UPT UPT Puskesmas Puskesmas Penanae Penanae PEMBERIAN OKSIGEN PEMBERIAN OKSIGEN SOP SOP No. Kode
No. Kode : : DitetapkaDitetapkan Oleh Ken Oleh Kepalapala UPT Puskesmas Penanae UPT Puskesmas Penanae
Nurahdiah,
Nurahdiah, Amd KebAmd Keb Nip.19661231 Nip.19661231 198603 2198603 2 087 087 Terbitan : Terbitan : No. Revisi No. Revisi :: Tgl.
Tgl. Mulai Mulai Berlaku Berlaku ::
Halaman :
Halaman :
1.
1. Pengertian Pengertian Merupakan Merupakan Prosedur Prosedur pemenuhan pemenuhan kebutuhan kebutuhan oksigen oksigen dengan dengan penggunaanpenggunaan alat bantu oksigen
alat bantu oksigen 2.
2. Tujuan Tujuan 1. 1. Memenuhi Memenuhi kebutuhan kebutuhan oksigenoksigen 2.
2. Mencegah Mencegah terjadi terjadi hipoksiahipoksia 3.
3. Sebagai Sebagai tindakan tindakan pengobatanpengobatan 3.
3. KebijakanKebijakan 4.
4. RefensiRefensi 5.
5. Alat dan Alat dan Bahan Bahan 1. 1. Tabung Tabung oksigen oksigen atau atau outlet outlet oksigen oksigen sentral sentral dengan dengan flowmeter flowmeter dandan humidifier
humidifier 2.
2. Kateter nasal, Kateter nasal, kanula kanula nasal nasal atau matau maskerasker 3.
3. Vaselin Vaselin / / JelyJely 4. Plester
4. Plester 5. Gunting 5. Gunting 6.
6. Langkah Langkah - - Langkah Langkah A. Menggunakan A. Menggunakan Kateter Kateter nasalnasal 1.
1. Jelaskan prosedur Jelaskan prosedur yang yang akan akan dilaksanakandilaksanakan 2.
2. Cuci Cuci tangantangan 3.
3. Observasi humObservasi humidifier dengan midifier dengan melihat jumlah air yaelihat jumlah air yang sudahng sudah disiapkan sesuai level yang telah ditetapkan
disiapkan sesuai level yang telah ditetapkan 4.
4. Atur aliran oksigen Atur aliran oksigen sesuai dengan sesuai dengan kecepatan yang kecepatan yang dibutuhkan,dibutuhkan,
kemudian observasi humi difier pada tabubg air dengan menunjukan kemudian observasi humi difier pada tabubg air dengan menunjukan adanay gelembung air
adanay gelembung air 5.
5. Atur posisi Atur posisi dengan dengan semi fowlersemi fowler 6.
6. Ukur kateter nasal dimulai Ukur kateter nasal dimulai dari lubang telinga sampai dari lubang telinga sampai ke hidung danke hidung dan berikan tand
berikan tandaa 7.
7. Buka saluran Buka saluran udara dari udara dari flommeter oksigenflommeter oksigen 8.
8. Berikan minyak pelumas Berikan minyak pelumas ( vaselin / ( vaselin / jely )jely ) 9.
9. Masukan ke Masukan ke dalam hidung dalam hidung sampai batas yang sampai batas yang ditentukanditentukan 10.
10. Lakukan pengecekan Lakukan pengecekan kateter apakah sukateter apakah sudah masuk atau beldah masuk atau belumum dengan menekan lidah pasien dengan menggunakan spatel ( akan dengan menekan lidah pasien dengan menggunakan spatel ( akan terlihat posisinya dibawa
terlihat posisinya dibawah ( h ( uvula )uvula ) 11.
11. Fiksasi Fiksasi pada daerah pada daerah hidunghidung
12. Periksa kateter nasal setiap 6-8 jam 12. Periksa kateter nasal setiap 6-8 jam
13. Kaji cuping hidung, septum mukosa hidung serta periksa kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon pasien.
14. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan B. Menggunakan komula nasal
1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan 2. Cuci tangan
3. Observasi humi difier dengan memihak jumlah air yang sudah disiapkan sesuai level yang telah ditetapkan.
4. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan kemudian observasi humi fier pada tabung air dengan menunjukkan adanya gelembung air.
5. Pasang kanula nasal pada hidung dan atur pengikat untuk kenyamanan pasien.
6. Periksa konula nasal setiap 6-8 jam.
7. Kaji cuping hidung, septum, mukosa hidung serta C. Menggunakan masker oksigen
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan 2. Cuci tangan
3. Atur posisi semi fowler
4. Observasi humi di fier dengan melihat jumlai air yang sudah disiapkan sesuai level yang telah ditetapkan.
5. Atur aliran oksigen sesuai dengan kecepatan yang dibutuhkan kemudian observasi humi fier pada tabung air dengan menunjukan adanya gelembung air.
6. Tempatkan masker oksigen diatas mulut dan hidung pasien dan atur pengikat untuk penyemanan pasien
7. Periksa kanula nasal setiap 6-8 jam
8. Kaji cuping hidung, septum mukosa hidung serta periksa kecepatan aliran oksigen, rute pemberian dan respon pasien
9. Cuci tangan setelah prosedur tindakan.
PROTAP MELAKUKAN PERAWATAN LUKA MENGGANTI BALUTAN
SOP
No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala
UPT Puskesmas Penanae
UPT Puskesmas
Penanae
No. Revisi :
Nurahdiah, Amd Keb Nip.19661231 198603 2
087 Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
1. Pengertian Mengganti balutan yang kotor dengan balutan yang bersih, untuk membantu proses penyembuhan luka.
2. Tujuan 1. Meningkatkan penyembuhan luka dengan mengabsorbsi cairan dan dapat menjaga kebersihan luka.
2. Melindungi luka dari kontaminasi
3. Menutupi keadaan luka yang tidak menyenangkan. 3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan Bahan 1. Set ganti balut sterit (pinset cirrungis, pinset anatomis, kasa dan lidi kapas)
2. Kasa steril tambahan atau bantalan penutup (kalau perlu) 3. Hands con bersih dan handscon steril
4. Handuk
5. Bethadine, alkohol 70% kapas bulat, dan lidi kapas steril. 6. Nierbeken / Bengkok
7. Korentang steril
8. Kantung plastik tempat sampah 9. Baki instrumen / meja dorong
6. Langkah - Langkah 1. Mencuci tangan
2. Menyiapkan dan mendekatkan peralatan a. Membuka set ganti balu
b. Menambahkan kasa steril dan lidi kapas steril secukupnya kedalam set ganti balut.
3. Memakai handscoen bersih 4. Meletakkan perlak dibawah luka.
5. Mengatur posisi yang nyaman dan tepat untuk perawatan luka. 6 Membuka plester searah tumbuhnya rambut dan membuka balutan
secara hati-hati masukkan balutan kotor ke dalam kantong plastik yang sudah disediakan
7. Membersihkan sekitar luka dengan alkohol
a. Membersihkan dari arah atas ke bawah di setiap sisi luka dengan arah keluar menjauh dari laku.
b. Membersihkan sisi sebelah luka dari bagian atas ke bawah di ikuti sisi sebelahnya dengan arah usapan menjauh dari luka.
8. Mengolesi luka denga bethadine mulai dari tengah luka.
9. Menutup luka dengan kasa steril, dan fiksasi dengan plester pada pinggiran kasa pembalut
10. Menuliskan tanggal dan waktu mengganti balutan pada plester dan tempelkan pada balutan
11. Merapikan klien dan membersihkan alat 12. Melepaskan handscoen dan mencuci tangan
MENJAHIT LUKA
No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala
UPT Puskesmas
Penanae
SOP
Terbitan :
Nurahdiah, Amd Keb Nip.19661231 198603 2 087
No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku :
Halaman :
1. Pengertian Tindakan mendekatkan tepi-tepi luka dan mempertahankan dengan benang atau jahitan sampai tensite srength luka tersebut dapat tersambung
2. Tujuan 1. Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan luka agar tidak terjadi infeksi lanjut
2. Mempercepat proses penyembuhan 3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan Bahan 1. Sarung tangan steril 2. Duk steril
3. Set alat bedah minor 4. Benang jahit
5. Jarum jahit 6. Kassa steril
7. Cairan Nacl 0,9% 8. Cairan antiseptic
9. Korentang steril dan tempatnya 10. Obat anastesi
11. Plester
12. Gunting plester 13. Kom steril
14. Tempat sampah medis 15. Disposable syringe 16. Perhidrol
6. Langkah - Langkah 1. Cuci tangan dan keringkan, kemudian pakai sarung tangan bersih 2. Menyiapkan alat
3. Bersihkan luka dengan cairan antiseptic
4. Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril 5. Jarigan disekitar luka di anastesi
6. Bila perlu bersihkan luka dengan NACL 0,9% 7. Bila luka kotor dan dalam gunakan larutan perhidrol 8. Pasang duk lobang
9. Gunakan jarum untuk menjahit kulit , masukan benang ke lubang jarum , pada penggunaan jarum melengkung dari dalam keluar 10. Pegang jarum dengan menggunakan klem kemudian mulai menjahit
luka.
11. Jika luka dalam sampai jaringan otot, maka jahit lapis (jenis benang di sesuaikan dengan jaringan yang robek)
12. Ikat benang dengan membentuk sampul 13. Potong benang sisakan sepanjang 1 mm 14. Lanjutkan jahitan luka sampai luka tertutup 15. Oleskan normal salin / desinfektan pada jahitan 16. Tutup dengan kasa steril
UPT Puskesmas
Penanae
INSISI ABSES
SOP
No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala UPT Puskesmas Penanae
Nurahdiah, Amd Keb Nip.19661231 198603 2 087 Terbitan : No. Revisi : Tgl. Mulai Berlaku : Halaman :
1. Pengertian Dalam arti umum berarti melakukan irisan pada kulit sedangkan dalam khusus insisi abses berarti mengiris abses untuk mengeluarkan pus yang ada di dalamnya.
2. Tujuan Untuk mempercepat penyembuhan luka 3. Kebijakan
5. Alat dan Bahan 1. Minor set 2. Kassa steril 3. Sarung tangan 4. Larutan desinfektan 5. Spuid 3 cc
6. Lidokain / chlor etyl 7. Tampon
6. Langkah - Langkah 1. Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan 2. Cuci tangan
3. Inform consent
4. Siapkan alat , lakukan anastesi lokal 5. Pakai sarung tangan
6. Lakukan insisi ditempat fruktuasi yang maksimal irisan sampai fascia
7. Buka abses dengan memasukan sumbu atau klem supaya pus keluar
8. Keluarkan semua infiltrate dengan memakai sonde , pada alat yang lunak ( missal mammae) cukup memakai jari saja
9. Keluarkan pus dengan bersih , masukan tampon ( lebar ± 1 cm ) yang telah mengandung betadin ke dalam rongga abses
10. Tampon tidak boleh dimasukan terlalu padat , kemudian
disisakan sepanjang ± 5 cm untuk mempermudah pengangkatan
11. Atau gunakan drain ( dari bekas sarung tangan atau pipa infuse ) dimasukan kedalam ronnga abses , difiksasi dengan kulit dan ujung luar drain dipasang penampung infus
12. Ganti tampon tiap hari , sampai secret yang berwarna jernih ( biasanya 5 hari )
13. Beri salep untuk merangsang jaringan setelah tampon dikeluarkan
14. Tutup luka dengan kasa dan betadine 15. Cuci tangan
UPT Puskesmas
Penanae
STERILISASI
SOP
No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala UPT Puskesmas Penanae
Nurahdiah, Amd Keb Nip.19661231 198603 2 087 Terbitan : No. Revisi : Tgl. Mulai Berlaku : Halaman :
1. Pengertian Cara untuk membunuh atau menghancurkan semua mikroganisme ,baik bentuk vegetative maupun spora dengan menggunakan panas kering
atau oven.
2. Tujuan 1. Mencegah peny ebaran penyakit dan terjadinya infeksi.
2. Mencegah pembusukan dan kerusakan bahan oleh mikroganisme 3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan bahan 1. Peralatan yang akan dibersihkan
2 Tempat pencucian dengan air yang mengalir atau baskom yang berisi air bersih
5. Sabun cuci 6. Sikat halus 7. Bengkok (Nierbeken) 8. Lap kering 9. Larutan desinfektan 10. Kain kasa
6. Langkah-langkah 1. Peralatan yang sudah dipergunakan, dibillas air (sebaiknya dibawah air mengalir) untuk menghilangkan kotoran yang
melekat, kemudian direndam didalam larutan desinfektan Gigasept sekurangnya 30 menit
-
Prosedur pembuatan konsentrasi cairan Gigasept sbb : Untuk membuat 1 liter cairan Gigasept 3% :1. Ambil larutan Gigasept sebanyak 30 ML 2. Siapkan air bersih sebanyak 970 ML
3. Campurkan larutan Gigasept 30 ML dengan air 970 ML sehingga dihasilkan 1 liter cairan Gigasept 3%
2. Peralatan disabuni satu per satu, kemudian dibilas selanjutnya disterilkan dengan cara pemanasan kering
3. Peralatan yang telah disterilkan, diangkat atau dipindahkan dengan korentan steril ketempat penyimpanan yang steril 4. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan
dikembalikan ketempat semula
UPT Puskesmas
Penanae
SUMBATAN SERUMEN
SOP
No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala UPT Puskesmas Penanae
Nurahdiah, Amd Keb Nip.19661231 198603 2 087 Terbitan : No. Revisi : Tgl. Mulai Berlaku : Halaman :
1. Pengertian Hasil produksi kelenjar seromusinosa yang terdapat di liang telinga luar , yang berguna untuk melicinkan dinding liang telinga , dan mencegah masuknya serangga kecil keliang telinga
2. Tujuan Serumen yang lembek dan letaknya terlalu dalam , sehingga mendekati membrane timpani , dapat dikeluarkan dengan mengirigasi liang telinga 3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan Bahan 1. Alat spooling atau spuit 20 cc
2. Kom berisi air hangat kuku secukupnya
3. Bak bengkok untuk menampung kotoran telinga 4. Handuk sebagai alat pelindung
5. Sarung tangan disposable 6. Otoscope
7. Cotton bud secukupnya
8. Cairan Nacl hangat atau air hangat 9. Cairan H2O2 3 % dalam tempatnya
6. Langkah - Langkah 1. Jelaskan kepada pasien mengenai tindakan yang akan di lakukan ( inform consent ) dan minta kepada pasien agar bersikap
kooperatif
2. Posisi pasien dengan terlentang dan kepala miring ke sisi berlawanan dengan telinga yang akan di bersihkan
3. Tindakan
a. Tetesi telinga pasien dengan H2O2 3% ( jika masih ada yang keras ) tunggu sampai kotoran hancur atau larut kira- kira 10
–
15 menitb. Tempatkan bak bengkok di bawah telinga yang di bersihkan dan beri alas handuk untuk mencegah tetesan air mengenai pasien
c. Perintahkan pasien agar bangun dan duduk tegak
d. Semprot telinga pasien dengan cairan Nacl hangat secara perlahan sampai telinga bersih