• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN AKADEMIK PROGRAM STUDI MAGISTER FARMASI KLINIK FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PANDUAN AKADEMIK PROGRAM STUDI MAGISTER FARMASI KLINIK FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2015"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN AKADEMIK

PROGRAM STUDI

MAGISTER FARMASI KLINIK

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2015

(2)

i

PENGANTAR

Bersyukur sekali kehadirat Allah SWT, bahwa akhirnya Panduan Akademik untuk penyelenggaraan Program Studi Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada telah dapat diselesaikan. Panduan Akademik ini disusun atas dasar kesadaran kolektif seluruh sivitas akademika bahwa persaingan dalam era global telah menuntut kualitas, barang maupun jasa, menjadi faktor penentu yang harus diutamakan. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi di Universitas Gadjah Mada telah dicanangkan pada tahun 2002 dan pelaksanaan secara menyeluruh telah dideklarasikan pada bulan Oktober 2004. Sebagai institusi penyelenggara kegiatan akademik, maka Program Studi Magister Farmasi Klinik memfokuskan diri pada mutu lulusan maupun penyelenggaraan pendidikannya. Untuk itu maka penyelenggaraan akademik harus dirancang secara matang pada tataran konsep yang dituangkan dalam Panduan Akademik yang terdiri atas Kebijakan Akademik, Standar Akademik dan Peraturan Akademik. Panduan Akademik harus memuat aspirasi seluruh sivitas akademika dan pada gilirannya digunakan sebagai dasar acuan dalam penyelenggaraan Program Studi Magister Farmasi Klinik di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.

Kebijakan Akademik merupakan dokumen yang berisi kebijakan dalam lingkup akademik yang harus dijadikan dasar dan arah dalam penyelenggaraan akademik. Standar Akademik merupakan dokumen yang berisi komponen standar yang harus ada dan dipenuhi untuk penyelenggaraan kegiatan akademik; sedangkan Peraturan Akademik merupakan dokumen yang berisi aturan-aturan pokok dalam lingkup akademik yang harus ditaati oleh seluruh sivitas akademika dalam penyelenggaraan kegiatannya. Dengan demikian diharapkan mutu akademik akan tetap terjamin.

Yogyakarta, Juli 2015

Ketua Program Magister Farmasi Klinik

Fakultas Farmasi Farmasi Universitas Gadjah Mada

(3)

ii

TIM PENYUSUN

Ketua Pengarah : Prof. Dr. Subagus Wahyuono, M.Sc., Apt. Anggota : Dr. Hilda Ismail, M.Si., Apt.

Ketua : Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt. Sekretaris : Dr. Fita Rahmawati, Sp.FRS, Apt. Anggota : Dessy Setyaningrum, SE.

(4)

iii

DAFTAR ISI

Pengantar ...i

Tim Penyusun ...ii

Daftar Isi ...iii

I. STRUKTUR ORGANISASI FAKULTAS FARMASI UGM ... 1

A. Departemen-Departemen yang Berfungsi sebagai Pelaksana Akademik ... 1

B. Bagian yang Berfungsi Administratif ... 4

C. Unit/Badan adalah Satuan Pelaksana Tugas Tertentu yang dikembangkan di Fakultas ... 4

D. Senat Fakultas ... 4

STRUKTUR ORGANISASI ... 5

II. KEBIJAKAN AKADEMIK ... 6

A. Kebijakan Dasar ... 6

B. Kebijakan Penjaminan Mutu Akademik ... 8

III. STANDAR AKADEMIK ... 10

A. Tujuan dan Lingkup ... 10

Gambar 1. Ruang lingkup Sistem Penjaminan Mutu Akademik Program Studi S2 Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada ... 10

B. Dokumen Acuan ... 10

C. Istilah dan Batasan ... 11

D. Persyaratan Standar ... 11

E. Sistem Audit ... 16

F. Sistem Evaluasi ... 16

IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN ... 17

A. Visi Program Studi ... 17

B. Misi Program Studi ... 17

C. Tujuan Program Studi ... 17

D. Sasaran dan Strategi Pencapaian ... 18

V. KOMPETENSI LULUSAN ... 20

Kompetensi lulusan Program Studi S2 Magister Farmasi Klinik ... 20

VI. PERATURAN AKADEMIK ... 22

VII. KURIKULUM DAN SILABUS ... 35

A. Kurikulum ... 35

B. SILABUS MATA KULIAH ... 36

VIII. PANDUAN PEMBELAJARAN KLINIK ... 46

(5)

iv

B. TUJUAN ... 46

C. PERSYARATAN PESERTA ... 47

D. MATA PEMBELAJARAN KLINIK (PK) ... 47

E. TEMPAT PEMBELAJARAN KLINIK YANG TERSEDIA ... 47

F. KETENTUAN TENTANG PEMBELAJARAN KLINIK ... 48

G. TUGAS DAN KEWAJIBAN MAHASISWA ... 49

H. TATA TERTIB PEMBELAJARAN KLINIK (PK) ... 49

I. EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN KLINIK ... 50

J. FORMAT LAPORAN PEMBELAJARAN KLINIK ... 51

LAMPIRAN LAPORAN PEMBELAJARAN KLINIK ... 52

(6)

1

I. STRUKTUR ORGANISASI FAKULTAS FARMASI UGM

Fakultas merupakan unsur Pelaksana sebagian tugas pokok Universitas dan dipimpin oleh Dekan yang bertanggungjawab langsung kepada Rektor. Fakultas bertugas melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu: pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, disamping harus pula melaksanakan pembinaan sivitas akademika dan kegiatan pelayanan administrasi.

Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, Dekan dibantu oleh 4 Wakil Dekan, yaitu: Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (WD 1), Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerjasama dan alumni (WD 2), Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sistim Informasi (WD 3) dan Wakil Dekan Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset (WD 4).

Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dilakukan di Departemen yang merupakan unsur pelaksana Fakultas dan Laboratorium yang merupakan sarana penunjang Departemen. Departemen yang dipimpin oleh Ketua Departemen bertanggungjawab langsung kepada Dekan. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari Ketua Departemen dibantu oleh Sekretaris Departemen. Pada saat ini sarana penunjang di masing-masing Departemen adalah sebagai berikut:

A. Departemen-Departemen yang Berfungsi sebagai Pelaksana Akademik

Departemen adalah unsur pelaksana Fakultas dalam sekelompok atau satu cabang ilmu. Departemen terdiri atas kelompok tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan laboratorium-laboratorium. Setiap Departemen dipimpin oleh seorang ketua dan seorang sekretaris. Adapun setiap laboratorium keilmuan di setiap Departemen dipimpin oleh seorang kepala laboratorium. Di Fakultas Farmasi UGM terdapat 4 Departemen, yaitu:

1. Departemen Biologi Farmasi (Department of Pharmaceutical Biology)

Departemen Biologi Farmasi adalah unsur pelaksana akademik Fakultas Farmasi yang melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat dalam cabang ilmu yang berkaitan dengan skrining kandungan organisme terestrial dan kelautan, identifikasi senyawa atau komponen senyawa termasuk senyawa marker. Pengembangan teknik budidaya tumbuhan obat untuk menghasilkan bibit unggul dan metabolit sekunder baik secara konvensional maupun menggunakan teknik kultur jaringan tanaman dan bioteknologi Pengembangan teknik ekstraksi, standardisasi simplisia, standardisasi ekstrak yang mempunyai aktivitas biologi.

a. Laboratorium Farmakognosi

Laboratorium ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu Farmakognosi. Laboratorium Farmakognosi mengkoordinasi beberapa laboratorium:

i. Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan ii. Laboratorium Mikrobiologi Farmasi iii. Laboratorium Biologi Sel

iv. Laboratorium Anatomi-Fisiologi Tumbuhan v. Laboratorium Morfologi-Sistematik Tumbuhan vi. Laboratorium Budidaya Tumbuhan Obat

(7)

2

vii. Laboratorium Teknologi Pascapanen viii. Laboratorium Obat Tradisional

ix. Laboratorium Teknologi Fermentasi b. Laboratorium Fitokimia

Laboratorium ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu Fitokimia. Laboratorium ini mengkoordinasikan beberapa laboratorium:

i. Laboratorium Teknologi Fitofarmasetik

ii. Laboratorium Analisis Kandungan Tumbuhan Obat iii. Laboratorium Kimia Produk Alami

iv. Laboratorium Kosmetika Alami

v. Laboratorium Standardisasi Obat Alami 2. Departemen Farmasetika

Departemen Farmasetika adalah unsur pelaksana akademik Fakultas Farmasi yang melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat dalam cabang ilmu yang berkaitan dengan Manajemen Farmasi dan Farmasi Masyarakat, Farmasi Fisik, Biofarmasetika dan Teknologi Farmasi.

a. Laboratorium Manajemen Farmasi dan Farmasi Masyarakat

Laboratorium ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu Manajemen Farmasi, Farmasi Masyarakat, Farmasetika, dan Pelayanan Kefarmasian. Laboratorium ini mengkoordinasikan beberapa laboratorium:

i. Laboratorium Farmasetika I ii. Laboratorium Farmasetika II b. Laboratorium Farmasi Fisik

Laboratorium ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu Farmasi Fisik, Biofarmasetika, Stabilitas Obat dan Sistem Penghantaran Obat. Laboratorium ini mengkoordinasikan beberapa laboratorium:

i. Laboratorium Farmasi Fisik ii. Laboratorium Biofarmasetika c. Laboratorium Teknologi Farmasi

Laboratorium ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu Teknologi Farmasi, Kosmetika, Obat Tradisional, ilmu-ilmu yang berhubungan dengan Teknologi Farmasi. Laboratorium ini mengkoordinasikan beberapa laboratorium:

i. Laboratorium Teknologi dan Formulasi Sediaan Padat

ii. Laboratorium Teknologi dan Formulasi Sediaan Cair dan Semipadat iii. Laboratorium Teknologi dan Formulasi Sediaan Steril

3. Departemen Kimia Farmasi

Departemen Kimia Farmasi adalah unsur pelaksana akademik Fakultas Farmasi yang melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat dalam cabang ilmu yang berkaitan dengan Kimia Analisis, meliputi perbandingan metode, perbaikan metode yang sudah ada, pengembangan metode baru, penerapan metode yang sudah ada dan atau metode baru untuk analisis obat, makanan dan kosmetika dalam berbagai formulasi (lama atau baru) dan

(8)

3 metabolitnya. Identifikasi kualitatif dan kuantitatif hasil isolasi, sintesis, maupun produk degradasi. Untuk bidang Kimia Medisinal, meliputi produk obat, bahan baku obat baik secara sintesis maupun biosintesis, berbagai upaya untuk meningkatkan produksi obat dan bahan baku obat. Hubungan struktur secara kualitatif dan kuantitatif dengan aktivitas biologi, modifikasi molekul suatu obat untuk meningkatkan aktivitas atau mengurangi toksisitasnya yang dikaji pada tingkat seluler dan molekuler. Pengaruh obat, bahan baku obat, isolat atau perlakuan terhadap aktivitas biologi, sistem biologi termasuk pengaruhnya terhadap genom, sintesis RNA dan protein, serta pengaruhnya terhadap respon umum.

a. Laboratorium Kimia Medisinal

Laboratorium ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu Kimia Medisinal. Laboratorium ini mengkoordinasikan beberapa laboratorium:

i. Laboratorium Kimia Organik ii. Laboratorium Sintesis Obat

iii. Laboratorium Biokimia-Biologi Molekuler iv. Laboratorium Kimia Medisinal

b. Laboratorium Kimia Farmasi Analisis

Laboratorium ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu Kimia Farmasi Analisis. Laboratorium ini mengkoordinasikan beberapa laboratorium:

i. Laboratorium Kimia Farmasi Dasar

ii. Laboratorium Kimia Farmasi Analitik Kualitatif-Kuantitatif iii. Laboratorium Kimia Analisis Obat, Makanan dan Kosmetik iv. Laboratorium Kimia Analisis Instrumental

4. Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik

Departemen Farmakologi dan Farmasi Klinik adalah unsur pelaksana Akademik Fakultas Farmasi yang melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat dalam cabang ilmu yang berkaitan dengan Farmakologi-Toksikologi dan Farmakoterapi-Farmasi klinik.

a. Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi

Laboratorium ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu penelitian farmakokinetika, ketersediaan hayati, interaksi obat dengan obat, dan obat dengan makanan atau bahan alam, metabolisme obat in vitro dan in vivo, induksi dan inhibisi enzim, interaksi obat dengan reseptor, dan skrining farmakologi obat-obat sintetik, bahan alam, dan tradisional, penelitian ketoksikan umum dan khusus, penelitian tentang evaluasi keamanan suatu senyawa. Laboratorium ini mengkoordinasikan beberapa laboratorium:

i. Laboratorium Farmakologi ii. Laboratorium Farmakokinetik iii. Laboratorium Toksikologi

b. Laboratorium Farmakoterapi dan Farmasi Klinik

Laboratorium ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu tinjauan atau evaluasi ketepatan penggunaan obat, analisis Drug Related Problem (DRP), studi kepustakaan tentang pengobatan berbasis bukti (evidance based medicine),

(9)

4

analisis peran farmasi klinik dalam pelayanan kesehatan, tinjauan klinik interaksi obat dan Adverse Drug Reaction (ADR), farmakoekonomika, farmakoepidemiologi, uji klinik obat, Therapeutic Drug Monitoring (TDM) dan farmakokinetika klinik. Laboratorium ini mengkoordinasikan beberapa laboratorium:

i. Laboratorium Farmasi Klinik ii. Laboratorium Farmakoterapi

Selain Departemen yang berfungsi pelayanan akademik, ada Departemen yang berfungsi administratif, yaitu:

B. Bagian yang Berfungsi Administratif

Bagian tata usaha dipimpin oleh Kepala Bagian dengan membawahi 2 seksi, yaitu: Seksi Akademik dan Kemahasiswaan, dan Seksi Administrasi Umum.

C. Unit/Badan adalah Satuan Pelaksana Tugas Tertentu yang dikembangkan di Fakultas Pada saat ini Fakultas Farmasi UGM mempunyai unit untuk mendukung proses pembelajaran mahasiswa, pengembangan staf dan keilmuan, yaitu: Perpustakaan, Penelitian dan Pengembangan dan Pengabdian pada Masyarakat.

Unit/badan tersebut mempunyai tugas pokok sebagai berikut:

1. Perpustakaan: mengelola dan mengembangkan perpustakaan Fakultas sebagai sumber belajar dosen dan mahasiswa.

2. Penelitian dan Pengembangan: mengelola kegiatan pengembangan dan penelitian yang dilakukan oleh sivitas akademika Fakultas Farmasi UGM

3. Pengabdian pada Masyarakat: mengelola dan mengembangkan materi pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa, kerjasama dengan pihak lain untuk tujuan pengabdian pada masyarakat.

D. Senat Fakultas

Senat Fakultas merupakan badan normatif tertinggi di Fakultas yang anggotanya terdiri atas semua Tenaga Pengajar bergelar Guru Besar, Dekan, Wakil-wakil Dekan, Ketua-ketua Departemen dan anggota-anggota yang mewakili anggota Departemen yang jumlahnya satu orang setiap 10 anggota Departemen. Ketua Senat Fakultas dipilih diantara semua anggota senat.

(10)

5

STRUKTUR ORGANISASI

*) Kaprodi S1 ex officio Dekan Fakultas Farmasi UGM

Catatan : KKA = Kepala Kantor Administrasi; GJM = Gugus Jaminan Mutu; Keterangan:

WD 1 : Wakil Dekan 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

WD 2 : Wakil Dekan 2 Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni

WD 3 : Wakil Dekan 3 Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sistem Informasi WD 4 : Wakil Dekan 4 Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset

GJM : Gugus Jaminan Mutu IT : Informasi Teknologi

KKA : Kepala Kantor Administrasi PRODI : Program Studi

(11)

6

II. KEBIJAKAN AKADEMIK

A. Kebijakan Dasar

1. Kebijakan Peningkatan Mutu input Mahasiswa

Untuk mendapatkan mahasiswa yang bermutu maka Program Studi Magister Farmasi Klinik:

a. Meningkatkan penyebaran informasi Program Studi kepada masyarakat nasional dan internasional;

b. Menyusun prosedur dan kriteria penerimaan mahasiswa baru berdasarkan prinsip transparansi, akuntabilitas dengan mempertimbangkan kemampuan calon mahasiswa dan memperhatikan wawasan nusantara;

c. Meningkatkan jumlah mahasiswa Pascasarjana dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia;

d. Meningkatkan selektivitas calon mahasiswa (level of competitiveness). 2. Kebijakan Peningkatan Mutu Proses Pendidikan

Untuk meningkatkan mutu proses pendidikan, maka Program Studi Magister Farmasi Klinik senantiasa:

a. Menyelenggarakan proses pendidikan dengan memperhatikan komponen kepemimpinan (leadership), relevansi (Relevance), suasana akademik (Academic atmosphere), manajemen internal (Internal management), keberlanjutan (Sustainability) dan efisiensi (Efficiency), (L-RAISE);

b. Mendorong pengembangan kurikulum yang berbasis pada kompetensi (competence-based curriculum);

c. Mengembangkan dan melaksanakan proses belajar-mengajar dengan metode, media, sarana dan prasarana, yang dapat mendorong sikap kemandirian, inovasi, kreasi, dan dalam suasana kondusif, dengan memperhatikan nilai-nilai etika dan moral sebagai dasar dan arahan;

d. Meningkatkan fasilitas laboratorium penelitian dan pengembangan, sehingga mampu mengikuti dan menciptakan ilmu, teknologi dan seni yang baru dan berorientasi pada pemanfaatan sumberdaya yang terdapat di Indonesia;

e. Meningkatkan pelayanan dan fasilitas perpustakaan dengan menekankan pentingnya mengikuti perkembangan Informasi ilmu pengetahuan, dan teknologi informasi mutakhir;

f. Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar pada Program Studi, serta menyediakan kuliah dan pembelajaran klinik elektif untuk mengakomodasi minat khusus mahasiswa untuk bidang pelayanan farmasi klinik tertentu

g. Mengevaluasi kinerja staf pengajar dan mahasiswa untuk terlaksananya kegiatan belajar mengajar pada Program Studi;

h. Memperbaiki sistem pendidikan, pengajaran, dan penilaian mahasiswa supaya lulusannya mempunyai pemikiran yang kritis dan kreatif, serta memiliki motivasi dan daya inovasi tinggi;

i. Mengevaluasi Program Studi yang ada dan mengembangkan mata kuliah baru agar mampu memenuhi tuntutan ilmu kefarmasian dan lapangan kerja;

j. Mewujudkan kesadaran pentingnya arti kompetisi positif untuk mencapai yang terbaik, baik bagi staf pengajar maupun mahasiswa, sehingga mereka memiliki

(12)

7 cita-cita yang tinggi, berjiwa besar, dan memiliki prakarsa untuk mendalami ilmu, dan teknologi kefarmasian;

k. Menggalakkan dokumentasi ilmu dan karya ilmiah, baik karya staf pengajar maupun mahasiswa, supaya Pascasarjana menjadi sumberdaya informasi ilmu, teknologi dan seni sehingga dapat menjadi landasan inspiratif untuk pengembangan karya ilmiah baru dalam menyelesaikan persoalan bangsa, khususnya di bidang kesehatan;

l. Meningkatkan komunikasi pembimbingan dosen mahasiswa;

m. mencapai rasio dosen/mahasiswa Pascasarjana yang optimal berdasarkan sumber daya yang tersedia;

n. Mendorong terselenggaranya pengelolaan Program Studi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Program akademik dengan merumuskan visi, misi, tujuan, spesifikasi minat dan kompentensi lulusannya;

o. Menyelenggarakan pengelolaan Program Studi yang memiliki perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindakan perbaikan di setiap tahap proses pendidikan (input, proces, output dan outcome);

p. Menyelenggarakan pengelolaan Program Studi yang melaksanakan sistem jaminan mutu akademik mulai dari pembuatan panduan prosedur (procedure

manual) dan penyiapan dokumen pendukung (supporting document);

q. Menyelenggarakan pengelolaan Program Studi dengan membuat laporan evaluasi diri bidang akademik setiap semester dan setiap akhir tahun akademik pada Program Studi Magister Farmasi Klinik;

r. Memfasilitasi terselenggaranya pengelolaan Program Studi dalam melakukan

benchmarking dengan Program Studi sebidang yang bermutu baik di tingkat

nasional maupun internasional;

s. Menyertakan mahasiswa berpotensi tinggi untuk berpartisipasi secara nyata dalam peningkatan mutu proses pendidikan;

t. Mengembangkan sistem penghargaan kepada dosen berprestasi. 3. Kebijakan Peningkatan Mutu Penelitian

Untuk meningkatkan mutu penelitian, maka Program Studi Magister Farmasi Klinik senantiasa:

a. Mengembangkan sistem monitoring dan evaluasi penelitian;

b. Mengembangkan suasana ilmiah di lingkungan Program Studi dan minat dan mengembangkan budaya penelitian yang mampu menunjang perkembangan ilmu kefarmasian dan pembangunan nasional;

c. Meningkatkan diseminasi hasil penelitian dan temuannya dalam bentuk seminar dan publikasi ilmiah yang bertaraf nasional maupun internasional; d. Meningkatkan komunikasi dosen-mahasiswa dan melibatkan mahasiswa dalam

penelitian dosen;

e. Mengembangkan sistem penghargaan dan etika penelitian; f. Mengarahkan terselenggaranya penelitian unggulan. 4. Kebijakan Peningkatan Mutu Pengabdian Kepada Masyarakat

Mengembangkan kegiatan pengabdian masyarakat yang berorientasi pada penyelesaian persoalan-persoalan bangsa, terutama terkait dengan obat dan ksesehatan.

(13)

8

5. Kebijakan Peningkatan Mutu Lulusan

Untuk meningkatkan mutu lulusannya, maka Program Studi Magister Farmasi Klinik senantiasa:

a. Mendorong dosen untuk mengembangkan keahliannya sehingga mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi, kefarmasian, serta mampu memadukan keahliannya untuk melandasi terciptanya lapangan kerja baru di bidang kesehatan;

b. Mendorong dosen untuk selalu mengamati relevansi mata kuliah yang diberikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi, kefarmasian, serta lapangan kerja;

c. Menekankan perlunya peningkatan penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris;

d. Meningkatkan hubungan kerjasama baik antar universitas di dalam dan di luar negeri maupun dengan lembaga pemerintah, swasta, industri, badan penelitian dan pengembangan, masyarakat umum dalam bidang pelatihan, penelitian, dan pengembangan;

e. Mengembangkan sistem penghargaan kepada mahasiswa berprestasi. 6. Kebijakan Peningkatan Mutu Manajemen

Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen, maka Program Studi Magister Farmasi Klinik senantiasa:

a. Menyelenggarakan sistem manajemen sesuai dengan tata pamong perguruan tinggi yang baik (good university governance);

b. Menekankan pentingnya peningkatan hubungan kerja antara Penanggung jawab Pengelola Program, dosen, dan karyawan, sehingga di peroleh hasil kerja optimal;

c. Mendorong memfasilitasi tenaga kependidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing;

d. Mengembangkan sistem pengelolaan yang mampu mengkoordinasikan penyelenggaraan dengan baik dan efisien;

e. Membangun kapasitas institusi untuk menjadi organisasi penyelenggara akademik yang memiliki standar internasional;

f. Menetapkan SPP mahasiswa yang sesuai dengan perkembangan kegiatan akademik;

g. Mengembangkan sistem penghargaan kepada staf berprestasi.

B. Kebijakan Penjaminan Mutu Akademik

Program Studi Magister Farmasi Klinik dalam menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi:

1. Mengacu pada visi, misi dan tujuan universitas sebagai universitas penelitian (research university), serta Rencana Strategis Pengembangan Fakultas;

2. Membuat Dokumen Akademik yang terdiri atas Kebijakan Akademik, Standar Akademik dan Peraturan Akademik;

(14)

9 3. Melaksanakan Sistem Penjaminan Mutu Akademik melalui Panduan Mutu

Akademik, prosedur Mutu Akademik, Instruksi Kerja dan Dokumen Pendukung; 4. Menjalankan Audit Akademik Internal dan menindaklanjuti hasil analisis Audit

(15)

10

III. STANDAR AKADEMIK

A. Tujuan dan Lingkup

Standar Akademik ini dibuat sebagai acuan untuk mengembangkan dan penjaminan mutu akademik, serta mengaudit efektivitas kinerja bagi Program Studi Magister Farmasi Klinik untuk menuju ke standar internasional dan Sistem Jaminan Mutu Akademik bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat (Gambar 1).

Gambar 1. Ruang lingkup Sistem Penjaminan Mutu Akademik Program Studi Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada

B. Dokumen Acuan

Standar Akademik ini disusun dengan mengacu pada beberapa dokumen acuan yaitu: 1. UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. UU Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 2003;

3. PP No. 60/1999 tentang Pendidikan Tinggi;

4. PP No. 153 Tahun 2000 tentang Penetapan UGM sebagai BHMN;

 Studi Pelacakan  Kompetensi  Evaluasi  Promosi  Seleksi  Kurikulum  Pembelajaran dan Evaluasi  Pengembangan SDM  Mahasiswa & Lulusan  Suasana Akademik  Infrastruktur Proses Pembelajaran  Penelitian  Diseminasi hasil Penelitian  Pengabdian kepada masyarakat  Etika Akademik  Peningkatan Mutu Berkelanjutan  Pengembangan Jejaring Kerja

(16)

11 5. Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang dikeluarkan oleh Dirjen Dikti

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia tahun 2003; 6. Keputusan MWA UGM NO. 12/SK/MWA/2003 tentang ART UGM; 7. Kebijakan Akademik UGM 2003;

8. Standar Akademik UGM 2003; 9. Manual Mutu Akademik UGM 2004; 10. Rencana Strategis UGM 2013;

11. Rencana Strategis Fakultas Farmasi UGM 2013; 12. Kebijakan-kebijakan lain yang berhubungan.

C. Istilah dan Batasan

Dalam dokumen Standar Akademik Program Studi Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi UGM ini terdapat beberapa istilah sebagai berikut:

1. Institusi adalah badan/lembaga yang ada di lingkungan Program Studi Magister Farmasi Klinik yang bertugas untuk mengembangkan sistem penjaminan mutu akademiknya.

2. Input adalah komponen dan proses pada tahap awal dalam pendidikan Pascasarjana.

3. Proses adalah komponen dan proses pada tahap inti berlangsungnya pendidikan Pascasarjana

4. Output adalah hasil akhir pendidikan Program Studi Magister Farmasi Klinik.

5. Outcome adalah kinerja lulusan Program Studi Magister Farmasi Klinik. 6. Stakeholders adalah unsur yang terkait dalam proses pendidikan Pascasarjana

mulai dari input, proses, output dan outcome (contoh: mahasiswa, orang tua mahasiswa atau Penyandang dana mahasiswa dosen, karyawan, masyarakat, industri, pemerintah, dan sebagainya). 7. Harus kegiatan atau aturan yang wajib dilaksanakan oleh institusi

8. Seharusnya kegiatan atau aturan yang seyogyanya diadakan atau dilaksanakan oleh intitusi.

9. QMR adalah Quality Manager Representative (Penanggung Jawab Mutu) yang merupakan badan normatif tertinggi dalam struktur organisasi jaminan mutu akademik Program Studi Magister Farmasi Klinik yang memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, mendefinisikan dan mengkoordinasi pelaksanaan sistem penjaminan mutu. QMR diketuai oleh Pengelola Program Studi Magister Farmasi Klinik atau orang yang ditunjuk untuk tugas tersebut.

10. Auditor adalah orang yang ditunjuk oleh QMR untuk melakukan proses auditing terhadap pelaksanaan penjaminan mutu akademik oleh badan pelaksana. Auditor memberikan laporan hasil audit kepada QMR.

(17)

12

D. Persyaratan Standar

1. Visi, Misi, Tujuan, dan Rencana Pelaksanaan a. Visi dan Misi

Program Studi Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi harus mempunyai visi dan misi yang mengacu pada visi dan misi UGM dan Fakultas Farmasi untuk digunakan sebagai acuan dalam menentukan tujuan diselenggarakannya Program.

b. Tujuan

Program Studi Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi harus mendefinisikan tujuan secara jelas sebagai acuan dalam mengimplementasikan Program Pendidikan Pascasarjana.

c. Rencana Strategis dan Operasional

Program Studi Magister Farmasi Klinik harus menetapkan Rencana Strategis dan Operasional yang selaras dengan tujuan yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang menjamin kelayakan rencana yang dibuat.

d. Evaluasi

Program Studi Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi secara periodik harus mengevaluasi visi, misi, tujuan rencana strategis dan operasionalnya, dan senantiasa melakukan perbaikan secara terus menerus.

2. Sistem Penjaminan Mutu Akademik (Academic Quality Assurance System)

Program Studi Magister Farmasi Klinik harus membuat Dokumen Akademik yang terdiri atas kebijakan Akademik, Standar Akademik dan Peraturan Akademik. Selain itu, Program Studi Magister Farmasi Klinik juga harus membuat Dokumen Penjaminan Mutu Akademik yaitu Panduan Mutu Akademik.

Program Studi harus membuat Dokumen Penjaminan Mutu Akademik yang terdiri atas Panduan Prosedur (Procedure Manual) Mutu Akademik, Instruksi Kerja (Working Instruction) dan menyiapkan dokumen pendukung (Supporting Document) yang terkait dengan system penjaminan mutu akademik.

Dokumen di tingkat Program Studi harus dimengerti oleh seluruh personil yang terlibat dalam organisasi penjaminan mutu akademik dan digunakan sebagai petunjuk dalam melaksanakan audit akademik internal dan eksternal.

3. Input

a. Sistem dan Mekanisme Promosi

Program Studi Magister Farmasi Klinik, dan Program Studi harus menciptakan sistem dan mekanisme untuk promosi di tingkat nasional maupun internasional dalam rangka menjaring calon mahasiswa berkualitas.

(18)

13 b. Sistem dan Mekanisme Seleksi

Program Studi harus menciptakan sistem dan mekanisme untuk seleksi dalam rangka menjaring calon mahasiswa berkualitas, baik dari dalam maupun luar negeri dengan mempertimbangkan kebhinekaan.

4. Process a. Kurikulum

Program Studi harus mengembangkan kurikulum secara sistematis, terstruktur, melibatkan stakeholder dan selalu mengacu pada standar internasional sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tinggi dan relevan dengan kebutuhan pengguna kurikulum harus dievaluasi secara periodik, dimonitor, dan diperbaiki secara terus menerus untuk menjamin relevansinya dengan tuntutan zaman.

Kurikulum disesuaikan dengan Kepmendiknas 045/2002 tentang kompetensi dan kurikulum inti.

b. Proses Pembelajaran dan Evaluasi

Program Studi harus menyusun sebuah sistem proses pembelajaran yang efisien dan bermutu tinggi. Dalam sistem proses pembelajaran harus memuat rencana mengajar, persiapan mengajar, teknik/metode mengajar, inovasi dan evaluasi pembelajaran terhadap mahasiswa dosen maupun proses pembelajarannya sendiri.

c. Pengembangan Sumberdaya Manusia

Fakultas dan Program Studi harus memiliki sistem pengembangan sumberdaya manusia mulai dari penerimaan, pengembangan dan promosi staf akademik maupun non akademik dengan mempertimbangkan kompetensi, pengalaman, etika dan moral.

d. Mahasiswa dan Lulusan

Fakultas dan Program Studi harus memiliki sistem pemantauan dan evaluasi terhadap proses pendidikan dan penelitian mahasiswa serta sistem pemantauan dan evaluasi terhadap kualitas dan kinerja lulusan.

e. Suasana Akademik

Program Studi Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi UGM harus menentukan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan yang mengarah pada pemberian suasana akademik yang mendukung proses pembelajaran sehingga dihasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dalam hal pengetahuan dan pemahaman bidang ilmu/kefarmasian serta memiliki thinking

skill, practical skill dan transferable skill.

f. Infrastruktur Proses Pembelajaran

(19)

14

i. menyediakan infrastruktur pendukung proses pembelajaran agar berjalan efisien, efektif dan produktif. Program Studi harus menciptakan sistem untuk menghasilkan buku ajar matakuliah yang diasuh oleh dosen/tim dosen; ii. menciptakan iklim yang kondusif terhadap berbagai bentuk kegiatan

pembelajaran;

iii. menyediakan ruang perpustakaan yang dilengkapi dengan fasilitas

information and communication technology (ICT) yang baik, buku ajar, jurnal

ilmiah majalah, dan surat kabar yang dilanggan secara teratur dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia;

iv. menyediakan komputer, bahan ajar dan alat bantu modern (OHP, LCD projektor, internet) untuk membantu efektivitas proses pembelajaran;

v. menyediakan infrastruktur laboratorium dengan peralatan modern yang dapat mendukung proses penelitian untuk menghasilkan karya ilmiah yang layak dipublikasikan dalam jurnal internasional, paten dan bermanfaat bagi masyarakat.

g. Penelitian

Institusi di lingkungan Program Studi Magister Farmasi Klinik UGM harus membuat kebijakan penelitian, perencanaan, pelaksanaan, peraturan dan evaluasi dan penelitian untuk menjamin kualitas hasil penelitian dan mendukung proses pendidikan berbasis penelitian (research-based education)

i. Kebijakan penelitian. Program Studi Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi harus membuat sistem penelitian mulai dari kebijakan penelitian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

ii. Sumber Dana Penelitian. Institusi di lingkungan Program Studi Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi harus mencari sumber-sumber pendanaan untuk penelitian baik dari masyarakat, industri dan pemerintah

iii. Pengelolaan Penelitian. Program Studi Magister Farmasi Klinik harus membuat sistem pengelolaan penelitian mulai dari pembuatan proposal, penentuan pembimbing, sistem pemantauan, pengadaan bahan dan peralatan, perawatan peralatan, keamanan dan evaluasi hasil penelitian iv. Pengelolaan Hasil Penelitian Program Studi Magister Farmasi Klinik harus

memiliki database hasil penelitian yang baik sehingga dapat dipergunakan oleh masyarakat maupun institusi. Hasil penelitian harus disebarluaskan melalui berbagai cara antara lain forum seminar, publikasi ilmiah, paten maupun pengabdian masyarakat. Program Studi harus memiliki sistem penyebarluasan hasil penelitiannya untuk membantu pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat.

v. Hasil penelitian dari dosen Program Studi Magister Farmasi Klinik yang dipublikasikan atau dipresentasikan dalam forum internasional harus diberi insentif

h. Pengabdian Pada Masyarakat

Program Studi Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi harus membuat kebijakan penelitian, perencanaan, pelaksanaan, peraturan dan evaluasi pengabdian masyarakat untuk mendukung proses pengabdian pada masyarakat

(20)

15 berbasis penelitian (research-based community services). Pengabdian masyarakat dapat ditujukan bagi masyarakat luas maupun kalangan tenaga kesehatan.

i. Kebijakan. Program Studi Magister Farmasi Klinik harus membuat sistem pengabdian masyarakat mulai dari kebijakan pengabdian masyarakat, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

ii. Sumber Dana. Program Studi Magister Farmasi Klinik harus mencari sumber-sumber pendanaan untuk pengabdian masyarakat baik dari masyarakat, industri dan pemerintah

iii. Pengelolaan. Pengelolaan pengabdian masyarakat diarahkan pada sistem yang berkelanjutan sehingga dapat secara nyata membantu pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya masyarakat ke arah yang lebih baik.

i. Etika Akademik

Institusi di lingkungan Program Studi Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi harus memiliki aturan dan kegiatan yang mendorong mahasiswa, staf akademik dan non akademik untuk memiliki etika profesional, bertindak hati-hati, jujur, bertanggung jawab dalam berpikir, berbicara, dan bersikap.

j. Peningkatan Mutu berkelanjutan

Institusi Program Studi Magister Farmasi Klinik harus memiliki sistem dan mekanisme untuk meningkatkan mutu akademik secara berkelanjutan (continuous quality improvement atau kaizen)

k. Program Studi

i. Program Studi sebagai institusi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program akademik harus merumuskan visi, misi, tujuan, spesifikasi.

ii. Program Studi harus memiliki perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindakan perbaikan di setiap tahap proses pendidikan (input, process, output dan outcome)

iii. Program Studi harus melaksanakan sistem penjaminan mutu akademik mulai dari pembuatan panduan prosedur (procedure manual) jaminan mutu akademik, instruksi kerja (working instruction) maupun penyiapan dokumen pendukung (supporting document).

iv. Program Studi harus membuat laporan evaluasi diri bidang akademik setiap semester dan laporan evaluasi diri tahunan pada Dekan.

5. Output

a. Kompetensi

Program Studi harus merumuskan kompetensi lulusan yang dihasilkan dan dituangkan dalam Spesifikasi Program Studi.

b. Evaluasi

Program Studi harus mengevaluasi dan melaporkan output proses pembelajaran tiap semester dan tiap akhir tahun akademik pada Dekan

(21)

16

6. Outcome

a. Studi Pelacakan

Program Studi harus membuat studi pelacakan (tracer study) secara periodik untuk menjaring penilaian pengguna (user) terhadap kulitas kinerja alumni maupun institusi, kesesuaian antara kurikulum, kompetensi dan kebutuhan pengguna. Hasil tracer study harus dipergunakan sebagai feedback untuk perbaikan proses pembelajaran

E. Sistem Audit 1. Audit Internal

Program Studi harus diaudit secara internal oleh Tim Auditor Akademik Internal yang ditunjuk oleh QMR untuk menjamin dan memastikan apakah sistem dan mekanisme penjaminan mutu akademik sudah berjalan dengan baik. Proses auditing meliputi penunjukan tim auditor oleh QMR, penetapan rencana audit, pelaksanaan dan pelaporan hasil audit oleh tim auditor. Hasil audit dilaporkan kepada QMR, Pengelola Program Studi dan Steering Committe. Hasil audit internal harus digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran di Program Studi Magister Farmasi Klinik.

2. Audit eksternal

Program Studi Magister Farmasi Klinik harus memberikan iklim yang kondusif untuk dilaksanakannya audit akademik eksternal oleh Tim Auditor Akademik EBSBED harus dilaporkan kepada QMR, Pengelola Program Studi dan Steering Committee, Hasil audit eksternal harus digunakan untuk memperbaiki proses akademik Program Studi Magister Farmasi Klinik

F. Sistem Evaluasi 1. Evaluasi Internal

Program Studi Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi harus melaksanakan evaluasi akademik internal setiap semester dan evaluasi proses pembelajaran setiap akhir tahun akademik.

2. Evaluasi Eksternal

Program Studi Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi harus melaksanakan evaluasi eksternal terhadap proses pembelajaran secara periodik.

(22)

17

IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA

STRATEGI PENCAPAIAN

A. Visi Program Studi

Visi Prodi MFK adalah menjadi pelopor pendidikan magister dalam bidang farmasi klinik yang bertaraf internasional, unggul, terkemuka, dan profesional dalam pelayanan farmasi klinik berdasarkan etika dan moral budaya bangsa

B. Misi Program Studi

Misi Prodi MFK adalah sebagai berikut:

a. Menyelenggarakan pendidikan magister berbasis penelitian dalam bidang farmasi klinik yang berkualitas, dalam rangka mencerdaskan dan memberdayakan bangsa, memelihara integritas nasional dan berwawasan internasional.

b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dalam bidang farmasi klinik yang berwawasan global untuk menopang pendidikan, pengembangan ilmu dan teknologi, serta penerapannya di masyarakat, dan responsif terhadap permasalahan masyarakat, bangsa dan negara.

c. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pengabdian masyarakat terutama di bidang kesehatan dan memperluas jejaring kerjasama dengan mitra strategis di dalam dan luar negeri

d. Meningkatkan pengakuan nasional dan internasional terhadap Program Studi Magister Farmasi Klinik sebagai institusi pendidikan farmasi klinik yang unggul

C. Tujuan Program Studi

Penyelenggaraan Prodi MFK bertujuan untuk :

1. Menghasilkan lulusan yang berbudi luhur, diakui secara nasional dan internasional, dan memiliki kualifikasi dengan kompetensi sebagai berikut:

a. Mampu melakukan pelayanan farmasi klinik yang didasarkan pada hasil penelitian dan/atau pengembangan ilmu terkini;

b. Mampu mengembangkan profesinya dalam spektrum yang lebih luas, dengan mengkaitkan bidang ilmu kefarmasian dan profesi yang sebidang;

c. Mampu mengaplikasikan ilmunya secara profesional dalam pelayanan kefarmasian dan mendedikasikan profesinya berdasarkan nilai moral dan etika kefarmasian; d. Berjiwa pemimpin dan dapat bekerjasama secara terintegrasi dengan tenaga

kesehatan lain yang terlibat dalam pelayanan kesehatan;

(23)

18

nasional dan global dengan cara penalaran ilmiah; f. Mampu mengikuti pendidikan lanjut.

2. Menghasilkan karya penelitian dan pengabdian masyarakat yang menjadi rujukan nasional dan dapat dimanfaatkan dalam penyelesaian masalah bangsa dan Negara

D. Sasaran dan Strategi Pencapaian

Berdasarkan visi, misi, dan tujuannya, Prodi MFK menetapkan beberapa sasaran dan strategi pencapaiannya, yang dijabarkan sebagai berikut:

Sasaran:

1. Memiliki lingkungan akademik yang unggul dan berwawasan internasional 2. Meningkatnya pengakuan nasional dan internasional atas karya dosen dan

mahasiswa.

3. Meningkatnya mobilitas internasional mahasiswa

4. Meningkatnya peranan dosen dan mahasiswa dalam pemecahan solusi permasalahan masyarakat, bangsa dan negara

5. Memiliki kolaborasi dengan Pemerintah dan mitra di bidang pelayanan kesehatan

Untuk mencapai kelima sasaran tersebut, dirumuskan strategi pencapaian sasaran sebagai berikut:

1. Memiliki lingkungan akademik yang unggul dan berwawasan internasional

a. Mengembangkan sistem akademik yang komprehensif dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang meliputi pendidikan hard skills dan soft skills.

b. Memperoleh pengakuan akan sistem akademik unggul secara formal di tingkat nasional melalui proses akreditasi nasional

c. Mengintegrasikan sarana dan prasarana pendidikan berbasis teknologi informasi yang lengkap dan handal ke dalam sistem akademik, tata kelola dan keuangan. d. Memfasilitasi kuliah tamu/kegiatan yang melibatkan narasumber dari

praktisi/akademisi tingkat nasional maupun internasional

2. Meningkatnya pengakuan nasional dan internasional atas karya dosen dan mahasiswa: a. Meningkatkan partisipasi dosen dalam kegiatan konferensi, publikasi, dan guest

lectureship di tingkat internasional;

b. meningkatkan jumlah publikasi karya ilmiah mahasiswa dalam jurnal nasional maupun internasional

3. Meningkatnya mobilitas internasional mahasiswa untuk berwawasan global: Meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan pertukaran akademik,

benchmarking internship

4. Meningkatnya peranan dosen dan mahasiswa dalam pemecahan solusi permasalahan masyarakat, bangsa dan negara

Meningkatkan jumlah pengabdian masyarakat yang responsive terhadap permasalahan bangsa dan negara

(24)

19 Mengembangkan program kolaborasi yang saling menguntungkan sebagai jaminan ketersinambungan.

(25)

20

V. KOMPETENSI LULUSAN

Secara umum kompetensi yang diharapkan bagi lulusan Prodi MFK adalah adalah penguasaan ilmu kefarmasian dalam bidang Farmasi Klinik yang berkualitas, mampu menjalankan pelayanan farmasi klinik di rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan lain yang terkait, berdasarkan prinsip penggunaan obat yang rasional dan pembiayaan obat yang optimal dengan mengikuti asas asuhan kefarmasian (pharmaceutical care), yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mencerdaskan dan memberdayakan bangsa, memelihara integritas nasional dan berwawasan internasional serta kemampuan melanjutkan pendidikan pada strata yang lebih tinggi di bidang farmasi. Kompetensi utama lulusan Prodi MFK dapat dijabarkan sebagai berikut:

Kompetensi Utama

1. Mengetahui manifestasi klinik, patofisiologi, penatalaksanaan terapi, dan clinical

outcomes dari penyakit-penyakit yang banyak dijumpai

2. Mengetahui prinsip penetapan regimen dosis obat berdasarkan kondisi individual pasien

3. Mempunyai pemahaman dan pengertian kaidah riset dalam pengembangan, dan penerapan praktek farmasi klinik, serta metode diseminasi dan penulisan artikel ilmiah

4. Mampu mengembangkan dan mengimplementasikan strategi pemantauan terapi obat terhadap pasien secara individual

5. Mampu melakukan konseling pada pasien dan/atau keluarganya mengenai pengobatan untuk mendapatkan hasil terapi yang optimal

6. Mengetahui dan mampu mencari dan mengevaluasi sumber informasi obat, dan memberikan layanan informasi obat

7. Mengetahui teknik pencampuran obat intravena dan pemberian total parenteral

nutrition.

Kompetensi Pendukung

1. Mengetahui manifestasi klinik, patofisiologi, penatalaksanaan, dan clinical outcomes dari penyakit-penyakit khusus dan degeneratif,

2. Mengetahui mekanisme aksi berbagai obat yang digunakan dalam terapi, termasuk terapi berbasis herbal yang dapat mendukung proses pelayanan kesehatan

3. Mengetahui mekanisme intoksikasi obat, pencegahan, diagnosa dan pengatasannya pada setting klinik.

4. Mampu mengidentifikasi dan menyarankan strategi penatalaksanaan untuk, dan mendokumentasikan kejadian interaksi obat dan adverse drug reactions

5. Mengetahui faktor-faktor genetik yang mempengaruhi efek obat dan respon individu terhadap pasien menuju pada prinsip individualisasi terapi

Kompetensi Lainnya

1. Memiliki sikap peduli (care) terhadap pasien dan sikap keterbukaan dan inovasi dalam menjalin kerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya

(26)

21 2. Memiliki etika, moral dan kepribadian dalam menerapkan ilmu untuk berkarya di

bidang farmasi klinik

3. Menghargai keaslian ide, konsep dan penemuan lainnya serta mempunyai rasa ingin tahu (curiousity)

(27)

22

VI. PERATURAN AKADEMIK

Peraturan Akademik Program Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi tertuang pada Surat Keputusan Dekan No: UGM/FA/2288.b/UM/01/39, tanggal 10 Juli 2015, tentang Perubahan atas Keputusan Dekan Fakultas Farmasi UGM nomor UGM/FA/1425/UM/01/39 tentang Peraturan Akademik Program Studi S2 Magister Farmasi Klinik (MFK).

Adapun isi Peraturan Akademik Prodi MFK adalah sbb :

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

1. Universitas adalah Universitas Gadjah Mada;

2. Fakultas adalah Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada;

3. Bagian adalah Bagian di lingkungan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada;

4. Laboratorium adalah laboratorium di lingkungan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada;

5. Rektor adalah Rektor Universitas Gadjah Mada;

6. Dekan adalah Dekan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada;

7. Pengelola Program adalah Pengelola Program Studi Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada;

8. Dosen adalah Dosen Pascasarjana S2 (Magister) Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada;

9. Tim Seleksi adalah orang-orang yang diberi tugas oleh Dekan melakukan seleksi calon mahasiswa;

10. Tim Penguji adalah orang-orang yang diberi tugas oleh Dekan melakukan ujian terhadap proposal penelitian tesis, ujian tertutup tesis, dan ujian terbuka tesis yang diajukan oleh mahasiswa;

11. Mahasiswa adalah peserta Program Studi Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.

Pasal 2 Tujuan Pendidikan

Program pendidikan Pascasarjana S2 (Magister) Fakultas Farmasi diarahkan pada hasil lulusan yang berbudi luhur dan memiliki kualifikasi sebagai berikut:

1. kemampuan pelayanan profesi kefarmasian dengan jalan penelitian dan /atau pengembangan ilmunya;

2. kemampuan mengembangkan bidang ilmu kefarmasian melalui penelitian, penelitian lintas disiplin ilmu dan kewirausahaan;

(28)

23 mengkaitkan bidang ilmu kefarmasian dan profesi yang serupa;

4. kemampuan merumuskan pendekatan penyelesaian berbagai masalah masyarakat dengan cara penalaran ilmiah;

5. kemampuan melaksanakan pendidikan lanjut.

Pasal 3 Pelaksana Program

Program Studi Magister Farmasi Klinik di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada diselenggarakan oleh Fakultas dan dilaksanakan oleh Pengelola Program.

Pasal 4 Kegiatan Akademik

1. Mahasiswa yang dapat mengikuti kegiatan akademik adalah yang terdaftar di universitas pada semester yang bersangkutan.

2. Kegiatan akademik yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah kegiatan yang dapat berupa kuliah, praktikum, praktek kerja lapangan, penelitian tesis, konsultasi, ujian, seminar, dan hal-hal lain yang berkait dengan akademik.

3. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan akademik harus mentaati peraturan-peraturan Program Studi Magister Farmasi Klinik, peraturan fakultas, peraturan-peraturan universitas dan peraturan-peraturan-peraturan-peraturan lain yang berlaku.

BAB II

CALON MAHASISWA Pasal 5

Syarat-syarat pelamar

1. Persyaratan Akademik Calon Mahasiswa

a. Lulus Program Apoteker dari perguruan tinggi yang terakreditasi minimal B b. Mempunyai IPK S1 sebagai berikut:

i. ≥ 2,50 dalam skala 4 atau setara, untuk pendaftar lulusan program studi terakreditasi A, atau;

ii. ≥ 2,75 dalam skala 4 atau setara, untuk pendaftar lulusan program studi terakreditasi B,

c. Mempunyai nilai Tes Potensi Akademik (TPA) BAPPENAS atau Tes Potensi Akademik Pascasarjana (PAPs) UGM dengan nilai skor minimal 500 dibuktikan dengan sertifikat yang masih berlaku, yaitu maksimum 2 tahun setelah tanggal dikeluarkannya sertifikat;

(29)

24

d. Mempunyai nilai tes kemampuan Bahasa Inggris dibuktikan dengan sertifikat yang masih berlaku, yaitu maksimum 2 tahun setelah tanggal dikeluarkannya sertifikat. Nilai kemampuan bahasa Inggris beserta sertifikat yang dapat digunakan adalah:

i. Academic English Proficiency Test (AcEPT) dari UGM dengan score minimal 209, atau;

ii. International English Testing System (IELTS) dari institusi yang diakui oleh IDP score minimal 5, atau;

iii. Internet-Based (iBT) TOEFL dari institusi yang diakui oleh IIEF score minimal 45, atau;

iv. Institutional Testing Program (ITP) TOEFL dari institusi yang diakui oleh IIEF dengan skor minimal 450.

2. Persyaratan Administrasi

a. Bukti pembayaran pendaftaran sebagai pelamar;

b. Salinan ijazah sarjana (S1) dan transkrip akademik yang telah disahkan; c. Riwayat hidup dan riwayat pekerjaan (bila ada);

d. Surat ijin dari instansi tempat bekerja bagi yang telah bekerja;

e. Dua rekomendasi dari mantan pembimbing, atau mantan dosen tentang kemampuan akademik pelamar (formulir disediakan oleh Pengelola Program); f. Surat pernyataan tidak terlibat NAPZA.

3. Surat keterangan sehat dari dokter rumah sakit pemerintah atau Puskesmas.

Pasal 6 Mahasiswa Asing

1. Mahasiswa Warga Negara Asing yang akan mengikuti pendidikan di Program Studi Magister Farmasi Klinik harus mendapat ijin dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendididikan Nasional Republik Indonesia, serta harus mengikuti aturan keimigrasian yang berlaku;

2. Semua ketentuan akademik yang berlaku bagi mahasiswa Warga Negara Indonesia berlaku juga bagi mahasiswa Warga Negara Asing, kecuali ketentuan pembiayaan yang diatur secara khusus.

Pasal 7

Mahasiswa Pindahan

1. Pindah Program Studi hanya dimungkinkan dengan cara melalui prosedur pendaftaran seperti pendaftaran mahasiswa baru.

(30)

25 Studi dan diketahui oleh Dekan dari Perguruan Tinggi asal, dan mendapat persetujuan dari Program Studi Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi melalui sistem seleksi yang berlaku.

3. Peraturan tentang transfer nilai akan diatur kemudian

Pasal 8 Prosedur Melamar

1. Calon mahasiswa mendaftarkan diri secara online di website www.um.ugm.ac.id, kemudian calon mahasiswa menyerahkan berkas pendaftaran ke Prodi MFK.

2. Calon mahasiswa baru yang telah memenuhi persyaratan administratif kemudian diseleksi secara akademik di tingkat Prodi melalui tes tertulis dan wawancara. Pengambilan keputusan dilakukan melalui rapat Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru.

3. Hasil seleksi kemudian dikirimkan ke Universitas untuk diumumkan secara online. Selanjutnya calon mahasiswa yang dinyatakan diterima dapat melakukan registrasi secara online.

4. Bagi yang berminat memperoleh beasiswa BPPS Kementerian Pendidikan Nasional, waktu untuk mengajukan lamaran disesuaikan dengan periode anggaran.

Pasal 9

Seleksi Penerimaan Calon Mahasiswa

1. Seleksi administrasi dilakukan oleh Direktorat Akademik UGM, sedangkan seleksi akademik dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh Pengelola Program;

2. Kriteria seleksi meliputi: a. kemampuan akademik;

b. kelengkapan persyaratan yang telah ditetapkan;

c. kesesuaian keinginan dengan latar belakang pendidikan. d. tempat yang tersedia

3. Hasil seleksi dilaporkan secara tertulis oleh Ketua Tim Seleksi kepada Dekan dengan menggunakan formulir yang mencakup:

a. nama-nama yang diterima, dan disusun menurut urutan prioritas; b. nama-nama yang tidak diterima.

4. Keputusan terakhir tentang dapat tidaknya calon diterima ditentukan oleh Rektor atas usul Dekan.

5. Penerimaan dan penolakan menjadi mahasiswa diberitahukan secara online melalui website Direktorat Akademik UGM.

6. Surat pemberitahuan penerimaan berisi juga surat panggilan untuk mendaftar ulang beserta syarat-syarat pendaftaran sebagai mahasiswa.

(31)

26

7. Pendaftaran sebagai mahasiswa baru dilakukan sesuai aturan yang berlaku di UGM.

BAB III

SISTEM DAN PROSES PENDIDIKAN Pasal 10

Sistem Pendidikan

1. Sistem Pendidikan yang dilaksanakan adalah Sistem Pendidikan berbasis kuliah (by

course);

2. Setiap tahun ajaran dibagi menjadi 2 (dua) semester.

3. Beban pendidikan yang menyangkut beban studi mahasiswa dan beban mengajar dosen dinyatakan dalam sks atau satuan kredit semester.

4. Sistem pendidikan dilakukan dengan pentahapan sebagai berikut: a. Semester 1 (satu) sampai 2 (dua) pertama adalah masa perkuliahan.

b. Semester 2 (dua) dan selebihnya adalah masa penelitian dan penyelesaian tesis.

Pasal 11 Minat Program

Program Studi S2 Magister Farmasi Klinik hanya memiliki satu minat yaitu Farmasi Klinik.

Pasal 12

Dosen dan Pembimbing Tesis

1. Dosen Program Studi Magister Farmasi Klinik S2 (Magister) minimal bergelar Sarjana S3 (Doktor) atau memiliki jabatan akademik Guru Besar.

2. Pembimbing tesis harus memiliki jabatan akademik Guru Besar atau Lektor berderajad Doktor.

3. Ketentuan lain dari ayat (1) dan (2) pasal ini dapat dilakukan oleh Dekan setelah mendapat masukan dari pengelola Program dengan mempertimbangkan keahlian dan spesialisasi keahlian tertentu dari dosen yang bersangkutan.

Pasal 13

Beban dan Lama Studi

1. Beban studi Program Studi Magister Farmasi Klinik ditetapkan sekurang-kurangnya 42 satuan kredit semester (sks) yang terdiri atas mata kuliah wajib, mata kuliah pilihan, pembelajaran klinik, dan tesis.

2. Lama studi Program Studi Magister Farmasi Klinik ditetapkan paling sedikit 3 semester dan paling banyak 6 (enam) semester.

(32)

27 3. Mahasiswa Program Studi Magister Farmasi Klinik yang tidak berhasil menyelesaikan

studi dalam batas waktu maksimum yang ditentukan dinyatakan gagal.

4. Dalam keadaan khusus, perpanjangan waktu masa studi dapat diberikan oleh Dekan, dengan lama perpanjangan paling banyak 2 (dua) semester.

5. Mahasiswa diwajibkan mukim di Yogyakarta dan mengikuti semua kegiatan akademik di kampus UGM selama masa perkuliahan (sekurang-kurangnya 2 semester) sebagai mahasiswa penuh.

Pasal 14 Kalender Akademik

1. Kegiatan perkuliahan dan kegiatan akademik lain untuk semester gasal dimulai awal September sampai akhir Januari.

2. Kegiatan perkuliahan dan kegiatan akademik lain untuk semester genap dimulai awal Februari sampai akhir Juni.

Pasal 15

Kartu Rencana Studi (KRS) dan Kartu Hasil Studi (KHS)

1. Mahasiswa diwajibkan mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) yang telah disediakan sesuai dengan waktu pengisian yang telah ditentukan sebelum memulai kegiatan akademik tiap semester.

2. Setelah kegiatan akademik perkuliahan berakhir dan setelah pengolahan administrasi akademik selesai mahasiswa menerima Kartu Hasil Studi (KHS).

3. KHS selanjutnya dipergunakan sebagai dasar perhitungan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

Pasal 16 Ujian Semester

1. Ujian semester adalah Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) yang dapat berupa ujian tulis, ujian lisan, ujian praktek atau pemberian tugas khusus. 2. Ujian Akhir Semester terdiri dari ujian utama dan dapat dilakukan ujian ulang yang

terjadwal.

3. Syarat mengikuti ujian semester adalah tercatat sebagai mahasiswa pada semester yang bersangkutan, dan memenuhi persyaratan administrasi akademik.

4. Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti UAS karena sakit, keluarga dekat meninggal, melaksanakan tugas fakultas/universitas/Negara dapat mengajukan Ujian Susulan, yang penjadwalannya akan diatur oleh Pengelola Program.

(33)

28

Pasal 17 Penilaian Hasil Ujian

1. Untuk menilai kegiatan akademik dipergunakan sistem penilaian relatif dan/atau sistem penilaian absolut.

2. Kepada kelompok mahasiswa yang berkemampuan: sangat baik diberi nilai A, baik diberi nilai B, cukup diberi nilai C, kurang diberi nilai D, dan sangat kurang diberi nilai E.

3. Nilai yang tertera pada ayat (1) dan (2) pasal ini adalah nilai UAS dan tugas-tugas lain yang diselenggarakan.

4. Mahasiswa yang membatalkan kegiatan akademik, atau tidak memenuhi persyaratan kegiatan akademik mata kuliah tertentu diberi nilai K (kosong).

5. Mahasiswa diperkenankan memperbaiki nilai dengan cara mengikuti ujian ulang atau mengambil kembali kegiatan yang pernah diikuti dalam batas yang diijinkan.

6. Nilai mata kuliah yang dipergunakan untuk menentukan Indeks Prestasi (IP) adalah nilai yang tertinggi yang pernah dicapai oleh mahasiswa.

BAB IV TESIS Pasal 18

Definisi, sifat dan ruang lingkup

1. Tesis adalah karya ilmiah hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen Pembimbing untuk dipertahankan dihadapan Penguji sebagai salah satu syarat untuk memperoleh derajad Magister.

2. Penelitian dapat berupa penelitian eksperimental atau non-eksperimental.

3. Tesis merupakan hasil penelitian yang dapat bersifat memperbaharui, mengembangkan, menemukan, atau menegaskan teori-teori/fakta-fakta dalam ilmu kefarmasian dan ilmu-ilmu yang berhubungan dengan ilmu kefarmasian dan kesehatan.

4. Topik tesis dapat diusulkan oleh mahasiswa sesuai dengan minat atau dapat diberikan oleh dosen pembimbing.

5. Jumlah beban kredit tesis adalah 8 (delapan) SKS.

Pasal 19 Panitia Tesis

1. Panitia Tesis mempunyai susunan sebagai berikut: Panitia Tesis diketuai oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, dengan anggota Ketua Prodi S3 Ilmu Farmasi, Ketua Prodi S2 Ilmu Farmasi, Ketua Prodi MFK, Sekretaris Prodi S3 Ilmu Farmasi, Sekretaris Prodi S2 Ilmu Farmasi, Sekretaris Prodi MFK, dan Wakil dari

(34)

29 Bagian sebagai Anggota.

2. Panitia Tesis bertugas menentukan pembimbing tesis, penguji proposal, dan penguji tesis yang penetapannya dilakukan oleh Dekan.

3. Untuk melaksanakan tugas seperti tersebut pada ayat (2) pasal ini panitia tesis diberi wewenang untuk membuat peraturan teknis pelaksanaannya.

Pasal 20 Pembimbing Tesis

1. Tesis dibimbing oleh 1 (satu) orang pembimbing dan dibantu oleh 1 (satu) orang atau lebih pembimbing pendamping yang masing-masing mempunyai bidang keahlian yang berlainan.

2. Pembimbing dan pembimbing pendamping tesis adalah dosen di Program Studi Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada dan serendah-rendahnya berjabatan Lektor dan berderajad Doktor atau yang setara dengan keahlian yang relevan dengan topik tesis.

3. Pengecualian ketentuan pada ayat (1) dan (2) pasal ini dapat dilakukan atas persetujuan Dekan.

4. Pembimbing atau pembimbing pendamping yang karena suatu hal tidak dapat melanjutkan pembimbingan diganti oleh Pembimbing dan atau pembimbing pendamping lain atas usul Panitia Tesis dan ditetapkan oleh Dekan.

5. Seorang dosen diperkenankan menjadi pembimbing tesis maksimum 4 (empat) mahasiswa dan sebagai pembimbing pendamping maksimum 4 (empat) mahasiswa pada saat (tahun ajaran) yang bersamaan.

6. Ketentuan lain dari ayat 5 pada pasal ini dapat dilakukan oleh Dekan atas pertimbangan keahlian dan spesialisasi keahlian calon pembimbing.

Pasal 21

Pengajuan Proposal Tesis

1. Mahasiswa yang akan melaksanakan penelitian tesis harus mengajukan proposal penelitian tesis secara tertulis yang sudah disetujui oleh Tim Pembimbing kepada Panitia Tesis.

2. Penelitian tesis dapat dilaksanakan setelah mahasiswa dinyatakan lulus ujian proposal.

3. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian proposal jika nilai ujian proposal sekurang-kurangnya 12 dari 20.

(35)

30

Pasal 22 Ujian Proposal

1. Ujian proposal wajib diikuti oleh semua mahasiswa dengan tujuan untuk menilai penguasaan mahasiswa terhadap semua mata kuliah yang direpresentasikan melalui proposal penelitian.

2. Ujian proposal dilaksanakan oleh suatu Tim Penguji yang terdiri atas Tim Pembimbing Tesis, dan 2 (dua) orang penguji lain yang ditetapkan oleh Dekan atas usul Panitia Tesis.

3. Ujian Proposal dapat dilakukan setelah mahasiswa menyelesaikan semua mata kuliah di semester pertama dengan IPK minimal 3,00 atau telah menyelesaikan semua mata kuliah dengan IPK 2,50.

Pasal 23

Pelaksanaan dan Biaya

1. Penelitian tesis dapat dilakukan di dalam atau di luar lingkungan fakultas. 2. Apabila penelitian dilakukan di luar fakultas harus mendapat ijin Dekan.

3. Setelah selesai melakukan penelitian, mahasiswa harus mendapatkan keterangan telah melakukan penelitian atau pengambilan data dari instansi tempat melakukan penelitian, dan merupakan bagian dari lampiran tesis.

4. Semua biaya yang muncul karena kegiatan pelaksanaan tesis menjadi beban mahasiswa.

5. Semua fasilitas akademik yang ada di fakultas dapat digunakan oleh mahasiswa dalam penyusunan tesis, dengan mengikuti ketentuan-ketentuan yang ada di masing-masing unit.

6. Apabila ada pendanaan dari pihak lain, harus diberitahukan kepada Dekan melalui Pengelola Program Studi Magister Farmasi Klinik dan diketahui Pembimbing.

7. Mahasiswa diwajibkan selalu berkomunikasi dan berkonsultasi dengan Pembimbing dan mengisi buku catatan kegiatan penelitian tesis (log book) yang disahkan oleh teknisi atau penanggung jawab instansi tempat penelitian dan pembimbing.

Pasal 24

Bentuk dan Susunan Penulisan Naskah Tesis

1. Naskah tesis disusun menurut Buku Petunjuk Penulisan Tesis dan Disertasi yang berlaku di fakultas.

2. Naskah tesis yang telah selesai disusun dan disahkan oleh pembimbing dapat diajukan kepada pengelola untuk dilakukan ujian tesis.

(36)

31 Pasal 25

Ujian Tesis dan Penilaian

1. Ujian tesis dilaksanakan setelah memenuhi persyaratan lulus ujian semua mata kuliah dengan IPK 2,75.

2. Ujian tesis terdiri atas ujian tertutup yang dihadiri oleh para penguji dan ujian terbuka yang berbentuk seminar dihadiri oleh penguji, dosen lain, dan mahasiswa. 3. Ujian tesis dilaksanakan oleh tim penguji yang terdiri atas tim pembimbing dan 2

(dua) orang atau lebih penguji lain.

4. Tim penguji ditetapkan oleh Dekan atas usul Panitia Tesis.

5. Mahasiswa wajib menyerahkan naskah tesis kepada pengelola paling lambat 1 (satu) minggu sebelum ujian berlangsung.

6. Ujian tertutup dan ujian terbuka dilaksanakan pada waktu yang telah dijadwalkan, dan dipimpin oleh salah seorang penguji yang ditunjuk oleh Pengelola Program. 7. Apabila mahasiswa dinyatakan lulus ujian tertutup dapat melaksanakan ujian

terbuka.

8. Ujian tertutup ulangan bagi mahasiswa yang tidak lulus dapat dilakukan maksimal 2 (dua) kali dan dalam rentang waktu minimal 2 (dua) minggu dan maksimal 2 (dua) bulan.

9. Ujian terbuka dilaksanakan setelah mahasiswa memenuhi persyaratan : a. telah menghadiri ujian terbuka tesis lain sebelumnya minimal 3 (tiga) kali;

b. menyerahkan naskah tesis kapada Pengelola Program 1 (satu) minggu sebelum ujian dilaksanakan.

10. Ujian terbuka dapat diganti dengan presentasi oral seluruh materi tesisnya pada Seminar Nasional/Internasional yang diakui oleh Program Studi Magister Farmasi Klinik dengan persetujuan tim penguji, dan berhak mendapat nilai maksimal untuk komponen ujian terbuka.

11. Penilaian terhadap tesis didasarkan pada:

a. kualitas tesis yang meliputi materi, metodologi, sistematika penulisan, dan bahasa;

b. penampilan saat ujian yang mencakup penguasaan materi dan metodologi.

12. Komponen penilaian tesis adalah: ujian proposal (20), ujian tertutup (65), dan ujian terbuka (15).

13. Mahasiswa dinyatakan berhak mengikuti ujian terbuka jika gabungan nilai proposal dan ujian tertutup sekurang-kurangnya 50.

14. Nilai akhir ujian tesis dinyatakan dengan huruf A, B atau C.

15. Hasil ujian tesis diberitahukan oleh penguji langsung kepada mahasiswa setelah ujian selesai.

16. Naskah tesis dianggap sah setelah ditandatangani oleh semua tim penguji dan telah disahkan oleh Dekan.

(37)

32

eksemplar kepada Pengelola Program.

18. Waktu perbaikan tesis paling lama 2 (dua) bulan sejak ujian tesis berlangsung.

19. Apabila dalam waktu 2 (dua) bulan perbaikan tesis belum selesai, mahasiswa diwajibkan menempuh ujian tesis lagi.

20. Mahasiswa yang dalam 2 (dua) semester tidak dapat menyelesaikan tesis disarankan untuk ganti topik dan atau pembimbing dengan persetujuan Pengelola Program.

Pasal 26

Hak Kepemilikan Tesis

1. Tesis adalah hak milik Fakultas Farmasi UGM, disimpan di perpustakaan dan dapat dibaca oleh pengunjung perpustakaan.

2. Publikasi sebagian atau keseluruhan hasil penelitian tesis menjadi hak mahasiswa dan tim pembimbing dengan sepengetahuan Dekan.

BAB V

PENILAIAN HASIL BELAJAR Pasal 27

Penghitungan Indeks Prestasi

1. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) menunjukkan derajad keberhasilan mahasiswa dalam menempuh sejumlah mata kuliah.

2. Nilai mata kuliah yang dipergunakan untuk menentukan Indeks Prestasi (IP) adalah nilai tertinggi yang pernah dicapai oleh mahasiswa.

3. Untuk mengevaluasi hasil studi mahasiswa digunakan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang ditentukan dengan formula: jumlah SKS kegiatan pendidikan yang dievaluasi dikalikan nilai harkatnya, kemudian dibagi jumlah SKS kegiatan pendidikan yang dievaluasi.

4. Untuk menghitung IPK, maka nilai huruf diubah menjadi nilai bobotnya, yaitu A = 4,00; B = 3,00; C = 2,00; D = 1,00; dan E = 0.

Pasal 28 Evaluasi Hasil Studi

1. Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan atau lulus Program Studi Magister Farmasi Klinik melalui yudisium jika memenuhi syarat:

a. telah mengambil beban pendidikan yang ditentukan;

b. telah menulis naskah publikasi yang telah disetujui oleh Tim Pembimbing; c. mencapai IPK lebih besar atau sama dengan 2,75;

(38)

33 2. Mahasiswa yang dinyatakan lulus menerima predikat kelulusan sebagai berikut:

a. memuaskan, apabila IPK = 2,75 - 3,24;

b. sangat memuaskan, apabila IPK = 3,25 – 4,00 dan;

c. dengan pujian atau cum laude, apabila IPK 4,00 dengan lama studi paling lama 4 (empat) Semester, atau apabila IPK 3,75 – 3,99, lama studi tidak lebih dari 4 (empat) semester, publikasi sebagian hasil penelitian tesis di pertemuan ilmiah tingkat nasional/internasional baik oral atau poster dan/atau di majalah ilmiah.

BAB VI YUDISIUM

Pasal 29

1. Yudisium adalah suatu rapat yang dihadiri oleh Dekan, Pengelola Program dan dosen-dosen pengampu untuk membuat keputusan tentang hasil studi pada tahap akhir Program Studi Magister Farmasi Klinik.

2. Mahasiswa yang akan mengikuti yudisium diwajibkan mendaftarkan diri. 3. Hasil rapat yudisium diumumkan oleh Pengelola Program.

BAB VII CUTI STUDI

Pasal 30

1. Setiap mahasiswa yang berhalangan mengikuti kegiatan akademik, dapat mengajukan ijin cuti studi.

2. Mahasiswa yang tidak mengikuti kegiatan akademik tanpa ijin cuti studi, tetap diperhitungkan keberadaannya dan diperhitungkan masa studinya serta tetap dikenakan kewajiban membayar SPP dan beaya pendidikan yang lain.

3. Mahasiswa diijinkan mengajukan cuti minimal setelah menyelesaikan kegiatan akademik semester I (pertama).

4. Jumlah keseluruhan cuti paling banyak 2 (dua) semester.

Mahasiswa yang akan aktif kembali setelah cuti studi harus mengajukan permohonan kepada Dekan melalui Pengelola Program dengan melampirkan surat ijin cuti.

BAB VIII SANKSI AKADEMIK

Pasal 31

1. Mahasiswa dan atau dosen yang melanggar aturan akademik dapat dikenai sanksi akademik yang dimaksudkan untuk tujuan mendidik;

2. Pelanggaran akademik dapat berupa: ketidak jujuran, pemalsuan, penipuan, plagiasi, penyontekan, perbuatan asusila, ketidakdisiplinan, pembangkangan, dan perbuatan

Gambar

Gambar 1. Ruang lingkup Sistem Penjaminan Mutu Akademik Program Studi  Magister Farmasi Klinik Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada

Referensi

Dokumen terkait

 Untuk keputusan tidak setuju, surat pemberitahuan kepada Peneliti Utama atau manajer proyek harus menyatakan hal-hal berikut : Apabila diinginkan untuk naik

Artikel ini menganalisis tentang sistem monitoring kardiorespiratori non invasif pada bayi baru lahir yang dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU) dengan

Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Kur2013-S2 Sains Farmasi Halaman 2 dari 9 KURIKULUM ITB 2013-2018 – PROGRAM MAGISTER2. Program Studi Magister Sains Farmasi Fakultas

Tundaan yang terjadi pada setiap kendaraan dapat diakibatkan oleh tundaan lalulintas rata-rata (DT) yang dihitung menggunakan rumus (2.18), tundaan akibat geometrik (DG)

Panitia Tesis adalah panitia penentu pembimbing dan penguji tesis yang diketuai oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dengan anggota: Ketua Program

Berdasarkan uji simultan (Uji F) dan analisis yang dilakukan diperoleh bahwa baik pada program studi farmasi fakultas farmasi dan program studi kimia fakultas MIPA

Pada penelitian ini akan dirancang prosedur untuk mengurangi kecelakaan kerja yang terjadi pada PDAM Tirta Mangutama berdasarkan integrasi requirement OHSAS 18001:2007 dengan

Jika mekanisme awal ini tidak terjadi secara langsung pada target dan merusak fungsi mitokondria, maka mekanisme ini terjadi melalui dua jalur, salah satunya melalui jalur