Pengertian Presentasi
Penyajian/presentasi materi misalnya
ttg masalah kes lengkap dg data,
illustrasi menarik serta renana
program pemecahan masalah
Presentasi interaktif adalah metode
Kelebihan & kelemahan presentasi
interaktif
Kelebihan
Bila dirancang dg baik, hasilnya efektif
Dpt menyampaikan sejumlah besar
informasi dalam waktu singkat
Dpt digunakan untuk peserta yg banyak
Fasilitator mengendalikan materi &
Kelebihan & kelemahan presentasi
interaktif
Keterbatasan
Fasilitator dan peserta tidak mampu menjaga
konsentrasi dlm waktu cukup lama
Kontribusi & keterlibatan peserta minimal
Kecepatan penyampaian materi dikendalikan
fasilitator
Informasi dijejalkan melampai kapasitas
Langkah-langkah Presentasi
Langkah-langkah Presentasi
1.
Tentukan tujuan presentasi
•
Apakah presentasi anda untuk :
Membujuk
Menginformasikan hal-hal yg baru Meyakinkan
Memberi instruksi menghimbau
•
Tuliskan tujuan presentasi dlm bentuk
pernyataan
Isi presentasi
2.
Siapa sasaran presentasi
•
Apakah orang tua/muda
•
Apakah mereka orang teknik /umum
•
Apakah mereka eksekutif/administrasi
•
Apakah mereka memiliki pengetahuan
tentang subyek yang akan dipresentasikan
3.
Rancang penutup presentasi
•
Penutup/kesimpulan adl bagian terpenting
sebuah presentasi
•
Tujuan presentasi diterjemahkan ke dlm
penutup adl alasan mengapa presentasi
diselenggarakan
4.
Ciptakan Pembuka Presentasi yg Menarik
•
Pembuka presentasi bagian terpenting
nomor dua setelah penutup (2 menit)
Tanyakan pertanyaan2 provokatif
Gunakan pernyataan populer yg relevan
dg materi
Pakai fakta atau angka statistik yg
menghentak
Sentuh hal yg menarik minat misal cerita
pengalaman pribadi yg relevan dg materi
Kaitkan dg hal2 baru terjadi yg ada
relevansinya
Pastikan pertanyaan2 berikut telah terjawab :
• Mengapa kita semua berada di tempat ini • Apa agendanya
• Apa yg ingin dijual
• Apa manfaatnya bagi pendengar
• Hal2 yg harus dihindari
Jangan gunakan humor jika anda bukan humoris
Jangan berikan penjelasan kamus kata2 dari materi anda
Jangan katakan “saya senang di sini bersama anda”
Perkembangan sebuah kelompok selalu
berbeda antara satu dengan yang lain.
Ada beberapa cara yang dapat ditempuh
untuk membangun sebuah kelompok.
◦ Forming
◦ Informing
◦ Storming
◦ Norming
◦ Mourning
Forming
Forming
Tahap orang berkumpul dan membentuk
sebuah kelompok.
Mungkin ada yang mengikuti pertemuan
karena penugasan.
Mungkin ada beberapa peserta yang masih
diliputi perasaan keraguan dan was-was. Apakah saya akan bisa cocok dengan yang lain?
Sebagai fasilitator harus dapat memastikan
agar mereka merasa nyaman.
Berikan perhatian secara khusus kepada
peserta.
Beri waktu kepada mereka untuk saling
berkenalan dan anda juga
Informing
Informing
Tahap penjelasan di mana anggota
kelompok diberi penjelasan tentang
tujuan dari tugas yang akan
dilakukan.
Ada interaksi antar anggota karena
mereka sadar bahwa mereka menuju
pada tujuan yang sama.
Sebagai fasilitator Anda dapat mencari
titik pijak yang sama, dan membentuk
sendiri visi, misi serta tujuan
kelompok.
Gunakan kegiatan-kegiatan
Storming
Storming
Pada tahapan ini adalah dimulainya membangun
peran di antara masing-masing peserta.
Tahapan ini adalah sebuah fase yang sangat
penting karena sangat mungkin dalam tahapan ini akan terjadi tarik menarik, uji coba dan
bahkan terjadinya konflik.
Benturan antar pribadi sangat mungkin akan
terjadi, bahkan benturan dengan pemimpin kelompok. Sebagai fasilitator Anda harus memberikan dukungan kepada seluruh kelompok.
Kembangkan dan gunakan teknik-teknik fasilitasi
serta ingatkan peserta akan tujuan dan norma-norma kelompok.
Usahakan terjadinya keterbukaan dan keinginan
Norming
Norming
Tahapan ini adalah fase stabilisasi dimana
aturan, ritual, dan prosedur ditetapkan
dan diterima. Identitas peran disepakati
bersama dan tercipta suasana
kebersamaan.
Jalan menuju kemajuan disetujui bersama.
Sebagai fasilitator Anda harus
memberikan bantuan dalam
menghaluskan proses.
Mourning
Mourning
Anda telah memasuki tahap akhir. Di mana
dalam tahapan ini tugas sudah selesai
dikerjakan, dan tujuan utama pembentukan kelompok sudah terpenuhi.
Siklus kehidupan kelompok secara resmi sudah
berakhir. Ada rasa sedih dan anggota mulai memikirkan tugas lain.
Sebagai fasilitator anda perlu untuk
mempersiapkan peserta agar bisa menghadapi transisi dari pembentukan kelompok menuju bubarnya kelompok.
Pastikan bahwa ada semacam ritual perpisahan,
baik secara individu maupun sebagai kelompok.
Transforming
Transforming
Pada tahapan ini tim menjadi dinamis
dan tidak statis karena pembentukan
kelompok sudah terjadi dan mulai ada
perubahan baik di masing-masing
anggota maupun pada kelompok
secara keseluruhan.
Sebagai fasilitator anda dapat
menunjukkan dukungan dan rasa
percaya pada kelompok.
Hargai perubahan yang terjadi dengan
Setiap kelompok selalu
Setiap kelompok selalu
memiliki dinamika sendiri…
memiliki dinamika sendiri…
Fasilitator sebaiknya dapat berperan sebagai
penyeimbang (
balancing
) agar dinamika
kelompok dapat mencapai hasil yang diinginkan
(
performing
).
Untuk membuat dinamika kelompok seimbang,
Fasilitator perlu melakukan kombinasi berbagai
teknik fasilitasi seperti
◦ menyimak,
◦ mengamati,
◦ bertanya,
◦ probing,
◦ menyimpulkan,
◦ mengelola perbedaan pendapat,
Beberapa kiat yg dapat membantu
fasilitator membangun kelompok
antara lain adalah :
◦
belajar memahami sebanyak mungkin
karakter dan sifat-sifat individu ketika ia
menjadi anggota kelompok,
◦
Membentuk kelompok diskusi yang
benar-benar kecil dan memungkinkan semua
menyumbangkan pikiran dengan aman dan
jangan malu meminta bantuan orang di luar
kelompok jika memang diperlukan.
Ketrampilan Dasar
Ketrampilan Dasar
Fasilitator
Fasilitator
Seni Bertanya: ORIK
Seni Menggali Lebih Dalam
(Probing)
Seni Membuat Ikhtisar (Parafrase)
Seni Mengaitkan Pernyataan
dan Komentar
Seni Mengamati (Observing)
Seni Bertanya: ORIK
Seni Bertanya: ORIK
Fasilitator tidak boleh memberikan
jawabannya sendiri terhadap masalah
sebuah kelompok.
Sebagai titik awal kita bisa
menggunakan beberapa pertanyaan
untuk merinci lebih jauh masalah yang
sedang dibahas dan secara perlahan
mendorong kelompok untuk
menganalisis masalah tersebut.
Kombinasi pertanyaan-pertanyaan
secara sekuensi seperti yang
digambarkan dalam metode
ORIK
ORIK
ORIK
O
byektif
panca indera, nyata
R
eflektif
perasaan, emosi
I
nterpretatif
pikiran, analisis
K
eputusan
Seni Menggali Lebih Dalam
Seni Menggali Lebih Dalam
(Probing)
(Probing)
Beberapa cara probing untuk membantu kelompok :
Mencari akar masalah;
Mencerahkan anggota kelompok yang lain; Mengeksplorasi perhatian atau gagasan; Mendorong anggota kelompok untuk
mengekplorasi gagasan lebih mendalam dan menolong proses berpikir mereka sendiri;
Membuka kelompok agar lebih jujur membagi
informasi dan perhatian;
Seni Menggali Lebih Dalam
Seni Menggali Lebih Dalam
(Probing)
(Probing)
“O ya?” atau “Hmm…”,
tetapi juga bisa saja pertanyaan
atau permintaan langsung,
seperti :
“Kenapa begitu?”, “Bisa diberikan
Seni Membuat Ikhtisar
Seni Membuat Ikhtisar
(Parafrase)
(Parafrase)
Ini teknik mengulang pendapat dengan
menggunakan bahasa Anda sendiri.
Parafrase sangat berguna untuk memeriksa
pemahaman seseorang.
Ketika fasilitator mengulang kalimat-kalimat si
pembicara, peserta yang lain juga akan saling memeriksa pemahaman mereka atas
pendapat peserta yang mengajukan pendapat.
Jika Anda salah menangkap pesan yang
dimaksud, maka Anda dapat langsung melakukan perbaikan terhadap
kesalahpahaman tersebut.
Contoh kalimat parafrase “
Beberapa hal yang perlu
Beberapa hal yang perlu
dipegang sebagai dasar
dipegang sebagai dasar
melakukan parafrase antara lain
melakukan parafrase antara lain
Parafrase hanya untuk memeriksa
pamahaman;
Jangan menggunakan parafrase untuk
memperbaiki kalimat-kalimat
pembicara;
Hindari menambah atau mengubah
apa yang dikatakan pembicara;
Jika mungkin gunakan kata-kata si
pembicara setepat mungkin;
Parafrase digunakan ketika anda pikir
Seni Mengaitkan Pernyataan
Seni Mengaitkan Pernyataan
dan Komentar
dan Komentar
Teknik ini seringkali disebut dengan teknik referencing
back, yaitu teknik untuk mengkait-kaitkan pernyataan peserta dengan pernyataan peserta yang lain
sebelumnya.
Ketika peserta pertemuan mengemukakan sebuah
pendapat yang mirip dengan komentar yang telah
dikatakan sebelum-sebelumnya, Anda bisa mengatakan, ◦ “Ini mungkin masih berkaitan dengan pernyataan
yang dikatakan Andri tadi. Andri bagaimana pendapat Anda?”.
Referencing back mendorong anggota untuk
mengetahui dan membangun di atas salah satu ide yang lain.
Teknik ini juga mendorong partisipan untuk
mendengarkan satu sama lain.
Teknik ini dapat digunakan untuk tidak setuju dan
Seni Mengamati
Seni Mengamati
(Observing)
(Observing)
Teknik observasi atau pengamatan adalah
kemampuan untuk mengamati apa yang sedang terjadi tanpa menghakimi tanda-tanda non
verbal seseorang dan kelompok secara obyektif.
Perilaku non verbal dapat mengungkapkan
sesuatu pesan secara cukup kuat.
Anda bisa mengecek berbagai pendapat bukan
hanya pada apa yang dikatakan melainkan juga pada bahasa non verbalnya karena seringkali
pendapat juga dipengaruhi oleh bagaimana cara pendapat tersebut diungkapkan.
Misalnya untuk tataran individu, Anda dapat
mengecek pada intonasi suara, gaya
Seni observasi pada tingkat
Seni observasi pada tingkat
kelompok…
kelompok…
Siapa mengatakan apa?
Siapa melakukan apa?
Siapa melihat siapa ketika
mengatakan sesuatu?
Siapa menghindari terjadinya kontak
mata?
Siapa duduk di dekat siapa?
Seni Menyimak
Seni Menyimak
Tunjukkan empati dan minat.
◦ Gunakan bahasa tubuh anda sebagai pesan bahwa Anda sedang memperhatikan dan mencoba
memahami apa yang mereka pikirkan.
◦ Berikan dukungan secara penuh dengan
memberikan fokus perhatian kepada orang tersebut dengan cara menganggukkan kepala ataupun
dengan kata-kata dukungan. Jangan menyela!
Menyimaklah dengan aktif.
◦ Menyimak bukan berarti anda harus pasif.
Melainkan anda harus aktif untuk menangkap
seluruh pesan yang ingin disampaikan oleh peserta yang berpendapat.
◦ Misalnya dengan memperhatikan bentuk tubuh, raut muka dan pilihan bahasa yang digunakan.