• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KRED (8)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KRED (8)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KREDIT DAN INSTRUMEN DERIVATIF PADA PT BANK DANAMON INDONESIA Tbk.

Amanda Latifah Universitas Trilogi

2018

I. LATAR BELAKANG

Pada saat kini para bankir menyadari bahwa dalam menjalankan fungsi jasa – jasa

dampak negatif tidak dapat terjadi dan menghindari atau menghilangkan kerugian yang

besar akibat dari tidak dijalankannya manajemen risiko yang efektif dan disiplin.

Risiko yang diterima oleh sebuah bank diakibatkan terjadinya sebuah atau serangkaian

peristiwa bersifat negatif dan tidak diinginkan terjadi yang dapat mengakibatkan

kegagalan atau kerugian dan bukannya menguntungkan bank. Klasifikasi risiko yang

sering dahadapi oleh bank diantaranya adalah risiko kredit, risiko pasar, risiko

likuiditas, risiko operasional. Risiko kredit adalah eksposur yang timbul sebagai akibat

kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya. Risiko ini timbul

sebagai akibat dari kinerja satu atau lebih debitur yang buruk. Adanya risiko – risiko

yang dihadapi bank yang akan menjadi tolak ukur dalam tingkat kinerja bank untuk

mengurangi kemungkinan terjadinya risiko. Terutama risiko pasar karena perubahan

yang terjadi tidak dapat dihindari tetapi dapat dikurangi risikonya denggan

menggunakan instrumen derivatif. Oleh karena itu bank menggunakan instrumen

derivatif untuk meminimalisir kemungkinan risiko yang akan terjadi, khususnya pada

Bank Danamon Indonesia Tbk.

II. TUJUAN PENULISAN

Penulisan ini bertujuan untuk menentukan dan menganalisis instrumen derivatif dalam

mengatasi risiko kredit yang kemungkinan terjadi dan dihadapi oleh Bank Danamon

(2)

III. PEMBAHASAN

Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/POJK.03/2016 tentang penerapan

manajemen risiko bagi bank umum, untuk manajemen risiko adalah serangkaian

metedologi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau,

dan mengendalikan risiko yang timbul dari seluruh kegiatan usaha Bank. Resiko kredit

adalah risiko akibat kegagalan pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank,

termaksuk risiko kredit akibat kegagalan debitur,risiko konsentrasi kredit, counterparty

credit risk dan settlement risk. Untuk meningkatkan kesadaran risiko di kalangan karyawan

dan mendukung pertumbuhan Bank, Manajemen Risiko Terpadu bekerja sama dengan

Danamon Corporate University telah mengembangkan Akademi Manajemen Risiko

yang meliputi manajemen risiko kredit, pasar, likuiditas dan operasional. Akademi

Manajemen Risiko ditujukan bagi seluruh karyawan. Seluruh pembuatan materi pelatihan

telah selesai dan pelatihan telah dilaksanakan setiap tahun. Risiko kredit adalah risiko

signifikan yang terutama muncul dari kegiatan perkreditan Bank. Risiko ini timbul dari

kemungkinan bahwa beberapa nasabah dan counterparty tidak mampu untuk memenuhi

kewajiban mereka kepada Bank. Tujuan dari pengelolaan risiko kredit adalah untuk

mengendalikan dan mengelola eksposur risiko kredit dalam batasan yang dapat diterima,

sekaligus memaksimalkan risk adjusted return. Risiko kredit dikelola melalui penetapan

kebijakan - kebijakan dan proses-proses yang meliputi kriteria pemberian kredit,

origination, dan persetujuan kredit, penetapan pricing, pemantauan, pengelolaan kredit

bermasalah dan manajemen portofolio. Bank terus melanjutkan untuk mengelola dan

mengawasi secara aktif kualitas portofolio pinjaman yang diberikan dengan cara

menyempurnakan credit risk policy secara efektif, penyempurnaan prosedur, dan

pengembangan sistem dalam upaya menjaga dampak negatif yang diakibatkan oleh kredit

bermasalah. Bank juga terus melakukan tinjauan secara terus menerus dari semua proses

dan kebijakan yang relevan, termasuk penyesuaian yang diperlukan dikarenakan

perubahan peraturan Bank Indonesia dan juga terhadap perkembangan faktor makro

ekonomi secara regular. Program produk dan pedoman kredit telah dikembangkan oleh

masing-masing bisnis unit dengan mengacu pada Credit Risk Policy dan ditinjau secara

berkala oleh unit kerja terkait. Kelayakan setiap nasabah dievaluasi untuk menetapkan

(3)

Bank untuk jangka waktu tertentu. Batas kredit juga ditetapkan untuk industri, negara, dan

produk untuk memastikan diversifikasi risiko kredit yang luas dan menghindari terjadinya

ketidakseimbangan konsentrasi. Bank telah memulai perjalanannya dalam membuat

Rating process untuk debitur. Rating dan Probability of Default dibuat secara internal

dengan dibantu oleh konsultan eksternal. Probability of Default ini kemudian dipetakan

ke dalam Danamon Rating Scale untuk diaplikan kepada semua kelas aset di semua lini

bisnis. Alat bantu ini akan meningkatkan kualitas portofolio Bank. Bank menerapkan

kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, antara lain dengan meminta agunan sebagai

jaminan pelunasan kredit jika jaminan berupa sumber pembayaran utama debitur

berdasarkan arus kas tidak terpenuhi. Jenis agunan yang dapat diterima untuk kredit

modal kerja dan investasi dalam rangka memitigasi risiko kredit antara lain adalah uang

tunai (termasuk simpanan dari nasabah), tanah dan/atau bangunan, Standby LC/Bank

Garansi yang diterima Bank, mesin, kendaraan bermotor, piutang dagang, bahan

baku/barang dagangan (persediaan), saham atau surat berharga lainnya. Perkiraan nilai

wajar dari agunan yang digunakan oleh Bank didasarkan pada nilai agunan yang dinilai

oleh penilai internal maupun eksternal. Agunan yang dimiliki sebagai jaminan atas aset

keuangan selain untuk pinjaman yang diberikan ditentukan berdasarkan sifat dari

instrumennya. Efek utang, treasuri, dan tagihan kepada nasabah bank yang memenuhi

syarat lainnya pada umumnya bersifat unsecured kecuali untuk asset-backed securities

dan instrumen sejenis, yang dijaminkan dengan portofolio instrumen keuangan.

Khususnya untuk nasabah korporasi, jaminan yang disyaratkan antara lain dapat berupa

margin collateral.

IV. REKOMENDASI

Rekomendasi yang dapat disampaikan untuk PT Bank Danamon Indonesia Tbk yaitu

terkait dengan manajemen risiko kreditnya sudah baik dengan memberikan syarat

anggunan kepada nasabahnya tetapi alangkah baiknya memberikan kredit tanpa

anggunan dengan menyesuaikan pendapatan nasabahnya, namun dengan instrument

(4)

V. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis yang dilakukan terhadap penerapan

manajemen risiko kredit dan instrumen derivative Bank Danamon Indonesia Tbk.,

yaitu cara untuk meminimalisir resiko sudah cukup baik namun lebih baik lagi Bank

Danamon Indonesia Tbk., menambahkan instrumen derivatif yang digunakan untuk

menawarkan produk dan jasanya ditingkatkan. Dengan meningkatkan kualitas dalam

penerapan manajemen risiko dan instrumen deivatif pada Bank Danamon Indonesia

Tbk. Agar nasabah yang melakukan transaksi merasa aman dan nyaman dengan

kemungkinan risiko – risiko pada Bank Danamon Indonesia Tbk.

VI. DAFTAR PUSTAKA

1. Kisman, Z. Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study of Indonesia with Time Series Data 2012M1-2016M12). Journal of Internet Banking and Commerce.Vol.22, No. 3,2017.

2. Kisman, Z., & Shintabelle Restiyanita, M. The Validity of Capital Asset Pricing Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) in Predicting the Return of Stocks in Indonesia Stock Exchange. American Journal of Economics, Finance and Management Vol. 1, No. 3, 2015, pp. 184-189

3. Kisman, Z. Disappearing Dividend Phenomenon: A Review of Theories and Evidence. Transylvanian Review. Vol XXIV, No. 08,2016.

4. Setiawan, Dharma. Analisa Terhadap Manajemen Risiko Kredit Pada PT. Bank Ekspor Indonesia. Universitas Gunadarma,2007

Referensi

Dokumen terkait

Accordingly, the aggregate amount of distributions that the Company’s stockholders have received since the time of their initial investment, including regular operating

Sebagai salah satu bagian dari resolusi konflik Aceh pengaktifan kembali lembaga tuha puet gampoengtidak terlepas dari bagian keistiumewaan Aceh di bidang adat sebagaimana diatur

Sebenarnya untuk warga nelayan yang berada di sepanjang pantai utara jepara telah memiliki atau tergabung dalam organisasi yang bernama Forum Nelayan (Fornel), namun karena

KESATU : Mengangkat dalam jabatan baru Personel yang nama dan pangkat/golongannya tersebut dalam lampiran Keputusan ini, diangkat dalam jabatan baru sebagaimana

Skripsi dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Pair Checks Berbantuan Lembar Kerja Siswa (LKS) Terhadap Hasil Belajar. Matematika Siswa Kelas

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan pemahaman, pengusaan dan keterampilan terhadap pengetahuan yang telah

yang aktual yang hidup dalam masyarakat. Dengan demikian, menurut Dahlan Thaib , Undang-Undang Dasar dibuat secara sadar sebagai perangkat kaidah fundamental yang

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh teknik Mind Mapping terhadap motivasi dan hasil belajar matematika pada materi garis dan sudut siswa kelas VII di SMPN