• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sebagai implikasi dari hasil penelitian ini, sebaiknya pemerintah mengaplikasikan kebijakan-kebijakan yang mengarah pada pengembangan kualitas 48

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sebagai implikasi dari hasil penelitian ini, sebaiknya pemerintah mengaplikasikan kebijakan-kebijakan yang mengarah pada pengembangan kualitas 48"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

46

BAB V

PENUTUP

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji hubungan antara investasi modal manusia, produktivitas tenaga kerja, dan ekspor barang dan jasa di Indonesia serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi variabel produktivitas dan ekspor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara investasi modal manusia dan produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja pun memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ekspor barang dan jasa di Indonesia.

Variabel presentase pengeluaran pemerintah untuk kesehatan (HEALTH) berpengaruh negatif dan signifkan terhadap produktivitas tenaga kerja di Indonesia. Terdapat banyak kemungkinan yang menyebabkan mengapa pengeluaran pemerintah untuk kesehatan tidak berpengaruh positif terhadap produktivitas tenaga kerja. Diantaranya, alokasi pengeluaran untuk kesehatan tidak sesuai dengan UU No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, di mana alokasi anggaran kesehatan masih kurang dari target yang telah ditetapkan yakni sebesar 5% di luar gaji pegawai. Menurut Pitaloka (2012), saat ini anggaran kesehatan yang diajukan dalam bentuk RKA KL 2013 mencapai kurang lebih Rp 31.2 trilyun (2,07%) dari rencana total APBN 2013 senilai 1.507 trilyun. Hal ini berarti jika alokasi anggaran kesehatan masih kurang dari 5% dan jika alokasi anggaran sesuai UU maka anggaran kesehatan di luar gaji pegawai seharusnya senilai 75,35 trilyun. Minimnya alokasi anggaran kesehatan serta pelaksanaan program-program yang masih belum berjalan lancar itulah yang menyebabkan kualitas sumber daya manusia tidak dapat meningkat secara maksimal. Selain itu, membutuhkan waktu yang sangat lama untuk melihat dampak dari anggaran untuk kesehatan terhadap produktivitas tenaga kerja.

Variabel pembentukan modal bruto (LNGCF) berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja di Indonesia. Peningkatan pembentukan modal bruto atau investasi yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta memiliki dampak positif pada peningkatan produktivitas tenaga kerja. Investasi pemerintah dan swasta berupa aset fisik atau teknologi akan mempercepat pertumbuhan suatu industri karena meningkatnya kapasitas produksi. Meningkatkatnya kapasitas produksi salah satunya disebabkan oleh

(2)

47 meningkatkatnya produktivitas dari masing-masing tenaga kerja.Aset fisik dan teknologi canggih yang diinvestasikan oleh pemerintah dan swasta membantu tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya.

Variabel Indeks Pembangunan Manusia (HDI) memiliki hubungan positif dan berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja di Indonesia. Hal tersebut itu menunjukkan bahwa tingginya investasi modal manusia akan meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia tersebut. Semakin tinggi angka harapan hidup, rata-rata lama orang bersekolah, gdp per kapita sebagai standar kelayakan hidup akan meningkatkan produktivitas dimana orang itu bekerja. Dari persamaan pertama, dapat disimpulkan bahwa pengeluaran pemerintah untuk kesehatan, pembentukan modal bruto dan indeks pembangunan manusia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Semua variabel independen memiliki hubungan positif kecuali pengeluaran pemerintah untuk kesehatan karena dampak ketika meningkatkan anggaran kesehatan tidak dapat langsung terasa atau dengan kata lain membutuhkan waktu yang sangat panjang untuk melihat dampak terhadap produktivitas tenaga kerjanya.

Variabel presentase pengeluaran pemerintah untuk kesehatan (HEALTH) berpengaruh signifikan dan memiliki hubungan positif terhadap ekspor barang dan jasa Indonesia. Berbeda dengan persamaan pertama bahwa pengeluaran pemerintah untuk kesehatan memiliki hubungan negatif dengan produktivitas tenaga kerja, pada persamaan kedua pengeluaran pemerintah untuk kesehatan memiliki hubungan positif terhadap ekspor barang dan jasa. Hal tersebut menunjukkan bahwa memang benar untuk melihat dampak dari anggaran kesehatan terhadap produktivitas tenaga kerja membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, pengeluaran pemerintah untuk kesehatan akan lebih terlihat dampaknya terhadap sektor-sektor yang lebih modern di perkotaan sehingga memiliki hubungan positif terhadap ekspor.

Variabel Indeks Pembangunan Manusia (HDI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor barang dan jasa Indonesia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari seberapa besar meningkatnya nilai indeks pembangunan manusianya. Meningkatnya komponen-komponen indeks pembangunan manusia seperti rata-rata lama bersekolah, angka harapan hidup, pendapatan per kapita akan meningkatkan kualitas tenaga kerjanya. Kualitas tenaga kerja sangat dibutuhkan bagi

(3)

48 perusahaan eksportir barang dan jasa karena dibutuhkan keahlian, keterampilan, dan pengetahuan yang lebih baik untuk memproduksi barang-barang kualitas ekspor dan melayani konsumen luar negeri. Pada jangka panjang, kualitas tenaga kerja yang baik ini akan meningkatkan ekspor barang dan jasa serta menyumbang pada meningkatnya perekonomian nasional.

Variabel produktivitas tenaga kerja (LNPRDKTV) signifikan dan positif memepengaruhi ekspor barang dan jasa Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa, tenaga kerja yang memiliki produktivitas tinggi mampu bekerja dengan menghasilkan output yang lebih banyak daripada input yang digunakan. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja guna meningkatkan daya saing di Indonesia pada kancah internasional. Tenaga kerja yang terampil akan menghasilkan output berkualitas baik dan berdaya saing tinggi. Semakin tinggi output yang memiliki harga saing tinggi akan mampu bersaing di pasar internasional sehingga output-output yang dihasilkan dapat diperjual belikan dengan negara-negara asing. Banyaknya produk domestik yang bergerak keluar dari negara Indonesia ke negara lain diharapkan dapat meningkatkan nilai ekspor Indonesia.

Variabel presentase perubahan nilai tukar (NILAITUKAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor barang dan jasa Indonesia. Ketika presentase perubahan nilai tukar meningkat atau nilai dari mata uang tahun ini lebih tinggi daripada tahun sebelumnya, berarti nilai tukar Rupiah melemah terhadap Dolar US. Sesuai dengan harapan penulis bahwa ketika Rupiah terdepresiasi terhadap Dolar maka akan meningkatkan nilai ekspor Indonesia. Kegiatan ekspor akan berdampak pada adanya uang masuk ke Indonesia dalam bentuk mata uang asing. Ketika Rupiah terdepresiasi, importir akan mendapatkan barang atau jasa yang lebih banyak dibanding pada saat Rupiah belum mengalami perubahan. Barang atau jasa yang didapat importir lebih banyak dengan nilai mata uang yang sama akan menarik importir untuk melakukan transaksi ke negara Indonesia (Rupiah terdepresiasi). Tingginya minat importir untuk melakukan transaksi dengan Indonesia akan membuat kinerja ekspor Indonesia meningkat.

Sebagai implikasi dari hasil penelitian ini, sebaiknya pemerintah mengaplikasikan kebijakan-kebijakan yang mengarah pada pengembangan kualitas

(4)

49 sumber daya manusia guna meningkatkan produktivitas tenaga kerja dalam negeri, antara lain:

 Memaksimalkan anggaran pemerintah untuk kesehatan dan meminimalisir segala kecurangan yang berakibat pada pendistribusian dana yang tidak maksimal.

 Pemerintah perlu menjalankan program peningkatan kualitas modal manusia (training) sehingga banyak tenaga kerja memiliki kualitas yang lebih baik dan bisa meningkatkan pendapatan per kapita propinsi.

 Pemerintah lebih menjamin kepastian dalam berinvestasi. Melalui kebijakan tersebut diharapkan nilai pembentukan modal bruto dapat meningkat sehingga dapat menunjang kegiatan-kegiatan ekonomi.

 Kebijakan menjaga nilai tukar pada level yang tepat merupakan langkah yang perlu pemerintah lakukan agar peningkatan ekspor Indonesia dapat terus terjadi.

(5)

50

DAFTAR PUSTAKA

Ancok, D. (2006). Validitas dan reabilitas instrumen pendidikan. Jakarta: LP3ES Indonesia.

Becker, G. S. (1984). Human capital: A theoritical and empirical analysis with special reference to education. Chicago: The University of Chicago Press.

Brehm, J. W. (1997). Individual level evidence for the causes and consequences of social capital. American Journal of Political Science, 41(3), 888-1023.

Campbell, T. D., & Stanley, C. J. (1963). Experimental and quasi-experimental designs for research on teaching. Chicago: Rand McNally.

Covey, S. R. (1990). Principle centered leadership. New York: A Fireside Book.

Denison, E. F., & Chung, W. K. (1976). How Japan's economy grew so fast. Washington: The Brookings Institution.

Hansen, D. R., & Mowen, M. M. (1997). Akuntansi manajemen. Jakarta: Erlangga. Lubis, A. D. (2010). Analisis faktor yang mempengaruhi kinerja ekspor indonesia. Pusat

Penelitian dan Pengembangan Perdagangan Luar Negeri, 4(1), 1-13.

McConnell, C. R., Brue, S. L., & Macpherson, D. A. (1986). Contemporary labor economics. New York: McGraw-Hill.

Muchdarsyah, S. (2003). Produktivitas: Apa dan bagaimana. Bandung: Mandar Maju. Muhi, A. H. (2010). Analisis kebutuhan human capital di Propinsi Dati I Jawa Tengah.

Jatinangor: Lembaga Penelitian IPDN.

Pardede, P. M. (2007). Manajemen operasi dan produksi. Yogyakarta: Andi.

Pitaloka, R. D. (2012, April 27). www.tribunnews.com. Retrieved Maret 10, 2013, from evaluas-anggaran-kesehatan-agar-untuk-pelayanan-publik:

http://www.tribunnews.com/2012/09/18/evaluasi-anggaran-kesehatan-agar-untuk-pelayanan-publik.

Porter, M. (1986). Competitive strategy. Cambridge: Harvard Bussines School Press. Putti, J. M. (1986). Understanding productivity. Singapore: Federal Publication. Riyanto, J. (1986). Produktivitas dan tenaga kerja. Jakarta: SIUP.

Schultz, T. W. (1961). Investment in human capital. The American Economics Review, 51(1), 1-17.

(6)

51 Siagian, S. P. (2002). Kepemimpinan organisasi & perilaku administrasi . Jakarta:

Gunung Agung.

Sinulingga, S. (2010). Analisis dan rekayasa produktivitas. Medan: Diktat Kuliah. Stoltz, P. G. (1997). Adversity quotient: Turning obstacles into opportunities. Jakarta:

PT Grasindo.

Sukirno, S. (2013). Makro ekonomi - teori pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Syarif, R. (1991). Produktivitas. Bandung: Angkasa.

Tambunan, T. (2001). Kinerja ekspor manufaktur indonesia. Kompartemen Industri Logam Dasar & Mesin dan LP3E .

Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2006). Pembangunan ekonomi di dunia ketiga. Jakarta: Erlangga.

Wardhana, A. (2011). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor nonmigas indonesia ke singapura tahun 1990-2010. Manajemen dan Akuntansi, 12(2), 99-102.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan hal tersebut penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada mata pelajaran matematika di kelas 3

Landasan sosiologis pendidikan di Indonesia menganut paham integralistik yang bersumber dari norma kehidupan masyarakat: (1) kekeluargaan dan gotong royong,

Selain bertujuan mengedukasi dan memicu apresiasi masyarakat umum terhadap Ruang Arkais kota, bentukan ini juga merupakan usaha REVITALISASI TEMPORAL pada bangunan dengan

16. Rekan-rekan mahasiswa angkatan ke-2 Program Studi Magister Kenotariatan Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Rekan-rekan yang telah

Ternyata itu dimatikan karena hujan, tapi kemudian kami suruh hidupkan namun hanya Stadion Maguwoharjo saja” (wawancara dengan Syahrul Ramadhan, 16 Oktober 2016). Demi

Karena F hitung lebih besar dari F tabel atau signifikansi F yang lebih kecil dari nilai α atau dengan kata lain ada pengaruh positif dan signifikan

Bila melihat kinerja kelapa sawit Provinsi Kalimantan Timur dengan tingkat produktivitas untuk kebun sawit rakyat dengan rerata sebesar 13,24 ton TBS/ha/tahun (data

Mapping , subjek dapat mencari hubungan yang identik dari karakteristik antara masalah sumber dan masalah target kemudian membangun kesimpulan untuk selanjutnya hubungan