• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM IKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM IKAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA

LAPORAN PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA

KELAS OSTEICHTYES

KELAS OSTEICHTYES

Disusun oleh

Disusun oleh

::

Al

Al Hidayat

Hidayat

(11222002)

(11222002)

Dosen Pengampu : Awalul fatiqin, M. Si Dosen Pengampu : Awalul fatiqin, M. Si

PROGRAM STUDI BIOLOGI

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKUTAS TARBIYAH

FAKUTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

RADEN PATAH PALEMBANG

RADEN PATAH PALEMBANG

2012

2012

(2)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1

1.1 Latar Latar BelakangBelakang

Pisces adalah sebutan umum yang dipakai untuk ikan atau sebagai nama super kelas, dan Pisces adalah sebutan umum yang dipakai untuk ikan atau sebagai nama super kelas, dan nama ini diambil dari kata latin “ ichtyes” juga berarti “ ikan “ berasal dari kata yunani dan kata nama ini diambil dari kata latin “ ichtyes” juga berarti “ ikan “ berasal dari kata yunani dan kata ini dipakai

ini dipakai dalam “ichytology“ yaitu ilmu yang medalam “ichytology“ yaitu ilmu yang mempelajari tentang ikan ( jasin, 1984 ).mpelajari tentang ikan ( jasin, 1984 ).

Pada umumnya yang dimaksud ikan adalah ikan

Pada umumnya yang dimaksud ikan adalah ikan  –  –  ikan yang masuk kelas “Ostheichthtes”.ikan yang masuk kelas “Ostheichthtes”. Tubuhnya berskeleton tulang keras, terbungkus oleh kulit yang bersisik, berbentuk seperti Tubuhnya berskeleton tulang keras, terbungkus oleh kulit yang bersisik, berbentuk seperti torpedo, berenang dengan sirip, bernapas dengan insang. Bermacam

torpedo, berenang dengan sirip, bernapas dengan insang. Bermacam  –  – macam species hidupmacam species hidup dalam air tawar atau beragam ( air laut ). Ikan salah satu sumber protein bagi manusia dan juga dalam air tawar atau beragam ( air laut ). Ikan salah satu sumber protein bagi manusia dan juga sebagai salah satu obyek olahraga atau rekreasi yaitu memancing ( jasin, 1984 ).

sebagai salah satu obyek olahraga atau rekreasi yaitu memancing ( jasin, 1984 ).

Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok  spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok  paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan rawan (kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras (Widiyati.1999).

bertulang keras (Widiyati.1999).

Osteichthyes

Osteichthyes atau disebut juga atau disebut juga Ikan bertulang sejati Ikan bertulang sejati adalahadalah kelaskelas dari anggotadari anggota hewan bertulanghewan bertulang belakang

belakang yang merupakanyang merupakan subfilumsubfilum daridariPiscesPisces.. OsteichthyesOsteichthyes berasal dari bahasa Yunani,berasal daribahasa Yunani, yaituyaituosteonosteon yang berati tulang dan

yang berati tulang dan ichthyesichthyes yang berarti ikan. yang berarti ikan. Hidup di laut, rHidup di laut, rawa-rawa, atau air tawarawa-rawa, atau air tawar (Widiyati.1999).

(Widiyati.1999).

Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator. Beberapa  jenis

 jenis ikan ikan mempunymempunyai ai labirin labirin yang yang merupakmerupakan an perluasaperluasan n ke ke atas atas dari dari insang insang dan dan membentuk membentuk  lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02.

(3)

Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung. penyesuaian ikan terhadap lingkungan ialah pengaturan yang terletak di dekat punggung. penyesuaian ikan terhadap lingkungan ialah pengaturan keseimbangan air dan garam dalam jaringan tubuhnya, karena sebagian hewan vertebrata air keseimbangan air dan garam dalam jaringan tubuhnya, karena sebagian hewan vertebrata air mengandung garam dengan konsentrasi yang berbeda dari media lingkungannya. Ikan harus mengandung garam dengan konsentrasi yang berbeda dari media lingkungannya. Ikan harus mengatur tekanan osmotiknya untuk memelihara keseimbangan cairan tubuhnya setiap waktu. mengatur tekanan osmotiknya untuk memelihara keseimbangan cairan tubuhnya setiap waktu. Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ikan Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai alat ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung ( Stickney, 1979 )

mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung ( Stickney, 1979 )

Ikan nila (Oreochromis niloticus), nama internasionalnya nile tilapia berasal dari sungai Nil di Ikan nila (Oreochromis niloticus), nama internasionalnya nile tilapia berasal dari sungai Nil di Afrika. Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan budi daya yang cukup dikenal baik secara Afrika. Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan budi daya yang cukup dikenal baik secara nasional maupun internasional. Ikan nila menjadi terkenal karena memiliki banyak keunggulan. nasional maupun internasional. Ikan nila menjadi terkenal karena memiliki banyak keunggulan. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh ikan nila yaitu mudah berkembangbiak, cepat Keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh ikan nila yaitu mudah berkembangbiak, cepat pertumbuhannya, anaknya banyak, ukuran badan relative besar, tahan penyakit, sangat mudah pertumbuhannya, anaknya banyak, ukuran badan relative besar, tahan penyakit, sangat mudah beradaptasi, relatif murah harganya dan dagingnya pun enak (Widiyati.1999).

beradaptasi, relatif murah harganya dan dagingnya pun enak (Widiyati.1999). 1.2 Tujuan

1.2 Tujuan

Melalui pengamatan struktur tubuh bagian luar dan dalam, Mahasiswa diharapkan mampu untuk  Melalui pengamatan struktur tubuh bagian luar dan dalam, Mahasiswa diharapkan mampu untuk  1.

1. Menggambar dan menentukan bagian-bagian tubuh ikanMenggambar dan menentukan bagian-bagian tubuh ikan 2.

2. Menentukan organ-organ kepalaMenentukan organ-organ kepala 3.

3. Menunjukkan organ-organ bagian dalamMenunjukkan organ-organ bagian dalam 4.

4. Menunjukkan organ yang menyusun bagian ekorMenunjukkan organ yang menyusun bagian ekor 5.

5. Menjelaskan tofografi (letak organ satu dengan organ yang lain)Menjelaskan tofografi (letak organ satu dengan organ yang lain) 6.

(4)

BAB II BAB II

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

Osteichthyes atau ikan bertulang sejati, terdiri atas kurang lebih 25000 spesies dan Osteichthyes atau ikan bertulang sejati, terdiri atas kurang lebih 25000 spesies dan merupakan vertebrata yang paling sukses, dan yang berkembang menjadi vertebrata darat atau merupakan vertebrata yang paling sukses, dan yang berkembang menjadi vertebrata darat atau tetrapoda. Mereka muncul pada periode Silur, diduga sebagai ikan air tawar dan ikan laut.

tetrapoda. Mereka muncul pada periode Silur, diduga sebagai ikan air tawar dan ikan laut.

Ikan bertulang sejati berbeda dengan ikan bertulang rawan dalam berbagai hal. Salah satu Ikan bertulang sejati berbeda dengan ikan bertulang rawan dalam berbagai hal. Salah satu perbedaannya ialah pada perkembangan paru-paru dan gelembung renang sebagai suatu perbedaannya ialah pada perkembangan paru-paru dan gelembung renang sebagai suatu divertikulum dari usus bagian depan. Gelembung renang merupakan alat hidrostatik, sedangkan divertikulum dari usus bagian depan. Gelembung renang merupakan alat hidrostatik, sedangkan paru-paru merupakan ciri khas dari tiga subclass ikan bertulang sejati yaitu Crossoptreygii dan paru-paru merupakan ciri khas dari tiga subclass ikan bertulang sejati yaitu Crossoptreygii dan Brachyopterygii. Crossoptreygii di dalamnya termasuk Rhipidistia yang sekarang telah musnah Brachyopterygii. Crossoptreygii di dalamnya termasuk Rhipidistia yang sekarang telah musnah yang diduga merupakan leluhur dari tetrapoda, dan ikan paru-paru sekarang. Pada subkelas yang diduga merupakan leluhur dari tetrapoda, dan ikan paru-paru sekarang. Pada subkelas ketiga yaitu Actinopterygii divertikulum dari usus depan berkembang menjadi gelembung renang ketiga yaitu Actinopterygii divertikulum dari usus depan berkembang menjadi gelembung renang yang mempunyai fungsi sebagai alat hidrostik ( Winatasasmita, Djamhur. 1988 )

yang mempunyai fungsi sebagai alat hidrostik ( Winatasasmita, Djamhur. 1988 )

Kelas Osteichthyes (Ikan Bertulang Sejati) memiliki ciri-ciri menurut ( Jasin, 1984 ) : Kelas Osteichthyes (Ikan Bertulang Sejati) memiliki ciri-ciri menurut ( Jasin, 1984 ) : A.

A. Kulit banyak mengandung kelenjar mucosa, biasanya diliputi oleh sisik dan beberapaKulit banyak mengandung kelenjar mucosa, biasanya diliputi oleh sisik dan beberapa spesies tidak bersisik, bersirip pada media baik dorsal maupun ventral dan pada sebelah spesies tidak bersisik, bersirip pada media baik dorsal maupun ventral dan pada sebelah menyebelah tubuh itu dengan beberapa perkecualian. Sirip biasanya disokong oleh jari menyebelah tubuh itu dengan beberapa perkecualian. Sirip biasanya disokong oleh jari duri tulang rawan atau keras, tidak berkaki.

duri tulang rawan atau keras, tidak berkaki. B.

B. Mulut terletak diujung dan bergigi rahang tumbuh dengan baik dan bersendi padaMulut terletak diujung dan bergigi rahang tumbuh dengan baik dan bersendi pada tulang tempurung kepala, mempunyai dua sacci olfactorious yang umumnya tulang tempurung kepala, mempunyai dua sacci olfactorious yang umumnya berhubungan dengan rongga mulut, bermata besar, tidak berkelopak mata.

berhubungan dengan rongga mulut, bermata besar, tidak berkelopak mata. C.

C. Skeleton terutama berupa tulang keras, kecuali beberapa jenis yang sebagian bertulangSkeleton terutama berupa tulang keras, kecuali beberapa jenis yang sebagian bertulang rawan, bentu vertebrata, bernotocord masing

rawan, bentu vertebrata, bernotocord masing –  – masing tampak.masing tampak. D.

D. Cor terdiri dari atas dua ruangan ( auriculum dan ventriculum ) dengan sinus venosusCor terdiri dari atas dua ruangan ( auriculum dan ventriculum ) dengan sinus venosus dan conus arteriosus yang berisi darah vena terdapat empat pasang archus aorticus, sel dan conus arteriosus yang berisi darah vena terdapat empat pasang archus aorticus, sel darah merah berbentuk oval dan berinti.

darah merah berbentuk oval dan berinti. E.

E. Pernafasan dilakukan dengan beberapa pasang insang yang terletak pada archusPernafasan dilakukan dengan beberapa pasang insang yang terletak pada archus branchius yang berada dalam ruangan celah insang pada kedua tepi dari pharing, branchius yang berada dalam ruangan celah insang pada kedua tepi dari pharing, tertutup operculum, biasanya memiliki pueumatica ( gelembung udara ) dan memiliki tertutup operculum, biasanya memiliki pueumatica ( gelembung udara ) dan memiliki

(5)

ductus pneumaticus, beberapa jenis mempunyai bentuk seperti “paru – 

ductus pneumaticus, beberapa jenis mempunyai bentuk seperti “paru –  paru” misalnya paru” misalnya

pada dipnoi. pada dipnoi. F.

F. Terdapat 10 pasang nervi cranialisTerdapat 10 pasang nervi cranialis G.

G. Suhu tubuh bergantung kepada lingkungan sekitarnya.Suhu tubuh bergantung kepada lingkungan sekitarnya. H.

H. Memiliki sepasang gonad, umumnya ovivar,ada yang ovovivivar atau vivipar.Memiliki sepasang gonad, umumnya ovivar,ada yang ovovivivar atau vivipar. Fertilisasi diluar tubuh, ukuran telur kecil, tidak mempunyai membrane embrio, hewan Fertilisasi diluar tubuh, ukuran telur kecil, tidak mempunyai membrane embrio, hewan mudanya kadang

mudanya kadang –  – kadang tidak mirip dengan yang dewasa.kadang tidak mirip dengan yang dewasa. Ikan Nila atau

Ikan Nila atau Oreochromis niloticusOreochromis niloticus termasuk jenis hewan vertebrata yang seluruhtermasuk jenis hewan vertebrata yang seluruh badannya bersisik dan mempunyai gurat sisi. Ikan Nila termasuk dalam filum Chordata yang badannya bersisik dan mempunyai gurat sisi. Ikan Nila termasuk dalam filum Chordata yang berarti bertulang belakang atau kerangka tubuh (Dwisang, 2008).

berarti bertulang belakang atau kerangka tubuh (Dwisang, 2008).

Ikan Nila merupakan salah satu jenis ikan yang dapat dibudidayakan di kolam dan Ikan Nila merupakan salah satu jenis ikan yang dapat dibudidayakan di kolam dan memiliki nilai ekonomis yang cukup penting. Potensi Ikan Niloa sebagai Ikian Budidaya cukup memiliki nilai ekonomis yang cukup penting. Potensi Ikan Niloa sebagai Ikian Budidaya cukup besar, karena memiliki kelebihan, yaitu :

besar, karena memiliki kelebihan, yaitu : 1.

1. Mudah berkembang biak di lingkungan budidayaMudah berkembang biak di lingkungan budidaya 2.

2. Dapat menerima makanan yang beragamDapat menerima makanan yang beragam 3.

3. Toleransi terhadap kadar garam/salinitas tinggiToleransi terhadap kadar garam/salinitas tinggi 4.

4. Pertumbuhannya CepatPertumbuhannya Cepat

Habitat lingkungan Ikan Nila, yaitu : danau, Sungai, Waduk, Rawa, Sawah, dan perairan Habitat lingkungan Ikan Nila, yaitu : danau, Sungai, Waduk, Rawa, Sawah, dan perairan lainnya. Selain itu Ikan nila mampu hidup pada perairan payau, misalnya tambak dengan lainnya. Selain itu Ikan nila mampu hidup pada perairan payau, misalnya tambak dengan salinitas maksimal 29% oleh karena itu masyarakat yang berada di daerah sekitar pantai dapat salinitas maksimal 29% oleh karena itu masyarakat yang berada di daerah sekitar pantai dapat membudidayakannya khusus kegiatan pembesaran Ikan Nila (Santoso,1996).

(6)

Klasifikasi Ikan Nila Klasifikasi Ikan Nila Klasifikasi ikan nila (

Klasifikasi ikan nila (Oreochromis niloticusOreochromis niloticus) adalah sebagai berikut:) adalah sebagai berikut:

Gambar : ikan nila ( http//.gambar ikan nila. com ) Gambar : ikan nila ( http//.gambar ikan nila. com ) Kingdom

Kingdom : : AnimaliaAnimalia Filum

Filum : : ChordataChordata Kelas

Kelas : : OsteichtesOsteichtes Ordo

Ordo : : PercomorphiiPercomorphii Famili

Famili : : CichlidaeCichlidae

Genus :

Genus : OreochromisOreochromis

Spesies :

Spesies : Oreochromis niloticusOreochromis niloticus Struktur dan fungsi

Struktur dan fungsi

Bentuk tubuh bermacam

Bentuk tubuh bermacam  –  –  macam, tapi sebagian besar berbentuk gelendong pipih,macam, tapi sebagian besar berbentuk gelendong pipih, ukuran tinggi

ukuran tinggi tubuh lebih dari tubuh lebih dari pada lebarnya, maka pada lebarnya, maka penampang potongannya berbentuk oval.penampang potongannya berbentuk oval. Bentuk gelendong atau

Bentuk gelendong atau torpedo torpedo itu memudahkan gerak dalam itu memudahkan gerak dalam air. Kepala terbentang mulaiair. Kepala terbentang mulai dari ujung moncong sampai akhir operculum ( tutup insang ). Badan membentang dari akhir dari ujung moncong sampai akhir operculum ( tutup insang ). Badan membentang dari akhir operculum sampai anus dan sisanya adalah ekor. Mulut terdapat pada terdapat di ujung operculum sampai anus dan sisanya adalah ekor. Mulut terdapat pada terdapat di ujung moncong mempunyai rahang yang bergigi baik ( Jasin, 1984 ).

moncong mempunyai rahang yang bergigi baik ( Jasin, 1984 ). Bentuk sisik

Bentuk sisik a.

a. Sisik cycloid : berbentuk bulat, pada sisik ini bila diteliti lebih dalam akan tampak Sisik cycloid : berbentuk bulat, pada sisik ini bila diteliti lebih dalam akan tampak  lingkaran yang berbeda

lingkaran yang berbeda –  – beda.beda. b.

b. Sisik ctenoid : berbentuk bulat agak lonjong, berduri kecilSisik ctenoid : berbentuk bulat agak lonjong, berduri kecil  –  –  kecil pada bagiankecil pada bagian anterior, sedang pada posterior memecah diri menjadi beberapa bagian.

(7)

c.

c. Sisik ganoid : berbentuk belah ketupat dengan bagian kecil yang tertanam dalam sakuSisik ganoid : berbentuk belah ketupat dengan bagian kecil yang tertanam dalam saku darmis. Sebelah luar dilapisi oleh zat ganoine, dan mengandung duri

darmis. Sebelah luar dilapisi oleh zat ganoine, dan mengandung duri –  – duri halus.duri halus.

Bentuk sirip Bentuk sirip

Fungsi sirip adalah untuk mempertahankan kesetimbangan dalam air dan untuk berenang. Fungsi sirip adalah untuk mempertahankan kesetimbangan dalam air dan untuk berenang. Berdasarkan anatomi sirip ekor dibedakan 4 type menurut ( Jasin, 1984 ) yaitu :

Berdasarkan anatomi sirip ekor dibedakan 4 type menurut ( Jasin, 1984 ) yaitu : a.

a. Type protocercal yaitu akhir columna vertebralis sampai ujung ekor dan ekor berujungType protocercal yaitu akhir columna vertebralis sampai ujung ekor dan ekor berujung tumpul.

tumpul. b.

b. Type dhipicercal yaitu akhir columna vertebralis sampai ujung ekor dengan bentuk ujungType dhipicercal yaitu akhir columna vertebralis sampai ujung ekor dengan bentuk ujung runcing.

runcing. c.

c. Type homocercal yaitu columna vertebralis berakhir tidak persis di ujung ekor, tapi agak Type homocercal yaitu columna vertebralis berakhir tidak persis di ujung ekor, tapi agak  membelok sedikit, tapi ujung membagi diri menjadi dua bagian yang sama.

membelok sedikit, tapi ujung membagi diri menjadi dua bagian yang sama. d.

d. Type heterocercal yaitu Type heterocercal yaitu bila columna vertebralis berakhir bila columna vertebralis berakhir menjorok ke salah menjorok ke salah satu ujungsatu ujung ekor yang membagi diri menjadi dua tidak sama panjangnya.

ekor yang membagi diri menjadi dua tidak sama panjangnya.

Bentuk tubuh ikan Bentuk tubuh ikan

Antara jenis yang satu dengan jenis lainnya berbeda- beda. Perbedaan bentuk tubuh ini Antara jenis yang satu dengan jenis lainnya berbeda- beda. Perbedaan bentuk tubuh ini pada umumnya disebabkan oleh adanya adaptasi terhadap habitat dan cara hidupnya. pada umumnya disebabkan oleh adanya adaptasi terhadap habitat dan cara hidupnya. Adapun bentuk-bentuk tubuh ikan tersebut dibagi dua yaitu menurut (Santoso,1996) : Adapun bentuk-bentuk tubuh ikan tersebut dibagi dua yaitu menurut (Santoso,1996) : a.

a. Simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibelah ditengah dengan potongan sagital, makaSimetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibelah ditengah dengan potongan sagital, maka kita akan mendapatkan hasil yang sama persis antara bagian kiri dan bagian kanannya kita akan mendapatkan hasil yang sama persis antara bagian kiri dan bagian kanannya b.

b. Non simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibeah ditengah dengan potongan sagital,Non simetri bilateral yaitu ikan yang apabila dibeah ditengah dengan potongan sagital, maka kita akan mendapatkan hasil yang berbeda antara bagian kiri dan bagian kanannya maka kita akan mendapatkan hasil yang berbeda antara bagian kiri dan bagian kanannya c.

(8)

Bentuk tubuh ikan Bentuk tubuh ikan

Dilihat dari bentuk tubuh terutama dari penampang melintangnya ada beberapa macam Dilihat dari bentuk tubuh terutama dari penampang melintangnya ada beberapa macam menurut (Dwisang, 2008) bentuk tubuh ikan simetri bilateral, bentuk-bentuk tersebut adalah: menurut (Dwisang, 2008) bentuk tubuh ikan simetri bilateral, bentuk-bentuk tersebut adalah: 1.

1. Pipih (kompres) yakni ikan yang bertubuh pipih atau dengan kata lain lebar tubuh jauh lebihPipih (kompres) yakni ikan yang bertubuh pipih atau dengan kata lain lebar tubuh jauh lebih kecil dibanding tinggi tubuh dan panjang tubuh

kecil dibanding tinggi tubuh dan panjang tubuh 2.

2. Picak (depress) yakni ikan yang lebar tubuhnya jauh lebih besar dari tinggi tubuhnyaPicak (depress) yakni ikan yang lebar tubuhnya jauh lebih besar dari tinggi tubuhnya 3.

3. Cerutu (fusiform) yakni ikan dengan tinggi tubuh yang hampir sama dengan lebar danCerutu (fusiform) yakni ikan dengan tinggi tubuh yang hampir sama dengan lebar dan panjang tubuhnya beberapa kali ukuran tingginya

panjang tubuhnya beberapa kali ukuran tingginya 4.

4. Ular (sidat) yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupaibelut atau ularUlar (sidat) yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupaibelut atau ular 5.

5. Tali (filiform) yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai taliTali (filiform) yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai tali 6.

6. Pita (taeniform/flattedform) yakni ikan yang bentuk tubuhnya memanjang dan tipisPita (taeniform/flattedform) yakni ikan yang bentuk tubuhnya memanjang dan tipis menyerupai pita

menyerupai pita 7.

7. Panah (sagittiform) yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai anak panahPanah (sagittiform) yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai anak panah 8.

8. Bola (globiform) yakni ikan yang bentuk tubuhnyamenyerupai bolaBola (globiform) yakni ikan yang bentuk tubuhnyamenyerupai bola 9.

9. Kotak (ostraciform) yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai kotak.Kotak (ostraciform) yakni ikan yang bentuk tubuhnya menyerupai kotak.

Bentuk mulut Bentuk mulut

Bentuk mulut pada ikan

Bentuk mulut pada ikan dapat digolongkan dalam menurut (Santoso,1996) :dapat digolongkan dalam menurut (Santoso,1996) : 1.

1. Mulut terminal, yaitu posisi mulut Mulut terminal, yaitu posisi mulut berada di bagian ujung berada di bagian ujung kepkepalaala 2.

2. Mulut inferior, yaitu posisi mulut berada di bagian agak bawah ujung kepalaMulut inferior, yaitu posisi mulut berada di bagian agak bawah ujung kepala 3.

(9)

Ekskresi dan Reproduksi Ekskresi dan Reproduksi

Sistem ekskresi dan reproduksi pada Ikan Nila adalah sebagai berikut : Sistem ekskresi dan reproduksi pada Ikan Nila adalah sebagai berikut : 1.

1. Sistem EkskresiSistem Ekskresi

Nekanisme system Ekskresi pada ikan yang hidup di air tawar adalah : ikan tidak banyak  Nekanisme system Ekskresi pada ikan yang hidup di air tawar adalah : ikan tidak banyak  minum, aktif menyerap ion organic, melalui insang dan mengeluarkan urin yang encer dalam minum, aktif menyerap ion organic, melalui insang dan mengeluarkan urin yang encer dalam  jumlah y

 jumlah yang besarang besar..

Sistem Ekskresi melibatkan organ insang, kulit, Ginjal berfungsi mengekskresikan zat-zat Sistem Ekskresi melibatkan organ insang, kulit, Ginjal berfungsi mengekskresikan zat-zat sisa metabolism yang mengandung Nitrogen

sisa metabolism yang mengandung Nitrogen

Insang sebagai organ pernafasan ikan. Kulit sebagai organ ekskresi karena mengandung kelenjar Insang sebagai organ pernafasan ikan. Kulit sebagai organ ekskresi karena mengandung kelenjar keringat yang mengeluarkan 5%, 10%dari seluruh metaydisme (Santoso,1996)

keringat yang mengeluarkan 5%, 10%dari seluruh metaydisme (Santoso,1996)

2.

2. Sistem ReproduksiSistem Reproduksi

Sistem reproduksi pada jantan mempunyai tistis. Pada ikan betina mempunyai indung Sistem reproduksi pada jantan mempunyai tistis. Pada ikan betina mempunyai indung telur, keduanya terletak pada rongga perut. Sebelah kandung kemih dan kanan cili mentari telur, keduanya terletak pada rongga perut. Sebelah kandung kemih dan kanan cili mentari keadaan Gonad Ikan sangat menentukan kedewasaan ikan, meningkat dengan makin keadaan Gonad Ikan sangat menentukan kedewasaan ikan, meningkat dengan makin meningkatnya fungsi Gonad. Ikan nila umumnya memiliki gonad, terletak pada bagian posterior meningkatnya fungsi Gonad. Ikan nila umumnya memiliki gonad, terletak pada bagian posterior rongga perut disebelah bawah ginjal.

rongga perut disebelah bawah ginjal.

Nila berasal dari sungai nil, secara ilmiah/alamiah dapat berkembang biak sepanjang Nila berasal dari sungai nil, secara ilmiah/alamiah dapat berkembang biak sepanjang tahun. Namun frekuensi pemijahan, banyak terjadi pada musim penghujan. Ikan ini mudah tahun. Namun frekuensi pemijahan, banyak terjadi pada musim penghujan. Ikan ini mudah berkembang biak tanpa

berkembang biak tanpa perlakuan khusus perlakuan khusus .Sebelum melangsun.Sebelum melangsungkan perkawinan, nilgkan perkawinan, nila jantana jantan biasanya membuat kubangan berbentuk bulat didasar perairan (Santoso,1996)

(10)

BAB III BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat 3.1 Waktu dan Tempat Hari/Tanggal

Hari/Tanggal : : Selasa/21 Selasa/21 November November 20122012 Waktu

Waktu : : 08.00 08.00 WIB WIB s.d s.d selesaiselesai Tempat

Tempat : : Laboratorium Laboratorium MIPA MIPA IAIN IAIN Raden Raden Fatah Fatah PalembangPalembang 3.2 Alat dan Bahan

3.2 Alat dan Bahan Alat :

Alat : 1)

1) Media gambarMedia gambar 2)

2) LoupeLoupe 3)

3) Seperangkat alat bedahSeperangkat alat bedah 4)

4) Pisau (cutter)Pisau (cutter) 5)

5) Lap (serbet)Lap (serbet) 6)

6) BakiBaki Bahan : Bahan :

1)

1) Ikan Nila (Ikan Nila ( Oreochromis niloticus )Oreochromis niloticus ) 2)

2) Ikan MujairIkan Mujair ( Tellapia mossambica )( Tellapia mossambica ) 3.3.

3.3. Cara Cara KerjaKerja 1)

1) Persiapan Persiapan bahan bahan amatanamatan a.

a. Sediakan ikan segar Sediakan ikan segar (ikan nila atau (ikan nila atau mujair)mujair)

b. Menyediakan alat bantu pengamatan seperti lup, seperangkat alat bedah dan alat-alat b. Menyediakan alat bantu pengamatan seperti lup, seperangkat alat bedah dan alat-alat

lainnya lainnya 2)

2) Melakukan pengamatan Melakukan pengamatan antara lain antara lain ::

a. Ikan yang masih segar diletakkan di atas baki kemudian diamati dengan menggunakan a. Ikan yang masih segar diletakkan di atas baki kemudian diamati dengan menggunakan

lup lup

b. Melakukan pengamatan sesuai pada focus pengamatan b. Melakukan pengamatan sesuai pada focus pengamatan

(11)

BAB IV BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil

(12)

4.2 Pembahasan 4.2 Pembahasan

Pada tubuh ikan nila di bagi menjadi tiga bagian yaitu: bagian kepala, bagian badan, dan Pada tubuh ikan nila di bagi menjadi tiga bagian yaitu: bagian kepala, bagian badan, dan bagian ekor.

bagian ekor.

A. Kepala (caput) A. Kepala (caput)

Kepala memiliki empat bagian yaitu: Kepala memiliki empat bagian yaitu: 1.

1. Rima oris (celah mulut), terapat pada ujung rostrum (moncong).Rima oris (celah mulut), terapat pada ujung rostrum (moncong). 2.

2. Fovea nasalis; sepasang cekung hidung di dorsal mulut, sebagai tempat berakhirnya filaFovea nasalis; sepasang cekung hidung di dorsal mulut, sebagai tempat berakhirnya fila olfactoria atau cabang terakhir nervus olfactorius.

olfactoria atau cabang terakhir nervus olfactorius. 3.

3. Organon visus; pada inspection bagian- bagian yang tampak dari luar antara lain:Sclera,Organon visus; pada inspection bagian- bagian yang tampak dari luar antara lain:Sclera, Cornea, jernih dan transparan, dengan latar belakang iris yang berwarna coklat Cornea, jernih dan transparan, dengan latar belakang iris yang berwarna coklat kehitam-hitaman, Pupil, lubang yang memungkinkan iris tampak dari luar, dibentuk oleh iris, dan hitaman, Pupil, lubang yang memungkinkan iris tampak dari luar, dibentuk oleh iris, dan bagian disekitar pupil berwarna putih dibentuk oleh argentea.

bagian disekitar pupil berwarna putih dibentuk oleh argentea. 4.

4. Apparatus opercularis (tutup ingsang); sepasang terdapat dikiri dan di kanan bagianApparatus opercularis (tutup ingsang); sepasang terdapat dikiri dan di kanan bagian belakang caput, berbentuk setengah bulatan.

belakang caput, berbentuk setengah bulatan.

B. Badan (truncus) B. Badan (truncus)

Badan terdiri dari beberapa bagian yaitu : Badan terdiri dari beberapa bagian yaitu : 1.

1. Epidermis (kulit luar); tipis, transparan dan licin karena menghasilkan mucus atau getahEpidermis (kulit luar); tipis, transparan dan licin karena menghasilkan mucus atau getah bening.

bening. 2.

2. Squama; terdapat di Squama; terdapat di bawah epidermis, tersusun sebagai susunan genting bawah epidermis, tersusun sebagai susunan genting dengann dengann bagianbagian belakang bebas, sehingga

belakang bebas, sehingga ada ada bagian sisik yang bagian sisik yang tertutup oleh sisik lain.tertutup oleh sisik lain. 3.

3. Linea lateralis (gurat sisi); merupakan suatu bangunan berupa garis memanjang di sisiLinea lateralis (gurat sisi); merupakan suatu bangunan berupa garis memanjang di sisi lateral truncus, mulai dari kepala sampai ke pangkal ekor.

lateral truncus, mulai dari kepala sampai ke pangkal ekor. 4.

4. Dua buah lubang keluar (muara); anus merupakan muara saluran makanan sebagaiDua buah lubang keluar (muara); anus merupakan muara saluran makanan sebagai lubang pembuangan sisa-sisa makanan. Porus urogenitalis; merupakan muara bersama lubang pembuangan sisa-sisa makanan. Porus urogenitalis; merupakan muara bersama dari saluran kelamin dan saluran kencing.

(13)

C. Ekor (cauda) C. Ekor (cauda)

Pada bagian ekor terdapat sirip ekor,yang mempunyai bentuk homocercal Pada bagian ekor terdapat sirip ekor,yang mempunyai bentuk homocercal

Pada ikan terdapat empat macam jenis squama, yaitu: Ctenoid, bagian tepi luarnya Pada ikan terdapat empat macam jenis squama, yaitu: Ctenoid, bagian tepi luarnya mempunyai satu baris atau lebih garis-garis sisir, sedangkan bagian tepi yang melekat mempunyai satu baris atau lebih garis-garis sisir, sedangkan bagian tepi yang melekat mempunyai tonjolan-t

mempunyai tonjolan-tonjolan sehionjolan sehingga memperkuat ngga memperkuat perlekatannya. perlekatannya. Ikan nila mempunIkan nila mempunyaiyai squama jenis ini.

squama jenis ini.

Ikan nila mempunyai tipe ekor yaitu protocercal. Ikan nila mempunyai tipe ekor yaitu protocercal.

Sistem pencernann pada ikan nila terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan dan Sistem pencernann pada ikan nila terdiri dari dua bagian, yaitu saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari mulut-rongga kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari mulut-rongga mulut-faring-esofagus-lambung-pilorus-usus-rektum-anus (Santoso,1996)

lambung-pilorus-usus-rektum-anus (Santoso,1996) D. System organ

D. System organ 1.

1. Branchia (ingsang) terletak pada bagian cranial (daeah caput), tertutup oleh apparatusBranchia (ingsang) terletak pada bagian cranial (daeah caput), tertutup oleh apparatus oppercularis.

oppercularis. 2.

2. Cor (jantung) letaknya ventro-caudal insang, agak kek kanan.Cor (jantung) letaknya ventro-caudal insang, agak kek kanan. 3.

3. Hepar (hati), bewarna merah.Hepar (hati), bewarna merah. 4.

4. Vesica fallea (kantung empedu), berwarna kehijauan.Vesica fallea (kantung empedu), berwarna kehijauan. 5.

5. Gonade (kelenjar kelamin), pada yang jantan berwarna putih kompak.Gonade (kelenjar kelamin), pada yang jantan berwarna putih kompak. 6.

6. Intestinum (usus), sebagai pita panjang yang berkelok-kelok dan sama besarnya.Intestinum (usus), sebagai pita panjang yang berkelok-kelok dan sama besarnya. Intestinum berakhir dan bermuara keluar sebagai anus.

Intestinum berakhir dan bermuara keluar sebagai anus. 7.

7. Ren (mesonephros, ginjal), berwarna merah tua, terletak di sebelah ventralRen (mesonephros, ginjal), berwarna merah tua, terletak di sebelah ventral columna vertebralis.

columna vertebralis. 8.

8. Pneumatocyst (gelembung renang) atau vesica natatoria,berwarna keputih-putihan,Pneumatocyst (gelembung renang) atau vesica natatoria,berwarna keputih-putihan, letaknya di bagian dorsal rongga perut, yaitu di ventral columna vertebralis, ren, dan letaknya di bagian dorsal rongga perut, yaitu di ventral columna vertebralis, ren, dan aorta dorsalis, serta di sebelah dorsal dari alat-alat dalam lainnya.

aorta dorsalis, serta di sebelah dorsal dari alat-alat dalam lainnya. 9.

9. Ductus pneumaticus, fungsi ductus pneumaticus adalah untuk keluar masuknya udara keDuctus pneumaticus, fungsi ductus pneumaticus adalah untuk keluar masuknya udara ke dalam pneumatocyst.

(14)

10.

10. Lien (limpa), berwarna merah tua, terdapat di sebelah ventral lobus dorsalis hepatis. AlatLien (limpa), berwarna merah tua, terdapat di sebelah ventral lobus dorsalis hepatis. Alat ini termasuk sistema reticulo endothelial.

ini termasuk sistema reticulo endothelial. 11.

11. Muara gonade,letaknya dekat denagn anus.Muara gonade,letaknya dekat denagn anus. 12.

12. Anus, merupakan muara untuk pembuangn sisa makananAnus, merupakan muara untuk pembuangn sisa makanan E. Otak (encephalon)

E. Otak (encephalon)

Terdapat di dalam cavum crani (rongga tengkorak), dibedakan menjadi cerebrum (otak besar) Terdapat di dalam cavum crani (rongga tengkorak), dibedakan menjadi cerebrum (otak besar) dan cerebellum (otak kecil).

dan cerebellum (otak kecil).

Bagian- bagian dari cranial ke caudal terdiri dari: Bagian- bagian dari cranial ke caudal terdiri dari:

1.

1. Bulbus olfactorious, mempunyaiBulbus olfactorious, mempunyai lanjutan sebagai benang-benang. lanjutan sebagai benang-benang. 2.

2. Tractus olfactorius.Tractus olfactorius. 3.

3. Lobus Lobus olfactorious, olfactorious, dari dari lobuslobus olfactorious keluar nervus olfactorious keluar nervus olfactorious.

olfactorious. 4.

4. Procense phalon, disebelah belakangProcense phalon, disebelah belakang lobus olfactorious yang mempunyai lobus olfactorious yang mempunyai atap (pallium) dan dasar (corpus atap (pallium) dan dasar (corpus striatum).

striatum). 5.

5. Mesencephalon, disebut juga lobusMesencephalon, disebut juga lobus optious.

optious.

6.

6. Cerebellum, agak memanjang diCerebellum, agak memanjang di tengah- tengah.

tengah- tengah. 7.

7. Medulla oblongata, disebelah bawahMedulla oblongata, disebelah bawah belakang cerebellum.

belakang cerebellum. 8.

8. Chiasma nervi optici, persilanganChiasma nervi optici, persilangan nervus opticus yang menuju ke mata nervus opticus yang menuju ke mata 9.

9. Hypophysis, di sebelah caudalHypophysis, di sebelah caudal chiasma nervi optici.

chiasma nervi optici. 10.

10. Medulla Medulla spinallis, spinallis, merupakanmerupakan lanjutan dari medulla oblongata , lanjutan dari medulla oblongata , yang berjalan di dalam canalis yang berjalan di dalam canalis vetebralis vertebrae (dalam tulang vetebralis vertebrae (dalam tulang belakang).

belakang). F. Sistem Pencernaan

F. Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan pada ikan nila melalui proses sebagai berikut. Dari mulai anggota Sistem pencernaan pada ikan nila melalui proses sebagai berikut. Dari mulai anggota mulut, esophagus/Kerongkongan, Lambung usus dan terakhir anus. Proses mulut, esophagus/Kerongkongan, Lambung usus dan terakhir anus. Proses penyederhanaan pada ikan nila melalui cara fisik dan kimia. Sehingga menjadi sari-sari penyederhanaan pada ikan nila melalui cara fisik dan kimia. Sehingga menjadi sari-sari makanan yang mudah diserap di dalam usus kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh makanan yang mudah diserap di dalam usus kemudian diedarkan ke seluruh organ tubuh melalui system peredaran darah ( Jasin,maskoeri. 1984 ).

(15)

BAB V BAB V KESIMPULAN KESIMPULAN

Ikan nila adalah hewan vertebrata yang mempunyai tulang belakang. Ikan terdiri dari Ikan nila adalah hewan vertebrata yang mempunyai tulang belakang. Ikan terdiri dari beberapa bagian yaitu;

beberapa bagian yaitu; a.

a. Kepala Kepala (caput) (caput) : : Mulut, Mulut, rahang, rahang, gigi, gigi, sungut, sungut, cekung cekung hidung, hidung, mata, mata, insang,insang, operkulum, otak, jantung, dan pada beberapa ikan terdapat alat pernapasan operkulum, otak, jantung, dan pada beberapa ikan terdapat alat pernapasan tambahan.

tambahan. b.

b. Badan (truncus): Ujung operkulum (tutup insang) paling belakang sampai pangkalBadan (truncus): Ujung operkulum (tutup insang) paling belakang sampai pangkal awal sirip belang atau sering dikenal dengan istilah sirip dubur. Organ yang awal sirip belang atau sering dikenal dengan istilah sirip dubur. Organ yang terdapat pada bagian ini antara lain adalah sirip punggung, sirip dada, sirip perut, terdapat pada bagian ini antara lain adalah sirip punggung, sirip dada, sirip perut, hati, limpa, empedu, lambung, usus, ginjal, gonad, gelembung renang.

hati, limpa, empedu, lambung, usus, ginjal, gonad, gelembung renang. c.

c. Ekor (cauda): Anus, sirip dubur, sirip ekor, dan pada ikan-ikan tertentu terdapatEkor (cauda): Anus, sirip dubur, sirip ekor, dan pada ikan-ikan tertentu terdapat scute dan finlet.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Dwisang, 2008. Ikan tulang keras. Http//.ikan tulang keras.com Dwisang, 2008. Ikan tulang keras. Http//.ikan tulang keras.com

di akses pada ( 23 november 2012 ) di akses pada ( 23 november 2012 )

Jasin, maskoeri. 1984. Sistematika Hewan. Sinar wijaya : Surabaya Jasin, maskoeri. 1984. Sistematika Hewan. Sinar wijaya : Surabaya Santoso. 1996. Zoologi Vertebrata. Ui Press : Jakarta

Santoso. 1996. Zoologi Vertebrata. Ui Press : Jakarta Winatasasmita, Djamhur. 1988.

Winatasasmita, Djamhur. 1988. Sistematika Vertebrata PiscesSistematika Vertebrata Pisces. Bandung : Biologi FPMIPA. Bandung : Biologi FPMIPA Wikipedia.2009. gambar ikan nila. Http//Wikipedia.ikan.nila.com

Wikipedia.2009. gambar ikan nila. Http//Wikipedia.ikan.nila.com di akses pada ( 22 november 2012 )

Gambar

Gambar : ikan nila ( http//.gambar ikan nila. com )Gambar : ikan nila ( http//.gambar ikan nila

Referensi

Dokumen terkait

yang semuanya memiliki nilai intensitas yang sama yaitu 1, hal ini diakibatkan karena pada Ikan Mas yang dilakukan pemeriksaan, banyak terdapat spesies parasit yang

Siklus hidup ikan komet dimulai dari perkembangan di alam gonad (ovarium pada ikan betina yang menghasilkan telur dan testis pada ikan jantan yang menghasilkan

kondisi faktor lingkungan pada stasiun III mendukung untuk kehidupan ikan, selain itu stasiun III berada pada bagian muara yang banyak terdapat jenis-jenis ikan,

Jumlah total sampel dalam penelitian ini sebanyak 24 sampel ikan yang terdiri dari jenis ikan tuna bagian ekor, tuna bagian punggung, tuna seluruhnya tidak terdeteksi kandungan

Dalam pembuatan pakan ikan, analisis proksimat beberapa bahan baku dan pakan buatan pelet sangat diperlukan untuk menjaga kualitasnya, demikian halnya untuk kebutuhan ikan baik

Distribusi frekuensi ikan talang – talang betina lebih besar dari pada ikan talang – talang jantan disebabkan oleh jumlah ikan talang – talang betina yang

Jenis pakan alami yang diberikan dalam pemeliharaan larva ikan kerapu adalah rotifera dan artemia. Untuk menjaga agar rotifera dan artemia tetap hidup maka diberi

Misalnya stres yang ditandai tubuh lemah, kurus, dan tingkah laku abnormal, sedangkan suhu rendah mengakibatkan ikan menjadi rentan terhadap infeksi fungi dan bakteri patogen