• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mekanisme Penyaluan BOS melalui Dana Transfer APBD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Mekanisme Penyaluan BOS melalui Dana Transfer APBD"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

1 11 11 1

MEKANISME PENYALURAN

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH

(BOS)

MELALUI DANA TRANSFER APBD

Bahri, SSTP, M.Si

Kasubdit DAK – Ditjen Bina Keuangan Daerah

Bahri, SSTP, M.Si

Kasubdit DAK – Ditjen Bina Keuangan Daerah

SUBDIT FAS. DANA ALOKASI KHUSUS

(2)

2 22 22 22 2

SISTIMATIKA

I. Dasar Hukum

II. Perubahan Postur Dana Transfer ke Daerah

III. Penyaluran Dana BOS TA 2016

IV. Penganggaran Dana BOS dalam APBD

V. Pelaksanaan dan Penatausahaan Dana BOS

VI. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Dana BOS

VII. Persiapan Pemda Penyaluran Dana BOS

VIII.Petunjuk Teknis Dana BOS

(3)

3 33 33 33 3

I.

Dasar Hukum

(4)

4

1.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

2.Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016;

3.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

4.Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016; dan

5.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

1.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

2.Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016;

3.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

4.Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016; dan

(5)

5 Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016.

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

(6)

6 66 66 66 6

II. Perubahan Postur Dana Transfer ke

Daerah

(7)

7 77 77 77 7

2015 2016

TRANSFER KE DAERAH DAN

DANA DESA TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

I. TRANSFER KE DAERAH I. TRANSFER KE DAERAH

A. Dana perimbangan A. Dana perimbangan

1. Dana Bagi Hasil 1. Dana Transfer Umum (General Purpose Grant)

2. Dana Alokasi Umum a. Dana Bagi Hasil

3. Dana Alokasi Khusus b. Dana Alokasi Umum

B. Dana Otonomi Khusus 2. Dana Transfer Khusus (Specific Purpose Grant)

C. Dana Keistimewaan Yogyakarta a. Dana Alokasi Khusus Fisik D. Dana Transfer Lainnya b. Dana Alokasi Khusus Nonfisik

B. Dana Insentif Daerah

C. Dana Otsus dan Dana Keistimewaan DIY

II. DANA DESA II. DANA DESA

(8)

8 88 88 88 8

POSTUR DANA ALOKASI KHUSUS TA 2016

2015 2016

Jenis Jenis

I.

I. DAK FisikDAK Fisik

I. DAK Reguler 1. DAK Reguler II. DAK Tambahan: (10 Bidang DAK)

1. DAK Affirmasi 2. DAK Infrastruktur Publik Daerah 2. DAK P3K2 3. DAK Affirmasi

III. DAK Usulan Daerah

yg Disetujui DPR II. DAK Non Fisik II. DAK Non Fisik

1. Pengalihan dana dalam Pos Dana Transfer Lainnya, (BOS, TPG PNSD, Tamsil PNSD, dan P2D2)

2.Pengalihan dana Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan dari beberapa K/L ke DAK, antara lain: BOK, BOP PAUD, PK2 UKM dan Naker

(9)

9

1. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS);

2. Dana Tunjangan Profesi Guru PNS Daerah (TPG PNSD);

3. Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS Daerah (Tamsil PNSD);

4. Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi (P2D2);

5. Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia

Dini (BOP PAUD);

6. Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan

Operasional Keluarga Berencana (BOKB); dan

7. Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,

dan Ketenagakerjaan (PK2 UKM dan Naker).

1. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS);

2. Dana Tunjangan Profesi Guru PNS Daerah (TPG PNSD);

3. Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS Daerah (Tamsil PNSD);

4. Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi (P2D2);

5. Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia

Dini (BOP PAUD);

6. Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan

Operasional Keluarga Berencana (BOKB); dan

7. Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,

dan Ketenagakerjaan (PK2 UKM dan Naker).

(10)

10 10 10 10 10 10 10 10

III. Penyaluran Dana BOS

(11)

11

Rekening Kas Umum Negara

Rekening Kas Umum Daerah

Provinsi

2016?

2016?

2011

2011

Satuan Pendidikan Dasar Negeri Rek Satuan

Pendidikan Dasar Swasta

hibah

Program/

Kegiatan

Menteri Keuangan Menteri Keuangan

Rekening Kas Umum Negara

Rekening Kas Umum Daerah

Kabupaten/Kota

PENYALURAN DANA BOS

Satdikdas dan Satdikmen milik

Provininsi

Rek Satuan Satdikdas dan

Satdikmen Kewenangan K/K

dan Swasta

(12)

12

Pola Penyaluran (hibah)?

1.Nota Keuangan dan RAPBN 2016 “Dana BOS dialokasikan kepada provinsi, dan mekanisme penyalurannya akan dilakukan dari rekening kas umum negara (RKUN) ke rekening kas umum daerah (RKUD) provinsi, untuk selanjutnya disalurkan ke sekolah-sekolah melalui mekanisme hibah”.

2.Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, Pasal 12 ayat 7 huruf a hanya menyebutkan besaran alokasi dana BOS.

3.Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, Lampiran XVIII Alokasi BOS pada Daerah Provinsi.

4.Perlu diatur mekanisme penyaluran dari RKUN ke RKUD Provinsi selanjutnya disalurkan melalui mekanisme hibah pada PMK pelaksanaan dan pertanggungjawaban transfer ke daerah dan desa (Pengganti PMK 241/ PMK.07/2014).

1.Nota Keuangan dan RAPBN 2016 “Dana BOS dialokasikan kepada provinsi, dan mekanisme penyalurannya akan dilakukan dari rekening kas umum negara (RKUN) ke rekening kas umum daerah (RKUD) provinsi, untuk selanjutnya disalurkan ke sekolah-sekolah melalui

mekanisme hibah”.

2.Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, Pasal 12 ayat 7 huruf a hanya menyebutkan besaran alokasi dana BOS.

3.Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, Lampiran XVIII Alokasi BOS pada Daerah Provinsi.

(13)

13 13 13 13 13 13 13 13

IV. Penganggaran Dana BOS

(14)

14

PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN

STRUKTUR APBD

PAD

Pajak Daerah

Retribusi Daerah

Hsl Pengelolaan Keyaan yg Dipisahkan

Lain –lain PAD yg Sah

DANA PERIMBANGAN

DBH

DAU DAK

LAIN 2 PD YG SAH

Hibah

Bantuan Keuangan

Dana Darurat

Dana Penyesuain

Belanja Tdk Langsung B. Pegawai

B. Bunga

B. Subsidi

B. Hibah

 B. Bantuan Sosial

B. Bagi Hasil

B. Bantuan Keuangan

B. Tidak Terduga

Belanja Langsung

B. Pegawai

B. Barang & Jasa

B. Modal

Penerimaan Pembiayaan

SiLPA

Pencairan d. cadangan

Penj yang dipisahkan

Penerimaan pinjaman

 Penerimaan kembali pemberian pinjaman

Penerimaan piutang

Penerimaan Pembiayaan

 Pembentukan dana cadangan

 Penyertaan modal

Pembayaran hutang

(15)

15

PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

DAK DALAM APBD TA 2016

APBD-P PERKADA TTG PENJABARAN APBD

PERDA APBD & PERKADA TTG PENJABARAN APBD

KUA & PPAS

KUA & PPAS

PELAKSANAAN PROG&KEG

JUNI –JULI 2015

(16)

16

Transfer dana BOS per-Prov sesuai Perpres 137 Tahun 2015 2016 PERGUB SEBAGAI

DASAR

PENGELUARAN BOS

(17)

17

Langkah2 Pemda untuk

PERCEPATAN PELAKSANAAN DAK

KRN KETERLAMBATAN PAGU & JUKNIS TERLAMBAT

APBD-P

Program dan kegiatan yang dibiayai dari DBH-CHT, DBH-DR, DAK, Dana BOS, Dana Otonomi Khusus, Dana Infrastruktur untuk Provinsi Papua dan Papua Barat, Dana Insentif Daerah, Dana Darurat, dan dana transfer lainnya yang sudah jelas peruntukannya serta pelaksanaan kegiatan dalam keadaan darurat dan/atau mendesak lainnya yang belum cukup tersedia dan/atau belum dianggarkan dalam APBD, dapat dilaksanakan mendahului penetapan perda P-APBD (Permendagri 52/2015 Lampiran V.11) dengan

cara

Menetapkan Peraturan Kepala Daerah tentang Perubahan Penjabaran APBD dan memberitahukan kepada Pimpinan DPRD

Menetapkan Peraturan Kepala Daerah tentang Perubahan Penjabaran APBD dan memberitahukan kepada Pimpinan DPRD

Menyusun RKA-SKPD dan mengesahkan DPA-SKPD sebagai dasar pelaksanaan kegiatan

Menyusun RKA-SKPD dan mengesahkan DPA-SKPD sebagai dasar pelaksanaan kegiatan

Lebih lanjut, ditampung dalam peraturan daerah tentang Perubahan APBD, atau dicantumkan dalam LRA, apabila pemerintah daerah telah menetapkan P-APBD atau tidak melakukan P-APBD

Lebih lanjut, ditampung dalam peraturan daerah tentang Perubahan APBD, atau dicantumkan dalam LRA, apabila pemerintah daerah telah menetapkan P-APBD atau tidak melakukan P-APBD

A

C

(18)

18 18 18 18 18 18 18 18

PENDAPATAN

BOS dianggarkan sebagai pendapatan Provinsi pada Kelompok Dana Perimbangan, Jenis Pendapatan Dana Alokasi Khusus, Rincian Obyek Pendapatan BOS Provinsi...

(19)

19 19 19 19 19 19 19 19

BELANJA

Satuan Pendidikan Dasar dan Satuan Pendidikan Menengah

diselenggarakan Kab/Kota (Negeri) dan Swasta.

BOS dianggarkan pada Kelompok Belanja Tidak Langsung,

Jenis Belanja Hibah, Obyek Belanja Hibah kepada Satdikdas dan Satdikmen.

(20)

20 20 20 20 20 20 20 20

APBD-P

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH

(BOS)

4 PENDAPATAN DAERAH

4 2 DANA PERIMBANGAN

4 2 3 DANA ALOKASI KHUSUS 4 2 3 xx DAK Non Fisik

4 2 3 xx xx BOS Satuan Pendidikan Provinsi....

5 BELANJA DAERAH

5 2 BELANJA LANGSUNG

PROGRAM/KEGIATAN BOS

5 2 1 xx xx Belanja Pegawai

5 2 2 xx xx Belanja Barang/Jasa

PENDAPATAN

BELANJA

(21)

21 21 21 21 21 21 21 21

APBD-P

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH

(BOS)

BELANJA

2. Satuan Pendidikan Dasar dan Satuan Pendidikan Menengah diselenggarakan Kab/Kota (Negeri)

5 BELANJA DAERAH

5 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 5 1 4 BELANJA HIBAH

5 1 4 xx Belanja Hibah BOS Kepada Satuan Pendidikan Dasar Kab/ Kota

5 1 4 xx xx Satuan Pendidikan Dasar Kab/Kota ………. 5 1 4 xx xx Dst

5 1 4 xx Belanja Hibah BOS Kepada Satuan Pendidikan Menengah Kab/Kota

(22)

22 22 22 22 22 22 22 22

APBD-P

BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH

(BOS)

BELANJA

3.

Satuan Pendidikan Dasar dan Satuan Pendidikan

Menengah diselenggarakan Masyarakat (Swasta)

pada Kab/Kota

5 BELANJA DAERAH

5 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG

5 1 4 BELANJA HIBAH

5 1 4 xx Belanja Hibah BOS Kepada Satuan Pendidikan Dasar Swasta

5 1 4 xx xx Satuan Pendidikan Dasar Masyarakat/SwastaKab/ Kota...

5 1 4 xx xx Dst

5 1 4 xx Belanja Hibah BOS Kepada Satuan Pendidikan Menengah Masyarakat/Swasta

(23)

23 23 23 23 23 23 23 23

V. Pelaksanaan dan Penatausahaan Dana

BOS

(24)

24

Transfer ke rekening satuan pendidikan dasar /pendidikan menengah sesuai Permendikbud. (paling lama 7 hari setelah BOS diterima di KUD)

Transfer dana BOS Prov

sesuai Perpres 137 Tahun 2015

Satdikdas dan

Satdikmen, nama bank, nomor rekening dan

alokasi, per-Kab/Kota

SKPD Pendidikan

Kab/Kota

NPH BOS ditandatangani

PELAKSANAAN PENYALURAN DANA BOS

Program / Kegiatan

Satdikdas dan Satdikmen Kewenangan

Prov

(25)

25 25 25 25 25 25 25 25

1. Gubernur menetapkan Alokasi BOS untuk setiap Satdikdas

dan Satdikmen.

2. Keputusan Gubernur menjadi dasar penyaluran BOS ke

rekening kas masing-masing Satdikdas dan Satdikmen

3. Penyaluran BOS dari Pemerintah Provinsi kepada

masing-masing Satdikdas dan Satdikmen dilakukan setelah

penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah (NPH) BOS.

4. Penandatanganan NPH BOS dilakukan satu kali dalam satu

tahun anggaran (sebelum penyaluran triwulan I).

(26)

26 26 26 26 26 26 26 26

5. NPH BOS ditandatangani oleh Kepala SKPD Pendidikan

Provinsi atas nama Gubernur dengan Kepala SKPD Pendidikan

Kabupaten/Kota mewakili Satdikdas dan Satdikmen (Negeri/

swasta) di wilayahnya .

6. Penyaluran BOS dilakukan per triwulan, kecuali untuk daerah

terpencil yang ditetapkan Mendikbud dan Menkeu disalurkan per

2 (dua) tri wulan (sesuai PMK pelaksanaan dan

pertanggungjawaban transfer ke daerah dan desa), paling

lambat 7 (tujuh) hari setelah BOS diterima KUD.

7. Penyaluran BOS dilakukan dengan mekanisme LS.

8. Penyaluran BOS dilakukan tanpa menunggu laporan

penggunaan BOS dari satuan pendidikan dasar.

(27)

27 27 27 27 27 27 27 27

VI. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Dana

BOS

(28)

28 28 28 28 28 28 28 28

1. Satdikdas dan Satdikmen

melaporkan penggunaan BOS setahun

sekali paling lambat tanggal 5 Januari tahun berikutnya kepada SKPD

Pendidikan Kabupaten/Kota.

2. SKPD

Pendidikan

Kabupaten/Kota

melaporkan

rekapitulasi

penggunaan BOS paling lambat tanggal 10 Januari tahun berikutnya

kepada SKPD Pendidikan Provinsi dengan tembusan Pejabat

Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) Provinsi.

3. Dokumen pertanggungjawaban di PPKD Provinsi:

a. SK Gubernur tentang alokasi BOS;

b. NPH BOS;

c. Bukti Transfer ke Satdikdas dan Satdikmen.

4. Satdikdas dan Satdikmen

bertanggungjawab secara formal dan

material atas penggunaan hibah yang diterimanya.

(29)

29 29 29 29 29 29 29 29

29

5.

Dokumen pertanggungjawaban BOS di Satdikdas dan

Satdikmen :

a. NPH BOS

b. bukti-bukti pengeluaran yang sah.

6. Dalam hal penggunaan BOS bagi Satdikdas dan Satdikmen

negeri menghasilkan aset tetap, kepala Satdikdas dan

Satdikmen negeri yang bersangkutan wajib melaporkan kepada

Kepala SKPD Pendidikan Kabupaten/Kota untuk dilakukan

pencatatan sebagai barang milik daerah sesuai Per-UU

.

(30)

30 30 30 30 30 30 30 30

(31)

31 31 31 31 31 31 31 31

SKPD Pendidikan Provinsi:

menyiapkan dan menandatangani NPH BOS.

SKPKD (Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah):

Memasukan BOS dalam APBD/merubah Pergub

tentang Penjabaran APBD;

Menyiapkan Pergub mengenai penyaluran BOS (bila

APBD terlambat ditetapkan);

Menyiapkan Keputusan Gubernur mengenai daftar

penerima dan jumlah BOS per satdikdas dan

satdikmen

SKPD Pendidikan Kabupaten/Kota:

menyiapkan dan menandatangani NPH BOS.

(32)

32 32 32 32 32 32 32 32

VIII. Petunjuk Teknis Dana BOS

(33)

33 33 33 33 33 33 33 33

Petunjuk Teknis

1. Pasal 59 ayat (1) PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

menyebutkan “berdasarkan penetapan alokasi DAK, Menteri Teknis

menyusun petunjuk teknis penggunaan DAK”.

2. Pasal 59 ayat (2) “petunjuk teknis penggunaan DAK sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri”.

3. Sesuai Pasal 60 ayat (1) PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana

Perimbangan

menyebutkan:

“Daerah

Penerima

DAK

Wajib

mencantumkan alokasi dan penggunaan DAK di dalam APBD”.

4. Pasal 60 ayat (2) Penggunaan DAK sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis”.

(34)

34 34 34 34 34 34 34 34

IX. Hal Teknis untuk Tindaklanjut

(35)

35

Pemberlakuan UU 23 Tahun

2014

1) Dengan ditetapkannya UU No. 23 Tahun 2014, maka PP No.58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan revisi. Salah satu substansi yang diatur adalah tindak lanjut dari Pasal 327 ayat (2) yg berbunyi “Dalam hal penerimaan dan pengeluaran daerah tidak dilakukan melalui rekening kas umum daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dilakukan pencatatan dan pengesahan oleh Bendahara Umum Daerah”. Pertanyaannya adalah: Bagaimana pencatatan dan pengesahan oleh BUD, mengingat kasus ini tidak hanya terjadi pada BOS juga pada Hibah Lainnya atau penerimaan lainnya yang langsung digunakan oleh SKPD. Sehingga perlu diatur dalam revisi PP 58 dan pengaturannya tidak parsial setiap kasus.

2) Dana BOS yang sumber dananya dari APBN melalui APBD Provinsi yang diterima langsung oleh sekolah (satuan pendidikan dasar) tanpa melalui KUD Kab/Kota digunakan untuk membiayai kewenangan Kab/Kota. Hal ini tidak sejalan dengan UU No.23 Tahun 2014 khususnya Pasal 282 yang menyebutkan bahwa Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah didanai dari dan atas beban APBD. LEBIH TEPAT BILA BOS disalurkan langsung dari APBN ke APBD Kab/Kota.

1) Dengan ditetapkannya UU No. 23 Tahun 2014, maka PP No.58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan revisi. Salah satu substansi yang diatur adalah tindak lanjut dari Pasal 327 ayat (2) yg berbunyi “Dalam hal penerimaan dan pengeluaran daerah tidak dilakukan melalui rekening kas umum daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dilakukan pencatatan dan pengesahan oleh Bendahara Umum Daerah”. Pertanyaannya adalah: Bagaimana pencatatan dan pengesahan oleh BUD, mengingat kasus ini tidak hanya terjadi pada BOS juga pada Hibah Lainnya atau penerimaan lainnya yang langsung digunakan oleh SKPD. Sehingga perlu diatur dalam revisi PP 58 dan pengaturannya tidak parsial setiap kasus.

2) Dana BOS yang sumber dananya dari APBN melalui APBD Provinsi yang diterima langsung oleh sekolah (satuan pendidikan dasar) tanpa melalui KUD Kab/Kota digunakan untuk membiayai kewenangan Kab/Kota. Hal ini tidak sejalan dengan UU No.23 Tahun 2014 khususnya Pasal 282 yang menyebutkan bahwa

(36)

36 36 36 36 36 36 36 36

SUBDIT FASILITASI DAK

DIREKTORAT FASILITASI DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI Jalan Veteran Nomor 7, Jakarta 10110, Telp/Fax. (021) 3504042

http//keuda.kemendagri.go.id Email: dak.djkd@kemendagri.go.id

Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

sedangkan pengguna hanya bisa melakukan konsultasi dengan sistem, yaitu dengan memilih gejala-gejala penyakit kepada sistem dan memperoleh hasil kesimpulan yang

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa metode sosiodrama dilaksanakan dengan cara guru menyampaikan materi kemudian menyuruh siswa untuk memerankan drama yang

Hasil uji MTT assay pada sampel F1, yaitu komposit dengan HA : kitosan sebesar 80 : 20 menunjukkan jumlah viabilitas sel sebesar 97,11%.

Hasil pengujian di atas dengan menggunakan analisis SEM menunjukkan bahwa variable Risiko Berpengaruh positif Terhadap Biaya Keagenan (Agency Cost) dengan koefisien path 0,273

eksperimental designs pada uji coba terbatas. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas 4 SDN Dukuh 02 sebagai kelas kontrol dan siswa kelas 4 SDN

Langkah selanjutnya yang akan dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen adalah dengan melihat hasil seberapa besar

Bertolak dari apa yang disampaikan dalam latar belakang tersebut diatas, dapat dirumuskan sebagai issue sentral dalam penelitian ini, yaitu pelaksanaan pemungutan

a) Perusahaan dengan hasil produk yang relatif besar dan umumnya berupa produk standar dengan variasi produk yang relatif kecil. b) Perusahaan yang proses produksinya