• Tidak ada hasil yang ditemukan

e book majalah traveling backpacking keliling sumatera luar dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "e book majalah traveling backpacking keliling sumatera luar dalam"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

S

umatera itu tidak

biasa dan

tidak terlalu mahal.

Itu menjadi nilai

le-bih mengapa

Sumatera layak

menjadi target

jika ingin melakukan perjalanan ala backpacker. Sepuluh

provinsi di dalamnya punya keseruan yang berbeda,

meski-pun ada dua yang terbaik: Sumatera Utara dan Sumatera

Barat. Dua provinsi itu punya budaya yang paling kuat dan

tempat wisata yang paling banyak.

Tidak semua daerah wisata di Sumatera dapat diakses

dengan mudah. Bahkan sebaliknya, kebanyakan sulit diakses.

Misalnya untuk menuju Pulau Galang di Kepulauan Riau. Bis

tidak dapat mengaksesnya sampai tempat wisata bekas

tem-pat pengungsian Vietnam itu. Yang ada hanya taksi, yang itu

jelas mahal.

Atau ketika ingin menuju Abai, sebuah daerah di Solok

Selatan, Sumatera Barat. Di sana terdapat rumah bagonjong

(rumah adat minangkabau) terpanjang sedunia. Tapi untuk

menuju ke sana, tidak ada ojeg dan tidak ada angkutan umum.

Tapi di situ serunya. Semakin sulit digapai semakin

seru, semakin berkesan, dan semakin bernilai cerita. Sumatera

punya banyak yang semacam itu.

Kali ini, Backpackin menghadirkan edisi khusus foto

Sumatera yang foto dan datanya banyak bercermin dari buku

“Keliling Sumatera Luar Dalam” terbitan Grasindo yang ditulis

oleh Muhammad Iqbal. Perjalanan Iqbal selama 108 hari

berkeliling Sumatera ditulis dalam catatan-catatan perjalanan

singkat yang tersegmentasi berdasarkan provinsi.

Selamat menikmati

(3)

R

umah-Dari banyak suku yang ada di Sumatera, rumah adat yang

pa-ling terkeal adalah rumah adat suku minangkabau, namanya

rumah bagonjong. Bagonjong adalah sebutan untuk bentuk

atap yang seperti tanduk kerbau.

Rumah bagonjong paling mudah ditemui di Solok

Selatan. Di sana, tepatnya di Abai, terdapat rumah bagonjong

terpanjang dengan jumlah pintu 21 buah. Sayangnya akses

jalan menuju Abai cukup sulit. Tidak ada angkutan umum.

Mencari pangkalan ojeg pun setengah mati.

Kalau mau melihat bangunan bagonjong dengan

akses jalan mudah, lebih baik menuju istana pagaruyung.

Meskipun sudah tidak asli lagi, tapi bangunan istana bisa

mencerminkan bagaimana suku minangkabau membuat

bangunan kebesarannya.

Itu di Sumatera Barat. Beda dengan Aceh. Di Aceh,

bangunan yang mudah sekali ditemui adalah masjid. Sebutan

“masjid” hanya berlaku untuk masjid yang betul-betul besar.

Kalau kecil, biasanya disebut meunasah atau langgar, yaitu

semacam mushola yang menjadi sentra kegiatan keagamaan

di Aceh. Biasanya satu kampung/desa memiliki satu buah

meunasah.

Sumatera juga memiliki jembatan-jembatan megah

yang seringkali menjadi icon wilayah setempat. Misalnya

Jembatan Ampera di Palembang dan Jembatan Barelang di

Batam. Jembatan Barelang bukan hanya menghubungkan dua

daratan yang terputus oleh sungai, tetapi menghubungkan

dua buah pulau yang terputus oleh laut, yaitu Pulau Batam

dengan pulau di Selatan-nya.

BANGUNAN

(4)

Meulaboh, NAD

Masjid termegah di tengah kota Meulaboh.

Masjid Baiturrahman, icon Kota Banda Aceh

Banda Aceh, NAD

Bintan,

Kepulauan Riau

(5)

Pagaruyung, Sumatera Barat

Istana Pagaruyung menjadi lambang kerajaan Pagaruyung yang tersisa, meskipun bukan bangunan yang sebenarnya.

Rumah adat Mentawai. Terdapat tempat untuk duduk-duduk di sekeliling rumah yang digunakan untuk keluarga berkumpul, biasanya sore hari.

Siberut, Sumatera Utara

Ranah Pantai Cermin,

Sumatera Barat

Rumah bagonjong terpanjang di RPC atau kedua terpanjang se-Sumatera Barat.

(6)

Bandar Lampung, Lampung

Bangunan Pizza Hut menggunakan “siger” lambang khas Lampung di atas bengunannya. Hampir seluruh toko juga memasang lambang serupa.

Belinyu, Bangka Belitung

Tempat ibadah yang banyak ditemukan di Belinyu.

Gunung Tujuh, Jambi

Rumah sederhana ini banya terlihat di sekitar Gunung Tujuh. Sebagian besar masyarakat menggantungkan hidupnya dengan bertani.

Gantong, Bangka Belitung

(7)

Batam,

Kepulauan Riau

Jembatan Barelang sebagai icon Batam, penyambung dua pulau.

Gapuy, NAD

Meunasah yang dimiliki setiap desa di Aceh sebagai sentra kegiatan keagamaan desa.

Pulau Balai, NAD

Keramba jaring apung (KJA). Masyarakat pulau Balai menggantungkan hidupnya kepada laut, sebagian melaut, sebagian membuat KJA.

(8)

B

eberapa hewan

cukup

khas di Sumatera,

misalnya harimau

sumatera atau gajah

sumatera. Yang

pa-ling terkenal

se-bagai sumbernya gajah adalah Way Kambas. Di dalam taman

nasional tersebut, terdapat Pusat Latihan Gajah (PLG) yang

mempunyai kandang berisi 63 ekor gajah. Semua mempunyai

nama, meskipun tidak ada yang bisa mengejanya.

Taman nasional lain yang khas adalah Taman Nasional

Gunung Leuser (TNGL). TNGL ini begitu luas dan mempunyai

beberapa titik masuk, salah satu yang terkenal adalah Bukit

Lawang. Yang menarik di Bukit Lawang adalah adanya feeding

Orang Utan setiap pagi dan sore. Wisatawan boleh ikut

meli-hat aktivitas yang mencekam tersebut. Dikatakan mencekam

karena bukan tidak mungkin tiba-tiba Orang Utan tersebut

mendatangi pengunjung dan menggaruknya. Percayalah,

digaruk Orang Utan itu tidak enak dan tidak perlu dicoba.

Selain gajah dan orang utan, sebetulnya tidak

ba-nyak yang bisa diceritakan tentang satwa endemic Sumatera.

Hanya saja ada beberapa yang punya perilaku unik. Misalnya

sapi-sapi yang berkeliaran di Aceh. Ada yang bilang, Aceh

adalah kandang sapi terbesar di dunia. Di mana-mana ada

sapi, di pantai ada sapi, di kampung-kampung ada sapi,

bah-kan di jalan raya juga banyak sapi yang berkeliaran.

Aceh juga punya kekhasan unik pada

kambing-kamb-ingnya. Di sebagian tempat, ditemui kambing-kambing yang

lehernya dikalungi kayu segitiga pengaman. Kayu pengaman

itu bertujuan membatasi kambing tersebut masuk ke

peka-rangan tetangga. Karena kalau sudah masuk, kambing itu bisa

merusak mood pemilik pekarangan. Terhadap pekarangan, si

kambing bisa melakukan tiga hal: memakannya,

menginjak-injaknya, atau memakan sembari menginjak-injaknya.

(9)

Way Jepara, Lampung

Kandang gajah di Pusat Latihan Gajah yang terisi 63 ekor gajah jinak berasal dari Taman Nasional Way Kambas

Sapi-sapi berkeliaran di jalur lintas barat Sumatera itu sudah pemadangan biasa.

Calang, NAD

Blang Pidie, NAD

Palang kayu ditempelkan ke leher kambing agar tidak bisa masuk dan merusak pekarangan tetangga.

(10)

Geurugok, NAD

Pasar hewan selalu ada di hari Selasa. Ketika pembeli dan penjual sudah deal harga, maka mereka akan mengucapkan akad.

Seekor Orang Utan di Bukit Lawang sedang menikmati makanan yang diberikan pengelola. Feeding Orang Utan terbuka untuk wisatawan.

Bukit Lawang, Sumatera Utara

Jarai, Sumatera Selatan

(11)

Rimo, NAD

Tiga ekor bebek sebagai peliharaan transmigran asal Jawa. Masih ada puluhan lagi di kandang.

Bukittinggi, Sumatera Barat

Kuda-kuda wisata di Bukit Ambacang. Dahulu tempat ini menjadi arena wisata orang-orang Belanda ketika masa kolonial.

Pulau Bunta, NAD

Umang-umang di Pulau Bunta ber-jalan dengan bebas. Banyak sekali corak dan motif umang-umang yang terhampar di pulau cantik ini.

Pulau Nasi, NAD

Seekor kepiting sedang berkeliaran di pantai. Ia dan kawan-kawannya akan berpura-pura menjadi batu ketika ada getaran mencurigakan.

(12)

Senagan, NAD

Sapi laut. Hidup, makan, dan tidur di pinggir pantai. Pemiliknya melepasliarkan begitu saja.

Kalianda, Lampung

Seorang warga sedang memisahkan daging bekicot dari cangkangnya, untuk digulai lauk makan siang.

Singkarak, Sumatera Barat

(13)

G

eografis-nya yang

dikelilingi

laut, diselipi

ber-macam sungai, dan

juga permukaannya

yang naik turun,

membuat Sumatera

punya banyak sekali jenis kendaraan. Jenis kendaraan dari

tiap-tiap kota pun bisa jadi begitu berbeda. Belum lagi kalau

bicara kendaraan tradisionalnya.

Becak bisa mempunyai definisi yang banyak sekali.

Ada yang pengemudinya di belakang, ada yang di samping.

Ada yang bermesin ada yang tidak. Dan bentuk tempat duduk

bagi penumpangnya, ada yang permanen tertutup, ada yang

bisa ditutup-buka.

Kita akan mudah menemukan pompong alias perahu

tradisional di pesisir pantai atau sungai. Kalau si pemilik

pu-nya uang agak berlebih, biasapu-nya dia menambahkan mesin di

belakang pompongnya.

Kendaraan tradisional tidak kalah banyaknya. Misalnya

sapi sebagai alat angkut orang dan barang yang mudah

dite-mukan di Kayu Aro, Jambi. Atau seperti gerobak di Hinako,

sebuah pulau kecil di sebelah Barat Nias.

Taksi yang berada di Batam punya cara unik dalam

pembayaran. Bukan menggunakan argo, tetapi ongkosnya

dibebankan per kepala. jadi dalam satu taksi bia berisi empat

orang yang tidak saling kenal. Kurang lebih seperti angkot

yang ber-AC dan berkursi empuk.

KENDARAAN

(14)

Blang Pidie, NAD

Angkutan umum di Blang Pidie disebut “labi-labi”.

Angkot Kota Padang penuh dengan stiker di sekujur bodi.

Padang, Sumatera Barat

Brastagi, Sumatera Utara

(15)

Kayu Aro, Jambi

Sapi penarik gerobak sebagai salah satu alat transportasi masyarakat, terutama petani.

Membelah Sungai Bahorok untuk menye-berangkan wisatawan yang ingin melihat

pemberian makan orang utan.

Bukit Lawang, Sumatera Utara

Toba, Sumatera Utara

Kapal-kapal penumpang menuju Tomok, Pulau Samosir.

(16)

Subulussalam, NAD

Becak dengan kursi penumpang berpenutup adalah pemandangan yang lazim di Subulussalam.

Merek, Sumatera Utara

Seorang pemuda sedang menaiki kerbaunya yang terkadang berlari dan mengguncang-guncangkan si pemuda.

Belawan, Sumatera Utara

Becak-becak yang menggunakan sepeda ontel sebagai penggeraknya menjadi ciri khas Belawan.

Gunung Sitoli, Sumatera Utara

(17)

Medan,

Sumatera Utaea

Kereta api ekonomi tujuan Binjai.

Bengkalis, Riau

Odong-odong menjadi hiburan anak-anak ketika berkunjung ke pinggir pantai Bengkalis.

Batam, Kepulauan Riau

Taksi-taksi menor di Pelabuhan Sekupang. Tarif yang dipakai adalah tarif per kepala, bukan per taksi.

(18)

K

uliner

bu tajam. Terutama

Sumatera Barat.

Sentra masakan padang di Sumatera Barat adalah di

Bukit-tinggi. Jangan harap menemukan label “masakan padang”

di sini, karena memang semuanya masakan padang. Sama

seperti, jangan harap menemukan “mie aceh” di Aceh.

Pempek tidak kalah terkenalnya dengan masakan

padang. Mudah sekali menemukan pempek di Sumatera

Selatan dan Bangka Belitung. Tinggal pilih, mau yang seribuan

atau yang empat ribuan?

Beda sekali dengan kawan-kawan di Kepulauan

Men-tawai. Kalau mayoritas masyarakat Indonesia makannya

be-ras, penduduk Mentawai mayoritas makan sagu. Pohon sagu

terhapar di mana-mana. Masyarakat tidak perlu menanam

untuk bisa mendapatkan pohon sagu. Sama halnya dengan

pisang, masyarakat tidak perlu menanam pisang untuk bisa

mendapatkan pisang gratis.

Bicara buah, jangan lupakan Brastagi. Kalau kita sering

makan jeruk medan, maka sebetulnya itu adalah jeruk

bras-tagi. Tapi mungkin karena Medan lebih terkenal dari Brastagi,

dan mungkin secara branding dirasa lebih oke, maka

dise-butlah jeruk medan. Brastagi punya banyak sekali jenis buah

tropis selain jeruk.

(19)

Brastagi, Sumatera Utara

Beragam buah yang dijual di pasar Brastagi.

Lemang di pasar Kuala Simpang.

Kuala Simpang, NAD

Sungailiat, Bangka Belitung

Laksa untuk sarapan, dimakan dengan kuah kuning.

(20)

Sungailiat, Bangka Belitung

Pantiaw banyak dijual di pagi hari, dimakan dengan kuah bening.

Kue-kue kecil yang dijual di dalam gerobak oleh seorang yang berkeliling Kota Pagaralam.

Pagaralam, Sumatera Selatan

Pagaralam, Sumatera Selatan

(21)

Pagaruyung, Sumatera Barat

Durian dijual dengan hitungan potong. Satu potong sekitar seribu rupiah.

Bengkalis, Riau

Lempuk durian yang sangat khas Bengkalis.

Belawan, Sumatera Utara

Telur dijual per butir dengan harga berbeda, tergantung ukuran.

Gunung Sitoli, Sumatera Utara

Tuak mudah ditemui di dalam warung-warung makan. Satu botol empat ribu rupiah.

(22)

Bukittinggi,

Sumatera Barat

Siberut, Sumatera Utara

Sagu sebagai makanan utama masyarakat Kepulauan Mentawai.

Padang, Sumatera Barat

Teh telor, minuman berenergi dari tanah Minang.

(23)

D

ibanding-kan

bebe-rapa pulau

besar di Indonesia,

Sumatera punya

gunung-gunung

yang lebih tinggi,

danau-danau yang

lebih luas, pantai-pantai yang lebih bagus, air-air terjun yang

lebih tinggi, bahasa yang lebih beragam, dan suku yang lebih

banyak. Meskipun untuk mencapainya juga lebih sulit, karena

akses jalan dan kendaraan yang kurang.

Ujung-ujungnya, wisatawan perlu mengeluarkan

ongkos yang lebih banyak untuk transportasi, akomodasi, dan

konsumsi. Tapi coba perhatikan apa yang bisa didapat. Sebut

saja Kota Padang. Di dalam satu kota, Padang mempunyai

pantai sekaligus gunung. Pantai Padang membentang di Barat

kota dan menjadi tempat santai bagi penduduknya.

Hanya selang dua jam dari Kota Padang, kita sudah

sampai ke Bukittinggi yang disebut-sebut sebagai Kota

Wi-sata. Bagaimana tidak, dalam Bukittinggi terdapat Ngarai

Sianok, Benteng Fort de Kock, kebun binatang, Lobang Jepang

sebagai peninggalan sejarah, dan tak lupa icon Jam Gadang

yang melegenda.

Jangan lupakan wisata alam. Gunung tertinggi di

Sumatera adalah Gunung Kerinci di Jambi. Di sebelahnya,

terdapat Gunung Tujuh yang di atasnya memiliki danau indah.

Meskipun Danau Tujuh adalah yang danau tertinggi

di Sumatera, tetapi bukan yang terluas. Beberapa danau yang

terluas di Sumatera –dan ternyata juga terluas di Indonesia-

adalah Danau Toba, Danau Singkarak, dan Danau Maninjau.

Pantai-pantai Bangka Belitung melejit terkenal setelah

Andrea Hirata menceritakannya dalam novel Laskar Pelangi.

Tapi sebetulnya bukan karena Andre Hirata. Dari dulu

pantai-pantai di Bangka Belitung memang sudah bagus, hanya saja

baru terekspos.

Selain penuh dengan tempat wisata, Sumatera juga

memiliki corak budaya yang tinggi. Ini wajar karena memang

setiap provinsi memiliki latar suku dan bahasa yang berbeda.

Terkadang malah di sebuah provinsi terdapat beberapa suku.

WISATA DAN

BUDAYA

(24)

Sungailiat, Bangka Belitung

Pantai Parai Tenggiri yang dikelola swasta. Pengunjung

Penggilingan kopi tradisional dengan kayu sebagai bahan dasar pembuat api untuk “memasak” kopi.

Sungei Penuh, Jambi

Padang, Sumatera Barat

(25)

Calang, NAD

Geurute menjadi peristirahatan bagi pejalan dari Calang ke Banda Aceh, atau sebaliknya. Dari bukit Geurute, terlihat beberapa pulau kecil berpasir putih.

Ayunan tradisional untuk menidurkan anak

Babahrot, NAD

Merek, Sumatera Utara

Air terjun sipiso-piso, tertinggi di Sumatera.

(26)

Danau Kerinci, Jambi

Danau Kerinci yang ternyata tidak dekat dari Gunung Kerinci.

Kayu Aro, Jambi

amparan perkebunan teh Kayu Aro menjadi halaman Gunung Kerinci.

Tanjung Tinggi, Bangka Belitung

Pantai Tanjung Tinggi, tempat shooting Laskar Pelangi. Penuh dengan batu-batu besar, ada be-berapa batu yang sebesar rumah.

Banda Aceh, NAD

(27)

Sidikalang,

Sumatera Utara

Taman Wisata Iman di Kabupaten Dairi, Sidikalang

Halau, Sumatera Barat

Lembah Halau semakin memesona dengan adanya sawah-sawah yang menghampar di sekelilingnya.

Padang, Sumatera Barat

Tempat bagi pejalan kaki di Jembatan Siti Nurbaya. Di bawah jembatan tersebut, banyak perahu-perahu tradisional yang sedang parkir.

(28)

K

etika berkeliling

Sumatera,

tampak beberapa

hal di luar dugaan.

Misalnya Pertamini

di Bukittinggi. Dari

namanya yang mirip,

bisa ditebak bahwa ini ada kaitannya dengan Pertamina.

Kesamaannya adalah bahwa keduanya sama-sama menjual

minyak premium. Bedanya, di Pertamina punya alat-alat besar

dan tanki yang besar di bawah tanah, sementara di Pertamini

alat-alatnya kecil dan tanki minyaknya juga kecil. Meskipun

tidak mempunyai legalitas, tapi toh masih banyak ditemukan

Pertamini di Bukittinggi.

Di Pulau Balai-NAD dan Pulau Sebesi-Lampung,

kita akan dengan mudah menemukan tumpukan batu

karang. Masyarakat membangun rumahnya dengan

batu-batu karang ini. “Mana kuat beli bahan-bahan material dari

seberang,” kata seorang warga Pulau Balai. Memang akan

jauh lebih murah membeli batu karang ketimbang

mem-beli bahan material bangunan. Beberapa nelayan memang

mempunyai mata pencarian mencari batu karang lalu

men-jualnya kepada warga pulau.

Intrik kepulauan lain misalnya di Pulau Siberut,

Ke-pulauan Mentawai. Mayoritas masyarakat di pulau ini belum

terakses listrik. Mereka menggunakan lampu petromak ketika

malam hari. Sebagian di antaranya memiliki genset berbahan

bakar solar yang harganya melejit Rp 10.000/liter. Padahal itu

solar bersubsidi yang seharusnya Rp 4.500/liter.

Dengan lampu minyak, anak-anak sekolah belajar

seadanya. Tapi tidak terlihat satupun anak seusia SD dan SMP

yang menggunakan kacamata, meskipun setiap malam belajar

dengan lampu yang intesnsitas cahayanya naik turun itu.

Selain tidak teraliri listrik, Siberut juga tidak kedapatan

sinyal HP yang memadai. Percuma saja punya HP dan punya

banyak sinyal, wong terima SMS saja sulit. Masyarakat di

Saibi –salah satu daerah di Siberut- harus berjalan ke bukit

untuk mencari sinyal. Terkadang sudah menunggu

berjam-jam di bukit tersebut, tetap saja tidak kebagian sinyal.

(29)

Siberut, Sumatera Barat

Seorang siswi SD sedang belajar dengan bantuan lampu minyak, karena listrik belum masuk ke daerahnya.

Tumpukan batu karang berada di depan sebuah rumah warga untuk kemudian menjadi bahan mendirikan rumah.

Sebesi, Lampung

Bukittinggi, Sumatera Barat

Pertamini, pom bensin mini. Meski ilegal, tapi banyak ditemukan.

(30)

Pulau Hinako, Sumatera Utara

Masyarakat menggunakan kelambu untuk tidur agar terhindar dari demam berdarah.

Di pasar Belimbing, dua jam setelah Lahat ke arah Pagaralam, terdapat plang Mandiri dengan penunjuk arah dan keterangan: 28 km lagi. Tampaknya itu adalah bank terdekat.

Belimbing, Sumatera Selatan

Way Jepara, Lampung

(31)

Siberut, Sumatera Barat

Dua kakak beradik keturunan Siberut sedang duduk-duduk di teras rumahnya.

Siberut, Sumatera Barat

Anak panah beracun yang digunakan warga Siberut untuk berburu.

Siberut, Sumatera Barat

Wajah anak-anak Siberut.

Siberut, Sumatera Barat

Seorang warga sedang menunggu sinyal datang ke telepon selularnya.

(32)

Gunung Tujuh, Jambi

Pendakian Gunung Tujuh akan melewati hamparan hutan yang sudah dite-bang dan ditanami warga dengan komoditi pertanian.

Pulau Balai, NAD

Seorang nelayan sedang memindahkan batu karang yang diambilnya dari laut, untuk kemudian dijual kepada warga pulau yang

(33)

Keliling Sumatera Luar Dalam” menjadi buku travelling per-tama Muhammad Iqbal. Pria keturunan Aceh ini lahir 4 May 1986. Sejak duduk di bangku kuliah, Iqbal, sapaan akrabnya, sudah berkecimpung di dunia jurnalistik dengan bergabung di Koran Kampus Institut Pertanian Bogor.

Lepas kuliah, Iqbal tetap menekuni dunia jurnalistik dengan ber-gabung di beberapa media. Dari liputan keluar kota hingga keluar provinsi inilah timbul hobi jalan-jalannya.

Iqbal lebih memilih jalan-jalan “ala kadar”-nya atau sekarang ini sedang tren dengan sebutan backpacker-an. Ini cara dia “menikmati” perjalanannya, keluar dari zona nyaman yang selama ini dia dapat.

Dari hobi backpacker-an, iqbal bersua banyak kawan. Belum banyak orang Indonesia yang tahu keindahan alam Indonesia, Iqbal bersama teman-teman kemudian mendirikan ma-jalah online Backpackin Magazine. Tujuannya sederhana : meyakinkan dan menunjukkan kepada orang Indonesia bahwa Indonesia itu Indah.

Tak cukup itu, dengan memberanikan diri keluar dari tempat dia bekerja, iqbal mengem-bara selama tiga bulan untuk mengeksplor Pulau Sumatera. Tujuannya sama : menunjuk-kan keindahan Pulau Sumatera, karena belum banyak yang tahu keindahan wisata dan alam pulau tersebut. Dan akhirnya melalui penerbit Grasindo, pengembaraannya dibuku-kan di dalam buku “Keliling Sumatera Luar Dalam”.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji chi square pada tabel 3 menunjukkan nilai p sebesar 0,031 yang berarti bahwa ada hubungan keberadaan kandang hewan ternak dengan kejadian malaria di

memperoleh gelar Ahli Madya untuk progam studi Kimia Analis di Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.. Karya ilmiah ini dapat disusun

Alat akupunktur yang akan digunakan untuk diagnosis dan terapi pasien disiapkan dalam keadaan baik untuk digunakan sesuai dengan gangguan pada pasien mengikuti Prosedur

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kurangnya pendidikan dan informasi mengenai kesehatan seksual reproduksi, kurangnya akses ke alat-alat yang mencegah kehamilan

Sedangkan debitur menurut ketentuan Pasal 1 angka 3undang-undang tersebut menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan debitur adalah orang yangmempunyai utang karena perjanjian

Pengertian simbol tidak akan lepas dari ingatan manusia secara tidak langsung manusia pasti mengetahui apa yang di sebut simbol, terkadang simbol diartikan

Bola yang meluncur mempunyai lintasan unik yang memenuhi persamaan fisika. Salah satu lintasan geraknya yaitu memiliki spin yang bergerak sambil

You could not should be uncertainty concerning this Table For Two By Nora Roberts It is simple method to get this publication Table For Two By Nora Roberts You can merely see