• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI DIRECT TORQUE CONTROL DALAM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IMPLEMENTASI DIRECT TORQUE CONTROL DALAM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI DIRECT TORQUE

CONTROL DALAM PENGATURAN

KECEPATAN MOTOR INDUKSI

Harrij Mukti K1

Penelitian ini membahas mengenai implementasi Direct Torque Control (DTC) yang diterapkan dalam pengaturan kecepatan motor induksi yang ditinjau terhadap pengaruh perubahan parameter tahanan stator dan pembebanan pada motor. Skema Model Reference Adaptive System (MRAS) dengan pendekatan back-EMF ditambahkan untuk mengestimasi kecepatan motor.

Hasil simulasi menunjukkan bahwa skema DTC ini tidak sensitif terhadap perubahan parameter motor. Perubahan parameter tahanan stator ini relatif tidak berpengaruh terhadap kecepatan motor induksi, sedangkan perubahan beban akan mempengaruhi kecepatan motor. Dengan adanya penambahan beban, maka penurunan kecepatan dapat mencapai 7,5%. Pada keadaan tanpa beban diperoleh settling time = 0,03 detik dan error = 0,2%. Dengan bertambahnya beban menyebabkan bertambahnya ripple dan error yang terjadi dapat mencapai 3%.

Kata-kata Kunci: motor induksi, pengaturan kecepatan, Direct

Torque Control, Model Reference Adaptive System

Abstract

This research discusses the implementation of Direct Torque Control (DTC) based on Back-EMF Model Reference Adaptive System (MRAS) to control induction motor speed. Speed estimation was evaluated from the effect of changing parameter of stator resistance and load torque of motor induction.

The simulation results show that DTC is insensitive to motor parameters. Changes in stator resistance has no significant effect on the value of rotor speed estimation of induction motors whereas changing in loads will have an effect on the value of rotor speed estimation of induction motor. Increasing loads will decrease speed estimation by

1

(2)

7,5%. At no load condition, settling time is 0.03 seconds and error of 0.2%. At load condition, the ripple is higher than at no load, and the error reaches 3 %.

Keywords: induction motor, speed drive, direct torque control, model reference adaptive system

1. PENDAHULUAN

Selama dekade terakhir ini, telah banyak dilakukan penelitian mengenai sistem pengaturan kecepatan pada motor arus bolak-balik (motor AC) tanpa menggunakan sensor. Motor induksi, khususnya tipe rotor sangkar merupakan motor AC yang banyak digunakan pada industri.

Direct Torque Control (DTC) merupakan salah satu skema

kontrol berdasarkan pengontrolan fluks stator dan torsi yang memberikan respon cepat dan robust yang diimplementasikan pada motor AC. DTC ini mempunyai kelebihan antara lain lebih sederhana, mempunyai performa dinamik yang baik, serta tidak sensitif terhadap perubahan parameter, khususnya tahanan stator. Sedangkan kelemahan dari DTC ini adalah mempunyai ripple torsi dan respon transien yang lambat selama start-up dan karena pembebanan.

Dalam banyak skema pengaturan kecepatan motor, skema

close-loop control membutuhkan pengukuran kecepatan atau

posisi dari motor. Padahal dalam beberapa kasus, penggunaan sensor pengukur kecepatan ini relatif sulit untuk diterapkan, antara lain karena membutuhkan sistem penyambungan yang kompleks antara motor dan driver, biaya yang lebih mahal serta mudah terpengaruh oleh noise dan getaran.

Dalam skema speed sensorless, kecepatan motor ini akan diestimasi dan digunakan sebagai umpan balik dalam close-loop

speed control. Model Reference Adaptive System (MRAS)

merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk mengestimasi kecepatan motor. Dalam mengestimasi kecepatan motor, penggunaan MRAS dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan, antara lain dengan pendekatan fluks rotor, daya dan

back-EMF.

(3)

pendekatan back-EMF ditambahkan untuk mengestimasi kecepatan motor karena pengaruh perubahan tahanan stator dan beban motor; dan Simulasi dengan Program Simulink Matlab digunakan untuk mengetahui unjuk kerja DTC dalam pengaturan kecepatan motor induksi.

2. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pemodelan Dinamik Motor Induksi

Pemodelan dinamik pada motor induksi tiga fasa dilakukan dengan menggunakan transformasi model tiga fasa (a-b-c) ke model dua fasa (d-q).

Persamaan motor induksi yang dinyatakan dalam stationary

reference frame dalam satuan per unit, dinyatakan dalam

Torsi inertia bila dinyatakan dalam nilai per unit adalah :

damp

Dengan TL adalah torsi beban dan Tdampadalah torsi redaman.

(4)

2.2 Metode Direct Torque Control (DTC)

Metode DTC adalah suatu metode yang digunakan dalam

variable frequency drive untuk mengontrol torsi dan kecepatan

pada motor induksi tiga fasa. Metode ini meliputi perhitungan estimasi fluks dan torsi motor berdasarkan tegangan dan arus pada motor. Fluks stator diestimasi berdasarkan tegangan stator. Torsi diestimasi dari estimator vektor fluks stator dan arus motor. Magnitude fluks dan torsi yang diestimasi kemudian dibandingkan dengan nilai referensinya.

Gambar 1. Direct Torque Control (DTC) pada Motor Induksi

DTC ini terdiri dari empat bagian utama, yaitu Voltage

Source Inverter (VSI), fluks stator dan torsi estimator, tabel

switching serta hysterisis fluks dan torque estimator.

Hysterisis band controller akan menentukan switching vector yang ditunjukkan dalam Tabel 1 untuk mengurangi error fluk stator dan torsi menuju nol.

(5)

0

1 V3

(010)

V4 (011)

V5 (001)

V6 (101)

V1 (100)

V2 (110)

0 V0

(000)

V7 (111)

V0 (000)

V7 (111)

V0 (000)

V7 (111)

-1 V5

(001)

V6 (101)

V1 (100)

V2 (110)

V3 (010)

V4 (011)

Dalam DTC pemilihan switching vector yang optimal ini sangat penting. Data dalam Tabel 1 menunjukkan berbagai kombinasi torsi dan fluks stator yang dibutuhkan dalam beberapa sektor dengan memilih salah satu dari 8 vektor tegangan yang ditunjukkan dalam Gambar 2.

Gambar 2. Vektor Tegangan

2.3 Model Reference Adaptive System (MRAS)

Model Reference Adaptive System (MRAS) terdiri atas dua

model, yaitu model referensi (reference model) dan model adaptif (adjustable model). Model referensi adalah model yang tidak dipengaruhi oleh kuantitas nilai yang diestimasi (misal: kecepatan rotor). Model adaptif adalah model yang dipengaruhi oleh nilai yang diestimasi. Keluaran dari model adaptif dibandingkan dengan model referensi, dan perbedaan itu digunakan untuk mengatur mekanisme adaptasi (adaptative

mechanishm) yang keluarannya adalah nilai yang diestimasi

(kecepatan rotor).

(6)

2.3.1 MRAS dengan Pendekatan Back-EMF

Model referensi yang digunakan adalah (Meziane, Toufouti dan Benalla, 2007) :

Model adaptif yang digunakan adalah :

)

Kecepatan rotor diperoleh dari mekanisme adaptasi berikut :

)

3. RANCANGAN SIMULASI DAN ANALISIS 3.1 Perancangan Simulasi

Rancangan sistem yang digunakan dalam penelitian implementasi DTC dalam pengaturan kecepatan motor induksi ditunjukkan pada Gambar 4.

MRAS

(7)

Diagram implementasi DTC pada motor induksi dengan dilengkapi estimator MRAS ini disimulasikan dalam program Simulink Matlab yang ditunjukkan dalam Gambar 5.

Gambar 5. Implementasi DTC pada Motor Induksi dalam Simulink.

3.2 Spesifikasi Motor Induksi

Spesifikasi motor induksi yang digunakan adalah motor induksi 3 fasa 1,5 kW, 220V/380V, 50 Hz, 1415 rpm, cos φ=0,79, J=0,031 kg.m2. :

3.3 Pemodelan Direct Torque Control (DTC)

DTC membutuhkan masukan fluks referensi yang dibandingkan dengan fluks stator yang diperoleh dari model motor induksi serta torsi error. DTC ini akan menentukan vektor tegangan yang diperoleh berdasarkan error yang terjadi pada besaran torsi dan fluks stator. DTC akan menghasilkan tegangan stator (Vs) dalam

bentuk tiga fasa, yang kemudian ditransformasikan menjadi bentuk dua fasa (Vds dan Vqs) untuk menjadi masukan motor

induksi.

(8)

3.4 Simulasi dan Analisis

3.4.1 Pengaruh Perubahan Tahanan Stator (Rs)

(a) Rs = 100% (b) Rs = 125%

(c) Rs = 150% (d) Rs = 175%

Gambar 7. Pengaruh Perubahan Rs terhadap Kecepatan Rotor

Estimasi

Gambar 7 mulai keadaan Rs =100%-175%menunjukkan kurva

kecepatan rotor relatif sama. Pada kurva diperoleh settling time = 0,03 detik. Pada kurva terjadi ripple dan error yang dihasilkan = 0,2 %. Perubahan Rs tidak terlihat pengaruhnya terhadap

kecepatan rotor yang dihasilkannya.

3.4.2 Pengaruh Perubahan Beban Motor Induksi

(9)

(d) Beban = 75% (e) Beban = 100%

Gambar 8. Pengaruh Perubahan Beban terhadap Kecepatan Motor

Gambar 8 menunjukkan pada keadaan tanpa beban, ωr estimasi

relatif tetap, terjadi ripple. Dari kurva ini diperoleh bahwa

perubahan beban motor mempengaruhi ωr estimasi. Dengan

masuknya beban error yang terjadi dapat mencapai 3%. Pada bertambahnya beban motor, penurunan ωr estimasi dapat

mencapai 7,5%.

3.4.3 Pengaruh Perubahan Tahanan Stator dan Beban Motor

Pada motor induksi 3 fasa yang digunakan, pada keadaan beban penuh temperatur pada belitan stator mencapai 75ºC, sehingga diperoleh (Terco, 1979) :

awal

bp

R

t

R

*

235

310

; t = suhu ruang (25ºC)

Gambar 9. Kurva ωr terhadap Waktu

Gambar 9 menunjukkan dengan penerapan Rs = 0,132 pu dan TL

(10)

4. PENUTUP

Dari hasil simulasi dan analisis yang dilakukan maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1) Perubahan parameter tahanan stator (Rs = 100%- 175%)

tidak berpengaruh terhadap kecepatan motor ( ωr ) . Skema

DTC ini tidak sensitif terhadap perubahan parameter motor. 2) Perubahan beban motor mempengaruhi kecepatan rotor

motor induksi. Makin besar beban yang ditambahkan maka

penurunan ωr estimasi juga makin besar.

3) Dengan penambahan beban, penurunan ωr dapat mencapai

7,5%.

4) Pada keadaan tanpa beban diperoleh ωr relatif tetap dengan

terjadi sedikit ripple, settling time = 0,03 detik dan error = 0,2%. Pada saat dilakukan penambahan beban maka ripple

yang terjadi makin besar dan error yang terjadi dapat mencapai 3%.

5. DAFTAR PUSTAKA

Meziane, S, Toufouti, R dan Benalla, H. 2007. MRAS based

Speed Control of Sensorless Induction Motor Drives.

ICGST-ACSE Journal Vol 7.

Nabti, K, Abed, K dan Benalla, H. 2008. Sensorless Direct Torque Control of Rushless AC Machine using Luenberger

Observer. Journal of Theoretical and Applied Information

Technology.

Ong, Chee-Mun. 1998. Dynamic Simulation of Electric

Machinery Using Matlab/ Simulink. Prentice Hall,Inc. New

Jersey. USA.

Ozkop, E dan Okumus, HI. 2005. Direct Torque Controlled Induction Machine With MRAS Based Stator Resistance

Estimation. Karadenitz Technical University. Turkey

Riaz, M. 2008. Simulation of Electric Machine and Drive System. University of Minnesota. USA.

Vas, Peter. 1998. Sensorless Vector and Direct Torque Control. Wahab, A dan Sanusi, H. 2008. Simulink Model of Direct Control

of Induction Machine. American Journal of Applied Sciences

Gambar

Tabel 1. Tabel Switching (Ozkop dan Okumus, 2006)
Gambar 2. Vektor Tegangan
Gambar 4. Diagram Blok Sistem
Gambar 6.   Direct Torque Control (DTC) dalam Simulink Matlab
+3

Referensi

Dokumen terkait

Strategi produksi menurut (Hutagalung:2010) merupakan salah satu faktor penting untuk memajukan sebuah usaha, penambahan fasilitas bermain untuk anak-anak seperti; plosotan,

[4.1] Menimbang, bahwa pengaduan Pengadu pada pokoknya mendalilkan Teradu telah melakukan perbuatan melanggar kode etik penyelenggara pemilu melalui rekapitulasi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara keberfungsian keluarga dengan kecemasan pada warga binaan yang belum menikah.. Subjek

Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha sektor formal dan sektor informal mengalami perbedaan kinerja pada aspek pemasaran (distribusi dan jangkauan wilayah

Panduan Teknis Pendaftaran Pemantau Pemilu ini merupakan petunjuk mengenai tata cara pendaftaran Pemantau Pemilu Anggota DPR, DPD, dan DPRD bagi Pemantau Pemilu, baik

Diduga mekanisme yang terjadi pada GNAPS adalah suatu proses kompleks imun dimana antibodi dari tubuh akan bereaksi dengan antigen yang beredar dalam darah dan

Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi, bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian

Hasil Uji Jarak Berganda Duncan pengaruh pemberian larutan GA3 terhadap berat segar buah, diameter buah, diameter daging buah, dan jumlah biji semangka umur