• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Motivasi terhadap Kualitas Audit Pada Inspektorat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Motivasi terhadap Kualitas Audit Pada Inspektorat"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Motivasi terhadap Kualitas

Audit Pada Inspektorat

Sari Ramadhanis

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Jambi

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini antara lain untuk Mengetahui pengaruh kompetensi, independensi dan motivasi aparat terhadap kualitas audit Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah. Mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah. Mengetahui pengaruh independensi terhadap kualitas audit Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah.

Mengetahui pengaruh motivasi terhadap kualitas audit Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah. Penelitian ini dilaksanakan di Inspektorat Kabupaten Dharmasraya. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling sebanyak 24 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan Kompetensi, independensi, dan motivasi secara simultan berpengaruh terhadap kualitas audit yang dilaksanakan oleh aparat Inspektorat Kabupaten Dharmasraya. Secara parsial keahlian dan independensi secara bersama berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.

Kata Kunci : Kompetensi, Independensi, Motivasi dan Kualitas Audit

PENDAHULUAN

Peran pengawasan Inspektorat Jenderal

dimaksudkan untuk memberikan

keyakinan yang memadai atas pencapaian tujuan Kementerian Dalam Negeri, sekaligus dapat mengisi peran memberikan peringatan dini (early warning) terhadap potensi penyimpangan dan kecurangan yang terjadi yang disebabkan kelemahan dalam sistem maupun sebagai akibat dari tindak pelanggaran individu. Dengan demikian akan meningkatkan kepercayaan publik (public trust) terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih

yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Kompetensi ditunjukkan pula dengan keharusan bagi setiap auditor, untuk memiliki keterampilan atau kemahiran profesi auditor yang diakui umum untuk melakukan audit, karena itu secara profesi tidak semua orang boleh melakukan audit (BPKP, 2009). Keahlian auditor menurut Tampubolon (2005) dapat diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan serta pengalaman yang memadai dalam melaksanakan audit. Selain keahlian audit, Auditor harus memenuhi independensi profesi jika pihak lain tidak dapat menduga bahwa pada saat melakukan audit, auditor akan memihak

(2)

e-Jurnal BINAR AKUNTANSIVol. 1 No. 1, September 2012 77

suatu kepentingan tertentu karena berbagai hal, misalnya hubungan keluarga (BPKP, 2009).

Kompetensi dan independensi merupakan standar yang harus dipenuhi oleh seorang auditor untuk dapat melakukan audit dengan baik. Namun, belum tentu auditor yang memiliki kedua hal di atas akan memiliki komitmen untuk

melakukan audit dengan baik.

Sebagaimana dikatakan oleh Goleman (2001), hanya dengan adanya motivasi maka seseorang akan mempunyai semangat juang yang tinggi untuk meraih tujuan dan memenuhi standar yang ada atau dengan kata lain, motivasi akan mendorong seseorang, termasuk auditor, untuk berprestasi, komitmen terhadap kelompok serta memiliki inisiatif dan optimisme yang tinggi.

PERUMUSAN MASALAH

Masalah yang diteliti selanjutnya dapat dirumuskan dalam bentuk beberapa pertanyaan penelitian:

1. Apakah kompetensi, independensi dan motivasi berpengaruh terhadap kualitas audit Inspektorat Kabupaten Dharmasraya dalam pengawasan keuangan daerah? 2. Apakah kompetensi berpengaruh terhadap

kualitas audit Inspektorat Kabupaten Dharmasraya dalam pengawasan keuangan daerah?

3. Apakah independensi berpengaruh terhadap kualitas audit Inspektorat

Kabupaten Dharmasraya dalam

pengawasan keuangan daerah?

4. Apakah motivasi berpengaruh terhadap kualitas audit Inspektorat Kabupaten

Dharmasraya dalam pengawasan keuangan daerah?

5. Seberapa besar pengaruh kompetensi, independensi dan motivasi secara simultan terhadap kualitas audit ?

TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui pengaruh kompetensi,

independensi dan motivasi aparat terhadap kualitas audit Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah.

2. Mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah.

3. Mengetahui pengaruh independensi terhadap kualitas audit Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah.

4. Mengetahui pengaruh motivasi terhadap kualitas audit Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah.

METODE PENELITIAN 1. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah Kantor Inspektorat Kabupaten Dharmasraya. Adapun objek penelitian ini adalah variabel-variabel yang akan diuji yaitu variabel independen kompetensi (X1), independensi (X2) dan motivasi (X3) sedangkan variabel dependennya adalah kualitas audit (Y). 2. Populasi dan Penetuan Sampel

(3)

78 e-Jurnal BINAR AKUNTANSIVol. 1 No. 1, September 2012

Menurut Arikunto (2002: 130), populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pegawai dan auditor/pemeriksa Inspektorat Kabupaten Dharmasraya sebanyak 30 orang.

Menurut Arikunto (2006: 131) sampel adalah sebagian/wakil dari populasi yang akan diteliti. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (sugiono, 2009: 392). Pemilihan sampel penelitian ini dipilih berdasarkan kriteria tertentu, yaitu dilihat dari pengetahuan (Pegawai yang pendidikannya minimal SLTA), pengalaman (Pegawai yang telah mengikuti pelatihan penjenjangan dan diklat teknis), jabatan (Inspektur hingga yang terendah fungsional umum) dan lama kerja auditornya ( ). Setelah dilakukan pemilihan maka sampel penelitian ini adalah 24 orang.

3. Jenis dan Sumber Data

Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui

media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

4. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode survey yang dikumpulkan dengan cara membagikan kuesioner kepada para responden. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan maupun pernyataan penulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti tentang hal-hal yang diketahui (Arikunto, 2002:139).

5. Metode Analisis Data

Analisis data menggunakan software SPSS 16.0 for windows dengan lima tahap. Pertama, statistik deskriptif. Tahap kedua, pengujian kualitas data. Tahap ketiga, melakukan uji penyimpangan asumsi klasik. Tahap keempat, melakukan analisis regresi berganda. Dan tahap kelima, melakukan pengujian hipotesis.

Koefisien Determinan (r2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

(4)

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variable dependen. Hasil Uji Kelayakan Model (Uji Statistik F)

Menurut Iqbal (2004:107), uji F yaitu uji statistik bagi koefisien regresi yang serentak atau uji bersama-sama yang mempengaruhi Y. Uji F dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari variabel independen (X1, X2,…,Xk) dapat atau mampu menjelaskan tingkah laku atau keragaman variabel dependen (Y).

Uji t

Menurut Iqbal (2004:108), uji t yaitu uji statistik bagi koefisien regresi dengan hanya satu koefisien regresi yang

memengaruhi Y. Uji t dilakukan dengan membandingkan antara thitung dan ttabel. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini, variabel dependen (Y) yang digunakan adalah kualitas audit sedangkan variabel independennya terdiri dari kompetensi (X1), independensi (X2) dan motivasi (X3).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapakesimpuloan sebagai berikut :

Tabel 5.12

Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 28.093 3 9.364 4.819 .011a

Residual 38.865 20 1.943

Total 66.958 23

(5)

Berdasarkan hasil perbandingan, antara nilai Fhitung dibandingkan dengan Ftabel dimana jika Fhitung > Ftabel maka secara simultan variabel-variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pada taraf α = 0,05 dengan derajat kebebasan pembilang/df1 (k) = 3

(jumlah variabel independen) dan derajat kebebasan penyebut/df2 (n-k-1) = 20, diperoleh nilai Ftabel 3,098. Dengan demikian, nilai Fhitung 4.819 lebih besar dari nilai Ftabel (3,098). Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 7.094 4.836 1.467 .158 Kompetensi .259 .093 .473 2.774 .012 Independensi .285 .123 .423 2.320 .031 Motivasi -.047 .109 -.079 -.433 .670

Sumber: Data primer diolah, 2012 Hasil (X1) ini dipertegas dengan

hasil perhitungan nilai thitung dan ttabel. Nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% dan df (derajat kebebasan) n-k-1 = 20 adalah 2,086. Dengan demikian, nilai thitung 2,774 > ttabel 2,086. Hasil ini dipertegas dengan hasil perhitungan nilai thitung dan ttabel. Nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% dan df (derajat kebebasan) n-k-1 = 20 adalah 2,086. Dengan demikian, nilai thitung 2,320 > ttabel 2,086. Hasil ini diperkuat dengan hasil perhitungan nilai thitung dan ttabel. Nilai ttabel pada taraf signifikansi 5% dan df (derajat kebebasan) n-k-1 = 20 adalah

2.086. Dengan demikian, nilai thitung -0.433< ttabel 2.086.

Untuk mempermudah pembacaan hasil dan interpretasi analisis regresi maka digunakan bentuk persamaan. Persamaan atau model tersebut berisi konstanta dan koefisien-koefisien regresi yang didapatt dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan sebelumnya. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y= 7.094+ 0.259X1 + 0.285X2 - 0.047X3

Dari persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan:

(6)

e-Jurnal BINAR AKUNTANSIVol. 1 No. 1, September 2012 81

a. Nilai kostanta yang tercantum sebesar 7.094 dapat diartikan jika variabel Kompetensi (X1) , Independensi (X2), dan Motivasi (X3) nilainya adalah nol, maka Kualitas Audit (Y) nilainya adalah 7.094.

b. Koefisien regresi variabel Kompetensi (X1) sebesar 0.259, artinya jika Kompetensi mengalami kenaikan satu satuan, maka Kualitas Audit (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.259, dengan asumsi variabel Independen lain nilainya tetap.

c. Koefisien regresi variabel Independensi (X2) sebesar 0.285, artinya jika Independensi mengalami kenaikan satu satuan, maka kualitas Audit (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0.285 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.

d. Koefisien regresi variabel Motivasi (X3) sebesar -0.047, artinya jika motivasi mengalami kenaikan satu satuan, maka Kualitas Audit (Y) akan mengalami penurunan sebesar -0.047 dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.

DAFTAR PUSTAKA Afiah, Nunuy Nur. 2009. Pengaruh Kompetensi Anggota DPRD dan

Kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah terhadap Pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi. October 2009 Research Days.

Bandung: Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran.

Alim, M.N., T. Hapsari, dan L. Purwanti. 2007. Pengaruh Kompetensi dan

Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar

Arens, A.A., J.K. Loebbecke. 2000. Auditing: An Integrated Approach. Eight Edition. New Jersey: Prentice Hall International Inc.

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Cetakan Ke dua belas, edisi revisi V. Jakarta : Rineka Cipta

BPKP. 2009. Modul Diklat Pembentukan Auditor terampil. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP.

Cahyat, A. 2004. Sistem Pengawasan terhadap Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kabupaten. Pembahasan Peraturan Perundangan di Bidang Pengawasan. Governance Brief Number 3

Elfarini, E.C. 2005. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap

Kualitas Audit. Skripsi tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Semarang

Falah, S. 2005. Pengaruh Budaya Etis Organisasi dan Orientasi Etika terhadap Sensitivitas Etika. Tesis tidak

(7)

82 e-Jurnal BINAR AKUNTANSIVol. 1 No. 1, September 2012

dipublikasikan. Universitas Diponegoro Semarang

Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis

Multivariat dengan Program SPSS. Edisi 3. BP Undip. Semarang

Goleman, D. 2001. Working White Emotional intelligence. (terjemahan Alex Tri Kantjono W). Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Haryanto, Sahmuddin, dan Arifuddin. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Edisi pertama. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang http://nurdin- aldino.blogspot.com/2009/10/audit-sektor-publik.html http://www.antarasumbar.com/berita/provi nsi/d/1/265993/kejati-sumbar-masukan-kasus-marlon-sebagai-prioritas.html

Huntoyungo, Siti Badriyah. 2009. Faktor – Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit. (Studi Pada Inspektorat Daerah Gorontalo). Tesis.

Lowenshon, S., Johnson E.L., dan Elder J.R. 2005. Auditor Specialization and Perceived Audit Quality, Auditee

Satisfaction, and Audit Fees in the Local Government Audit Market

Makmun, A.S., 2003, Panduan Studi Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Mardiasmo, 2002, Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah, Yogyakarta: Penerbit Andi

Mardiasmo. 2006. Pewujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui

Akuntansi Sektor Publik: Suatu Sarana Good Governance. Jurnal Akuntansi Pemerintah Vol. 2, No. 1

Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor Publik Edisi 2. Penerbit Andi. Yogyakarta

Mayangsari, S. 2003. Pengaruh Keahlian Audit dan Independensi terhadap Pendapat Audit: Suatu Kuasieksperimen. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 6 No. 1. Januari

Messier, F.W., V.S. Glover, dan F.D. Prawitt. 2005. Jasa Audit dan Assurance: Suatu Pendekatan Sistematis.

Diterjemahkan oleh Nuri Hinduan. Edisi 4 Buku 1 & 2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Moekijat. 2002. Dasar-Dasar Motivasi, Pioner Jaya, Jakarta

Muh. Taufiq Efendy. Pengaruh kompetensi independensi dan motivasiterhadap

kualitas audit aparat Inspektorat dalam pengawasan keuangan daerah. Tesis. Universitas Diponogoro. Semarang Ida Rosnidah. 2010. Kualitas Audit, Konsep dan Pelaksanaannya di Indonesia. Cirebon : Swagati Press.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara nomor

(8)

e-Jurnal BINAR AKUNTANSIVol. 1 No. 1, September 2012 83

PER/05/M.PAN/03/2008. Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah. Jakarta.

Pramono, E.S. 2003. Transformasi Peran Internal Auditor dan Pengaruhnya bagi Organisasi. Media Riset Akuntansi,

Auditing & Informasi Vol. 3 No.2 Agustus Robbins, S.P., T.A. Judge. 2008. Perilaku Organisasi, edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.

Rohman, A. 2007. Pengaruh Peran Manajerial Pengelola Keuangan Daerah dan Fungsi Pemeriksaan Intern terhadap Kinerja Pemerintah Daerah. Jurnal Manajemen Akuntansi dan Sistem Informasi Vol. 7 No. 2. Januari. Ruslan ashari. Pengaruh Keahlian, Independensi, Dan Etika Terhadap

Kualitas Auditor Pada Inspektorat Provinsi Maluku Utara. Skripsi. Universitas

Hasanuddin. Makassar

Saifuddin. 2004. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Opini Audit Going Concern (Studi Kuasieksperimen pada Auditor dan Mahasiswa). Semarang. Tesis tidak dipublikasikan. Universitas Diponegoro. Semarang

Samelson, D., Lowenshon, S., and Johnson, L. 2006. The Determinants of Perceived Audit Quality and Auditee Satisfaction in Local Government. Journal of Public Budgeting, Accounting, & Financial Management, Vol. 18, No. 2

Sri Lastanti, Hexana. 2005. Tinjauan Terhadap Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik : Refleksi Atas Skandal Keuangan. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi Vol.5 No.1 April 2005.

Sedarmayanti. 2007. Good governance (Kepemerinyahan Yang Baik) Dan Good

Corporate Governance (Tata Kelola

Perusahaan Yang Baik). Maju Mundur. Bandung

Susmanto, Bintang. 2008. Pengawasan Intern pada Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.

Kementerian Koordinator Bidang KesejahteraanRakyat.

www.menkokesra.go.id/content/view/117/ 323/

Suwandi. 2005. Pengaruh Kejelassan Peran dan Motivasi Kerja terhadap Efektivitas Pelaksanaan Tugas Jabatan Kepala Sub Bagian di Lingkunan Sekretariat Daerah Propinsi Jawa Timur. Tesis tidak

dipublikasikan. Universitas Airlangga Surabaya.

Tampubolon, R. 2005. Risk and Systems-Based Internal Audit. Penerbit Elex Media Komputindo. Jakar

(9)

Referensi

Dokumen terkait

(a) Untuk komponen struktur tekan yang menerima beban aksial dan komponen struktur lentur dengan nilai (  ) untuk kapasitas beban sebesar satu, sebagaimana ditentukan menurut

Alhamdulilah segala puji hanya bagi Allah , atas segala limpahan, petunjuk, berkat rahmat, nikmat, sehat, dan karunia-Nya , hingga akhirnya penulisan skripsi yang berjudul “Sistem

b. Barang yang diperjualbelikan adalah sesuatu yang bermanfaat. Alasannya adalah bahwa yang hendak diperbolehkan dari transaksi ini adalah manfaat itu sendiri. Bila barang

Berdasarkan prinsip Photoplethysmography (PPG) yakni perubahan volume dan penyerapan cahaya pada proses pelepasan dan penyerapan oksigen dalam pembuluh darah, maka

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei melalui studi kasus dengan teknik analisis data : Uji-F, Analisis Diskriminan ( Discriminant

Saya adalah mahasiswi Program studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan yang melakukan penelitian dengan tujuan

Hasil Uji t menunjukkan bahwa pemasaran emosional dan spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah Bank Sumut Syariah Cabang Utama Medan, begitu

Saran terkait perancangan Balai Budidaya Perikanan di Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo adalah kondisi tanah merupakan faktor penting yang mempengaruhi perancangan, sehingga