Pendidikan Kewarganegaraan
Hubungan dan organisasi
internasional
Hubungan Internasional
Perjanjian Internasional
Hubungan Politik Luar Negeri
Indonesia
By :
1. Andri Sitompul 2. Tamara Meitasari I.
Organisasi Internasional
Kerja Sama dan Perjanjian Internasional
2
Hubungan Internasional
• Secara kodrati, manusia adalah
1. Makhluk individu
Manusia merupakan makhluk monodualis yamg terdiri atas jiwa dan raga
2. Makhluk sosial
Manusia membutuhkan manusia lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
3. Ciptaan Tuhan
Hubungan Internasional
• Dasar perlunya hubungan internasional tercantum dalam
Alinea I Mukadimah Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa
• Makna Alinea I Mukadimah Piagam Perserikatan
Bangsa-Bangsa :
1. Bangsa-bangsa diharapkan saling menghormati dan bekerja sama atas dasar persamaan dan kekeluargaan 2. Bangsa-bangsa wajib menghormati kedaulatan negara
lainnya
3. Bangsa-bangsa tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara lain
4. Bangsa-bangsa diharapkan hidup berdampingan secara damai
Pengertian Hubungan Internasional
•
Sering disederhanakan sebagai hubungan
antarbangsa atau antarnegara
•
Hubungan internasional dapat dilakukan oleh aktor
negara dan aktor non negara
•
Subjek hukum internasional adalah orang atau
badan/lembaga yang dianggap mampu melakukan
perbuatan atau tindakan hukum yang diatur dalam
hukum internasional dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum internasional
•
Contoh subjek hukum internasional adalah aktor
Pengertian Hubungan Internasional
• Subjek hukum internasional mencakup sebagai berikut :
1. Negara → Subjek utama 2. Organisasi Internasional
Contoh : PBB, OPEC, ASEAN, Green Peace 3. Pihak yang Bersengketa
Dianggap mewakili pihak. Contoh : Gerakan pembebasan seperti PLO 4. Perusahaan Internasional
Yang bersifat transnasional atau multinasional. Contoh : Freeport, McDonald
5. Takhta Suci → Negara Vatikan di Roma, Italia
Paus sebagai kepala Negara Vatikan dan Kepala Gereja Roma Katolik. Pengakuan Takhta Suci sebagai subjek hukum karena warisan sejarah 6. Individu
Pentingnya Hubungan
Internasional
• Hubungan Internasional penting dalam rangka
1. Menumbuhkan saling pengertian antarbangsa/negara 2. Mempererat hubungan, rasa persahabatan, dan
persaudaraan antarbangsa
3. Saling memenuhi kebutuhan setiap negara atau pihak yang berhubungan
4. Memenuhi keadilan dan kesejahteraan bagi rakyatnya 5. Membina dan menegakkan perdamaian dan ketertiban
Perjanjian Internasional
• Perjanjian Internasional adalah perjanjian yang diadakan oleh
subjek-subjek hukum internasional dan bertujuan untuk melahirkan akibat-akibat hukum tertentu, disebut juga dengan traktat (treaty) • Contoh perjanjian antarbangsa/internasional :
1. Antarnegara atau lebih
2. Antarorganisasi internasional atau lebih 3. Antarorganisasi internasional
• Pengertian perjanjian berdasarkan peraturan perundangan sebagai berikut :
1. Menurut Konvensi Wina 1969 2. Menurut Konvensi Wina 1986
Perjanjian Internasional
• Berdasarkan perjanjian di atas, dapat disimpulkan :
1. Perjanjian internasional pada hakikatnya adalah suatu persetujuan (agreement)
2. Subjek perjanjian internasional adalah semua subjek hukum internasional, terutama negara dan organisasi internasional 3. Objek perjanjian internasional adalah semua kepentingan yang
menyangkut kehidupan masyarakat internasional, terutama kepentingan ekonomi, sosial, politik, dan budaya
4. Bentuk perjanjian internasional tidak harus dalam bentuk tertulis 5. Hukum yang mengatur perjanjian internasional adalah hukum
Dibagi menjadi
berapakah
perjanjian
Perjanjian
internasional
diklasifikasikan
Perjanjian Internasional
• Perjanjian internasional diklasifikasikan menjadi 2:
1. Berdasarkan pihak-pihak yang terlibat
2. Berdasarkan sifat yang mengikat perjanjian tersebut
• Berdasarkan pihak-pihak yang terlibat, perjanjian internasional
dibedakan : 1. Bilateral
Diadakan oleh dua pihak, bersifat tertutup. Contoh : Perjanjian antara RI dengan RRC tahun 1955 tentang dwikewarganegaraan
2. Multilateral
Diadakan oleh banyak pihak, tidak hanya mengatur kepentingan
Perjanjian Internasional
• Berdasarkan sifat yang mengikatnya, perjanjian internasional
dibedakan :
1. Treaty contract
Perjanjian yang dimaksudkan untuk melahirkan akibat-akibat hukum yang hanya mengikat pihak-pihak yang mengadakan perjanjian. Contoh : Perjanjian antara RI dengan RRC tahun 1955 tentang dwikewarganegaraan
2. Law making treaty
Perjanjian Internasional
• Tahapan membuat struktur Perjanjian internasional :
1. Tahap Perundingan
a) Merupakan tahap peninjauan dan perundingan materi dari segi, politik, ekonomi, keamanan
b) Jika bilateral, disebut pembicaraan (talk)
Jika multilateral, disebut konferensi diplomatik (diplomatic conference) c) Perwakilan negara yang sah, yaitu kepala negara, kepala pemerintahan
(perdana menteri), dan Menteri Luar Negeri. Selain ketiga pejabat itu, kepala perwakilan diplomatik dan wakil suatu negara adalah pejabat yang tak perlu memerhatikan surat kuasa penuh
2. Tahap Penandatanganan
a) Merupakan tahap penerimaan naskah (adoption of the text) dan pengesahan bunyi naskah (authentication of the text)
b) Jika cara tak ditentukan, pengesahan dapat dilakukan dengan
penandatanganan, penandatanganan sementara, pembubuhan paraf c) Selain melalui penandatanganan, persutujuan untuk mengikat diri pada
Perjanjian Internasional
3. Tahap Ratifikasi
a) Ratifikasi adalah pengesahan naskah perjanjian
internasional yang diberikan oleh badan yang
berwenang di suatu negara
b) Badan yang berwenang meratifikasi menjadi
persoalan intern negara tersebut, contoh : Indonesia
dipegang oleh presiden dengan persetujuan DPR
merujuk pada Pasal 11 UUD 1945 amandemen
keempat
Perjanjian Internasional
1) Kovenant → Untuk memberi nama perjajian internasional yang membentuk dan mengatur Liga Bangsa-Bangsa
2) Piagam (Charter) → Untuk menyebut perjanjian internasional yang membentuk dan mengatur organisasi internasional
3) Konvensi (convention) → Untuk memberi nama suatu catatan dari
persetujuan mengenai hal-hal yang dipandang penting tidak berkaitan dengan politik tinggi
4) Protokol (protocol) → Untuk menyebut suatu dokumen pelengkap instrumen perjanjian internasional yang mencatat pemenuhan para pihak terhadap syarat-syatrat perjanjian internasional atau yang memperluas ruang lingkup dan interpretasi perjanjian internasional
Perjanjian Internasional
•
Prosedur melakukan perjanjian
internasional
1. Pembuatan perjanjian internasional Mempunyai tahapan :
a. Penjajagan → Membahas kemungkinan perundingan b. Perundingan → Membahas substansi dan
masalah-masalah teknis
c. Perumusan → Merumuskan rancangan
d. Penerimaan → Menerima naskah perjanjian e. Penandatanganan
Perjanjian Internasional
2. Pengesahan perjanjian internasional
Pengesahan disebut juga ratification, accession,
acceptance, approval
Suatu hasil perjanjian internasional di dalam satu
negara belum berlaku walau sudah
ditandatangani, untuk itu dilakukan pengesahan
oleh pemerintah negara tersebut
Perjanjian Internasional
3. Pemberlakuan perjanjian internasional
Perjanjian internasional mulai berlaku dan mengikat para
pihak setelah memenuhi ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian tersebut
Tiap negara yang berdaulat berwenang mengadakan
perjanjian internasional
Negara bagian tak berwenang mengadakan perjanjian
internasional kecuali diberi wewenang oleh konstitusi negara federal
Perjanjian Internasional
I. Judul
II. Preambul (pembukaan)
III. Klausula substantif
IV. Klausula formal
V. Pembukaan formal
Judul Perjanjian
Internasional
• Nama para pihak/kepala negara/pemerintah • Tujuan diadakan perjanjian
• Dasar alasan
• Nama penunjukkan para pihak
Preambul
• Materi perjanjian yang berisi pasal-pasal
Klausul Substantif
• Hal-hal teknis • Hal-hal formal
• Penetapan berlakunya
Klausul Formal/Final
• Pembenaran penandatanganan
• Tanggal dan tempat penandatanganan
Pembuktian Formal
Perjanjian Internasional
• Traktat dapat berakhir karena 2 sebab :
1. Hukum
a. Salah satu negara pesera mengalami perang
b. Pada saat traktat berlaku ada perubahan yang berpengaruh terhadap isi traktat
c. Jangka waktu sesuai dengan perjanjian itu 2. Tindakan peserta
a. Peserta sepakat untuk mengakhiri
Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia
Bertujuan mencapai dan memelihara kepentingan
nasional dalam hubungannya dengan luar negeri
Usaha melaksanakan kebijaksanaan luar negeri
disebut diplomasi perjuangan
Politik luar negeri Indonesia dikenal dengan politik
luar negeri bebas dan aktif
Bebas : Tak memihak kepada siapa pun
25
Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia
•
Landasan politik luar negeri Indonesia
a) Landasan ideal, yaitu Pancasila sila kedua
b) Landasan struktural, yaitu UUD 1945
i. Pembukaan UUD 1945 Alinea I
Fungsi Perwakilan Diplomatik
• Perwakilan untuk transaksi internasional :1) Departemen Luar Negeri
Kebanyakan negara menyebutnya dengan Minister of Foreign Affairs Memiliki fungsi eksekutif, yaitu mengimplementasikan politik luar
negeri dan mengelola hubungan internasional 2) Perwakilan Diplomatik Permanen
Memiliki tugas :
a. Wakil dari negara pengirim di negara penerima b. Melindungi kepentingan negara pengirim
c. Melakukan negosiasi dengan pemerintah negara penerima d. Memperhatikan keadaan negara penerima dan melaporkan ke
negara penerima itu
Fungsi Perwakilan Diplomatik
Kuasa misi diplomatik permanen dibedakan
a. Duta besar b. Duta
c. Kuasa usaha
Berkedudukan di ibu kota negara penerima atau di kota lain yang
disediakan negara penerima
Jumlah anggota sesuai persetujuan negara pengirim dan penerima Prosedur penunjukan dan penerimaan
a. Menteri Luar Negeri menunjuk individu untuk diajukan kepada presiden
b. Apabila presiden setuju, disampaikan kembali ke Menteri Luar Negeri
c. Menteri Luar Negeri memberitahu kepada negara penerima d. Negara penerima memberikan persetujuan
e. Presiden melantik calon tersebut dan diberi surat kepercayaan f. Surat kepercayaan diberikan kepada kepala negara penerima
Fungsi Perwakilan Diplomatik
Duta besar dan duta diakreditasi oleh kepala negara,
sedangkan kuasa usaha oleh Menteri Luar Negeri
Negara penerima memberi hak-hak istimewa,
kekebalan, dan immunitas
Hak-hak iet :
a. Hak pengecualian terhadap juridiksi sipil dan kriminal lokal
b. Kekebalan terhadap semua macam gangguan, penahanan, dan penangkapan oleh petugas lokal c. Hak kekebalan untuk berpergian di wilayah negara
Fungsi Perwakilan Diplomatik
3) Perwakilan Konsuler
Memiliki tugas dan fungsi :
a. Melindungi kepentingan negara pengirim, warga negara, individu, dan badan hukum negara pengirim
b. Menolong dan membantu warga negara, individu dan badan hukum negara pengirim
c. Memajukan hubungan komersial, ekonomi, kebudayaan dan ilmu pengetahuan serta persahabatan
d. Mengetahui perkembangan negara penerima
e. Berhak mengeluarkan passport, dokumen atau surat perjalanan bagi warga negara pengirim. Visa bagi orang yang ingin berpergian ke negara pengirim
f. Sebagai notaris dan pencatat sipil serta melakukan peraturan perundang-undangan negara penerima
Fungsi Perwakilan Diplomatik
Perwakilan konsuler bukan pelaksana politik, jadi tak memliki fungsi
politik
Komunikasi konsul dengan negara penerima tak langsung, namun melalui
perwakilan diplomatik
Prinsip pembukaan hubungan diplomatik berarti persetujuan pembukaan
konsuler. Akan tetapi, pemutusan hubungan diplomatik tidak otomatis memutus hubungan konsuler
Prosedur pengangkatan konsul :
a. Pemerintah negara menunjuk individu
b. Diberitahu kepada negara penerima dan disertai pemintaan untuk mengeluarkan eksekuatur
Fungsi Perwakilan Diplomatik
Hak istimewa konsul :
a) Bebas biaya pengadilan
b) Bebas berkomunikasi dengan warga negaranya di negara penerima c) Kekebalan surat dan arsip resmi konsul
d) Perlindungan keselamatan diri konsul
e) Jika ada tuntutan pidana ditunda sampai esksekuatur konslernya dicabut atau sudah ditunjuk penggantinya
4) Misi khusus
Merupakan misi sementara yang mewakili negaranya untuk dikirim ke
negara lain untuk membicarakan masalah khusus yang sifatnya tak permanen
Pengiriman misi khusus tak bergantung sudah ada atau belum ada
hubungan diplomatik atau konsuler
Hak-hak yang dimiliki misi khusus :
a. Gedung misi khusus memperoleh pengecualian pajak dan kebal b. Arsip dan dokumen misi khusus bersifat kebal
c. Kebebasan bergerak dan berkomunikasi
d. Kekebalan personal dan mendapat pengecualian terhadap juridksi kiriminal, sipil, dan administrasi
e. Dikecualikan dari semua pungutan, pajak, dan bea cukai 5) Perwakilan pada organisasi internasional
Dibedakan menjadi :
Perwakilan tetap (negara anggota)
Perwakilan peninjau tetap (bukan negara anggota)
Kepala misi khusus dapat mewakili negaranya untuk meyetujui teks
perjanjian internasional, namun tak berwenang menandatangani
Pemberian hak-hak istimewa sama seperti yang diberikan kepada
misi khusus
Fungsi Perwakilan Diplomatik
6) Perwakilan Nondiplomatik
Merupakan perwakilan negara untuk negara lain yang
tak mempunyai status diplomatik dan tak memiliki efek-efek diplomatik
Bersifat permanen atau sementara
Perwakilan ini diatur dalam hubungan bilateral Contoh tugas :
a. Misi dagang
b. Pusat informasi
Fungsi Perwakilan Diplomatik
Persamaan Perwakilan Diplomatik Permanen dan Perwakilan Konsuler,
yaitu sama-sama diutus oleh negara
Perbedaan Perwakilan Diplomatik Permanen dan Perwakilan Konsuler :
No Diplomatik Permanen Konsuler
1 Tugasnya dalam bidang politik Tugasnya dalam bidang non politik
2 Hanya 1 perwakilan dan ditempatkan di
Ibu Kota Negara Lebih dari 1 perwakilan, tergantung kebutuhan, dapat bertempat tinggal di luar ibukota negara
3 Memiliki daerah Ekstrateritorial. Tidak Memiliki daerah Ekstrateritorial
4 Wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah
negara penerima. Wilayah kerjannya tertentu dalam wilayah negara penerima.
5 Surat tugas ditandatangani oleh Kepala
Negara Surat tugas ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri
6 Dapat mempengaruhi perwakilan
7 Dapat berhubungan langsung dengan
pemerintah pusat Negara penerima Hanya dapat berhubungan dengan pemerintah setempat (daerah), jika ingin berhubungan dengan pemarintah pusat maka melalui perwakilan diplomatik
8 Memiliki hak imunitas / kekebalan hukum yang lebih luas yang meliputi pribadi, kantor perwakilan, dan
koresponden
Memiliki hak imunitas / kekebalan hukum yang terbatas untuk diri diri pribadinya
Mulai Berlakunya
9 Saat menyerahkan surat kepercayaan
(Konvensi Wina 1961) Pemberitahuan yang layak kepada Negara penerima (Konvensi Wina 1963) Berakhirnya
10 1. Sudah habis masa jabatan
2. Ditarik (recalled) oleh pemerintah negaranya.
3. Tidak disenangi Negara penerima (dipersona non Grata)
4. Negara penerima dan pengirim perang (pasal 43 Konvensi Wina 1961)
1.Fungsi seorang pejabat konsuler telah berakhir
2.Penarikan dari Negara pengirim
3.Pemberitahuan bahwa ia bukan lagi sebagai anggota staf konsuler
D. Organisasi Internasional
1. United Nation Organization (UNO/PBB)
Dibentuk pada: 24 Oktober 1945Langkah pembentukan PBB, dengan ditandatanganinya: a. Ditandangani Deklarasi London 12 Juni 1941
antar negara-negara sekutu
b. Atlantik Charter 14 Agustus 1941 antara AS dan Inggris
c. Deklarasi PBB 1 Januari 1942
(awalnya hanya 26 negara, kemudian disusul oleh 21 negara yg setuju antihitlerisme) muncul istilah United Nations/PBB
>diusulkan Presiden Rosevelt.
e. Deklarasi di Teheran 1 Desember 1943
antara Presiden Roosevelt, Premier Stalin, dan Perdana Menteri Churchill
f. Perundingan di Dumbarton Oaks 21 Agustus-28 September 1944
>isinya yg menentukan perdamaian dunia adlh security council (Cina, Prancis, Rusia, Inggris, AS)
g. Konferensi di Yalta 2-11 Februari 1945
menghasilkan Yalta Agreements (11 Feb'45)
A. Asas dan Tujuan PBB
• Tujuan dalam Preambul
"Kami, rakyat Perserikatan Bangsa-Bangsa memutuskan, demi menyelamatkan keturunan yang akan datang dari bencana perang yang selama hidup kita telah dua kali menimbulkan kesengsaraan yang tak ada taranya bagi kemanusiaan, ..."
• Tujuan dalam Pasal 1 Piagam PBB
1. Memelihara perdamaian dan keamanan internasional;
2. Memajukan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan penghargaan atas asas-asas persamaan hak dan penentuan nasib sendiri dari bangsa-bangsa, dan mengambil tindakan-tindakan lain yang tepat guna memperkokoh perdamaian dunia;
3. Mewujudkan kerja sama internasional dalam memcahkan
persoalan-persoalan internasional di lapangan ekonomi, sosial, dan kebudayaan;
Singkatnya, Tujuan PBB yaitu "
to maintain
international peace and security and to
• Asas PBB
1. Asas pertama, asas kedaulatan
suatu negara anggota tidak dapat dipaksa utk menyetujui sesuatu dan menjalankan hal-hal yg bertentangan dgn kedaulatan negara dan
kepentingan nasionalnya. 2. Asas kedua (Pasal 2 Ayat 2)
Iktikad anggota utk memenuhi kewajiban dari piagam PBB 3. Asas ketiga (Pasal 2 Ayat 3)
Cara penyelesaian sengketa-sengketa dgn damai 4. Asas keempat (Pasal 2 Ayat 4)
Pencegahan ancaman / penggunaan kekerasan 5. Asas kelima (Pasal 2 Ayat 5)
Jaminan secara postif memberi bantuan thdp setiap tindakan yg diambil PBB & secara negatif tdk memberi bantuan kpd negara yg sedang ditindak 6. Asas keenam (Pasal 2 Ayat 6)
Negara yg bukan anggota PBB selalu bertindak sesuai asas PBB 7. Asas ketujuh (Pasal 3 Ayat 7)
B. Keanggotaan PBB
Diatur dalam Bab II Pasal 3-6 Piagam PBB
•
Pasal 3
mengatur ttg kedudukan anggota asli (the founding
members of UN), yaitu yg ikut serta dalam Konferensi
San Fransisco & 26 negara yg lebih dulu
menandatangani Deklarasi Washington.
•
Pasal 4
mengatur ttg penerimaan anggota baru (the not
founding members)
"Keanggotaan PBB terbuka utk semua negara yg cinta
dami yg menerima kewajiban-kewajiban yg diatur
dalam piagam PBB dan yg berdasarkan pertimbangan
organisasi ini sanggup dan bersedia menjalankan
•
Pasal 5
Negara anggota yg sedang dikenakan tindakan
preventif ataupun kekerasan dapat diskors atau
dikenakan penangguhan dari penggunaan hak-hak
dan hak-hak iistimewanya dari keanggotaannya oleh
Majelis Umum atas anjuran Dewan Keamanan.
•
Pasal 6
Mengatur ttg negara-negara yg terus menerus
06/09/18
Bagaimana
RI
menja
di
anggo
ta PBB
kemba
•
Kembali pada bulan Desember 1966
•
Menempuh
simple procedure,
dengan
mengirim surat kawat yg menyatakan bahwa
Indonesia telah memutuskan untuk bekerja
C. Alat Kelengkapan PBB
•
Pasal 7 Piagam PBB menyebutkan alat kelengkapan
atau organ-organ utama PBB:
1.
General Assembly
(Majelis Umum PBB)
2.
Security Council
(Dewan Keamanan PBB)
3.
Economic and Social Council
(Dewan Ekonomi dan
Sosial)
4.
Secretary
(Sekretariat PBB)
5.
Trusteesship Council
(Dewan Perwakilan PBB)
6.
International Court of Justice
(Mahkamah
C.1 Majelis Umum (General Assembly)
Terdiri atau semua anggota PBB. Setiap anggota punya satu suara walaupun mengirimkan utusan sebanyak lima orang sbg delegasi, punya perwakilan tetap (permanent mission) yg
dikepalai permanent representative
C.2 Dewan Keamanan (Security Council)
Anggota tetap: AS, Cina, Inggris, Prancis, dan Rusia. Anggota nontetap: dipilih Majelis Umum
2 Jenis tindakan pemaksaan yg dapat diambil DK:
1) Tidak mengikutsertakan angkatan bersenjata, pemutusan hubungan ekonomi, pemutusan hubungan diplomatik
C.3. Dewan Ekonomi dan Sosial
Bekerja di bawah wewenang Majelis Umum. Setiap anggota PBB berhak ikut serta dlm ESOSOC, yg anggotanya dipilih MU dgn jabatan 3 tahun dan dapat dipilih kembali.
Fungsi ESOSOC:
a) Melakukan studi-studi
b) Menyampaikan rekomendasi atas hasil studi-studi c) Merancang konvensi
d) Mengundang konferensi
e) Membantu badan-badan lainnya C.4. Sekretariat Jendral PBB
Terdiri atas staf administrasi PBB. Yg tertinggi adlh Sekretaris Jenderal yg diangkat MU atas usul DK. Sifat sekretariat yg
C.5. Dewan Perwakilan (Tresteesship Council)
Tugas: membimbing, mendorong, membantu, memajuka
penduduk daerah perwalian dlm rangka mencapai kemerdekaan. Anggotanya:
1) Negara yg menguasai daerah perwalian 2) Anggota tetap DK PBB
3) Sejumlah anggota PBB yg ditunjuk oleh sidang umum PBB utk masa kerja 3 tahun
C.6. Mahkamah Internasional
Berkedudukan di Den Haag. Anggotanya 15 hakim internasional yg dipilih MU & DK dgn jabatan 9 thn
Tugas:
1) Memeriksa persengketaan antarnegara anggota
2) Memberikan pendapat pada MU ttg penyelesaian suatu sengketa 3) Menganjurkan DK utk bertindak thdp salah satu pihak yg tdk
Badan di bawah naungan PBB:
• FAO (Food and Agriculture Organization)
mengurusi bidang pangan dan pertanian
• IDA (International Development
Association)
perhimpunan pembangunan internasional
• ILO (International Labour Organization)
organisasi buruh sedunia
• IMF (International Monetary Fund)
• UNDP (United Nations Development
Programme)
progaram pembangunan industri PBB
• UNESCO (United Nations Educational
Scientifc and Cultural Organization) mengelola bidang pendidikan dan kebudayaan PBB
• UNICEF (United Nations International
Children's Emergency Fund) mengurus masalah dana
kesejahteraan anak-anak sedunia dari PBB
• UNRWA (United Nations Relief and
Work Agency)
badan bantuan dan kerja utk
D. Peranan PBB bagi Perdamaian Dunia
• Bab VI Piagam PBB mengatur cara penyelesaian pertikaian secara
damai
• Bab VII mengatur tindakan yg dapat dilakukan Dewan Keamanan
jika terjadi gangguan perdamaian utk mempertahankan / mengembalikan perdamaian internasional.
– Pasal 39: "Dewan Keamanan akan menentukan adanya ancaman
gangguan perdamaian"
Pasukan perdamaian bentukan PBB:
1. ICCS (International Commission for Control and Supervision) utk Vietnam Selatan
2. UNDOF (United Nations Desengagement Observer Force) sbg
pengawas pertikaian senjata
4. UNFICYP (United Nations Peace Keeping Force In Cyprus)
perdamaian di Cyprus
5. UNMOGIP (United Nations Military Observer Group Ixxim India and Pakistan) utk perdamaian India dan Pakistan
6. UNOC (United Nations Operation for Congo) utk Kongo 7. UNTSO (United Nations Truce Supervision Organization In
Palestina)
8. UNCRO (United Nation Confidence Restoration Operation) di Krosia
9. UNPROFOR (United Nation Protection Forces) di Bosnia Herzegovina
2. ASEAN (Association of South East Asian Nations)
A. Sejarah dan Perkembangan ASEAN
Didirikan : 8 Agustus 1976 di Bangkok
Tujuan : mengukuhkan kerja sama antarbangsa di Asia Tenggara.
5 negara yg menandatangani Deklarasi Bangkok: 1. Indonesia (Adam Malik)
1. Singapura 2. Thailand 3. Filipina 4. Indonesia 5. Malaysia
6. Brunei Darussalam (8 Januari 1984) 7. Vietnam (28 Juli 1995)
8. Laos
9. Myanmar
10. Kamboja (20 April 1999) 11. Timor Timur
Anggota ASEAN
Prinsip-prinsip utama ASEAN
1. Hormat terhadap kemerdekaan, kesamaan, integritas, dan identitas nasional semua negara anggota
2. Hak setiap negara untuk mengurus masalah nasionalnya bebas dari campur tangan luar, subversif atau koersion (paksaan)
3. Penyelesaian perbedaan atau perdebatan dengan aman dan damai
23 KTT resmi dan 4 KTT tidak resmi:
1. KTT ke-1 di Bali, 23-24 Feb 1976
2. KTT ke-2 di Kuala Lumpur, 4-5 Agustus 1977 3. KTT ke-3 di Manila, 14-15 Des 1987
4. KTT ke-4 di Singapura, 27-29 Jan 1992 5. KTT ke-5 di Bangkok, 14-15 Des 1995
6. KTT tidak resmi ke-1 di Jakarta, 30 Nov 1996
7. KTT tidak resmi ke-2 di Kuala Lumpur, 14-16 Des 1997 8. KTT ke-6 di Hanoi, 15-16 Des 1998
9. KTT tidak resmi ke-3 di Manila, 27-28 Nov 1999
10. KTT tidak resmi ke-4 di Singapura, 22-25 Nov 2000 11. KTT ke-7 di Bandar Seri Begawan, 5-6 Nov 2001 12. KTT ke-8 di Phnom Penh, 4-5 Nov 2002
14. KTT ke-10 di Vientiane 29-30 Nov 2004
15. KTT luar biasa ke-1 di Indonesia, 6 Jan 2005
16. KTT ke-11 di Kuala Lumpur, 12-14 Desember 2005 17. KTT ke-12 di Filipina, 11-14 Januari 2006
18. KTT ke-13 di Singapura, 18‒22 November 2007 19. KTT ke-14 di Thailand, 27 Februari-1 Maret 2009 20. KTT ke-15 di Thailand, 23 Oktober 2009
21. KTT ke-16 di Vietnam, 8-9 April 2010
22. KTT ke-17 di Vietnam, 28-30 Oktober 2010 23. KTT ke-18 di Jakarta,4-8 Mei 2011
24. KTT ke-19 di Bali,17-19 November 2011 25. KTT ke-20 di Phnom Penh, 3-4 April 2012
b. Peranan ASEAN bagi Hubungan Internasional
• Berdasarkan KTT ke-4 1992, dibentuk AFTA (ASEAN Free Trade
Area) yg bertujuan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif ASEAN sebagai unit produksi tunggal.
• Berdasarkan KTT ke-9 di Bali 2003, dibentuk ASEAN
Community yg kerja sama meliputi 3 bidang, yaitu:
1. Politik-keamanan (ASEAN Security Community-ASC) 2. Ekonomi (ASEAN Economic Community-AEC)
Hubungan ASEAN dengan mitra dialog
1. Telah mengeluarkan deklarasi bersama untuk memerangi
kejahatan transnasional dgn AUS, Cina, Uni Eropa, India, Jepang, Rusia, AS.
2. Telah menandatangani beberapa perjanjian perdagangan bebas dgn mitra wicara-nya dalam bentuk perjanjian kemitraan ekonomi yg komprehensif dgn Cina, Jepang, dan India.
3. Telah menjalin kerja sama kemitraan ekonomi komprehensif
dengan RoK dan Closer Economic Relations (AUS & Selandia Baru). 4. Memperluas hubungan dengan negara mitra dialog, Cina 2010,
India 2011, Jepang 2012, AUS & Selandia Baru 2015
5. Mengembangkan kerja sama dalam kerangka ASEAN+3 (Cina, Jepang, Korea)
6. Kerja sama ekternal dalam bidang kejahtan lintasnegara dilakukan melalui mekanisme AMMTC (Asean Ministral Meeting on
Transnational Crime) +3 negara mitra
3. KAA dan GNB
A. KAA
Diawali dengan adanya KAA oleh negara-negara Asia dan Afrika di Bandung 1995. Dihasilkan 10 poin yg disebut Dasasila Bandung:
1) Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yg termuat dalam piagam PBB
2) Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
3) Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar ataupun kecil
4) Tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam soal-soal dalam negeri negara lain
6) Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan kolektif utk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara-negara besar, dan tidak melakukan campur tangan terhadap negara lain
7) Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara
8) Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan cara damai
9) Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama 10) Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban
B. Gerakan Non-Blok (GNB)
Dibentuk pada 1961 oleh:
1. Joseph Broz Tito, Presiden Yugoslavia 2. Sukarno, Presiden Indonesia
3. Gamal Abdul Nasser, Presiden Mesir
4. Pandit Jawaharlal Heru, Perdana Menteri India
GNB berupaya membawa negera-negara anggota yg tidak ingin beraliansi dengan negara-negara adi daya peserta Perang
Dingin yaitu AS dan Uni Soviet
C. Peranan KAA dan GNB bagi Hubungan Internasional
1. Menumbuhkan hubungan damain dan kerja sama yg saling bermanfaat bagi negara-negara anggota
E. Kerja Sama dan Perjanjian Internasional
•
Keikutsertaan Indonesia dalam organisasi
internasional ataupun forum internasional
1) Sebagai anggota PBB
2) Pemerkasa KAA dan GNB
3) Memprakarsai berdirinya ASEAN dan jadi
anggotanya
4) Menjadi anggota OPEC
5) Menjadi anggota OKI (Organisasi Koneferensi
Islam)
Sesi 1 Tanya Jawab
1. Contoh misi khusus apa saja? Kepala misi khusus
tidak bisa menandatangani, lalu siapa yang
menandatangani? -Kamila
2. Contoh diplomatik yg tidak terlalu erat dimana?
-Salsha
Sesi 2 Tanya Jawab
1. Apakah visas masuk ke dalam perjanjian
internasional? Tahun di visa ada berapa?
Menentukannya gimana?-Reyhan
2. Perbedaan palilng jelas diplomatik permanen
sama konsuler? –Fary
06/09/18
Sesi Tanya Jawab
1. Dimas : Apa bedanya KTT luar biasa?
2. Halberto : Bedanya asosiasi sama organisasi?
3. Alamson : Perbedaan KTT resmi dan tidak
resmi?
06/09/18