• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian dengan KUESIONER Nordic Body

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penelitian dengan KUESIONER Nordic Body"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS SOFTSKILL

METODE PENELITIAN

(KUESIONER NORDIC BODY MAP)

Disusun Oleh:

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA

BEKASI

2014

Nama/NPM : Rian Aditya Putra/36412252 Kelas

Dosen

Hari / Tanggal

: 3ID08

: Ina Siti Hasanah

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aktivitas yang dilakukan oleh manusia pada dasarnya memberikan dampak yang positif dan negatif pada tubuh manusia. Salah satu bagian yang paling berdampak pada aktivitas yang dilakukan manusia adalah pada bagian sistem rangka dan otot. Hal ini disebabkan oleh posisi kerja yang tidak ergonomis sehingga sistem rangka dan otot manusia mengalami gangguan secara jangka pendek maupun jangka panjang. Akibat dari sistem rangka dan otot yang mengalami gangguan adalah menurunnya tingkat kekuatan bagian-bagian tubuh dan menurunnya produktivitas pekerja ketika melakukan aktivitas sehari-harinya. Hal seperti ini sangat merugikan perusahaan dikarenakan pekerja yang sistem rangka dan ototnya mengalami gangguan dalam jangka pendek maupun panjang akan banyak mengajukan surat permohonan untuk izin tidak masuk bekerja. Solusi untuk mengurangi potensi gangguan dan penyakit yang dialami manusia ketika melakukan aktivitas sehari-hari dengan posisi kerja yang tidak ergonomis seperti membungkuk dengan waktu yang lama adalah dengan mempelajari ilmu sistem rangka dan otot manusia. Ilmu sistem rangka dan otot manusia yaitu ilmu yang mempelajari bagian-bagian dari kerangka, tulang, sendi, dan otot. Ilmu sistem rangka dan otot manusia juga mempelajari gangguan dan jenis keluhan yang akan dan sudah terjadi pada bagian-bagian kerangka, tulang, sendi, dan otot. Metode pengukuran yang digunakan dalam ilmu sistem rangka dan otot manusia yaitu dengan Nordic body map.

Nordic Body Map merupakan salah satu metode pengukuran subyektif untuk mengukur rasa sakit otot para pekerja. Kuesioner Nordic Body Map

(3)

bagian tubuh dari pekerja yang terasa sakit sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan pada stasiun kerja. Kuesioner ini menggunakan gambar tubuh manusia yang sudah dibagi menjadi 9 bagian utama, yaitu leher, bahu, punggung bagian atas, siku, punggung bagian bawah, pergelangan tangan atau tangan, pinggang atau pantat, lutut, tumit atau kaki.

Pengamatan sistem rangka dan otot manusia ini dilakukan terhadap dua orang pekerja bagian part control dengan metode kerja memindahkan barang berupa darg link type TD dengan berat beban sebesar 5 kg. Pengamatan dilakukan pada dua orang pekerja part control dalam PT. Krama Yudha Tiga Berlian karena pekerjaan yang dilakukan yaitu mengangkat dan memindahkan beban secara terus-menerus tetapi apabila cara kerja yang dilakukan oleh kedua pekerja bagian

part control tersebut tidak ergonomis akibatnya akan menimbulkan rasa sakit pada bagian tubuh tertentu. Alasan pengamatan ini dilakukan karena mudah diamati, lebih mudah mendapatkan izin dari perusahaan, dan pekerja tersebut banyak menggunakan rangka dan ototnya dalam melakukan pekerjaannya. Harapan dari pengamatan ini adalah agar dapat memberikan rekomendasi perbaikan terhadap posisi kerja dan fasilitas penunjang yang digunakan untuk mengurangi potensi keluhan dan penyakit yang mungkin terjadi.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mengetahui bagian tubuh yang berpotensi mengalami keluhan dan penyakit pada rangka dan otot berdasarkan Nordic body map dan bagaimana memberikan usulan perbaikan cara dan fasilitas penunjang untuk mengurangi keluhan yang akan terjadi.

1.3 Pembatasan Masalah

Penelitian ini memiliki batasan-batasan masalah agar tidak menyimpang dari persoalan yang ada. Berikut ini pembatasan masalah dari modul sistem rangka dan otot manusia:

(4)

2. Jumlah pekerja yang diamati hanya 2 orang. 3. Pengalaman bekerja pekerja minimal 1 tahun.

4. Pekerja yang diamati memiliki kesamaan jenis kelamin, siklus kerja, posisi kerja, beban kerja, dan lama waktu kerja.

5. Pengambilan data dilakukan dengan cara merekam, pengambilan gambar, dan wawancara.

6. Data tabel kuesioner Nordic body map terdiri dari 28 jenis keluhan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan pembuatan laporan akhir ini adalah untuk memberikan pemahaman materi yang akan dibahas didalamnya. Berikut merupakan tujuan penulisan laporan akhir modul sistem rangka dan otot manusia dalam metode Nordic body map.

1. Mengetahui dan menganalisis posisi kerja dari kedua pekerja bagian part control.

2. Mengetahui dan menganalisis otot dan rangka yang berpotensi mengalami keluhan oleh kedua pekerja bagian part control.

3. Mengetahui dan menganalisis potensi penyakit yang mungkin terjadi pada bagian tubuh kedua pekerja bagian part control.

4. Mengetahui dan menganalisis perbaikan posisi kerja kedua pekerja bagian

(5)

BAB II

METODE PENGAMBILAN DATA

2.1 Flowchart Pengambilan Data

Pembuatan flowchart bertujuan untuk memperjelas langkah-langkah dalam pengambilan data. Berikut adalah flowchart yang dibuat:

Tidak

Ya

Tidak Ya

Ya

Gambar 2.1 flowchart Pengambilan Data

(6)

Langkah yang pertama dalam flowchart adalah menentukan pekerjaan yang akan diamati. Pekerjaan yang diamati adalah pekerjaan yang banyak menggunakan posisi kerja yang tidak ergonomis seperti membungkuk dengan waktu yang lama.

Langkah yang kedua dalam flowchart adalah mempersiapkan alat. Alat yang disiapkan berupa ponsel untuk merekam dan mengambil gambar, lembar data kuesioner Nordic body map untuk wawancara, dan alat tulis untuk mencatat data dari pengamatan yang tidak termasuk kedalam data Nordic body map.

Langkah yang ketiga dalam flowchart adalah menentukan waktu dan lokasi pengamatan. Waktu pengamatan harus ditentukan agar pengamat bisa meminta izin pengambilan data berdasarkan lokasi yang ditentukan kepada perusahaan. Pengamatan dilakukan pada hari rabu 30 April 2014 pukul 10:00 sampai 11:30 Wib dan berlokasi di PT. Krama Yudha Ratu Motor bagian part control. mengamati dua pekerja yang memiliki kesamaan dari posisi kerja, umur pekerja, dan jenis kelamin. Hal ini harus terpenuhi untuk kemudahan dalam perbandingan kedua pekerja. Langkah selanjutnya yaitu pengambilan data. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dengan mengisi kuesioner Nordic body map ketika pekerja telah selesai melakukan pekerjaannya dan merekam serta pengambilan gambar ketika kedua pekerja sedang melakukan aktivitasnya. Langkah selanjutnya pengamat dapat merapihkan alat.

2.2 Data Kuesioner Nordic Body Map

(7)
(8)
(9)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Profil Pekerja

Pekerja yang dipilih dalam laporan akhir ini yaitu 2 pekerja yang bekerja dalam PT. Krama Yudha Ratu Motor. Kedua pekerja tersebut bekerja dibagian

part control. Berikut adalah data identitas atau profil dari pekerja: Tabel 3.1 Profil Pekerja

No. Identitas Operator 1 Operator 2

1 Pas Foto

2 Nama Hassan Samsul

3 No.Induk 1622 2234

4 Bagian Part Control CKD Part Control Local

5 Umur 35 tahun 30 tahun

6 Status Menikah (2 anak) Lajang (Belum menikah)

7 Alamat

11 Tinggi Badan 168 Cm 160 Cm

12 Berat Badan 73 kg 60 kg

14 Lama Bekerja 10 tahun 6 tahun 15 Waktu Bekerja 82 detik 59 detik

16 Nama Barang Darg link type TD Darg Link type TD

17 Berat Barang 5 Kg 5 Kg

18 Material Barang Besi Pejal Besi Pejal 19 Metode Pegang

Barang

(10)

Kedua pekerja tersebut dipilih karena memiliki kesamaan. Kesamaan tersebut seperti jenis kelamin, umur tidak berbeda jauh, lama bekerja tidak berbeda jauh, dan pekerjaan yang dilakukan sama.

3.2 Proses Kerja

Pekerjaan yang dilakukan adalah memindahkan darg link type TD seberat 5 kg dari palet kedalam gerobak. Pekerjaan ini dilakukan pada bagian part control

yang berada di PT. Krama Yudha Ratu Motor. Kedua pekerja memiliki proses kerja yang sama. Rata-rata kedua pekerja tersebut bekerja dalam posisi membungkuk. Berikut adalah tabel dari proses kerja yang dilakukan oleh kedua pekerja:

(11)

Tabel 3.3 Rincian Proses Kerja (Lanjutan)

Posisi-posisi kerja tersebut dilakukan setiap hari oleh kedua pekerja bagian

part control di PT. Krama yudha Ratu Motor. Posisi kerja tersebut dilakukan secara berulang-ulang setiap harinya.

3.3 Pengolahan Data Body Map

Pengolahan data kuesioner Nordic body map dilakukan untuk mengetahui keluhan-keluahan pada rangka dan otot pekerja. Berikut adalah keluhan-keluhan pada rangka dan otot yang dirasakan dari kedua pekerja bagian part control:

(12)

Tabel 3.5 Data Nordic Body Map (Lanjutan)

Data yang didapat dari tabel data Nordic body map diperoleh dari wawancara kedua pekerja setelah bekerja. TS didalam tabel mengartikan tidak sakit, AS mengartikan agak sakit, S meengartikan sakit, SS mengartikan sakit sekali, dan Jml mengartikan jumlah pekerja yang merasakan.

(13)

Gambar 3.1 Diagram Kuesioner Nordic Body Map

3.4. Analisis Hasil

Hasil yang didapat dari pengamatan dan perekaman video menggunakan metode Nordic body map akan dianalisis demi terciptanya suatu solusi perbaikan mulai dari posisi kerja, alat kerja dan sampai metode kerja. Berikut adalah analisis yang dilakukan.

3.4.1 Analisis Posisi Kerja

(14)

Nordic body map. Analisis posisi kerja dilakukan dengan mengamati 2 pekerja yang bekerja pada bagian part control di PT. Krama Yudha Ratu Motor. Pengamatan posisi kerja dilakukan dengan merekam sebuah video ketika pekerja sedang bekerja. Hasil pengamatan mendapatkan 5 posisi kerja saat memindahkan

darg link type TD seberat 5 kg dari palet kedalam gerobak.

Posisi kerja yang dilakukan oleh kedua pekerja memiliki kesamaan yaitu berdiri tegak pada posisi awal, membungkuk dengan kaki berdiri tegak saat menjangkau darg link type TD, posisi tetap membungkuk ketika memindahkan

darg link type TD kedalam gerobak, posisi berubah menjadi berdiri ketika mengambil penutup atau alas, dan kembali membungkuk saat menutupi darglink type TD dengan penutup atau alas. Posisi kerja ini dapat menyebabkan kontraksi yang berlebihan pada otot, karena dapat menyebabkan peredaran darah ke otot berkurang, suplai oksigen ke otot menurun, proses metabolisme karbohidrat terhambat dan sebagai akibatnya terjadi penimbunan asam laktat yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri pada otot.

3.4.2 Analisis Otot dan Rangka yang Berpotensi Mengalami Keluhan

Metode kerja yang salah akan menimbulkan potensi terjadinya keluhan-keluhan pada otot dan rangka pekerja. Keluhan-keluhan-keluhan pada otot dan rangka pekerja akan mengakibatkan penurunan produktifitas dari pekerja tersebut. Hal seperti ini terjadi pada kedua pekerja dibagian part control PT. Krama Yudha Ratu Motor.

Persentasi mengalami keluhan akan semakin besar jika pekerjaan ini dilakukan dengan waktu yang berkepanjangan. Hal ini terbukti bahwa pekerja yang pertama memiliki banyak keluhan dikarenakan pekerja pertama telah bekerja selama 10 tahun, sedangkan pekerja yang kedua tidak banyak mengalami keluhan karena pekerja yang kedua baru bekerja selama 6 tahun.

(15)

pada bagian lengan kanan atas sampai tangan kanan. Hal tersebut dikarenakan tertariknya otot ketika pekerja menjangkau darg link type TD. Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan bagian otot dan rangka yang berpotensi mengalami keluhan pada kedua pekerja:

Gambar 3.2 Bagian Berpotensi Keluhan

3.4.3 Analisis Potensi Penyakit yang Mungkin Terjadi

Posisi atau metode kerja yang salah dapat menimbulkan potensi penyakit yang mungkin terjadi. Posisi kerja yang banyak dilakukan pada kedua pekerja bagian part control yaitu membungkuk sedangkan kaki berdiri tegak, maka peredaran darah ke otot berkurang, suplai oksigen ke otot menurun, proses metabolisme karbohidrat terhambat dan sebagai akibatnya terjadi penimbunan asam laktat yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri pada otot (Suma’mur,1996).

(16)

punggung bawah. Kelima, tennis elbow yaitu gangguan pada siku. Keenam, tergelincir saat mengangkat beban. Ketujuh, fasitis plantaris yaitu gangguan pada telapak kaki. Berikut adalah gambar yang menunjukkan letak penyakit pada bagian tubuh pekerja:

Gambar 3.3 Potensi Penyakit yang Mungkin Terjadi

3.4.4 Analisis Usulan Perbaikan

Usulan perbaikan diberikan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kesehatan dari pekerja bagian part control di PT. Krama Yudha Ratu Motor. Perbaikan dilakukan dari posisi kerja sampai alat penunjang saat bekerja.

Posisi kerja yang telah diamati dari kedua pekerja bagian part control

(17)

seperti dari posisi duduk kedalam posisi berdiri, karena hal tersebut jika dilakukan secara berkala akan mengakibatkan rasa nyeri pada otot dan rangka pekerja, sehingga menurunkan produktivitas dan kesehatan.

Alat penunjang dalam usulan perbaikan ini yaitu hanya kursi jongkok. Hal ini dapat mengurangi persentasi terjadinya keluhan pada otot dan rangka pekerja. Berikut adalah gambar dari kursi jongkok yang disarankan:

(18)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Mengacu pada tujuan awal dari penelitian sistem rangka dan otot manusia (the system of humanity bones and muscles) serta hasil dan pembahasan yang telah dibuat, didapatkan beberapa kesimpulan yang dapat dijadikan parameter tercapainya tujuan praktikum ini berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di PT. Krama Yuda Ratu Motor terhadap kedua pekerja bagian part control. Beberapa hal yang didapatkan adalah:

1. Posisi kerja dari kedua pekerja yaitu dengan membungkuk sedangkan kaki berdiri tegak. Posisi kerja ini dapat menyebabkan kontraksi yang berlebihan pada otot, karena dapat menyebabkan peredaran darah ke otot berkurang, suplai oksigen ke otot menurun, proses metabolisme karbohidrat terhambat dan sebagai akibatnya terjadi penimbunan asam laktat yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri pada otot.

2. Bagian otot dan rangka yang berpotensi mengalami keluhan yaitu leher atas, bahu kiri, bahu kanan, pinggang, bokong, siku kiri, lengan bawah kanan, pergelangan tangan kanan, lutut kanan, betis kanan, kaki kanan. Hal tersebut dikarenakan terjadinya kontraksi pada otot sehingga menimbulkan rasa nyeri.

3. Potensi Penyakit yang mungkin terjadi pada posisi kerja dari kedua pekerja yaitu pertama, tention headed adalah ketegangan otot-otot leher yang menyebabkan sakit kepala. Kedua, stifness yaitu kekakuan pada otot leher. Ketiga, frozen shoulder yaitu kekakuan pada sendi bahu. Keempat, kifosis

yaitu tulang belakang membungkuk kedepan. Kelima, low back pain yaitu nyeri pada punggung bawah. Keenam, tennis elbow yaitu gangguan pada siku. Ketujuh, gout yaitu asam urat pada sendi. Kedelapan, fasitis plantaris

(19)

4. Perbaikan posisi kerja yang baik yaitu dengan merubahnya menjadi posisi duduk diatas kursi kecil dan menempatkan darg link type TD dan penutup atau alas berdekatan dengan gerobak sehingga tidak terjadinya kontraksi yang berlebihan pada otot.

4.2 Saran

Saran yang dibuat adalah dengan tujuan untuk menyempurnakan semua aktifitas yang dilakukan dalam penelitian sistem rangka dan otot manusia (the system of humanity bones and muscles). Berikut adalah saran yang dibuat:

Gambar

Gambar 2.1 flowchart Pengambilan Data
Tabel 3.1 Profil Pekerja
Tabel 3.2 Rincian Proses Kerja
Tabel 3.4 Data Nordic Body Map
+6

Referensi

Dokumen terkait

Tinggi badan (Tb) adalah dimensi yang diukur dari dasar lantai sampai kepala bagian atas secara vertikal dalam posisi berdiri dengan kepala tegak.. Tinggi mata berdiri (Tmb)

Bekerja dengan posisi berdiri terus menerus sangat mungkin akan terjadi penumpukan darah dan berbagai cairan tubuh pada kaki dan hal ini akan bertambah

Kaki dengan kategori 2 pada segmen “berdiri bertumpu pada pada kedua kaki dengan lutut tertekuk” untuk semua pekerja, s egmen “berd iri bertumpu pada pada kedua kaki dengan lutut

(4) Posisi kaki berdiri tegak, tetapi tidak kaku. Bila berhadapan dengan lawan, untuk mengamankan bolanya dapat dilakukan dengan meninggikan badan, yaitu mengangkat kedua tumit.

Perbaikan metode kerja yang dilakukan adalah perbaikan postur punggung membungkuk, salah satu tangan berada diatas bahu, sikap berdiri dengan kedua kaki lurus sehingga