• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN PERUSAHAAN ASHE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MANAJEMEN RANTAI PASOKAN PERUSAHAAN ASHE"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN PERUSAHAAN ASHES

(2)

A. Rantai Suplai Hulu (Upstream Supply Chain)

Rantai suplai hulu atau upstream supply chain, meliputi berbagai aktivitas perusahaan dengan para penyalur, antara lain berupa pengadaan bahan baku dan bahan pendamping.

Rantai supplai hulu Perusahaan Ashes yaitu dimulai dari sistem pengadaan bahan baku yang melibatkan petani kapas, pabrik benang, pabrik kain, pabrik kancing dan resleting, dan pemasok tekstil. Sistem pengadaan bahan baku meliputi pemasanan bahan terlebih dahulu dan proses pembelian bahan baku.

Berikut bagan upstream supply chain perusahaan Ashes:

Petani

Biji Besi Pabrik Kancingdan Resleting

(3)

RANTAI SUPLAI HULU (UPSTREAM SUPPLY CHAIN)Bahan Baku

1. Kain (Toko Indah Mas) 2. Kancing (Toko Indah Mas) 3. Resleting (Toko Indah Mas)

Packaging

1. Plastik (Toko Plastik 3K Cibadak)

A. SISTEM KERJASAMA DENGAN ANGGOTA RANTAI SUPLAI HULU 1. Toko Indah Mas

Toko Indah Mas merupakan supplier kain, kancing, dan juga resleting bagi Ashes. Tidak ada perjanjian MOU antara Ashes dengan Toko Indah Mas. Hubungan kemitraan antara Ashes dengan Toko Indah Mas hanya sekedar by order saja. Apabila persediaan bahan baku sudah mulai menipis, maka Ashes akan melakukan pembelian kembali ke Toko Indah Mas.

(4)

Bahan-bahan yang dibeli Ashes dari Toko Indah Mas ini antara lain:

- Katun Combed, kain ini terbuat murni 100% dari serat kapas alami. Bahan combed berkarakteristik memiliki tekstur yang halus, dingin, nyaman, dan menyerap keringat, sehingga sangat nyaman dan cocok dipakai di negara tropis seperti Indonesia. Yang kedua ada bahan kain CVC (Cotton Viscose) jenis bahan kaos ini adalah campuran dari 55% cotton combed dan 45% viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat susut pola lebih kecil dari bahan cotton dan jenis bahan ini juga bersifat menyerap keringat.

- Teery Doors, kain ini adalah bahan yang memiliki karakteristik seperti vleece yang belum garuk atau diberi bulu, dengan tekstur dalamnya seperti handuk yang digunakan oleh perusahaan Ashes untuk memproduksi Sweater.

- Bahan Taslan, bahan taslan merupakan bahan kain yang sangat populer untuk dijadikan jaket karena sifatnya anti air. Bahan Taslan mirip dengan bahan parasut, tapi jenis bahan taslan lebih tebal, lembut, ringan dan kuat dibandingkan dengan bahan parasut. Bahan taslan ideal untuk digunakan sebagai jaket motor, jaket varsity, parka, atau jaket untuk keperluan outdoor lainnya.

- Bahan High Twist, kain ini juga banyak digunakan untuk membuat blazer, jaket parka. Bahan High Twist terbuat dari polyester sehingga sifat kainnya memiliki permukaan halus dan tidak mudah kusut. Kekurangan utama kain High Twist adalah sifatnya yang panas dan tidak bisa menyerap air dengan baik. - Bahan Denim / Jeans.

Proses Pembelian Bahan Baku :

- Owner Ashes mendatangi langsung toko Indah mas.

- Owner Ashes memilih langsung bahan baku kain yang akan di beli.

- Setelah memilih bahan baku lalu owner Ashes melakukan pembayaran kepada Toko Indah Mas untuk sejumlah kain yang dibeli. (Jumlah kain yang di beli tidak selalu sama karna disesuaikan dengan kebutuhan produksi setiap partikelnya).

Transportasi

(5)

2. Toko Plastik 3K Cibadak

Semua produk yang dihasilkan perusahaan Ashes menggunakan satu packaging yang sama yang disablon dengan nama dan logo Ashes. Penyablonan nama dan logo Ashes dilakukan di tempat sablon yang sama dengan tempat penyablonan produk-produk Ashes yaitu Fahmee Enamel. Sedangkan plastik yang digunakan untuk packagingnya sendiri, Ashes membelinya dari salah satu toko plastik yang berada di daerah Cibadak yaitu Toko Plastik 3K. Plastik yang digunakan Ashes untuk packaging adalah jenis Plastik Ziplock Pond (with handle) dengan ukuran 30 x 40 cm.

Proses pembelian plastik:

- Owner Ashes mendatangi langsung toko plastik 3K Cibadak. - Owner Ashes memilih langsung jenis plastik yang akan dibeli. - Menentukan jumlah plastik yang akan di beli.

- Setelah memilih jenis plastik lalu owner Ashes melakukan pembayaran kepada Toko Indah Mas untuk sejumlah plastik yang akan dibeli. (Jumlah plastik yang di beli tidak selalu sama karna disesuaikan dengan kebutuhan).

Hubungan Mitra Perusahaan Ashes dengan Toko plastik (supplier)

Hubungan mitra perusahaan Ashes dengan toko plastik tidak ada MOU atau perjanjian resmi dan perpanjang kontrak antara toko plastik dan perusahaan Ashes. Jika persediaan packaging plastik di storage sudah mulai menipis maka perusahan Ashes akan melakukan pembelian kepada toko plastik.

Transportasi

Transportasi dalam kegiatan ini yaitu motor atau mobil pribadi milik owner yang digunakan untuk menuju ke toko plastik dan untuk membawa plastik yang sudah dibeli tersebut menuju storage (gudang).

(6)

B. SOLUSI MASALAH DENGAN SUPPLIER

(7)

Rantai Suplai Internal (Internal Supply Chain/ Midstream Supply Chain)

Rantai Suplai internal, meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan sampai pada proses produksi. Aktivitas utamanya antara lain produksi dan pengendalian persediaan.

Berikut bagai internal supply chain perusahaan Ashes:

Konveksi Elanor

Konveksi Norks

Konveksi Riottrat

Gudang Simpan Tempat Sablon

Fahmee Enamel

Toko Plastik 3K Cibadak

(8)

Di rantai suplai internal dimulai dari pemisahan bahan baku yang akan diproses, kemudian bahan yang sudah dipisahkan tersebut langsung dibawa ke tempat produksi yaitu ke Konveksi Elanor, Konveksi Norks, dan Konveksi Riottrat. Bahan untuk produksi sweater dan jaket akan dibawa ke Konveksi Elanor. Untuk produksi kaos, topi, dan beanie akan dibawa ke Konveksi Norks. Untuk produksi jaket anti air akan dibawa ke Konveksi Riottrat.

1. Konveksi Elanor

Bahan baku untuk membuat jaket dan sweater dibawa ke Konveksi Elanor kemudian bahan baku tersebut langsung diolah di konveksi tersebut untuk menjadi barang setengah jadi karena masih akan melalui proses penyamblonan dan pembordiran.

(9)

2. Konveksi Norks

Bahan baku untuk membuat kaos, topi, dan beanie dibawa ke Konveksi Norks kemudian bahan baku tersebut langsung diolah di konveksi tersebut untuk menjadi barang setengah jadi karena masih akan melalui proses penyamblonan dan pembordiran.

(10)

3. Konveksi Riottrat

Bahan baku untuk membuat jaket anti air dibawa ke Konveksi Riottrat kemudian bahan baku tersebut langsung diolah di konveksi tersebut untuk menjadi barang setengah jadi karena masih akan melalui proses penyamblonan.

(11)

A. Rantai Pasokan Hilir (Downstream Supply Chain)

Rantai pasokan hilir, meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan. Fokus utama kegiatannya adalah distribusi, pergudangan, transportasi dan pelayanan. Rantai suplai hilir perusahaan Ashes dimulai dari penyimpanan produk jadi di gudang simpan sampai ke pendistribusian produk ke konsumen. Pendistribusian produk ada yang dikirim ke gudang simpan untuk penjual di toko online, ada juga yang dikirim ke toko offline dan ada juga yang dikirim ke wholeseller di luar kota. Transportasi yang digunakan adalah motor atau mobil pribadi jika untuk mengirimkan ke offline store dan gudang online store, sedangkan untuk pengiriman produk kepada wholeseller yang berada diluar kota perusahaan Ashes menggunakan jasa ekspedisi seperti J&T, JNE, TiKi, FedEx, dan lain-lain sesuai kesepakatan dengan wholeseller tersebut.

Perusahaan Ashes (Gudang Simpan)

Toko Online

(@ashesandco_storage)

Toko Online

(@ashesandco)

Toko Offline

(AshesCo)

Toko Offline

(AppleCoast)

WholeSeller yang berada di luar kota

(12)

1. Toko Online (@ashesandco_storage dan @ashesandco)

Ashes memiliki dua Account toko online yaitu @ashesandco_storage dan @ashesandco. Produk jadi yang disimpan di gudang simpan adalah produk yang nantinya akan dipajang di toko online tersebut. Konsumen yang ingin mendapatkan produk Ashes dapat melihat berbagai jenis produk yang Ashes tawarkan di account toko online tersebut dan bisa langsung memesannya dengan menghubungi contact person yang tersedia di bio account tersebut.

Lalu setelah konsumen menghubungi pihak Ashes untuk melakukan transaksi pembelian produk Ashes, akan ada persetujuan mengenai jenis produk, harga produk, warna produk, dan ukuran produk. Lalu pesanan konsumen tersebut akan segera diproses sesuai dengan prosedur yang dimiliki oleh Ashes. Lalu setelah konsumen melakukan pembayaran, pihak Ashes akan segera mengirimkan produk yang dipesan oleh konsumen menggunakan jasa ekspedisi seperti J&T, JNE, TiKi, FedEx, dan lain-lain sesuai kesepakatan dengan konsumen.

Jika ternyata produk yang diterima konsumen tidak sesuai dengan apa yang konsumen harapkan atau misalkan produk yang diterima cacat, maka konsumen memiliki hak untuk melakukan komplain kepada pihak Ashes dan meminta retur atau pengembalian produk tersebut. Lalu Ashes akan memproses lebih lanjut sesuai prosedur. Jika kesalahan terjadi pada pihak Ashes maka Ashes akan mengganti produk tersebut dengan produk yang baru serta memberikan free gift sebagai permintaan maaf atas kerusakan produk. Namun jika kesalahan terjadi pada pihak ekspedisi dan konsumen, Ashes tidak akan melakukan retur barang karena hal itu diluar tanggungjawab pihak Ashes.

2. Toko Offline (AshesCo)

Produk jadi akan dibawa ke toko AshesCo yang berada di Jalan Emong, Buah Batu. Di toko tersebut dipajang semua produk Ashes mulai dari berbagai macam

(13)

jaket, kaos, sweater, topi, beanie, dan lain-lain. Konsumen yang ingin melihat dan membeli produk Ashes bisa langsung mengunjungi toko offline Ashes.

Pada saat konsumen memasuki toko, prosedurnya adalah shopkeeper akan menyambut konsumen dan memberikan stimulus-stimulus yang akan mendorong konsumen untuk melakukan tindakan pembelian. Dari yang pada awalnya calon konsumen hanya ingin melihat-lihat, diberikan stimulus hingga akhirnya konsumen tersebut membeli produk. Dari yang pada awalnya calon konsumen hanya ingin membeli satu produk, diberikan stimulus hingga konsumen tersebut membeli lebih dari satu produk.

Pada saat konsumen telah menentukan pilihan dan ingin melakukan transaksi, Ashes akan melakukan tindakan preventif yaitu melakukan quality control untuk meminimalisir adanya komplain atau retur barang. Ashes juga memberikan garansi selama 7 hari jika ada barang yang cacat dan ukuran tidak sesuai dengan keinginan konsumen, maka produk tersebut bisa diretur dengan cara konsumen membawa produk tersebut ke toko Ashes dengan syarat price tag yang masih terpasang dan juga faktur pembelian tidak hilang agar dapat diproses oleh pihak Ashes.

3. Toko Offline (AppleCoast)

Ashes melakukan sistem konsinyasi dengan toko AppleCoast, dimana kesepakatan yang telah ditentukan adalah pembagian keuntungan 70:30 untuk pihak Ashes dan AppleCoast. Produk jadi akan dibawa ke AppleCoast dan dipajang di toko tersebut bersamaan dengan produk mereka.

Konsumen yang ingin melihat dan membeli produk Ashes bisa juga mengunjungi toko AppleCoast di Jalan Trunojoyo. Pada saat konsumen memasuki toko, konsumen akan disambut oleh shopkeeper di toko tersebut. Walaupun toko tersebut bukanlah toko resmi Ashes, tapi shopkeeper akan menawarkan produk-produk Ashes kepada setiap konsumen yang datang.

Prosedur yang dilakukan di toko AppleCoast sama dengan yang terjadi di toko Ashes yaitu shopkeeper akan menyambut konsumen dan memberikan stimulus-stimulus yang akan mendorong konsumen untuk melakukan tindakan pembelian. Dari yang pada awalnya calon konsumen hanya ingin melihat-lihat, diberikan stimulus hingga akhirnya konsumen tersebut membeli produk. Dari yang pada awalnya calon konsumen hanya ingin membeli satu produk, diberikan stimulus hingga konsumen tersebut membeli lebih dari satu produk.

(14)

produk tersebut ke toko Ashes dengan syarat price tag yang masih terpasang dan juga faktur pembelian tidak hilang agar dapat diproses oleh pihak Ashes.

4. Wholeseller yang Berada di Luar Kota

Ashes akan mengirimkan produknya kepada wholeseller yang berada di kota Medan, Palembang, Surabaya, dan Makassar dengan kuantitas yang berbeda sesuai permintaan dari wholeseller tersebut. Produk akan dikirim menggunakan jasa ekspedisi seperti J&T, JNE, FedEx, TiKi, dan lain-lain sesuai kesepakatan dengan wholeseller.

Sistem kemitraan Ashes dengan wholeseller ini adalah sistem jual putus, dimana Ashes tidak menentukan harga jual kepada konsumen akhir. Ashes memberikan potongan harga kepada wholeseller untuk pembelian dengan kuantitas tertentu. Semakin banyak wholeseller membeli produk Ashes maka potongan harga yang diberikan akan semakin besar.

Gudang Simpan

Toko AppleCoast

Konsumen Akhir

Gudang Simpan

Wholeseller di Luar Kota

(15)

ANCAMAN DAN PELUANG BAGI PERUSAHAAN ASHES a. Supplier Kain

Ancaman

Mendapatkan beberapa bagian kain yang dibeli cacat digigit tikus akibat controlling gudang penyimpanan di supplier kurang baik dan mereka tidak mau memberikan retur disaat perusahaan Ashes sudah membayar, maka ini akan mengancam perusahaan Ashes dalam proses produksi jika bahan yang akan digunakan ternyata kurang dan harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli bahan kain tambahan.

Peluang

Peluang dalam kegiatan ini adalah perusahan Ashes dapat mempelajari berbagai macam bahan yang berkualitas baik dan menelusuri dari mana bahan-bahan itu didapatkan oleh Toko Indah Mas yang memberikan peluang nantinya untuk perusahaan Ashes jika ingin membeli langsung ke pabrik kain agar mendapatkan harga yang lebih rendah.

Supplier Plastik Ancaman

Karna pembelian plastik itu tidak bisa beli satuan di toko tersebut dan tidak bisa di lakukan quality control satu persatu jika pembelian dalam jumlah banyak maka tidak kecil kemungkinan jika terdapat produk plastik yang cacat. Produk plastik tersebut merugikan dan membuat perusahan Ashes memerlukan mengeluarkan dana yang lebih untuk membeli ulang plastik. ( 1 pack plastik ziplock pond (with handle) berisi 100 pcs).

Ancaman lain juga bisa terjadi akibat pembelian yang tidak bisa sedikit maka akan ada penumpukkan persediaan plastik, dan menciptakan peluang kerusakan akibat digigiti hama semacam tikus.

Peluang

(16)

b. Manufaktur

Ancaman

Ancaman dalam proses manufaktur adalah terjadinya produk cacat dikarenakan pengerjaan produk dilakukan oleh tenaga kerja lepas yang dipekerjakan dengan sistem kontrak (bukan karyawan tetap Ashes).

Ancaman yang paling berbahaya bagi Ashes adalah apabila konveksi tempat Ashes memproduksi produknya melakukan pencurian ide desain produk Ashes dengan membuat produk serupa dengan brand lain yang dibuat oleh konveksi itu sendiri, bisa juga dengan brand Ashes tanpa sepengetahuan pihak Ashes.

Peluang

Peluang Ashes dalam proses manufaktur adalah apabila konveksi yang mengerjakan produksi produk Ashes memiliki kinerja yang baik dan konsisten akan membuat Ashes memiliki citra produk yang baik di mata konsumen karena kualitas jahitan yang dihasilkan baik dan konsisten tidak ada kecacatan.

c. Distributor Ancaman

Ancaman dalam proses pendistribusian adalah terjadinya kerusakan produk akibat penyimpanan yang kurang baik, membuat Ashes harus memproduksi ulang produk tersebut. Penyimpanan yang kurang baik juga membuat produk Ashes memiliki kualitas yang buruk, dan akan memiliki citra produk yang buruk di mata konsumen.

Ancaman lainnya yaitu kurangnya controlling kepada distributor khususnya wholeseller membuat peluang bagi distributor tersebut untuk melakukan discount atau promosi besar-besaran sehingga membuat persepsi konsumen terhadap produk Ashes itu adalah produk yang kualitasnya standar dan kurang laku penjualannya.

Ancaman bagi perusahaan yang menggeluti bidang industri garment ada di bulan Juni hingga September. Pada bulan tersebut biasanya masyarakat Indonesia cenderung akan menyimpan sebagian besar uangnya untuk persiapan menyambut Tahun Baru. Hal ini menyebabkan daya beli konsumen akan berkurang dan diikuti penjualan yang menurun secara drastis, sehingga akan terjadi penumpukkan persediaan produk jadi.

(17)

Peluang bagi Ashes adalah dengan adanya distributor-distributor tersebut Ashes dapat membesarkan namanya sehingga masyarakat di berbagai daerah akan mengenal produk Ashes. Brand Ashes dapat melebarkan sayapnya dengan adanya kerjasama jangka panjang dengan para distributor khususnya yang berada di luar kota.

(18)

LAMPIRAN

(19)
(20)

TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN

Dosen : Dr. Asep Kurniawan,SE.,MT

Ghea Salsabilla 5111151015

Camilla Azyati 5111151019

Maulana Ashari Kusuma 5111151021

Eka Prastika 5111151023

Hani Apriyanti 5111151033

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI

CIMAHI

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen rantai pasokan sebagai sistem informasi internal digunakan untuk pengelolaan kegiatan yang optimal yang terkait dengan produksi, pasokan dan distribusi, sementara

Pertanyaan mengenai sikap responden digunakan untuk mengetahui tingkat kepentingan ( importance ) terhadap moda transportasi seperti mobil pribadi, sepeda motor, antar

transportasi ini mempunyai jalan sendiri sehingga waktu atau jadwalnya lebih tepat daripada truk, akan tetapi dengan tumbuhnya konsep JIT, maka kereta api telah

Pertanyaan mengenai sikap responden digunakan untuk mengetahui tingkat kepentingan ( importance ) terhadap moda transportasi seperti mobil pribadi, sepeda motor, antar

Kalau dilihat dari perkembangan transportasi perkotaan yang ada, kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) tetap merupakan moda transportasi yang dominan,

 Moda transportasi utama yang digunakan responden untuk melakukan perjalanan adalah mayoritas sepeda motor, diikuti oleh angkot, dan mobil pribadi dengan persentase

a. Level 1 mendefinisikan ruang lingkup dan isi dari SCOR Model. Selain itu, pada tahap ini juga ditetapkan target-target kinerja perusahaan untuk bersaing. Level 2 merupakan

Prosedur pengiriman Dalam prosedur ini fungsi gudang menyediakan barang yang diperlukan oleh pembeli dan fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada pembeli berdasarkan dengan