• Tidak ada hasil yang ditemukan

proposal hubungan merokok dengan kadar hemoglobin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "proposal hubungan merokok dengan kadar hemoglobin"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP KADAR

HEMOGLOBIN DAN HEMATOKRIT DENGAN METODE

AUTOMATED ANALYZER

PROPOSAL SKRIPSI SARJANA SAINS

OLEH

SULASTRI

FAKULTAS BIOLOGI

UNIVERSITAS NASIONAL

(2)

PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN DAN HEMATOKRIT DENGAN METODE AUTOMATED ANALYZER

Proposal Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA SAINS DALAM BIDANG BIOLOGI

Oleh:

SULASTRI

15311262012044

FAKULTAS BIOLOGI

UNIVERSITAS NASIONAL

(3)

Judul Skripsi : PENGARUH KEBIASAAN MEROKOK TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN DAN HEMATOKRIT DENGAN METODE AUTOMATED ANALYZER

Nama Mahasiswa : Sulastri

Nomor Pokok : 153112620120044

MENYETUJUI

Pembimbing Pertama Pembimbing Kedua

Dra. Noortiningsih, M.Biomed Drs. Imran S.L. Tobing, M.Si

Koordinator Proposal Skripsi

(4)

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal skripsi yang berjudul “Pengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Kadar Hemoglobin Dan Hematokrit Dengan Metode Automated Analyzer ” dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulisan proposal skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Biologi Universitas Nasional konsentrasi Biomedik. Penulis menyadari bahwa tersusunnya proposal skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua tercinta Mama (Nurmah) dan Abah (Syafei) untuk do’a di setiap sujud yang tak pernah henti, semangat, perhatian, kasih sayang, pengorbanan, dukungan moril maupun materil dan nasehat kepada penulis selama ini.

2. Dra. Noortiningsih, M.Biomed. selaku pembimbing pertama yang telah memberikan waktu, bimbingan dan nasihat sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini.

3. Drs. Imran S.L. Tobing, MSi. selaku pembimbing kedua yang telah memberikan waktu, arahan dan saran demi perbaikan proposal skripsi ini dan selaku Dekan Fakultas Biologi Universitas Nasional.

4. Dr. Sri Endarti Rahayu, MSi. selaku Kepala Progam Bidang Studi Biologi Universitas Nasional.

5. Dra. Noverita. MSi. selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan dan motivasi kepada penulis selama menempuh studi di Fakultas Biologi Universitas Nasional.

6. Dosen Fakultas Biologi konsentrasi Biomedik yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Biologi Universitas Nasional jakarta.

7. Seluruh keluarga besar, kakakku Sofiyah Am.Keb, adikku Safirah dan Febriyanti yang selalu memberi dukungan, motivasi, dan doa kepada penulis.

(5)

8. Wahyu Lucky Prayogi Amroh yang selalu memberikan semangat, dukungan, motivasi, selalu mendampingi saat susah maupun senang serta selalu sabar menemani penulis dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.

9. Keluarga keduaku, Mama (Romila), Papa (Jumadi), Yuk Tika, Kak Sendi, dan Dek Rina yang selalu memberikan dukungan, semangat dan membantu penulis selama proses penelitian.

10. Sahabat-sahabatku, Vero, Meri, Eka, Tika, Kak Ulfa, Kak Windi, Enggar, dan Dewi yang telah memberikan semangat, motivasi dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.

11. Seluruh petugas Laboratorium Klinik Rangga Sari Baturaja yang sudah memberikan izin untuk melakukan penelitian dan membantu selama proses penelitian.

12. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Biologi konsentrasi studi Biomedik angkatan 2015. Terutama Zsazsa, Devi, Mbak Nur, Kak Retno, Kak Fara, Kak Fajar, Kak Tebe, Kak Danang, Om Daniel, Bu nelli, dan Pak Kartono atas kekompakan dan kerjasama nya selama kuliah di Universitas Nasional Jakarta.

13. Pihak-pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam proses penyelesaian proposal skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam proposal skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik maupun saran yang konstruktif dan positif demi kesempurnaannya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, Maret 2018

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI...vi BAB I...PENDAHULUAN ...1 BAB II...METODE PENELITIAN ...4 A. Tempat dan Waktu Penelitian...Error! Bookmark not defined.

B. Instrumentasi Penelitian...Error! Bookmark not defined.

(7)
(8)

BAB I. PENDAHULUAN

Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan oleh tanaman Nicotiana tebacum, Nicotiana rustica. Kebiasaan merokok sudah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Jumlah perokok di Indonesia telah mencapai 70% dari total penduduk . Merokok merupakan salah satu faktor resiko dari berbagai penyakit jantung, hipertensi, stroke, kelainan pembekuan darah dan penyakit pernafasan. Merokok juga mempercepat patogenesis dari berbagai penyakit kegananasan misalnya hati, paru-paru, dan ginjal .

Komponen gas asap rokok adalah karbon monoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida, dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol, dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi, dan menimbulkan kanker . Zat yang paling berbahaya sekaligus racun utama pada rokok adalah tar, nikotin dan karbon monoksida (CO). Tar merupakan racun yang bersifat membunuh sel dalam saluran udara dan paru-paru. Racun ini dapat memicu terjadinya kanker paru-paru. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi sistem syaraf dan peredaran darah. Karbon monoksida (CO) adalah gas yang terdapat pada asap rokok yang mengikat hemoglobin dalam darah sehingga darah tidak mampu mengikat oksigen yang sangat diperlukan oleh sel-sel tubuh pada proses respirasi sehingga dapat memicu terjadinya serangan jantung mendadak yang dapat berujung pada kematian .

Perokok dapat dibedakan berdasarkan banyak rokok yang dihisap perhari. Bustan membagi menjadi 3 kelompok antara lain : perokok ringan adalah perokok yang menghisap 1- 10 batang rokok sehari, perokok sedang yang menghisap 11-20 batang rokok sehari, dan perokok berat lebih dari 11-20 batang rokok sehari. Perokok dapat dibagi berdasarkan cara bahan kimia dalam rokok masuk ke dalam tubuh, yaitu : perokok aktif ialah orang yang merokok dan menghisap rokok secara langsung serta bisa mengakibatkan bahaya bagi kesehatan diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya, perokok pasif ialah asap rokok yang dihirup oleh seseorang yang tidak merokok. Asap rokok yang dihembuskan oleh perokok

(9)

aktif dan terhirup oleh perokok pasif, 5 kali lebih banyak mengandung karbon monoksida dan 4 kali lebih banyak mengandung tar dan nikotin .

Hemoglobin adalah salah satu senyawa dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut zat oksigen ke dalam sel-sel tubuh. Hemoglobin terdiri dari empat kandungan heme yang berisi zat besi dan empat rantai globin (alfa, beta, gamma, dan delta). Kualitas darah dan warna merah ditentukan oleh kadar hemoglobin. Kadar hemoglobin dipengaruhi oleh banyak faktor seperti umur, jenis kelamin, nutrisi, ketinggian daerah tempat tinggal, kebiasaan merokok, obat-obatan yang dikonsumsi . Metode yang dilakukan untuk mengukur kadar hemoglobin adalah metode Tallquist, metode Copper-sulfate, lovibond comporator, metode Sahli, metode cyanthemeglobin, hemocue dan automated analyzer .

Merokok dianggap sebagai sumber utama pajanan terhadap karbon monoksida (CO). saat asap rokok terinhalasi, karbon monoksida akan diabsorpsi melalui paru, masuk ke dalam aliran darah kemudian akan berikatan dengan hemoglobin untuk membentuk karboksil-hemoglobin (COHb) . Gas karbon monoksida (CO) bersifat toksis yang berlawanan dengan oksigen dalam transport maupun penggunaannya. Dalam rokok terdapat CO 2%-6% pada saat merokok, sedangkan CO yang dihisap oleh perokok paling rendah sebanyak 400 ppm (parts per million) sudah dapat meningkatkan kadar karboksi hemoglobin dalam darah sebanyak 2-16%. Gas CO dapat menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung peredaran oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. Karbon monoksida (CO) menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen. Dengan demikian karbon monoksida (CO) meningkatkan viskositas darah sehingga mempermudah penggumpalan darah .

(10)

hematopoiesis lalu meningkatkan produksi hemoglobin, akibat dari rendahnya tekanan parsial oksigen di dalam tubuh . Afinitas karbon monoksida yang besar terhadap hemoglobin memudahkan kedua senyawa tersebut untuk saling berikatan, sehingga mengurangi kapasitas hemoglobin dalam pengangkutan oksigen. Hal ini menimbulkan terjadinya hipoksia jaringan, sehingga tubuh meningkatkan kadar hemoglobin sebagai kompensasinya. Peningkatan kadar hemoglobin dipengaruhi oleh lamanya merokok dan jumlah rokok yang dihisap perhari .

Perokok umumnya memiliki hematokrit yang tinggi daripada yang bukan perokok. Fakta menyatakan bahwa perokok bernafas pada 250 ml karbon monoksida (CO) dari setiap bungkus rokok. Karbon monoksida (CO) mengurangi kemampuan eritrosit untuk membawa oksigen dan tubuh mengkompensasi hal ini dengan memproduksi lebih banyak eritrosit. Hematokrit yang lebih banyak mengakibatkan kekentalan lebih besar, yang dapat mengakibatkan lebih banyak penyakit kardiovaskuler seperti stroke dan penyakit jantung .

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Kadar Hemoglobin dan Hematokrit Dengan Metode Automated Analyzer.

(11)
(12)

Pengambilan sampel dilakukan di rumah responden, selanjutnya sampel perokok dan 50 sampel non perokok.

2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabung EDTA, spuit, handscone, tourniquet, kapas, alkohol, pena, dan alat hematologi autolyzer. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah darah vena orang perokok dan non perokok.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian diawali dengan mendata orang yang merokok dan orang yang tidak merokok. Selanjutnya dilakukan pengambilan sampel darah ke rumah responden dan melakukan Tanya jawab untuk mengisi kuisioner. Selanjutnya darah responden dibawa ke Laboratorium Klinik Rangga Sari untuk dilakukan pemeriksaan hematologi rutin. Pemeriksaan hematologi rutin menggunakan metode automated analyzer menggunakan alat hematologi autolyzer. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling yaitu tekhnik pengambilan sampel secara sengaja dengan kriteria tertentu. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah laki-laki yang berusia 18-55 tahun.

4. Cara kerja penelitian

(13)

5. Analisis data

(14)

KUESIONER PENELITIAN

Identitas Subyek

 Nama :

 Umur :

 Alamat :

1. Pertanyaan

 Apakah anda merokok ? a. Ya

b. Tidak

 Berapa lama anda merokok ?

 Berapa batang anda merokok dalam 1hari ? a. 1-10 batang

b. 11-20 batang c. >20 batang

Kadar Hemoglobin darah : Kadar Hematokrit darah :

DAFTAR PUSTAKA

(15)

Bustan MN. 2000. Epidemiologi Penyakit Tidak menular. Jakarta: Rineka Cipta

Inayatillah IR, Syahrudin E, Susanto AD. 2014. Kadar Karbon Monoksida Udara Ekspirasi Pada Perokok dan Bukan Perokok Serta Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. J Respir Indo 34

Irawati L, Julizar, Irahmah M. 2011. Hubungan Jumlah dan Lamanya Merokok Dengan viskositas Darah. Majalah Kedokteran Andalas 35

Irianto K. 2014. Anatomi dan Fisiologi. Bandung: Alfabeta

Kipyatullizam, Akbar MR, YaniTriyani. 2016. Pengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Kadar Hemoglobin dan Tingkat Kebugaran Jasmani Pada mahasiswa Fakultas Kedokteran UNISBA. Prosiding Pendidikan Dokter 2

Listyanto A, Doloresh J. 2015. Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Tingkat kebugaran Jasmani Studi Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Pacet Mojokerto. Pendidikan Olahraga 3: 208-10

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis data dan pengujian hipotesa membuktikan bahwa variabel motivasi kerja individu dan motivasi kerja organisasi sebagai variabel bebas memberikan pengaruh yang

dilihat pada Tabel 4.2 bahwa ekstrak lengkuas konsentrasi 10% berpengaruh terhadap penurunan jumlah bakteri ikan patin, angka kuman diperoleh hasil 2,01 x 10 3 koloni/g

Peningkatan mutu pendidikan melalui lesson study dimulai dari tahap perencanaan (Plan) yang bertujuan untuk merancang pembelajaran yang dapat mendorong

LOCATION CODE HOSPITAL NAME ADDRESS

Ympäristöviranomainen tekee ilmoituksen johdosta päätöksen, jossa annetaan määräyksiä työn toteutuksesta ja tavoitteista (YSL 136 §). Ilmoituksessa voidaan hyväksyä

Perkembangan zaman telah merubah berbagai aspek kehidupan manusia, teknologi informasi dan komunikasi mendorong perubahan hubungan antar bangsa yang tidak bisa lagi

Selain faktor-faktor di atas menurut peneliti adanya pengaruh pemberian terapi kelompok swabantu terhadap sikap ibu merawat anak dengan sindroma down di SLB/B