• Tidak ada hasil yang ditemukan

Air Minum dan penyehatan ling asda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Air Minum dan penyehatan ling asda"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

2.2.1. Air Minum

Manusia membutuhkan air untuk berbagai macam keperluan, seperti

mandi, memasak dan yang paling penting untuk konsumsi

sehari-hari(Pradana dan Bowo, 2013). Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak

dapat ditinggalkan untuk ekhidupan manusia. Bukan hanya jumlahnya

yang penting, tetapi juga mutu air diperlukan untuk penggunaan tertentu.

Air yang dapat diminum dapat diartikan sebagai air yang bebas dari

bakteri yang berbahaya dan ketidakmurnian secara kimiawi. Air minum

harus bersih dan jernih, tidak berwarna dan tidak berbau, dan tidak

mengandung bahan tersuspensi atau kekeruhan (Buckle et all., 2009)

Menurut Sandra dan Lilis (2007) menyatakan bahwa air minum

merupakan air yang dapat diminum langsung tanpa dimasak terlebih

dahulu. Sedangkan air bersih merupakan air yang digunakan keperluan

sehari-hari, memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum setelah

dimasak terlebih dahulu.

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat

hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu,

sumber daya air harus dilindungi agar tetap dimanfaatkan dengan baik

oleh manusia serta makhluk hidup yang lain. Pengamatan dan pelestarian

sumber daya air harus terus diperhatikan semua pengguna air, termasuk

juga oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

(2)

yang bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang

maupun generasi yang akan datang (Efendy, 2003).

Penyediaan air bersih, selain kuantitasnya, kualitasnya pun harus

memenuhi standar yang berlaku. Untuk itu perusahaan air minum selalu

memeriksa kualitas airnya sebelum didistribusikan pada pelanggan, karena

air baku belum tentu memenuhi standar, maka perlu dilakukan pengolahan

agar memenuhi standar air minum. Air minum yang ideal harus jernih,

tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau dan tidak mengandung

kuman patogen. Air seharusnya tidak korosif, tidak meninggalkan endapan

pada seluruh jaringan distribusinya. Pada hakekatnya persyaratan ini

dibuat untuk mencegah terjadinya serta meluasnya penyakit bawaan air

atau water borne diseases (Kharismajaya, 2013).

Air adalah salah satu dari materi yang dibutuhkan untuk menjaga

kelangsungan hidup mahluk hidup dan juga menjadi salah satu sumber

penyebab dari penyakit yang menyerang manusia. Hal utama yang perlu

diperhatikan dalam mengolah air yang akan dikonsumsi adalah

menyediakan air yang aman dikonsumsi dari segi kesehatan. Sumber air,

baik air permukaan maupun air tanah, akan terus mengalami peningkatan

kontaminasi pencemar disebabkan meningkatnya aktivitas pertanian dan

industri. Air hasil produksi yang diharapkan konsumen adalah air yang

bebas dari warna, kekeruhan, rasa, bau, nitrat, ion logam berbahaya dan

berbagai macam senyawa kimia organik seperti pestisida dan senyawa

(3)

tersebut diatas meliputi kangker, gangguan pada bayi yang lahir,

kerusakan jaringan saraf pusat, dan penyakit jantung (Sawyer, 1994).

Menurut Soetomo (2003) bahwa sekarang ini kebutuhan air bagi

amsyarakat dipasok oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) yang

merupakan Badan Usaha Milik Daerah. Selain itu, air minum masyarakat

juga berasal dari perusahaan swasts yaitu air minum dalam kemasan

(AMDK), yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam

Kemasan Indonesia (Aspadin), dan air minum yang diproduksi oleh

depo-depo yang teergabung dalam asosiasi Pengusaha depo-depo air (Aspada).

2.2.2. Air Minum Isi Ulang

Kebutuhan air minum dari waktu ke waktu meningkat terus seiring

dengan pesatnya pertumbuhan penduduk. Selama ini sebagian besar

kebutuhan air minum dipenuhi dari sumber air tanah atau air bersih yang

berasal dari air permukaan yang diolah oleh Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM). Karena semakin rendahnya kualitas air sumur,

sementara PDAM juga belum mampu memasok air bersih dengan jumlah

dan kualitas cukup, pemakaian air minum dalam kemasan (AMDK)

dewasa ini meningkat tajam terutama di kalangan masyarakat menengah

ke atas. Hal ini karena air minum ini dianggap lebih praktis oleh sebagian

masyarakat lebih praktis dan higienis. Akan tetapi harga AMDK oleh

sebagian masyarakat dianggap terlalu mahal sehingga mereka beralih iar

minum yang berasal dari depot atau yang lebih dikenal dengan nama Air

(4)

Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan air minum adalah

produksi air minum isi ulang yang pada saat ini telah berkembang pesat di

seluruh daerah di Indonesia, utamanya di perkotaan seiring dengan

pertumbuhan industri air dalam kemasan. Usaha ini ditempuh untuk

memberikan pilihan bagi masyarakat untuk mendapatkan air minum yang

baik ditengah-tengah semakin mahalnya harga air minum dalam kemasan

(Radji dkk., 2008).

Menurut Hudson (1981) pengolahan air memiliki tiga tujuan yaitu

untuk meningkatkan estetika dari air agar dapat diterima oleh konsumen,

untuk menghilangkan senyawa toksik dan berbahaya dan untuk

menghilangkan atau menon-aktifkan organisme yang menyebabkan

penyakit yang ada di dalam air.

Depot Air Minum adalah usaha industri yang melakukan proses

pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada

konsumen. Air baku yang digunakan Depot Air Minum harus memenuhi

standar mutu dan persyaratan kualitas air minum sebagaimana diatur

dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Pandiangan, 2012).

Kebutuhan masyarakat akan air minum terus meningkat seiring

dengan cepatnya pertumbuhan jumlah penduduk, sehingga masyarakat

terdorong untuk mencari alternatif lain guna memenuhi kebutuhan akan air

minum salah satunya dengan air minum isi ulang. Beberapa hal yang dapat

mempengaruhi kualitas air minum isi ulang yaitu hygiene dan sanitasi

(5)

Proses pengolahan air minum isi ulang yang saat ini dilakukan diberbagai

depot yang ada di masyarakat yaitu proses ozonisasi, ultraviolet (UV), dan

reversed osmosis (RO) (Latief, 2012).

Proses pengolahan air pada depot air minum pada prinsipnya

adalah filtrasi (penyaringan) dan desinfeksi. Proses filtrasi dimaksudkan

selain untuk memisahkan kontaminan tersuspensi juga memisahkan

campuran yang berbentuk koloid termasuk mikroorganisme dari dalam air,

sedangkan desinfeksi dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme

yang tidak tersaring pada proses sebelumnya (Athena, 2004 dalam

Pradana dan Bowo, 2013).

Ma’roef (1998) menyatakan bahwa tahap pengolahan Air Minum

Isi Ulang adalah sebelum digunakan untuk mengisi galon, air baku akan

melalui beberapa proses. Mula-mula air baku dari tangki penampung akan

melewati filter dari bahan silika untuk menyaring partikel kasar. Setelah

itu memasuki karbon aktif untuk menghilangkan bau. Tahap berikutnya

adalah air disaring dengan saringan berukuran 0,3 mikron lalu ke saringan

0,1 mikron untuk menahan bakteri. Air yang telah bebas dari bau dan

bakteritersebut kemudian ditampung di tabung khusus yang berukuran

lebih kecil dibanding tabung penampung air baku. Sleanjutnya adalah

tahap mematikan mikroorganisme yang muingkin masih tersisa. Untuk

mematikan mikroorganisme, instalasi air minum isi ulang banyak

(6)

Pandiangan (2012) menyatakan bahwa seiring berkembangnya Industri

Depot Air minum isi ulang yang cukup menjanjikan serta Pengelolaannya

yang tidak sulit serta harganya yang dianggap cukup ekonomis dan

bersifat praktis menjadi alasan lajunya perkembangan industri depot Air

Minum Isi Ulang. Hal inilah yang membuat pemerintah mengeluarkan

beberapa peraturan tentang Air minum Isi ulang yaitu:

1. Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 651/

MPP/Kep/10/2004 tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum dan

Perdagangannya.

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 492/Menkes/

Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum..

2.2.3. Escherichia coli

Escherichia coli adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram

negatif. Pada umumnya bakteri-bakteri yang ditemukan oleh Theodor

Escherichia ini, dapat menyebabkan masalah bagi kesehatan bagi manusia

seperti diare, muntaber dan masalah pencernaan lainnya. Oleh karena itu air

dapat menjadi sumber atau perantara berbagai penyakit seperti tipus, desentri,

dan kolera. Bakteri-bakteri yang dapat menyebabkan penyakit tersebut adalah

Salmonella typhosa, Shigella dysenteriae, dan Vibrio koma (Widiyanti dan

Ristanti 2004).

Escherichia coli merupakan bakteri indikator kualitas air minum

karena keberadaannya di dalam air mengindikasikan bahwa air tersebut

(7)

mikroorganisme enterik patogen lainnya (Tortora 2004 dalam Radji dkk.,

2010).

Escherichia coli adalah bakteri yang merupakan bagian dari mikroflora

yang secara normal ada dalam saluran pencernaan manusia dan hewan

berdarah panas. E. coli juga merupakan bakteri indikator kualitas air karena

keberadaannya di dalam air mengindikasikan bahwa air tersebut

terkontaminasi oleh feses, yang kemungkinan juga mengandung

mikroorganisme enterik patogen lainnya. E. Coli menjadi patogen jika jumlah

bakteri ini dalam saluran pencernaan meningkat atau berada di luar usus. E.

coli menghasilkan enterotoksin yang menyebabkan beberapa kasus diare

(Brooks et al., 2004).

Escherichia coli atau biasa disingkat E. coli adalah salah satu jenis

spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya bakteri ini diketahui

terdapat secara normal dalam alat pencernaan manusia dan hewan.

Keberadaannya di luar tubuh manusia menjadi indikator sanitasi makanan dan

minuman apakah pernah tercemar oleh kotoran manusia atau tidak.

Keberadaan Eschericia coli dalam air atau makanan juga dianggap memiliki

korelasi tinggi dengan ditemukannya bibit penyakit (patogen) pada pangan

(Rahayu, 2003 dalam Kurniadi dkk., 2013).

Di dalam uji analisis air, E. coli merupakan mikroorganisme yang

dipakai sebagai indikator untuk menguji adanya pencemaran air oleh tinja.

Di dalam kehidupan kita E.coli mempunyai peranan yang cukup penting

(8)

menghasilkan kolisin yang dapat melindungi saluran pencernaan dari

bakteri patogenik. Escherichia coli akan menjadi patogen bila pindah dari

habitatnya yang normal kebagian lain dalam inang, misalnya, bila E. coli di

dalam usus masuk ke dalam saluran kandung kemih kelamin dapat

menyebabkan sistitis, yaitu suatu peradangan pada selaput lendir organ

tersebut (Melliawati, 2009).

Dalam persyaratan mikrobiologi E. coli dipilih sebagai indikator

tercemarnya air atau makanan karena keberadaan bakteri E. coli dalam

sumber air atau makanan merupakan indikasi terjadinya kontaminasi tinja

manusia. Adanya E. coli menunjukkan suatu tanda praktek sanitasi yang

tidak baik karena E. coli bisa berpindah dengan kegiatan tangan ke mulut

atau dengan pemindahan pasif lewat makanan, air, susu dan produk-produk

lainnya. E. coli yang terdapat pada makanan atau minuman yang masuk

kedalam tubuh manusia dapat menyebabkan gejala seperti kholera, disentri,

gastroenteritis, diare dan berbagai penyakit saluran pencernaan lainnya

(Nurwanto, 2007 dalam Kurniadi dkk., 2013).

2.2.4. Syarat Kualitas Air Minum

Setiap penyelenggara air minum wajib menjamin air minum yang

diproduksinya aman bagi kesehatan. Air minum aman bagi kesehatan

apabila memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi dan

radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan parameter tambahan.

Air minum tidak diperbolehkan mengandung bakteri coliformdan

(9)

Penurunan kualitas air yang terjadi ada yang disebabkan

tercemarnya air sumur oleh bakteri golongan Coliform yang diakibatkan

dari kepadatan penduduk, buruknya sistem pembuangan limbah

masyarakat, pembuatan wc, septik tank dan sumur resapan yang kurang

memenuhi persyaratan dengan baik ditinjau dari kualitas maupun tata

Referensi

Dokumen terkait

Kendati kata demokrasi memiliki beragam arti, namun yang paling nampak penunjukan maknanya adalah dalam persoalan politik yang kerap digunakan dalam bahasa serta

merupakan air panas bertipe bikarbonat-sulfat, walaupun keberadaannya di daerah immature water , diperkirakan berasal dari fluida panas bawah tanah yang langsung ke permukaan

Manfaat yang dapat diambil setelah penelitian ini yaitu mendapatkan informasi mengenai keefektifan program SANIMAS tahun 2008-2009 yang telah diterapkan di lapangan

Air cadangan akan selalu ada apabila daerah peresapan air selalu tersedia. Daerah resapan air terdapat di hutan-hutan. Tumbuhan hutan mampu memperkukuh struktur tanah.

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI

Berdasarkan nilai undulasi yang diperoleh dari perhitungan berdasarkan titik referensi PPS02 Belawan dan TTG 540 diketahui bahwa perbedaan tinggi undulasi antar masing-masing

Di Indonesia hasil Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKKRI) 2012 mengungkapkan beberapa perilaku berpacaran remaja yang belum menikah, antara lain: remaja