• Tidak ada hasil yang ditemukan

THE POTENTIAL OF USING MULTIMEDIA TO IMPROVE BIOLOGY LEARNING OUTCOMES AT STUDENTS IN MTs LPM PASTINA, KEPULAUAN SULA DISTRICT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "THE POTENTIAL OF USING MULTIMEDIA TO IMPROVE BIOLOGY LEARNING OUTCOMES AT STUDENTS IN MTs LPM PASTINA, KEPULAUAN SULA DISTRICT"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

146 Ade Haerullah

Dosen Prodi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara

Korespondensi: [email protected]

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII MTs LPM PASTINA

KABUPATEN KEPULAUAN SULA

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan multimedia pada materi Ekosistem di kelas VII MTs LPM Pastina Kabupaten Kepulauan Sula. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment. Sampel penelitian siswa kelas VII-1 sebagai kelas perlakuan dan siswa kelas VII-2 sebagai kelas kontrol. Hasil analisis anakova diperoleh Fhit = 19,35 dan Ftab = 4,31 berarti Fhit> Ftab. Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kognitif siswa dengan menggunakan multimedia (X1) dan pembelajaran konvensional (X2) pada konsep ekosistem. Simpulan penelitian adalah pembelajaran dengan menggunakan multimedia lebih berpotensi meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pada konsep ekosistem.

Kata Kunci:Multimedia dan Hasil Belajar

THE POTENTIAL OF USING MULTIMEDIA TO IMPROVE BIOLOGY LEARNING OUTCOMES AT STUDENTS IN MTs LPM PASTINA, KEPULAUAN SULA DISTRICT

ABSTRACT:This study aims to know the increasing of the seventh grade students’ learning outcomes at MTs LPM Pastina Kepulauan Sula district by using multimedia on Ecosystem materials. This study were used quasi-experiment research method.The sample in this study are the students of class VII-1 (treatment class) and classe VII-2 (control class). These results of the study indicates that there are differences cognitive learning outcomes between the students of of multimedia class (X1) and a conventional class (X2). It can be seen from the Anacova analysis results. F-critc=19,35 and F-tab= 4,31. It means that F-crtc > F-tab. It can be concluded that learning by using multimedia potentially improves students’ learning outcomeswhen compared with conventional learning.

Keywords: Multimedia and Learning Outcomes

PENDAHULUAN

Revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan masyarakat, pemahaman belajar anak, kemajuan media komunikasi dan informasi lain dan sebagainya memberi arti tersendiri bagi kegia-tan pendidikan. Tankegia-tangan tersebut menjadi salah satu dasar pentingnya pendekatan teknologis da-lam pengelolan pendidikan dan pembelajaran. Pentingnya pendekatan teknologis dalam pengelo-laan tersebut dimaksudkan agar dapat membantu proses pendidikan dalam pencapaian tujuan pendi-dikan (Yudhi, 2010).

Pembelajaran merupakan kegiatan yang dila-kukan untuk menciptakan suasana atau member-kan pelayanan agar peserta didik dapat belajar. Lebih lanjut menyatakan bahwa mendidik adalah mempengaruhi anak dalam usaha membimbingnya

supaya menjadi dewasa berpikir dan mengem-bangkan potensi dirinya dan membantu peserta di-dik supaya cukup cakap menyelenggarakan tugas hidupnya atas tanggung jawabnya sendiri (Ahma-di dan Unbiyati, 2001).

(2)

Kehadiran media dalam proses belajar meng-ajar, mempunyai arti yang cukup penting. Sebab dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat dise-derhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkritkan dengan ke-hadiran media (Djamarah dan Zain, 2010).

Saparudin dan Winatapura yang dikutip oleh Djamarah dan Zain (2010), mengelompokkan sumber-sumber belajar menjadi lima kategori, yai-tu manusia, buku/perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media pendidikan. Karena itu, sumber belajar adalah segala sesuatu yang diper-gunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang.

Ada beberapa alasan berkenaan dengan pe-manfaatan media, di antaranya; pelajaran akan le-bih menarik perhatian siswa, bahan pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa, metode menga-jar akan lebih bervariasi, dan siswa akan lebih ba-nyak melakukan kegiatan belajar. Bahkan peng-gunaan media akan dapat mempertinggi kualitas proses dan hasil pengajaran, dari berfikir kongkret ke berpikir abstrak (Sudjanadalam Henoki, 2008).

Belajar secara mandiri akan mempercepat kemampuan belajar, dan hal ini dapat dijangkau melalui multimedia. Multimedia memberi kesem-patan untuk belajar tidak hanya dari satu sumber belajar (yaitu guru), tetapi juga memberi kesempa-tan subjek untuk mengembangkan kognitif dengan lebih baik dan kreatif serta inovatif. Perhatian para siswa terhadap materi pelajaran ternyata dapat di-tingkatkan dengan cara mendesain kondisi ekster-nal lingkungan belajarnya, (Mangindaan dan Li-vingstone,1988 dalam Fatimah, 2006). Menurut Hamalik (2006), hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu men-jadi tahu, dan dari tidak mengerti menmen-jadi meng-erti.

Pembelajaran di Maluku Utara pada umum-nya dan di Kabupaten Kepulauan Sula pada khu-susnya. Sejauh ini pembelajaran di Maluku Utara sudah mengalami kemajuan, karena di dukung oleh kompetensi guru yang semakin meningkat, fasilitas belajar yang cukup lengkap, kegiatan bela-jar mengabela-jar sebagian besar sudah menggunakan media pembelajaran, dan tidak lepas juga dari du-kungan dan bimbingan orang tua, sehingga output

yang dihasilkan juga sangat membanggakan.

Khususnya pembelajaran IPA Biologi di Ka-bupaten Kepulauan Sula, sudah mulai mengalami kemajuan, walaupun dengan jumlah guru yang terbatas, fasilitas belajar yang masih terbatas, tapi itu bukanlah sebuah alasan yang dijadikan untuk tidak belajar baik itu guru maupun siswa.

Berdasarkan hasil observasi dengan menggu-nakan pedoman wawancara terhadap 23orang guru di MTs LPM Pastina menunjukkan bahwa sebesar 97% guru masih melakukan proses pembelajaran secara manual (tidak memanfatkan fasilitas yang dimilikinya), sementara mereka telah memiliki La-boratorium komputer. Hal ini terjadi karenaguru yang bertugas di MTs LPM Pastina belum mampu mengaplikasikansarana tersebut dalam proses ke-giatan belajar mengajar. Proses pembelajaran seca-ra manual yang dilakukan oleh guru tersebut dian-tara terdapat 4 orang guru IPA. Semendian-tara hasil wawancara dengan para siswa menunjukkan bah-wa sebagian besar sisbah-wa menginginkan pembela-jaran harus menggunakan media karena bisa me-nyaksikan langsung dan diharapkan dapat meng-aktifkan fungsi-fungsi psikologis siswa, dengan demikian hal ini juga sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini selain bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, juga dapat mengimformasikan, memotivasi, sekaligus menga-jarkan kepada para guru tentang bagaimana cara menggunakan berbagai media dalam pembelaja-ran.

METODE

Kegiatan Penelitian ini merupakan jenis pe-nelitian eksperimen semu (quasi experiment), yak-ni penelitian iyak-ni tidak memiliki keleluasaan untuk memanipulasi subjek, artinya random kelompok biasanya dipakai sebagai dasar untuk menetapkan sebagai kelompok perlakuan dan kontrol (Punaji, 2010).

Sampel dalam penelitian ini adalah 36 orang siswa yang terdiri atas 18 orang kelas VII-2 gai kelas kontrol, 18orang siswa kelas VII-1 seba-gai kelas perlakuan di MTs LPM Pastina Kabupa-ten Kepulauan Sula.

(3)

eksperimen dan tanpa media pada kelas kontrol masing-masing 3 kali pertemuan; 5) Memberikan tes kemampuan akhir (postes) pada materi ekosis-tem dikedua kelas eksperimen dan control; dan 6) Menilai hasil tes yang diperoleh dari kedua kelom-pok tersebut, selanjutnya data dapat dianalisis dan dipersiapkan untuk membuat laporan.

Pembelajaran yang berlangsung selama satu kali pertemuan membutuhkan waktu sesuai dengan waktu pembelajaran di sekolah yakni 2 x 40 menit. Setelah 3 kali pertemuan pada masing-masing kelas, selanjutnya itu dialakuakn posttest. Nilai hasil belajar berupa hasilpretes dan posttestdapat dianalisis dengan menggunakan Anakova.

HASIL DAN PEMBAHASANAN

Berdasarkan hasil analisis tentang potensi penggunaan multimedia dalam proses pembelaja-ran menunjukkan bahwa terdapat selisih hasil be-lajar siswa sebelum dan sesudah pembebe-lajaran (varial X1) dan selisih data hasil belajar siswa sebe-lum dan sesudah pembelajaran dengan mengguna-kan konvensional (X2) yang diperoleh disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Pretet dan Postest Kelas Perlakuan dan kelas Kontrol.

Kelas Skor Total

Pretest Postest Kontrol (Konvensoinal) 81 207

Perlakuan (Multimedia) 89 388

Untuk mengetahui adanya perbedaan hasil belajar siswa pada konsep Ekosistem yang diajar-kan dengan menggunadiajar-kan multimedia dan pembe-lajaran konvensional, data kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kovarians va). Sebelum dilakukan analisis kovarians (Anako-va), terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisi yaitu uji normalitas dan uji homogenitas data. Ha-sil uji normalitas data kelas perlakuan dan kelas kontrol disajikan pada Tabel 2. dan Tabel 3.

Tabel 2. Hasil Analisis Chi Kuadrat Kelas Perlakuan Chi kuadrat

(X1)hit 4,02

(X1)tab 18,307

Dk 10

Berdasarkan hasil uji normalitas data kelas perlakuan diperoleh nilai X1hit= 4,02 dan dk = 10 pada taraf signifikansi 5% didapat nilai X1tab =

18,307. Sedangkan untuk data kelas X2 diperoleh nilai X2hit = 5,83 dengan dk = 11 dan pada taraf signifikansi 5% didapat nilai X2tab= 19,675. Krite-ria pengujian normalitas data dengan mengguna-kan rumus chi kuadrat (X1) dengan kaidah keputu-san: Jika X1hit> X

1

tabmaka distribusi tidak normal, dan X2hit < X

2

tab maka distribusi normal. Ternyata hasil uji normalitas data X1 diperoleh X1hit< X1tab atau 4,02< 18,307 dan X2 diperoleh X2hit < X2tab atau 5,82<19,675 menunjukkan bahwa data terse-but berdistribusi normal.

Tabel 3. Hasil Analisis Chi Kuadrat Kelas Kontrol Chi kuadrat

(X2)hit 5,83

(X2)tab 19,675

Dk 11

Uji homogenitas diperoleh nilai Fhit kedua variabel adalah 1,11 dengan = 0,05. Hasil uji ter-sebut menunjukan bahwanilai Fhit< Ftabatau 1,11 < 2,26 maka dapat disimpulkan bahwa data tersebut homogen.

Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan homogenitas menunjukkan data tersebut berdistribusi normal dan homogen, se-hingga memenuhi syarat untuk di uji lanjut dengan analisis anakova.

Tabel 4. Hasil Analisis Uji Hipotesis

Kelas Fhit Ftab

Perlakuan

19,35 4,13 Kontrol

Data tabel diatas nilai-nilai yang diperoleh didistribusikan ke dalam rumus anakova dan dipe-roleh Fhit= 19,35 dan Ftab= 4,31 berarti Fhit> Ftab. Hal ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kognitif siswa dengan menggunakan multimedia (X1) dan pembelajaran konvensional (X2) pada konsep ekosistem. Oleh karena itu hipo-tesis H1 diterima, yang berarti bahwa adanya peng-aruh penggunaan meltimedia terhadap hasil belajar siswa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pembelajaran menggunakan multimedia lebih ber-potensi meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

(4)

lebih berpotensi meningatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensio-nal.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil pe-nelitiannya Henoki, (2008) yang menyebutkan bahwa media pembelajaran dapat mempertinggi minat dan motivasi belajar siswa dalam penga-jaran, yang pada akhirnya diharapkan dapat me-ningkatkan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Selanjutnya Hasan (2012) menyebutkan bahwa pembelajaran konvensional tidak berpengaruh sig-nifikan terhadap hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan beberapa hasil penelitian yang menyebut-kan bahwa ada faktor-faktor yang diduga menjadi penyebab mengapa metode pembalajaran konven-sional kurang efektif dalam mendukung keberha-silan pembelajaran antara lain yaitu: 1) pengeta-huan yang didapat siswa bersifat hafalan; 2) at-mosfer belajar kurang harmonis; 3) sistem peng-hargaan bersifat individual, 4) adanya kompetisi diantara pebelajar.

Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pembelajaran dengan tidak menggunakan media atau pembelajaran konvensional tidak berpotensi meningkatkan hasil belajaran siswa. Hal ini munu-rut pendapatnya Khan (2008) yang dikutip oleh Haerullah (2012) bahwa pembelajaran konvensio-nal atau pembelajaran dengan sistem ceramah, membuat siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat hafalan,dan karena metode hafalan dite-kankan pada pembelajaran konvensional, menye-babkan pemahaman siswa pada kemampuan pe-mahaman materi pelajaran menjadi lemah. Lemah-nya pemahaman siswa terhadap materi tersebut berasosiasi dengan pencapaian hasil belajar akade-miknya.

Pada sistem ceramah atau konvensional, kondisi yang muncul adalah pembelajaran indivi-dual dan kompetisi. Atmosfer pembelajaran sema-cam ini tidak menguntungkan bagi siswa. Siswa sering kali merasa gelisah dan takut dibandingkan pada pembelajaran kooperatif. Rasa gelisah dan takut itulah yang menyebabkan motivasi belajar dan ketertarikan terhadap materi pelajaran menjadi berkurang. Kondisi tersebut menjadi penghambat pencapaian keberhasilan pembelajaran (Zou, 2011

dalam Hasan, 2012). Pernyataan tersebur senada

dengan pendapat Chen (2008) dalam Hasan, (2012), siswa dengan perkembangan efektif yang negatif (motivasi belajar rendah dan merasa kha-watir dalam lingkungan pembelajarannya), akan berdampak pada hasil belajar kognitifnya.

Pembelajaran konvensional, juga menerap-kan sistem intensif atau penghargaan. Amenerap-kan tetapi,

penghargaan yang ditawarkan bersifat kompetitif yang memberi kesempatan kepada siswa yang beruntung untuk menunjukkan superioritasnya melebihi teman-teman lainnya. Sistem pengharga-an semacam itu hpengharga-anya meningkatkpengharga-an hasil belajar akademik siswa perorangan (Chen, 2008 dalam

Hasan 2012). Oleh karena itu, terkait dengan sis-tem insentif ini, adalah masuk akal pada penelitian ini diperoleh rata-rata hasil belajar kognitif pada kelas konvensional lebih rendah dibandingkan rata-rata hasil belajar kelas kooperatif.

Multimedia mengandung unsur komputer. Multimedia memberikan kesempatan untuk belajar tidak hanya dari satu sumber belajar seperti guru, tetapi memberikan kesempatan kepada subjek mengembangkan kognitif dengan lebih baik, krea-tif dan inovakrea-tif. Hal ini salah satunya karena infor-masi disajikan dalam dua atau lebih bentuk seperti dalam bentuk gambar dan kata-kata, (Mayer dan Moreno,1998dalamFatimah, 2006)

Proses belajar dapat terjadi dengan baik apa-bila peserta didik ikut berpartisipasi secara aktif se-hinggga dapat meningkatkan hasil balajar. Pada proses kegiatan belajar mengajar menggunakan multimedia, ada fokus siswa dalam belajar dan tingkat keingintahuan siswa sehingga membuat siswa lebih aktif dalam belajar. Hal ini ditunjukkan pada hasil penelitian pembelajaran menggunakan multimedia, guru dapat mengelola pembelajaran cukup baik, dan dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran, guru mampu menarik perhatian siswa dalam memahami pela-jaran dengan baik, mengubah pembelapela-jaran dari

teacher centered menjadi student centered, serta

dapat meningkatkan proporsi jawaban benar siswa. Belajar secara mandiri akan mempercepat kemampuan belajar, dan hal ini dapat dijangkau melalui multimedia. Multimedia memberi kesem-patan untuk belajar tidak hanya dari satu sumber belajar (yaitu guru), tetapi juga memberi kesem-patan subjek untuk mengembangkan kognitif de-ngan lebih baik dan kreatif serta inovatif. Perhatian para siswa terhadap materi pelajaran ternyata dapat ditingkatkan dengan cara mendesain kondisi eks-ternal lingkungan belajarnya, (Mangindaan dan Livingstone,1988dalam Fatimah, 2006).

(5)

Betapapun baiknya metode pengajaran, apa-bila tidak dibarengi dengan cara belajar yang be-nar, hasilnya tentu tidak akan seperti yang diharap-kan. Jika metode pengajaran yang baik, cara bela-jar yang benar dan didukung degan media pengaja-ran maka baik pula hasilnya (Harjanto, 2008).

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dapat disim-pulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

multimedia berpotensi meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII MTs LPM Pastina. Hal tersebut dapat dilihat dari skor hasil perhitungan dengan menggunakan analisis anakova, didapat Fhit = 19,35 dan Ftab = 4,13 (Fhit> Ftab). Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kognitif siswa dengan menggunakan multimedia (X1) dan pembelajaran konvensional (X2) pada konsep ekosistem.

DAFTAR RUJUKAN

Ahmadi dan Uhbiyati. 2001. Ilmu Pendidikan. Se-marang: Rineka Cipta.

Djamarah, Sy. dan Zain. 2010. Strategi Belajarar

Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta.

Fatimah, Si. 2006. Prinsip-Prinsip Kognitif Pembe-lajaran Multimedia: Peran Modality dan Contiguity terhadap Peningkatan Hasil Bela-jar. Fakultas Tarbiyah STAIN Palu. Artikel Pdf. (Online) Diakses tanggal 04 juni 2013.

Haerullah, A., 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berpola pemberdayaan Berpikir melalui Pertanyaan (PBMP) dan Think Pair Share (TPS) pada Sekolah Multi-etnis dan Pengaruh Penerapannya terhadap Metakognisi, Berpikir Kritis dan Sikap So-sial Siswa. Disertasi. Universitas Malang Tidak Dipublikasikan.

Hamalik, Oe. 2006. Proses Belajar Mengajar.

Bandung: Bumi Aksara.

Harjanto, 2008. Perencanaan Pengajaran. Jakarta Rineka Cipta.

Hasan S, 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran Koopertaif STAD, TGT, dan Integrasi STAD+TGT terhadap Keterampilan Meta-kognisi, Berpikir Kritis, dan Hasil Belajar Kognitif IPA-Bioilogi SD Kelas V di Kota Ternate. Disertasi. Universitas Malang. Ti-dak Dipublikasikan.

Henoki W. 2008.Pengaruh Penggunaan Multime-dia Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar

Siswa.(Pdf Online) diakses tanggal 25

No-pember 2012.

Jundan. 2008. Efektifitas Penggunaan Multimedia dalam Pembelajaran Sirah Nabawiyah. Skrip-si. Universitas Muhammadiyah Sura-karta (http://etd.eprints.ums.ac.id/3548/1/G000060 015.pdf). (Online) Diakses tanggal 28 Agus-tus 2012.

La tunda Tasman, 2011. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis TI (Technologies In-formation) pada Konsep Sistem Reproduksi Manusia. Sikripsi. Universitas Khairun Tidak Dipublikasikan.

Yudhi, Munadi 2010. Media Pembelajaran;

Sebu-ah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada

Press.

Punaji, S. 2010.Metode Penelitian Pendidikan dan

Pengembangan.Jakarta:Kencana.

Gambar

Tabel 2. Hasil Analisis Chi Kuadrat Kelas Perlakuan

Referensi

Dokumen terkait

Investasi pada produk unit link mengandung risiko, termasuk namun tidak terbatas pada risiko politik, risiko perubahan peraturan pemerintah atau perundang-undangan lainnya,

diadakannya suatu studi litelatur yaitu mencari sumber-sumber yang dianggap relevan dan berhubungan dengan judul “ Refungsionalisasi Tentara Nasional Indonesia

Gambar 5 menunjukkan bahwa rata-rata jumlah cabang sekunder meskipun tidak berbeda nyata secara statistik, namun jika dilihat dari angka yang diperoleh pada Situgede merupakan

Mata kuliah ini memuat bahasan tentang bagaimana cara mengamati bend.a langit dengan mata maupun dengan teropong, mengadakan pengukuran-pengukuran secara

Program Studi Teknik Informatika SKPL – Lapokit 13/ 19 Dokumen ini dan informasi yang dimilikinya adalah milik Program Studi Teknik Informatika-UAJY dan

Dan Prodi Nama Dosen Penguji NIP Gol.. DWI SANTOSO

Di dalam itu pula saya menemukan dinding yang dioahat dengan gambar primata monyet yang sedang diburu dan dipotong, ada sebuah tulisan yang mengatakan agar kita harus menjaga

[r]