KAJIAN ASPEK KEBERLANJUTAN PADA PENGELOLAAN
PERIKANAN BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG
DI WADUK CIRATA (JAWA BARAT)
Ani Widiyat i* ) dan D iet r iech G. Bengen* * ) * ) Balai Penelit ian dan Pengem bangan Budidaya Air Tawar
Jl. Sem pur No. 1, Bogor 16154 E- m ail: [email protected]
* * ) Fak ult as Perik anan dan Ilm u Kelaut an Inst it ut Pert anian Bogor
Jl. Raya Darm aga, Kam pus IPB Darm aga, Bogor 16680
(Naskah diterima: 28 Desember 2011; Disetujui publikasi: 16 Maret 2012)
ABST RAK
Kondisi Waduk Cirat a (Jawa Barat ) t elah m engalam i pencem aran berat , diduga akibat pengelolaan yang belum t epat , oleh sebab it u, diperlukan suat u pengelolaan waduk yang sesuai, dengan pengelolaan perikanan budidaya yang t epat agar berkelanjut an. Penelit ian ini bert ujuan unt uk m enget ahui aspek yang berpengaruh unt uk keberlanjut an pengelolaan perikanan budidaya keram ba jaring apung di Waduk Cirat a (Jawa Barat ). Met ode penelit ian dengan sur vai cepat (wawancar a dengan pak ar dan peninj auan lapang), analisis dat a dengan software Rapfish. Hasil penelit ian m em perlihat kan aspek ek ol og i m er up ak an asp ek yang p al i ng l em ah (sk or 2 2 ,2 9 %) unt uk k eb er l anj ut an p engelolaan Wad uk Cir at a. Asp ek sosial b ud aya m er up ak an asp ek t er b esar (sk or 57,37%); yang m erupakan m odal ut am a dalam m elakukan int ervensi pada keem pat asp ek l ai n n ya, yai t u asp ek k el em b ag aan - k eb i j ak an (sk o r 4 0 ,1 6 %), t ek n o l o g i / infrast rukt ur (skor 49,79%), aspek ekonom i dan ekologi (skor 51,32%).
KATA KUNCI: p engelolaan, k eb er lanj ut an, w ad uk , k er am b a j ar ing ap ung
ABST RACT : T he st udy of sust ainabilit y aspect s of cage cult ur e f isher ies m anagem ent in Cir at a Reser voir (West Java). By: Ani Widiyat i and D iet r iech G. Bengen
Cirata Reservoir conditions (West Java) have experienced severe pollution, allegedly caused by management that have not exact, therefore, required an appropriate reservoir management, including the proper management of aquaculture can be sustainable. This study aims to determine the aspects that affect the sustainability of the management of aquaculture in cageculture Cirata Reservoir (West Java). Research methods to rapidly survey (interviews with experts, reviewing the field), data analysis software Rapfish. The results show the ecological aspect is the weakest aspect in the management of sustainability Cirata Reservoir (22.29%). Socio-cultural aspect is the largest point (57.37%), which is the main capital of the intervention on the four aspects, namely, institutional-política of aspects (40.16%), technology/infrastructure (49.79%), and the economic aspects (51.32%).
PENDAHULUAN
Budidaya ikan dalam keramba jaring apung di Waduk Cirata telah memberikan keuntungan yang cukup besar, terbukti dari jumlah keramba jaring apung (KJA) di Waduk Cirat a dari wakt u ke waktu makin meningkat. Kegiatan budidaya i k an d i Wad u k Ci r at a t er m asu k k e d al am kegiat an budidaya int ensif karena pakan ikan yang diberik an 100% adalah pak an buat an. Frekuensi pem berian pakan rata- rata tiga kali sehari bahkan lebih dengan pakan kom ersial yang m engandung prot ein t inggi (lebih dari 2 0 %). Mel i m p ah n ya l i m b ah o r g an i k yan g berasal dari sisa pakan diduga mengakibatkan Wad u k Ci r at a m en g h ad ap i m asal ah yan g cuk up serius, ant ara lain proses sedim ent asi yang t inggi dan penurunan kualit as perairan. Pert am bahan j um lah KJA budidaya ik an di Waduk Cirata yang dimulai tahun 1987 sampai t ahun 2002 sem akin m eningkat . Peningkat an jumlah KJA sampai tahun 1997 dapat mening-kat kan produksi t ot al ikan, t et api m ulai t ahun 1998 peningk at an jum lah KJA t idak sejalan d en g an p en i n g k at an p r od u k si n ya. Hal i n i diduga karena kualitas air di Waduk Cirata yang m ulai m enurun set elah t ahun 1997 sam pai t ahun 2002, sert a ak ibat sering t erj adinya k em at ian m assal ik an budidaya ak ibat pen-cem aran dan t erserang virus herpes (Prihadi
et al., 2005).
Lim bah dari akt ivit as KJA di Waduk Cirat a yang menumpuk di dasar perairan waduk telah m enim bulk an dam pak negat if baik t erhadap l i n g k u n g an p er ai r an m au p u n t er h ad ap kelangsungan umur waduk dan kegiatan usaha p er i k an an . Seb ag ai con t oh , ad an ya h u j an t erus- m enerus at au gerim is apalagi diik ut i d en g an an g i n yan g cu k u p k en can g , ak an berak ibat pem balik an m assa air dari dasar perairan ke perairan bagian atas, sehingga zat beracun yang sudah lam a t erak um ulasi di dasar perairan t erangkat ke at as. Perist iwa ini d i seb u t d en g an k ej ad i an up welling yan g m engak ibat k an k em at ian m assal pada ik an dalam KJA (Prihadi et al., 2005). Perm asalahan yang dihadapi pada budidaya ikan dalam KJA di Waduk Cirata jika tidak ditangani secepatnya dapat berdam pak pada k et idak berlanj ut an kegiat an t ersebut , oleh sebab it u, perlu dikaji aspek keberlanjut an pada kegiat an budidaya ikan di Waduk Cirata. keberlanjut an m em iliki beberapa t ujuan yait u dalam upaya unt uk (1 ) m encapai ef isiensi p en g g u n aan su m b er d aya, (2 ) m en d or on g p en cap ai an t u j u an b er k el an j u t an , d an (3 ) mengembangkan landasan ilmiah mempunyai dasar ilmiah dalam menilai keberlanjutan suatu aktivitas pembangunan. Efisiensi penggunaan sum berdaya dim ak sudk an unt uk m enjam in k et er sed i aan su m b er d aya d al am j an g k a panjang dan lint as generasi sert a m enek an t erjadinya konf lik (Hassanshahi et al., 2008), m engopt im alk an jasa lingk ungan dan pen-capaian t ujuan k eberlanjut an pem bangunan (Ram m el et al.,2007). Penelitian ini bertujuan unt uk m em buat k ajian aspek k eberlanjut an pada pengelolaan perik anan budidaya KJA di Waduk Cirata (Jawa Barat).
BAHAN DAN METODE
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan dat a sek under. Dat a prim er diperoleh d en g an m et o d e s u r v ai c ep at d en g an wawan car a d an p en g i si an k u i si o n er o l eh pak ar. Dat a sek under adalah dat a k egiat an keram ba jaring apung, beban pencem ar, daya duk ung perairan, dan sum berdaya m anusia. Pengolahan dat a m enggunak an alat analisis
Rap-fish yang m er upak an t ek nik penilaian
k inerja berbagai aspek yang m em pengaruhi k eb er l an j u t an su at u ak t i vi t as (Pi t h er & Preischot , 2001). Pint er et al. (2005) m enya-t ak an asp ek k eb er l an j u enya-t an yan g d i n i l ai meliputi: ekologi, sosial budaya, ekonomi, dan k el em b ag aan. Set i ap asp ek k eb er l anj ut an t erdiri at as beberapa at ribut yang m erupakan v ar i ab el - v ar i ab el y an g m em p en g ar u h i ket ersediaan sum berdaya. At ribut dit ent ukan berdasark an hasil observasi k ondisi Waduk Cirat a saat ini, st udi lit erat ur, dan wawancara dengan para pakar.
menunjukkan perkiraan tingkat kesalahan skor set iap at ribut sehingga pengaruh k esalahan acak t erhadap suat u proses dapat dievaluasi dan keakuratan koordinat dapat diprediksi. Sta-t us k eberlanjuSta-t an yang diSta-t unjuk k an dengan p er p ad u an set i ap asp ek d en g an n i l ai 0 % sam pai 100% dit am pilk an dengan diagram layang. Apabila nilai indeks > 50% menunjukkan sistem ‘berkelanjutan’ dan sebaliknya jika nilai indek s 7 50%.
HASIL DAN BAHASAN
Adanya penilaian k eberlanjut an m em u-d ah k an p r oses eval u asi . Lan u-d asan i l m i ah penilaian keberlanjut an perlu dikem bangkan k arena m em erluk an pem aham an ilm u lint as penelit ian dan sebaiknya dilaksanakan secara terus- m enerus, sehingga diperoleh inform asi ilm iah t erk ait perk em bangan pem anf aat an sum berdaya dan pola penggunaannya.
Aspek Ekologi
Penilaian aspek ekologi pada pengelolaan wad u k b er k el an j u t an b er b asi s p er i k an an budidaya KJA m erupak an penilaian t erhadap at ribut f rekuensi kejadian up welling, t ingkat kem at ian ikan, t ingkat produksi ikan, t ingkat pencem aran di daerah aliran sungai (DAS) di waduk, dan daya dukung perairan. Gam bar 1 m em perlihat k an at ribut aspek ek ologi yang sensit if t erhadap k inerja pengelolaan waduk berkelanjutan yaitu frekuensi kejadian up well-ing, t ingk at k em at ian ik an, t ingk at produk si ik an, t ingk at p encem ar an d i DAS, t ingk at p en cem ar an d i w ad u k d an d aya d u k u n g perairan, dengan nilai st andar error at au nilai akar kuadrat nilai tengah (AKNT) masing- masing sebesar 11,16%; 3,17%; 5,12%; 5,71%; 5,82%; dan 1,37%.
Terjadinya f rek uensi up welling t ernyat a m erupak an at ribut yang m em punyai AKNT yang terbesar yaitu 11,16% yang berarti atribut ini sangat m enent uk an dalam k eberlanjut an pengelolaan waduk t ersebut . Hal ini diduga frekuensi up welling m engakibat kan kerugian m at erial yang besar. Sejak t ahun 1991, 1993, dan 1997 jumlah ikan yang mati di Waduk Cirata bert urut - t urut 34,5 t on; 29,2 t on; dan 209,3
ton (Krismono, 1999). Dalam sehari, jumlah ikan yang mati pasca terjadinya up welling mencapai 60 t on, at au kalau dirupiahkan set ara Rp 500 juta. Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah k er ugian yang d it im b ulk an oleh k em at ian massal ikan di Waduk Cirata dari tahun ke tahun kecenderungannya sem akin m eningkat . Dat a t er s eb u t m en u n j u k k an b ah w a k o n d i s i lingk ungan Waduk Cirat a t erus m em buruk (BPWC, 2003).
Menurut Garno (2002), up welling (pem -balik an lapisan air) hanya t erjadi pada wak t u suhu perm uk aan air dan lapisan di dalam nya secara signif ik an berbeda. Pada wak t u suhu perm uk aan air t urun, t erj adi pada puncak m usim hujan at au k et ik a suhu sangat dingin pada awal at au ak hir m usim k em arau, m ak a lap isan air d ar i d asar wad uk naik d engan m em bawa zat beracun sepert i NH3, H2S, dan CO2. Gas dan zat beracun itu terakumulasi dari proses pembusukan anaerob di lapisan bawah, t erut am a akibat sisa pakan dan kot oran ikan. Fenom ena t ersebut biasanya t erjadi puncak musim hujan, yaitu pada bulan Januari- Februari atau pada akhir musim kemarau.
Unt uk m engurangi dam pak up welling di ant aranya dengan m engurangi padat t ebar ik an, m em elihara ik an yang t ahan t erhadap k ualit as air buruk (ik an catfish), sert a peng-gunaan pakan ikan yang berkualitas dan ramah lingk ungan. Pak an ram ah lingk ungan (t elah berhasil diram u oleh ahli nut risi Ik an di Uni-versit as Ilm u dan Teknologi Kelaut an Tokyo). Pakan ini dibuat dengan m enam bahkan asam sit rat at au am ino acid- chelat ed (asam am ino yang t erik at dengan m ineral sepert i Zn, Mn, dan Cu) sehingga jum lah unsur f osf or yang d i l ep as k e ai r m en j ad i m en u r u n . Den g an m enggunak an pak an ik an ini, jum lah unsur f osf or yang t ert ahan (t erak um ulasi) di dalam badan ikan meningkat sekitar 30% untuk pakan yang ditambahkan asam sitrat atau 16,5% untuk pak an yang disuplem ent asi dengan amino
acid-chelated. Penggunaan p ak an ini j uga
berhasil menurunkan tingkat ekskresi nitrogen oleh ikan m eskipun t idak begit u t inggi.
Aspek Ekonomi
Penilaian aspek ek onom i pada penge-lolaan waduk berbasis perikanan budidaya KJA berkelanjut an m erupakan penilaian t erhadap at ribut peningk at an pendapat an asli daerah (PAD) dari usaha KJA, peningkatan pendapatan m asyar ak at , k em ud ahan p asar , har ga j ual peningkatan PAD dari usaha KJA, peningkatan pendapat an m asyarak at , k em udahan pasar, harga jual produk , biaya produk si budidaya, biaya investasi KJA, dengan nilai standar error
at au nilai ak ar k uadrat nilai t engah (AKNT) m asing- m asing sebesar 3,12%; 4,09%; 0,58%; 2 , 9 4 %; 0 , 1 2 %; d an 1 , 3 5 %. Pen i n g k at an pendapat an m asyarak at m erupak an at ribut yang m em punyai AKNT yang t erbesar yait u 4 , 0 9 % y an g b er ar t i at r i b u t i n i s an g at m en en t u k an k eb er l an j u t an p en g el o l aan waduk t ersebut .
Dari hasil wawancara dengan m asyarakat di sekitar wilayah Waduk Cirata, sebagian besar m ereka m encari nafkah sebagai pem budidaya
ik an baik di darat m aupun di waduk , pem -budidaya ik an, pedagang sapr odi, pem ilik warung di sek it ar waduk , pengusaha t rans-portasi di waduk. Masyarakat di wilayah waduk b er h ar ap k eb er ad aan Wad u k Ci r at a ak an m eningk at k an t ar af hidup m er ek a dengan peningk at an pendapat an dari f ungsi waduk sepert i peningk at an hasil pert anian k arena ad an ya i r i g asi yan g l an car , p en i n g k at an produk si ik an k arena adanya lahan budidaya (per air an waduk ), peluang pek er j aan bar u l ai n n ya sep er t i d ar i p er d ag an g an sap r od i pertanian dan budidaya ikan yang m eningkat, r u m ah m ak an b ai k d i p i n g g i r m au p u n d i tengah waduk, transportasi untuk mengangkut pak an dan ik an di darat m aupun di perairan waduk.
Aspek Hukum Kelembagaan
Penilaian aspek hukum dan kelem bagaan pada pengelolaan waduk berbasis perik anan b u d i d aya KJA b er k el an j u t an m er u p ak an p en i l ai an t er h ad ap at r i b u t k eb i j ak an pem erint ah t erhadap pem buangan lim bah, penegak k an huk um , k oordinasi dan im ple-m en t asi p en g el o l aan KJA, d an k eb i j ak an pem erint ah t ent ang keberadaan KJA. Gam bar 3 m enunj uk k an at r ib ut asp ek huk um d an Gambar 1. At ribut aspek ek ologi pada pengelolaan waduk berbasis perik anan budidaya
berkelanjutan di Waduk Cirata (%)
Figure 1. Ecological aspect attribute of management of reservoirs based on sustainable
aqua-culture in Cirata Reservoir’s (%)
Akar nilai t engah kuadrat (skala 0 sam pai 100)
The middle value of the square root (the scale of 0 until 100)
0 1 2
11.16 Frekuensi up welling
Up welling frequency
Tingkat kem at ian ikan
Fish mortal rate
Tingkat produksi ikan
Fish productivity rate
Tingkat pencem aran di DAS
The level of pollution in the river flow areas
Daya dukung perairan
Carrying capacity of waters
Tingkat pencem aran di waduk
The level of pollution in reservoir
Gambar 2. At ribut aspek ek onom i pada pengelolaan waduk berbasis perik anan budidaya berkelanjutan di Waduk Cirata (%)
Figure 2. Economical aspect attributes on the management of reservoir based on sustainable
aquaculture in Cirata Reservoir’s (%)
Akar nilai t engah kuadrat (skala 0 sam pai 100)
The middle value of the square root (the scale of 0 until 100)
0
3.12 Peningkat an PAD dari usaha KJA
The increase of regional budget from cage culture
Peningkatan pendapatan masyarakat
Income enhancement of the community
Kem udahan pasar
The ease of market
Harga jual produk
The selling price of the product
Biaya invest asi KJA
The cost of cage culture infestation
Biaya produk si budidaya
Gambar 3. Atribut aspek hukum dan kelem bagaan pada pengelolaan waduk berbasis perikanan budidaya berkelanjutan di Waduk Cirata (%)
Figure 3. Legal and institutional aspect attributes of reservoir management based on
sustain-able aquaculture in Cirata Reservoir’s (%)
A
Akar nilai t engah kuadrat (skala 0 sam pai 100)
The middle value of the square root (the scale of 0 until 100)
0
6.63 Kebijakan pemerintah tentang pembuangan limbah
The government’s policies on waste disposal
Penegakkan hukum
The law enforcement
Koordinasi dan implementasi pengelolaan KJA
The coordination and implementation of cage culture management
Kebijakan pemerintah tentang keberadaan KJA
The government’s policies on the existence of cage culture
Koordinasi dan implementasi pengelolaan waduk
The coordination and implementation of reservoir management
11.34
9.49
5.55
7.91
k elem bagaan yang sensit if t erhadap k inerja p en g el o l aan w ad u k b er k el an j u t an yai t u kebijakan pem erint ah t erhadap pem buangan lim bah, penegak k an huk um , k oordinasi dan im plem entasi pengelolaan KJA, dan kebijakan pem erint ah t ent ang keberadaan KJA, dengan AKNT masing- masing sebesar 6,63%; 11,34%; 9,49%; 7,91%; dan 5,55%. Penegak an huk um m erupak an at ribut yang m em punyai AKNT yang terbesar yaitu 11,34% yang berarti atribut ini sangat m enent ukan keberlanjut an penge-lolaan waduk t ersebut .
Dalam suat u penegak k an huk um , sesuai k erangk a Friedm ann, huk um harus diart ik an seb agai suat u isi huk um (content of law), t at a lak sana huk um (structure of law), dan b u d aya h u k u m (culture of law) seh i n g g a penegakkan hukum tidak saja dilakukan melalui perundang- undangan, namun juga bagaimana m em berdayak an aparat dan f asilit as huk um j u g a, yan g t ak k al ah p en t i n g n ya ad al ah b ag ai m an a m en ci p t ak an b u d aya h u k u m m asyarakat yang kondusif unt uk penegakkan huk um (Mut i ar i , 2 0 0 5 ). Masyar ak at har us sen an t i asa m en d ap at k an p en yad ar an d an pem belajaran yang k ont inu. Mak a, program penyadaran, k am panye, pendidik an, harus t erus- m enerus digalak k an dengan m et ode
yang partisipatif. Akhirnya, penegakkan hukum h ar u s m em p er h at i k an k esel ar asan an t ar a keadilan dan kepastian hukum. Tujuan hukum antara lain adalah untuk menjamin terciptanya keadilan (justice), kepast ian hukum (certainty
of law), dan k esebandingan huk um (equality
before the law) (Mutiari, 2005).
Dalam hal ini penegak k an huk um yang h ar u s d i l ak u k an m i sal n ya, p en eg ak k an undang- undang k eberadaan jum lah KJA di Waduk Cirat a, k eberadaan/ penem pat an KJA pada zonasi yang t epat , pem buangan lim bah industri, pertanian, dan peternakan ke perairan sungai khususnya ke DAS Cit arum .
Aspek Infrastruktur dan Teknologi
Penilaian asp ek inf r ast r uk t ur d an t ek -n ol og i p ad a p e-n g el ol aa-n wad u k b er b asi s perik anan budidaya KJA berk elanjut an m e-r u p ak an p en i l ai an t ee-r h ad ap at e-r i b u t k el as k esesu ai an l ah an , j en i s i k an y an g d i -budidayakan, jumlah pakan, jenis pakan, padat t ebar ik an, k et ersediaan alat penduk ung di KJA, k et ersediaan k apal unt uk t ransport asi, dermaga untuk pengangkutan ikan, SPBU, dan ak sesbilit as yang m udah k e lok asi budidaya. Gam bar 4 m enunjuk k an at ribut aspek inf
ra-Gambar 4. Atribut aspek infrastruktur dan teknologi pada pengelolaan waduk berbasis perikanan budidaya berkelanjutan di Waduk Cirata (%)
Figure 4. Infrastructural and technological aspect attributes of management reservoir based
on sustainable aquaculture in Cirata Reservoir’s (%)
A
Akar nilai t engah kuadrat (skala 0 sam pai 100)
The middle value of the square root (the scale of 0 until 100)
0 5
4.53
Jenis ikan yang dibudidayakan (Types of cultivated fish)
Jenis pakan (Types of food)
Ketersediaan alat (The availability of tools)
Dermaga untuk budidaya (Dock for aquaculture)
Aksesibilitas yang mudah (The ease of accessibility)
0.84 Kelas kesesuaian lahan (Land suitability class)
SPBU (Petrol station)
Padat tebar ikan(Solid stocking of fish) Jum lah pak an (The amount of feed)
st rukt ur dan t eknologi yang sensit if t erhadap kinerja pengelolaan waduk berkelanjutan yaitu k el as k esesu ai an l ah an , j en i s i k an yan g dibudidayak an, jum lah pak an, jenis pak an, padat tebar ikan, ketersediaan alat pendukung di KJA, ketersediaan kapal untuk transportasi, dermaga untuk pengangkutan ikan, SPBU, dan ak sesbilit as yang m udah k e lok asi budidaya, dengan AKNT m asing- m asing sebesar 4,53%; 0,84%; 2,28%; 1,54%; 2,71%; 0,50%; 0,25%; 2,31%; 0,74%; dan 3,88%. Kelas k esesuaian lahan m erupak an at ribut yang m em punyai AKNT yang t erbesar yait u 4,53% yang berart i at ribut ini sangat m enent ukan keberlanjut an p en g el o l aan wad u k t er seb u t . Kesesu ai an l ah an yan g t i n g g i d i p er l u k an u n t u k k e-berlanj ut an suat u k egiat an usaha. Kondisi perairan Waduk Cirat a saat ini sudah t idak sesuai lagi unt uk kegiat an budidaya ikan KJA, mengingat kondisi lingkungan perairan sudah pengelola waduk, tingkat SDM masyarakat, dan pengelola KJA. Hasil penelitian memperlihatkan AKNT m asing- m asing sebesar 4,65%; 1,11%; 3,42%; dan 1,54%. Duk ungan LSM set em pat m erupak an at ribut yang m em punyai AKNT yang t erbesar yait u 4,65% yang berart i at ribut i n i s an g at m en en t u k an k eb er l an j u t an pengelolaan waduk t ersebut . Duk ungan LSM m er u p ak an s u at u p o t en s i y an g p er l u d i m an f aat k an d an d i k em b an g k an d en g an melakukan kegiatan positif seperti membentuk k elom p ok t ani d alam r ang k a p eng elolaan wad u k . Kel o m p o k t er seb u t d ap at b er u p a kelom pok t ani nelayan, kelom pok pem erhat i l i n g k u n g an yan g b i sa d i aj ak u n t u k m e-lak sanak an r eboisasi hut an, dan lain- lain. Sel an j u t n ya d i l ak u k an so si al i sasi k ep ad a m asyar ak at , p el at i h an , p em b i n aan , p em -bent ukan kelom pok/ paguyuban, pem buat an kerja sam a, pendam pingan, dan m em berikan bantuan dalam pengelolaan waduk. Gam bar 5 m em perlihat k an at ribut sosial budaya pada p en g el o l aan w ad u k b er b asi s p er i k an an budidaya di Waduk Cirata.
Gambar 5. Atribut aspek sosial budaya pada pengelolaan waduk berkelanjutan berbasis perikanan budidaya di Waduk Cirata (%)
Figure 5. Socio-cultural aspect attributes in the sustainable reservoir management based on
aquaculture in Cirata Reservoir’s (%)
Akar nilai t engah kuadrat (skala 0 sam pai 100)
The middle value of the square root (the scale of 0 until 100)
0 Tingkat SDM masyarakat dan pengelola KJA
The level of human resources in community and cage culture management
Tingkat pendidikan SDM pengelola waduk
Status Keberlanjutan Pengelolaan Waduk Berbasis Perikanan Budidaya Ikan
St at us k eberlanjut an pengelolaan waduk b er b asi s p er i k an an b u d i d aya m er u p ak an k et er p ad u an p en i l ai an as p ek ek o l o g i , ekonom i, sosial, t eknologi/ infrast rukt ur, dan k el em b ag aan / k eb i j ak an . Kel i m a asp ek p en en t u t er cap ai n ya su at u p en g el o l aan w ad u k b er k el an j u t an sal i n g t er k ai t d an mempengaruhi yang ditunjukkan oleh diagram layang (Gam b ar 6 ). Selanj ut nya Gam b ar 6 m enunjuk k an bahwa k ondisi aspek ek ologi merupakan aspek yang sangat lemah sehingga p er lu d it ingk at k an d alam p engelolaannya. Asp ek ini p er lu m end ap at p er hat ian yang ser i u s m en g i n g at k o n d i si w ad u k su d ah m em prihat ink an sepert i pendangk alan dan
eutrofikasi (penyuburan unsur hara). Akibatnya
keragam an ekologi akuat ik waduk t erancam , termasuk ikan- ikan yang dibudidayakan di KJA. Kualit as air bak u waduk juga m enurun dan mulai tercemar logam berat (Krismono, 1999). Pendangk alan, eutrofikasi, dan t urunnya kualit as air waduk diduga akibat DAS Cit arum r usak d an int ensif nya p engem b angan KJA
untuk meningkatkan produksi ikan. Kerusakan DAS Citarum baik di hulu dan hilir diduga akibat p er t u m b u h an p en d u d u k yan g m en i n g k at pesat , t idak bijak nya m anusia dalam m em -buang lim bah indust ri, pet ernak an, rum ah t angga, dan pert anian, sert a penyalahgunaan tata ruang. Tempat pembuangan akhir sampah Sarimukti di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, t erm asuk penyum bang lim bah air lindi yang besar ke Waduk Cirata karena lokasi TPA sangat dekat dengan DAS Citarum (MSMAS, 2009).
Keb er l an j u t an asp ek so si al b u d ay a merupakan aspek terbesar (skor 57,37%), yang m erupak an m odal ut am a dalam m elak uk an int ervensi pada keem pat aspek lainnya, yait u aspek kelem bagaan- kebijakan (skor 40,16%), t eknologi/ inf rast rukt ur (skor 49,79%), aspek ek onom i (sk or 5 1 ,3 2 %), dan ek ologi (sk or 22,29%). Duk ungan LSM di sek it ar wilayah p er ai r an Wad u k Ci r at a yan g cu k u p b esar dalam pengelolaan waduk , perlu dibina dan d i t i n g k at k an o l eh p em er i n t ah . Dar i h asi l w aw an car a d en g an m asyar ak at , m er ek a b er p en d ap at b ah wa Wad u k Ci r at a ad al ah sum berdaya alam m ilik bersam a yang harus d i k el o l a b er sam a ag ar f u n g si n ya b er k e-lanjut an. Sist em k erja sam a ant ara warga di
Gambar 6. St at us k eberlanj ut an pengelolaan Waduk Cirat a berbasis perik anan budidaya keramba jaring apung (%)
Figure 6. Suistainable status of Cirata Reservoir’s management based on y
cageculture (%)
Ekonom i
Economic
Sosial budidaya
Socio-culture
Infrast rukt ur dan t eknologi
Infrastructure and technology
Ek ologi
Ecology
Hukum dan kelem bagaan
sekitar Waduk Cirata m asih kuat tetapi karena banyak pendat ang dar i k ot a, adat ist iadat t ersebut m enjadi longgar k hususnya unt uk generasi m uda.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
z Aspek ekologi (22,29%) m erupakan aspek yang paling lem ah dalam keberlanjut an pengelolaan Waduk Cirata.
z Aspek sosial budaya (57,37%) m erupakan aspek terbesar sebagai modal utama dalam m elakukan int ervensi pada aspek lainnya yait u aspek ekonom i (51,32%); hukum -k elem b agaan (4 0 ,1 6 %), d an t e-k nologi/ infrastruktur (49,79%).
Saran
1) Un t u k m en u j u k eb er l an j u t an f u n g si ekonomi dan ekologi maka perlu penataan dan pengaturan kembali terhadap kegiatan p er i k an an b u d i d aya KJA, p et er n ak an , pert anian dan indust ri di wilayah sekit ar Waduk Cirata.
2) Pen i n g k at an p ar t i si p asi stakeholder
(p en d u d u k d i sek i t ar wi l ayah wad u k , pembudidaya ikan, pengelola pabrik pakan ik an) dengan penyuluhan int ensif oleh instansi terkait tentang pengelolaan Waduk Cirata berkelanjutan.
DAFTAR ACUAN
Badan Pengelola Waduk Cirat a (BPWC). 2003.
Laporan Pemantauan Kualitas Air Waduk
Cirata. Bandung, 27 hlm.
Badan Pengelola Waduk Cirat a (BPWC). 2003.
Laporan Pemantauan Kualitas Air Waduk
Cirata. Bandung, 36 hlm.
Garno, Y.S. 2002. Beban Pencem aran Lim bah Per ik anan Bud id aya d an Yut r of ik asi d i
Perairan waduk pada DAS Cit arum . P3TL-BPPT. J. Teknik Lingkungan, 3: 112- 120. Hassanshahi, H., Irvani, H., & Kalantari, K. 2008.
Analysis of Capit al Asset s of Nat ural Re-sources Managem ent Syst em in t he Agri-cultural Production Cooperatives (APCs) in Fars Province, Iran. Australian J. of Basic
and Applied Sciences, 2(4): 864- 871.
Kr ism ono. 1 9 9 9 . Peng elolaan Ling k ung an Budidaya Ikan di Keram ba Jaring Apung.
Warta Penelitian Perikanan Indonesia, 5:
15- 18.
MSMAS. 2 0 0 9 . DAS Ci t ar u m , Kon d i si d an Ren c an a Pen an g an an n y a. h t t p : / / www.indonesiapower.co.id. ht m l [11 juni 2011].
Mut iari, Y.L. 2005. Penegakkan Hukum Ling-kungan: Sanksi Adm inist rasi Menurut UU No. 23 t ahun 1997 Tent ang Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sum at era Selat an.
Simbur Cahaya, No. 27 Tahun X, 31 hlm.
Pinter, L., Hardi, P., & Bartelm us, P. 2005. Indi-cators of Sustainable Development:
Propos-als for a Way Forward. Ex pert Group
Meet-ing on Indicat ors of Sust ainable Develop-m ent, 13- 15 DeceDevelop-m ber. New York: United Nat ions Division for Sust ainable Develop-ment, 61 pp.
Pit cher, T.J. & Preischot , D. 2001. RAPFISH: A Rapid Appr aisal Technique t o Evaluat e Sust ainabilit y St at us of Fisheries.
Fisher-ies Research, 49: 255- 270.
Prihadi, T.H. 2005. Pengelolaan waduk berbasis budidaya ikan secara lestari, pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan.
Disert asi. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, 271 hlm.