1 11 11 1
MEKANISME PENYALURAN
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
(BOS)
MELALUI DANA TRANSFER APBD
Bahri, SSTP, M.Si
Kasubdit DAK – Ditjen Bina Keuangan Daerah
Bahri, SSTP, M.Si
Kasubdit DAK – Ditjen Bina Keuangan Daerah
SUBDIT FAS. DANA ALOKASI KHUSUS2 22 22 22 2
SISTIMATIKA
I. Dasar Hukum
II. Perubahan Postur Dana Transfer ke Daerah
III. Penyaluran Dana BOS TA 2016
IV. Penganggaran Dana BOS dalam APBD
V. Pelaksanaan dan Penatausahaan Dana BOS
VI. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Dana BOS
VII. Persiapan Pemda Penyaluran Dana BOS
VIII.Petunjuk Teknis Dana BOS
3 33 33 33 3
I.
Dasar Hukum
4
1.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2.Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016;
3.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
4.Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016; dan
5.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
1.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2.Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016;
3.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
4.Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016; dan
5 Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
6 66 66 66 6
II. Perubahan Postur Dana Transfer ke
Daerah
7 77 77 77 7
2015 2016
TRANSFER KE DAERAH DAN
DANA DESA TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA
I. TRANSFER KE DAERAH I. TRANSFER KE DAERAH
A. Dana perimbangan A. Dana perimbangan
1. Dana Bagi Hasil 1. Dana Transfer Umum (General Purpose Grant)
2. Dana Alokasi Umum a. Dana Bagi Hasil
3. Dana Alokasi Khusus b. Dana Alokasi Umum
B. Dana Otonomi Khusus 2. Dana Transfer Khusus (Specific Purpose Grant)
C. Dana Keistimewaan Yogyakarta a. Dana Alokasi Khusus Fisik D. Dana Transfer Lainnya b. Dana Alokasi Khusus Nonfisik
B. Dana Insentif Daerah
C. Dana Otsus dan Dana Keistimewaan DIY
II. DANA DESA II. DANA DESA
8 88 88 88 8
POSTUR DANA ALOKASI KHUSUS TA 2016
2015 2016
Jenis Jenis
I.
I. DAK FisikDAK Fisik
I. DAK Reguler 1. DAK Reguler II. DAK Tambahan: (10 Bidang DAK)
1. DAK Affirmasi 2. DAK Infrastruktur Publik Daerah 2. DAK P3K2 3. DAK Affirmasi
III. DAK Usulan Daerah
yg Disetujui DPR II. DAK Non Fisik II. DAK Non Fisik
1. Pengalihan dana dalam Pos Dana Transfer Lainnya, (BOS, TPG PNSD, Tamsil PNSD, dan P2D2)
2.Pengalihan dana Dekonsentrasi dan Tugas Perbantuan dari beberapa K/L ke DAK, antara lain: BOK, BOP PAUD, PK2 UKM dan Naker
9
1. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS);
2. Dana Tunjangan Profesi Guru PNS Daerah (TPG PNSD);
3. Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS Daerah (Tamsil PNSD);
4. Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi (P2D2);
5. Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia
Dini (BOP PAUD);
6. Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan
Operasional Keluarga Berencana (BOKB); dan
7. Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,
dan Ketenagakerjaan (PK2 UKM dan Naker).
1. Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS);
2. Dana Tunjangan Profesi Guru PNS Daerah (TPG PNSD);
3. Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS Daerah (Tamsil PNSD);
4. Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi (P2D2);
5. Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia
Dini (BOP PAUD);
6. Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan Bantuan
Operasional Keluarga Berencana (BOKB); dan
7. Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah,
dan Ketenagakerjaan (PK2 UKM dan Naker).
10 10 10 10 10 10 10 10
III. Penyaluran Dana BOS
11
Rekening Kas Umum Negara
Rekening Kas Umum Daerah
Provinsi
2016?
2016?
2011
2011
Satuan Pendidikan Dasar Negeri Rek Satuan
Pendidikan Dasar Swasta
hibah
Program/
Kegiatan
Menteri Keuangan Menteri Keuangan
Rekening Kas Umum Negara
Rekening Kas Umum Daerah
Kabupaten/Kota
PENYALURAN DANA BOS
Satdikdas dan Satdikmen milik
Provininsi
Rek Satuan Satdikdas dan
Satdikmen Kewenangan K/K
dan Swasta
12
Pola Penyaluran (hibah)?
1.Nota Keuangan dan RAPBN 2016 “Dana BOS dialokasikan kepada provinsi, dan mekanisme penyalurannya akan dilakukan dari rekening kas umum negara (RKUN) ke rekening kas umum daerah (RKUD) provinsi, untuk selanjutnya disalurkan ke sekolah-sekolah melalui mekanisme hibah”.
2.Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, Pasal 12 ayat 7 huruf a hanya menyebutkan besaran alokasi dana BOS.
3.Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, Lampiran XVIII Alokasi BOS pada Daerah Provinsi.
4.Perlu diatur mekanisme penyaluran dari RKUN ke RKUD Provinsi selanjutnya disalurkan melalui mekanisme hibah pada PMK pelaksanaan dan pertanggungjawaban transfer ke daerah dan desa (Pengganti PMK 241/ PMK.07/2014).
1.Nota Keuangan dan RAPBN 2016 “Dana BOS dialokasikan kepada provinsi, dan mekanisme penyalurannya akan dilakukan dari rekening kas umum negara (RKUN) ke rekening kas umum daerah (RKUD) provinsi, untuk selanjutnya disalurkan ke sekolah-sekolah melalui
mekanisme hibah”.
2.Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, Pasal 12 ayat 7 huruf a hanya menyebutkan besaran alokasi dana BOS.
3.Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2015 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016, Lampiran XVIII Alokasi BOS pada Daerah Provinsi.
13 13 13 13 13 13 13 13
IV. Penganggaran Dana BOS
14
PENDAPATAN BELANJA PEMBIAYAAN
STRUKTUR APBD
PAD
Pajak Daerah
Retribusi Daerah
Hsl Pengelolaan Keyaan yg Dipisahkan
Lain –lain PAD yg Sah
DANA PERIMBANGAN
DBH
DAU DAK
LAIN 2 PD YG SAH
Hibah
Bantuan Keuangan
Dana Darurat
Dana Penyesuain
Belanja Tdk Langsung B. Pegawai
B. Bunga
B. Subsidi
B. Hibah
B. Bantuan Sosial
B. Bagi Hasil
B. Bantuan Keuangan
B. Tidak Terduga
Belanja Langsung
B. Pegawai
B. Barang & Jasa
B. Modal
Penerimaan Pembiayaan
SiLPA
Pencairan d. cadangan
Penj yang dipisahkan
Penerimaan pinjaman
Penerimaan kembali pemberian pinjaman
Penerimaan piutang
Penerimaan Pembiayaan
Pembentukan dana cadangan
Penyertaan modal
Pembayaran hutang
15
PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
DAK DALAM APBD TA 2016
APBD-P PERKADA TTG PENJABARAN APBD
PERDA APBD & PERKADA TTG PENJABARAN APBD
KUA & PPAS
KUA & PPAS
PELAKSANAAN PROG&KEG
JUNI –JULI 2015
16
Transfer dana BOS per-Prov sesuai Perpres 137 Tahun 2015 2016 PERGUB SEBAGAI
DASAR
PENGELUARAN BOS
17
Langkah2 Pemda untuk
PERCEPATAN PELAKSANAAN DAK
KRN KETERLAMBATAN PAGU & JUKNIS TERLAMBAT
APBD-P
Program dan kegiatan yang dibiayai dari DBH-CHT, DBH-DR, DAK, Dana BOS, Dana Otonomi Khusus, Dana Infrastruktur untuk Provinsi Papua dan Papua Barat, Dana Insentif Daerah, Dana Darurat, dan dana transfer lainnya yang sudah jelas peruntukannya serta pelaksanaan kegiatan dalam keadaan darurat dan/atau mendesak lainnya yang belum cukup tersedia dan/atau belum dianggarkan dalam APBD, dapat dilaksanakan mendahului penetapan perda P-APBD (Permendagri 52/2015 Lampiran V.11) dengan
cara
Menetapkan Peraturan Kepala Daerah tentang Perubahan Penjabaran APBD dan memberitahukan kepada Pimpinan DPRD
Menetapkan Peraturan Kepala Daerah tentang Perubahan Penjabaran APBD dan memberitahukan kepada Pimpinan DPRD
Menyusun RKA-SKPD dan mengesahkan DPA-SKPD sebagai dasar pelaksanaan kegiatan
Menyusun RKA-SKPD dan mengesahkan DPA-SKPD sebagai dasar pelaksanaan kegiatan
Lebih lanjut, ditampung dalam peraturan daerah tentang Perubahan APBD, atau dicantumkan dalam LRA, apabila pemerintah daerah telah menetapkan P-APBD atau tidak melakukan P-APBD
Lebih lanjut, ditampung dalam peraturan daerah tentang Perubahan APBD, atau dicantumkan dalam LRA, apabila pemerintah daerah telah menetapkan P-APBD atau tidak melakukan P-APBD
A
C
18 18 18 18 18 18 18 18
PENDAPATAN
BOS dianggarkan sebagai pendapatan Provinsi pada Kelompok Dana Perimbangan, Jenis Pendapatan Dana Alokasi Khusus, Rincian Obyek Pendapatan BOS Provinsi...
19 19 19 19 19 19 19 19
BELANJA
Satuan Pendidikan Dasar dan Satuan Pendidikan Menengah
diselenggarakan Kab/Kota (Negeri) dan Swasta.
BOS dianggarkan pada Kelompok Belanja Tidak Langsung,
Jenis Belanja Hibah, Obyek Belanja Hibah kepada Satdikdas dan Satdikmen.
20 20 20 20 20 20 20 20
APBD-P
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
(BOS)
4 PENDAPATAN DAERAH
4 2 DANA PERIMBANGAN
4 2 3 DANA ALOKASI KHUSUS 4 2 3 xx DAK Non Fisik
4 2 3 xx xx BOS Satuan Pendidikan Provinsi....
5 BELANJA DAERAH
5 2 BELANJA LANGSUNG
PROGRAM/KEGIATAN BOS
5 2 1 xx xx Belanja Pegawai
5 2 2 xx xx Belanja Barang/Jasa
PENDAPATAN
BELANJA
21 21 21 21 21 21 21 21
APBD-P
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
(BOS)
BELANJA
2. Satuan Pendidikan Dasar dan Satuan Pendidikan Menengah diselenggarakan Kab/Kota (Negeri)
5 BELANJA DAERAH
5 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 5 1 4 BELANJA HIBAH
5 1 4 xx Belanja Hibah BOS Kepada Satuan Pendidikan Dasar Kab/ Kota
5 1 4 xx xx Satuan Pendidikan Dasar Kab/Kota ………. 5 1 4 xx xx Dst
5 1 4 xx Belanja Hibah BOS Kepada Satuan Pendidikan Menengah Kab/Kota
22 22 22 22 22 22 22 22
APBD-P
BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH
(BOS)
BELANJA
3.
Satuan Pendidikan Dasar dan Satuan Pendidikan
Menengah diselenggarakan Masyarakat (Swasta)
pada Kab/Kota
5 BELANJA DAERAH
5 1 BELANJA TIDAK LANGSUNG
5 1 4 BELANJA HIBAH
5 1 4 xx Belanja Hibah BOS Kepada Satuan Pendidikan Dasar Swasta
5 1 4 xx xx Satuan Pendidikan Dasar Masyarakat/SwastaKab/ Kota...
5 1 4 xx xx Dst
5 1 4 xx Belanja Hibah BOS Kepada Satuan Pendidikan Menengah Masyarakat/Swasta
23 23 23 23 23 23 23 23
V. Pelaksanaan dan Penatausahaan Dana
BOS
24
Transfer ke rekening satuan pendidikan dasar /pendidikan menengah sesuai Permendikbud. (paling lama 7 hari setelah BOS diterima di KUD)
Transfer dana BOS Prov
sesuai Perpres 137 Tahun 2015
Satdikdas dan
Satdikmen, nama bank, nomor rekening dan
alokasi, per-Kab/Kota
SKPD Pendidikan
Kab/Kota
NPH BOS ditandatangani
PELAKSANAAN PENYALURAN DANA BOS
Program / Kegiatan
Satdikdas dan Satdikmen Kewenangan
Prov
25 25 25 25 25 25 25 25
1. Gubernur menetapkan Alokasi BOS untuk setiap Satdikdas
dan Satdikmen.
2. Keputusan Gubernur menjadi dasar penyaluran BOS ke
rekening kas masing-masing Satdikdas dan Satdikmen
3. Penyaluran BOS dari Pemerintah Provinsi kepada
masing-masing Satdikdas dan Satdikmen dilakukan setelah
penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah (NPH) BOS.
4. Penandatanganan NPH BOS dilakukan satu kali dalam satu
tahun anggaran (sebelum penyaluran triwulan I).
26 26 26 26 26 26 26 26
5. NPH BOS ditandatangani oleh Kepala SKPD Pendidikan
Provinsi atas nama Gubernur dengan Kepala SKPD Pendidikan
Kabupaten/Kota mewakili Satdikdas dan Satdikmen (Negeri/
swasta) di wilayahnya .
6. Penyaluran BOS dilakukan per triwulan, kecuali untuk daerah
terpencil yang ditetapkan Mendikbud dan Menkeu disalurkan per
2 (dua) tri wulan (sesuai PMK pelaksanaan dan
pertanggungjawaban transfer ke daerah dan desa), paling
lambat 7 (tujuh) hari setelah BOS diterima KUD.
7. Penyaluran BOS dilakukan dengan mekanisme LS.
8. Penyaluran BOS dilakukan tanpa menunggu laporan
penggunaan BOS dari satuan pendidikan dasar.
27 27 27 27 27 27 27 27
VI. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Dana
BOS
28 28 28 28 28 28 28 28
1. Satdikdas dan Satdikmen
melaporkan penggunaan BOS setahun
sekali paling lambat tanggal 5 Januari tahun berikutnya kepada SKPD
Pendidikan Kabupaten/Kota.
2. SKPD
Pendidikan
Kabupaten/Kota
melaporkan
rekapitulasi
penggunaan BOS paling lambat tanggal 10 Januari tahun berikutnya
kepada SKPD Pendidikan Provinsi dengan tembusan Pejabat
Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) Provinsi.
3. Dokumen pertanggungjawaban di PPKD Provinsi:
a. SK Gubernur tentang alokasi BOS;
b. NPH BOS;
c. Bukti Transfer ke Satdikdas dan Satdikmen.
4. Satdikdas dan Satdikmen
bertanggungjawab secara formal dan
material atas penggunaan hibah yang diterimanya.
29 29 29 29 29 29 29 29
29
5.
Dokumen pertanggungjawaban BOS di Satdikdas dan
Satdikmen :
a. NPH BOS
b. bukti-bukti pengeluaran yang sah.
6. Dalam hal penggunaan BOS bagi Satdikdas dan Satdikmen
negeri menghasilkan aset tetap, kepala Satdikdas dan
Satdikmen negeri yang bersangkutan wajib melaporkan kepada
Kepala SKPD Pendidikan Kabupaten/Kota untuk dilakukan
pencatatan sebagai barang milik daerah sesuai Per-UU
.
30 30 30 30 30 30 30 30
31 31 31 31 31 31 31 31
–
SKPD Pendidikan Provinsi:
menyiapkan dan menandatangani NPH BOS.
–
SKPKD (Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah):
Memasukan BOS dalam APBD/merubah Pergub
tentang Penjabaran APBD;
Menyiapkan Pergub mengenai penyaluran BOS (bila
APBD terlambat ditetapkan);
Menyiapkan Keputusan Gubernur mengenai daftar
penerima dan jumlah BOS per satdikdas dan
satdikmen
–
SKPD Pendidikan Kabupaten/Kota:
menyiapkan dan menandatangani NPH BOS.
32 32 32 32 32 32 32 32
VIII. Petunjuk Teknis Dana BOS
33 33 33 33 33 33 33 33
Petunjuk Teknis
1. Pasal 59 ayat (1) PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
menyebutkan “berdasarkan penetapan alokasi DAK, Menteri Teknis
menyusun petunjuk teknis penggunaan DAK”.
2. Pasal 59 ayat (2) “petunjuk teknis penggunaan DAK sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri”.
3. Sesuai Pasal 60 ayat (1) PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan
menyebutkan:
“Daerah
Penerima
DAK
Wajib
mencantumkan alokasi dan penggunaan DAK di dalam APBD”.
4. Pasal 60 ayat (2) Penggunaan DAK sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan sesuai dengan petunjuk teknis”.
34 34 34 34 34 34 34 34
IX. Hal Teknis untuk Tindaklanjut
35
Pemberlakuan UU 23 Tahun
2014
1) Dengan ditetapkannya UU No. 23 Tahun 2014, maka PP No.58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan revisi. Salah satu substansi yang diatur adalah tindak lanjut dari Pasal 327 ayat (2) yg berbunyi “Dalam hal penerimaan dan pengeluaran daerah tidak dilakukan melalui rekening kas umum daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dilakukan pencatatan dan pengesahan oleh Bendahara Umum Daerah”. Pertanyaannya adalah: Bagaimana pencatatan dan pengesahan oleh BUD, mengingat kasus ini tidak hanya terjadi pada BOS juga pada Hibah Lainnya atau penerimaan lainnya yang langsung digunakan oleh SKPD. Sehingga perlu diatur dalam revisi PP 58 dan pengaturannya tidak parsial setiap kasus.
2) Dana BOS yang sumber dananya dari APBN melalui APBD Provinsi yang diterima langsung oleh sekolah (satuan pendidikan dasar) tanpa melalui KUD Kab/Kota digunakan untuk membiayai kewenangan Kab/Kota. Hal ini tidak sejalan dengan UU No.23 Tahun 2014 khususnya Pasal 282 yang menyebutkan bahwa Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah didanai dari dan atas beban APBD. LEBIH TEPAT BILA BOS disalurkan langsung dari APBN ke APBD Kab/Kota.
1) Dengan ditetapkannya UU No. 23 Tahun 2014, maka PP No.58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dilakukan revisi. Salah satu substansi yang diatur adalah tindak lanjut dari Pasal 327 ayat (2) yg berbunyi “Dalam hal penerimaan dan pengeluaran daerah tidak dilakukan melalui rekening kas umum daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan dilakukan pencatatan dan pengesahan oleh Bendahara Umum Daerah”. Pertanyaannya adalah: Bagaimana pencatatan dan pengesahan oleh BUD, mengingat kasus ini tidak hanya terjadi pada BOS juga pada Hibah Lainnya atau penerimaan lainnya yang langsung digunakan oleh SKPD. Sehingga perlu diatur dalam revisi PP 58 dan pengaturannya tidak parsial setiap kasus.
2) Dana BOS yang sumber dananya dari APBN melalui APBD Provinsi yang diterima langsung oleh sekolah (satuan pendidikan dasar) tanpa melalui KUD Kab/Kota digunakan untuk membiayai kewenangan Kab/Kota. Hal ini tidak sejalan dengan UU No.23 Tahun 2014 khususnya Pasal 282 yang menyebutkan bahwa
36 36 36 36 36 36 36 36
SUBDIT FASILITASI DAK
DIREKTORAT FASILITASI DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI Jalan Veteran Nomor 7, Jakarta 10110, Telp/Fax. (021) 3504042
http//keuda.kemendagri.go.id Email: dak.djkd@kemendagri.go.id