• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK LETUSAN GUNUNG BERAPI DI INDONESI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DAMPAK LETUSAN GUNUNG BERAPI DI INDONESI"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK LETUSAN GUNUNG BERAPI DI INDONESIA TERHADAP

LINGKUNGAN HIDUP

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi

Oleh

Cahya Julian

NIM 1602215

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang dilewati oleh pegunungan Mediterania dan Sirkum. Sehingga, Indonesia sering kali mengalami letusan gunung berapi seperti letusan Gunung Merapi, Gunung Sinabung, dsb.

Masyarakat Indonesia terbiasa dengan keberadaannya terlebih mereka yang bertempat tinggal di dekat gunung berapi yang sudah seharusnya bisa beradaptasi dengan keadaan lingkungannya.

Dengan sering terjadinya letusan gunung berapi di Indonesia. Masyarakat Indonesia sudah seharusnya mengetahui ciri-ciri bagaimana keadaan lingkungan jika akan terjadi suatu letusan gunung berapi. Tentunya, terdapat banyak dampak-dampak yang timbul setelah kejadian tersebut.

Oleh karena itu, saya akan membahas dalam makalah ini dengan judul “Dampak Letusan Gunung Berapi di Indonesia terhadap Lingkungan Hidup Masyarakat”

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana caranya untuk mengetahui terjadinya letusan gunung berapi? 2. Bagaimana dampak letusan gunung berapi terhadap lingkungan hidup?

BAB II

(3)

2.1 Tanda Gunung Akan Meletus

Untuk mengantisipasi terjadinya gunung meletus, kita terlebih dahulu harus mengetahui tanda-tanda akan terjadinya gunung meletus. Berikut beberapa tanda gunung akan meletus:

1. Mata air yang mengering; 2. Terdengar suara gemuruh; 3. Terjadi gempa;

4. Kenaikan suhu yang terjadi di wilayah sekeliling gunung tersebut; 5. Tanaman dan pepohonan tampak layu.

2.2 Dampak Letusan terhadap Lingkungan Hidup 2.2.1 Pengertian Lingkungan Hidup

Menurut Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982 yang

disempurnakan dengan Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 23 tahun 1997 pasal 1 menyebut pengertian lingkungan hidup sebagai berikut.

“Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan

makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang memengaruhi perikehidupan

dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.”

2.2.2 Dampak-Dampak Letusan Gunung

Setiap musibah pasti ada makna dibalik itu semua. Setiap bencana apapun pasti ada banyak hal yang berharga yang dapat kita ambil pelajarannya. Begitu pula dengan letusan gunung berapi yang mengandung hikmah yang banyak, meski begitu pasti terdapat hal-hal yang tidak diinginkan dari peristiwa ini. Tetapi, setelah gelap pasti akan ada seberkas cahaya yang dapat menuntun kita menuju kemenangan.

1 Dampak Negatif

Dampak negative letusan gunung berapi bagi manusia dan lingkungan hidup: - Abu vulkanik yang panas akan merusak segala yang dilewatinya;

- Pencemaran udara;

- Melumpuhkan semua kegiatan masyarakat termasuk perekonomian dan pariwisata masyarakat;

- Ekosistem hutan terancam, akibat dari lahar panas yang mengakibatkan kebakaran hutan.

2 Dampak Positif

(4)

- Tanah menjadi subur dan sangat baik untuk bercocok tanam; - Timbulnya mata air yang mengandung banyak mineral; - Hutan yang rusak akan membentuk ekosistem baru; - Berpotensi terjadi hujan orografis di daerah vulkanis; - Munculnya geyser;

- Pembangkit listrik baik didirikan di wilayah yang sering mengalami letusan gunung;

- Menghasilkan bahan bangunan yang bermutu;

BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan

Untuk mengantisipasi terjadinya letusan gunung berapi, kita harus mengetahui tanda-tandanya: mata air yang mengering, terdengar suara gemuruh, terjadi gempa, kenaikan suhu yang terjadi di wilayah sekeliling gunung, tanaman dan pepohonan tampak layu.

Letusan gunung berapi ini memiliki banyak dampak bagi manusia dan lingkungan hidup. Dampak negatif: abu vulkanik yang panas akan merusak segala yang

dilewatinya, pencemaran udara, melumpuhkan semua kegiatan vital masyarakat, ekosistem hutan terancam, akibat dari kebakaran hutan. Dampak positif: tanah menjadi subur, timbulnya mata air yang mengandung banyak mineral, munculnya ekosistem baru, berpotensi terjadi hujan orografis di daerah vulkanis, munculnya geyser, pembangkit listrik baik didirikan di wilayah yang sering mengalami letusan gunung, dan menghasilkan bahan bangunan yang bermutu.

(5)

Berdasarkan simpulan tersebut, penulis merekomendasikan saran-saran sebagai berikut:

a. Cintai lingkungan kita

Dengan mencintai alam, kita bisa merasakan banyak manfaatnya. Karena kita bersatu dengan alam, sudah sepantasnya kita bersahabat dengan alam karena alamlah yang bisa merubah kita dari yang semula kita tidak tahu menahu menjadi manusia yang mengerti sesuatu yang baru. Begitu juga saat kita pertama kali ‘menginjak’ lingkungan gunung berapi kita akan mengetahui sesuatu yang baru ketika kita merasakan hal itu dari alam.

b. Kenali lingkungan kita

Dengan kita mengenal lingkungan, maka lingkungan pun seolah-olah akan mengenali kita. Contoh: ketika akan terjadi letusan gunung, kita akan

mengetahuinya dengan memerhatikan tanda-tanda dan itu seolah-olah alamlah yang memberitahukan kepada kita bahwa bencana alam akan terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Irfan. “Makalah Biologi Lingkungan”. Leader Tomorrow.

http://irfan-effendi.blogspot.co.id/ Diakses tanggal 14 September 2016.

Tim ilmugeografi.com . “Dampak Letusan Gunung Berapi terhadap Lingkungan”. .

http://ilmugeografi.com/ Diakses tanggal 14 September 2016.

Referensi

Dokumen terkait

Proses litnerisasi tepung bengkuang dengan variasi perlakuan lama hidrolisis 24-96 jam dan konsentrasi 1%, 2% dan 3% menghasilkan tepung termodifikasi yang memungkinkan penggunaan

Berkaitan dengan Wilayah Pemungutan diatur dalam ketentuan : Pasal 9 ayat (1) PKB yang terutang dipungut di wilayah daerah Provinsi Jawa Barat tempat Kendaraan Bermotor

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pendidikan, pengetahuan, sikap, ketersediaan sarana, pedoman/SOP hand hygiene, lama bekerja, supervisi kepala ruangan

Kasus Selakarang di Indonesia pada kuda masih ada khususnya di Maros Sulawesi Selatan, dengan tersebarnya populasi kuda di seluruh Provinsi Sulawesi,

gunakan kipas atau bisa juga bila tidak ada kipas dengan kertas atau lap yang dapat digunakan sebagai pengganti kipas... KEHADIRAN SEORANG

Ang bawat mag – aaral ay susulat ng isang talatang naglalarawan sa masining na paraan na tumatalakay sa mga pangyayari sa kanilang buhay o sa buhay ng iba na pumapaksa tungkol

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,

Begitu pula Earning Per Share, yakni di lihat pada tabel 1.2 dari tahun 2003-2004 Earning Per Share mengalami kenaikan sedangkan pada tahun 2005 Earning Per Share