• Tidak ada hasil yang ditemukan

prototipe pengering cengkeh dengan siste

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "prototipe pengering cengkeh dengan siste"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM :

PROTOTIPE PENGERING CENGKEH DENGAN SISTEM HIBRID TERKONTROL

BIDANG KEGIATAN PKM KC

Diusulkan oleh:

Ketua : MUHAMMAD KHALIK (G41113018 /Angkatan 2013)

Anggota : ANDI AZIZAH (G41113002 /Angkatan 2013)

EVI ASTRIAH (G41113004 /Angkatan 2013)

NURKOLIS (G41111277 /Angkatan 2011)

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

(2)
(3)

DAFTAR ISI

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN... 5

F. MODEL KEGIATAN ... 5

1. BIODATA KELOMPOK DAN DOSEN PEMBIMBING ... vi

2. JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN ... x

3. SUSUNAN ORGANISASI TIM PELAKSANA DAN PEMBAGIAN TUGAS ... xi

4. SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSA ... xii

(4)

RINGKASAN

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di Indonesia, cengkeh merupakan salah satu produk perkebunan yang menjadi unggulan salah satunya desa Tasokko Sulawesi Barat. Hal ini cukup beralasan karena Indonesia cukup banyak memproduksi cengkeh selain harga cengkeh yang memang cukup tinggi. Namun dengan kondisi iklim di Indonesia yang sering terjadi mendung dan hujan terlebih ketika musim hujan tiba, maka pengeringan cengkeh sangat bergantung pada intensitas matahari.

Pengolahan bunga cengkeh di desa Tasokko umumnya masih dilakukan secara sederhana, membutuhkan areal penjemuran yang besar, membutuhkan jangka waktu pengeringan yang relatif lama, dan tergantung pada panas matahari. Keterbatasan ini dapat diatasi dengan menggunakan “Prototipe Pengering Cengkeh dengan Sistem Hibrid Terkontrol” dimana dengan menggunakan alat ini, petani dapat menghemat waktu pengeringan, mengefisienkan lahan serta memanfaatkan sumber daya yang ada pada daerah tersebut, yaitu tenaga surya, dan angin hal ini dikarenakan desa Tasokko terletak dipegunungan dan tepat di kakinya terdapat laut hal ini menjadi peluang untuk memanfaatkan sumberdaya angin.

B. PERUMUSAN MASALAH

Pada dasarnya perancangan “Prototipe Pengering Cengkeh dengan Sistem Hibrid Terkontrol” ini mencakup tiga aspek yaitu:

1. Bagaimana cara pengeringan cengkeh dengan tidak membuthkan areal yang besar?

2. Bagaimana cara mengeringkan cengkeh dalam berbagai musim?

3. Bagaimana cara mengeringkan cengkeh dalam waktu yang cukup singkat?

C. TUJUAN

Tujuan dari perancangan alat “Prototipe Pengering Cengkeh dengan Sistem Hibrid Terkontrol” yaitu :

1. meningkatkan mutu harga menjual cengkeh di Indonesia

(6)

D. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran yang diharapkan dari perancangan “Prototipe Pengering Cengkeh dengan Sistem Hibrid Terkontrol” ini yaitu alat ini dapat membantu masyarakat setempat mengeringkan cengkeh dengan memanfaatkan kondisi alam desa Tasokko yang terletak di dekat laut.

E. KEGUNAAN

(7)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 1. Gambaran Umum Daerah

Desa Tasokko terletak di kabupaten Topoyo Provinsi Sulawesi Barat Secara geografis, terletak pada posisi geografis 1o54' - 2o23 LS dan 119o12'- 119o47' BT. Penduduk umumnya migrasi masuk penduduk yang tinggi dari Sulawesi Selatan, khususnya dari Kabupaten Bone, Soppeng, Polman, Mamasa dan Kabupaten Tator.Mata pencaharian penduduk di sekitar hutan pada umumnya adalah petani. Jenis usaha tani yang mereka usahakan adalah, kebun sawit, kebun cengkeh, beternak, dan pedagang.

2. Karakteristik Bunga Cengkeh

Produk utama tanaman cengkeh adalah bunga, yang pada waktu dipanen kadar airnya berkisar antara 60–70 %. Waktu yang paling baik untuk memetik cengkeh adalah sekitar 6 bulan setelah bakal bunga timbul, yaitu setelah satu atau dua bunga pada tandanya mekar dan warna bunga menjadi kuning kemerah-merahan dengan kepala bunga masih tertutup, berisi dan mengkilat.

Saat ini harga bunga cengkeh kering bisa mencapai Rp 120.000/kg. Rata-rata kepemilikan pohon cengkeh mencapai 50 pohon/KK. Tanaman cengkeh yang ada merupakan tanaman eksisting yang sudah ditanam sejak jaman dahulu, dan sampai sekarang belum ada budidaya cengkeh secara monokultur. Varietas yang ada mayoritas adalah cengkeh AFO, dengan umur pohon sekitar 37 tahun. Rata-rata setiap pohon bisa menghasilkan 32 kg bunga kering. Dengan hasil itu, Rata- rata-rata produksi per rumah tangga bisa mencapai 1600 kg. Jika mutu yang dihasilkan sesuai standar maka pendapatan petani cengkeh bisa mencapai 192 juta.

Tanaman cengkeh memiliki kandungan minyak atsiri yang cukup tinggi. Setiap bagian pohon mengandung minyak, mulai dari bunga, daun, gagang hingga akar.Kandungan minyak cengkeh pada tanaman cengkeh bervariasi jumlahnya, namunyang tertinggi terdapat pada bagian bunga yaitu sekitar 14 – 21%, sedangkan padagagang cengkeh yaitu sekitar 5 – 6%.

Perbandingan cengkeh basa dan menjadi kering adalah 3:1, artinya tiap 3 kg cengkeh yang di keringkan menjadi 1 kg, atau 100=±33 kg. bila cengkeh belum terlalu masak perbandingannya itu 4-3 ½ :1

3. Alat Pengering Cengkeh Saat Ini

(8)

oleh pdagang besar. Pola pengeringan menggunakan terpal sehingga jika tiba-tiba hujan maka segera ditutup, jika reda maka dibukalagi. Jika intensitas hujannya tinggi maka sangat menyusahkan petani cengkeh.

Melalui program MP3MI di Kelurahan Jaya, Kota Tidore, tim peneliti BPTP bekerjasama dengan petani mencoba alat pengering modifikasi untuk mengeringkan cengkeh jika kondisi hujan. Bahan bakar pengering bisa menggunakan minyak tanah maupun batok kelapa. Hasil sementara kualitas bunga kering secara kualitatif masih sesuai dengan hasil pengeringan alami. Namun hal ini menimbulkan kendala baru lagi yakni ketergantungan terhadap minyak tanah mengingat minyak harga minyak tanah yang semakin hari semakin tinggi.

4. Mikrocontroler

Suatu komponen elektronik kecil yang mengendalikan operasi komponen elektronik lain pada suatu sirkuit elektronik. Micro- Controller bisa disamakan dengan menara kontrol kecil disuatu bandara yang mengkoordinir operasi peralatan pengendali penerbangan.

Mikrokontroler adalah salah satu bagian dasar dari suatu sistem komputer meskipun bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu komputer mainframe, mikrokontroler dibangun dari elemen-elemen dasar yang sama. Secara sederhana, komputer akan menghasilkan output spesifik berdasarkan inputan yang diterima dari program yang dikerjakan. Setelah dipaparkan bagian-bagian dari suatu sistem komputer, sekarang akan dibahas mengenai mikrokontroler. Digambarkan sistem komputer dengan bagian yang dikelilingi oleh garis putus-putus. Bagian inilah yang menyusun mikrokontroler. Bagian yang dilingkupi kotak bagian bawah adalah gambar lebih detail dari susunan bagian yang dilingkupi garis putus-putus. Kristal tidak termasuk dalam sistem mikrokontroler tetapi diperlukan dalam sirkuit osilator clock.

(9)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

F. MODEL KEGIATAN

Pelaksanaannya terdiri dari beberapa tahap yakni sebagai berikut : perangcangan alat ini berlangsung selama empat bulan efektif. Yang dikerjakan langsung oleh tim. Pelaksanaannya sendiri berada dua lokasi yakni untuk persiapan alat dan bahan serta pembuatan rangkaian dilaksanakan di Laboratorium Elektronikan dan Instumentasi Teknik, serta laboratorium perbengkelan jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin.

G. TAHAPAN KEGIATAN

Pelaksanaan pembuatan alat “Prototipe Pengering Cengkeh dengan Sistem Hibrid Terkontrol” terdiri dari beberapa tahap yakni sebagai berikut:

A. Persiapan Alat dan bahan

Persiapan alat dan bahan ini meliputi pembelian/pengadaan alat dan bahan yang akan digunakan pada pembuatan “Prototipe Pengering Cengkeh dengan Sistem Hibrid Terkontrol”, dapat diperolah di toko elektronik dan komponen listrik yang banyak.

B. Pembuatan Prototipe Pengering Cengkeh dengan Sistem Hibrid Terkontrol Alat dan bahan yang telah diperoleh dirangkai sesuai dengan rancangan yang telah disiapkan. Selain itu, Micro Controler dibuatkan program untuk mengontrol Prototipe Pengering Cengkeh dengan Sistem Hibrid Terkontrol. C. Pemograman Microcontroler

Microcontroler dibuatkan program-program untuk mengarur seluruh aktifitas prototipe seperti aliran energy, proses kerja, efisiensi alat, dan lain-lain.

D. Simulasi Microcontroler dan Aki ke Alat

Prototipe Pengering Cengkeh dengan Sistem Hibrid Terkontrol yang telah jadi dihubungkan dengan Mikro Controler dan aki untuk dilakukan simulasi untuk diuji keamanannya.

E. Uji Kerja dan Pengontrolan

(10)

BAB IV

JADWAL KEGIATAN DAN BIAYA

H. RANCANGAN BIAYA

Tabel 1. Rincian Anggaran pelaksanaan PKM-KC

JenisBahan

Pembiayaan

Jumlah satuan HargaSatuan (Rp) Satu Set Kincir 500

(11)

I. JADWAL KEGIATAN

Tabel 2. Jadwal pelaksanaan Prototipe Pengering Cengkeh dengan Sistem Hibrid Terkontrol:

No Jenis Kegiatan

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Nurdjannah, Nanan. 2004 Diversifikasi Penggunaan Cengkeh. Bogor. Diakses pada 22 September 2014

Utara, Universitas Sumatra.2002 Bab 2 Tinjauan Pustaka. Sumatra Utara Diakses pada 22 September 2014

Ishak. 2013 Model Pengeringan Lapisan Tipis Cengkeh.Makassar. Diakses pada 22 September 2014

Hadi, Mokh Sholihul. 2008. Mengenal Mikrokontroler AVR ATMega 16. Diakses pada 25 September 2014

Anonim, 2004. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2004 Tentang Perencanaan Kehutanan. Sekretariat Negara. Jakarta. Diakses pada 25 September 2014

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

JUSTIFIKASI ANGGARAN KEGIATAN

Tabel 1. Rincian Anggaran pelaksanaan PKM-KC

JenisBahan

Pembiayaan

Jumlah satuan HargaSatuan (Rp) Satu Set Kincir 500

(19)

SUSUNAN ORGANISASI TIM PELAKSANA DAN PEMBAGIAN TUGAS

Tabel 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas:

NO Nama/NIM Program

21 jam/minggu Perakitan dan pemasangan

21 jam/minggu Pembuatan program

21 jam/minggu Perakitan dan pemasangan

(20)
(21)

Gambar

Tabel 1. Rincian Anggaran pelaksanaan PKM-KC
Tabel 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas:

Referensi

Dokumen terkait

yang memiliki pengaruh yang positif yang artinya bahwa kepuasan kerja. karyawan berubah seiring dengan perubahan faktor-faktor gaji, kondisi

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan proses pemecahan masalah, hasil belajar Matematika siswa kelas VI SD Negeri 2 Bengle menggunakan model

Kelompok Kerja (POKJA) VII pada Kantor Layanan Pengadaan Kabupaten Musi Banyuasin telah membuat Berita Acara Lelang Gagal untuk paket pekerjaan sebagai berikut

Abstrak : Lahan merupakan sumber daya yang terbatas dan tidak dapat diperbaharui, sedangkan jumlah manusia yang membutuhkan lahan untuk aktivitasnya terus

[r]

Hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan penggunaan garam beryodium pada ibu rumah tangga Desa Agungmulyo Juwana Pati.. Jika

Pada tahun 1870-an, arus masuk kain impor ke Yogy.akarta cukup besar, namun pada saat yang sama industri tenun masih banyak. ditekuni di desadesa

PENERAPAN PASAL 486 KUHP OLEH HAKIM DALAM PENJATUHAN.. PUTUSAN PIDANA