• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

33 A. Gambaran Umum Responden

Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas Mercu Buana angkatan 2009 dan 2010. Dalam memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, penelitian dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada mahasiswa program studi akuntansi. Adapun jumlah kuesioner yang disebarkan dan dapat diolah adalah 43 kuesioner. Berdasarkan data yang diperoleh dari kuesioner tersebut ternyata banyak mahasiswa yang tidak mengisi kuesioner dengan lengkap dan tidak sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Di antaranya :

1. Mahasiswa akuntansi sistem kredit semester kurang dari 120

2. Mahasiswa akuntansi yang bukan berasal dari semester VI, VII, dan VIII 3. Mahasiswa akuntansi yang belum mengambil matakuliah pokok akuntansi Sebelum peneliti membahas lebih jauh tentang hasil penelitian ini, peneliti terlebih dahulu akan membahas gambaran tentang karakteristik responden (mahasiswa) yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Semua informasi mengenai hasil penelitian dan informasi responden tersebut diperoleh dari hasil distribusi kuesioner yang diperoleh kembali. Berikut ini adalah hasil karakteristik responden yang peneliti peroleh :

(2)

Tabel 4.1

Gambaran Umum Responden

Karakteristik Kategori Jumlah Persentase

Angkatan 2009 28 65,12% 2010 15 34,88% Total 43 100% Jenis Kelamin Laki-Laki 25 58,14% Perempuan 18 41,86% Total 43 100% Total SKS 120-130 7 16,28% 130-140 27 62,79% >140 9 20,93% Total 43 100%

Sumber : Data yang telah diolah

Dari tabel 4.1 menunjukkan bahwa mahasiswa laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan mahasiswa perempuan yaitu dengan perbandingan keseluruhan sebanyak 58,14% mahasiswa laki-laki dibandingkan dengan 41,86% mahasiswa perempuan. Perbedaan jumlah mahasiswa laki-laki dan perempuan tidaklah cukup besar, sehingga sampel penelitian cukup representative dalam mewakili populasi penelitian.

Dari tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa mahasiswa yang mendapatkan SKS sebanyak 130 – 140 SKS lebih banyak sebagai responden penelitian, yaitu sebesar 62,79% dan diikuti oleh mahasiswa yang memiliki SKS sebanyak > 140 SKS yaitu sebesar 20,93% responden.

(3)

B. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari jumlah data, nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi.

Tabel 4.2

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Motivasi (x1) 43 17 25 21.56 2.373

Minat (x2) 43 17 25 22.12 1.815

TPA (y) 43 21 34 27.28 3.224

Valid N (listwise) 43

Sumber : Data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 20.0

Berdasarkan hasil dari statistik deskriptif pada tabel 4.2 di atas diperoleh dari 43 sampel, menunjukan bahwa variabel Motivasi dan Minat dengan nilai standar deviation lebih kecil dari pada nilai rata-rata (mean) dan nilai terendah (minimum) lebih kecil dari rata-ratanya (mean). Rata-rata Motivasi mempunyai nilai sebesar 21.56 dengan standar deviation sebesar 2.373, nilai terendah 17 dan nilai tertinggi 25. Dan Minat mempunyai nilai 22,12 dengan standar deviation sebesar 1,815, nilai terendah 17, dan nilai tertinggi 25. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa data yang digunakan merupakan data yang baik, dikarenakan nilai rata-rata dari variabel Motivasi dan Minat lebih besar dari pada standar deviation.

(4)

2. Identifikasi Variabel yang Mempengaruhi Pemahaman Akuntansi

Untuk menganalisis data berdasarkan atas kecenderungan jawaban yang diperoleh dari responden terhadap masing-masing variabel, maka akan disajikan hasil jawaban responden dalam bentuk deskripsi berikut ini :

a. Variabel Motivasi (X1)

Pada variabel motivasi terdapat 5 pernyataan yang diberikan kepada responden dapat dilihat dari tabel 4.3 dibawah ini :

Tabel 4.3 Persepsi Motivasi

ITEM JAWABAN Total

STS TS RR S SS x1.1 0 0 5 18 20 43 0,0% 0,0% 11,63% 41,86% 46,51% 100% x1.2 0 0 4 18 21 43 0,0% 0,0% 9,3% 41,86% 48,84% 100% x1.3 0 0 11 19 13 43 0,0% 0,0% 25,58% 44,19% 30,23% 100% x1.4 0 0 3 24 16 43 0,0% 0,0% 6,98% 55,81% 37,21% 100% x1.5 0 0 4 19 20 43 0,0% 0,0% 9,3% 44,19% 46,51% 100%

Sumber : Data yang telah diolah

Berdasarkan jawaban yang diterima mengenai motivasi, umumnya responden menjawab setuju, yang berarti responden cukup termotivasi dalam mengikuti setiap pembelajaran dikelas.

(5)

b. Variabel Minat (X2)

Pada variabel minat terdapat 5 pernyataan yang diberikan kepada responden dapat dilihat dari tabel 4.4 dibawah ini :

Tabel 4.4 Persepsi Minat

ITEM JAWABAN Total

STS TS RR S SS x2.1 0 0 4 23 16 43 0,0% 0,0% 9,3% 53,49% 37,21% 100% x2.2 0 0 4 21 18 43 0,0% 0,0% 9,3% 48,84% 41,86% 100% x2.3 0 0 8 17 18 43 0,0% 0,0% 18,6% 39,53% 41,86% 100% x2.4 0 0 3 22 18 43 0,0% 0,0% 6,98% 51,16% 41,86% 100% x2.5 0 0 18 19 20 43 0,0% 0,0% 41,86% 44,19% 46,51% 100%

Sumber : Data yang telah diolah

Berdasarkan jawaban yang diterima mengenai minat, umumnya responden menjawab setuju, yang berarti responden cukup berminat dalam mengikuti setiap pembelajaran dikelas.

3. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat ukur dapat mengungkapkan konsep gejala atau kejadian yang diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi product moment yang terkoreksi (corrected item-total correlation). Penggunaan nilai

(6)

corrected item-total correlation corrected item-total correlation digunakan

karena nilai tersebut sudah menghilangkan biasa ukuran yang diperoleh dari uji korelasi product moment biasa (Anggun, 2010). Nilai uji validitas dengan corrected item-total correlation ditunjukkan pada kolom corrected

item-total correlation dari hasil pengujian dengan bantuan SPSS.

Hasil pengujian validitas untuk masing-masing variabel yang diringkas pada tabel 4.5 berikut ini dan informasi selengkapnya ada pada Lampiran.

Tabel 4.5

Hasil Pengujian Validitas

Variabel R hitung R tabel Keterangan

Motivasi x1.1 0,546 0,301 Valid x1.2 0,752 0,301 Valid x1.3 0,701 0,301 Valid x1.4 0,679 0,301 Valid x1.5 0,546 0,301 Valid Minat x2.1 0,722 0,301 Valid x2.2 0,688 0,301 Valid x2.3 0,781 0,301 Valid x2.4 0,731 0,301 Valid x2.5 0,674 0,301 Valid

Sumber : Data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 20.0 Berdasarkan tabel 4.5 hasil tersebut menunjukkan masing-masing item penyusun konstruk variabel menunjukkan nilai corrected item total

correlation yang berada diatas nilai R tabel untuk n = 43 yaitu 0,301. Hasil tersebut didapat pada taraf signifikan dengan uji 2 sisi dengan jumlah data (n) = 43, berdasarkan rumus (df) = n-2 maka df = 43-2 = 41dan didapatlah

(7)

R tabel sebesar 0,3008 dibulatkan menjadi 0,301. Dengan demikian, item-item pada masing-masing konsep variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur dalam pengujian statistik.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana keandalan suatu alat pengukur untuk dapat digunakan lagi untuk penelitian yang sama. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan seluruh sampel penelitian. Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel yang diringkas pada tabel 4.6 berikut ini dan informasi selengkapnya ada pada Lampiran.

Tabel 4.6

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Cronbach's Alpha Batasan Kererangan

Motivasi (x1) 0,646 0,60 Reliabel

Minat (x2) 0,766 0,60 Reliabel

TPA (y) 0,695 0,60 Reliabel

Sumber : Data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 20.0

Dari tabel 4.6 Hasil tersebut menunjukkan masing-masing variabel menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha yang berada diatas nilai 0,60. Dengan demikian, masing-masing konsep variabel tersebut adalah reliabel sehingga layak digunakan sebagai alat ukur dalam pengujian statistik.

(8)

4. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Dalam penelitian ini pengujian asumsi klasik yang pertama dilakukan adalah pengujian normalitas. Uji normalitas dapat dideteksi dengan uji

Kolmogorov-Smirnov. Pengujian hipotesis yang digunakan :

Ho : Data berdistribusi secara normal Ha : Data tidak berdistribusi secara normal

Pengambilan keputusan untuk menentukan data terdistribusi normal atau tidak adalah sebagai berikut :

a. Nilai Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 maka data terdistribusi normal. b. Nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal.

Tabel 4.7

Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 43

Normal Parametersa,b Mean .00

Std. Deviation 3.084

Most Extreme Differences

Absolute .112

Positive .093

Negative -.112

Kolmogorov-Smirnov Z .737

Asymp. Sig. (2-tailed) .649

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

(9)

Dari Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05. data berdistribusi normal. Pada output dapat diketahui bahwa data nilai Asymp.sig (2-tailed) sebesar 0,649, jadi dapat dinyatakan data berdistribusi normal. Dengan demikian keputusan yang diambil adalah Ho diterima dan Ha ditolak yaitu data residual berdistribusi normal.

Uji normalitas data dengan metode Normal Probability Plots, normal

probability plots yaitu berbentuk grafik yang digunakan untuk mengetahui

apakah dalam sebuah model regresi, nilai regresi residual terdistribusi dengan normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya distribusi regresi residual normal atau mendekati normal. Untuk mengetahui normalitas model regresi maka dapat dilihat pada grafik Normal

probablitity plots pada gambar 4.1 berikut ini :

Gambar 4.1 Grafik Probability Plot

(10)

Dari grafik Probalitity plots di atas dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka data terdistribusi dengan normal dan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinieritas

Untuk mengetahui apakah terjadi multikolinearitas atau tidak terjadi dapat dilihat dari nilai VIF yang terdapat pada masing-masing variabel. Hipotesis dan pengambilan keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut :

Ho : Tidak ada multikolinearitas Ha : Ada multikolinearitas

Hasil analisis multikolinieritas selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut :

Tabel 4.8

Hasil Pengujian Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics Tolerance VIF

1

(Constant)

Motivasi (x1) .989 1.011

Minat (x2) .989 1.011

a. Dependent Variable: TPA (y)

(11)

Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas adalah semakin kecil nilai Toleransi dan semakin besar nilai VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah multikolinieritas. Dari tabel 4.8 Coefficients dapat diketahui bahwa nilai Toleransi dan VIF dari kedua variabel independen lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10, dengan demikian hipotesis yang diterima adalah Ho yang berarti tidak ada multikolinearitas dan dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian Heteroskedastisitas digunakan untuk mendeteksi apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian. Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dalam penelitian ini yaitu dengan grafik scatterplot. Berikut adalah hasil uji heteroskedastisitas dengan grafik

scatterplot :

Gambar 4.2 Grafik Scatterplot

(12)

Dari gambar 4.2 grafik scatterplot di atas dapat dilihat bahwa titik-titik data yang menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angkat 0 pada sumbu Y, maka dalam disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dalam data yang digunakan dalam penelitian ini.

d. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengestimasi nilai variabel dependen (Y) dengan menggunakan lebih dari satu variabel independen (X). Hasil pengujian kemampuan variabel bebas motivasi dan minat, sedangkan variabel terikat tingkat pemahaman akuntansi (TPA) diuraikan berikut ini.

Tabel 4.9

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 28.419 7.079 4.014 .000

Motivasi (x1) .352 .207 .259 2.394 .008 .989 1.011

Minat (x2) .292 .270 .164 1.080 .287 .989 1.011

a. Dependent Variable: TPA (y)

Didapat persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y= 28,419 + 0,352X1 + 0,292X2 + e

(13)

Berdasarkan persamaan regresi pertama di atas untuk dapat dianalisis pengaruh masing-masing variabel independen terhadap tingkat pemahaman akuntansi (TPA).

 Koefisien konstanta b0 = 28,419

Artinya jika motivasi dan minat nilainya adalah 0, maka tingkat pemahaman akuntansi positif sebesar 28,419

 Koefisien regresi b1 = 0,352

Artinya jika motivasi ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka tingkat pemahaman akuntansi akan meningkat sebesar 0,352 satuan

 Koefisien regresi b2 = 0,292

Artinya jika minat ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka tingkat pemahaman akuntansi akan meningkat sebesar 0,292 satuan

5. Uji Hipotesis Regresi Linier Berganda

a. Uji t-statistik

Uji t ini dilakukan untuk menguji apakah model yang digunakan menunjukkan adakah pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependennya.

(14)

Tabel 4.10

Hasil Pengujian Statistik t

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 28.419 7.079 4.014 .000 Motivasi (x1) .352 .207 .259 2.394 .008 Minat (x2) .292 .270 .164 1.080 .287

a. Dependent Variable: TPA (y)

Sumber : Data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 20.0

Prosedur pengujian b1 , b2 sebagai berikut :

1. Menentukan taraf signifikansi Signifikansi > 0,05 jadi H0 diterima Signifikansi < 0,05 jadi H0 ditolak 2. Menentukan T hitung dan T tabel

- T hitung adalah 2,394 , 1,080 (b1),(b2) dilihat pada tabel Coefficients

- T tabel dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05/2 = 0,025 (uji 2 sisi) dengan df = n-k-1 atau 43-2-1= 40 (k adalah jumlah variabel).

3. Pengambilan keputusan

T hitung < T tabel atau -T hitung > -T tabel jadi H0 diterima T hitung > T tabel atau -T hitung < -T tabel jadi H0 ditolak

Dari uji statistik t antara masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dijelaskan sebagai berikut :

(15)

Hasil dari output tabel Coefficients terhadap variabel Motivasi dapat diketahui bahwa nilai T hitung (2,394) > T tabel (2,021) dengan taraf signifikansi sebesar 0,008 lebih kecil dari 0,05, jadi hipotesis nol ditolak, dengan kesimpulan yaitu Motivasi berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

Hasil dari output tabel Coefficients terhadap variabel Minat dapat

diketahui bahwa nilai T hitung (1,080) < T tabel (2,021) dengan taraf signifikansi sebesar 0,287 > 0,05 dengan nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05, jadi hipotesis nol diterima, dengan kesimpulan yaitu Minat tidak berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi

b. Uji F-statistik

Uji F dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pada tabel 4.11 berikut ini dapat dilihat hasil dari Uji F yang dilakukan :

Tabel 4.11

Hasil Pengujian Statistik F

ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 37.155 2 18.577 10.860 .048b Residual 399.496 40 9.987 Total 436.651 42

a. Dependent Variable: TPA (y)

b. Predictors: (Constant), Minat (x2), Motivasi (x1)

(16)

Prosedur pengujian sebagai berikut : 1. Menentukan taraf signifikansi

Signifikansi > 0,05 jadi H0 diterima Signifikansi < 0,05 jadi H0 ditolak 2. Menentukan F hitung dan F tabel

- F hitung adalah 10,860 (dilihat pada tabel ANOVA)

- F tabel dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,005 df1 =

k-1 atau 2-1 = 1 dan df2 = n-1 atau 43-1 = 42 (k adalah jumlah variabel).

3. Pengambilan keputusan F hitung < F tabel jadi H0 diterima F hitung > F tabel jadi H0 ditolak

Dari output tabel ANOVA dapat diketahui bahwa F hitung (10,860) > F tabel (4,073) dan dari taraf signifikansi sebesar 0,048 lebih kecil dari 0,05, jadi hipotesis nol ditolak, dengan kesimpulan yaitu Motivasi dan Minat secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. c. Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Nilai determinasi ditentukan dengan nilai

(17)

Tabel 4.12

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber : Data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 20.0

Dari output tabel 4.12 model summary dapat diketahui besarnya nilai R2 (R Square) adalah 0,085. Jadi sumbangan pengaruh dari variabel independen yaitu 8,5% sedangkan sisanya 91,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian regresi linier berganda tentang pengaruh variabel motivasi dan minat terhadap tingkat pemahaman akuntansi, diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Pengaruh Motivasi Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis uji t yang disajikan pada tabel 4.10, diperoleh nilai bahwa variabel Motivasi memiliki T hitung (2,394), sedangkan dari taraf signifikansi sebesar 0,008 lebih kecil dari 0,05.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggun (2010) dan Shive (2011) yang hasilnya menyatakan bahwa Motivasi terbukti berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .292a .085 .039 3.160

(18)

Serta diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Dian (2011) yang menyatakan bahwa Motivasi berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Dengan demikian, bahwa apabila motivasi belajar semakin tinggi maka hasil belajar yang dicapai akan semakin baik.

2. Pengaruh Minat Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis uji t yang disajikan pada tabel 4.10, diperoleh nilai bahwa variabel Minat memiliki T hitung (1,080), sedangkan taraf signifikansi sebesar 0,287 lebih besar dari 0,05.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Dian (2011) yang hasilnya menyatakan bahwa Minat terbukti berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Hal ini disebabkan karena strategi belajar mahasiswa yang salah, tidak memiliki keinginan membiasakan diri untuk sering membaca buku, rendahnya ketertarikan dan kemauan belajar yang dimiliki mahasiswa yang berguna untuk meningkatkan pemahaman akuntansinya.

3. Pengaruh Motivasi dan Minat Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji F yang disajikan pada tabel 4.12, diperoleh nilai bahwa Motivasi dan Minat secara bersama-sama memiliki T hitung (10,860), sedangkan taraf signifikansi sebesar 0,048 lebih kecil dari 0,05.

(19)

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Dian (2011) yang hasilnya menyatakan bahwa Motivasi dan Minat berpengaruh secara bersama-sama terhadap tingkat pemahaman akuntansi.

Gambar

Tabel 4.3  Persepsi Motivasi  ITEM  JAWABAN   Total  STS  TS  RR  S  SS  x1.1  0  0  5  18    20  43      0,0%   0,0%   11,63%   41,86%   46,51%  100%  x1.2  0  0   4  18   21  43      0,0%   0,0%   9,3%   41,86%  48,84%  100%  x1.3  0  0  11  19  13   43
Tabel 4.4  Persepsi Minat  ITEM  JAWABAN   Total  STS  TS  RR  S  SS  x2.1  0  0  4  23   16  43     0,0%   0,0%   9,3%   53,49%   37,21%  100%  x2.2  0  0  4  21  18   43     0,0%   0,0%   9,3%   48,84%   41,86%  100%  x2.3  0  0  8   17  18   43     0,0%
Gambar 4.1  Grafik Probability Plot
Gambar 4.2  Grafik Scatterplot

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menggambar elips digunakan perintah ellipse(x,y,alpha,beta,rx,ry) dimana (x,y) adalah koordinat titik pusat elips, alpha adalah sudut awal ellipse, beta adalah sudut

Rancang Bangun Kumparan Stator Generator AC 1 Fasa 2 Kutub dengan Metode Kumparan Jerat dan Analisis Pengujian dengan Beban; Muhammad Alfian Firmansyah; 101910201001;

Aspek sanitasi sarana pengolahan memerlukan perbaikan menurut formulir pemeriksaan sarana pengolahan (BPOM, 1999) yaitu tidak adanya unit khusus untuk khusus untuk mencuci

Prakerin dilaksanakan agar dapat menghasilkan peserta didik yang benar- benar dapat membangun bangsa ini di masa yang akan datanag dan memiliki kreatifitas untuk mengembangkan

Menggambarkan ketrampilan bidan di desa dalam manajemen penatalaksanaan kasus gizi buruk anak balita yang meliputi penatalaksanaan deteksi dini penyimpangan tumbuh

Menerjemah merupakan rangkaian proses mengalihkan pesan dari ”bahasa sumber” ke dalam ”bahasa target” dengan padanan yang paling dekat baik dari segi arti maupun gaya bahasa

memberikan informasi yang up to date? B.TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui efektifitas informasi akademik sebagai sarana penyampaian