• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGENDALIAN GULMA & PENGELOLAAN PESTISIDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGENDALIAN GULMA & PENGELOLAAN PESTISIDA"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENDALIAN

GULMA &

PENGELOLAAN

PESTISIDA

PENGENDALIAN

GULMA &

PENGELOLAAN

PESTISIDA

(2)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Teknik pengendalian manual dilakukan dengan menggunakan alat cados (cangkul kecil, lebar + 14 cm) atau cangkul dengan cara membongkar/mendongkel gulma sampai perakarannya.

Tidak dibenarkan membabat (slashing).

Metode dan rotasi pengendalian scr manual disajikan dlm Tabel 1.6.

Apabila kondisi gulma berkayu dng populasi rapat dan dlm areal cukup luas, mk dilakukan spot spraying dng ulangan 2-3 kali semprot setiap 4-8 minggu tergantung dari kondisi

pertumbuhan kembali gulma tersebut. Alat yang digunakan adalah Solo, CP 15 atau RB 15 dengan nozel Solid cone. Jenis herbisida dan dosis yg digunakan untuk pengendalian gulma

(3)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Umur Tanaman Metode Pengendalian Rotasi per Tahun

1 - 3 Tahun Manual 6 kali 4 - 6 Tahun Manual 4 kali

(4)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Umur Rotasi Tanaman Jenis Konsentrasi Jenis Nozel Per Tahun = 3 TahunaManual - - - - 4 kali BTP bManual + KimiaM - - - - 2 kali BTP KMetil metsufuron + Surfaktan0,03% + 0,2%CP-15 SoloCone 2 kali Spot-Spraying 4-5 TahunaManual - - - - 4 kali BTP bManual + KimiaM - - - - 1 kali BTP KMetil metsufuron + Surfaktan0,03% + 0,2%CP-15 SoloCone 2 kali Spot-Spraying = 6 TahunaManual - - - - 3 kali BTP bManual + KimiaM - - - - 1 kali BTP KMetil metsufuron + Surfaktan0,03% + 0,2%CP-15 SoloCone 1 kali Spot-Spraying Herbisida Keterangan Aplikator Metode Pengendalian

(5)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Pengendalian scr kimiawi pd anak kayu yg memiliki lapisan minyak (lapisan lilin) harus ditambahkan bahan Surfaktan

Pengendalian yg efektif thd anak kayu yg telah mjd besar dpt dilakukan dng cr mengoleskan herbisida Triklopir 1 liter + 19 liter Solar ke pangkal batang yg telah dikuliti ± 20 – 30 cm dng parang

Contoh jenis-jenis gulma berkayu, antara lain:

(6)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Contoh jenis-jenis pakis yg merugikan, antara lain:

- Dicrapnoteris linearis

(pakis kawat)

- Stenochlaena palustris

(pakis udang atau akar

paku)

- Pteridium osculentum

(pakis gajah atau resam

jalur)

Rotasi follow-up semprot pakis hrs dilaksanakan

2-3 kali. Metode pengendalian pakisan disajikan

pd Tabel 1.8.

(7)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Rotasi Jenis Dosis/Ha Jenis Nozel Volume Semprot/Ha per Tahun

75 gr + 1,5 l CP-15 Polijet 450 - 600 l 2 kali Areal mineral +

Solo (Blanket) rendahan/gambut

Aplikator Herbisida

Keterangan Metil metsulfuron +

(8)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Contoh jenis-jenis tekian yg merugikan, antara

lain:

Cyperus Rotundus

(rumput teki)

Scleria Sumatrensis

(rumput lumpur)

Cyperus aromatikus

(ceplukan peru)

Metode

pengendalian

tekian

menyerupai

pengendalian gulma rumputan, yaitu dng

menggunakan bahan Glifosat/Sulfosat atau

(9)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Rotasi follow-up semprot tekian harus

dilaksanakan

2-3

kali.

Metode

pengendalian tekian disajikan pd Tabel

1.9.

(10)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

BahanAktif Konsentrasi (%) Jenis Nozel Volume Semprot (l/ha) Glifosat(co:EagleatauRoundUp) 1,0%KnapsackSprayer VLV200 200-250 Imazapir(coAssault) 0,5-0,7%KnapsackSprayer VLV200 200-250 Herbisida Aplikator

(11)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Pisang liar banyak tdp di kawasan land clearing

(LC). Umumnya pengendalian secara manual

blm menuntaskan permasalahan

Metode yg efektif adalah dng cr menebang

batang pisang (

±

10 cm dari tanah) dan bagian

(12)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Keladi liar yg sering tumbuh di rendahan umumnya sulit dimusnahkan. Hal ini karena disamping daunnya berlilin juga berumbi

Apabila gulma ini tumbuh secara sporadis, mk lebih efektif dilakukan dongkel dng seluruh umbi harus dikeluarkan dan diletakkan di jalan atau di atas rumpukan pelepah

Apabila populasinya cukup luas, mk metode yg efektif untuk mengendalikan adalah scr kimiawi sesuai Tabel 1.10.

(13)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

BahanAktif Konsentrasi(%) Jenis Nozel Volume Semprot (l/ha) Keterangan Metilmetsufuron+Surfaktan 0,034+0,224% KnapsackSprayer (Solo) VLV200200-250Kap12,5literair 2,4-DDimetilamina+Surfaktan0,480+0,224% KnapsackSprayer (Solo) VLV200200-250Kap12,5literair Herbisida Aplikator

(14)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Pengendalian yg efektif thd bambuan adalah

dng menebang bambu hingga ke pangkal

dan mengoleskan bagian atasnya dng

(15)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Kebutuhan akan jumlah herbisida yg digunakan tergantung akan pemahaman mengenai dosis, konsentrasi, dan

volume semprot

Dosis adalah jumlah herbisida per luasan semprot yg

dinyatakan dlm satuan ml/Ha atau gram/Ha. Dosis sangat tergantung pd gulma sasaran dan merupakan target yg harus dicapai dlm kegiatan penyemprotan. Scr praktik di lapangan, dosis harus dikonversi kedalam konsentrasi dan volume larutan semprot

(16)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Konsentrasi adalah jumlah herbisida yg dibutuhkan dlm larutan semprot (herbisida + air) yg dinyatakan dlm

bentuk persen (%). Konsentrasi ini hanya dpt diketahui jika telah diketahui volume semprot yang dibutuhkan

Volume semprot adalah kebutuhan larutan

herbisida (herbisida + air) per luasan areal

tertentu yg dinyatakan dlm satuan L/Ha atau

ml/Ha. Untuk mengetahui volume semprot

dilakukan proses kalibrasi alat dan uji

(17)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Konsentrasi (%) = Dosis (mL/Ha) x

100% Volume semprot (mL/Ha)

(18)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

* Secara umum, semakin bertambah umur tanaman, pertumbuhan gulma semakin tertekan karena ternaungi. Oleh karena itu,

untuk efisiensi pengendalian biaya, maka rotasi semprot dan dosis per hektar semprot bukan merupakan harga mati namun rotasi dan dosis semprot dapat dikurangi sesuai dengan

kondisi gulma di lapangan

* Pemilihan jenis herbisida yang digunakan harus mempertimbangkan :

- Gulma yang akan dikendalikan

- Fase pertumbuhan kelapa sawit (< 12 bulan sebaiknya menggunakan herbisida kontak, > 12 bulan dapat

menggunakan herbisida sistemik) - Kualitas air yang tersedia

(19)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Tabel 1.11. Jenis-jenis Herbisida pang Umum Digunakan di Perkebunan Kelapa Sawit

Gulma Sasaran Bahan Aktif Nama Dagang Kandungan Bahan Aktif Keterangan Paraquat + Paracol 200 g/l + 200 g/l Kontak Gulma berdaun lebar dan sempit, Diuron sangat beracun. Menjadi non aktif

bila kontak dengan partikel tanah

dan dapat dicampur dengan herbisida lain Paraquat Gramoxone 200 g/l Kontak Gulma berdaun lebar dan sempit,

Herbatop 200 AS 200 g/l Kontak sangat beracun. Menjadi non aktif bila kontak dengan partikel tanah

dan dapat dicampur dengan herbisida lain Glyphosate Eagle 480 AS 360 g/l Sistemik Alang-alang, gulma berdaun lebar

Round-Up 360 g/l Sistemik dan sempit. Kurang efektif bila air permukaan tanah tinggi dan daya racun terganggu bila turun hujan Glufosinat Basta 200 AS 200 g/l Sistemik Gulma berdaun lebar dan sempit amonium

Diuron Karmex 80 W P 80% Sistemik Pra tumbuh gulma berdaun sempit

Formulasi bentuk W P sukar larut dalam air Fluroxypyr Starane 200 EC 200 g/l Sistemik Gulma berdaun lebar dan dapat

dicampur dengan herbisida lain Dicamba Banvel 480 AC 386 g/l Sistemik Gulma berdaun lebar dapat

menyebabkan parthenocarpy

JENIS HERBISIDA

(20)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

* Ada 5 kategori volume semprot yg umum

digunakan untuk pengendalian gulma dng

herbisida, yaitu:

Kategori Volume Semprot Volume semprot blanket (L/Ha) High Volume (HV) > 600

Medium Volume (MV) 400 - 600 Low Volume (LV) 200 - 400 Very Low Volume (VLV) 50 - 200 Ultra Low Volume (ULV) < 50

(21)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Aplikasi dengan HV atau MV lebih tepat bila

menggunakan herbisida kontak dan sangat sesuai bila digunakan pada gulma yang tebal serta gulma yang resisten. Aplikasi dengan LV atau VLV sangat sesuai bila memakai herbisida sistemik serta untuk aplikasi pada kawasan yang berbukit dimana

transportasi air sulit

Secara umum, pada masa LC dan TBM kebutuhan volume semprot adalah sedang (MV) hingga rendah

(22)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan bila

menggunakan LV atau VLV adalah:

-Saringan halus mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya penyumbatan nozel akibat penggunaan air yang kurang bersih

-Pelaksanaan aplikasi harus hati-hati agar tidak

merusak tanaman akibat kabut semprotan

(

spray drift

)

-Kalibrasi serta pengarahan teknis yang benar

mutlak dilakukan, karena kesalahan yang

kecil dalam penyemprotan dapat berakibat

buruk

(23)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Tujuan pelaksanaan kalibrasi:

* Melakukan kalibrasi yg tepat pd setiap jenis alat semprot, nozel, serta mengukur kecepatan jalan sblm memulai

penyemprotan atau pd waktu-waktu ttt adalah mutlak, sehingga penggunaan herbisida menjadi efisien dan efektif

(24)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

• Ukur lebar semprotan rata-rata (meter) (A)

• Ukur jarak jalan (meter) oleh operator selama 60 detik (B)

• Ukur output semprot atau flow rate (liter/menit) pada tekanan pompa optimum (1kg/cm²) (C)

• Hitung kebutuhan volume semprot blanket (liter/ha) dengan rumus:

D = 10.000 xC = 10.000/ha x liter/menit = liter/ha A x B meter x meter/menit

(25)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Dilakukan kalibrasi terhadap nozzle polijet biru. Jika hasil kalibrasi alat dan uji pengukuran kecepatan

jalan didapatkan data sbb :

Flow rate = 1,6 liter per menit

Lebar semprotan (swath) = 1,2 meter

Kecepatan Jalan = 36 meter per menit

Hitunglah volume semprot yang dibutuhkan per Ha:

(26)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Contoh perhitungan konsentrasi dan

penentuan jumlah bahan jika bahan yang

digunakan adalah bahan murni :

* Jika digunakan jenis herbisida Eagle IPA 480 AS

untuk penyemprotan lalang sheet membutuhkan

dosis 6,0 Liter/Ha blanket, sedang volume

semprot 370 liter/ha blanket. Maka tentukan

konsentrasi larutan semprot yang harus dibuat,

berapakah Eagle IPA 480 AS yg dibutuhkan dlm

volume 1 kap volume 15 liter (volume CP 15

(27)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

a. Konsentrasi

Dosis 6 Liter/Ha x 100%

= x 100% = = 1,62 %

Volume Semprot 370 Liter/Ha

b. Kebutuhan Eagle IPA 480 AS per kap dengan volume 15 liter adalah

(28)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Contoh penentuan jumlah bahan jika bahan yg

digunakan dalam bentuk campuran larutan induk :

* Jika telah dikeluarkan dari gudang herbisida

Eagle IPA 480 AS sebanyak 5 Liter. Maka

hitung kebutuhan air untuk membuat larutan

induk 25%. Hitung juga jumlah larutan induk

yang harus ditambahkan ke dalam 1 cap agar

tercapai konsentrasi sebesar 1,62% dan

(29)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

a. Jumlah air yang harus ditambahkan agar terbentuk larutan induk 10%

Volume larutan yang dibuat = Vol zat terlarut = 5 Liter = 20 Liter Larutan

Konsentrasi (%) 25%

(30)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Volume pelarut (air) = Volume Larutan –

Vol zat terlarut

= 20 L – 5 L

= 15 Liter air

(31)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

b.

Jumlah

larutan

induk

yang

harus

ditambahkan ke dalam cap agar tercapai

konsentrasi 1,62% dan volume bahan setara

243 ml

Konsentrasi larutan induk 25 % berarti dalam

setiap 100 ml larutan ada 25 ml bahan

Maka

jumlah

larutan

induk

yang

harus

ditambahkan adalah :

(32)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

* Penentuan luas efektif penyemprotan (spray factor) pd kegiatan semprot piringan, pasar pikul, TPH diperlu-kan untk menghitung dosis efektif yg dibutuhkan krn pada dasarnya penyemprotan tidak dilakukan di keseluruhan areal

Spray Factor dinyatakan dalam prosentase dengan formulasi berikut :

SF = Luas Piringan+Luas Pasar Pikul+Luas TPH (m2/Ha)x 100% 10.000 m2/Ha

(33)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri Luas Piringan (LP) per Ha adalah:

Jumlah pokok per ha x 3,14 x r2 Dimana r = jari-jari piringan

Luas pasar pikul (LPP per Ha adalah:

Panjang pasar pikul per Ha x lebar pasar pikul Dimana lebar pasar pikul = 1,2 m

Luas TPH per Ha adalah:

(34)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

JarakKerapatan TotalLuas TanamPokokJari-jari Luas Luas/HaPanjang/HaLebar Luas/HaJumlah/HaLuas/Ha Efektif MPkk MM2 M2 M MM2 Unit M2 M2 8,99 143 1,5 7,07 1.010 640 1,2 768 1,4 39 1.817 18,21:5,5 8,99 143 2,012,56 1.796 640 1,2 768 1,4 39 2.603 26,01:3,8 8,77 150 1,5 7,07 1.060 660 1,2 792 1,8 50 1.902 19,01:5,3 8,77 150 2,012,56 1.884 660 1,2 792 1,8 50 2.726 27,31:3,7 FaktorSemprot Persentase (%) Rasio TPH Tanah Mineral Gambut Piringan PasarPikul

(35)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Jumlah rotasi (pusingan semprot) di suatu kebun tergantung pada:

a. Umur tanaman

b. Jenis gulma yang dominan

c. Jenis dan dosis herbisida yang digunakan d. Jenis tanah dan kerapatan gulma

e. Keadaan iklim

Output (prestasi) semprot berkisar antara 2 - 7 Ha/hk yang dipengaruhi oleh:

(36)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

d.Prasarana yang ada dalam blok (pasar rintis, titi

pasar rintis dan lain-lain)

e. Kondisi kerapatan gulma

f.

Keterkaitan

dengan

pekerjaan

perawatan

lainnya, misalnya:

- Output semprot (pada tanaman muda) lebih tinggi

pada blok yang sudah ditunas

- Output semprot akan lebih tinggi apabila

sebelum semprot sudah dilakukan pekerjaan

tarik goloran

(37)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Pemilihan Jenis Nozzle

* Pemilihan jenis nozel yang sesuai adalah sangat

penting untuk mendapatkan efektifitas penggunaan

pestisida

*

Nozzle yang biasa digunakan di perkebunanan

adalah:

Standard flat fan Cone (Kerucut)

(38)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Nozle Atomizer (ULF)

a. Nozzle Standard Flat Fan

Nozzle standard flat fan ini lebih efektif digunakan untuk penyemprotan strip (strip spraying) seperti Semprot Piringan/Pasar Pikul/TPH

Contoh nozzle dan pola semprotan disajikan pada Gambar 1.3

(39)

MANAGEMENT TRAINEE

(40)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

* Nozzle berbentuk kerucut. Ada yg berbentuk Solid

Cone krn pola semprotan berbentuk lingkaran penuh dng hasil semprotan merata dan Hollow Cone krn

pola semprotan berbentuk melingkar di bagian tepi

* Nozzle Solid Cone efektif digunakan untuk

penyemprotan blanket sedangkan Hollow Cone efektif digunakan untuk selective spraying/spot spraying

* Contoh dan pola semprotan disajikan pada Gambar 1.4.

(41)

MANAGEMENT TRAINEE

(42)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Nozzle ini bekerja dengan manyemprotkan larutan bertekanan melewati sebuah lubang yang sempit dan dibenturkan pada suatu deflector/dinding, sehingga hasil semprotan melebar

Nozzle ini memiliki pola semprotan meyerupai kipas, namun memiliki rentang yang lebih luas

Nozzle ini efektif digunakan untuk penyemprotan strip (strip spraying) seperti Semprot Piringan/Pasar Pikul/TPH

Nozzle Atomizer: Adalah nozel yang hanya digunakan untuk alat semprot CDA dan untuk penyemprotan melalui pesawat udara

(43)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Nozzle harus diperiksa setiap minggu dan

dilakukan kalibrasi (ukur flowrate). Nozzle

dengan flowrate

> 10% dari spesifikasi harus

segera diganti

Nozle yang sumbat tidak diperkenankan

dibersihkan dengan menggunakan jarum,

kawat atau material keras lainnya. Hanya

(44)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Kecepatan jalan

Dalam pelaksanaan di lapangan kecepatan

jalan

sangat

dipengaruhi

oleh

bentuk

topografi areal, penghalang seperti parit dan

batang melintang, kerapatan gulma, dan

volume semprot yang dibutuhkan. Umumnya

seorang penyemprot dapat menempuh jarak

antara 0,5-0,8 meter/detik,

(45)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

untuk itu operator harus dilatih berjalan

dengan kecepatan yang sesuai agar

(46)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Posisi Ketinggian Nozzle

Untuk mendapatkan ketinggian nozel

yang

konstan

(

±

45

cm)

dari

permukaan

gulma

sasaran

(agar

didapatkan

lebar semprotan yang

optimal), maka dapat dilakukan dengan

cara

menggantungkan

seutas

tali

(panjang

±

45 cm) pada ujung tangkai

(47)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

(48)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Tekanan pompa semprot knapsack sprayer (Solo atau

CP 15) yang umum digunakan untuk penyemprotan

herbisida adalah 1 kg/cm².

Jika tekanan pompa kurang atau berlebih, mk akan

dihasilkan pancaran semprot yg kurang sempurna

seperti terlihat pada Gambar di bawah ini

Untuk mendapatkan tekanan yg konstan, mk dapat

digunakan alat tambahan yaitu

Pressure Regulator /

Constant Flow Valve (CFV)

. Lihat Gambar 1.7.a. &

1.7.b

.

(49)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Tekanan Kurang Tekanan Optimal Tekanan Berlebih

(50)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

(51)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

* Tekanan yang keluar dari dalam tangki semprot

konstan/tetap sesuai spesifikasi Pressure

Regulator / CFV yang digunakan.

* Jumlah larutan semprot yang keluar dari nozzle

(kaliberasi) konstan/tetap

(52)

MANAGEMENT TRAINEE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

(a.) Alat Semprot Tanpa Pres Regulator/CFV

(b.) Alat Semprot yang Telah Dipasangi Press

Regulator/CFV

b. a.

(53)

MANAGEMENT TRAINE

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri

Palm Oil Plantation & Mill

HEAD OFFICE:

Gambar

Tabel 1.11. Jenis-jenis Herbisida pang Umum Digunakan di  Perkebunan Kelapa Sawit

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu alat transportasi yang sangat menunjang kegiatan perekonomian di Indonesia adalah pesawat udara yang digunakan dalam penerbangan. Transportasi udara

Bernadus Ardian Ricky M, Penggunaan Pesawat Udara Militer (Hercules) sebagai pesawat udara sipil untuk alat transportasi penduduk sipil ditinjau dari segi hukum udara

Sarana operasi udara siaga darurat karhutla 2016 yang digunakan untuk water boombing provinsi Kalimantan Barat meliputiBolcow (2 Pesawat), BELL 214, BELL 412,

Analisis data; data lalu lintas pergerakan pesawat udara yang terjadi di Bandar Udara Internasional Ahmad Yani digunakan untuk memprediksi jumlah pergerakan

Knapsack sprayer disebut juga alat semprot punggung. Sprayer jenis ini paling banyak digunakan di perkebunan. Prinsip kerja knapsack sprayer adalah sebagai

Adalah fasilitas yang digunakan untuk pengamanan baik yang berfungsi sebagai alat bantu personil pengamanan bandara dalam melaksanakan pemeriksaan calon penumpang pesawat

mengatur bahwa pesawat udara negara (state aircraft) adalah pesawat udara yang digunakan untuk militer, polisi, dan bea cukai, sedangkan yang dimaksudkan dengan pesawat udara

Untuk TMC meliputi pesawat Cassa 212 Total pesawat yang dipergunakan untuk operasi udara siaga darurat karhutla provinsi Sumatera Selatan tahun 2016 sebanyak 3 5