• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identitas Nasional dan Paradoks Paradigm

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Identitas Nasional dan Paradoks Paradigm"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Identitas nasional adalah sebuah deskripsi nyata akan adanya kedaulatan sebuah bangsa. Sebab dengan sebuah jati diri, bangsa dapat diakui oleh bangsa lainnya. Yang menjadi akar permasalahan disini adalah ketika warga sebuah negara tidak memiliki rasa kebanggaan terhadap negaranya sendiri. Maka yang perlu kita lakukan adalah menganalisa latar belakang timbulnya perasaan antipati tersebut. Apakah bangsa ini sedang mengalami krisis identitas nasional?

Identitas nasional secara etimologis berasal dari kata identitas dan nasional . Kata identitas sendiri berasal dari kosa kata berbahasa inggris identity yang memiliki pengertian harfiah, ciri, tanda /jati diri yang melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakan dengan kata yang lain.

Istilah identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yangs ecara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain. Berikut adalah beberapa unsur yang membentuk identitas nasional:

1. Suku Bangsa 2. Agama

3. Kebudayaan 4. bahasa

Keempat unsur tersebut terdapat dalam diri masyarakat Indonesia. Suku bangsa, agama, kebudayaan dan bahasa telah mengurat tanah didalam jiwa masyarakat Indonesia. Membentuk suatu pola di kehidupan bermasyarakat.

Jika berbicara tentang adat istiadat sebagai pembentuk pola perilaku masyarakat Indonesia dan sebagai penentu identitas nasional, adat istiadat yang dimaksud disini bukan hanya sekedar berupa tarian-tarian, nyanyian ataupun upacara dan ritual adat yang biasa kita saksikan. Tetapi makna adat istiadat lebih bernilai secara implisit.

Bagaimana sebuah pola pikir, pola sikap dan pola tindakan baik individu maupun masyarakat sosial dalam mengimplementasikan identitas nasional Bangsa Indonesia adalah hal yang menjadi tolok ukur keberhasilan sebuah bangsa dalam memperkenalkan identitas nasionalnya.

(2)

Disini kita dapat menganalisis bahwa masyarakat Indonesia masih mengalami krisis tata kelakuan bahwa masyarakat Indonesia masih mengalami krisis tata kelakuan yang mencerminkan rasa cinta pada negerinya. rasa cinta ini yang kita kenal dengan istilah Nasionalisme. Nasionalisme adalah sebuah wujud dari sebuah pola perilaku masyarakat Indonesia secara positif. Dengan adanya jiwa nasionalisme , maka kita dapat melihat hasilnya melalui karya-karya luar biasa yang dihasilkan oleh anak negeri baik didalam maupun diluar negeri. Ada banyak juga kasus-kasus yang memiliki nilai positif dari nasionalisme yang dimiliki masyarakat Indonesia.

Pola perilaku dan tata kelakuan adalah hal-hal yang slalu kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Sama dengan bagaimana awalnya sebuah kebudayaan dapat tercipta dari hal-hal yang sellalu dilakukan oleh masyarakat secara sistematik baik disengaja maupun tidak disengaja sehingga membentuk sistem yang lebih kompleks. Begitu pula denga pola perilaku dan tata kelakuan yang membentuk suatu kebiasaan. Jika menemukan sebuah masyarakat yang tumbuh dengan minimnya wawasan dan informasi tentang pentingnya wawasan kebangsaan sebagai warga negara, maka masyarakat tersebut akan tumbuh dengan memiliki rasa apatis terhadap negaranya.

Begitu pula sebaliknya jika sejak dini ditanamkan rasa cinta pada bangsa, sebuah masyarakat akan memiliki rasa tenggang rasa, kekuatan persatuan dan jiwa yang pantang menyerah seperti yang terdapat dalam filosofi negara. Masyarakat seprti ini tidfak terbentuk dengan sendirinya tanpa adanya campur tangan dari individu-individu yang menanamkan pola pikir menerapakan sila-sila kehidupan sesuai Pancasila di masyarakat. Di bagian masyarakat manakah kita tinggal sekarang?

Lalu, apa lagi yang menjadi bagian dari identitas sebuah bangsa selain pola perilaku masyarakatnya? Yaitu ciri-ciri dari bangsa tersebut secara simbolis. Berikut adalah beberapa lambang negara yang merupakan bagian identitas nasional.

1. Bahasa Indonesia/ bahasa Persatuan yaitu bahasa Indonesia 2. Bendera Negara yaitu Sang Merah Putih

(3)

5. Semboyan Negara yaitu Bhinekka Tungga Ika 6. Dasar Falsafah Negara yaitu Pancasila

7. Konstutusi (Hukum Dasar) Negara yaitu UUD !($%

8. Bentuk Negara Kesatuan republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat 9. Konsepsi Wawasan Nusantara

10. Kebudayaan Daerah yang telah diterima sebagai kebuadayaan Nasional Poin-poin diatas lebih dikenal dengan wawasan kebangsaan. Seorang warga negara dituntut untuk mengetahui segala hal yang menjadi jati diri bangsanya. Bahkan hanya mengaku memiliki rasa Nasionalisme. Bukan hanya dengan bertindak narkis dalam menyampaikan aspirasi. Tidak juga Tidak juga dengan mencalonkan diri menjadi seorang wakil rakyat ataupun mengaku telah banyak berbuat kepada bangsa ini lantas menjadikan diri kita seseorang yang layak disebut nasionalis. Tetapi mengenali bangsanya sendiri, sebagai tanggung jawab moral terhadap Bangsa Indonesia.

Bangga menyanyikan Lagu Indonesia Raya ketika melaksanakan upacara , mengenali lagu-lagu daerah. Terutama lagu daerah khusus tempat dimana kita tinggal, mengagumi kebudayaan lokal sebagai wujud dari beragam warisan yang tak ternilai dan tak memiliki persamaan dengan yang lainnya. Jadi, apakah ada implementasi secara riil di kehidupan sehari-hari kita? Sudahkah kita layak disebut sebagai seorang Nasionalis? Pantaskah kita mengakui mencintai negara ini tapi belum mengenal seluk-beluk kebudayaan yang membentuk suatu keberagaman budaya yang menjadi identitas nasional bangsa ini? Sudahkah kita membudayakan sikap menghargai toleransi beragama, tolong-menolong, ramah tamah dan pantang menyerah yang dimiliki oleh Dasar Negara kita, Pancasila? Kini kita dapat menyimpulkannya.

(4)

Bangsa Indonesia terlahir dari jerih payah para pejuang-pejuang kemerdekaan yang rela meregan g nyawa, menumpah darahkan tanah air dengan jiwa raga. Bangsa ini berdiri dari tangan-tangan kokoh yang pantang menyerah membebaskan kita dari kebodohan dan kesalahan-kesalahan di masa lalu. Membuka harapan atas masa depan yang bahkan tak pernah mereka tahu akan jadi seperti apa. Lalu pantaskan kita membayar semua pengorbanan itu dengan tindakan-tindakan yang tanpa melalui proses pemikiran dewasa untuk menunjukkan bahwa kita marah dengan bangsa ini? Bahwa kita kecewa dengan sikap orang-orang yang tak memiliki moral dan empati terhadap penderitaan masyarakat Indonesia yang lainnya dalam kesusahan dan penderitaan. Disinilah tugas kita mereleksikan diri sejenak untuk kembali kepada tujuan dasar bangsa ini.

Indonesia adalah sebuah bangsa besar yang kokoh dan kuat. Tujuan dasar Bangsa Indonesia tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 berbunyi sebagai berikut: Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Referensi

Dokumen terkait

Shockley (1981), menyatakan bahwa seorang partner yang memperoleh penugasan audit lebih dari lima tahun pada klien tertentu dianggap terlalu lama, sehingga dimungkinkan memiliki

Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada material kelongsong Zirkaloy-4 maka metode uji kekerasan mikro yang valid adalah indentasi pada area Z dengan

Keamanan pangan merupakan kondisi yang sangat kompleks, dinamis, tidak dapat berdiri sendiri, dan merupakan tanggung jawab bersama baik dari pihak pemerintah, produsen,

• Hasil dekomposisi tensor momen menunjukkan bahwa gempa Gunung Soputan didominasi oleh gempa dengan persentase yang besar pada komponen ISO dan CLVD. • Mekanisme

Berdasarkan penelitian deteksi molekuler cemaran daging babi pada produk sosis sapi di Kota Yogyakarta dengan metode PCR, diperoleh kesimpulan bahwa.. Terdapat cemaran daging babi

kontrak pelaksanaan pekerjaan jika kinerja PIHAK KEDUA dalam melaksanakan Program tidak memenuhi target, proses dan prosedur yang diperlukan seperti yang tertuang dalam

Hasil penelitian ini adalah terwujudnya perangkat lunak server pengisian ulang pulsa otomatis berbasiskan web yang dapat diaplikasikan sebagai server yang melayani pembelian

Sehingga fokus masalah ini dijabarkan dalam empat pertanyaan pokok, yaitu: (1) Bagaimana prosedur pengobatan dan perawatan terhadap pasien rawat jalan pada Rumah