• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olga Septeani, 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olga Septeani, 2013"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan perilaku yang kompleks akibat interaksi antara siswa dan tujuan pembelajaran, maka belajar perlu didinamisasikan. Pendinamisasian belajar dapat terjadi oleh faktor intern siswa dan faktor ekstern atau lingkungan siswa belajar. Oleh karena itu, pembelajaran yang efektif merupakan pembelajaran yang dapat mendinamisasikan pembelajaran melalui keterkaitan semua unsur dan komponen dalam pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh Dimyati dan Mudjiono (2009: 39) mengemukakan bahwa,

Usaha guru mendinamisasikan belajar tersebut berkenaan dengan kesiapan siswa menghadapi bahan belajar, penciptaan suasana belajar yang

menyenangkan, mengoptimalkan media dan sumber belajar, dan

memaksimalkan peran sebagai pembelajar.

Seperti yang telah diungkapkan di atas, bahwa dalam proses belajar dan pembelajaran tidak akan terlepas dari komponen siswa dan guru, namun dalam menjalankan aktivitas pembelajaran, siswa dan guru tidak dapat berdiri sendiri dalam membangun sistem pembelajaran yang ideal. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran dibutuhkan komponen pembelajaran lain selain komponen guru dan siswa.

Komponen-komponen pembelajaran akan saling berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Hamalik (2004: 78) menyebutkan bahwa, “pada dasarnya, proses pengajaran dapat terselenggara secara lancar, efisien, dan efektif berkat adanya interaksi yang positif, konstruktif, dan produktif antar berbagai komponen yang terkandung di dalam sistem pengajaran tersebut.”

Salah satu komponen pembelajaran yang harus dirancang atau dipilih oleh guru dalam menciptakan pembelajaran yang efektif, ialah pemilihan sumber belajar yang relevan dengan tujuan pembelajaran. Adanya sumber belajar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan dapat meningkatkan kemampuan siswa

(2)

dalam belajar. Sumber belajar dibutuhkan agar dapat mendukung siswa dalam memperoleh infromasi pesan atau materi pelajaran yang dapat membantunya dalam mencapai tujuan pembelajaran. Lembaga AECT (Association for

Educational Communication and Technology, 1994) yang dikutip Warsita (2008:

209) membedakan enam jenis sumber belajar yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran, yaitu: pesan (message), orang (people), bahan (matterials), alat (device), teknik (technic), dan lingkungan (environment). Berdasarkan pernyataan dari AECT, maka tidak hanya guru yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar, namun banyak sekali sumber belajar lain yang dapat dijadikan sumber informasi bagi siswa. Salah satunya, siswa dapat mencari sendiri informasi atau materi pelajaran dari berbagai jenis bahan ajar. Bahan ajar atau learn matterials, merupakan suatu format yang bisa digunakan untuk menyimpan pesan atau materi pelajaran. Salah satu jenis bahan ajar cetak berupa buku pelengkap pembelajaran yang dapat digunakan siswa sebagai pegangan dirinya dalam memperoleh pengetahuan dan keterampilan, serta dapat meningkatkan keaktifan dan kemandirian belajar ialah LKS (Lembar Kerja Siswa) atau student worksheet.

Bahan ajar LKS berisikan tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh siswa, yang berbentuk soal-soal maupun kegiatan-kegiatan yang harus dikerjakan siswa, dan disertai pula dengan petunjuk atau langkah-langkah dalam pengerjaannya. Melalui LKS ini diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan siswa. Siswa dibiasakan mengerjakan soal-soal dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terdapat di dalam LKS secara mandiri, sehingga mereka dapat mengkonstruk pemikirannya sendiri dalam memecahkan suatu permasalahan. “Penggunaan LKS memungkinkan guru mengajar lebih optimal, memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan, memberi penguatan, serta melatih siswa memecahkan masalah” (Nitalia dkk, 2013: 2). Guru berperan sebagai fasilitator siswa dalam penggunaan bahan ajar LKS ini, guru membantu memfasilitasi siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas yang terdapat dalam LKS tersebut.

Dalam era globalisasi ini, setiap orang dituntut terbiasa menggunakan teknologi modern, karena media, teknologi, serta informasi baru merupakan hal

(3)

yang sangat penting dalam pergaulan global. Oleh karena saat ini siswa hidup dalam lingkungan yang berteknologi, maka siswa diharapkan memiliki kemampuan memanfaatkan media dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Melalui mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan tersebut. Selain itu siswa juga diharapkan mampu beradaptasi dengan perkembangan baru teknologi, informasi dan komunikasi. Mata pelajaran ini diberikan untuk memenuhi kebutuhan perkembangan globalisasi saat ini maupun masa yang akan datang, sehingga siswa berkompetitif di masyarakat.

Pembelajaran TIK menuntut siswa untuk berperan secara aktif dan mandiri dalam pembelajaran. Oleh karena itu, siswa harus produktif dan kreatif dalam menggunakan teknologi khususnya teknologi komputer. Hal ini ditegaskan oleh Dikti (2007: 7) yang menyebutkan bahwa, “...Bahan kajian Teknologi Informasi dan Komunikasi di kelas X s/d XII (SMA/MA) difokuskan pada kegiatan produktif, analitis dan evaluatif sesuai dengan perkembangan jiwa dan cara berpikirnya yang sudah pada tingkat pra universitas”. Dalam membentuk jiwa dan cara berpikir tingkat pra universitas, maka siswa dituntut untuk lebih semakin mandiri dalam pembelajaran.

Kemandirian belajar siswa merupakan salah satu tolak ukur prestasi siswa, karena sikap mandiri akan sangat berpengaruh pada motivasi dalam meningkatkan hasil belajar. Kemandirian belajar sangat penting bagi siswa, karena untuk menghindari kecenderungan gejala-gejala negatif pada saat siswa memasuki jenjang kehidupan masa mendatang. Oleh sebab itu, kemandirian belajar perlu dikembangkan oleh siswa. Hal ini senada dengan pernyataan Desmita (2010: 190), “perkembangan kemandirian peserta didik menuju ke arah kesempurnaan menjadi sangat penting untuk dilakukan secara serius, sistematis, dan terprogram”.

Pembelajaran TIK sangat menuntut siswa untuk aktif dan dapat belajar mandiri, sehingga sangat dibutuhkan adanya bahan ajar yang dapat menunjang kemandirian belajar siswa. Salah satu bahan ajar yang tepat yang dapat dimanfaatkan guru sebagai sarana pendukung dalam menunjang siswa agar lebih

(4)

aktif dan dapat mandiri dalam belajar adalah LKS. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, LKS dirancang sebagai bahan belajar siswa di sekolah maupun di rumah melalui tugas pengerjaan latihan soal-soal maupun aktivitas kegiatan tertentu. Aktivitas belajar melalui pemberian tugas latihan soal dapat membantu siswa terbiasa mandiri memperdalam materi pelajaran.

Berdasarkan pada studi pendahuluan yang telah dilakukan di SMA Negeri I Ciawi, peneliti menemukan beberapa pokok permasalah dalam penggunaan bahan ajar yang digunakan pada proses pembelajaran di kelas terutama kelas X dan XI. Hampir seratus persen (100%) guru menggunakan bahan ajar berbentuk LKS sebagai bahan ajar pelengkap selain buku paket. Dalam observasi lapangan ini, peneliti melihat guru menggunakan LKS hampir pada semua mata pelajaran menggunakan LKS sebagai bahan ajar untuk melatih siswa dalam meningkatkan kemampuan siswa pada suatu topik pelajaran tertentu.

Pada proses pembelajarannya, bahan ajar LKS digunakan oleh guru sebagai alat bantu dalam memberikan materi maupun latihan-latihan bagi siswa. Guru memberikan tugas mandiri kepada siswa untuk menyelesaikan latihan-latihan yang ada dalam LKS tersebut terutama sebagai tugas di rumah. Selain itu, guru juga memberikan tugas kepada siswa untuk mencari materi sendiri di buku sumber lain dalam menyelesaikan tugas atau kegiatan yang terdapat dalam LKS tersebut. Hal ini dilakukan untuk membiasakan siswa untuk belajar mandiri dalam aktivitas pembelajaran.

Berdasarkan wawancara kepada siswa SMA Negeri 1 Ciawi terhadap penggunaan bahan ajar LKS dalam proses pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), dituturkan bahwa dalam aktivitas pembelajaran di kelas guru membahas materi yang akan diberikan kepada siswa, kemudian siswa mempraktekkan materi tersebut di ruangan laboratorium komputer dibantu dengan bahan ajar buku paket panduan TIK. Setelah siswa selesai melaksanakan kegiatan praktek, ia ditugaskan mengisi soal-soal LKS yang berkaitan dengan hasil kegiatan praktek yang telah dilaksanakan. Namun, LKS jarang digunakan sebagai alat bantu di dalam laboratorium, padahal dalam LKS terdapat langkah-langkah

(5)

materi yang harus dipraktekkan siswa di dalam laboratorium komputer, sehingga memudahkan siswa dalam mengerjakannya.

Kegiatan pembelajaran lainnya yang menggunakan bahan ajar LKS yaitu guru juga selalu memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan. Bahan ajar LKS digunakan oleh guru untuk menguji kemampuan pemahaman siswa mengenai materi pelajaran yang telah disampaikan, dan digunakan untuk memberikan latihan-latihan kepada siswa dalam bentuk PR (Pekerjaan Rumah), dimana siswa diberikan tugas berupa latihan-latihan soal yang harus dikerjakannya. Setelah siswa mengerjakan tugas, guru menilai hasil pekerjaan LKS.

Dari hasil studi pendahuluan diperoleh suatu kesimpulan, bahwa dalam mengefektifkan proses pembelajaran, guru lebih banyak menggunakan bahan ajar LKS. Melalui bahan ajar ini siswa diberikan latihan-latihan beserta langkah-langkahnya agar ia terbiasa menyelesaikan masalah materi pelajaran. Bahan ajar LKS ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa agar lebih mandiri, aktif, kreatif, dan memiliki motivasi dalam pembelajaran. Akan tetapi, penggunaan LKS ini lebih banyak digunakan sebagai bahan belajar siswa di rumah, bukan sebagai bahan penuntun siswa di laboratorium atau di kelas.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Dwi Pramita Ardani (2011) mengenai implementasi pembelajaran dengan pemberian LKS sebagai upaya untuk meningkatkan kemandirian belajar dan hasil belajar matematika siswa kelas VIII D SMPN 2 Godean Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011, yang menyimpulkan bahwa “pelaksanaan pembelajaran dengan pemberian LKS dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa dan hasil belajar matematika siswa”. Melalui pemberian LKS terlebih dahulu, kemandirian dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang tinggi.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Irzan Tahar dan Enceng (2006) mengenai hubungan kemandirian belajar dengan hasil belajar di Universitas Terbuka menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan positif antara kemandirian belajar dengan hasil belajar. Koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 63,91%, hal ini mengindikasikan bahwa terdapat kontribusi

(6)

variabel kemandirian belajar terhadap hasil belajar mata kuliah Manajemen Keuangan.

Berdasar pada uraian yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti ingin melihat bagaimana penggunan bahan ajar LKS dalam pembelajaran di kelas. Penelitian yang akan dikaji ini berjudul, “Studi Tentang Penggunakan Lembar Kerja Siswa Dilihat dari Kemandirian Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Ciawi).

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, peneliti mengajukan masalah penelitian mengenai studi penggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa) dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Siswa Kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri I Ciawi. Masalah yang akan diteliti dapat identifikasikan sebagai berikut:

1. Kecenderungan guru dalam menggunakan LKS sebagai tugas rumah, dan jarang digunakan di dalam kelas maupun di dalam laboratorium.

2. Metode pembelajaran dalam menggunakan LKS dinilai masih kurang variatif. 3. Kualitas LKS yang digunakan dalam pembelajaran TIK kurang bagus dan

kurang menarik perhatian siswa.

4. Kemandirian belajar siswa dalam menggunakan LKS masih kurang optimal.

Berdasarkan identifikasi permasalahan yang telah diungkapkan, maka penelitian ini dibatasi pada sub masalah yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana desain LKS (Lembar Kerja Siswa) mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang digunakan oleh siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri I Ciawi?

2. Bagaimana penggunaan LKS (Lembar Kerja Siswa) dilihat dari kemandirian belajar dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri I Ciawi?

(7)

3. Bagaimana penggunaan LKS (Lembar Kerja Siswa) dilihat dari hasil belajar dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri I Ciawi?

4. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat penggunaan LKS (Lembar Kerja Siswa) dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri I Ciawi?

C. Tujuan Penelitian

Penelelitian yang dilakukan penulis adalah untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai studi penggunaan bahan ajar LKS (Lembar Kerja Siswa) dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Siswa Kelas X di Sekolah Menengah Atas Negeri I Ciawi.

Ada pun tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui gambaran desain LKS (Lembar Kerja Siswa) mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang digunakan oleh siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri I Ciawi.

2. Mengetahui gambaran penggunaan LKS (Lembar Kerja Siswa) dilihat dari kemandirian belajar dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri I Ciawi. 3. Mengetahui gambaran penggunaan LKS (Lembar Kerja Siswa) dilihat dari

hasil belajar dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri I Ciawi.

4. Mengetahui gambaran faktor pendukung dan faktor penghambat penggunaan LKS (Lembar Kerja Siswa) dalam mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri I Ciawi.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi berbagai pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam dunia pendidikan, baik bagi pengembang pendidikan, lembaga pendidikan, serta khususnya bagi Sekolah Mengah Pertama Negeri 1 Ciawi.

(8)

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan gambaran tentang penggunaan LKS dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri I Ciawi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi sekolah. Sehingga dapat semakin mengefektifkan proses pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar LKS (Lembar Kerja Siswa) dan dapat menggunakan bahan ajar LKS sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. Serta bagi siswa diharapkan penelitian ini dapat motivasi dirinya untuk meningkatkan kemampuan belajar dan prestasinya.

b. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, diharapkan dengan

adanya penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk peningkatan

pengembangan ilmu pendidikan yang berkaitan dalam bidang pengembangan dan pengelolaan sumber belajar siswa.

c. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk mendapatkan gambaran mengenai bagaimana penggunaan bahan ajar LKS (Lembar Kerja Siswa) dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi pada siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri I Ciawi. Disamping itu, peneliti dapat mendapatkan pengalaman berpikir dalam pemecahan permasalahan pendidikan.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan diperlukan untuk mempermudah penyusunan dan pemnbahasan agar lebih terarah, maka penulis membagi sistemtika penulisan ke dalam beberapa bab sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

(9)

BAB II Kajian Teori, akan diuraikan mengenai landasan teori atau gambaran umum dasar teori yang melandasi penelitian.

BAB III Metode Penelitian, akan diuraikan mengenai lokasi, populasi dan sampel penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik uji instrumen, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, akan diuraikan mengenai penjelasan deskripsi data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V Kesimpulan dan Saran, akan diuraikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan. Serta saran-saran yang diungkapkan peneliti bagi pihak-pihak yang terkait.

Referensi

Dokumen terkait

KEMENTERIAN KEUANGAN

terapi musik instrumental 82% depresi ringan, 18% depresi berat, 2) setelah melakukan terapi musik instrumental 88% tidak depresi dan 12% depresi ringan, 3) hasil

Diisi dengan bidang ilmu yang ditekuni dosen yang bersangkutan pada

and you can see from the radar screen – that’s the screen just to the left of Professor Cornish – that the recovery capsule and Mars Probe Seven are now close to convergence..

Fungsi speaker ini adalah mengubah gelombang listrik menjadi getaran suara.proses pengubahan gelombag listrik/electromagnet menjadi gelombang suara terjadi karna

Ucapan syukur penyusun skripsi ini saya panjatkan kepada Tuhan Y.M.E karena atas rahmat dan karunianya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penegakan

dari garis tengah.. 3) Untuk menghitung CDG, SDG, dan strong beam.. 2) Untuk menghitung deck beam.. 2) Untuk menghitung deck beam.. Beban sisi kapal di bawah garis air muat untuk

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk menyebarluaskan pengetahuan dan ketrampilan kepada para penjual umbi- umbian di Pasar Telo Karangkajen