika dengan pendekatan SAVI bisa optimal jika
keempat unsur SAVI ada dalam satu peristiwa pembelajaran matematika.
Misalnya, siswa akan belajar sedikit tentang matematika dengan menyaksikan
presentasi (V), tetapi mereka dapat belajar lebih banyak jika mereka dapat
melakukan sesuatu (S), membicarakan atau mendiskusikan apa yang mereka
pelajari (A), serta memikirkan dan mengambil kesimpulan atau informasi yang
mereka peroleh untuk diterapkan dalam menyelesaikan soal-soal (I). Atau, siswa
dapat meningkatkan kemempuan mereka dalam mengemukakan ide (I), jika
diagram, grafik dan lain sebagainya (V) sambil mendiskusikan atau
membicarakan apa yang sedang mereka kerjakan (A). (Meier, 2002:100)
B. Identifikasi Masalah
Dalam proses pembelajaran metematika, ada beberapa komponen penting
agar siswa dapat belajar secara optimal yaitu guru, siswa, lingkungan, sarana dan
prasarana serta materi ajar.
Guru dalam proses belajar mengajar merupakan faktor kesuksesan setiap
usaha pendidikan. Sifat guru yang otoriter, suka marah, tidak menguasai materi
dengan baik, cara menerangkan yang monoton dan yang lainnya menjadi hal
yang menimbulkan kurangnya motivasi siswa dalam mempelajari matematika.
Dalam hal ini guru mempumyai peranan dalam memberikan motivasi kepada
siswa, karena motivasi berperan sangat penting dalam kegiatan utamanya dalam
proses belajar.
Siswa sebagai komponen yang lain, dalam hal ini sebagai objek dari
pendidikan berkewajiban melakukan proses belajar. Siswa yang suka melamun,
berbicara dengan siswa lainnya atau teman sebangku, suka menggangu teman
lainnya, tidak konsentrasi pada saat proses belajar berlangsung, takut untuk
bertanya dan sebagainya menunjukkan bahwa siswa mengalami gangguan dalam
belajar.
Lingkungan juga merupakan komponen yang berpengaruh besar terhadap
keberhasilan pembelajaran. Lingkungan yang dimaksud adalah peran orang tua,
yaitu dalam mendidik anak, tingkat ekonomi orang tua, keadaan sekolah dan
maksimal dalam mendidik anak dalam usahanya untuk menanamkan semangat
untuk belajar dan kesalahan dalam memilih temen untuk bergaul, akan
menyebabkan siswa mempunyai motivasi belajar yang minim, sehingga akan
didapatkan prestasi belajar yang kurang.
Komponen lain yang juga menetukan berhasilnya pembelajaran adalah
sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang diperlukan
sebagai alat bantu pada saat proses pembelajaran, misalnya alat peraga sebagai
alat bantu yang digunakan oleh guru pada saat menerangkan materi Lingkaran,
adalah diperlukan alat peraga yang berupa lingkaran yang dilengkapi dengan
unsur-unsurnya.
Materi ajar adalah komponen lain yang menetukan keberhasilan
pembelajaran. Materi ajar yang cenderung kompleks dan terlalu abstrak,
membuat siswa mengalami kesuliatan dalam memahami konsep materi yang
diajarkan. Dalam hal ini guru berperan untuk mengkongkritkan materi bahan
ajar yang terlalu abstrak dengan bantuan alat peraga yang berupa lingkaran
lengkap dengan unasur-unsurnya, agar siswa benar-benar paham dan menguasai
atas materi yang diajarkan.
C.Pembatasan Masalah
Penelitian ini difokuskan pada suatu pembelajaran melalui pendekatan
“SAVI” pada pokok bahasan Lingkaran yang akan ditinjau dari motivasi belajar
siswa agar diperoleh suatu prestasi belajar yang diinginkan.
Untuk lebih jelasnya akan diuraikan pembatasan masalah sebagai
1. Prestasi belajar matematika adalah prestasi belajar dalam bidang
matematika, melalui ulangan dengan maksud untuk memperoleh suatu
angka sehingga dapat ditentukan berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam
belajar matematika guna suatu pengambilan keputusan.
2. Pendekatan pembelajaran pada penelitian ini dibatasi pada pendekatan
pembelajaran matematika dengan pendekatan “SAVI”.
3. Pokok bahasan yang diambil pada penelitian ini adalah Lingkaran yang akan
diberikan kepada siswa kelas VIII semester II SMP.
4. Motivasi belajar adalah keadaan dalam diri siswa yang mendorong
keinginan siswa untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan
pembelajaran, yang ditandai dengan adanya keinginan siswa untuk bertanya
dan kemampuan siswa untuk menyelesaikan soal.
D.Perumusan Masalah
Terjadinya hambatan apa yang terjadi pada diri siswa dalam
pembelajaran matematika timbul karena adanya anggapan bahwa matematika
merupakan pelajaran yang sulit, menakutkan dan hanya orang-orang tertentu
saja yang mampu mempelajarinya. Berkaitan dengan hal ini, situasi, kondisi,
pengalaman atau pengaruh orang lain juga sangat menentukan motivasi
berprestasi bagi siswa. Sedangkan kemampuan dasar yang ditunjukkan oleh
sebagian guru dalam mengelola interaksi belajar yang cenderung membosankan
dan sikap yang otoriter menyebabkan timbulnya rasa takut, putus asa dan
pada saat pembelajaran harus bersikap positif untuk belajar pada siswa karena
guru merupakan sosok figur bagi siswa.
Berdasarka Latar Belakang, Identifikasi Masalah dan Pembatasan
Masalah yang dikemukakan diatas, maka perumusan masalah penelitian ini
dapat dituliskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar matematika pada pokok
bahasan Lingkaran melalui pembelajaran dengan pendekatan “SAVI” dan
pendekatan konvensional?
2. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar matematika pokok bahasan
Lingkaran ditinjau dari motivasi belajar siswa?
3. Apakah terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi
belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan
Lingkaran?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan mengetahui perbedaan pengajaran
matematika dengan pendekatan “SAVI” dan pengajaran konvensional pada
pokok bahasan Lingkaran ditinjau dari motivasi belajar siswa.
Tujuan secara khusus dapat dirinci sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika pokok bahasan
Lingkaran melalui pembelajaran dengan pendekatan “SAVI” dan pendekatan
konvensional.
2. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika pokok bahasan
3. Untuk mengetahui interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi
belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan
Lingkaran.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini secara teoritis dapat bermanfaat sebagai salah satu
alternatif untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika
melalui pendekatan SAVI dan meningkatkan prestasi belajar siswa.
Secara praktis diharapkan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai
berikut :
1. Bagi guru sebagai bahan masukan dan pertimbangan untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa melalui penggunaan dan pemilihan pendekatan dalam
mengajar.
2. Sebagai masukan bagi calon pendidik tentang penggunaan pendekatan
“SAVI” pada pokok bahasan Lingkaran.
3. Bagi siswa sebagai pemicu motivasi belajar sehingga siswa dapat belajar
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dikemukakan mengenai Tinjauan Pustaka, Tinjauan
Teori, Kerangka Berfikir dan Hipotesis. Tinjauan Pustaka merupakan uraian
sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang telah dikemukakan oleh peneliti
terdahulu dan hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Kajian Teori
yang akan dipaparkan adalah motivasi belajar siawa dalam pembelajaran
matematika dengan pendekatan “SAVI”. Kerangka Berfikir berisi konsep yang
akan digunakan untuk menjawab masalah yang akan diteliti, disusun berdasarkan
teoritis dan kajian hasil penelitian yang telah dikemukakan.
A. Tinjauan Pustaka
Penelitian mengenai strategi pembelajaran lebih cenderung merupakan
penelitian aspek psikologi dari suatu sistem atau struktur. Banyak penelitian yang
telah dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran matematika
tersebut adalah :
Nugroho ( 2006 : 73 ) melalui penelitiannya tentang Peningkatan
Kreatifitas Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melelui Pendekatan “SAVI”
menyimpulkan bahwa dengan melakukan percobaan belajar SAVI siswa semakin
aktif, kreatif, dan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan
mengalami peningkatan dalam belajar matematika.
Hikmah ( 2008 : 70 ) mealui penelitiannya tentang Peningkatan Minat
Belajar SIswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan “SAVI”
Dengan Mendayagunakan Alat Peraga di SMP N 1 Kartasura menyimpulkan
bahwa pembelajaran melalui pendekatan SAVI dengan menggunakan alat peraga
terutama pada pokok bahasan kubus dan balok, dapat meningkatkan minat belajar
siswa. Dengan meningkatkan minat siswa maka perasaan senang, perhatian,
kemauan dan perlakuan yang positif untuk mempelajari matematika ikut
meningkat, sehingga dapat mendorong peningkatan prestasi matematika siswa.
Wahyuningsih (2003 : 66 ) melakukan penelitian mengenai Perbedaan
Prestasi Belajar Matematika Antara Penggunaan Metode Diskusi Dengan
Menggunakan LKS Dengan Metode Konvensional Pada Pokok bahasan
Lingkaran Ditinjau dari Motivasi Belajar Matematika. Hasilnya adalah ada
perbedaan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan lingkaran ditinjau dari
motivasi belajar siswa.
Hasil penelitian yang telah dibahas, menyimpulkan bahwa prestasi belajar
matematika dipengaruhi oleh faktor penggunaan pendekatan pembelajaran dan
motivasi siswa, yang dapat dipandang dari dari berbagai segi antara lain :
Penelitian Nugroho, variabel yang diteliti adalah keaktivan siswa. Penelitian
Hikmah, variabel yang diteliti adalah penguanaan alat peraga dan minat belajar
siswa. Penelitian Wahyuningsih menitik beratkan pada penggunaan metode
dalam belajar. Sedangkan penalitian yang akan penulis lakukan adalah prestasi
belajar siswa melalui pendekatan SAVI yang ditinjau dari motivasi belajar siswa.
Untuk melihat lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini.
Tabel 2.1
Aspek yang diteliti Nama Peneliti
Kreatif Prestasi Minat
Belajar Alat
Peraga
Motivasi Pend.
SAVI Met.
Diskusi
Media
LKS
Nugroho √ √
Hikmah √ √ √ √
Wahyuningsih √ √ √ √
Ika √ √ √
B. Kajian Teori
1. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan SAVI
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang menyediakan kondisi yang
merangsang dan mengarahkan kegiatan belajar si-pebelajar sebagai subyek
belajar untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang
dapat membawa perubahan tingkah laku maupun kesadaran diri sebagai
pribadi (Kamulyan dan Surtikanti,1999:1)
Sedangkan menurut konsep komunikasi, pembelajaran adalah proses
komunikasi fungsional antara siswa derngan guru dan siswa dalam rangka
perubahan sikap dan pola pikir yang akan menjadi kebiasaan bagi siswa yang
bersangkutan. Jadi pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang
memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara
optimal, dengan demikian proses belajar bersifat internal dan unik dalam diri
individu siswa, sedangkan proses pembelajaran bersifat eksternal yang
Tidak semua metode mengajar dapat mewakili wahana pencapaian
tujuan pendidikan. Dalam kenyataanya, banyak kelemahan dan hambatan
pembelajaran dikelas terjadi antara guru dengan siswa ataupun antar siswa,
misalanya siswa kurang memperhatikan dan kurang memahami materi yang
diajarkan oleh guru. Untuk mengatasi kelemahan dan hambatan tersebut
maka dapat menerapkan pendekatan belajar SAVI.
Pembelajaran dengan pendekatan SAVI adalah pembelajaran dengan
menggabungkan gerakan fisik dan aktifitas intelektual serta melibatkan
semua indera yang berpengaruh besar dalam pembelajaran.
Unsur-unsur pendekatan SAVI adalah belajar Somatis, belajar
Auditori, belajar Visual, dan belajar Intelektual. Jika keempat unsur SAVI
ada dalam setiap pembelajaran, maka siswa dapat belajar secara optimal.
a. Belajar Somatis.
Belajar somatis berarti belajar dengan indera peraba, kinetis,
praktis melibatkan fisik dan menggunakan serta menggunakan tubuh
sewaktu belajar. Menurut penelitian, tubuh dan pikiran bukan merupakan
dua entitas yang terpisah. Keduanya adalah satu. Intinya, tubuh adalah
pikiran dan pikiran adalah tubuh. Menghalangi fungsi tubuh dalam belajar
berarti kita menghalangi fungsi pikiran sepenuhnya.
Untuk merangsang hubungan pikiran dan tubuh dalam
pembelajaran matematika, maka perlu diciptakan suasana belajar yang
dapat membuat siswa bangkit dan berdiri dari tempat duduk dan aktif
siswa diminta oleh guru untuk menggambar bentuk sebuah Lingkaran di
papan tulis yang sudah diketahui jari-jari (r), diameter (d), keliling atau
luas.
b. Belajar Auditori.
Belajar auditori berarti belajar dengan melibatkan kemampuan
auditori (pedengaran). Ketika telinga menangkap dan menyimpan
informasi auditori, beberapa area penting di otak menjadi aktif.
Dengan merancang pembelajaran matematika yang menarik
saluran auditori, guru dapat melakukan tindakan seperti mengajak siswa
membicarakan materi apa yang sedang dipelajari. Siswa diminta
mengungkapkan pendapat atas informasi yang telah didengarkan dari
penjelasan guru. Dalam hal ini siswa diberi pertanyaan oleh guru tentang
materi yang telah diajarkan. Misalnya, siswa diminta menjelaskan apa
yang disebut dengan Lingkaran, tembereng, talibusur dan juring.
c. Belajar Visual.
Belajar visual adalah belajar dengan melibatkan kemampuan
visual (penglihatan), dengan alasan bahwa didalam otak terdapat lebih
banyak perangkat memproses informasi visual daripada indera yang lain.
Dalam merancang pembelajaran matematika yang menarik
kemampuan visual, guru dapat melakukan tindakan seperti meminta siswa
menggunakan alat peraga, sehingga siswa bisa mengetahui apa yang
disebut jari-jari (r), diameter (d), dan unsur-unsur lingkaran yang lain.
d. Belajar Intelektual.
Belajar intelektual berarti menunjukkan apa yang dilakukan siswa
dalam pikiran mereka secara internal ketika mereka menggunakan
kecerdasan untuk merenungkan suatu pengalaman dan menciptakan
hubungan makna, rencana dan nilai dari pengalaman tersebut. Belajar
intelektual adalah bagian untuk merenung, mencipta, memecahkan
masalah dan membangun makna. Dalam proses belajar Intelektual, siswa
diminta mengerjakan soal-soal latihan dari materi Lingkaran yang telah
dijelaskan oleh guru.
2. Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Konvensional
Pengajaran konvensional atau pengajaran tradisional adalah
pengajaran yang diberikan oleh guru kepada sejumlah murid secara
bersama-sama dengan cara yang telah biasa dipakai.
Ceramah adalah suatu cara penyampaian informasi secara lisan dari
seseorang kepada sejumlah pendengar disuatu ruangan. Kegiatan berpusat
pada penceramah dan komunikasi yang terjadi hanya satu arah, dari
pembicara kepada pendengar. Penceramah mendominasi seluruh kegiatan,
sedang pendengar hanya memperhatikan dan membuat catatan seperlunya.
Metode ceramah merupakan metode mengajar yang paling banyak
metode ini dianggap paling murah dilaksanakan atau karena metode-metode
lain yang belum dikenal.
Dalam metode ceramah, guru memegang peranan utama dalam
menentukan isi dan urut-urutan langkah dalam menyampaikan isi atau materi
tersebut kepada siswa. Pada pengajaran ini, guru mendominasi kegiatan
belajar mengajar, mendefinisikan pengertian dan penjelasan rumus-rumus
dilakukan sendiri oleh guru. Pemberian contoh diberikan dan dikerjakan
sendiri oleh guru. Langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh siswa.
Mereka hanya meniru cara kerja dan penyelesaian yag dilakukan oleh guru.
3. Motivasi Belajar Siswa
a. Motivasi
Hakekat motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan
seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang
menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan
dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasari atas
motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang
mendasarinya.
Motivasi terjadi apabila seseorang mempunyai keinginan dan
kemauan untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan dalam rangka
mencapai tujuan tertentu Motivasi merupakan konsep hipotesis untuk
suatu kegiatan yang dipengaruhi oleh persepsi atau tingkah laku
seseorang untuk mengubah situasi yang tidak memuaskan atau tidak
Motivasi dipengaruhi oleh keadaan emosi seseorang. Guru dapat
memberikan motivasi siswa dengan dengan melihat suasana emosional
siswa tersebut. Menurutnya, motivasi berprestasi dimiliki oleh setiap
orang, sedangkan intensitasnya tergantung pada kondisi mental orang
tersebut.
Berdasarkan teori-teori motivasi yang telah dikemukakan diatas
dapat disimpulkan, motivasi adalah dorongan internal dan eksternal dalam
diri seseorang untuk mengadakan perubahan tingkah laku, yang
mempunyai indikator sebagai berikut : (1) Adanya hasrat dan keinginan
untuk melakukan kegiatan, (2) adanya dorongan dan kebutuhan
melakukan kegiatan, (3) Adanya harapan dan cita-cita, (4) Penghargaan
dan penghormatan atas diri sendiri, (5) Adanya lingkungan yang baik, dan
(5) Adanya kegiatan yang menarik.
b. Belajar
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan
latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik
yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Bahkan
meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Kegiatan belajar
mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan
belajar mengajar, menilai proses hasil belajar, kesemuanya termasuk
dalam cakupan tanggung jawab guru. Jadi, hakikat belajar adalah
Pendapat Uno (2007) tentang pengertian balajar : (1)
Memodifikasi atau memperteguh kelekuan melalui pengalaman, (2) suatu
proses perubahan tingkah laku individu dengan lingkunganya, (3)
Perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan,
penggunaan dan penilaian, atau mengenai sikap dan nilai-nilai
pengetahuan dan kecakapan dasar, yang terdapat dalam berbagai bidang
studi, atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau
pengalaman yang terorganisasi, (4) Belajar selalu menunjukkan suatu
proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik
atau pengalaman tertentu (Uno, 2007:7-9).
Uno (2007) menjelaskan lebih jauh bahwa belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Uno, 2007:78-79).
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
llingkungannya (Slameto, 2003:2).
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat
latihan dan pengalaman (Hamalik, 2004:154).
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Ngalim
a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut
faktor individual.
b. Faktor yang ada di luar individu yang kita faktor sebut faktor sosial.
Yang termasuk ke dalam faktor individual antara lain kematangan
atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi.
Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga
atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat
yang dipergunakan dalam belajarnya, lingkungan dan kesempatan
yang tersedia, dan motivasi sosial.
Dari beberapa teori belajar yang dikemukakan diatas, dapat
dirangkum bahwa belajar merupakan suatu pengalaman yang diperoleh
berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkunganya. Belajar
menunjukkan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi
seseorangberdasarkan praktik atau pengalaman tertentu. Sedangkan dari
beberapa definisi tantang belajar, dapat dirumuskan bahwa belajar adalah
proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan interaksi
antara individu dan lingkungannya yang dilakukan secara formal,
informal, dan non formal.
c. Motivasi Belajar Siswa
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relative
penguatan (reinforced practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai
tujuan tertentu.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa
hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan
akan ciat-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya
penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar
ayang menarik. Tetapi harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan
oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk
melakukan aktifitas belajar yang lebih giat dan semangat.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal
pada siswa-siawa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
mendukung.
Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
(1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) Adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar, (3) Adanya harapan dan cita-cita masa depan,
(4) Adanya penghargaan dalam belajar, (5) Adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar, (6)Adanya lingkungan bel;ajar yang kondusif,
sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Motivasi belajar siswa merupakan faktor utama yang menentukan
keberhasilan belajarnya. Kadar motivasi ini banyak ditentukan oleh kadar
kebermaknaan bahan pelajaran dan kegiatan pembelajaran siswa yang
kegiatan pembelajaran memiliki peranan yang amat penting dalam
keberhasilan belajar siswa. (Djamarah, 2002:80).
Motivasi adalah “pendorong” suatu usaha yang didasari untuk
mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk
bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu
(Purwanto, 2006:71).
Tujuan motivasi bagi seorang guru adalah untuk menggerakan
atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan kemajuan untuk
meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan
sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapakan di dalam kurikulum
sekolah (Purwanto, 2006:73).
d. Peranan Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan
menjelaskan prilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang
belajar.
1). Peranan Motivasi dalam Menentukan Penguatan Belajar.
Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila
seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang
memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan
hal-hal yang pernah dilaluinya.
2). Peranan Motivasi dalam Memperjelas Tujuan Belajar.
Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat
sesuatu, jika yang dipelajari itu setidaknya sudah dapat diketahui atau
dinikmati manfaatnya bagi anak.
3). Motivasi Menentukan Ketekunan Belajar.
Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu,
akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan
harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa
motivasi untuk belajar menyebabkan seseorang tekun belajar.
Sebaliknya, apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi
untuk belajar, maka dia tidak tahan lama belajar. Dia mudah tergoda
untuk mengerjakan hal yang lain dan bukan belajar. Itu berarti
motvasi sangat berpengaruh terhadap ketahanan dan ketekunan belajar
(Uno, 2007:27-28).
4. Prestasi Belajar Matematika
Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang
akan dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang
dapat me4ncerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam
periode tertentu (Tirtonegoro, 2001:43).
Prestasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Adapun faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa menurut Slameto
(2003 : 54-60) adalah:
a.Faktor Intern
1). Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun
yang tidak berfungsi sebagai mestinya, seperti cacat tubuh,
mengalami sakit dan sebagainya
2). Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh dari pengalaman, terdiri atas:
a) Faktor intelektif yang mempunyai potensial, yaitu kecerdasan
dan bakat serta faktor kecakapan nyata dan potensi yang
dimiliki oleh siswa.
b) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu
seperti sikap, motivasi, emosi dan penyesuaian materi.
b.Faktor ekstern
Faktor ekstern meliputi:
1). Faktor sosial, terdiri atas lingkungan keluarga, lingkungan
seolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan kelompok;
2). Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan,
tegnologi dan kesenian;
3). Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar
dan iklim;
4). Faktor spiritual dan keagamaan;
5. Materi Lingkaran
Lingkaran adalah himpunan titik yang berjarak sama terhadap suatu
titik tertentu dimana titik tersebut disebut titik pusat sedangkan jaraknya
Gambar 2.1 bagian-bagian lingkaran.
Keterangan:
Titik O disebut titik pusat lingkaran.
Garis OA, OB dan OC disebut jari-jari lingklaran.
Garis AB disebut diameter lingkaran.
Garis lurus PR atau ruas garis yang menghubungkan titik P dan titik R
disebut tali busur lingkaran.
Garis lengkung PR atau garis lengkung yang menghubungkan titik P dan titik
R disebut busur lingkaran atau panjang busur.
Daerah yang dibatasi oleh dua buah jari-jari OA, OC dan busur lingkaran Ac
disebut juring lingkaran.
Daerah yang dibatasi tali busur PR disebut tembereng.
a) Keliling lingkaran
Melalui percobaan mengukur keliling suatu benda yang
berbentuk lingkaran maka dapat ditemukan nilai perbandingan antara
keliling lingkaran, diameter, jari-jari dan nilai pendekatan ( π ) yaitu π
= 3.14 atau
7 22
sehingga dapat ditemukan rumus keliling lingkaran
yaitu :
P
A B
C
R
O
Andrinawan
, Sugijono
K = 2 π r atau K = π d.
Dengan K = keliling lingkaran
r = jari-jari lingkaran
d = diameter lingkaran
π = 3,14 atau
7 22
nilai pendekatan
b) Luas lingkaran
Untuk menemukan luas daerah lingkaran dapat dilakukan
melalui percobaan memasang juring-juring lingkaran dan
menyusunnya menjadi mirip persegi panjang. Caranya yaitu
memotong juring-juring lingkaran pada gambar di bawah ini dengan
membuat garis tengah sebanyak 6 buah yang saling membentuk sudut
30° sehingga didapat 12 buah juring yang sama besar. Salah satu
juring dibagi dua sehingga sudut pusatnya masing-masing menjadi
15°, kemudian gunting dan disusun tiap juring sehingga membentuk
gambar mirip persegi panjang. Seperti langkah-langkah gambar di
bawah ini:
Gambar 2.2
Percobaan menemukan rumus luas daerah lingkaran
Cunayah (2007, 213)
½ k
a b c d e f
Luas daerah lingkaran = Luas daerah persegi panjang
L = panjang x lebar = ½ k x r = ½ x 2 π x r
L = π r2
Karena r = ½ d maka luas daerah lingkaran dapat diubah menjadi
L = π r2= π (½ d)2
= π (½ d x ½ d)
= π ¼ d2 = ¼ π d2 Hadi (2007, 163
C. Kerangka Pikiran
Berdasarkan penyajian deskripsi teoritik dapat disusun suatu kerangka
berfikir untuk memperjelas arah dan maksud penelitian. Kerangka berfikir ini
disusun berdasarkan variabel yang dipakai dalam penelitian yaitu pendekatan
pembelajaran, motivasi belajar dan prestasi belajar.
Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari prestasi belajar
siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa diantaranya adalah
pendekatan pembelajaran yang digunakan guru dan motivasi belajar siswa.
Penggunaan pendekatan pembelajaran dalam, proses belajar mengajar
sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Keanekaragaman pendekatan
mengajar yang ada pada saat ini merupakan alternatif yang dapat digunakan oleh
guru untuk memilih pendekatan mana yang sesuai dengan materi yang akan
disampaikan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah lingkaran.
Lingkaran merupakan materi yang penerapannya banyak ditemui dilingkungan
sekitar sehingga pembelajarannya akan lebih mudah dipahami jika menggunakan
Dalam penelitian ini digunakan pembelajaran dengan pendekatan SAVI
yaitu pembelajaran dengan menggabungkan gerakan fisik dan aktifitas intelektual
serta melibatkan semua indera yang berpengaruh besar dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran SAVI, guru menyatukan keempat unsur SAVI dalam satu
pembelajaran matematika. Pembelajaran dimulai dengan guru memberitahukan
materi yang akan diajarkan dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Guru
kemudian membahas materi dengan ceramah dan tanya jawab sebagai bentuk dari
penerapan belajar Auditori (A). Guru memperjelas dalam menerangkan materi
dengan menggunakan alat peraga berupa Lingkaran yang dilengkapim dengan
unsur-unsurnya sebagai bentuk dari penerapan belajar Visual (V). Selanjutnya,
guru memberikan beberapa soal yang berkaitan dengan materi lingkaran yang
telah diajarkan, untuk dikerjakan dalam diskusi kelompok, yang setiap kelompok
tediri dari dua siswa atau dalam satu meja, kemudian mempresentasikan. Secara
bersama-sama dengan bimbingan guru, semua kelompok mengevaluasi hasil
pekerjaan kemudian setelah dikoreksi hasil dikumpulkan, sebagai bentuk belajar
Somatis (S). Sebagai kegiatan akhir, guru memberikan latihan soal dengab materi
lingkaran kepada siswa untuk dikerjakan secara individu sebagai bentuk belajar
Intelektual (I).
Selain pendekatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru, faktor lain
yang mempengaruhi hasil belajar adalah motivasi belajar siswa. Motivasi belajar
siswa merupakan faktor psikis dari dalam diri siswa, yang dapat menumbuhkan
semangat untuk belajar. Dengan adanya motivasi belajar yang tinggi, maka akan
Pendekatan pembelajaran yang sesuai dan adanya motivasi belajar kepada
siswa, akan membantu anak memperoleh suatu prestasi belajar yang diharapakan.
Kerangka berfikir dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.3
Alur Kerangka Berfikir
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan Kerangka Berfikir tersebut, maka hipotesis yang muncul
dalam penelitian ini adalah :
1. Terdapat perbedaan prestasi belajar pada pokok bahasan Lingkaran
ditinjau dari perbedaan penggunaan pendekatan pembelajaran.
2. Terdapat perbedaan prestasi belajar pada pokok bahasan Lingkaran
ditinjau dari motivasi belajar siswa.
3. Terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi
belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan
Lingkaran.
Pendekatan yang dipakai:
a. Pendekatan pembelajaran SAVI b. Pembelajaran konvensional
Prestasi belajar
Motivasi Belajar siswa: a. Tinggi.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara-cara atau langkah-langkah yang akan
dilakukan oleh peneliti. Metode penelitian ini lebih cenderung sebagai
pertanggung jawaban mengenai meode-metode yang dipergunakan selama
penelitian berlangsung dari awal sampai selesai. Tentu saja ketepatan dan
kejelasan mengenai metode yang dipergunakan dalam penelitian merupakan
salah satu bagian yang ikut menentukan tingkat kesahihan atau kebenaran hasil
penelitian. Uraian mengenai pertanggung jawaban metode-metode yang
digunakan melibatkan pembahasan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subyek penelitian (populasi, sampel dan sampling), teknik
pengumpulan data, instrument penelitian dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan
membandingkan antara kelas eksperimen, yaitu kelas yang menggunakan
pedekatan pembelajaran SAVI dengan kelas kontrol yang menggunakan
pendekatan pembelajaran konvensional. Selanjutnya kedua kelas dievaluasi
untuk melihat perubahan / peningkatan yang terjadi terhadap prestasi belajar
matematika setelah mendapat perlakuan pendekatan pembelajaran SAVI dengan
yang belum mendapat perlakuan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1
Wuryantoro Kabupaten Wonogiri. Alasan mengambil tempat penelitian ini
adalah sekolahan ini mempunyai prestasi cukup baik dan letaknya yang
strategis.
2. Waktu Penelitian
Kegiatan Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan
Maret tahun 2009, dengan perincian dapat dilihat pada table 3.1 berikut:
Tabel.3.1
Januari Februari Maret April Waktu
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Pelaksanaan
Analisis Data
Penyusunan Laporan
C. Subyek Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006: 130).
Populasi adalah wilayah yang terdiri atas obyek atau subyek yang
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono,
2006: 55).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII, yang
terdiri dari 5 kelas di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Wuryantoro
Kabupaten Wonogiri tahun 2008/2009.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi (Arikunto,
2006:131). Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2006: 56).
Penelitian ini, mengamati sampel sebanyak 2 kelas yaitu VIIIB
sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIID sebagai kelas kontrol dengan
masing-masing kelas berjumlah 40 siswa.
3. Sampling
Sampling adalah cara atau teknik yang digunakan untuk mangambil
(menentukan) sampel. Teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan
adalah random sampling, dimana setiap anggota populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel (Sugiyono,2006:57). Disini 5
kelas yang menjadi populasi diberi undian untuk diambil dua kelas sebagai
sampel. Alasan penulis menggunakan random sampling adalah :
a. Memberikan hak yang sama kepada setiap kelas dalam populasi untuk
menjadi anggota sampel.
b. Pelaksanaannya tidak dipengaruhi oleh unsur subyektifitas.
4. Uji Keseimbangan
Dalam memperoleh data dipergunakan metode tes dan dokumentasi.
Sebelum mengadakan penelitian dilakukan uji matching antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui apakah kedua kelas tersebut
dalam keadaan seimbang atau tidak. Uji matching ini diambil dari nilai
raport bidang studi matematika kelas VIII Semester 1 SMP Negeri 1
Wuryantoro.
Perhitungan untuk rumus uji-t pada uji keseimbangan menggunakan
bantuan komputer program SPSS For Win 11.5. (Dengan data
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4)
Untuk kelas eksperimen dengan jumlah sampel 40 siswa diperoleh
rata-rata 70.10 dan standar deviasinya 2.9509 sedangkan untuk kelas kontrol
dengan sampel 40 siswa diperoleh rata-rata 68.9750 dan standart deviasinya
2.8328.
Hasil uji keseimbangan yang menggunakan uji t (independent sample
t test ) didapat thitung sebesar 1.739, sedangkan ttabel sebesar 1,991 pada taraf
signifikansi 0,05 (5%). Karena thitung < ttabel maka H0 diterima jadi
disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki
kemampuan awal yang sama atau seimbang (tidak terdapat perbedaan),
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang dibutuhkan
dalam penelitian ini, maka penulis menentukan metode pengumpulan data yang
sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Pada penelitian ini, untuk
pengumpulan data penulis menggunakan metode pokok dan metode Bantu.
Metode pokok yang yang penulis gunakan adalah meode dokumentasi.
1. Metode Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002:128).
Dalam penelitian ini akan digunakan jenis angket yang
digunakan untuk memperoleh jawaban responden tentang dirinya
sendiri dan jawabannya telah disediakan, sehingga responden tinggal
memilih alternative jawabannya. Angket ini dugunakan untuk
meneliti motivasi belajar metematika siswa.
2. Metode Tes
Menurut Arikunto (2002:127) tes adalah serentetan pertanyaan
atau latihan atau data lain yang digunakan untuk mengukur
ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh individu atau kelompok. Metode tes ini digunakan untuk
mengetahui prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan
3. Metode Dokumentasi
Menurut Arikunto (2002:135), metode dokumentasi adalah
cara yang digunakan untuk mengetahui segala sesuatu dengan melihat
catatan-catatan, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan obyek
yang diteliti. Pada penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk
mengetahui data mengenai nilai semester 1 bidang studi matematika
untuk uji keseimbangan dan daftar nama siswa.
E. Definisi Operasional
1. Definisi Operasional Variabel
a. Pembelajaran dengan Pendekatan SAVI
Metode pembelajaran matematika dengan pendekatan SAVI
yaitu cara belajar yang melibatkan seluruh indera, belajar dengan
bergerak aktif secara fisik dan membuat seluruh tubuh atau pikiran ikut
terlibat dalam proses belajar. Unsur-unsur penddekatan SAVI adalah
belajar Somatis, belajar Auditori, belajar Visual, dan belajar Intelektual.
Tindakan guru yang dilakukan dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan SAVI
adalah dengan menyatukan keempat unsur SAVI ada dalam satu
pembelajaran matematika.
Fase-fase dalam pembelajaran metematika dengan
menggunakan pendekatan SAVI adalah sebagai berikut :
Fase 1 : Pembukaan
Fase 3 : Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Fase 4 : Guru membahas materi dengan metode ceramah dan
tanya jawab sebagai bentuk dari penerapan belajar
Auditori (A)
Fase 5 : Guru memperjelas dalam menerangkan materi dengan
menggunakan alat peraga sebagai bentuk dari
penerapan belajar Visual (V)
Fase 6 : Guru memberikan kegiatan berupa diskusi kelompok,
presentasi atas hasil diskusi kemudian pengumpulan
hasil diskusi sebagai bentuk belajar Somatis(S)
Fase 7 : Guru memberikan latihan soal kepada siswa sebagai
bentuk belajar Intelektual (I)
Fase 8 : Penutup
b. Pembelajaran dengan konvensional
Pembelajaran konvensional adalah proses belajar mengajar
dan penyampaian pelajaran masih menggunakan sistem yang biasa yaitu
sistem ceramah.
Ceramah adalah suatu cara penyampaian informasi secara
lisan dari seseorang kepada sejumlah pendengar disuatu ruangan.
Kegiatan berpusat pada penceramah dan komunikasi yang terjadi hanya
satu arah, dari pembicara kepada pendengar. Penceramah mendominasi
seluruh kegiatan, sedang pendengar hanya memperhatikan dan membuat
Dalam metode ceramah, guru memegang peranan utama
dalam menentukan isi dan urut-urutan langkah dalam menyampaikan isi
atau materi tersebut kepada siswa. Pada pengajaran ini guru mendominasi
kegiatan belajar mengajar, definisi dan rumus serta pembuktian dalil
dilakukan sendiri oleh guru. Contoh-contoh diberikan dan dikerjakan pula
oleh guru. Langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh siswa. Mereka
meniru cara kerja dan cara penyelesaian yang dilakukan oleh guru.
Dalam pembelajaran konvensional terdapat tiga langkah yaitu
sebagai berikut:
1). Fase-1 : Guru menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
2). Fase-2 : Guru memberikan latihan-latihan.
3). Fase-3 : Guru mengevaluasi latihan tersebut bersama-sama murid.
c. Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar yang dimaksud adalah keadaan diri siswa
yang mendorong keinginan siswa untuk melakukan kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan pembelajaran, yang ditandai dengan adanya keinginan
siswa untuk mengajukan dugaan dan kemampuan siswa dalam
menyelesaiakan soal.
Aspek-aspek motivasi ini melipuiti: Motivasi siswa untuk
mengajukan dugaan dan motivasi siswa dalam menyelesaikan masalah.
Adapun indikator motivasi belajar ini adalah sebagai berikut:
1). Keinginan siswa untuk bertanya
3). Kemampuan siswa untuk mengerjakan soal latihan.
d. Prestasi Belajar Matematika
Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar
yang akan dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat
yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak
dalam periode tertentu
Prestasi belajar dalam bidang matematika melalui ulangan
dengan maksud untuk memperoleh suatu angka sehingga ditentukan
berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam belajar matematika guna suatu
pengambilan keputusan.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa tes untuk
memperoleh data tentang motivasi dan hasil belajar matematika siswa. Adapun
proses pengembangan instrumen adalah sebagai berikut :
1. Angket Motivasi
Dalam penelitian ini metode angket digunakan untuk menyimpulkan data
mengenai motivasi belajar matematika.
a. Tahap Penyusunan
1) Menyusun kisi-kisi instrumen yaitu kisi-kisi angket motivasi.
2) Menyusun angket berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.
3) Prosedur pemberian skor berdasarkan tingkat motivasi belajar
matematika siswa yaitu :
1) Jawaban a mendapatkan skor 4
2) Jawaban b mendapatkan skor 3
3) Jawaban c mendapatkan skor 2
4) Jawaban d mendapatkan skor 1
b) Angket negatif
1) Jawaban a mendapatkan skor 1
2) Jawaban b mendapatkan skor 2
3) Jawaban c mendapatkan skor 3
4) Jawaban d mendapatkan skor 4
b. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar
Tabel 3.2
1 Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil
1, 2,3, 5 4 5
2 Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
8, 9, 11 6, 7, 10 6
3 Adanya harapan dan cita-cita masa depan
12 13, 14, 15, 4
4 Adanya penghargaan dalam belajar
17, 18 16, 19 4
5 Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
22, 23 20, 21, 24, 25
6
6 Adanya lingkungan belajar yang kondusif
26, 28, 29, 27, 30 5
Jumlah 15 15 30
c. Penentuan Batas Kelompok
Batas kelompok ditentukan dengan terlebih dahulu menghitung standar
SD =
⎟
= tiap skor dikuadratkan lalu dijumlahkan kemudian dibagi N
⎟
X 2 = semua skor dijumlahkan, dibagi N, lalu dikuadratkan.
Penentuan batas kelompok untuk :
Motivasi tinggi = X > X + SD
Motivasi sedang = X - SD < x < X + SD
Motivasi rendah = x < X - SD ( Arikunto, 2007 : 265 )
2. Tes prestasi belajar
a. Tahap Penyusunan
1) Menentukan materi yang akan digunakan untuk membuat soal.
2) Menentukan bentuk soal yang akan dibuat yaitu obyektif.
3) Menyusun tabel kisi-kisi soal tes.
4) Menjabarkan kisi-kisi dalam butir-butir soal.
5) Prosedur pemberian skor untuk jawaban tes sebagai berikut: nilai 1
jika benar 0 jika salah.
6) Uji coba tes.
b. Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar
Tabel 3.3
Kisi-kisi Tes Prestasi Belajar
No TIU Pokok
Bahasan
Sub Pokok
Bahasan
Materi Indikator No item
1 Siswa dapat
dan luas juring
lingkaran
- Siswa dapat menyebutkan
bagian-bagian lingkaran
seperti jari-jari, diameter,
busur, juring, tembereng
dan sebagainya.
- Siswa dapat menyatakan
dan menggunakan rumus
keliling lingkaran.
- Siswa dapat menggunakan
perbandingan untuk
mengetahui besar keliling
lingkaran dari dua buah
benda yang berbentuk
lingkaran.
- Siswa dapat menghitung
nilai perbandingan antara
2 buah benda yang
berbentuk lingkaran.
- Siswa dapat menyatakan
dan menggunakan rumus
luas lingkaran.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes
hasil belajar. Sebelum tes hasil belajar diberikan kepada sampel penelitian