• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seminar Proposal Skripsi Pengaruh Anak M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Seminar Proposal Skripsi Pengaruh Anak M"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

Pengaruh Anak Muda Dalam Perkembangan Pariwisata Kawasan Pedesaan Kabupaten Bojonegoro

Disusun untuk Memenuhi tugas Mata Kuliah: “SEMINAR PROPOSAL”

Dosen Pengampu : Rokhmat Subagiyo, SE, MEI

Disusun oleh:

Nama : M.Agus Salim Lutfi Nim : 17402153412

Kelas : 6-G

EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

TULUNGAGUNG MEI 2018

(2)

Abstrak

Pariwisata adalah salah satu kegiatan yang mampu mempengaruhi perubahan penggunaan ruang wilayah yang dapat diukur dari perubahan penggunaan lahan. Selain itu, pariwisata dapat mempengaruhi aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Salah satu bentuk pariwisata pedesaan adalah Desa Wisata. Salah satu Desa Wisata yang ada di Kabupaten Bojonegoro secara umum berpengaruh terhadap aspek fisik maupun non fisik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh Keberadaan anak muda dengan adanya tempat pariwisata di kawasan pedesaan terhadap perubahan lahan, ekonomi, sosial, dan lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan analisis statistik deskriptif untuk pengaruh terhadap perubahan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan kabupaten Bojonegoro membangun pemanfaatan lahan dan perbaikan ekonomi dan kesempatan kerja serta pegeseran atau perubahan pekerjaan baik pokok maupun sampingan serta peningkatan pendapatan.

Kata Kunci : anak muda dan perkembangan pariwisata

A. Latar Belakang

Perkembangan studi kepariwisataan dan banyak literatur serta riset mengenai motivasi perjalanan memfokuskan pada kesenangan melakukan perjalanan. Sementara permintaan industri kepariwisataan sendiri berasal dari motivasi wisatawan sama seperti pemasaran, ciri-ciri tujuan wisata, dan faktor-faktor kontingensi seperti uang, kesehatan dan waktu yang berhubungan dengan perilaku memilih wisatawa. Sebagaimana diketahui bahwa salah satu motif orang melakukan perjalanan wisata adalah mendapatkan kontribusi yang sesuai dengan apa yang telah dikorbankan (uang, waktu dan pekerjaan) guna memenuhi kebutuhan.

(3)

ekonomi, sosial, dan lingkungan. Hal ini sangat dibutuhkan peran anak muda untuk menunjang perekonomian dan memanfaatkan keadaan alam yang ada. Salah satu bentuk pariwisata pedesaan adalah desa Wisata. Sektor pariwisata merupakan sektor yang cukup menguntungkan karena produk yang ditawarkan tidak berpindah tempat sehingga konsumen sendiri yang akan datang. .Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang disebabkan oleh kontribusi sektor pariwisata juga terdapat di kabupaten Bojonegoro.

Pariwisata di bojonegoro menjadi wacana yang menyegarkan untuk dibahas. Biar bagaimanapun, pariwisata menjadi bagian industri yang menghasilkan pendapatan besar bagi daerah. Bali atau Yogyakarta misalnya industri pariwisatanya berkembang pesat dan mampu mendatangkan pemasukan besar bagi daerah dan menggerakan perekonomian warganya. Nah, bagaimana dengan bojonegoro? Seiring menggeliatnya industri minyak dan gas bumi (migas) di bojonegoro, inndustri pariwisata baik yang berbasisi wisata alam, wisata sejarah, maupun wisata agro perlu dikembangkan. Dengan demikian, apabila suatu saat potensi migas di bojonegoro itu habis, masyarakat masih bisa berharap dan bergantung dari industri pariwisata.

B. Rumusan Masalah

a. Apakah faktor anak muda berpengaruh signifikan terhadap perkembangan pariwisata di kabupaten bojonegoro ?

b. Apakah faktor anak muda berpengaruh signifikan terhadap kawasan pedesaan di kabupaten bojonegoro ?

c. Apakah faktor perkembangan pariwisata berpengaruh signifikan terhadap kawasan pedesaan di kabupaten Bojonegoro ?

C. Tujuan Penelitian

(4)

b. Untuk mengkaji pengaruh faktor anak muda terhadap kawasan pedesaan di kabupaten bojonegoro.

c. Untuk mengkaji pengaruh faktor perkembangan pariwisata terhadap kawasan pedesaan di kabupaten Bojonegoro.

D. Kerangka Teori

Kerangka teori yang digunakan adalah paradigma sederhana. X = faktor pemuda

Y = perkembangan pariwisata

E. Landasan Teori 1. Desa Wisata

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada saat ini ditunjang oleh sektor-sektor yang terus berkembang dan menunjukkan angka perbaikan dalam meningkatkan pendapatan atau devisa bagi Indonesia. Sektor-sektor tersebut seperti sektor pariwisatayang pada saat ini telah berkembang menjadi salah satu industri terbesar bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, ini dapat dilihat dari meningkatnya perkembangan jumlah kunjungan turis baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan adalah dengan mengunjungi obyek wisata yang dimiliki oleh suatu daerah.1

Keberadaan desa sendiri tidak serta merta terbentuk begitu saja, namun melalui tahapan evolusi cukup panjang yang tidak terlepas dari pengaruh faktor lingkungan, pertumbuhan penduduk, dan penemuan teknologi. Antropologi pedesaan merupakan prespektif yang melihat bagaimana masyarakat pedesaan mengorganisasikan

1 Shakhibul Amnar.,dkk, Pengaruh Pariwisata Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Sabang, (Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Indonesia: Vol.4 No.1, 2017). Hlm.14

(5)

dirinya sendiri berdasarkan kebudayaannya yang terwujud dalam berbagai pranata sosial, struktur sosial, pengetahuan, kepercayaan, tradisi, kesenian dan kemampuan lainnya sebagai hasil proses dari adaptasi dengan lingkungannya.2

2. Sosial Ekonomi

Desa wisata adalah suatu kawasan pedesaan dengan suasana yang mencerminkan keaslian pedesaan baik dari kehidupan sosial ekonomi, sosial budaya, adat istiadat, kehidupan sehari-hari, memiliki arsitektur bangunan dan struktur tata ruang desa yang khas, atau kegiatan perekonomian yang unik dan menarik serta memiliki potensi untuk dikembangkan. Kegiatan inovasi para pemuda dalam mengembangkan pariwisata ini sangat berdampak positif bagi masyarakat desa.3 Antara lain seperti :

1. Mengurangi pengangguran dimana maslah ini merupakan awal dari terjadinya kerawanan sosial karena kurangnya kegiatan masyarakat khususnya para pemuda

2. Mengurangi ekspor tenaga kerja yang kualifikasinya terbatas ke luar negeri dan urbanisasi tenaga kerja karena rendahnya keadilan menuntut penggunaan sumberdaya dengan cara yang merata sehingga tujuan kemanusiaan yang di hargai secara universal yaitu pemenuhan kebutuhan umum, pertumbuhan yang optimal, lapangan kerja yang lengkap, pemerataan pendapatan dan kekayaan serta kestabilan ekonomi terwujud.4 Pada aspek ekonomi, peluang pekerjaan

2 Sidik Permana, Antropologi Perdesaan dan Pembangunan Berkelanjutan, depublish (Yogyakarta: 2016), hlm.33

3 Sujono, Mengembangkan Potensi Masyarakat di Desa atau Kelurahan, depublish (Yogyakarta : 2017), hlm.52

(6)

yang diperoleh dari sektor pariwisata dapat menjadi tambahan penghasilan bagi keluarga. Peningkatan pendapatan digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan biaya pendidikan. Hal ini dapat membantu bahwa pariwisata dapat membantu perekonomian masyarakat golongan menengah kebawah meningkatkan kualitas hidupnya. Hasil pendapatan yang diterima dapat digunakan oleh masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup baik dalam bidang pendidikan maupun kesehatan mereka.

3. Pengaruh pemuda

Membangun dan mengembangkan pariwisata disuatu daerah merupakan kecerdasan para masyarakat terutapa para pemuda di desa tersebut. Pemuda selain menjadi aset ekonomi, karena tergolong usia produktif (berdasarkan undang-undang kepemudaan usia pemuda antara 16 sampai 30 tahun), juga merupakan aset dalam bidang ideologi, politik, sosial, dan budaya serta pariwisata. Sebagai aset yang penting dalam pariwisata, pemuda harusnya memiliki andil yang sangat besar dalam pengembangan pariwisata. Pariwisata adalah salah satu kategori pembangunan bangsa yang dapat membangun ekonomi dan kepercayaan diri bangsa karena pariwisata dapat berperan dalam meningkatkan devisa negara. Apabila pariwisata suatu negara baik, maka akan berefek langsung pada pendapatan negara tersebt demikian juga sebaliknya.5

Menurut Murniatmi dalam Sinambela meyebutkan bahwa dampak negatif dari suatu pariwisata yaitu penduduk setempat khususnya kalangan remaja akan mengikuti pola hidup para wisatawan seperti meniru cara berpakaian, cara makan, serta cara hidup lainnya. Wisatawan yang datang dari luar daerah khusunya daerah perkotaan tentunya memiliki cara berpakain yang sedikit atau bahkan sangat berbeda dengan masyarakat sekitar. Hal ini dapat

(7)

memepengaruhi masyarakat utnuk mengikuti cara berpakaian wisatawan tersebut.6

4. Pengembangan Tempat Wisata

Pendekatan yang digunakan untuk mengelompokkan pariwisata sebagai suatu komoditas yang dapat dijelaskan aspek-aspeknya secara sengaja diciptakan untuk merespon kebutuhan masyarakat.7 Bisnis kepariwisataan adalah usaha yang sangat

bersaing. Struktur birokrasi yang tradisional membutuhkan reorganisasi yang inovatif untuk menghadapi lingkungan yang berubah. Bila sasarannya adalah untuk kompetisi dan mencapai produk dan jasa pariwisata yang sangat berkualitas, tentu hal ini adalah sangat mendasar. Demikian tampak jelas bahwa masalah motivasi menjadi urgen karena pada akhirnya akan menentukan naik turunnya penawaran dalam industri pariwisata.8

Seperti pembentukan ekowisata. Ekowisata adalah perjalanan wisata yang bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Peran aktif dalam mengelola potensi ekowisata ini penting karena pengetahuan alam danpotensi budaya memiliki nilai jual sebagai daya tarik ekowisata. Perkembangan ekowisata mempengaruhi masyarakat pada aspek ekologi, sosial, dan ekonomi. Ekowisata berbasis masyarakat merupakan usaha ekowisata yang menitikberatkan peran aktif masyarakat.

Di didasarkan kepada kenyataan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan tentang alam serta budaya yang menjadi potensi dan nilai jual sebagai daya tarik wisata, sehingga pelibatan masyarakat menjadi mutlak. Pola ekowisata berbasis masyarakat mengakui hak masyarakat

6 Wahyu N.I dan M.Muktiali. Pengaruh Keberadaan Desa Wisata Samiran Terhadap Perubahan Lahan, Ekonomi, Sosial, Dan Lingkungan.( Jurnal Pariwisata dan Ekonomi, vol.4 No.3, 2015). Hlm.393

7 Gusti Bagus Rai Utama, Pengantar Industri Pariwisata, depublish (Yogyakarta: 2016),hlm.13

(8)

lokal dalam mengelola kegiatan wisata di kawasan yang mereka miliki secara adat ataupun sebagai pengelola. Dengan adanya pola ekowisata berbasis masyarakat bukan berarti masyarakat akan menjalankan usaha ekowisata sendiri.9

F. Hipotesis

a. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara para pemuda dengan perkembangan pariwisata

b. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara perkembangan pariwisata dengan kawasan pedesaan.

c. Terdapat beda nyata antara kondisi sebelum dan setelah adanya perkembangan pariwisata di kawasan pedesaan kabupaten Bojonegoro.

G. Penelitian Terdahulu

Pembahasan penelitian ini mengenai peran pemuda dalam mengidentifikasi pengaruh keberadaan anak muda dengan adanya tempat pariwisata di kawasan pedesaan terhadap perubahan lahan, ekonomi, sosial, dan lingkungan. Ada pula penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini diantaranya:

Penelitian yang dilakukan oleh Shakhibul Amnar, Said Muhammad, Moh. Nur Syechalad, dengan judul “Pengaruh Pariwisata Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kota Sabang”.

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah linear regresi berganda (multiple linear regression) melalui Ordinary Least Squrae (OLS). Data yang digunakan berupa data kuantitatif yang meliputi data pertumbuhan ekonomi regional Kota Sabang, jumlah wisatawan, jumlah lokasi wisata dan jumlah kamar hotel / tingkat hunian kamardi Kota Sabang. Sumber data diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) Aceh dan Kota Sabang serta instansi-instansi lainnya yang terkait dengan

(9)

penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa jumlah Lokasi wisata berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Sabang.

H. Metode Peneltian 1. Jenis Penelitian

Data yang digunakan berupa data kuantitatif yang meliputi data pertumbuhan ekonomi kabupaten bojonegoro, jumlah wisatawan, jumlah lokasi wisata kabupaten bojonegoro. Sumber datadiperolehdari BPS (BadanPusatStatistik) Kabupaten Bojonegoro serta instansi-instansi lainnya yang terkait dengan penelitian.

2. Populasi

Populasi sasaran penelitian ini adalah responden. Responden didefinisikan sebagai pihak yang memberi keterangan tentang diri sendiri dan kegiatan yang dilaksanakannya. Penelitian ini menggunakan metode sensus, sehingga semua anggota populasi dijadikan responden dalam penelitian ini. Penentuan responden tersebut berdasarkan alasan bahwa pemilik usaha, pekerja, dan pengelola di bidang pariwisata merupakan masyarakat yang terlibat dalam penyelenggaraan pariwisata berbasis masyarakat sehingga dapat memberikan data yang relevan mengenai perubahan kondisi ekologi, sosial, dan ekonomi sebelum dan setelah adanya pariwisata. Jumlah responden dengan metode sensus ini berjumlah 34 orang yang terlibat langsung dalam kegiatan usaha.

3. Sampel

Jumlah sampel dengan metode sensus ini berjumlah 34 orang yang terlibat langsung dalam kegiatan usaha pariwisata di kawasan pedesaan kabupaten Bojonegoro .

4. Teknik Analisis Data

(10)

menguji dua variabel dependen menggunakan software SPSS 16.0 For Windows. Uji statistik t (t test) ini digunakan untuk menguji beda adanya perubahan antara kondisi ekologi, sosial, dan ekonomi sebelum dan setelah adanya perkembanagn pariwiwsata.

Selain analisis data kuantitatif, dilakukan pula analisis data kualitatif sebagai pendukung. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memberikan penguatan dari data yang diperoleh melalui wawancara mendalam dan pengamatan. Gabungan data tersebut diolah dan dianalisis dengan disajikan dalam bentuk teks naratif, grafik, tabel, column chart atau bagan, kemudian ditarik kesimpulan dari semua data yang telah diolah.

Daftar Pustaka

Amnar, Shakhibul,dkk. Pengaruh Pariwisata Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kota Sabang. Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik Indonesia: Vol.4 No.1. 2017.

Edagama dan Aditya Sari. Motivasi Terhadap Permintaan Industri Pariwisata.

(11)

Hijriati, Emma Dan Rina Mardiana. Pengaruh Ekowisata Berbasis Masyarakat Terhadap Perubahan Kondisi Ekologi, Sosial Dan Ekonomi Di Kampung Batusuhunan Sukabumi. Jurnal Sosio Ekonomi. vol.2 No.3. 2014.

I, Wahyu N dan M.Muktiali. Pengaruh Keberadaan Desa Wisata Samiran Terhadap Perubahan Lahan, Ekonomi, Sosial, Dan Lingkungan. Jurnal Pariwisata dan Ekonomi. vol.4 No.3. 2015.

Permana, Sidik. Antropologi Perdesaan dan Pembangunan Berkelanjutan. Yogyakarta: depublish, 2016.

Utama, Gusti Bagus Rai. Pengantar Industri Pariwisata. Yogyakarta: Depublish 2016

Subagiyo, Rokhmat . Ekonomi Mikro Islam. Jakarta: Alim’s Publishing. 2016

Sujono. Mengembangkan Potensi Masyarakat di Desa atau Kelurahan. Yogyakarta : depublish, 2017

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk membuat manajemen user yang cepat dan efisien untuk penggunaan aplikasi e-learning yang digunakan SMK Telekomunikasi

Secara kelompok, orang-orang berada di dalam rumah ataudi luarrumah berkumpul,tetapi tidak boleh membicarakanh al-h alyang berkenaan dengan adatistiadatK ampung N aga, artinya mereka

Berdasarkan hasil pengolahan data dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan, “tingkat kesukakaran, daya beda dan fungsi distraktor soal ujian semester kelas VII SMP Fatih

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui perubahan ragam genetik total setelah dilakukan delapan siklus seleksi massa dengan menggunakan indeks seleksi untuk daya

Mengingat masih banyak tanaman obat tradisional yang belum dianalisis maka perlu dilakukan penelitian tentang identifikasi adanya Triterpenoid dan bioassay dengan sampel

Untuk melihat pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan pada Soraya BedSheet Cabang Ahmad Yani Pekanbaru, maka digunakan analisis regresi linear

Menur ut Utomo (2012) dalam penelitian jangka panjangnya, ker usakan akibat pengolahan tanah intensif dan per baikan tanah oleh pengolahan tanah minimum atau konser vasi

Pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan kepala madrasah di MI Muhammadiyah Ringinanom, MI Miftahul Ulum Bandung dan MI Darul Ulum Karangasem dalam