Lampiran Surat No : 13/EQ/IV/2013, tanggal 18 April 2013
PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN
VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK), sebagai
berikut :
I. Nama LVLK
Nomor Akreditasi
Alamat Domisili
: PT. EQUALITY INDONESIA
: LV-LK-006-IDN
: Perum Cibinong Griya Asri Blok A No. 20, Cibinong
Bogor
Alamat Operasional
:
Bogor Baru Blok C1 No.32 Bogor 16127
Telp.
:
+62251 7157103, 7190910
Fax.
:
+62251 8326950
:
eq@equalityindonesia.com
Website
:
http://www.equalityindonesia.com
Telah melaksanakan Kegiatan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) Terhadap:
II. Nama IUPHHK-HT
:
PT RIMBA LAZUARDI
No. SK IUPHHK-HT
:
361/Kpts-II/1996 Tanggal 10 Juli 1996
Addendum
:
SK.79/MENHUT-II/2007 Tanggal 5 Maret 2007
Luas
:
± 23.340 Hektar
Lokasi
: Kabupaten Pelalawan, Kuantan Singingi dan Indragiri
Hulu Provinsi Riau
Alamat Kantor
: Jl. Dr. Sutomo No. 62 Pekanbaru 28141
Telpon (0761) 37555
III. Waktu Pelaksanaan
: 25 sd 28 Maret 2013.
IV. Hasil Verifikasi
: NILAI AKHIR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU MENDAPAT
PREDIKAT LULUS SEHINGGA PT RIMBA LAZUARDI
BERHAK DIBERIKAN SERTIFIKAT VLK
Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum.
Bogor, 18 April 2013
PT EQUALITY INDONESIA
Hari Seno Aji, S.Hut
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Nomor : 058/EQI-KEP.Cert/IV/2013
Tentang
PENERBITAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK)
PADA IUPHHK-HT PT RIMBA LAZUARDI
DI KABUPATEN PELALAWAN, KUANTAN SINGINGI
DAN INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU
SK MENHUT NO. 361/Kpts-II/1996 TANGGAL 10 JULI 1996
ADDENDUM SK.79/MENHUT-II/2007 TANGGAL 5 MARET 2007
DENGAN LUAS ± 23.340 HA
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Menimbang :
a. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Penilaian/Verifikasi
pada PT Rimba Lazuardi sesuai dengan Berita Acara Penyerahan Laporan (EQI-F090)
tanggal 05 April 2013 ;
b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar
Rekomendasi Nomor 024/EQI-F037 tanggal 05 April 2013 dan Tinjauan Hasil
Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 026/EQI-F039 tanggal 11 April 2013
dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan.
c. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator
Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 059 tanggal 11 April 2013 menunjukkan
PT Rimba Lazuardi telah ―MEMENUHI‖ seluruh norma penilaian untuk setiap verifier
Legalitas Kayu (LK);
d. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf c, sesuai dengan
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.8/VI-BPPHH/2012 tanggal
17 Desember 2012, PT Rimba Lazuardi telah memenuhi syarat untuk diberikan
Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK).
Mengingat :
1. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.45/Menhut-II/2012 tanggal
14 Desember 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Kehutanan
Nomor P.38/Menhut-II/2009 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin
atau Pada Hutan Hak;
2. SNI ISO/IEC 17021:2011, Penilaian kesesuaian — Persyaratan lembaga penyelenggara
audit dan sertifikasi sistem manajemen;
3. ISO/IEC Guide 65:1996 atau Pedoman BSN 401 – 2000, Persyaratan umum lembaga
sertifikasi produk;
4. ISO/IEC 19011:2011 atau SNI 19-19011-2005, Panduan audit sistem manajemen mutu
dan/atau lingkungan;
5. Sertifikat Akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LPPHPL-013-IDN tanggal
1 September 2009 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dengan memenuhi ISO/IEC 17021:2008 Penilaian
Kesesuaian – Persyaratan lembaga Audit dan Sertifikasi Sistem Manajemen yang
diperpanjang pada tanggal 2 September 2010 dengan masa berlaku sampai dengan 1
Halaman 2 dari 3
6. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006-IDN
tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai
Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO Guide 65:1996 General
requirement for bodies operating product certification sistem dengan masa berlaku
sampai dengan 17 Agustus 2015;
7. Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 Tanggal
26 Agustus 2011 tentang Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LVLK) sebagai
Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP&VI);
8. Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.5842/Menhut-VI/BPPHH/2010 tanggal
2 September 2010 jo. Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
SK.3253/Menhut-VI/BUHA/2011 Tanggal 25 April 2011 jo Nomor SK.150/Menhut-VI/BUHT/2012 tentang
Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga
Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP
& VI);
9. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.8/VI-BPPHH/2012 tanggal
17 Desember 2012 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);
10. Manual PT EQUALITY Indonesia beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY
Indonesia.
Memperhatikan :
Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 052/EQ-F065/I/2013 tanggal 16 Januari 2013.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PENERBITAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA IUPHHK-HT PT RIMBA LAZUARDI
DI KABUPATEN PELALAWAN, KUANTAN SINGINGI DAN INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU
SK MENHUT NO. 361/Kpts-II/1996 TANGGAL 10 JULI 1996 ADDENDUM
SK.79/MENHUT-II/2007 TANGGAL 5 MARET 2007 DENGAN LUAS ± 23.340 HA
PERTAMA
: PT Rimba Lazuardi dinyatakan ―LULUS‖ dan berhak mendapatkan Sertifikat
Legalitas Kayu (S-LK) Nomor 049/EQC-VLK/IV/2013.
KEDUA
: Sertifikat mulai berlaku dari tanggal 11 April 2013 sampai dengan tanggal
10 April 2016 selama PT Rimba Lazuardi (Pemegang Sertifikat) tetap
memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina
Usaha Kehutanan Nomor P.8/VI-BPPHH/2012 tanggal 17 Desember 2012.
KETIGA
: Sertifikat dan Logo yang diterbitkan oleh PT EQUALITY Indonesia dapat
dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan publikasi dan promosi
di media cetak, brosur atau pun iklan di televisi sebagaimana Panduan
Sistem yang ditetapkan.
KEEMPAT
: PT EQUALITY Indonesia memberikan hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V
Legal kepada Pemegang Sertifikat melalui ‖perjanjian penggunaan Tanda
V-Legal‖, mencakup kewajiban dan hak PT EQUALITY Indonesia serta
kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.
KELIMA
: Apabila terdapat hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu dan/
atau perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan dan/atau
perubahan struktur atau manajemen pemegang izin atau pemegang hak
pengelolaan akan dilakukan verifikasi lebih lanjut pada saat penilikan
(Surveillance).
KEENAM
: Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa
berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan
dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.
KETUJUH
: Audit Khusus atau percepatan Penilikan dapat dilakukan apabila
diperlukan; dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat
sesuai kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan
dengan :
a. Masukan dari Penilai Independen (PI) berkaitan dengan kinerja
Pemegang Sertifikat;
b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi
lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;
c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap hal-hal yang mempengaruhi
kinerja PHPL/sistem legalitas kayu;
d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;
e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap
pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.
KEDELAPAN
: Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia
dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat
temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan
sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana
kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEMBILAN : Sertifikat dapat dicabut apabila :
a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3
(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;
b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain melakukan
penebangan di luar blok yang sudah ditentukan, pelanggaran Hak Azasi
Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau menyimpan
dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;
c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya
atau izin usahanya dicabut.
d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEPULUH : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal: 11 April 2013
PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono
Direktur Utama
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth. :
1. Direktur Utama PT Rimba Lazuardi ;
2. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan U.P. Direktur Bina Usaha Hutan Tanaman di
Jakarta;
3. Sekretaris Direktorat Bina Usaha Kehutanan U.p. Kepala Bagian Program dan
Pelaporan.
VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
DENGAN PREDIKAT :
L U L U S
DITETAPKAN DI BOGOR TANGGAL 11 APRIL 2013 BERLAKU SAMPAI DENGAN TANGGAL 10 APRIL 2016
Ir. AGUSTRI WARSONO
Direktur Utama
NOMOR : 048/EQC-VLK/IV/2013
DIBERIKAN KEPADA PEMEGANG IUPHHK – HT
PT RIMBA LAZUARDI
SK IUPHHK
: 361/Kpts-II/1996 Addendum 79/Menhut-II/2007
TANGGAL
: 10 Juli 1996 ; 05 Maret 2007
JENIS USAHA
: Hutan Tanaman
PRODUK
: Kayu Bulat Kecil
LUAS/KAPASITAS
: 23.340 Ha
LOKASI KABUPATEN/KOTA
: Pelalawan, Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu
ALAMAT PERUSAHAAN
: Jl. Dr. Sutomo No. 62 Pekanbaru, Provinsi Riau
Telp : (0761) 37555; Fax: (0761) 33595 - 33596
VERIFIKASI LEGALITAS KAYU TELAH DILAKSANAKAN OLEH LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (LV-LK) :
PT EQUALITY INDONESIA
DINYATAKAN MEMENUHI STANDARD VERIFIKASI LEGALITAS KAYU :
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.8/VI-BPPHH/2012 tentang
Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu, Lampiran 2.1.
PT EQUALITY INDONESIA
Bogor Baru Blok C1 Nomor 32 Bogor 16127 Telp : (0251) 7190910; Fax : (0251) 8326950 Website : http://www.equalityindonesia.com Email : eq@equalityindonesia.com EQI-F085.2.1/20120126
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
PT EQUALITY INDONESIA
Bogor Baru Blok C1 Nomor 32 Bogor 16127 Telp : (0251) 7190910; Fax : (0251) 8326950 Website : http://www.equalityindonesia.com Email : eq@equalityindonesia.com EQI-F085.2.1/20120126
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
(1) Identitas LV-LK
a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA
b. Nomor Akreditasi : LVLK- 006-IDN
c. Alamat
: Bogor Baru Blok C1 No. 32 Bogor 16127
d. Nomor Telepon
: 0251-7157103
Nomor Fax
: 0251-8326950
:
eq@equalityindonesia.com
e. Direktur
: Ir. Agustri Warsono
f. Standar
: Verifikasi Legalitas Kayu
g. Tim Audit
: Fazri Nurpazri, S.Hut (Lead Auditor)
Hari Seno Aji, S. Hut (Auditor)
Ir. Irin Wedalia (Auditor)
h. Tim Pengambil Keputusan :
: Amin Muchakim, S.Hut (Ketua PK)
Ir. Agustri Warsono (Anggota PK)
(2) Identitas Auditee :
a. Nama Pemegang Izin
: PT RIMBA LAZUARDI
b. Nomor & Tanggal SK
: SK. 361/Kpts-II/1996 Tanggal 10 Juli 1996 Addendum :
SK.79/Menhut-II/2007 Tanggal 05 Maret 2007
c. Luas dan Lokasi
: 23.340 Ha di Kabupaten Pelalawan, Kuantan Singingi
dan Indragiri Hulu Provinsi Riau.
d. Alamat kantor
: 1. Jl. Dr. Sutomo No.62 Pekanbaru 28141
Telp. : 0761-37555; Fax. : 0761-33596
2. Hayam Wuruk Plaza Tower 9
thFloor 9 A & B
Jl. Hayam Wuruk No.108 Jakarta 11160
Telp. 021- 6252227; Fax. 021- 6252228
e. Kelas Perusahaan
: Kayu Serat
f. Status Permodalan
: Patungan (PT Nusantara Sentosa Raya dengan PT
Peranap Timber)
g. Susunan Pemegang
Saham
: PT Peranap Timber
PT Nusantara Sentosa Raya
: 60%
: 40%
h. Pengurus
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 15
Komisaris Utama
:
Albert Syamsul Efendi
Komisaris
Ir. Retno Sekarsari
Direktur Utama
:
Supendi
Direktur
:
Adi Suarni
Direktur
:
H. Raja Kamarul Huda
(3) Ringkasan Tahapan:
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Konsultasi Publik Tanggal 24 Maret 2013,
Aula Grand Hotel Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau
Konsultasi publik dihadiri oleh Perwakilan Dinas Kehutanan Kabupaten Pelalawan dan tokoh masyarakat lainnya.
Konsultasi publik bertujuan untuk meminta masukan terkait dengan keberadaan dan kinerja PT RIMBA LAZUARDI
Pertemuan
Pembukaan Tanggal 25 Maret 2013 Pertemuan dilaksanakan di Camp PT RIMBA LAZUARDI Perkenalan anggota Tim Audit, menyampaikan tujuan dan ruang lingkup penilaian, menyampaikan jadwal/rencana kerja penilaian, menyampaikan metodologi dan prosedur penilaian, serta mengkonfirmasikan kepada Manajemen PT RIMBA LAZUARDI tentang tanggal, waktu, tempat, dan peserta pertemuan penutupan
Pertemuan pembukaan diakhiri dengan pembuatan BAP
Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan
Tanggal 25 sd 27 Maret
2013 Verifikasi dokumen untuk periode bulan April sampai dengan Maret2013 Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan dokumen PT RIMBA LAZUARDI dan menganalisis menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.1 Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.8/VI-BPPHH/2012. Pertemuan Penutupan Tanggal 28 Maret 2013 Menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Manajemen PT RIMBA LAZUARDI atas bantuan dan kerjasamanya selama penilaian.
Menyampaikan Daftar Periksa
Memberitahukan temuan ketidaksesuaian (LKS) No. PA.003/1.1.1 tanggal 28 Maret 2013. Membacakan atau memperlihatkan laporan
ringkasan ketidaksesuaian/ observasi
Pertemuan Penutupan diakhiri dengan pembuatan BAP
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Tindakan Koreksi LKS Tanggal 08 April 2013 Tindakan Koreksi Lembar Ketidakseuaian (LKS) No. PA. 003/1.1.1 tanggal 28 Maret 2013 di tutup tanggal 08 April 2013 dengan lampirannya. Pengambilan
Keputusan Tanggal 11 April 2013 Rapat pengambil keputusan meninjau dokumen penilaian yang diajukan untuk menjamin bahwa penilaian dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan PT EQUALITY Indonesia dan mengambil keputusan apakah PT RIMBA LAZUARDI layak mendapatkan S-LK atau tidak.
(4) Resume Hasil Penilaian :
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
P.1. Kepastian areal dan hak pemanfaatan
K.1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi
1.1.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK)
a. Dokumen legal terkait perizinan usaha (SK
IUPHHK-HA/HT/ RE/Pemegang Hak
Pengelolaan).
Memenuhi 1. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor :
SK.361/Kpts-II/1996 Pemberian Hak
Pengusahaan Hutan Tanaman Pola Transmigrasi Atas Areal Hutan seluas + 12.600 (Delapan Ribu Enam Ratus) Ha di Propinsi Daerah Tingkat I Riau kepada PT RIMBA LAZUARDI
a. Jangka waktu 43 tahun, yaitu 35 tahun ditambah 1 tahun daur tanaman pokok yang diusahakan 8 tahun, kecuali diserahkan oleh pemegang hak atau dicabut oleh Menteri Kehutanan
b. SK berlaku sejak tanggal 21 Pebruari 1992 dan ditetapkan di Jakarta tanggal 10 Juli 1996
c. Peta Lampiran berupa Peta Areal Kerja Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri Transmigrasi PT RIMBA LAZUARDI Propinsi DATI I Riau, dengan skala 1: 50.000 2. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor :
SK.79/MENHUT-II/2007 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 361/KPTS-II/1996
a. Terdapat perubahan luas areal kerja IUPHHK PT Rimba Lazuardi dari semula seluas ± 12.600 Ha menjadi seluas ± 23.340 Ha, yang terdiri dari Blok I seluas 12.600 Ha dan Blok II seluas ± 10.740 Ha.
b. Dengan ditetapkannya Keputusan ini maka : Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
361/Kpts-II/1996 beserta lampirannya dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak diubah dengan keputusan ini.
Peta areal kerja lampiran Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 361/Kpts-II/1996 dinyatakan tidak berlaku.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 15
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
c. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan di Jakarta pada tanggal 5 Maret 2007
d. SK ditandatangani oleh Menteri Kehutanan (H.M.S. Kaban) dengan salinan sesuai aslinya ditandatangani oleh Kepala Biro Hukum dan Organisasi Suparno, SH dengan NIP. 19500514 198303 1 001. 3. Areal Kerja IUPHHK-HT PT RIMBA LAZUARDI
seluas ± 23.340 Ha yang merupakan hasil overlay pembuatan Peta Kawasan Hutan Areal Kerja IUPHHK-HT PT RIMBA LAZUARDI yang mengacu pada Peta TGHK Propinsi Riau No. 173/Kpts-II/1986 tanggal 6 juni 1986, SK Menhut RI No. 598/Kpts-II/1996 tanggal 16 September 1996, serta SK Menhut RI No. 1616/Kpts-II/2001 tanggal 31 Oktober 2001. b. Bukti pemenuhan kewajiban Iuran Izin
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IIUPHHK). Tidak berlaku untuk Pemegang Hak Pengelolaan.
Memenuhi a. SPP Iuran Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri PT RIMBA LAZUARDI No.4391/IV-PPHH/1995 tanggal 18 Agustus 1995 Total Rp 16.380.000 atas pencadangan
areal HPHTI seluas 12.600 Ha tarif Rp 1.300 dengan alokasi 30% untuk pemerintah pusat = Rp. 4.914.000, dan 70% untuk pemerintah Daerah Propinsi Riau = Rp. 11.466.000,
Penyetoran dilakukan di Bank Indonesia Pusat atas nama Bendaharawan Umum Negara Sub Rekening : Iuran HPH dan Iuran Hasil Hutan” No. 508.000.014.
b. SPP iuran untuk perubahan (Addendum) Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 97/Menhut-II/2007 tentang penambahan luas ± 10.740 Ha. Dengan adanya laporan ketidaksesuaian, maka auditee mengajukan surat yang ditujukan kepada Direktur Bina Iuran Kehutanan Dan Peredaran Hasil Hutan di Jakarta, nomor : 043/Dir-RL/III/2013 tanggal 25 Maret 2013 perihal : Permohonan
Penerbitan SPP IUPHHK-HTI atas
SK.Addendum An. IUPHHK-HTI PT Rimba Lazuardi, dan baru dapat diterbitkan SPP-IIUPH oleh Dirjen Bina Usaha Kehutanan nomor : S.468/VI-BIKPHH/2013 tanggal 04 April 2013.
c. Laporan Ketidaksesuaian Nomor 003/1.1.1 ditutup pada tanggal 8 April 2013 sebelum pelaksanaan Pengambilan Keputusan. Bukti Setor IIUPHHK meliputi;
a. Bukti setor No. 4391/IV-PPHH/1995 tanggal 18 Agustus 1995 berupa Aplikasi Bilyet Transfer/Kliring Bank Bumi Daya Cabang Pekanbaru tanggal 30 Agustus 1995 yang ditujukan kepada Bendaharawan Umum Negara Sub Rekening “ Iuran Hak pengusahaan Hutan dan Iuran Hasil Hutan “ Bank Indonesia Pusat Jakarta Nomor
Rekening 508.000.014 sebesar Rp
16.387.500, sudah sesuai dengan Surat Perintah Pembayaran (SPP) iuran Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri.
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
b. Bukti setor iuran Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri PT RIMBA LAZUARDI untuk perubahan (Addendum) Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 97/Menhut-II/2007 tentang penambahan luas ± 10.740 Ha. Auditee belum bisa menunjukkan bukti pembayaran. Berdasarkan telah terbitnya SPP-IIUPH oleh Dirjen Bina Usaha Kehutanan nomor : S.468/VI-BIKPHH/2013 tanggal 04 April 2013, maka auditee baru dapat membayar IIUPH pada tanggal 08 April 2013 atas nama Bendaharawan Penerima Setoran IIUPH Nomor Rekening 102.0004203870 Bank Mandiri Cabang Jakarta Gedung Pusat Kehutanan sebesar Rp 27.924.000,00. c. Laporan Ketidaksesuaian Nomor 003/1.1.1
ditutup pada tanggal 8 April 2013 Sebelum pelaksanaan Pengambilan Keputusan. P.2. Memenuhi sistem dan prosedur penebangan yang sah
K.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang
2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang
a. Dokumen RKUPHHK/ RPKH, RKT/ Bagan Kerja/ RTT beserta lampirannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang, meliputi :
1) Dokumen RKUPHHK/RPKH &
lampirannya yang disusun berdasarkan IHMB/ risalah hutan dan dilaksanakan
oleh Ganis PHPL Timber
Cruisingdan/atau Canhut.
2) Dokumen RKT/RTT yang disusun berdasarkan RKU/ RPKH dan disahkan oleh pejabat yang berwenang atau yang disahkan secara self approval. 3) Peta rencana penataan areal kerja yang
dibuat oleh Ganis PHPL Canhut.
Memenuhi 1. RKUPHHK
a. Auditee telah memiliki Dokumen Revisi RKUPHHK-HTI Periode tahun 2008-2017 disusun oleh pemegang ijin dan telah disetujui dengan dikeluarnya SK Menteri Kehutanan Nomor : SK.87/VI-BUHT/2012 b. RKUPHHK disahkan oleh an. Menteri
Kehutanan Dirjen BUK ub. Direktur Bina Usaha Hutan Tanaman Ir. Herry Prijono, MM dengan NIP. 19560425 198203 1 010, beserta Peta Lampirannya.
2. Rencana Kerja Tahunan (RKT) 2011
a. RKT UPHH-HT Tahun 2011 PT Rimba Lazuardi Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau disahkan oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau melalui Surat No.
522.2/Pemhut/3956 ditetapkan di
Pekanbaru pada tanggal 23 Desember 2011 b. Pengesahan juga dituangkan dalam halaman
depan dokumen RKT yang disusun Tenaga Teknis Kehutanan Ronal M. Pakpahan dan diketahui oleh Direktur Utama Supendi serta disahkan dan ditandatanagani oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau H. Zulkifli Yusuf, SH Pembina Utama Muda NIP 19560117 198203 1 003.
c. Luasan RKT UPHHK–HTI tahun 2011 An PT Rimba Lazuardi di Kabupaten Pelalawan seluas 1.790 Ha.
3. Rencana Kerja Tahunan (RKT) 2012 Kabupaten Kuantan Singingi
a. Revisi RKT UPHHK-HT Tahun 2012 PT RIMBA LAZUARDI Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau disahkan oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau melalui Surat No. 522.2/Pemhut/701 tanggal 21 Februari 2012
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 15
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
b. Pengesahan juga dituangkan dalam halaman depan dokumen RKT yang disusun Tenaga Teknis Kehutanan Ronal M. Pakpahan dan diketahui oleh Direktur Utama Supendi serta disahkan dan ditandatanagani oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau H. Zulkifli Yusuf, SH Pembina Utama Muda NIP 19560117 198203 1 003.
c. Luas Blok RKT 2012 di Kabupaten Kuantan Singingi seluas 1.809,00 Ha beserta Peta Lampirannya.
d. Lampiran yang tertuang dalam dokumen RKT UPHHK-HT yaitu :
Laporan Inventarisasi Hutan
Rekapitulasi Total Hasil Inventarisasi Tegakan Hutan Sebelum Penebangan Peta Penataan Areal Kerja Usulan
RKTUPHHK-HTI Tahun 2012
4. Rencana Kerja Tahunan (RKT) 2012 Kabupaten Pelalawan
a. RKT UPHHK-HT Tahun 2012 PT Rimba Lazuardi Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau disahkan oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau melalui Surat No. 522.2/Pemhut/5622 tanggal 20 Desember 2012
b. Pengesahan juga dituangkan dalam halaman depan dokumen RKT yang disusun Tenaga Teknis Kehutanan Ronal M. Pakpahan dan diketahui oleh Direktur Utama Supendi serta disahkan dan ditandatanagani oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau H. Zulkifli Yusuf, SH Pembina Utama Muda NIP 19560117 198203 1 003.
c. Luas Blok RKT 2012 di Kabupaten Pelalawan seluas 3.873 Ha beserta Peta Lampirannya.
d. Lampiran yang tertuang dalam dokumen RKT UPHHK-HT sebagai berikut:
Laporan Inventarisasi Hutan
Rekapitulasi Total Hasil Inventarisasi Tegakan Hutan Sebelum Penebangan Peta Penataan Areal Kerja Usulan
RKTUPHHK-HTI Tahun 2012
b. Peta areal yang tidak boleh ditebang pada
RKT/Bagan Kerja dan bukti
implementasinya di lapangan
Memenuhi 1. Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan hasil penelusuran di lapangan Auditee telah mengalokasikan areal kerjanya untuk areal yang tidak boleh ditebang yang tertuang dalam Peta Lampiran RKUPHHK-HT serta Peta Lampiran RKT Tahun 2011 dan 2012.
2. Penetapan areal Kawasan Lindung melalui Keputusan Direktur Utama PT Rimba Lazuardi No. 103/Dir-RL/XII/2012 tanggal 20 Desember 2012 di Kabupaten Pelalawan yang meliputi: a. Kawasan Perlindungan Plasma Nutfah >40%,
Kelerengan >5% = 92 Ha b. Sempadan Sungai = 2.615 Ha c. Buffer Zone = 168 Ha
Areal kawasan lindung tersebut telah digambarkan dalam Peta Kawasan Lindung
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
IUPHHK-HT PT Rimba Lazuardi dengan skala
1:50.000 dan dilapangan ditemukan
penandaan berupa plang papan nama kawasan tersebut
c. Penandaan lokasi blok tebangan/blok RKT/petak RTT yang jelas di peta dan terbukti di lapangan.
Memenuhi 1. Verifikasi penandaan lokasi blok tebangan/blok RKT PT Rimba Lazuardi dilakukan terlebih dahulu terhadap dokumen dan Peta Lampiran RKT tahun 2011 dan 2012 Kabupaten Pelalawan dan Kuantan Singingi. Blok RKT 2011 dan 2012 berupa Estate (PT Rimba Lazuardi estate N, O dan P) kumpulan dari satuan compartemen dengan luasan rata-rata 25 - 50 Ha.
2. Untuk mengetahui kesesuaian lokasi blok RKT 2011 dan RKT 2012 dengan lapangan dilakukan uji petik batas blok dan petak. Hasil Uiji petik lapangan terhadap batas Blok RKT 2011 dan tahun 2012 di lapangan telah sesuai dengan lokasi batas blok pada Peta Lampiran RKT 2011 dan 2012.
3. Tanda yang ditemukan berupa : a. Plang papan nama blok.
Tanda Compartemen berupa patok kayu yang diberi tulisan cat berwarna merah
K.2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah
2.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku
a. Dokumen Rencana Kerja Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (RKUPHHK) (bisa dalam proses) dengan lampiran- lampirannya
Memenuhi Seperti telah diuraikan sebelumnya pada indikator 2.1.1 verifier a bahwa PT Rimba Lazuardi telah menyusun dokumen Revisi RKUPHHK Periode 10 tahun (2008-2017) dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui SK Nomor : S.87/VI-BUHT/2012 tanggal 17 Desember 2012.
b. Kesesuaian lokasi dan volume
pemanfaatan kayu hutan alam pada areal penyiapan lahan yang diizinkan untuk pembangunan hutan tanaman industri.
Tidak Diterapkan
Berdasarkan dokumen RKUPHHK-HT PT Rimba Lazuardi Periode 2008-2017 serta RKT tahun 2011 dan 2012 tidak terdapat areal hutan alam yang dialokasikan untuk penyiapan pembangunan hutan tanaman industri. NOT APPLICABLE (NA)
2.2.2. Seluruh peralatan yang dipergunakan dalam kegiatan pemanenan telah memiliki izin penggunaan peralatan dan dapat dibuktikan kesesuaian fisik di lapangan
Izin peralatan dan mutasi Memenuhi 1. Auditee telah memperoleh izin peralatan melalui
Surat Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Departemen Kehutanan Nomor; SK.200/VI-BPHT/2008 tanggal 3 Juni 2008. Jumlah alat yang tercantum dalam lampiran sebanyak 262 unit.
2. Dokumen RKT UPHHK-HT PT Rimba Lazuardi Tahun 2011 terdapat Realisasi jumlah pemasukan dan penggunaan peralatan tahun 2010 sebanyak 197 unit.
3. Laporan Semesteran Penggunaan Peralatan PT Rimba Lazuardi :
a. Laporan Semester I sesuai dengan Surat Direktur Utama No. 051/DIR-RL/VII/2012 tanggal 5 Juli 2012 Kepada Bapak Direktur Jendral Bina Usaha Kehutanan Cq Bina Usaha Hutan Tanaman di Jakarta Perihal Laporan Semesteran (Semester I).
Penggunaan Peralatan Tahun 2012
sebanyak 138 unit.
b. Laporan Semester II sesuai dengan Surat Direktur Utama No. 001/DIR-RL/II/2013
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 15
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
tanggal 5 Januari 2013 Kepada Bapak Direktur Jendral Bina Usaha Kehutanan Cq Bina Usaha Hutan Tanaman di Jakrta Perihal Laporan Semesteran (Semester II)
Penggunaan Peralatan Tahun 2012
sebanyak 168 unit.
Sampai kegiatan verifikasi Legalitas Kayu PT Rimba Lazuardi belum melakukan kegiatan RKTUPHHK Tahun 2012, maka hasil uji petik terhadap keberadaan alat berat tidak dapat dilakukan.
P.3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan kayu bulat
K.3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan(IPHH)/pasar mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah
3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/ dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di– LHP-kan
Memenuhi 1. LHP yang dibuat oleh PT Rimba Lazuardi dalam tahun 2012 merupakan hasil dari kegiatan tebangan sesuai :
a. RKT 2011 sesuai Surat Kepala Dinas Kehutanan Pemerintah Provinsi Riau Nomor : 522.2/Pemhut/3956 tanggal 23 Desember 2011, di Kabupaten Pelalawan,
b. RKT 2012 sesuai Surat Kepala Dinas Kehutanan Pemerintah Provinsi Riau Nomor ; 522.2/Pemhut/4907 tanggal 8 Nopember 2012 di Kabupaten Kuantan Singingi 2. Atas dasar RKT tersebut verifikasi dilakukan
terhadap dokumen dalam 1 tahun yaitu mulai dari bulan April 2012 sampai Maret 2013. Sebagai acuan kerja tahunan perusahaan mempunyai target produksi sesuai RKT yatu : a. RKT 2011 sebesar 210.150 M3, sudah
terealisasi sampai dengan tanggal 23 Desember 2012 sebesar 178.569,36 M3,
sudah terserap oleh industry sampai dengan pemeriksaan 26 Januari 2013 sebesar 178.440,5 M3, dan stock yang tersisa
sebanyak 128,86 M3.
b. RKT 2012 sebesar 231.013,99 M3 tetapi
belum dapat direalisasikan, karena saat ini masih dalam persiapan penebangan untuk RKT 2012, diantaranya : perawatan jalan untuk pengangutan kayu hasil tebangan, penataan areal kerja untuk kegiatan tebangan yang akan dilakukan oleh Kontraktor KSO. 3. Hasil verifikasi terhadap LHP dan Buku Ukur :
a. LHP dibuat oleh petugas pembuat LHP-KBK PT Rimba LazuardiYaitu Abdul Rahman Nomor Register Pembuat LHP : 148/06/0606/RL/ ADR/KBK, yang diperiksa dan disahkan oleh P2LHP yaitu Hasan Nomor Register : 10/0606/P2LHP /RLZ/HSN.
b. Buku Ukur dibuat oleh Tim Juru Ukur dibawah Petugas Pembuat LHP yang diketahui oleh Pengawas dari perusahaan.
c. Hasil uji petik terhadap kesesuaian LHP dengan Buku Ukur, menunjukan ada perbedaan antara jumlah volume pada LHP = 178,569.36 dan Buku Ukur = 179,640.39 dengan selisih sebesar 1,071.03 M3
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Uji petik dilakukan terhadap Fisik kayu yang ada di lokasi tebangan Petak P.006 dan P.008 blok RKT tahun 2011. Hasil uji petik terhadap 10 tumpukan kayu dapat diketahui sebanyak 302 M3 kayu yang
tersisa lebih dari jumlah yang tercatat dalam LHP yaitu 128,86 M3, sementara itu masih terdapat
tumpukan yang lain sekitar 20 tumpukan besar dan kecil yang menyebar di lokasi tebangan yang belum di LHP-kan. Hubungannya dengan hasil uji petik terhadap LHP dan Buku Ukur, terlihat ada relefansinya. Dimana pada uji petik tersebut diduga masih ada sisa kayu yang belum di LHP sebanyak 1.071,03 M3, sedangkan hasil uji petik terhadap
Fisik kayu di lapangan bila dikalkulasikan hasilnya mendekati sama dengan hasil uji petik terhadap LHP dan Buku Ukur. Dengan demikian dokumen LHP, Buku Ukur dan Fisik kayu sudah sesuai. Karena stock kayu yang ada di petak sudah 4 bulan sampai saat verifikasi dilakukan belum diangkut, maka saat ini kondisinya sudah kering mendekati lapuk dan busuk. Pemeriksaan dilakukan dengan cara mengukur panjang tumpukan , tinggi tumpukan dan lebar tumpukan
3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan
Memenuhi Kegiatan tata usaha kayu PT Rimba Lazuardi dimulai dari petak tebang. Kayu yang sudah
ditebang, dikumpul ditepi petak
(Kompartement), kemudian diukur dan di LHP-kan oleh petugas pembuat LHP yang sudah bersertifikat PLHP, kemudian disahkan oleh P2LHP maka terbit SPP PSDH, setelah terbukti adanya pembayaran PSDH kayu diangkut langsung ke industry PT RAPP disertai dokumen FAKB.
3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari Pemegang Izin/Hak Pengelolaan IUPHHKHA/ IUPHHK-HT/IUPHHK-RE/Hak Pengelolaan Verifier 3.1.3.a.
Tanda-tanda PUHH/ barcode pada kayu dari pemegang HA/HT/ IUPHHK-RE/ Pemegang Hak Pengelolaan bisa dilacak balak.
Memenuhi Mengingat bahwa kayu hasil tebangan RKT 2011 yang ada merupakan sisa kegiatan pengangkutan yang belum terangkut dimana tanda/label yang menempel pada tumpukan kayu sudah tidak terlihat. Berdasarkan informasi dari petugas PT Rimba Lazuardi dalam penandaan Kayu Bulat Kecil (KBK), dilakukan terhadap tumpukan kayu dengan menggunakan label berwarna kuning yang bertuliskan : Nomor Tumpukan (Stack No.), Panjang (P), Lebar(L), dan Tinggi(T). Penandaan tersebut sudah sesuai dengan aturan Tata Usaha Kayu (TUK) yang dilakukan oleh PT Rimba Lazuardi.
Verifier 3.1.3.b.
Identitas kayu diterapkan secara konsisten oleh pemegang izin.
Memenuhi Sistim silvikultur yang dipakai PT Rimba Lazuardi adalah Sistim Tebang Habis Permudaan Buatan (THPB). Maka penelusuran kayu dapat dilakukan hanya sampai petak tebangan.
Penandaan kayu bulat kecil dalam bentuk stapel telah dilakukan oleh PT Rimba Lazuardi secara konsisten, dengan adanya pemasangan label berisikan : Nomor Tumpukan, Panjang tumpukan, Lebar tumpukan dan Tinggi tumpukan, label berwarna kuning dari plastic dapat ditelusuri sampai petak.
Penelusuran dapat dilakukan berdasar-kan dokumen FAKB beserta DKBK yang diterima saat kayu dikirim dari lokasi tebangan ke Industri.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 10 dari 15
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
3.1.4. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK
Memenuhi 1. Sortimen yang dihasilkan berupa Kayu Bulat Kecil (KBK), sehingga arsip dokumen yang ada yaitu :
a. Dokumen FAKB lengkap dan sah dibuat dan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. b. Dokumen FAKB dari lokasi tebangan ke Industri dilengkapi dengan rekapitulasi daftar kayu bulat kecil.
c. FAKB diterbitkan oleh penerbit FAKB secara Self Assessment di TUK. Setiap FAKB yang telah sampai tujuan dimatikan oleh petugas P3KB.
2. Petugas yang berwenang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau, yaitu an. a. Cecep Heryandi, No.Register. 053/ 06/0606
/FA-KB/Chi/KBK.
b. Abdul Rahman, No.Register. 148/ 06/0606 /RL/ADR/KBK.
c. Hasan, No.Register. 10/0606/
P2LHP/RLZ/HSN.
K.3.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu 3.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan
menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan/atau Provisi Sumberdaya Hutan (PSDH)
Verifier 3.2.1.a.
Dokumen SPP (Surat Perintah Pembayaran) DR dan/atau PSDH telah diterbitkan.
Memenuhi Berdasarkan hasil penelusuran dokumen SPP PSDH, diketahui bahwa dokumen yang ada sudah sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sebagai contoh untuk membandingkan kesesuaian dokumen SPP dengan LHP, dapat ambil dari salah satu dokumen yaitu SPP nomor : 881112 dengan LHP nomor 069 yang dibuat tanggal 16 Nopember 2012, menjelaskan jumlah kewajiban pembayaran :
Kelompok Jenis : Acasia
Volume : 1.624,62 M3 setara dengan
1.543,39 Ton Tarif : Rp 2.000,00 Jumlah : Rp 3.086.778,00
Yang ditandatangai oleh pejabat penagih Dinas Kehutanan Kabupaten Pelalawan : Wiwin Sumutriyanto, S.Hut. M.Si.
Pembayaran PSDH ditujukan kepada Rekening Bendaharawan Penerima Setoran Murni PSDH pada Bank Mandiri Cabang Jakarta Gedung Pusat
Kehutanan dengan No. Rekening
102.000.420.4001 Verifier 3.2.1.b.
Bukti Setor DR dan/atau PSDH
Memenuhi Berdasarkan hasil penelusuran terhadap SPP dan bukti setor yang ada, PT Rimba Lazuardi telah membayar lunas Kayu yang sudah di LHP kan. Untuk pembayaran PSDH dilakukan sejak bulan April 2012 sampai Nopember 2013, telah dibayarkan sebesar Rp 959.205.368,40 untuk Kayu Bulat Kecil (KBK) 172.043,32 M3.
Pembayaran PSDH ditujukan kepada Rekening Bendaharawan Penerima Setoran Murni PSDH pada Bank Mandiri Cabang Jakarta Gedung Pusat Kehutanan Nomor Rekening 102.000.420.4001. Verifier 3.2.1.c.
Kesesuaian tarif DR dan PSDH atas kayu hutan alam (termasuk hasil kegiatan penyiapan lahan
Memenuhi PT Rimba Lazuardi telah membayar PSDH sesuai SPP berdasarkan perhitungan dalam persyaratan ukuran dan dibayar sesuai dengan tarif yang merujuk pada Peraturan Menteri Perdagangan RI
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi untuk pembangunan hutan tanaman) dan
kesesuaian tarif PSDH untuk kayu hutan tanaman.
No. 22/M-DAG/PER/4/2012 tanggal 24 April 2012 lampiran II.: IV. Kayu yang berasal dari Tanaman di dalam kawasan Hutan Negara; point b. Acacia; harga patokan Rp 40.000,00/ ton.
Penetapan besarnya PSDH dihitung dengan cara :
Volume x Harga Patokan x tariff Penjelasannya :
a. Volume : volume atau berat hasil hutan yang dihitung
b. Tarif : Ditetapkan berdasarkan PP 74/1999 jo PP 59/1998 :
- Acasia : 5 %
c. Harga Patokan : harga sesuai Permendag No. 22/M-DAG/PER/4 /2012 tanggal 24 April 2012; point b. Acacia; harga patokan Rp 40.000,00/ ton.
d. Maka Tarif Acasia = 40.000 x 5% = Rp 2.000,00 / ton
K.3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar pulau 3.3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).
Tidak Diterapkan
Kayu yang dihasilkan oleh PT Rimba Lazuardi dipasarkan ke PT RAPP yang berlokasi di DI Desa Pangkalan Kerinci Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan menggunakan jalan darat sejauh 155 km. Maka PT Rimba Lazuardi tidak memerlukan PKAPT.
3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah
Memenuhi Pengangkutan kayu dari lokasi tebangan PT Rimba Lazuardi ke Industri PT RAPP menggunakan jalan darat dengan alat Logging Truk.
P.4. Pemenuhan aspek lingkungan dan sosial yang terkait dengan penebangan
K.4.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki AMDAL/DPPL/UKL dan UPL & melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut
4.1.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki dokumen AMDAL/DPPL/ UKL-UPL meliputi ANDAL, RKL dan RPL yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya
Memenuhi PT Rimba Lazuardi memiliki Dokumen Penyajian Informasi Lingkungan Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri Transmigrasi yang terletak di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau atas areal seluas 7.600 Ha, disetujui dan ditanda-tangani oleh Komisi Pusat Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Departemen Kehutanan, sebagai Plt. Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Peles-tarian Alam adalah Ir. Soedjadi Hartono Danoewinoto NIP. 080.013.557, pada tanggal 18 Juni 1994 dengan Surat No. 38/DJ-VI/AMDAL/94. Auditee telah menyusun RKL dan RPL
HTI-Transmigrasi dan disetujui oleh Komisi Pusat Amdal Dephut No. 61/DJ-VI/AMDAL/96 tanggal 19 April 1996 yang terletak di Kabupaten Dati II Indragiri Hulu, Propinsi Dati I Riau dengan izin prinsip pencadangan berda-sarkan SK Menteri Kehutanan No. 185/KPTS-V/ 1992 tanggal 21 Februari 1992 (SK HPHTI-Trans Sementara) atas areal seluas 4.600 Ha dan Rekomendasi SK Gubernur No. 522.1/EK/2795 tanggal 22 Februari 1994 diperluas menjadi 12.600 Ha. Auditee memiliki Dokumen Laporan Utama
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 12 dari 15
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Pemantauan Lingkungan dan Rencana
Pengelolaan Lingkungan Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman yang terletak di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau dengan Ijin Prinsip Pencadangan Areal No. 727/ Menhut-IV/1997 tanggal 20 Juni 1997 atas areal seluas 10.910 Ha, dan telah disetujui oleh Bupati Pelalawan pada tanggal 29 Desember 2004 dengan nomor surat 04/Amdal/2004. 4.1.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial
Verifier a. Dokumen RKL dan RPL Memenuhi PT Rimba Lazuardi telah menyusun RKL dan
RPL HTI-Transmigrasi dan disetujui oleh Komisi Pusat Amdal Dephut No. 61/DJ-VI/AMDAL/96 tanggal 19 April 1996 yang terletak di Kabupaten Dati II Indragiri Hulu, Propinsi Dati I Riau dengan izin prinsip pencadangan berda-sarkan SK Menteri Kehutanan No. 185/KPTS-V/ 1992 tanggal 21 Februari 1992 (SK HPHTI-Trans Sementara) atas areal seluas 4.600 Ha dan
Rekomendasi SK Gubernur No.
522.1/EK/2795 tanggal 22 Februari 1994 diperluas menjadi 12.600 Ha.
Auditee memiliki Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan dan Rencana Pengelolaan Lingkungan Usaha Peman-faatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman yang terletak di Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau dengan Ijin Prinsip Pencadangan Areal No. 727/ Menhut-IV/1997 tanggal 20 Juni 1997 atas areal seluas 10.910 Ha, dan telah disetujui oleh Bupati Pelalawan pada tanggal 29 Desember 2004 dengan nomor surat 04/Amdal/2004. Dokumen RKL dan RPL mengacu kepada dokumen AMDAL yang telah disahkan dan disetujui oleh Komisi Pusat Amdal Dephut No. 61/DJ-VI/AMDAL/96 tanggal 19 April 1996 yang terletak di Kabupaten Dati II Indragiri Hulu, dengan izin prinsip pencadangan berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 185/KPTS-V/1992 tanggal 21 Februari 1992 (SK HPHTI-Trans Sementara) atas areal seluas 4.600 Ha dan
Rekomendasi SK Gubernur No.
522.1/EK/2795 tanggal 22 Februari 1994 diperluas menjadi 12.600 Ha. Dan
penambahan luasan di kabupaten
Pelalawan, dengan Ijin Prinsip Pencadangan Areal No. 727/Menhut-IV/1997 tanggal 20 Juni 1997 atas areal seluas 10.910 Ha, dan telah disetujui oleh Bupati Pelalawan pada tanggal 29 Desember 2004 dengan nomor surat 04/Amdal/2004.
Verifier b. Bukti pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan dampak penting aspek fisik-kimia, biologi dan sosial
Memenuhi 1. Sebagai bukti pelaksanaan RKL dan RPL di lapangan, PT Rimba Lazuardi sudah membuat laporan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan per semester dan disampaikan kepada :
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
- Dinas Kehutanan Kabupaten Pelala-wan – Pangkalan Kerinci,
- Asdep Amdal Kementerian Lingkungan Hidup– Jakarta,
- Pusat Standardisasi dan Lingkungan Kementerian Kehutanan–Jakarta,
- Badan Lingkungan Hidup Provinsi Riau – Pekanbaru,
- Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Indragiri Hulu–Pematang Reba,
- Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kuantan Singingi–Teluk Kuantan,
2. Laporan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan Semester I Tahun 2012 sudah disampaikan kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau dengan surat No. 048/DIR-RL/VII/2012 pada tanggal 5 Juli 2012. 3. Laporan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan Semester II Tahun 2012 sudah disampaikan kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau dengan surat No. 019/DIR-RL/I/2013 pada tanggal 5 Januari 2013..
P.5. Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan
K.5.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3
Verifier a.Implementasi prosedur K3 Memenuhi 1. PT Rimba Lazuardi telah mempunyai Standard
Operasional Prosedur (SOP) tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja meliputi : a. Inspeksi Keselamatan dan Kesehat-an Kerja b. Pelaporan dan Investigasi Insiden Kerja c. Pengadaan dan Pendistribusian Alat
Pelindung Diri :
d. Penanganan Korban Kecelakaan Kerja Gawat Darurat
e. K3 Dalam Kegiatan Kerja HTI
f. Penyediaan dan Pemeliharaan Alat Kerja g. Safety Induction untuk Kontraktor
h. Pengelolaan Limbah Bahan Berbaha-ya dan Beracun (B3) :
i. Pengelolaan Sampah Domestik j. Rapat Lingkungan K3
k. Pelayanan Kesehatan Kerja :
l. Penanganan Tumpahan Bahan Bakar, Pelumas dan Bahan Kimia
2. PT Persada Karya Sejati selaku mitra kerja PT Rimba Lazuardi sudah menyusun Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja tetapi belum mendapat pengesahan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Pelalawan, karena belum mengikut sertakan karyawan dalam pelatihan Ahli K3. 3. PT Rimba Lazuardi selalu melakukan Sosialisasi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja kepada karyawan yang baru dipekerjakan dalam bentuk formulir laporan rapat dan menerapkan sistem
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 14 dari 15
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
manajemen K3 dengan menyusun kebijakan K3 yang ditandatangani oleh Direktur Utama. Verifier b. Ketersediaan Peralatan K3 Memenuhi 1. Terdapat Dokumen No. SOP-HSE-007 tanggal
terbit 30 November 2010 tentang pengadaan dan pendistribusian alat pelindung diri (APD). 2. Terdapat daftar distribusi peralatan safety
periode 2011 dan 2012.
3. Tersedia peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja berupa :
a. Alat pemadam api ringan (APAR), b. Alat pelindung diri meliputi :
Bagian penebangan : helm, sepatu safety, saw cap, masker, jas hujan, kaca mata. Bagian perencanaan : helm, sepatu safety
(boot), jas hujan, kaca mata.
Bagian penanaman : helm, sepatu safety, helm, jas hujan, kaca mata.
Bagian pemeliharaan : helm, sepatu safety, masker, sarung tangan, kaca mata. Operator bagian genset : penutup telinga,
sepatu safety, masker, sarung tangan, helm, kaca mata.
4. Kotak P3K dalam kondisi baik
Verifier c. Catatan kecelakaan kerja Memenuhi 1. Berdasarkan Dokumen SOP No. SOP-HSE-005 tanggal terbit 30 November 2010 tentang Statutory Reporting (Pelaporan ke Pemerintah) point G.1. laporan kecelakaan kerja, dimana Auditee mempunyai kewajiban untuk mencatat setiap kecelakaan kerja yang terjadi di dalam areal operasional perusahaan dan melaporkan kejadian kecelakaan kerja kepada Dinas Tenaga Kerja setempat tidak lebih dari 48 jam. Selama tahun 2012 belum pernah terjadi kecelakaan kerja dan Auditee membuat laporan berupa form register insiden nihil.
2. Upaya menekan kecelakaan kerja adalah dengan sosialisasi kepada karyawan tentang safety, fire dan environtment yaitu pada:
a. Briefing setiap pagi sebelum melaku-kan aktifitas dilaksanakan di kantor,
b. Sosialisasi ke camp-camp di areal kerja frekuensi sebulan sekali (menggunakan formulir laporan rapat occupational health and safety departement)
c. Sosialisasi terhadap karyawan yang baru dipekerjakan dengan menggunakan formulir Safety induction meliputi kesehatan karyawan, umur karyawan, pengarahan tentang safety, fire, environtment.
K.5.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja 5.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja Verifier : Ada serikat pekerja atau kebijakan
perusahaan yang membolehkan untuk
membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja
Memenuhi PT Rimba Lazuardi memiliki surat pernya-taan dari Direktur Utama No. 009/DIR-RL/I/2013 tanggal 10 Januari 2013, tentang kebebasan berkumpul dan berse-rikat bagi karyawan PT Rimba Lazuardi. Hal-hal mengenai Serikat pekerja terda-pat pada Dokumen Peraturan Perusaha-an pasal 5, dimana pekerja boleh mendi-rikan organisasi serikat pekerja dalam
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
perusahaan dan memilih/menetapkan pengurus serta merekrut karyawan peru-sahaan menjadi
anggota serikat pekerja. Pengusaha
memfasilitasi pendirian organisasi serikat pekerja tersebut.
5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama
(KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) Memenuhi PT Rimba Lazuardi telah mempunyai Dokumen Peraturan Perusahaan meliputi wilayah Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Indragiri Hulu dan Kabupaten Kuantan Sengingi yang telah diajukan permohonan pengesahan kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau pada tanggal 30 Januari 2013 dengan surat nomor 021/Dir-RL/I/2013, ada bukti tanda terima permohonan pengesahan tanggal 25 Februari 2013.
5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur
Memenuhi PT Rimba Lazuardi telah menyampaikan laporan daftar tenaga kerja kepada Direktur Bina Iuran Kehutanan dan Peredaran Hasil Hutan Jakarta pada tanggal 05 Januari 2013 dengan surat nomor
016/DIR-RL/I/2013 tentang laporan
perkembangan penyerapan tenaga kerja triwulan IV tahun 2012 tembusan disampaikan kepada Dinas Kehutanan Provinsi Riau dan BP2HP Wilayah III Pekanbaru. Dari laporan tersebut diketahui jumlah karyawan yang dipekerjakan oleh PT Rimba Lazuardi adalah 15 orang, merupakan tenaga tetap tetapi format pelaporan kepada Disnaker belum sesuai dengan Annex-2 dalam SOP.
Kegiatan di lapangan masih tahap persiapan berupa pemantauan pertum-buhan tanaman RKT sebelumnya dengan pembuatan plot oleh bagian planning dan pemeliharaan tanaman oleh bagian plantation berupa penyempotan gulma. Berdasarkan data di lapangan jumlah karyawan yang dipekerjakan oleh PT Rimba Lazuardi per bulan Februari 2013 sebanyak 55 orang terdiri dari :
1. Tenaga Tetap 13 orang 2. Tenaga Borongan : a. CV Hijau Daun 21 orang b. CV Andesben 6 orang
c. PT Persada Karya Sejati 15 orang
Hasil wawancara dilakukan pada tanggal 26 Maret 2013 di camp pekerja bagian spraying di compartemen P terhadap 6 orang dari jumlah karyawan secara acak, diketahui usia karyawan tidak ada yang dibawah umur kerja.