• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Elektroda Pasta Karbon Termodifikasi Kurkumin untuk Analisis Timbal (Ii) Secara Stripping Voltammetry

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penggunaan Elektroda Pasta Karbon Termodifikasi Kurkumin untuk Analisis Timbal (Ii) Secara Stripping Voltammetry"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Kurkumin untuk Analisis Timbal (Ii) Secara

Stripping Voltammetry

Sri Hastuti

1

, Abu Masykur

2

, Rini Apriliani

1

1Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA, 2Jurusan Kimia FMIPA

Universitas Sebelas Maret

Email: hastuti.uns@gmail.com

Abstrak

Penggunaan elektroda pasta karbon termodiikasi kurkumin untuk analisis tim-bal (II) secara stripping voltammetry telah dilakukan. Perbandingan komposisi elektroda yang dipakai (grait : minyak parain : kurkumin) adalah 3:2:5. Analisis timbal (II) dilaku-kan pada kondisi buffer asetat pH 4, waktu deposisi 60 detik, dan kecepatan scan 0,01 V/ detik .

Respon arus puncak timbal (II) diberikan oleh elektroda pasta karbon termodi-ikasi kurkumin pada -0,493 V vs Ag/AgCl (KCl jenuh). Daerah konsentrasi linier diper-oleh pada rentang konsentrasi 4,995 – 49,504 ppb dengan limit deteksi 1,3438 ± 0,0096 ppb dan R2 = 0,9966. Interferensi dari logam tembaga (II) dan kadmium (II) mempengar-uhi arus puncak timbal (II) masing-masing sebesar 59,60 % dan 56,74%.

Kata kunci : timbal (II), voltametri, kurkumin, elektroda pasta karbon I. PENDAHULUAN

Pasta karbon merupakan elektro-da murah yang permukaannya elektro-dapat diper-baharui, sehingga modiikasi elektroda pasta karbon banyak dipilih sebagai elek-troda pengganti raksa (Wang, 1994; Raoof, et al., 2004). Elektroda pasta karbon dapat dimodiikasi dengan mencampurkan modi-ier sebagai salah satu bahan elektroda (bulk modiied) maupun dengan melapisi permukaan elektroda dengan ilm tipis dari modiier (surface modiied) (Wang, 1994; Kurtner, et al., 1998) . Beberapa elektroda pasta karbon yang telah dimodiikasi secara kimia di antaranya adalah : elektroda pasta karbon termodiikasi crown ethers untuk menentukan logam timbal (II) dengan limit deteksi 0,02 ppm (Ijeri, and Srivastava, 2001); elektroda pasta karbon termodiika-si 1-(2-Piridil-Azo)-2-Naftol (PAN) untuk

menentukan logam timbal (II) dengan limit deteksi 0,2 ppm (Saprudin, dkk., 2002); dan elektroda pasta karbon termodiikasi dithiodibenzoic dan mercaptobenzoic acids untuk menentukan logam timbal (II) den-gan limit deteksi 0,01 ppm (5,01.10-8 M) dan 0,008 ppm (3,98.10-8 M) (Gismera, et al., 2006). Modiier yang yang biasanya di-gunakan pada elektroda pasta karbon ada-lah suatu senyawa pengompleks.

Kurkumin merupakan pigmen polifenol yang memberikan warna kuning pada rim-pang kunyit. Pemanfaatan kurkumin ini terkait dengan adanya gugus β-diketon pada struktur kimianya (Widodo, dkk., 2006). Peran kurkumin sebagai ligan pen-gompleks didukung oleh adanya pasangan elektron bebas (lone pair electron) dari gu-gus β-diketon yang dapat mengikat/men-jerat logam, sehingga terbentuk kompleks logam-kurkumin.

(2)

Timbal (Pb) merupakan salah satu logam berat yang dapat menimbul-kan gangguan kesehatan (Suharto, 2005). Adanya timbal dalam peredaran darah dan dalam otak manusia mengakibatkan ber-bagai gangguan fungsi jaringan dan me-tabolisme. Baku mutu yang ditetapkan ber-dasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001 bahwa kandungan timbal (Pb) tidak boleh melebi-hi 0,03 ppm pada suatu perairan (Rahman, 2006).

Pada penelitian ini akan dilaku-kan analisis timbal (II) menggunadilaku-kan elek-troda pasta karbon termodiikasi kurkumin secara stripping voltammetry. Metode ini meliputi dua perlakuan, yaitu akumulasi timbal (II) pada permukaan elektroda (de-posisi) secara kompleksasi dan scan vol-tametri (stripping). Kelebihan teknik ini adalah pada saat stripping, arus hanya tim-bul dari analit yang menempel pada per-mukaan elektroda sehingga gangguan dari matrik sangat kecil. Hal ini menyebabkan sensitivitas dan selektivitas yang tinggi dan limit deteksi yang rendah dalam skala ppb (Wang, 1994).

II. Metodologi Penelitian Alat :

Peralatan yang digunakan antara lain : Voltametri (Metrohm – 757 VA Computrace), Elektroda platina (Lokal), Elektroda Ag/AgCl (KCl jenuh), pH meter Lutron Model 207, Spacer kaca (Lokal)

Bahan :

Bahan yang dibutuhkan diguna-kan antara lain:Minyak parain, Serbuk grait,Curcumin for synthesis, Larutan HNO3 65%, Pb(NO3)2, Cd(NO3)2.4H2O, Cu(NO3)2.3H2O, CH3COONa.3H2O, Asam asetat (CH3COOH ) 100%, KCl semua dari E. Merck

Prosedur Peneitian

Elektroda (grait : minyak parain

: kurkumin = 3:2:5) dimasukkan ke dalam sel voltametri yang berisi 25 mL larutan Pb(II) 5 ppm dengan larutan elektrolit KCl 0,05 M. Analisis timbal (II) dilakukan pada kondisi buffer asetat pH 4, waktu deposisi 60 detik, dan kecepatan scan 0,01 V/detik .Pengukuran arus dilakukan pada potensial -0,4 V sampai -0,6 V.

Selanjutnya dilakukan karak-terisasi meliputi : keterulangan elektroda, daerah konsentrasi linier, limit deteksi dan interferensi logam lain.

III . Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Kurkumin sebagai modiier elek-troda pasta karbon memberikan pengaruh terhadap voltamogram timbal (II). Pengar-uhnya dipelajari dengan membandingkan voltamogram dari elektroda pasta karbon termodiikasi kurkumin (grait:minyak parain:kurkumin = 3:4:3) yang diguna-kan dalam pengukuran larutan yang tidak mengandung timbal (II) dan larutan timbal (II) 5 ppm dalam buffer asetat pH 7. Hasil pengukuran ditunjukkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Voltamogram Pengukuran Lar-utan (a) KCl 0,05 M dalam Buffer Asetat Gambar 8. Voltamogram Pengukuran Laru-tan (a) KCl 0,05 M dalam Buffer Asetat pH 7 dan (b) Timbal (II) 5 ppm + KCl 0,05 M dalam Buffer Asetat pH 7 dengan Elektroda Pasta Karbon Termodiikasi Kurkumin

Gambar 1, voltamogram (a) menunjukkan bahwa elektroda pasta

(3)

kar-bon termodiikasi kurkumin tidak mem-berikan arus puncak dalam pengukuran larutan yang tidak mengandung logam timbal (II), sedangkan pada voltamogram (b) elektroda pasta karbon termodiikasi kurkumin memberikan respon arus puncak terhadap larutan yang mengandung logam timbal (II). Hal ini menunjukkan bahwa kurkumin mampu membentuk kompleks dengan timbal (II), sehingga timbal (II) teradsorp pada permukaan elektroda dan memberikan respon arus puncak dalam pengukuran timbal (II), yaitu pada poten-sial -0,493 V vs Ag/AgCl (KCl jenuh).

Harga E0 timbal (II) secara ter-modinamika adalah -0,329 V vs Ag/AgCl (KCl jenuh). Perbedaan harga E0 timbal (II) tersebut disebabkan karena pada pen-gukuran secara termodinamika elektroda kerja yang digunakan berasal dari logam timbal (II) dan logam timbal (II) dalam ben-tuk ion bebas, sedangkan pada pengukuran elektroda yang digunakan adalah elektroda pasta karbon termodiikasi kurkumin dan timbal (II) yang teroksidasi dalam bentuk terkompleks dengan kurkumin. Potensial yang dibutuhkan untuk mengoksidasi Pb0-kurkumin menjadi Pb2+ berbeda dengan potensial yang dibutuhkan untuk mengok-sidasi Pb0 menjadi Pb2+.

Kurkumin sebagai modiier elek-troda pasta karbon bertindak sebagai agen pengompleks. Kurkumin memiliki atom-atom O pada gugus-gugus keton sebagai donor elektron yang dapat membentuk ikatan dengan ion logam timbal (II), Pb2+, membentuk kompleks Pb-kurkumin. Pun-cak arus pada pengukuran merupakan arus yang timbul pada proses oksidasi timbal (II). Pengukuran timbal (II) secara vol-tametri pelucutan anoda terdiri dari dua tahap yaitu tahap deposisi dan tahap pelu-cutan. Mekanisme yang terjadi pada proses pengukuran timbal (II) menggunakan elek-troda pasta karbon termodiikasi kurkumin adalah sebagai berikut :

1. Deposisi

Deposisi merupakan proses scan potensial ke daerah yang lebih negatif dari-pada potensial reduksi standar logam tim-bal (II). Pemberian potensial negatif agar ion timbal (II) mendekat secara eletrostatis pada permukaan elektroda kerja. Ion timbal (II) yang mendekat pada permukaan elek-troda berikatan dengan ligan kurkumin. Pada tahap deposisi ini terjadi peristiwa akumulasi dan reduksi. Akumulasi adalah proses terikat/terjeratnya ion timbal (II) pada permukaan elektroda membentuk kompleks menurut reaksi sebagai berikut : Pb2+ + kurkumin Pb2+- kurkumin

Sedangkan, reduksi adalah proses tereduksinya Pb2+ yang terkompleks den-gan kurkumin menjadi Pb0 menurut reaksi sebagai berikut :

Pb2+- kurkumin + 2e- Pb0- kurkumin

2. Pelucutan (Stripping)

Pelucutan (stripping) adalah pros-es scan potensial ke arah yang lebih positif sehingga Pb0-kurkumin dioksidasi dan arus yang mengalir diukur. Reaksi yang terjadi adalah :

Pb0- kurkumin Pb2+ + kurkumin +

2e-Kurkumin sebagai modiier elek-troda pasta karbon dapat memberikan arus puncak dalam analisis timbal (II) secara voltametri pelucutan kembali (stripping voltammetry), yakni pada potensial -0,493 V vs Ag/AgCl (KCl jenuh), dimana larutan logam berada dalam buffer asetat pH 7.

Pada Penelitian ini ada beberapa parameter yang dipelajari pada penggu-naan elektroda pasta karbon termodiikasi kurkumin untuk analisis logam Pb(II) se-cara stripping voltammetry. Beberapa pa-rameter tersebut antara lain adalah:

Keterulangan Elektroda

Keterulangan elektroda pasta kar-bon termodiikasi kurkumin dalam analisis timbal (II) dipelajari dengan

(4)

membanding-kan arus puncak hasil pengukuran larutan timbal (II) pada kondisi optimum. Hasil pengukuran ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Voltamogram Pengukuran Tim-bal (II) 5 ppm dalam Buffer Asetat pH 4, Deposisi 60 Detik, dan Kecepatan Scan 0,01 V/detik

Dari gambar 2 dapat dilihat bahwa respon arus puncak timbal (II) diberikan oleh elektroda pasta karbon termodiikasi kurkumin pada -0,493 V vs Ag/AgCl (KCl jenuh). Kurva hubungan antara keterulan-gan elektroda terhadap arus puncak timbal (II) ditunjukkan pada Gambar 3.

Gambar 3. Kurva Hubungan antara Ket-erulangan Elektroda Pasta Karbon Ter-modiikasi Kurkumin terhadap Arus Pun-cak Pengukuran Timbal (II) 5 ppm dalam Kondisi Optimum

Data keterulangan pengukuran sebanyak 31 kali pengulangan

menunjuk-kan tinggi arus puncak yang stabil (kon-stan) dengan arus rata-rata 2,457 ± 0,056 μA . Hal ini mengindikasikan bahwa elek-troda pasta karbon termodiikasi kurkumin memiliki keterulangan yang cukup baik (reprodusibel).

Penentuan Daerah Konsentrasi Linier

Hasil pengukuran daerah konsen-trasi linier ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 4. Voltamogram Pengukuran Daer-ah Konsentrasi Linier Larutan Timbal (II)

Kurva hubungan antara konsen-trasi larutan timbal (II) terhadap tinggi arus puncak ditunjukkan pada Gambar 5.

Gambar 5. Kurva Hubungan antara Kon-sentrasi Larutan Timbal (II) terhadap Ting-gi Arus Puncak

Gambar 5 menunjukkan daerah (rentang) konsentrasi yang memberikan hubungan yang linier terhadap tinggi arus puncak timbal (II). Daerah konsentrasi lin-ier tersebut terdapat pada rentang 4,995– 49,504 ppb.

(5)

(II) pada rentang konsentrasi 4,995–49,504 ppb dengan limit deteksi sebesar 1,3438 ± 0,0096 ppb. Dalam hal ini kurkumin seba-gai modiier elektroda pasta karbon mem-berikan harga limit deteksi yang rendah untuk analisis timbal (II).

Pengaruh Penambahan Logam Lain da-lam Analisis Timbal (II)

Pengaruh logam lain terhadap analisis timbal (II) dapat diketahui dengan melihat perubahan sinyal arus puncak yang dihasilkan pada saat pengukuran. Pengaruh tersebut dapat dilihat Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Pengukuran Timbal (II) 40 ppb dengan Pengaruh Penambahan Logam Lain

Hasil pengukuran menunjukkan bahwa logam tembaga (II) dan kadmium (II) mengganggu pengukuran arus timbal (II) karena memiliki potensial reduksi yang berdekatan. Hasil Pengukuran untuk selek-tivitas elektroda pasta karbon termodiikasi kurkumin terhadap ion timbal (II) dengan logam pengganggu tembaga (II) ditunjuk-kan pada Gambar 6. Sedangditunjuk-kan, hasil pen-gukuran untuk selektivitas elektroda pasta karbon termodiikasi kurkumin terhadap ion timbal (II) dengan logam pengganggu kadmium (II) ditunjukkan pada Gambar 7.

Gambar 6. Kurva Arus Puncak Pengukuran Selektiitas Elektroda Pasta Karbon Ter-modiikasi Kurkumin, (A) Larutan Timbal (II) 40 ppb dan (B) Larutan Timbal (II) 40 ppb + tembaga (II) 40 ppb

Pada gambar 6 menunjukkan bah-wa pada pengukuran arus larutan timbal (II) 40 ppb yang telah ditambahkan logam pengganggu tembaga (II) dengan konsen-trasi yang sama sebesar 40 ppb dihasilkan arus puncak yang sangat melebar, potensial yang bergeser menjadi lebih positif, dan mengalami penurunan tinggi arus puncak sebesar 59,60% dari tinggi arus puncak

ketika larutan timbal (II) belum ditambah-kan logam tembaga (II). Potensial reduksi logam tembaga (II) yang lebih positif dari-pada logam timbal (II) menyebabkan arus puncak menjadi melebar dan potensial arus puncak bergeser menjadi lebih positif.

Gambar 7. Kurva Arus Puncak Pengukuran Selektiitas Elektroda Pasta Karbon Ter-modiikasi Kurkumin, (A) Larutan timbal (II) 40 ppb dan (B) Larutan Timbal (II) 40 ppb + kadmium (II) 40 ppb

(6)

Gambar 7 menunjukkan bahwa dengan adanya logam pengganggu kadmium (II) yang konsentrasinya sama dengan timbal (II) arus puncak menjadi melebar dan men-galami penurunan tinggi arus puncak. Po-tensial reduksi kadmium (II) sangat dekat dengan potensial reduksi timbal (II), oleh karena itu keberadaan kadmium (II) akan mengganggu pengukuran timbal (II) yang mengakibatkan perubahan tinggi sinyal arus sebesar 56,74% dari tinggi arus pun-cak timbal (II) tanpa adanya logam peng-ganggu kadmium (II).

IV. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pe-nelitian maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Elektroda pasta karbon termodiikasi kurkumin memiliki keterulangan yang baik (reprodusibel) dalam analisis timbal (II) secara stripping voltammetry.

2. Daerah konsentrasi linier pengukuran timbal (II) menggunakan elektroda pasta karbon termodiikasi kurkumin adalah pada rentang konsentrasi 4,995–49,504 ppb dengan linieritas 0,9966; dan limit de-teksi 1,3438 ± 0,0096 ppb.

3. Keberadaan logam tembaga (II) dan kad-mium (II) memberikan gangguan terhadap analisis timbal (II) menggunakan elektroda pasta karbon termodiikasi kurkumin den-gan perubahan sinyal berturut-turut adalah 59,60% dan 56,74%.

V. Daftar Pustaka

Gismera, M.J., Sevilla, M.T., and Proco-pio, J.R., 2006, “Potentiometric Carbon Paste Sensors for Lead (II) Based on Dithiobenzoic and Mer-captobenzoic Acids”, Analytical Sciences, Vol.22.

Ijeri, V.S., and Srivastava, A.K., 2001, “Voltammetric Determination of Lead at Chemically Modiied Elec-trodes Based on Crown Ethers”, Analytical Sciences, Vol. 17, 605

– 608.

Kutner,W., Wang, J., L’her M., and Buck R. P., 1998, “Analytial Aspect of Chemically Modiied Electrodes: Clasiication, Critical Evaluation and Recommendations”, Pure and Appl. Chem., Vol. 70, 1301-1318. Rahman, A., 2006, “Kandungan Logam

Berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada Berbagai Jenis Krusta-sea di Pantai Batakan dan Takisung Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan”, Bioscientiae, Vol. 3, No. 2, 93-101.

Raoof, J.B., Ojani, R., and Nadimi, S.R., 2004, “Preparation of Polypyrolle/ Ferrocyanide Film Modiied Carbon Paste Electrode and its Application on the Electrocatalytic Determina-tion of Ascorbic Acid”, Electro-chimica Acta, 49, 271-280.

Saprudin, D., Buchari, dan Indra Novian-dri, 2002, “Studi Penggunaan 1-(2-Piridil- Azo)-2-Naftol (PAN) seba-gai Pemodiikasi Elektroda Pasta Karbon untuk Penentuan Timbal dengan Teknik Voltametri Striping”, Abstrak Prosiding Seminar Kimia Bersama UKM-ITB Ke-5, Univer-siti Kebangsaan Malaysia, Bangi, Selangor, Malaysia, 61-66.

Wang, J., 1994, Analytical Electrohemis-try, VCH Publisher, New York. Widodo, D.S., Kuncaka, A., dan Siswanta,

D., 2006, “Sintesis Organik dengan Pendekatan Elektrokimia : Reduksi Kurkumin”, Jurnal Semnas Kimia dan Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia F. MIPA UNNES, Sema-rang.

Gambar

Gambar 1. Voltamogram Pengukuran Lar- Lar-utan  (a)  KCl  0,05  M  dalam  Buffer Asetat  Gambar 8
Gambar 2. Voltamogram Pengukuran Tim- Tim-bal  (II)  5  ppm  dalam  Buffer  Asetat  pH  4,  Deposisi  60  Detik,  dan  Kecepatan  Scan  0,01 V/detik
Gambar 6. Kurva Arus Puncak Pengukuran  Selektiitas  Elektroda  Pasta  Karbon   Ter-modiikasi Kurkumin, (A) Larutan Timbal  (II) 40 ppb dan (B) Larutan Timbal (II) 40  ppb + tembaga (II) 40 ppb

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis Merancang sistem informasi penanganan kredit motor yang baik agar dapat mengurangi biaya yang besar dan waktu yang relatif

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya, sehingga skripsi yang berjudul “Analisis dan Perancangan Aplikasi Basis Data Sistem Persediaan, Pembelian, dan

Definisi pajak yang dikemukakan oleh Rochmat Soemitro dalam Resmi (2008:1) pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)

– Rencana aksi adaptasi perubahan iklim yg juga memberikan manfaat untuk pembangunan berkelanjutan meskipun perubahan iklim tidak seburuk prediksi (mengatasi.

Metode penilitian dilakukan dengan survei dan dua cara yakni, dilakukan secara langsung di lokasi survei, dengan mengamati predator yang ditemukan sedang memangsa hama

Orangnya disebut translator (penerjemah) dan interpreter (juru bahasa). Penerjemah melihat penerjemahan sebagai sebuah proses, tidak seperti pembaca yang melihatnya

- Sosialisasi dan asistensi daerah terkait UU No 17 Tahun 2014 tentang Desa dilakukan oleh LSM dan perguruan tinggi, namun pemerintah belum melaksanakan secara

Dan selanjutnya dilakukan pengukuran kecepatan minimum fluidisasi pada saat gaya antara partikel bekerja yang diikuti dengan pengamatan kondisi fluidisasi.. Gaya