• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Proposal Skripsi BAB 1 Perbankan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh Proposal Skripsi BAB 1 Perbankan"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan perekonomian yang didukung oleh peningkatan

komunikasi akan semakin meningkatkan upaya berbagai perusahaan untuk

mengembangkan usahanya dan melakukan kegiatan dalam rangka meraih

dana untuk ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan

keuntungan yang lebih. Pasar modal merupakan sarana yang paling efektif

untuk para investor dalam menanamkan modalnya agar dapat memperoleh

keuntungan. Pengembangan pasar modal sangat diperlukan dalam

perekonomian Indonesia saat ini. Pasar modal merupakan sarana bagi pihak

yang mempunyai kelebihan dana untuk melakukan investasi dalam jangka

menengah ataupun jangka panjang. Secara formal pasar modal didefinisikan

sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa

diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang

diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

Pasar modal merupakan lembaga yang sangat berperan bagi perkembangan

ekonomi di negara-negara maju. Pasar modal juga mempunyai pengertian

pasar yang terorganisir dimana efek-efek atau disebut juga sekuritas

(2)

Industri perbankan adalah salah satu industri yang ikut berperan serta

dalam pasar modal, disamping industri lainnya seperti industri manufaktur,

pertanian, pertambangan, properti dan lain- lain. Bank merupakan suatu

lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary)

antara pihak-pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang

berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran (Dendrawijaya, 2003: 25).

Pada dasarnya falsafah yang melandasi kegiatan usaha bank adalah

kepercayaan dari nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan, bank dalam

operasinya lebih banyak menggunakan dana masyarakat dibandingkan dengan

modal sendiri dari pemilik atau pemegang saham. Oleh sebab itu pengelola

bank dalam melakukan usahanya dituntut untuk menjaga keseimbangan antara

pemeliharaan likuiditas yang cukup dengan pencapaian rentabilitas yang

wajar serta pemenuhan kebutuhan modal yang memadai sesuai dengan jenis

penanamannya. Hal tersebut diperlukan karena dalam operasinya bank selain

melakukan penanaman dalam bentuk aktiva produktif, seperti kredit dan

surat- surat berharga, juga memberikan komitmen dan jasa- jasa lain sebagai

fee based operation” atau “off balance sheet activities”.

Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan salah satu bursa efek yang

cepat perkembangannya sehingga menjadi alternatif yang disukai perusahaan

untuk mencari dana. Perkembangan bursa efek disamping dilihat dengan

semakin banyaknya anggota bursa juga dapat dilihat dari perubahan harga

(3)

petunjuk tentang kegairahan dan kelesuan aktivitas pasar modal serta pemodal

dalam melakukan transaksi jual beli saham.

Membaiknya perekonomian Indonesia jumlah emiten yang ada di

Bursa Efek Indonesia meningkat. Meningkatnya jumlah emiten akan

membawa kearah yang lebih baik pihak-pihak yang berkepentingan, antara

lain bagi perusahaan akan lebih mudah dalam memperoleh modal, dan bagi

investor akan mendapatkan return. Para pemodal tertarik untuk

menginvestasikan dananya karena investasi dalam bentuk saham menjanjikan

tingkat keuntungan yang lebih tinggi, baik dari deviden maupun dari capital

gain.

Pasar modal (capital market) Pandji dan Piji (2003:6) merupakan

pasar yang memfasilitasi penerbitan dan perdagangan surat berharga

keuangan seperti saham dan obligasi. Penerbitan surat berharga dilakukan

melalui mekanisme penawaran umum atau sering disebut go public.

Sedangkan, pasar sekunder merupakan pasar yang memfasilitasi jual beli atas

surat berharga yang ditelah diterbitkan melalui go public.

Pasar modal terdapat banyak jenis surat berharga. Masing-masing

surat berharga memiliki karakteristik tingkat keuntungan dan risiko yang

berbeda-beda. Ada surat berharga yang menjanjikan keuntungan besar namun

sekaligus berisiko besar. Ada pula yang menjanjikan keuntungan kecil dengan

risiko yang kecil pula. Umumnya semakin tinggi keuntungan yang dijanjikan

(4)

pasar modal antara lain: saham, obligasi, dan reksa dana. Pasar Modal

memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan jenis pasar yang lain.

Mengurangi resiko saham dibutuhkan informasi yang aktual, akurat

dan transparan. Informasi keuangan sebagai instrumen data akuntansi

diharapkan mampu menggambarkan realita ekonomi. Oleh karena itu

pengujian terhadap kandungan informasi akan dapat mempengaruhi reaksi

pasar atas tingkat pengembalian (return). Salah satu alternatif untuk

mengetahui informasi keuangan yang dihasilkan bermanfaat untuk

memprediksi harga saham, maka dilakukan analisis rasio keuangan. Rasio

keuangan menurut Riyanto (1999: 34) dikelompokkan dalam lima jenis yaitu

(1) rasio likuiditas, (2) rasio aktivitas, (3) rasio profitabilitas, (4) rasio

solvabilitas (5) rasio pasar.

Harga saham ditentukan menurut hukum permintaan-penawaran atau

kekuatan tawar-menawar. Makin banyak orang yang ingin membeli, maka

harga saham tersebut cenderung bergerak naik. Sebaliknya, makin banyak

orang yang ingin menjual saham, maka saham tersebut akan bergerak turun”.

Saham biasanya diperdagangkan di lantai bursa dengan harga pasar yang akan

berbeda-beda pada tiap-tiap waktunya, hal ini akan berkaitan dengan nilai dari

suatu saham tersebut. (Rusdin, 2008: 66).

Penurunan pembayaran dividen kepada pemilik saham dapat

mempengaruhi minat pemodal atau calon pemodal dalam membeli saham

(5)

menghasilkan laba dengan menggunakan harta yang disebut dengan

efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan total sumber dananya juga akan

mempengaruhi harga saham.

Bagi investor informasi tentang rasio profitabilitas menjadi kebutuhan

yang sangat mendasar dalam kebutuhan pengambilan keputusan. Dengan

meningkatnya laba maka harga saham cenderung naik, sedangkan ketika laba

menurun maka harga saham ikut juga turun.

Untuk mengukur rasio profitabilitas bank, biasanya menggunakan dua

rasio utama yaitu Return on Equity (ROE) dan Return On Assets atau (ROA).

Dalam menghitung rasio profitabilitas ini, untuk perhitungan ROE dengan

cara membandingkan Laba (setelah pajak) dengan Modal (Modal Inti)

dikalikan 100%, maka hasilnya dalam bentuk persen (%). Sedangkan ROA

adalah membandingkan Laba (sebelum pajak) dengan total aset yang dimiliki

Bank pada periode tertentu dikali 100%, sama halnya dengan ROE, maka

hasilnyapun dalam bentuk persen (%). Untuk mendapatkan hasil perhitungan

rasio agar mendekati pada kondisi yang sebenarnya (Riyadi, 2016:187), maka

posisi modal atau Assets dihitung secara rata-rata selama periode perhitungan.

Astuti (2004: 37), menyatakan bahwa Return on Asset (ROA)

digunakan untuk mengukur pengembalian atas total aktiva setelah bunga dan

pajak. Hasil pengembalian total aktiva atau total investasi menunjukkan

kinerja manajemen dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk

(6)

sejauhmana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa diperoleh

pemegang saham.

Tambunan (2007: 146) menyatakan bahwa para analisis sekuritas dan

pemegang saham umumnya sangat memperhatikan rasio Return on Asset

(ROA). ROA penting bagi bank karena ROA digunakan untuk mengukur

efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan

memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba

sesudah pajak terhadap total aset. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja

perusahaan semakin baik, karena tingkat kembalian (return) semakin besar.

Menurut Chrisna (2011:34) kenaikan ROE biasanya diikuti oleh

kenaikkan harga saham perusahaan tersebut. Semakin tinggi ROE berarti

semakin baik kinerja perusahaan dalam mengelola modalnya untuk

menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Dapat dikatakan bahwa

perusahaan tersebut dapat menggunakan modal dari pemegang saham secara

efektif dan efisien untuk memperoleh laba. Dengan adanya peningkatan laba

bersih maka nilai ROE akan meningkat pula sehingga para investor tertarik

untuk membeli saham tersebut dan akhirnya harga saham perusahaan tersebut

mengalami kenaikan. Hasil penelitian Cerpen Naibaho (2010) menunjukkan

bahwa ROE berpengaruh terhadap harga saham.

Penganalisisan laporan keuangan para investor dapat melihat

hubungan antara resiko dan hasil yang diharapkan dari modal yang

(7)

mengalami perubahan harga. Harga saham dikatakan murah, mahal atau wajar

dengan melihat kondisi fundamental perusahaan secara sederhana ada yang

mengatakan bahwa hal ini dapat dilihat melalui laba yang diperoleh, dividen

perusahaan.

Penelitian untuk menganalisis pengaruh berbagai faktor fundamental

terhadap tingkat harga saham telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

Namun hasil akhir dari penelitian ini adalah pengaruh signifikan antara kedua

variable tersebut, walaupun terdapat hasil signifikan yang relatif kecil.

Yuli Antina Aryani (2016) melakukan penelitian tentang ”Analisis

Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Industri logam dan Sejenisnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011”. Hasil uji secara simultan (Uji F) menunjukan bahwa variabel

independen yaitu Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Earning

Per Share (EPS), dan Net Profit Margin (NPM) secara simultan berpengaruh dan segnifikan terhadap harga saham. Ini berarti rasio Profitabilitas yang diuji

mempengaruhi perubahan harga saham, jika rasio profitabilitas meningkat

maka harga saham juga akan meningkat dan sebaliknya. Hasil uji secara

parsial (Uji t) menunjukan bahwa variabel ROA (X1) secara parsial tidak

berpengaruh terhadap harga saham meskipun ROA memilki nilai positif,

sedangkan variabel ROE (X2), variabel EPS (X3), dan variabel NPM (X4)

(8)

koefisiennya berbeda, variabel ROE (X2) dan Variabel NPM (X4)

berpengaruh secara negatif dan variabel EPS (X3) berpengaruh secara positif.

Hasil penelitian lain diperoleh hasil yang berpengaruh secara

signifikan. Oleh karena itu penelitian ini akan menganalisis rasio keuangan

terhadap harga saham dengan objek yang berbeda dari penelitian sebelumnya

yaitu pada sektor perbankan. Dalam penelitian ini peneliti memilih sektor

perbankan sebagai sampel yang diteliti karena sektor perbankan sangat

diperlukan dalam perekonomian modern saat ini dan sebagai mediator antara

kelompok masyarakat yang kelebihan dana (rumah tangga) dan kelompok

masyarakat, pada sektor perbankkan pun semua kebijakan seperti penentuan

tingkat suku bunga ditentukan oleh Bank Sentral yakni Bank Indonesia.

Motivasi dalam melakukan penelitian ini adalah untuk menguji konsistensi

pengaruh rasio keuangan berdasarkan data akuntansi terhadap harga saham.

Berdasarkan data laporan tahunan perbankan yang dikeluarkan oleh

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pada tahun 2015, secara umum industri

perbankan nasional menunjukkan pertumbuhan yang moderat, tercermin dari

meningkatnya total aset, kredit, dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Umum

masing-masing sebesar 9,21% (yoy), 10,44% (yoy), dan 7,26% (yoy). Selain

itu, indikator kinerja Bank Umum Konvensional (BUK) juga masih terjaga

baik. Hal ini tercermin dari rasio kecukupan modal (CAR) yang cukup tinggi

sebesar 21,39%, Non Performing Loan (NPL) gross dan NPL net yang

(9)

Deposit Ratio (LDR) sebesar 92,11%. Sedangkan dari sisi likuiditas yang diindikasikan dari rasio AL/NCD maupun rasio AL/DPK perbankan per 29

Desember 2015, secara industri masih berada di atas threshold masing-masing

sebesar 68,91% dan 14,50%.

1) Perbankan Konvensional

Di tengah perbaikan kondisi perekonomian domestik, pada 2015 kredit

BUK mengalami perlambatan pertumbuhan sebesar 10,86% (yoy) menjadi Rp

3.904 triliun dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 11,86% (yoy).

Tabel 2.1 Kondisi Umum Perbankan Konvensional

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa kinerja rentabilitas BUK

(Bank Umum Konvensional) pada tahun 2015 masih tergolong baik,

Sumber : Statistik Perbankan Indonesia dan Sistem Informasi Perbankan OJK, Desember 2015 Penarikan data SIP OJK per tanggal 1 Februari 2016

(10)

tercermin dari ROA BUK sebesar 2,32% meskipun relatif menurun dari

2,85% pada tahun sebelumnya. Penurunan ini terjadi karena adanya

penurunan pertumbuhan laba, terlihat dari lebih besarnya pertumbuhan beban

bunga (15,12%) dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan bunga

(13,84%). Hal tersebut juga diindikasikan oleh meningkatnya rasio Beban

Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dari 76,29% menjadi

sebesar 81,49%. Disisi lain, NIM relatif meningkat dibandingkan tahun

sebelumnya dari 4,23% menjadi sebesar 5,39%.

2) Perbankan Syariah

Kinerja perbankan syariah (BUS dan UUS) pada tahun 2015 masih

cukup baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya meskipun terdapat

beberapa indikator kinerja yang relatif sedikit menurun. Meskipun demikian,

pertumbuhan Aset, pembiayaan dan DPK perbankan syariah pada tahun 2015

mengalami peningkatan masing-masing sebesar 8,78% (yoy), 6,86% (yoy)

(11)

Tabel 2.1 Indikator Umum Perbankan Syariah

Kinerja industri Bank Umum Syariah (BUS) selama tahun 2015 masih

cukup baik, ditunjukkan dengan CAR yang meskipun sedikit menurun

dibandingkan tahun sebelumnya namun meningkat selama tahun 2015 yaitu

menjadi sebesar 15,02% dari tahun sebelumnya 15,74%. Sementara dari segi

rentabilitas, ROA perbankan syariah pada tahun 2015 meningkat 7 bps atau

menjadi 0,49% dari tahun 2014 sebesar 0,41%.

3) Kinerja Bank BPR

Perkembangan Industri kinerja BPR pada tahun 2015 masih cukup

baik meskipun mengalami perlambatan pertumbuhan. Hal tersebut

(12)

melambat dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya

masingmasing 16,16% (yoy), 15,57% (yoy), dan 16,29% (yoy).

Tabel 3.1 Indikator Umum BPR

Rentabilitas BPR selama tahun 2015 mengalami sedikit penurunan.

Pertumbuhan kredit memberikan kontribusi negatif pada penurunan

profitabilitas BPR yang tercermin dari rasio Return on Asset (ROA) yang

menurun dari 2,98% pada tahun sebelumnya menjadi 2,71%. Demikian

halnya dengan Return on Equity (ROE) yang turun dari 27,89% menjadi

24,76%. Lebih lanjut, efisiensi BPR menunjukkan sedikit penurunan yang

(13)

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : PENGARUH

RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM

PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2015.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah

sebagai berikut :

1. Sulitnya memprediksi hasil yang diperoleh investor dari investasi

yang telah dilakukan dalam bentuk saham, karena harga saham

selalu mengalami perubahan.

2. Adanya ketidakpastian mengenai return yang diperoleh investor

dari hasil investasi yang telah dilakukan dalam bentuk saham

sehingga berpengaruh pada harga saham.

3. Informasi mengenai rasio keuangan yang mempengaruhi return

saham masih kurang konsisten antara penelitian yang satu dengan

penelitian lainnya.

4. Investor kesulitan dalam memilih saham perusahaan mana yang

paling menguntungkan.

5. Kondisi Rasio Profitabilitas perbankan tidak menentu atau

(14)

C. Batasan Masalah

Guna memperoleh pembahasan yang lebih fokus dan komprehensif

maka dari identifikasi masalah yang didapatkan penulis membatasi masalah

tersebut sebagai berikut:

1. Meneliti keterkaitan Return On Asset terhadap harga saham perbankan.

2. Meneliti keterkaitan Return On Equity terhadap harga saham perbankan.

3. Meneliti seberapa besar pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap harga

saham perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Penelitian dilakukan terhadap perbankan yang listing di Bursa Efek

Indonesia tahun 2015 dan sebelumnya dengan periode buku yang berakhir

31 Desember.

5. Pengelolaan data bersifat kuantitatif. Hal yang bersifat kualitatif tidak

diteliti, seperti faktor manajemen perusahaan dan faktor eksternal (kondisi

sosial, hukum, dan sebagainya).

D. Rumusan Masalah

1. Apakah Rasio Profitabilitas yang terdiri dari Return On Asset (ROA) dan

Return on Equity (ROE) memiliki pengaruh yang segnifikan terhadap harga saham pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

(15)

2. Dari kedua variable rasio Profitabilitas yang terdiri dari Return On Asset (ROA) dan Return on Equity (ROA), variable manakah yang berpengaruh dominan terhadap harga saham pada sektor perbankan?

3. Bagaimana pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap harga saham pada

sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan permasalahan maka penelitian ini dilakukan

dengan tujuan: Untuk menguji Rasio Profitabilitas (Return On Asset dan

Return On Equity) berpengaruh terhadap harga saham perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut:

2.1 Manfaat Teoritis

Dilihat secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

bahan masukan dan sumbangan pemikiran yang dapat menambah

pengetahuan khususnya mengenai pasar modal.

2.2 Manfaat Praktis

Selain dilihat dari kegunaan teoritis, penelitian ini juga

(16)

a. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

bagi para investor atas informasi keuangan dalam melakukan

pengambilan keputusan untuk berinvestasi di pasar modal,

sehingga dapat memperkecil risiko yang mungkin dapat terjadi

sebagai akibat dalam pembelian saham di pasar modal.

b. Bagi Sektor Perbankan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan informasi bagi pihak manajemen perbankan dalam

penetapan kebijakan terutama menyangkut keuangan dan

(17)

F. Kerangka Berpikir

Kerangka pikir teoritis dalam penelitian ini mengemukakan

sistematika kerangka konseptual tentang pengaruh rasio profitabilitas (Return

On Assets dan Return On Equity ) terhadap harga saham perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti pada gambar berikut;

X Y

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir

G. Hipotesa

Berdasarkan hubungan kerangka pemikiran terhadap rumusan masalah

maka hipotesis atau jawaban sementara dari permasalahan dalam penelitian

ini adalah :

Return On Asset (ROA)

Return On Equity (ROE)

Harga Saham Rasio

(18)

Ho : Diduga Rasio Profitabilitas (Return On Asset dan Return On Equity) berpengaruh terhadap harga saham pada sektor perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Ha : Diduga Rasio Profitabilitas (Return On Asset dan Return On Equity)

tidak berpengaruh terhadap harga saham pada sektor perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

H. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, kerangka berpikir, hipotesa dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menguraikan teori-teori yang mendukung dari hasil studi

pustaka agar dapat digunakan sebagai pengolahan data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meliputi tentang penjelasan data-data yang digunakan serta

(19)

digunakan serta pengukurannya dan model statistik yang

dugunakan untuk menguji hipotesis yang telah digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menyangkut sejarah singkat perbankan dan pasar modal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat kesimpulan dari bab-bab sebelumnya dan

saran-saran yang dianggap perlu bagi perusahaan perbankan,

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Sawir, Agnes, Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan Perusahaan,

Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. (2009)

Syafri Harahap, Sofyan, Analisa Kritis atas Laporan Keuangan, Penerbit : PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta. (2008)

Syamsuddin, Lukman, Manajemen Keuangan Perusahaan, Penerbit : PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta. (2001)

Darmadji, Triptono dan Fakhrudin, Hendy M, Pasar Modal di Indonesia, Pendekatan

Tanya Jawab. Penerbit : Salemba Empat, Jakarta. (2006)

Suyatno, Thomas. Kelembagaan Perbankan, Penerbit : Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta. (1987)

Eduardus Tandelilin. (2010). Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: Kanisius

Darmadji, Tjipto dan Henry M. Fakhruddin. 2011. Pasar Modal Indonesia. Jakarta:

Salemba Empat

Gambar

Tabel 2.1 Kondisi Umum Perbankan Konvensional
Tabel 2.1 Indikator Umum Perbankan Syariah
Tabel 3.1 Indikator Umum BPR
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

(a) Undang-undang bertulis yang terdapat dalam Kesultanan Melayu Melaka ialah.. F1 Terdapat dua undang-undang bertulis F2 Hukum Kanun Melaka dan Undang- undang

Salah satu upaya yang diberikan yakni melakukan pembuatan dan penenggelaman fish shelter (Rumah Ikan) di Perairan Pantai Rebo salah satunya di Karang Melantut yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelembagaan yang berperan dalam pengadaan benih padi, mendeskripsikan peran masing-masing lembaga, dan menyusun

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian terkait kualitas tidur bayi, sehingga dapat disarankan perlu adanya penyebaran/ infomasi kepada ibu terkait dengan pijat

Pertentangan tersebut ada di wilayah angka lahan hijau yang ditetapkan, dalam Pasal 7 ayat (5) Perda LP2B ditetapkan lahan hijau yang tidak boleh dialihkan adalah 45.888,23

Seiring dengan kepesatan teknologi, KFC mestilah menggunakan video, namun durasi video mestilah kurang daripada 20 minit Íh kepada pembelajaran di luar kelas melalui

Perancangan model dilakukan secara logikal mode dengan menggunakan notasi-notasi yang ada pada DFD (Data Flow Diagram) dengan tujuan untuk memberikan penjelasan

3HQHUWLEDQ LQGXVWUL WDQSD LMLQ WHODK GLODNXNDQ GL .DEXSDWHQ 7DQJHUDQJ VHVXDL GHQJDQ 3HUGD 1RPRU 7DKXQ WHQWDQJ 3HQJDWXUDQ 3HPELQDDQ