PENGENDALIAN
GULMA &
PENGELOLAAN
PESTISIDA
PENGENDALIAN
GULMA &
PENGELOLAAN
PESTISIDA
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
• Teknik pengendalian manual dilakukan dengan menggunakan alat cados (cangkul kecil, lebar + 14 cm) atau cangkul dengan cara membongkar/mendongkel gulma sampai perakarannya.
• Tidak dibenarkan membabat (slashing).
• Metode dan rotasi pengendalian scr manual disajikan dlm Tabel 1.6.
• Apabila kondisi gulma berkayu dng populasi rapat dan dlm areal cukup luas, mk dilakukan spot spraying dng ulangan 2-3 kali semprot setiap 4-8 minggu tergantung dari kondisi
pertumbuhan kembali gulma tersebut. Alat yang digunakan adalah Solo, CP 15 atau RB 15 dengan nozel Solid cone. Jenis herbisida dan dosis yg digunakan untuk pengendalian gulma
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Umur Tanaman Metode Pengendalian Rotasi per Tahun
1 - 3 Tahun Manual 6 kali 4 - 6 Tahun Manual 4 kali
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Umur Rotasi Tanaman Jenis Konsentrasi Jenis Nozel Per Tahun = 3 TahunaManual - - - - 4 kali BTP bManual + KimiaM - - - - 2 kali BTP KMetil metsufuron + Surfaktan0,03% + 0,2%CP-15 SoloCone 2 kali Spot-Spraying 4-5 TahunaManual - - - - 4 kali BTP bManual + KimiaM - - - - 1 kali BTP KMetil metsufuron + Surfaktan0,03% + 0,2%CP-15 SoloCone 2 kali Spot-Spraying = 6 TahunaManual - - - - 3 kali BTP bManual + KimiaM - - - - 1 kali BTP KMetil metsufuron + Surfaktan0,03% + 0,2%CP-15 SoloCone 1 kali Spot-Spraying Herbisida Keterangan Aplikator Metode Pengendalian
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Pengendalian scr kimiawi pd anak kayu yg memiliki lapisan minyak (lapisan lilin) harus ditambahkan bahan Surfaktan
Pengendalian yg efektif thd anak kayu yg telah mjd besar dpt dilakukan dng cr mengoleskan herbisida Triklopir 1 liter + 19 liter Solar ke pangkal batang yg telah dikuliti ± 20 – 30 cm dng parang
Contoh jenis-jenis gulma berkayu, antara lain:
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Contoh jenis-jenis pakis yg merugikan, antara lain:
- Dicrapnoteris linearis
(pakis kawat)
- Stenochlaena palustris
(pakis udang atau akar
paku)
- Pteridium osculentum
(pakis gajah atau resam
jalur)
Rotasi follow-up semprot pakis hrs dilaksanakan
2-3 kali. Metode pengendalian pakisan disajikan
pd Tabel 1.8.
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Rotasi Jenis Dosis/Ha Jenis Nozel Volume Semprot/Ha per Tahun
75 gr + 1,5 l CP-15 Polijet 450 - 600 l 2 kali Areal mineral +
Solo (Blanket) rendahan/gambut
Aplikator Herbisida
Keterangan Metil metsulfuron +
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Contoh jenis-jenis tekian yg merugikan, antara
lain:
Cyperus Rotundus
(rumput teki)
Scleria Sumatrensis
(rumput lumpur)
Cyperus aromatikus
(ceplukan peru)
Metode
pengendalian
tekian
menyerupai
pengendalian gulma rumputan, yaitu dng
menggunakan bahan Glifosat/Sulfosat atau
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Rotasi follow-up semprot tekian harus
dilaksanakan
2-3
kali.
Metode
pengendalian tekian disajikan pd Tabel
1.9.
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
BahanAktif Konsentrasi (%) Jenis Nozel Volume Semprot (l/ha) Glifosat(co:EagleatauRoundUp) 1,0%KnapsackSprayer VLV200 200-250 Imazapir(coAssault) 0,5-0,7%KnapsackSprayer VLV200 200-250 Herbisida Aplikator
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Pisang liar banyak tdp di kawasan land clearing
(LC). Umumnya pengendalian secara manual
blm menuntaskan permasalahan
Metode yg efektif adalah dng cr menebang
batang pisang (
±
10 cm dari tanah) dan bagian
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
• Keladi liar yg sering tumbuh di rendahan umumnya sulit dimusnahkan. Hal ini karena disamping daunnya berlilin juga berumbi
• Apabila gulma ini tumbuh secara sporadis, mk lebih efektif dilakukan dongkel dng seluruh umbi harus dikeluarkan dan diletakkan di jalan atau di atas rumpukan pelepah
• Apabila populasinya cukup luas, mk metode yg efektif untuk mengendalikan adalah scr kimiawi sesuai Tabel 1.10.
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
BahanAktif Konsentrasi(%) Jenis Nozel Volume Semprot (l/ha) Keterangan Metilmetsufuron+Surfaktan 0,034+0,224% KnapsackSprayer (Solo) VLV200200-250Kap12,5literair 2,4-DDimetilamina+Surfaktan0,480+0,224% KnapsackSprayer (Solo) VLV200200-250Kap12,5literair Herbisida Aplikator
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Pengendalian yg efektif thd bambuan adalah
dng menebang bambu hingga ke pangkal
dan mengoleskan bagian atasnya dng
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Kebutuhan akan jumlah herbisida yg digunakan tergantung akan pemahaman mengenai dosis, konsentrasi, dan
volume semprot
Dosis adalah jumlah herbisida per luasan semprot yg
dinyatakan dlm satuan ml/Ha atau gram/Ha. Dosis sangat tergantung pd gulma sasaran dan merupakan target yg harus dicapai dlm kegiatan penyemprotan. Scr praktik di lapangan, dosis harus dikonversi kedalam konsentrasi dan volume larutan semprot
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Konsentrasi adalah jumlah herbisida yg dibutuhkan dlm larutan semprot (herbisida + air) yg dinyatakan dlm
bentuk persen (%). Konsentrasi ini hanya dpt diketahui jika telah diketahui volume semprot yang dibutuhkan
Volume semprot adalah kebutuhan larutan
herbisida (herbisida + air) per luasan areal
tertentu yg dinyatakan dlm satuan L/Ha atau
ml/Ha. Untuk mengetahui volume semprot
dilakukan proses kalibrasi alat dan uji
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Konsentrasi (%) = Dosis (mL/Ha) x
100% Volume semprot (mL/Ha)
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
* Secara umum, semakin bertambah umur tanaman, pertumbuhan gulma semakin tertekan karena ternaungi. Oleh karena itu,
untuk efisiensi pengendalian biaya, maka rotasi semprot dan dosis per hektar semprot bukan merupakan harga mati namun rotasi dan dosis semprot dapat dikurangi sesuai dengan
kondisi gulma di lapangan
* Pemilihan jenis herbisida yang digunakan harus mempertimbangkan :
- Gulma yang akan dikendalikan
- Fase pertumbuhan kelapa sawit (< 12 bulan sebaiknya menggunakan herbisida kontak, > 12 bulan dapat
menggunakan herbisida sistemik) - Kualitas air yang tersedia
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Tabel 1.11. Jenis-jenis Herbisida pang Umum Digunakan di Perkebunan Kelapa Sawit
Gulma Sasaran Bahan Aktif Nama Dagang Kandungan Bahan Aktif Keterangan Paraquat + Paracol 200 g/l + 200 g/l Kontak Gulma berdaun lebar dan sempit, Diuron sangat beracun. Menjadi non aktif
bila kontak dengan partikel tanah
dan dapat dicampur dengan herbisida lain Paraquat Gramoxone 200 g/l Kontak Gulma berdaun lebar dan sempit,
Herbatop 200 AS 200 g/l Kontak sangat beracun. Menjadi non aktif bila kontak dengan partikel tanah
dan dapat dicampur dengan herbisida lain Glyphosate Eagle 480 AS 360 g/l Sistemik Alang-alang, gulma berdaun lebar
Round-Up 360 g/l Sistemik dan sempit. Kurang efektif bila air permukaan tanah tinggi dan daya racun terganggu bila turun hujan Glufosinat Basta 200 AS 200 g/l Sistemik Gulma berdaun lebar dan sempit amonium
Diuron Karmex 80 W P 80% Sistemik Pra tumbuh gulma berdaun sempit
Formulasi bentuk W P sukar larut dalam air Fluroxypyr Starane 200 EC 200 g/l Sistemik Gulma berdaun lebar dan dapat
dicampur dengan herbisida lain Dicamba Banvel 480 AC 386 g/l Sistemik Gulma berdaun lebar dapat
menyebabkan parthenocarpy
JENIS HERBISIDA
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
* Ada 5 kategori volume semprot yg umum
digunakan untuk pengendalian gulma dng
herbisida, yaitu:
Kategori Volume Semprot Volume semprot blanket (L/Ha) High Volume (HV) > 600
Medium Volume (MV) 400 - 600 Low Volume (LV) 200 - 400 Very Low Volume (VLV) 50 - 200 Ultra Low Volume (ULV) < 50
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Aplikasi dengan HV atau MV lebih tepat bila
menggunakan herbisida kontak dan sangat sesuai bila digunakan pada gulma yang tebal serta gulma yang resisten. Aplikasi dengan LV atau VLV sangat sesuai bila memakai herbisida sistemik serta untuk aplikasi pada kawasan yang berbukit dimana
transportasi air sulit
Secara umum, pada masa LC dan TBM kebutuhan volume semprot adalah sedang (MV) hingga rendah
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan bila
menggunakan LV atau VLV adalah:
-Saringan halus mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya penyumbatan nozel akibat penggunaan air yang kurang bersih
-Pelaksanaan aplikasi harus hati-hati agar tidak
merusak tanaman akibat kabut semprotan
(
spray drift
)
-Kalibrasi serta pengarahan teknis yang benar
mutlak dilakukan, karena kesalahan yang
kecil dalam penyemprotan dapat berakibat
buruk
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Tujuan pelaksanaan kalibrasi:
* Melakukan kalibrasi yg tepat pd setiap jenis alat semprot, nozel, serta mengukur kecepatan jalan sblm memulai
penyemprotan atau pd waktu-waktu ttt adalah mutlak, sehingga penggunaan herbisida menjadi efisien dan efektif
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
• Ukur lebar semprotan rata-rata (meter) (A)
• Ukur jarak jalan (meter) oleh operator selama 60 detik (B)
• Ukur output semprot atau flow rate (liter/menit) pada tekanan pompa optimum (1kg/cm²) (C)
• Hitung kebutuhan volume semprot blanket (liter/ha) dengan rumus:
D = 10.000 xC = 10.000/ha x liter/menit = liter/ha A x B meter x meter/menit
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
• Dilakukan kalibrasi terhadap nozzle polijet biru. Jika hasil kalibrasi alat dan uji pengukuran kecepatan
jalan didapatkan data sbb :
• Flow rate = 1,6 liter per menit
• Lebar semprotan (swath) = 1,2 meter
• Kecepatan Jalan = 36 meter per menit
• Hitunglah volume semprot yang dibutuhkan per Ha:
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Contoh perhitungan konsentrasi dan
penentuan jumlah bahan jika bahan yang
digunakan adalah bahan murni :
* Jika digunakan jenis herbisida Eagle IPA 480 AS
untuk penyemprotan lalang sheet membutuhkan
dosis 6,0 Liter/Ha blanket, sedang volume
semprot 370 liter/ha blanket. Maka tentukan
konsentrasi larutan semprot yang harus dibuat,
berapakah Eagle IPA 480 AS yg dibutuhkan dlm
volume 1 kap volume 15 liter (volume CP 15
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
a. Konsentrasi
Dosis 6 Liter/Ha x 100%
= x 100% = = 1,62 %
Volume Semprot 370 Liter/Ha
b. Kebutuhan Eagle IPA 480 AS per kap dengan volume 15 liter adalah
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Contoh penentuan jumlah bahan jika bahan yg
digunakan dalam bentuk campuran larutan induk :
* Jika telah dikeluarkan dari gudang herbisida
Eagle IPA 480 AS sebanyak 5 Liter. Maka
hitung kebutuhan air untuk membuat larutan
induk 25%. Hitung juga jumlah larutan induk
yang harus ditambahkan ke dalam 1 cap agar
tercapai konsentrasi sebesar 1,62% dan
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
a. Jumlah air yang harus ditambahkan agar terbentuk larutan induk 10%
Volume larutan yang dibuat = Vol zat terlarut = 5 Liter = 20 Liter Larutan
Konsentrasi (%) 25%
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Volume pelarut (air) = Volume Larutan –
Vol zat terlarut
= 20 L – 5 L
= 15 Liter air
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
b.
Jumlah
larutan
induk
yang
harus
ditambahkan ke dalam cap agar tercapai
konsentrasi 1,62% dan volume bahan setara
243 ml
Konsentrasi larutan induk 25 % berarti dalam
setiap 100 ml larutan ada 25 ml bahan
Maka
jumlah
larutan
induk
yang
harus
ditambahkan adalah :
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
* Penentuan luas efektif penyemprotan (spray factor) pd kegiatan semprot piringan, pasar pikul, TPH diperlu-kan untk menghitung dosis efektif yg dibutuhkan krn pada dasarnya penyemprotan tidak dilakukan di keseluruhan areal
Spray Factor dinyatakan dalam prosentase dengan formulasi berikut :
SF = Luas Piringan+Luas Pasar Pikul+Luas TPH (m2/Ha)x 100% 10.000 m2/Ha
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri Luas Piringan (LP) per Ha adalah:
Jumlah pokok per ha x 3,14 x r2 Dimana r = jari-jari piringan
Luas pasar pikul (LPP per Ha adalah:
Panjang pasar pikul per Ha x lebar pasar pikul Dimana lebar pasar pikul = 1,2 m
Luas TPH per Ha adalah:
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
JarakKerapatan TotalLuas TanamPokokJari-jari Luas Luas/HaPanjang/HaLebar Luas/HaJumlah/HaLuas/Ha Efektif MPkk MM2 M2 M MM2 Unit M2 M2 8,99 143 1,5 7,07 1.010 640 1,2 768 1,4 39 1.817 18,21:5,5 8,99 143 2,012,56 1.796 640 1,2 768 1,4 39 2.603 26,01:3,8 8,77 150 1,5 7,07 1.060 660 1,2 792 1,8 50 1.902 19,01:5,3 8,77 150 2,012,56 1.884 660 1,2 792 1,8 50 2.726 27,31:3,7 FaktorSemprot Persentase (%) Rasio TPH Tanah Mineral Gambut Piringan PasarPikul
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Jumlah rotasi (pusingan semprot) di suatu kebun tergantung pada:
a. Umur tanaman
b. Jenis gulma yang dominan
c. Jenis dan dosis herbisida yang digunakan d. Jenis tanah dan kerapatan gulma
e. Keadaan iklim
Output (prestasi) semprot berkisar antara 2 - 7 Ha/hk yang dipengaruhi oleh:
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
d.Prasarana yang ada dalam blok (pasar rintis, titi
pasar rintis dan lain-lain)
e. Kondisi kerapatan gulma
f.
Keterkaitan
dengan
pekerjaan
perawatan
lainnya, misalnya:
- Output semprot (pada tanaman muda) lebih tinggi
pada blok yang sudah ditunas
- Output semprot akan lebih tinggi apabila
sebelum semprot sudah dilakukan pekerjaan
tarik goloran
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Pemilihan Jenis Nozzle
* Pemilihan jenis nozel yang sesuai adalah sangat
penting untuk mendapatkan efektifitas penggunaan
pestisida
*
Nozzle yang biasa digunakan di perkebunanan
adalah:
Standard flat fan Cone (Kerucut)
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Nozle Atomizer (ULF)
a. Nozzle Standard Flat Fan
Nozzle standard flat fan ini lebih efektif digunakan untuk penyemprotan strip (strip spraying) seperti Semprot Piringan/Pasar Pikul/TPH
Contoh nozzle dan pola semprotan disajikan pada Gambar 1.3
MANAGEMENT TRAINEE
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
* Nozzle berbentuk kerucut. Ada yg berbentuk Solid
Cone krn pola semprotan berbentuk lingkaran penuh dng hasil semprotan merata dan Hollow Cone krn
pola semprotan berbentuk melingkar di bagian tepi
* Nozzle Solid Cone efektif digunakan untuk
penyemprotan blanket sedangkan Hollow Cone efektif digunakan untuk selective spraying/spot spraying
* Contoh dan pola semprotan disajikan pada Gambar 1.4.
MANAGEMENT TRAINEE
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Nozzle ini bekerja dengan manyemprotkan larutan bertekanan melewati sebuah lubang yang sempit dan dibenturkan pada suatu deflector/dinding, sehingga hasil semprotan melebar
Nozzle ini memiliki pola semprotan meyerupai kipas, namun memiliki rentang yang lebih luas
Nozzle ini efektif digunakan untuk penyemprotan strip (strip spraying) seperti Semprot Piringan/Pasar Pikul/TPH
Nozzle Atomizer: Adalah nozel yang hanya digunakan untuk alat semprot CDA dan untuk penyemprotan melalui pesawat udara
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Nozzle harus diperiksa setiap minggu dan
dilakukan kalibrasi (ukur flowrate). Nozzle
dengan flowrate
> 10% dari spesifikasi harus
segera diganti
Nozle yang sumbat tidak diperkenankan
dibersihkan dengan menggunakan jarum,
kawat atau material keras lainnya. Hanya
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Kecepatan jalan
Dalam pelaksanaan di lapangan kecepatan
jalan
sangat
dipengaruhi
oleh
bentuk
topografi areal, penghalang seperti parit dan
batang melintang, kerapatan gulma, dan
volume semprot yang dibutuhkan. Umumnya
seorang penyemprot dapat menempuh jarak
antara 0,5-0,8 meter/detik,
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
untuk itu operator harus dilatih berjalan
dengan kecepatan yang sesuai agar
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Posisi Ketinggian Nozzle
Untuk mendapatkan ketinggian nozel
yang
konstan
(
±
45
cm)
dari
permukaan
gulma
sasaran
(agar
didapatkan
lebar semprotan yang
optimal), maka dapat dilakukan dengan
cara
menggantungkan
seutas
tali
(panjang
±
45 cm) pada ujung tangkai
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Tekanan pompa semprot knapsack sprayer (Solo atau
CP 15) yang umum digunakan untuk penyemprotan
herbisida adalah 1 kg/cm².
Jika tekanan pompa kurang atau berlebih, mk akan
dihasilkan pancaran semprot yg kurang sempurna
seperti terlihat pada Gambar di bawah ini
Untuk mendapatkan tekanan yg konstan, mk dapat
digunakan alat tambahan yaitu
Pressure Regulator /
Constant Flow Valve (CFV)
. Lihat Gambar 1.7.a. &
1.7.b
.
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Tekanan Kurang Tekanan Optimal Tekanan Berlebih
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
* Tekanan yang keluar dari dalam tangki semprot
konstan/tetap sesuai spesifikasi Pressure
Regulator / CFV yang digunakan.
* Jumlah larutan semprot yang keluar dari nozzle
(kaliberasi) konstan/tetap
MANAGEMENT TRAINEE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
(a.) Alat Semprot Tanpa Pres Regulator/CFV
(b.) Alat Semprot yang Telah Dipasangi Press
Regulator/CFV
b. a.
MANAGEMENT TRAINE
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Palm Oil Plantation & Mill
HEAD OFFICE: