• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRINSIP MENGENALI PENGGUNA JASA DAN PELAPORAN BAGI PIHAK PELAPOR DAN PIHAK LAINNYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PRINSIP MENGENALI PENGGUNA JASA DAN PELAPORAN BAGI PIHAK PELAPOR DAN PIHAK LAINNYA"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

PRINSIP MENGENALI PENGGUNA JASA DAN PELAPORAN BAGI

PIHAK PELAPOR DAN PIHAK LAINNYA

TUJUAN

Dalam modul ini anda dipandu untuk mampu memahami bagaimana Pihak Pelapor dan pihak lain dapat memenuhi kewajiban pelaporan dalam program anti pencucian uang dan pemberantasan pendanaan terorisme di Indonesia melalui penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa.

PENDAHULUAN

Modul ini akan membantu Anda untuk memahami beberapa hal berkaitan dengan : Prinsip Mengenali Pengguna Jasa (PMPJ); pemenuhan kewajiban pelaporan oleh Pihak Pelapor; identifikasi, verifikasi dan pemantauan transaksi; pendekatan berbasis risiko dan perlakuan bagi Politically exposed person (PEP); pelaporan pembawaan uang tunai dan atau instrumen pembayaran lain keluar atau masuk wilayah Republik Indonesia.

Modul ini berisi beberapa materi, yang meliputi:

A. 5 bagian modul yang terurai dalam 5 tema yang mencakup :

Bagian kesatu – Prinsip Mengenali Pengguna Jasa : 1. Latar belakang Prinsip mengenali Pengguna Jasa; 2. Pengertian umum;

3. Ketentuan Prinsip mengenali Pengguna Jasa; 4. Peran Pelaku dalam Penerapan PMPJ Bagian kedua – Pelaporan :

1. Kewajiban Pelaporan

2. Identifikasi dan Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan; 3. Laporan Transaksi Keuangan Tunai;

4. Laporan transaksi transfer masuk atau keluar Indonesia; 5. Laporan Transaksi oleh Penyedia Barang dan atau Jasa;

Bagian ketiga – Identifikasi, Verifikasi dan Pemantauan Transaksi Pengguna Jasa : 1. Identifikasi pengguna jasa;

2. Verifikasi pengguna jasa;

3. Penutupan hubungan usaha atau penolakan transaksi; 4. Pemantauan transaksi Pengguna Jasa;

Bagian keempat – Pendekatan Berbasis Risiko : 1. Pendekatan berbasis risiko;

2. Pihak yang berisiko tinggi

3. perlakuan bagi Politically exposed person (PEP);

Bagian kelima- Laporan pembawaan uang atau instrumen pembayaran keluar masuk wilayah RI : 1. Kewajiban setiap orang;

(2)

4. Pengenaan sanksi.

B. Quiz untuk setiap akhir bagian modul. C. Tes pendahuluan dan tes akhir modul.

TES PENDAHULUAN

Berikut adalah Tes Pendahuluan. Pada bagian ini Anda akan diminta menjawab 12 (dua belas) pertanyaan sebagai pengantar sebelum Anda mengikuti modul ini.

Pertanyaan 1.

Apa alasan yang mendasar bagi Pihak Pelapor dalam menerapkan ketentuan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa (PMPJ) ?

a. Adanya kesadaran bahwa semua industri dari Pihak Pelapor menghadapi risiko pemanfaatan kejahatan pencucian uang dan pendanaan terorisme

b. Sebagai bagian dari sistem perekonomian, mau tidak mau juga harus mengikuti dinamika nasional, regional, bahkan global dalam memerangi kejahatan pencucian uang dan pendanaan terorisme

c. Peraturan perundang-undangan mewajibkan Pihak Pelapor untuk memenuhi ketentuan PMPJ d. Jawaban a, b, dan c benar

Tanggapan 1.

Benar : Benar ! Pertanyaan 2.

Jenis risiko apa yang umumnya dihadapi industri keuangan selaku Pihak Pelapor ketika tidak menerapkan ketentuan PMPJ secara efektif?

a. Risiko kredit dan risiko pasar

b. Risiko hukum, risiko reputasi, risiko konsentrasi, dan risiko operasional c. Risiko likuiditas dan risiko solvabilitas

d. Jawaban a, b, dan c salah Tanggapan 2.

Salah : Silahkan ulangi dan pilih jawaban yang lebih tepat. Risiko yang dihadapi ketika tidak menerapkan ketentuan PMPJ secara efektif adalah risiko hukum, risiko reputasi, risiko konsentrasi, dan risiko operasional Benar : Benar !

Pertanyaan 3.

Semua laporan berikut ini wajib disampaikan oleh Penyedia Jasa Keuangan kepada kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), kecuali :

a. Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM)

b. Laporan Transaksi Keuangan yang dilakukan Secara Tunai (LTKT) c. Laporan Semesteran dan Laporan Bulanan

d. Laporan transaksi keuangan transfer dana dari dan ke luar negeri Tanggapan 3.

(3)

Benar : Benar ! Pertanyaan 4.

Pihak-pihak di bawah ini memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan kepada PPATK, kecuali :

a. Penyedia Jasa Keuangan, seperti Pihak Pelapor, perusahaan perasuransian, perusahaan di bidang pasar modal, dana pensiun, pedagang valuta asing, dan Kegiatan Usaha Pengiriman Uang.

b. Penyedia Barang dan atau Jasa, seperti balai lelang, perusahaan properti, pedagang emas, pedagang barang seni dan antik

c. Masyarakat, dalah hal mengetahui terjadinya tindak pidana

d. Direktorat Jenderal Bea dan cukai berkaitan dengan laporan pembawaan uang tunai dan instrumen pembayaran lain yang dilakukan oleh setiap orang yang keluar atau masuk wilayah Republik Indonesia. Tanggapan 4.

Salah : Silahkan ulangi dan pilih jawaban yang lebih tepat. Pihak-pihak yang memiliki kewajiban melaporkan kepada PPATK adalah Pihak Pelapor yaitu Penyedia Jasa Keuangan dan Penyedia Barang dan atau Jasa, dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Benar : Benar ! Pertanyaan 5.

Prinsip yang diterapkan oleh Pihak Pelapor untuk mengetahui latar belakang dan identitas Pengguna Jasa, memantau transaksi, serta melaporkan transaksi kepada otoritas berwenang/PPATK sering dikenal dengan istilah:

a. Prinsip Mengenali Pengguna Jasa

b. Prinsip Mengenal Pengguna Jasa (Know Your Customer Principle) c. Customer Due Dilligence dan Enhanced Due Dilligence

d. Jawaban a, b, dan c benar

Tanggapan 5.

Benar : Benar ! Pertanyaan 6.

Berikut ini merupakan kebijakan yang harus ada dalam penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa, kecuali : a. identifikasi Pengguna Jasa;

b. verifikasi Pengguna Jasa;

c. pemantauan transaksi Pengguna Jasa.

d. Melakukan pemblokiran rekening atau harta kekayaan Pengguna Jasa

Tanggapan 6.

Benar : Benar ! Pertanyaan 7.

Lembaga mana saja yang menjadi pihak terkait langsung dalam penerapan Anti Pencucian Uang dan Pemberantasan Pendanaan Terorisme?

a. PPATK, sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam mencegah dan memberantas pencucian uang, berperan menerima beberapa laporan dari Pihak Pelapor yaitu LTKM, LTKT, dan LTK transfer dana dari dan ke luar negeri

(4)

Bank, dan Bank Umum pada tahun 2014), diantaranya mengeluarkan Pedoman Penerapan PMPJ dan melakukan audit kepatuhan.

c. Aparat Penegak Hukum yang memiliki kewenangan melakukan penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan tentang kasus tindak pidana pencucian uang

d. Jawaban a, b, dan c benar. Tanggapan 7.

Salah : Silahkan ulangi dan pilih jawaban yang lebih tepat. Lembaga yang menjadi pihak terkait langsung dengan PMPJ adalah PPATK, Lembaga Pengawas dan Pengatur dan Aparat Penegak Hukum

Benar : Benar ! Pertanyaan 8.

Apa yang anda ketahui mengenai Transaksi Keuangan Mencurigakan (TKM) ?

a. Transaksi yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan

b. Transaksi yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan yang wajib dilakukan oleh Penyedia Jasa Keuangan

c. Transaksi keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari Hasil Tindak Pidana

d. Jawaban a, b, dan c semua benar.

Tanggapan 8.

Benar : Benar ! Pertanyaan 9.

Pengertian Transaksi Keuangan Tunai yang paling tepat adalah :

a. Transaksi dengan menggunakan uang kertas dan/atau logam senilai Rp 500 juta atau lebih, baik dilakukan dalam satu kali transaksi maupun beberapa kali transaksi dalam 1 (satu) hari kerja.

b. Transaksi dalam jumlah kumulatif sebesar Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau lebih atau mata uang asing yang nilainya setara melalui Penyedia Jasa Keuangan

c. Transaksi keuangan yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas dan atau uang logam

d. Transaksi penarikan, penyetoran, atau penitipan yang dilakukan dengan uang tunai melalui Penyedia Jasa Keuangan

Tanggapan 9.

Salah : Silahkan ulangi dan pilih jawaban yang lebih tepat. Transaksi Keuangan Tunai adalah Transaksi dengan menggunakan uang kertas dan/atau logam senilai Rp 500 juta atau lebih, baik dilakukan dalam satu kali transaksi maupun beberapa kali transaksi dalam 1 (satu) hari kerja.

Benar : Benar ! Pertanyaan 10.

Pernyataan berikut ini benar, kecuali :

a. Untuk menjadi Pengguna Jasa atau pengguna jasa dari Penyedia Jasa keuangan, berkewajiban memberikan identitas dan informasi yang benar mengenai identitas diri, sumber dana, dan tujuan transaksi

b. Pengguna Jasa adalah raja, maka apakah memberikan atau tidak memberikan identitas dan informasi adalah pilihan Pengguna Jasa.

(5)

atau informasi Pengguna Jasa yang disediakan oleh Penyedia Jasa Keuangan dan melampirkan dokumen pendukungnya.

d. Penyedia Jasa Keuangan wajib mengetahui apakah Pengguna Jasa yang bertransaksi bertindak untuk diri sendiri atau untuk dan atas nama orang lain

Tanggapan 10.

Benar : Benar ! Pertanyaan 11.

Berikut ini adalah kewajiban Penyedia Barang dan atau Jasa, kecuali :

a. Memenuhi transaksi pengguna jasa sepanjang memiliki dana yang cukup

b. Mengetahui pengguna jasa bertindak untuk diri sendiri atau untuk dan atas nama orang lain c. Meminta informasi identitas dan dokumen pendukung dari pengguna jasa atau pihak lain d. Menolak transaksi jika identitas dan atau dokumen pendukung tidak lengkap

Tanggapan 11.

Salah : Silahkan ulangi dan pilih jawaban yang lebih tepat. Walaupun pengguna jasa memiliki dana yang cukup untuk bertransaksi, namun pengguna jasa tetap berkewajiban menyampaikan identitas dan dokumen pendukungnya.

Benar : Benar ! Pertanyaan 12.

Berkaitan dengan pendanaan terorisme, yang termasuk unsur Tranksai Keuangan Mencurigakan adalah : a. Transaksi pembelian bahan peledak di toko kimia oleh teroris untuk kegiatan terorisme

b. Transaksi keuangan dengan maksud untuk digunakan dan/atau yang diketahui akan digunakan untuk melakukan tindak pidana terorisme

c. Transaksi yang melibatkan setiap orang yang berdasarkan daftar terduga teroris dan organisasi teroris. d. Jawaban b dan c benar

Tanggapan 12.

Benar : Benar!

Selamat, Anda telah menjawab seluruh pertanyaan dengan baik.

BAGIAN PERTAMA : PENGENALAN PRINSIP MENGENALI PENGGUNA JASA

1.1. LATAR BELAKANG PERLUNYA PENERAPAN PRINSIP MENGENALI PENGGUNA JASA (PMPJ)

1. MANAJEMEN RISIKO

 Dinamika nasional, regional maupun global yang diiringi dengan perkembangan produk, aktivitas dan teknologi informasi, meningkatkan peluang penyalahgunaan fasilitas dan produk dari industri keuangan dan lembaga yang terkait dengan keuangan, oleh pelaku kejahatan terutama sebagai sarana maupun sasaran pencucian uang dan pendanaan terorisme

 Dampak yang tidak bisa dihindari adalah meningkatnya risiko dari industri keuangan dan lembaga yang terkait dengan keuangan, terutama risiko hukum, risiko operasional, risiko transaksi dan risiko reputasi.

(6)

reputasi, operasi, hukum dan konsentrasi, yang satu dengan lainnya saling berhubungan.

a. Risiko Reputasi

Risiko reputasi berkaitan dengan sifat dari bisnis suatu industri, yang membutuhkan kepercayaan dari Pengguna Jasa atau nasabah. Publikasi negatif, entah akurat ataupun tidak, akan menyebabkan kehilangan kepercayaan atas integritas industri yang bersangkutan. Dampak dari risiko ini sangat dirasakan terutama bagi industri keuangan selaku lembaga kepercayaan.

b. Risiko Operasional

Risiko langsung maupun tidak langsung atas gagal atau terganggunya kegiatan operasional suatu industri karena ketidakcukupan proses internal baik karena sumber daya manusia dan sistemnya, atau pengaruh dari kejadian eksternal. Kebanyakan dari risiko operasional dalam konteks PMPJ berhubungan dengan kelemahan implementasi pengendalian prosedur yang tidak efektif dan kegagalan dalam menjalankandue diligence.

c. Risiko Hukum

Risiko kemungkinan adanya tuntutan hukum, keputusan institusi penegak hukum yang merugikan atau kontrak yang pada akhirnya tidak dapat dipenuhi. Kondisi ini dapat menggangu atau merugikan bagi operasional atau kondisi industri yang bersangkutan. Keterlibatan dalam suatu kasus, berimplikasi pada biaya yang jauh lebih besar untuk bisnisnya daripada hanya biaya proses hukum. Risiko ini muncul terutama karena tidak efektifnya proses identifikasi, verifikasi dan pemantauan (due diligence) terhadappengguna jasa.

d. Risiko Konsentrasi

Risiko kehilangan aset atau sumber dana dalam jumlah signifikan dapat mengganggu likuiditas dan akhirnya dapat membahayakan operasional suatu industri yang bersangkutan. Pemutusan hubungan usaha secara tiba-tiba yang melibatkan aset atau dana dalam jumlah besar, terjadinya pemblokiran atau penyitaan aset oleh penegak hukum dalam jumlah besar, atau masalah hukum lainnya, berhubungan erat dengan konsentrasi usaha perusahaan. Oleh karena itu, kemampuan untuk mengidentifikasi pengguna jasa melalui penerapan PMPJ merupakan bagian terpenting untuk terhindar dari risiko konsentrasi ini.

Dalam hal Manajemen Risiko dilaksanakan dengan baik antara lain melalui Penerpan PMPJ, maka sistem keuangan mampu menjalankan fungsinya dengan baik pula dan akhirnya stabilitasnya tetap terjaga.

Apapun jenis risiko yang muncul, bagi industri keuangan atau yang terkait dengan keuangan, dapat menyebabkan :

- kerugian karena besarnya biaya yang dikeluarkan

- berkurangnya kesempatan membina hubungan usaha dengan pengguna jasa

- munculnya kebutuhan waktu dan energi dari manajemen untuk memecahkan masalah yang muncul.

Manajemen Risiko Dalam PMPJ Risiko Hukum

Risiko Opersional

(7)

2. PEMENUHAN KEWAJIBAN KETENTUAN PERUNDANG-UNDANGAN

 Pengundangan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan tindak Pidana Pencucian Uang (UU TPPU) dan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme ( UU TPPT), merupakan landasan hukum yang utama untuk memerangi kejahatan pencucian uang dan pendanaan terorisme.

 Dalam UU di atas, memberikan landasan hukum yang kuat bagi semua pihak terkait, dalam memenuhi ketentuan yang diwajibkan, yaitu kewajiban penerapan PMPJ dan pelaporan bagi Pihak pelapor, Lembaga Pengawas dan Pengatur (LPP) mengeluarkan regulasi berkenaan dengan Prinsip Mengenali Pengguna Jasa (PMPJ), PPATK melakukan analisis dan pemeriksaan, dan aparat penegakan hukum berkewajiban menangani perkara tindak pidana pencucian uang sesuai dengan tanggungjawabnya.

3. SESUAI PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

a. Transparansi (transparency)

Melalui penerapan PMPJ, khususnya tersedianya informasi dan data pendukung dari Pengguna Jasa, bukan hanya akan diperoleh informasi yang material dan relevan, tetapi juga dapat menjadi dasar keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan bagi Pihak Pelapor, apakah akan menolak atau membina hubungan usaha, memutus hubungan usaha dan menunda transaksi pengguna jasa.

b. Akuntabilitas (accountability)

Setiap organ dan jenjang manajemen memiliki tugas dan tanggung jawab secara jelas, sejak penerimaan Pengguna Jasa, verifikasi, pemantauan, identifikasi dan pelaporan. Dengan kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ/unit dalam organisasi Pihak pelapor berdampak pada pengelolaannya berjalan secara efektif.

c. Pertanggungjawaban (responsibility)

Seluruh kegiatan atau prosedur penerapan PMPJ yang dijalankan, disesuaikan atau menyatu dengan kegiatan operasional Pihak Pelapor, sepenuhnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip pengelolaan yang sehat.

d. Independensi (independency)

Pengelolaan industri atau kegiatan usaha Pihak Pelapor d ilak sanak an secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manapun.

e. Kewajaran (fairness)

Melalui penerapan PMPJ, maka akan terpenuhi pula rasa keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hakstakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. INSENTIF DALAM MEMBINA HUBUNGAN DENGAN PENGGUNA JASA ATAU NASABAH

(8)

menentukan berbagai pilihan layanan untuk ditawarkan kepada Pengguna Jasa.

Dengan mengetahui latar belakang dan identitas serta memantau transaksi yang dilakukan pengguna jasa, akan memberikan nilai tambah bagi Pihak Pelapor terutama dalam membina hubungan baik dengan pengguna jasa yang bermanfaat dari aspek bisnisnya. Terhadap pengguna jasa yang prospektif, akan senantiasa dijaga dan ditingkatkan hubungan baiknya.

5. MEMUDAHKAN MANAJEMEN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Dalam penerapan PMPJ, ketersediaan data nasabah atau Pengguna Jasa, jejak rekam dan berbagai transaksi yang dilakukan, serta administrasi atau penatausahaan dokumen informasi yang baik, dapat dimanfaatkan untuk melakukan berbagai kajian (riset) termasuk dalam riset pengembangan usaha industri Pihak Pelapor. Akurasi data dan metode pengolahan data yang baik akan menghasilkan bahan penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan secara akurat dan profesional.

1.2. PENGERTIAN UMUM DALAM PRINSIP MENGENALI PENGGUNA JASA (PMPJ)

PENCUCIAN UANG

Kegiatan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan hasil kejahatan agar nampak harta kekayaan dari kegiatan yang sah. Kegiatan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan terutama menggunakan layanan dari Penyedia Jasa Keuangan dan atau Penyedia barang dan atau Jasa lain. PENDANAAN TERORISME

Segala kegiatan yang berkaitan secara langsung atau tidak langsung atas harta kekayaan yang diketahui atau diduga untuk kegiatan terorisme

PENGGUNA JASA

Pihak yang menggunakan jasa atau melakukan jasa atau melakukan hubungan usaha dengan Pihak Pelapor.

CALON PENGGUNA JASA

Pihak yang menggunakan jasa atau menjalani hubungan usaha dengan Pihak Pelapor . WALK IN CUSTOMER (WIC)

Pihak yang menggunakan jasa Pihak Pelapor namun tidak memiliki rekening atau tidak memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh Pihak Pelapor, namun tidak termasuk pih ak yang mendapatkan perintah atau penugasan dari Pengguna Jasa untuk melakukan transaksi atas kepentingan Pengguna Jasa.

CUSTOMER DUE DILIGENCE (CDD)

Kegiatan berupa identifikasi, verifikasi, dan pemantauan yang dilakukan Pihak Pelapor untuk memastikan bahwa transaksi tersebut sesuai dengan profil Calon Pengguna Jasa, WIC, atau Pengguna Jasa.

(9)

Tindakan CDD lebih mendalam yang dilakukan Pihak Pelapor pada saat berhubungan dengan Calon Pengguna Jasa, WIC, atu Pengguna Jasa yang tergolong berisiko tinggi, termasuk politically exposed person (PEP), terhadap kemungkinan pencucian uang dan pendanaan terorisme.

BENEFICIAL OWNER (BO)

Adalah setiap orang yang:

a. Merupakan pemilik sebenarnya dari dana yang ditempatkan pada Pihak Pelapor (ultimately own account) b. Mengendalikan transaksi Pengguna Jasa

c. Memberikan kuasa untuk melakukan transaksi d. Mengendalikan badan hukum, dan/atau

e. Merupakan pengendali akhir dari transaksi yang dilakukan melalui badan hukum atau berdasarkan suatu perjanjian

PRINSIP MENGENALI PENGGUNA JASA (PMPJ)

Prinsip yang diterapkan oleh Pihak Pelapor untuk mengetahui latar belakang dan identitas Pengguna Jasa, memantau transaksi, serta melaporkan transaksi kepada otoritas berwenang/PPATK.

Terdapat beberapa istilah yang pada intinya merupakan pengertian dari PMPJ, seperti Prinsip Mengenal Pengguna Jasa (Know Your Customer Principle) dan Program Anti Pencucian Uang dan Pemberantasan Pendanaan Terorisme (PMPJ). Penggunaan masing-masing istilah terutama untuk kesesuaian dengan kharakteristik bisnis masing-masing Pihak Pelapor. Di samping itu, terdapat istilah yang sebenarnya bagian penting dari PMPJ yaitucustomer due dilligence(CDD) danenhanced due dilligence(EDD).

NEGARA BERISIKO TINGGI (HIGH RISK COUNTRY)

Negara atau teritori yang potensial digunakan sebagai tempat:

a. Terjadinya atau sarana tindak pidana pencucian uang

b. Dilakukannya tindak pidana asal (predicate offense), dan/atau c. Dilakukannya aktivitas pendanaan Kegiatan Terorisme

POLITICALLY EXPOSED PERSON (PEP)

Orang yang memiliki atau pernah memiliki kewenangan public diantaranya adalah Penyelenggara Negara sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Penyelenggaraa Negara, dan/ atau orang yang tercatat atau pernah tercatat sebagai anggota partai politik yang memiliki pengaruh terhadap kebijakan dan operasional partai politik, baik yang berkewarganegaraan Indonesia maupun yang berkewarganegaraan asing.

1.3. KETENTUAN DALAM PENERAPAN PMPJ

KEBIJAKAN MENGENAI PENERAPAN PMPJ

(10)

b. verifikasi Pengguna Jasa; dan

c. pemantauan transaksi Pengguna Jasa.

KEWAJIBAN MENERAPKAN PMPJ

PMPJ wajib dilaksanakan oleh Pihak Pelapor dalam hal : a. melakukan hubungan usaha dengan Pengguna Jasa; b. terdapat transaksi keuangan senilai Rp.100 juta atau lebih; c. terdapat Transaksi Keuangan Mencurigakan

d. Pihak Pelapor meragukan kebenaran informasi yang dilaporkan Pengguna Jasa atau Calon Pengguna Jasa.

ARTI PENTING PELAKSANAAN PMPJ :

Sebagaimana telah diuraikan pada awal bagian in, penerapan PMPJ secara khusus memiliki arti penting:

a. Dengan mengetahui latar belakang dan identitas serta memantau transaksi yang dilakukan pengguna jasa, akan memberikan nilai tambah bagi Pihak Pelapor terutama dalam membina hubungan baik dengan pengguna jasa yang bermanfaat dari aspek bisnisnya. Terhadap pengguna jasa yang prospektif, akan senantiasa dijaga dan ditingkatkan hubungan baiknya.

b. Dapat menciptakan industri yang sehat, karena terhindar dari risiko operasional, hukum, dan reputasi, serta terkonsentrasinya transaksi

c. Mampu melaporkan Transaksi Keuangan Mencurigakan. identifikasi

verifikasi pemantauan

bina hubungan baik dengan Pengguna Jasa

mampu melaporkan TKM

industri sehat PMPJ

(11)

1.4. PERAN PELAKU YANG TER

1. PENGGUNA JASA

a. Pengguna Jasa adalah orang Pelapor.

b. Apa kewajiban Pengguna Jasa 1) memberikan identitas dan

kurangnya memuat : a) Identitas diri b) Sumber dana c) Tujuan transaksi 2) Mengisi formulir yang dised 3) Apabila transaksi dilakukan

informasi mengenai identit owner).

2. PIHAK PELAPOR

a. Pihak mana yang dimaksud de Pihak Pelapor yaitu :

i. Penyedia Jasa Keuangan perusahaan pialang asu investasi; kustodian; wali penyelenggara alat pemb koperasi yang melakuka bidang perdagangan berj ii. Penyedia Barang dan/at kendaraan bermotor; ped antik; atau balai lelang. Memberikan identitas dan

RKAIT DALAM PENERAPAN PMPJ

ang perorangan atau korporasi yang melakukan transa

asa ?

dan informasi yang benar yang dibutuhkan oleh Pihak P

isediakan oleh Pihak Pelapor dan melampirkan dokumen p kan untuk kepentingan pihak lain, maka Pengguna Jasa ha ntitas diri, sumber dana, dan tujuan transaksi pihak lain te

dengan Pihak Pelapor ?

an (PJK) : Pihak Pelapor; perusahaan pembiayaan; perusa asuransi; dana pensiun lembaga keuangan; perusahaa wali amanat; perposan sebagai penyedia jasa giro; pedag embayaran menggunakan kartu; penyelenggarae-money

ukan kegiatan simpan pinjam; pegadaian; perusahaan berjangka komoditas; atau penyelenggara kegiatan usaha

n/atau Jasa lain (PBJ): perusahaan properti/agen pr pedagang permata dan perhiasan/logam mulia; pedagang

•Identitas diri an yang bergerak di ha pengiriman uang.

(12)

b. Apa kewajiban Pihak Pelapor? i. Pihak Pelapor wajib mene

(LPP)

ii. Dalam menerapkan PMPJ  Mengetahui pengguna  Meminta informasi ident  Menolak transaksi jika id  Menyimpan catatan da berakhirnya hubungan u iii. Khusus bagi Pihak Pelapor

 Memutuskan hubunga - Pengguna Jasa me - Meragukan informa  Melaporkan kepada

Keuangan Mencurigak

3. LEMBAGA PENGAWAS DAN

LPP adalah lembaga yang memil terhadap Pihak Pelapor, yaitu Informatika (KEMKOMINFO), Kementerian Koperasi dan UK 4. PPATK

PPATK menempati 3 posisi stra - LPP bagi Pihak Pelapor ya - LPP bagi Pihak Pelapor ya - Lembaga intelijen keuang

dan memberantas tindak

menerapkan PMPJ yang ditetapkan oleh Lembaga Pengaw

PJ, Pihak Pelapor wajib :

na jasa bertindak untuk diri sendiri atau untuk dan atas na identitas dan dokumen pendukung dari pengguna jasa ata ka identitas dan atau dokumen pendukung tidak lengkap

dan dokumen identitas pelaku transaksi paling singk an usaha

por yang berbentuk Penyedia Jasa Keuangan, wajib : ngan usaha dengan pengguna jasa jika :

menolak untuk mematuhi PMPJ

ormasi yang disampaikan oleh pengguna jasa

da PPATK mengenai pemutusan hubungan usaha s igakan.

AN PENGATUR (LPP)

memiliki kewenangan pengawasan, pengaturan, dan/atau itu : Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Kementeria O), Badan Pengawas Perdagangaan Berjangka Komo UKM (Usaha Kecil dan Menengah), dan PPATK

strategis, yaitu sebagai : r yang tidak memiliki LPP.

r yang memiliki LPP namun belum menerapkan kewajibanny angan (financial inteligence unit), yang diberikan mandat ndak pidana pencucian uang.

•menerapkan PMPJ yang ditetapkan Lemba Pengawas dan Pengatur

Pelapor

•mengetahui kepemilikan atas Pengguna jasa •meminta identitas dan dokumen pendukung •menolak transaksi, apabila pendukung tidak lengkap •menyimpan dokumen identitas pelaku transaksi pali singkat 5 tahun sejak berakhirnya hubungan usaha

J, Pihak

ajib

•memutuskan hubungan usaha jika pengguna jasa ti mematuhi PMPJ dan meragukan informasi yang disa pengguna jasa

•melaporkan kepada PPATK mengenai pemutusan hu usaha sebagai TKM

or PJK

Kewajiban Pihak

Pelapor

ngawas dan Pengatur

s nama orang lain atau pihak lain ap

ingkat 5 tahun sejak

(13)

INSTANSI TERKAIT LAINNYA Instansi terkait lainnya adala laporan ke PPATK. Instansi berkewajiban membuat lapor lain lintas batas negara.

1.5. RINGKASAN

Industri keuangan dan yang terkait de pencucian uang dan pendanaan tero manajemen risiko yang baik, antara la Penerapan PMPJ ini disyaratkan adany Pelapor (PJK dan PBJ), Lembaga P penerapan anti pencucian uang dan p menciptakan industri keuangan yang se

1.6. QUIZ

1. Mengapa penerapan PMPJ bagi P a. Agar Pihak Pelapor tidak dija b. Agar Pihak Pelapor mampu me c. Agar Pihak Pelapor mampu

Pengguna Jasa tetapi dapat d. Jawaban a, b, dan c benar.

2. Berikut adalah alasan mengapa ke a. Memenuhi kebutuhan Pengg b. Dinamika nasional, regional

dan teknologi informasi Piha • Mengeluarkan

alah instansi yang berdasarkan amanat UU TPPU waj nsi Pelapor ini adalah Direktorat Jenderal Bea dan C poran mengenai pembawaan uang tunai dan atau instru

dengan keuangan semakin rentan terhadap risiko dimanf terorisme, oleh karena itu perlu melindungi dirinya deng

a lain melalui penerapan Prinsip Mengenali Pengguna Ja anya persepsi, perlakukan, dan sikap yang sama dari Peng

Pengawas dan Pengatur, serta pihak-pihak terkait la n pemberantasan pendanaan terorisme melalui penerap ng sehat dan akhirnya stabilitas keuangan dapat terjaga de

gi Pihak Pelapor sangat dibutuhkan?

dijadikan sarana dan sasaran pencucian uang dan pendana mpu mengelola risiko

mpu mengembangkan bisnis yang lebih sehat bukan hanya pat menggali peluang dalam pengembangan bisnis.

a kebijakan dalam penerapan PMPJ terus disempurnakan, ngguna Jasa sebagai bentuk pelayanan prima.

nal maupun global yang diiringi dengan perkembangan Pihak Pelapor n Cukai (DBC), yang nstrumen pembayaran

manfaatkannya pelaku dengan menerapkan na Jasa (PMPJ). Dalam Pengguna Jasa, Pihak it lainnya. Efektifitas nerapan PMPJ ini akan

(14)

c. Adanya penyesuaian standar internasional seperti 40 rekomendasi + 9 rekomendasi khusus dari FATF.

d. Munculnya kesadaran memenuhi kebutuhan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme

3. Pernyataan di bawah ini semua benar, kecuali :

a. Penerapan PMPJ merupakan beban tersendiri dan menciptakan kerugian bagi Pihak Pelapor b. Penerapan PMPJ membutuhkan sumber daya, tetapi apabila dihitung nilainya jauh lebih kecil jika

dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh

c. Penerapan PMPJ bukan semata-mata hanya untuk memenuhi kewajiban, namun merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan penerapan Prinsip Good Corporate Governance

d. Penerapan PMPJ penting, disamping dapat meningkatkan pelayanan juga bermanfaat untuk membina hubungan baik dengan Pengguna Jasa

4. Apa dampak ketidakcukupan penerapan PMPJ oleh Pihak Pelapor?

a. Menyebabkan kerugian berupa biaya yang signifikan pada Pihak Pelapor, misalnya : melalui penarikan dana oleh deposan, pemutusan fasilitas, klaim terhadap Pihak Pelapor, biaya investigasi, penyitaan dan pembekuan harta, dan kehilangan pinjaman

b. Munculnya kebutuhan waktu dan energi dari manajemen untuk memecahkan masalah yang muncul. c. Jawaban a dan b benar

d. Jawaban a dan b salah

5. Jenis risiko apa yang paling mungkin ketika Pihak Pelapor tidak cukup dalam merapkan PMPJ? a. Reputasi

b. Hukum

c. Konsentrasi dan operasional d. Semua jawaban benar

6. Pernyataan berikut ini berkaitan dengan risiko reputasi, kecuali :

a. Pihak Pelapor tidak mampu memenuhi kewajiban Pengguna Jasa yang jatuh tempo.

b. Risiko reputasi berkaitan dengan sifat dari bisnis Pihak Pelapor yang membutuhkan kepercayaan depositor, kreditor dan pasar secara umum

c. Publikasi negatif mengenai praktik bisnis Pihak Pelapor, entah akurat ataupun tidak, akan menyebabkan kehilangan kepercayaan atas integritas Pihak Pelapor yang bersangkutan

d. Pihak Pelapor sering terlibat dalam urusan hukum karena diduga memberikan fasilitas terjadinya pencucian uang

7. Berikut ini merupakan risiko hukum :

a. Risiko kemungkinan adanya tuntutan hukum, keputusan badan penegak hukum yang merugikan atau kontrak yang pada akhirnya tidak dapat dipenuhi

b. Risko atas ketidakmampuan Pihak Pelapor dalam melakukan mitigasi kondisi atau perkembangan pasar

c. Risiko akibat adanya perubahan ketentuan perundangan yang berlaku d. Risiko karena ketidakcukupkan sumber daya manusia

8. Manakah dari pernyataan di bawah ini berkaitan dengan risiko operasional a. Publikasi negatif mengenai praktik bisnis Pihak Pelapor

b. Penarikan dana dalam jumlah besar secara tiba-tiba, kredit dalam jumlah besar yang bermasalah karena pelunasan tiba-tiba atau masalah hukum lainnya berhubungan erat dengan konsentrasi pendanaan suatu Pihak Pelapor.

(15)

baik karena sumber daya manusia dan sistemnya atau pengaruh dari kejadian eksternal

d. adanya tuntutan hukum, keputusan badan penegak hukum yang merugikan atau kontrak yang pada akhirnya tidak dapat dipenuhi

9. Risiko kehilangan dana dalam jumlah signifikan sehingga membahayakan operasional Pihak Pelapor karena dapat terganggunya likuiditas Pihak Pelapor yang bersangkutan merupakan risiko :

a. Hukum b. Konsentrasi c. Reputasi, d. Operasional

8. Pihak yang secara langsungtidak terlibatdalam penerapan PMPJ adalah: a. Pengguna Jasa

b. Aparat Penegak Hukum

c. Lembaga Pengawas dan Pengatur d. Pihak Pelapor

9. Berkaitan dengan penerapan PMPJ, berikut ini pernyataan yang tepat, kecuali : a. Lembaga Pengawas dan Pengatur (LPP) menetapkan ketentuan PMPJ b. Pihak Pelapor wajib menerapkan PMPJ yang ditetapkan oleh LPP c. Pihak Pelapor berhak menentukan sikap dalam menerapkan PMPJ

d. Pihak Pelapor wajib mengetahui pengguna jasa bertindak untuk diri sendiri atau untuk dan atas nama orang lain

10. Berikut ini merupakan kewajiban dari pengguna jasa terhadap Pihak Pelapor, kecuali :

a. memberikan identitas dan informasi yang benar, memuat identitas diri, sumber dana, dan tujuan transaksi

b. Mengisi formulir yang disediakan oleh Pihak Pelapor dan melampirkan dokumen pendukungnya. c. Karena pengguna jasa sudah dikenal baik oleh petugas Pihak Pelapor, informasi dan identitas

belum menjadi prioritas untuk diberikan

d. Apabila transaksi dilakukan untuk kepentingan pihak lain, maka harus disertai informasi mengenai identitas diri, sumber dana, dan tujuan transaksi pihak lain tersebut.

11. Kewajiban Pihak Pelapor :

a. Mengetahui pengguna jasa bertindak untuk diri sendiri atau untuk dan atas nama orang lain b. Meminta informasi identitas dan dokumen pendukun dari pengguna jasa atau pihak lain c. Menolak transaksi jika identitas dan atau dokuemn pendukung tidak lengkap

d. Jawaban a, b, dan c benar

12. Khusus bagi Pihak Pelapor berbentuk Penyedia Jasa Keuangan, wajib :

a. Memutuskan hubungan usaha dengan pengguna jasa jika Pengguna Jasa menolak untuk mematuhi PMPJ

b. Memutuskan hubungan usaha dengan pengguna jasa jika meragukan informasi yang disampaikan oleh pengguna jasa

c. Melaporkan kepada PPATK mengenai pemutusan hubungan usaha sebagai Transaksi Keuangan Mencurigakan.

d. Jawaban a, b, dan c benar

13. Kebijakan mengenai penerapan PMPJ, sekurang-kurangnya memuat: a. identifikasi Pengguna Jasa, dan verifikasi Pengguna Jasa

(16)

c. identifikasi Pengguna Jasa, pelaporan transaksi.

d. Tidak ada jawaban yang benar

14. Berikut adalah waktu dimana Piha a. berdasar penilaian Pihak Pelap b. melakukan hubungan usaha

Rp.100 juta atau lebih; c. terdapat Transaksi Keuangan

yang dilaporkan Pengguna Jas d. terdapat Transaksi Keuangan M

BAGIAN KEDUA : PEMENUHAN KE

1.1. KEWAJIBAN PELAPORAN

PJK wajib menyampaikan laporan kepa 1. Transaksi Keuangan Mencurigaka 2. Transaksi Keuangan Tunai (TKT) 3. Transaksi Keuangan transfer dana PBJ wajib :

menyampaikan laporan kepada PPATK kepada PPATK

1.2. LAPORAN TRANSAKSI KE

PENGERTIAN TKM SESUAI UU TPPU (UU No.8 Tahun 2010 tentang Pencega a. Transaksi Keuangan yang menyimp

Pengguna Jasa yang bersangkutan. b. Transaksi Keuangan oleh Pengguna

pelaporan Transaksi yang bersangk Undang-Undang ini.

PJK

PBJ

Dijten Bea Cu

, verifikasi Pengguna Jasa, pemantauan transaksi Peng

nar

Pihak Pelapor wajib menerapkan PMPJ, kecuali elapor dirasakan perlu menerapkan PMPJ

ha dengan Pengguna Jasa, dan atau terdapat transaksi

an Mencurigakan, dan atau Pihak Pelapor meragukan ke Jasa atau Pengguna Jasa.

an Mencurigakan

KEWAJIBAN PELAPORAN BAGI PIHAK PELAPOR

N BAGI PIHAK PELAPOR epada PPATK yang meliputi: akan (TKM)

T)

ana dari dan ke luar negeri (TKTD).

ATK berupa laporan Transaksi Pengguna Jasa senilai Rp5

EUANGAN MENCURIGAKAN (LTKM)

PPU

egahan dan Pemberantasan Tindak Pidana pencucian Uang nyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan po tan.

guna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan u ngkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai d

a Cukai

• TKM • TKT • TKTD

• Transaksi >Rp 500 jt

• TKM jika ditemukan atau diminta melaporkan

• Laporan pembawaan uang dan instrumen keluar atau masuk wilayah RI

Pengguna Jasa, dan

aksi keuangan senilai

kebenaran informasi

Rp500 juta atau lebih

Uang)

pola Transaksi dari

(17)

c. Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana.

d. Transaksi Keuangan oleh Pengguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan Transaksi yang bersangkutan yang wajib dilakukan oleh Pihak Pelapor sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini.

PENGERTIAN TKM SESUAI UU TPPT

(UU No.9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan pemberantasan Tindak Pidana Terorisme)

a. Transaksi keuangan dengan maksud untuk digunakan dan/ atau yang diketahui akan digunakan untuk melakukan tindak pidana terorisme

b. Transaksi yang melibatkan setiap orang yang berdasarkan daftar terduga teroris dan organisasi teroris.

PENJELASAN TRANSAKSI KEUANGAN MENCURIGAKAN (TKM) Pada umumnya, TKM diawali dari transaksi antara lain :

- tidak memiliki tujuan ekonomis dan bisnis yang jelas;

- menggunakan uang tunai dalam jumlah yang relatif besar dan/ atau dilakukan secara berulang-ulang di luar kewajaran; atau

- aktivitas Transaksi Pengguna Jasa di luar kebiasaan dan kewajaran.

Pihak Pelapor diberikan keleluasaan untuk melakukan judgement secara profesional dalam menentukan apakah suatu transaksi memenuhi unsur TKM atau tidak.

Untuk membantu mengidentifikasi dan menetapkan apakah suatu transaksi memenuhi unsur TKM, berikut ini diuraikan penjabaran unsur-unsurnya :

a. Transaksi Keuangan yang menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan.

1) Profil adalah deskripsi Pengguna Jasa yang antara lain mencakup identitas, pekerjaan, kegiatan usaha, tujuan transaksi, termasuk sumber dan jumlah penghasilan. Semua data dan informasi ini akan mengarahkan kewajaran Pengguna Jasa melakukan transaksi dalam batasan jumlah tertentu apakah sesuai atau diluar profilnya.

2) Karakteristik digambarkan sebagai ciri-ciri khusus dari transaksi Pengguna Jasa, yang dapat membedakan Pengguna Jasa atau kelompok Pengguna Jasa satu dengan lainnya, tergantung dari bisnis Pengguna Jasa yang bersangkutan. Kharakteristik transaksi bisnis Pengguna Jasa antara lain ditunjukkan dengan :

- jenis mata uang, instrumen atau jasa keuangan yang digunakan Menyimpangi profil, kebiasaan pola transaksi dan

kharakteristik bisnis Pengguna Jasa

Menghindari pelaporan TKT, Transaksi Keuangan Transfer Dana, dan Transaksi Keuangan senilai Rp.500 jt

atau lebih

(18)

- siapa dan dimana counterp - waktu pelaksanaan transak 3) Kebiasaan pola transaksi ad

transaksi Pengguna Jasa di pendebetan, penarikan atau p memiliki pola namun juga bany

b. Transaksi Keuangan oleh Penggu pelaporan Transaksi, maksudnya Dana masuk atau keluar negeri, at pertransaksi kurang dari Rp 500 transaksi tunai tersebut mencapa

c. Transaksi Keuangan yang dilakuk diduga berasal dari hasil tindak pid - Terdapat pelaksanaan kewena

penundaan transaksi, pemblok - Pengguna jasa telah terpublika - Pengguna jasa adalah karyaw

kekayaan, seperti auditor i perusahaan dan ternyata karya - Terdapat calon Pengguna Jasa menyerahkan dokumen pendu Jasa yang memberikan informa - Transaksi yang dilakukan atau diduga atau diketahui terlibat kejahatan atau kegiatan yang s

d. Transaksi Keuangan yang diminta o Kekayaan yang diduga berasal dari

PELAPORAN TKM

Penyampaian laporan TKM dilakukan s adanya unsur TKM. Keputusan diketahu yang berwenang, misalnya untuk Pihak

Paling lama (3) hari kerja setela mengetahui adanya unsur TKM

keputusan adanya u adanya persetujuan

Pelaporan T

nterparty atau lawan transaksinya nsaksi

adalah kebiasaan Transaksi yang dilakukan oleh Peng ditunjukan antara lain berupa frekuensi transaksi p au penyetoran, penutupan atau pembukaan. Transaksi Pe

anyak yang tidak berpola.

ngguna Jasa yang patut diduga dilakukan dengan tujuan u nya adalah pelaporan Transaksi Keuangan Tunai (TKT), T ri, atau transaksi senilai Rp. 500 juta atau lebih, dengan car

500 juta, namun apabila diakumulasikan dalam 1 (satu apai jumlah Rp 500 juta atau lebih.

lakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Hart k pidana. Yang termasuk dalam kategori transaksi ini adala wenangan penegak hukum terhadap pengguna jasa d blokiran, penyitaan, dan permintaan keterangan

likasi sebagai tersangka, terdakwa atau terpidana ryawan PJK yang melakukan fraud yang menghasilkan

r internal menemukan adanya karyawan yang me aryawan bersangkutan memiliki rekening.

Jasa/ pengguna jasa atau Pengguna Jasa/ pengguna jasa y ndukung atau memalsukan dokumen pendukung termas rmasi palsu.

atau rekening yang dimilki oleh orang, badan usaha, ata libat dalam tindak pidana terorisme (Harta Kekayaan be

ng sah).

minta oleh PPATK untuk dilaporkan oleh Pihak Pelapor karena ari hasil tindak pidana.

an sesegera mungkin paling lama 3 (tiga) hari kerja setela etahui adanya unsur TKM pada saat ada persetujuan atau k ihak Pelapor Bank adalah Direktur Kepatuhan.

etelah PJK TKM

ya unsur TKM saat uan pejabat berwenang

an TKM

Pengguna Jasa. Pola si pengkreditan dan i Pengguna Jasa bisa

n untuk menghindari , Transaksi Transfer cara pemecahan nilai atu) hari kerja, nilai

Harta Kekayaan yang alah :

a dengan melakukan

lkan uang atau harta menggelapkan dana

(19)

TATA CARA PENYAMPAIAN LAPORA Ketentuan Penyampaian Laporan:

a. Penyampaian laporan TKM terma yang menolak memenuhi PMPJ ma b. Penyampaian laporan TKM wajib

secana non elektronis.

c. PJK wajib mengisi laporan TKM de d. PJK wajib menyampaikan data pe kerja setelah tanggal penyeampai

1.3. LAPORAN TRANSAKSI KE

PENGERTIAN

Transaksi yang dilakukan dengan meng Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rup transaksi maupun beberapa kali transa Transaksi Keuangan Tunai maka akan d PELAPORAN

Penyedia jasa keuangan wajib menyamp sejak tanggal transaksi dilakukan. Da Keuangan dapat melakukannya dengan

a. Manual, yaitu mengirimkan hardc b. Elektronis, yaitu menyampaikan

server PPATK dengan menggunak PJK yang akan menyampaikan Lapor mengajukan “Permohonan Pelaporan

rmasuk laporan pemutusan hubungan usaha dengan pe J maupun ketika PJK meragukan kebenaran informasi yang ajib dilakukan secara elektronis atau dalam hal tertentu d

dengan benar dan lengkap

a pendukung yang disebutkan dalam laporan TKM paling mpaian laporan kepada PPATK.

EUANGAN TUNAI (LTKT)

menggunakan uang kertas dan/ atau logam dalam jumlah rupiah) atau lebih atau yang nilainya setara, baik dilakuk ansaksi dalam 1 (satu) hari kerja. Bilamana ada perubahan an ditetapkan dengan Keputusan Kepala PPATK.

nyampaikan laporan TKT paling lama 14 (empat belas) ha Dalam menyampaikan Laporan Transaksi Keuangan Tu ngan cara:

rdcopy Laporan Transaksi Keuangan Tunai ; atau

an Laporan Transaksi Keuangan Tunai secara on-line d nakan user id dan password yang ditentukan oleh PPATK. poran Transaksi Keuangan Tunai secara Elektronis, haru

ran Secara Elektronis” melalui e-mail ke alamat: help

yampaian laporan

Tata Cara Penyampaian Laporan

pengguna jasa, baik yang disampaikan. ntu dapat disampaikan

ling lama 3 (tiga) hari

mlah kumulatif sebesar kukan dalam satu kali han besarnya jumlah

) hari kerja terhitung Tunai Penyedia Jasa

lama 3 (tiga) hari

kerja setelah

nyampaian kepada

(20)

PPATK akan memberikan user id, pa individual kepada masing-masing PJ penyampaian Laporan Transaksi Keuang

TRANSAKSI TUNAI YANG DIKECU TKT yang dikecualikan dari kewajiban p

a. TKT yang dilakukan oleh PJK deng b. TKT untuk pembayaran gaji atau p c. TKT lain yang ditetapkan oleh Kep d. TKT lain atas permintaan PJK untu JENIS USAHA YANG DIK ECUALIKA Jenis usaha yang dikecualikan dari pela

a. usaha perkebunan b. pengelola jalan tol

c. supermarket, hypermarket, depar d. pengelola jasa perparkiran e. stasiun pengisian bahan bakar um f. maskapi penerbangan

g. perusahaan pelayaran serta angku h. lembaga pendidikan formal i. operator telekomunikasi j. pengelola rumah sakit k. penyedia tenaga listrik

l. perusahaan air minum atau yang s

KETENTUAN PENTING TE RKAIT TK - PJK wajib melakukan pemantauan s - Apabila ada unsur TKM, wajib melap - PJK wajib membuat dan menyimpa

dari pelaporan TKT

- PJK wajib memelihara dan mengkini - PJK menyimpan dokumen TKT yang - Pelanggaran ketentuan dikenakan s

melakukan

memb

pelan

, password dan alamat server Laporan Transaksi Keuang PJK. Sepanjang PJK belum menerima user id dan uangan Tunai dilakukan secara Manual.

CUALIKAN

an pelaporan yaitu terhadap :

engan Pemerintah dan Pihak Pelapor sentral; au pensiun;

Kepala PPATK

ntuk dikecualikan yang disetujui oleh PPATK IKAN DARI PELAP ORAN TKT

elaporan TKT adalah :

partment store, dan usaha sejenis dengan nama lain

umum

ngkutan sungai, danau dan penyeberangan

ng sejenis

T TKT

an secara berkala terhadap TKT yang dikecualikan dari kew melaporkan TKT yang dikecualikan sebagai TKM

mpan daftar pengguna jasa dan transaksi pengguna jasa

kinikan profil pengguna jasa ang dikecualikan

an sanksi administratif yang dilaksanakan oleh LPP.

kan pemantauan secara berkala terhadap TKT yang dikecualikan melaporkan TKT yang dikecualikan sebagai TKM

membuat dan menyimpan daftar dan transaksi nasabah memelihara dan mengkinikan profil nasabah menyimpan dokumen TKT yang dikecualikan elanggaran ketentuan dikenai sanksi adminsitratif oleh LPP

Ketentuan Terkait TKT

uangan Tunai secara dan password maka

kewajiban pelaporan

(21)

1.4. LAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN TRANSFER DANA DARI DAN KE LUAR NEGERI/IFTI UU TPPU mengatur pula mengenai pelaporan Transaksi Keuangan Transfer Dana Dari Dan Ke Luar Negeri. Dalam hal ini, Pihak Pelapor wajib menyampaikan laporan Transaksi transfer dana tersebut paling lama 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal transaksi dilakukan. Adapun Pelaksanaan kewajiban pelaporan transfer dana dari dan ke luar negeri dilaksanakan paling lama 5 (lima) tahun setelah UU TPPU diundangkan tanggal 22 Oktober 2010

Pengertian transfer dana adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal yang bertujuan untuk memindahkan sejumlah Dana kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima Dana.

1.5. LAPORAN TRANSAKSI OLEH PBJ

KEWAJIBAN PBJ PBJ wajib menyampaikan :

1. Laporan Transaksi yang dilakukan oleh Pengguna Jasa dengan mata uang rupiah dan/atau mata uang asing yang nilainya paling sedikit atau setara dengan Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) kepada PPATK.

2. Laporan TKM berdasarkan permintaan PPATK

Tata Cara Pelaporan (Peraturan Kepala PPATK No.: PER-12/1.02.1/PPATK/09/11 tentang Tata Cara Pelaporan Transaksi Bagi Penyedia Barang dan/atau Jasa Lainnya)

TATA CARA PELAPORAN

1. PBJ melakukan registrasi dengan mengisi registrasi, bisa denganwebregistrasi atau sistem manual. 2. PBJ wajib mengisi laporan Transaksi dengan benar dan lengkap sesuai dengan petunjuk tata cara

pengisian laporan.

3. PBJ dapat menyampaikan laporan secara elektronis atau manual.

4. Penyampaian laporan Transaksi wajib dilakukan paling lama 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal Transaksi dilakukan.

5. Penyampaian laporan transaksi keuangan mencurigakan dilakukan paling lama 3 (tiga) hari sejak diterimanya surat permintaan dari PPATK.

penyampaian laporan transaksi paling lama 14 hari kerja sejak

tanggal transaksi

pelaksanaan kewajiban pelaporan dilaksanakan paling lama 5 tahun

setelah UU TPPU diundangkan

(22)

1.6. RINGKASAN

Pihak Pelapor terdiri dari Penyedia Jasa PJK wajib menyampaikan laporan kep Transaksi Keuangan Tunai (TKT); da Sedangkan PBJ wajib menyampaikan Rp500 juta atau lebih.

Untuk bisa menyampaikan laporan TK transaksi memenuhi unsur TKM, dida atau keahlian yang cukup, laporan TK laporan tersebut disampaikan kepada P Disamping laporan yang disampaikan Cukai mengenai laporan pembawaan u

1.7. QUIZ

1. Apa yang anda ketahui tentang Cu a. Kegiatan berupa identifikasi, Pengguna Jasa sesuai dengan b. Kegiatan berupa penelusuran

yang dimiliki profil Calon Peng c. Kegiatan berupa penggalian inf

memastikan bahwa suatu trans d. Kegiatan mencari informasi

pidana atau bukan

2. Apa yang anda pahami mengenai a. Tindakan penelusuran asset P

WIC, atau pengguna Jasa yang pendanaan terorisme

melakukan registrasi secara online mauap

mengisi laporan Transaksi secara b

menyampaikan laporan sec

penyampaian laporan

penyampaian dari PPATK

Jasa keuangan (PJK) dan Penyedia Barang dan atau Jasa la kepada PPATK yang meliputi :Transaksi Keuangan Menc ; dan Transaksi Keuangan transfer dana dari dan ke lu

an laporan kepada PPATK berupa laporan Transaksi Peng

TKM, Pihak Pelapor harus menerapkan PMPJ secara efe idasarkan pada profesional judgement Pihak Pelapor. T

TKM yang disampaikan kepada PPATK kualitasnya rend da PPATK sesuai ketentuan tata cara pelaporan.

an oleh Pihak Pelapor, PPATK juga menerima laporan d n uang senilai Rp. 100 juta atau lebih yang keluar atau mas

Customer Due Diligence (CDD) ?

asi, verifikasi, dan pemantauan untuk memastikan bahw gan profilnya

ran asset untuk memastikan bahwa suatu transaksi ses engguna Jasa, WIC, atau Pengguna Jasa

n informasi yang mendalam dan dokumen otentik dari ber transaksi sesuai dengan profil Pengguna Jasa atau WIC

si untuk memperoleh kepastian apakah Pengguna Jas

nai Enhanced Due Diligence (EDD)

et Pengguna Jasa pada saat berhubungan dengan Calo yang tergolong Berisiko tinggi, terhadap kemungkinan pe mauapun manual

ara benar dan lengkap

secara elektronis atau manual

aporan paling lama 14 hari terhitung tanggal transaksi

aian laporan TKM dilakukan paling lama 3 hari sejak diterimanya TATA CARA PELAPORAN PBJ

a lain (PBJ).

n dari Ditjen Bea dan masuk wilayah RI.

bahwa suatu transaksi

sesuai dengan asset

i berbagai pihak untuk

Jasa sebagai pelaku

(23)

b. Tindakan CDD lebih mendalam pada saat berhubungan denan Calon Pengguna Jasa, WIC, atau Pengguna Jasa yang tergolong Berisiko tinggi, terhadap kemungkinan pencucian uang dan pendanaan terorisme

c. Tindakan untuk mencari informasi dan dokumen otentik kepada pihak lain pada saat berhubungan dengan Calon Pengguna Jasa, WIC, atau Pengguna Jasa yang tergolong Berisiko tinggi, terhadap kemungkinan uang dan pendanaan terorisme

d. Semua jawaban benar

3. Siapa yang termasuk dalam kategori Beneficial Owner ?

a. Pemilik sebenarnya dari dana yang ditempatkan pada Pihak Pelapor (ultimately own account) b. Pengendali transaksi pengguna jasa

c. Pemberi kuasa untuk melakukan transaksi

d. Pengendali akhir dari transaksi yang dilakukan melalui badan hukum atau berdasarkan suatu perjanjian e. Jawaban a, b, dan c benar

4. Berikut adalah kriteria suatu negara dinilai sebagai negara berisiko tinggi (high risk country), kecuali :

a. Negara atau teritori yang potensial digunakan sebagai tempat terjadinya atau sarana tindak pidana pencucian uang

b. Negara atau teritori yang potensial digunakan sebagai pusat transaksi internasional

c. Negara atau teritori yang potensial digunakan sebagai tempat dilakukannya tindak pidana asal (predicate offense); dan/atau

d. Negara atau teritori yang potensial digunakan sebagai tempat dilakukannya aktivitas Pendanaan Kegiatan Terorisme

5. Siapa saja yang tergolong sebagai Politically Exposed Person (PEP) ?

a. Orang yang memiliki atau pernah memiliki kewenangan public (pejabat publik)

b. Orang yang tercatat atau pernah tercatat sebagai anggota partai politik yang memiliki pengaruh terhadap kebijakan dan operasional partai politik

c. Jawaban a dan b benar d. Jawaban a dan b salah

6. Bagaimana Kebijakan dan Prosedur PMPJ harus dibuat dan dilaksanakan ? a. Harus diintegrasikan ke dalam aktivitas Pihak Pelapor sehari-hari b. Tidak harus terintegrasi dengan aktivitas Pihak Pelapor sehari-hari c. Dipisahkan dengan Prosedur Standar Operasi

d. Semua jawaban salah

7. Siapa sajakah yang berkewajiban menerapkan PMPJ?

a. Pihak yang berhubungan langsung dengan Pengguna Jasa b. Para manager

c. Semua karyawan/pegawai d. Bagian back office

8. Berikut ini merupakan unsur TKM, kecuali Transaksi Keuangan yang :

a. menyimpang dari profil, karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang bersangkutan.

b. dilakukan dalam jumlah besar terutama bagi Pengguna Jasa berisiko tinggi. c. patut diduga dilakukan dengan tujuan untuk menghindari pelaporan TKT

d. dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana.

(24)

a. Transaksi keuangan dengan maksud untuk digunakan dan/atau yang diketahui akan digunakan untuk melakukan tindak pidana terorisme

b. Transaksi yang melibatkan pondok pesantren

c. Transaksi yang melibatkan setiap orang yang berdasarkan daftar terduga teroris dan organisasi teroris. d. Transaksi keuangan yang diminta oleh PPATK untuk dilaporkan sebagai TKM

10. Berikut ini merupakan pernyataan berkaitan dengan TKM, kecuali :

a. Dalam menentukan apakah suatu transaksi memenuhi unsur TKM, perlu judgement secara profesional

b. Apakah transaksi dikategorikan sebagai TKM atau bukan, tergantung pada kesiapan dan kemampuan Penyedia jasa Keuangan.

c. Pada umumnya, TKM diawali dari transaksi antara lain tidak memiliki tujuan ekonomis dan bisnis yang jelas

d. Petugas Pihak Pelapor perlu memahami unsur-unsur TKM sehingga mampu menetapkan suatu transaksi sebagai TKM.

11. Dalam memahami unsur TKM, apa yang anda ketahui tentang profil?

a. Profil adalah deskripsi tentang informasi mengenai identitas, sumber dana dan tujuan transaksi dari Pengguna Jasa

b. Profil adalah deskripsi mengenai catatan kriminal dari Pengguna Jasa c. Profil adalah deskripsi mengenai latar belakang bisnis dari Pengguna Jasa d. Tidak ada jawaban yang benar.

12. Batasan yang biasa pergunakan untuk memahami unsur karakteristik, kecuali :

a. Karakteristik digambarkan sebagai ciri-ciri khusus dari transaksi Pengguna Jasa, yang dapat membedakan Pengguna Jasa atau kelompok Pengguna Jasa satu dengan lainnya.

b. kharakteristik Pengguna Jasa sebagai faktor pembeda adalah bisnis dari Pengguna Jasa yang bersangkutan.

c. Jenis dan cakupan bisnis akan mengarahkan pada transaksi apa dan bagaimana transaksi Pengguna Jasa yang wajar dilakukan, seperti jenis mata uang, instrumen atau jasa keuangan yang digunakan, siapa dan dimana counterparty atau lawan transaksinya, kapan transaksi dilaksanakan.

d. Tidak ada jawaban yang benar.

13. Kebiasaan pola transaksi adalah kebiasaan Transaksi yang dilakukan oleh Pengguna Jasa. Pola transaksi Pengguna Jasa biasanya ditunjukan oleh :

a. adanya frekuensi transaksi pengkreditan dan pendebetan.

b. Trasaksi Pengguna Jasa ada yang terpola namun juga banyak yang tidak terpola.

c. Dalam periode tertentu, transaksi Pengguna Jasa baru dapat ditentukan pola transaksi nya, namun tidak jarang transaksi Pengguna Jasa sulit ditentukan polanya.

d. Jawaban a, b, dan c benar

14. Berikut adalah batasan atau indikator Transaksi Keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana, kecuali :

a. Terdapat pelaksanaan kewenangan penundaan transaksi, pengehentian sementara transaksi, pemblokiran, atau permintaan keterangan

b. Pengguna jasa telah terpublikasi sebagai tersangka, terdakwa atau terpidana c. Pengguna jasa adalah karyawan PJK yang memiliki kekayaan dalam jumlah besar.

d. Pengguna jasa yang tidak bersedia menyerahkan dokumen pendukung atau memalsukan dokumen pendukung termasuk pula Pengguna Jasa yang memberikan informasi palsu.

(25)

a. Penyampaian laporan TKM dilakukan sesegera mungkin paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah PJK mengetahui adanya unsur TKM.

b. Keputusan diketahui adanya unsur TKM pada saat ada persetujuan atau keputusan dari direktur Kepatuhan Pihak Pelapor.

c. Jawaban a dan b benar d. Jawaban a dan b salah

16. Berikut mengenai tata cara penyampaian laporan TKM, sebagai berikut :

a. Penyampaian laporan TKM wajib dilakukan secara elektronis atau dalam hal tertentu dapat disampaikan secana non elektronis.

b. PJK wajib mengisi laporan TKM dengan benar dan lengkap

c. PJK wajib menyampaikan data pendukung yang disebutkan dalam laporan TKM paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal penyeampaian laporan kepada PPATK.

d. Semua jawaban benar

17. Berkaitan dengan Transaksi Keuangan Tunai (TKT), berikut ini adalah pernyataan yang benar :

a. Transaksi dengan menggunakan uang tunai senilai Rp 500 juta atau lebih, baik dilakukan dalam satu kali transaksi maupun beberapa kali transaksi dalam 1 (satu) hari kerja.

b. PPATK berwenang menetapkan perubahan besarnya nilai TKT dengan Keputusan Kepala PPATK. c. Penyedia jasa keuangan wajib menyampaikan laporan TKT paling lama 14 (empat belas) hari kerja

terhitung sejak tanggal transaksi dilakukan. d. Semua jawaban benar

18. TKT yang dikecualikan dari kewajiban pelaporan yaitu terhadap : a. TKT yang dilakukan oleh PJK dengan pemerintah dan Bank sentral; b. TKT untuk pembayaran gaji atau pensiun; dan

c. TKT lain yang ditetapkan oleh Kepala PPATK d. semua jawaban benar

19. Jenis usaha yang dikecualikan dari pelaporan TKT adalah :

a. usaha perkebunan, pengelola jalan tol, supermarket, hypermarket, department store, dan usaha sejenis dengan nama lain

b. pengelola jasa perparkiran, stasiun pengisian bahan bakar umum, maskapi penerbangan, perusahaan pelayaran serta angkutan sungai, dan penyeberangan

c. lembaga pendidikan formal, operator telekomunikasi, pengelola rumah sakit, penyedia tenaga listrik, dan perusahaan air minum atau yang sejenis

d. semua jawaban benar

20. Beberapa ketentuan terkait dengan TKT yang dikecualikan dari kewajiban pelaporan, kecuali :

a. PJK wajib melakukan pemantauan secara berkala, dan apabila ada unsur TKM, wajib melaporkan TKT yang dikecualikan sebagai TKM

b. PJK wajib melakukan pemantauan secara berkala, dan apabila ada unsur TKM tidak wajib melaporkan TKT yang dikecualikan sebagai TKM

c. PJK wajib membuat dan menyimpan daftar pengguna jasa dan transaksi pengguna jasa yang dikecualikan dari pelaporan TKT

d. PJK wajib memelihara dan mengkinikan profil pengguna jasa

21. Berikut ini merupakan ketentuan di bidang pelaporan Transaksi Keuangan Transfer Dana Dari Dan Ke Luar Negeri, kecuali :

(26)

b. Adapun Pelaksanaan kewajiban pelaporan transfer dana dari dan ke luar negeri dilaksanakan paling lama 5 (lima) tahun setelah UU TPPU diundangkan yaitu tanggal 22 Oktober 2010

c. Transfer dana adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dengan perintah dari Pengirim Asal yang bertujuan untuk memindahkan sejumlah Dana kepada Penerima yang disebutkan dalam Perintah Transfer Dana sampai dengan diterimanya Dana oleh Penerima Dana.

d. Semua jawaban benar.

BAGIAN KETIGA : IDENTIFIKASI, VERIVIKASI DAN PEMANTAUAN TRANSAKSI PENGGUNA JASA

3.1 IDENTIFIKASI PENGGUNA JASA

PENERIMAAN PENGGUNA JASA

Pada saat melakukan hubungan usaha dengan Pengguna Jasa, Pihak Pelapor wajib meminta informasi dan dokumen pendukung kepada Pengguna Jasa (profil Pengguna Jasa), dengan memberikan formulir yang memuat isian sekurang-kurangnya mengenai identitas diri, sumber dana, dan tujuan transaksi pengguna jasa. Apabila transaksi dilakukan untuk kepentingan pihak lain, maka Pengguna Jasa harus menyertakan informasi mengenai identitas diri, sumber dana, dan tujuan transaksi pihak lain tersebut.

PERMINTAAN INFORMASI DAN DOKUMEN

Beberapa tahapan dalam permintaan informasi dan dokumen oleh Pihak Pelapor :

a. Pihak pelapor mengidentifikasi dan mengklasifikasikan pengguna jasa dalam kelompok perorangan atau perusahaan

b. Memastikan pengguna jasa yang membuka hubungan usaha atau melakukan transaksi bertindak untuk diri sendiri atau untuk kepentingan Beneficial Owner

c. Identitas Calon Pengguna Jasa harus dapat dibuktikan dengan keberadaan dokumen pendukung

CHECK LIST JENIS INF ORMASI DAN DOKUMEN

Jenis informasi dan dokumen

Perorangan Perusahaan

1. identitas (KTP,SIM,Paspor, KIMS/KITAP)

1. identitas (AD, SITU, TDP, SIUP, identitas pengurus, dan BO)

- Nama lengkap termasuk alias - Nomor dokumen identitas

- alamat tempat tinggal sesuai dokumen identitas dan alamat tempat tinggal lain apabila ada

- tempat tanggal lahir - kewarganegaraan

- pekerjaan (surat pengangkatan, jika perlu) - jenis kelamin

- status perkawinan (surat nikah, jika perlu)

- nama perusahaan

- nomor izin usaha dari instansi berwenang - bidang usaha

- alamat kedudukan perusahaan

- tempat dan tanggal pendirian perusahaan - bentuk badan hukum perusahaan

- identitas Beneficial Owner apabila calon pengguna jasa memiliki Beneficial Owner - identitas dan dokumen pengendali akhir

(diluar perusahaan go public)

(27)

2. sumber dana (slip gaji, jika ada)

3. perkiraan nilai transaksi dalam 1 (s

4. maksud dan tujuan hubungan usa yang akan dilakukan Calon Pengg

5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP

6. Informasi lain

3.2 VERIFIKASI PENGGUNA JASA Verifikasi terhadap calon Pengguna Ja

1. Meneliti kebenaran informasi dan 2. Jika ragu, wajib memastikan kebe

cara antara lain :

a. wawancara dengan calon P dokumen

b. meminta dokumen identitas c. mengkonfirmasi kebenaran

(beneficial owner)

3. Melakukan pemeriksaan silang unt 4. Verifikasi lebih ketat (enhanced

Owner tergolong berrisiko tinggi Tingkat risiko tersebut dapat diliha

a. Latar belakang atau profil ca oran yang popular secara po (high risk customer)

b. Bidang usaha calon Penggun c. Negara atau teritori asal ca transaksi yang termasuk Neg d. Pihak-pihak yang tercantum

3.3 PENUTUPAN HUBUNGAN USA meneliti kebenaran dok

memastikan kebenaran informasi dan inde mengkonfirmasi kebenaran Beneficial Owner

melakukan pemeriksaan silang unt

EDD (Enhance

2. sumber dana

1 (satu) tahun

3. perkiraan nilai transaksi dala (laporan keuangan atau deskri

usaha atau transaksi ngguna Jasa

4. maksud dan tujuan hubungan yang akan dilakukan Calon pen

WP)

5. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPW

6. Informasi lain (struktur ma identitas anggota direksi)

SA

na Jasa, antara lain dengan : dan dokumen

ebenaran identitas, informasi, dan dokumen calon Pengg

n Pengguna Jasa untuk meneliti dan meyakini keabsaha

itas sah atau resmi lainnya

ran beneficial owner, jika calon Pengguna Jasa bertindak

untuk meyakini konsistensi informasi yang disampaikan ced due diligence) dilakukan jika calon Pengguna Jasa da nggi,

ilihat dari:

il calon Pengguna Jasa dan pengendali calon Pengguna J politis (politically exposed person) atau Pengguna Jasa ya

guna Jasa yang termasuk usaha yang berisiko tinggi (high l calon Pengguna Jasa, domisili calon Pengguna Jasa, a Negara yang berisiko tinggi (high risk countries)

um dalam daftar nama-nama teroris

SAHA ATAU PENOLAKAN TRANSAKSI dokumen

dan indentitasdengan cara wawancara, ner, dan meminta dokumen resmi lainnya

ng untuk meyakini konsistensi informasi

Enhanced Due Diligence)

Verifikasi Pengguna Jasa

dalam 1 (satu ) tahun skripsi kegiatan usaha

an usaha atau transaksi pengguna Jasa

NPWP)

manajemen, dokumen

ngguna Jasa, dengan

sahan dan kebenaran

ndak untuk pihak lain

an

a dan atau Beneficial

na Jasa yang termasuk a yang berisiko tinggi

(28)

a. Pihak pelapor wajib menolak Pengguna Jasa dalam hal: 1) Diketahui dan/atai patut d 2) Menyampaikan informasi b. Pihak Pelapor wajib menolak dengan Pengguna Jasa dalam 1) Diketahui dan/atau patut d 2) Menyampaikan informasi 3) Memiliki sumber dana tra

pidana

c. Kewajiban Pihak Pelapor atas Jasa, Pengguna Jasa atau WIC 1) Mendokumentasikan 2) Melaporkan sebagai TKM 3) Ketentuan untuk menolak

Jasa dicantumkan dalam p 4) Memberitahukan secara t

3.4 PEMANTAUAN TRANSAKSI PE

PENGKINIAN DATA :

1. Mengkinikan data terhadap informa 2. Melakukan pemantauan terhadap 3. Menyusun laporan rencana dan

Calon

lak melakukan hubungan usaha atau melaksanakan trans

ut diduga menggunakan dokumen palsu masi yang diragukan kebenarannya, dan/atau

lak transaksi, membatalkan transaksi, dan/atau menutup lam hal:

tut diduga menggunakan dokumen palsu masi yang diragukan kebenarannya, dan/atau

transaksi yang diketahui dan/atau patut diduga berasa

tas penutupan hubungan usaha atau penolakan transaks IC:

KM apabila transaksinya mencurigakan

nolak, membatalkan dan/atau menutup hubungan usaha m perjanjian hubungan usaha dan diberitahukan kepada P ra tertulis kepada pengguna jasa mengenai penutupan hub

PENGGUNA JASA

nformasi dan dokumen serta menatausahakannya dap informasi dan dokumen pengguna jasa

realisasi pengkinian data yang disetujui pengurus/direks

•diketahui dan/atau patut diduga menggunakan doku •menyampaikan informasi yang diragukan kebenarannya;

Jasa

•diketahui dan/atau patut diduga menggunakan doku •menyampaikan informasi yang diragukan kebenarannya; •memiliki sumber dana transaksi yang diketahui dan/ata

berasal dari hasil tindak pidana

Jasa

• Mendokumentasikan • Melaporkan sebagai TKM

• Ketentuan untuk menolak, membatalkan dan/atau menutup hubungan usah Jasa dicantumkan dalam perjanjian hubungan usaha dan diberitahukan kep • memberitahukan secara tertulis kepada Pengguna Jasa mengenai penutupan

lapor

ngan Usaha atau Menolak Melakukan Transaksi

ansaksi dengan Calon

tup hubungan usaha

rasal dari hasil tindak

(29)

4. Memelihara database Daftar Teroris

PEMANTAUAN OLEH PJK

1. PJK wajib memiliki system informasi yang dapat mengidentifikasi, menganalisa, memantau, dan menyediakan laporan secara efektif mengenai transaksi Pengguna Jasa

2. System informasi yang ada, dapat digunakan untuk menelusuri setiap transaksi dan data Pengguna Jasa 3. Memantau secara berkesinambungan untuk mengidentifikasi kesesuaian antara transaksi Pengguna Jasa

dengan profil Pengguna Jasa dan menatausahakan pemantauannya

4. Melakukan analisis terhadap seluruh transaksi yang tidak sesuai dengan profil Pengguna Jasa

5. Jika meminta informasi tentang latar belakang dan tujuan transaksi terhadap transaksi yang tidak sesuai dengan profil Pengguna Jasa, harus memperhatikan ketentuan anti tipping-off

6. Melakukan pemantauan yang berkesinambungan terhadap hubungan usaha/transaksi dengan Pengguna Jasa yang berasal dari Negara yang berisiko tinggi dan/atau Pihak Pelapor yang berkedudukan di Negara yang berisiko tinggi

7. Melakukan CDD terhadap Pengguna Jasa sesuai dengan pendekatan berdasarkan risiko (Risk Based Approach) apabila:

a. Terdapat peningkatan nilai transaksi yang signifikan

b. Terdapat perubahan profil pengguna jasa yang bersifat signifikan

c. Informasi pada profil Pengguna Jasa yang tersedia dalam Customer Identification File belum dilengkapi dengan dokumen pendukung

PEMANTAUAN OLEH PBJ

1. memperhatikan tata cara pembayaran transaksi misalnya pembayaran tunai atau non tunai, pelaku transaksi, nominal Transaksi dan/atau tanggal transaksi.

2. pemantauan terhadap pelunasan transaksi Pengguna Jasa, apakah dilakukan oleh Pengguna Jasa yang bersangkutan atau pihak lain.

3.5 RINGKASAN

Kegiatan identifikasi dan verifikasi pengguna jasa, dan pemantauan transaksinya merupakan inti dari PMPJ. Pengumpulan data atau profiling mengenai informasi dan dokumen pendukung dari Pengguna Jasa merupakan hal terpenting dalam PMPJ. Atas data yang telah diidentifikasi dan verifikasi itulah Pihak Pelapor mampu melakukan pemantauan transaksi yang akhirnya dapat menetapkan keputusan, apakah menutup hubungan usaha, menunda untuk melaksanakan transaksi dan atau melaporkan TKM kepada PPATK. Profiling identitas Pengguna Jasa merupakan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi penuh karena datanya dinamis. Kegiatan pengkinian harus dilakukan secara terencana dan terukur.

Sistem Informasi

Dapat Mengidentifikasi

Dapat Menganalis

Dapat Memantau Dapat

(30)

3.6 QUIZ

1. Berikut adalah contoh melakukan verifikasi identitas pada waktu proses pembukaan hubungan usaha : a. Membandingkan foto dalam kartu identitas dengan orang yang ada didepan anda

b. Membandingkan tanda tangan dalam kartu identitas dengan tanda tangan yang ada pada dokumen lain (seperti Surat Kuasa, SIM dll)

c. Membandingkan nama dalam kartu identitas dengan nama yang ada pada dokumen lain d. Jawaban a dan b benar

2. Dokumen apa yang diperlukan Pihak Pelapor apabila melakukan hubungan usaha untuk ekspatriat yang menggunakan passport sebagai dokumen identitas, tetapi di passport tersebut tidak terdapat cap yang sah dari pemerintah/badan yang mengeluarkannya ?

a. Visa diplomatik b. Visa dinas c. Izin kerja

d. Jawaban a, b, dan c benar

3. Bagaimana cara anda mengenali kartu identitas palsu yang diberikan Pengguna Jasa ?

a. Membandingkan antara nama yang tertera dalam kartu identitas dengan nama yang tertera pada dokumen lain

b. Menanyakan kepada pihak yang mengeluarkan kartu identitas

c. Membandingkan foto yang ada dalam kartu identitas dengan calon Pengguna Jasa pemilik kartu tersebut serta membandingkan tanda tangan dengan kartu identitas lain

d. Memeriksakan ke laoratorium forensic

4. Bagaimana bisa meyakini bahwa keterangan informasi sumber pendapatan yang diberikan Pengguna Jasa perusahaan itu benar ?

a. Meminta fotokopi atau salinan laporan keuangan b. Meminta fotokopi mengenai jumlah asset perusahaan c. Meminta pernyataan dari Direksi perusahaan

d. Tidaka ada jawaban yang benar

5. Bagaimana cara mengidentifikasi apakah Pengguna Jasa bertindak untuk dirinya sendiri atau mewakili pihak lain (beneficial owner) ?

a. Melakukan wawancara

b. Membandingkan antara sumber pendapatan dengan transaksi yang akan dilakukan c. Membandingkan antara pekerjaan Pengguna Jasa dengan tujuan dan besarnya transanksi d. Jawaban a, b, dan c benar

6. Apa yang harus dilakukan Pihak Pelapor sehubungan dengan pegawai negeri dan/atau pejabat pemerintah (PEP) yang membuka rekening dengan setoran awal dalam jumlah besar yang sepertinya tidak sesuai dengan pekerjaan PEP tersebut ?

a. Meminta informasi dari PEP tentang sumber dana dari setoran awal tersebut b. Melakukan Enhansed Due Dilligence

c. Dalam hal Pihak Pelapor tidak memperoleh keyakinan tentang sumber dana Pengguna Jasa PEP tersebut, Pihak Pelapor melaporkan ke PPATK sebagai TKM

d. Jawaban a, b, dan c benar

7. Bagaimana sikap Pihak Pelapor dalam melakukan hubungan usaha dengan partai politik? a. Melakukan CDD, karena tidak ada bedanya dengan Pengguna Jasa lain.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil survei dapat dilihat pada Tabel 22 bahwa rataan skor pada tanggung jawab menunjukkan hasil yang baik dimana karyawan merasa termotivasi dengan

(1) Persyaratan ruang sempadan depan bangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) huruf b harus mengindahkan keserasian lansekap pada ruas jalan yang

STUDI PENGGUNAAN ANALGESIK PADA PASIEN PASKA OPERASI BATU EMPEDU (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya) untuk dipublikasikan atau

Penelitian ini mengevaluasi jembatan penyeberangan orang Pasar Kartosuro, Sukoharjo, dari segi hubungan variabel pergerakan pejalan kaki (arus, kecepatan, kepadatan,

mengambil sikap yang jelek dan hal ini menghalangi perbaikan fungsi seluruh otot untuk jangka waktu yang panjang. Kemampuan otot untuk mengadakan kontraksi meningkat, yang

[r]

Kandungan logam berat timbal (Pb) dalam sedimen di Perairan Pulau Bunguran, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau masih sangat kecil bila dibandingkan dengan

PEJUANG DUA (AJUDAN) PEJUANG DUA (AJUDAN) PEJUANG TIGA PEJUANG TIGA SI GILA SI GILA UTUH BATUNG UTUH BATUNG ALUH BUNGSU ALUH BUNGSU LELAKI LELAKI BODIGAT SATU BODIGAT SATU BODIGAT