• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tentir Menulis Resep FKUI2007.ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tentir Menulis Resep FKUI2007.ppt"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

Menulis Resep

Hendra T’ Hartono Dwi Diandini

(2)

Penulisan resep LENGKAP

• Penulisan resep yang lengkap harus terdiri dari:

1. Inscriptio  nama dokter, alamat, SIP, kota, tanggal, R/ (recipe)

2. Prescriptio  nama obat, bentuk obat, jumlah obat, cara pembuatan (kalo racikan), dll

3. Signatura  cara pemakaian, BSO, jumlah obat, waktu minum

4. Pro  nama pasien, umur, BB (terutama anak2), alamat (kalo obat mengandung narkotika)

5. Subscriptio  paraf atau tanda tangan (kalo obatnya narkotika)

• Yang paling sering dilupakan sama kita itu inscriptio ama pro-nya. Fasil2 udah banyak sekali yang ngeluh katanya mahasiswa selalu lupa sama 2 hal itu. Jadi temen2 jangan sampe lupa ya,,

(3)

Inscriptio

Dr. Hendra Tri Hartono SIP 0706259223

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jl. Salemba Raya no. 6

Jakarta Pusat

Jakarta, 1 Juni 2010

(4)

Prescriptio

• Bentuk umum :

– Nama obat, bentuk obat, dosis, bentuk kemasan, jumlah obat – Kalo racikan (misalnya puyer) di baris bawahnya dimasukin cara

pembuatan

• Contoh non puyer

– Parasetamol tab 500mg No. X

– Cream Ketokonazol 2% 10g tube No. I

• Contoh puyer

Amoksisilin 100 mg s. lact q.s.

m.f. pulv dtd. No. XXI

Mau bentuk obatnya dulu baru nama obat jg boleh

(5)

Signatura

• Bentuk umum:

– Signatura (S), cara pemakaian, BSO, jumlah obat per minum, waktu minum

• Contoh:

– S 3 dd tab. I p.c. p.r.n. demam

artinya minum 3x per hari, tiap kali minum 1 tablet, sesudah makan, jika demam

– S 4 dd c. orig II a.c.

artinya minum 4 x per hari, tiap kali minum 2 sendok bawaan (sirup), sebelum makan

(6)

Pro

• Bentuk umum: nama pasien, umur, berat badan (wajib untuk anak2), alamat (jika obat

mengandung narkotika) • Contoh:

Pro: An. Mike Tyson Usia : 12 tahun

BB : 20 kg

(alamatnya gak wajib kecuali obatnya ada narkotika)

(7)

Subscriptio

• Bentuk umum: cuma tanda tangan atau paraf doang. Tanda tangan untuk obat yang

mengandung narkotika, dan paraf kalo obat-obat lain yang tergolong B(bebas), W(bebas terbatas), G(keras), Psy(psikotropika)

(8)

Tambahan

• Untuk setiap resep jangan lupa ditutup pake garis, trus dikasi tanda tangan atau paraf di sebelahnya, abis itu baru lanjutin ke resep kedua.

• Berikut contoh format sebuah resep yang lengkap

(9)

Dr. Hendra Tri Hartono

SIP 0706259223

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jl. Salemba Raya no. 6

Jakarta Pusat

Jakarta, 1 Juni 2010

R/ Eritromisin tab 500mg tab No. XXX S 4 dd tab I a.c.

R/ Parasetamol tab 500mg tab No. X S 3 dd tab I p.c. p.r.n. demam

R/ Povidon Iodin 1% fls No. I S 2 dd garg.

Pro : Tn. Adam Usia : 40 tahun

Inscriptio

Pro

Prescriptio, signatura, subscriptio

Jangan lupa garis penutup setelah tiap resep

(10)

PERHATIAN!!

• Di contoh kasus2 di bawah ini, cuma akan dijelasin gimana cara perhitungan dosis dan gimana cara nulisnya

• Untuk penulisannya demi menghemat tempat, bagian inscriptio dan pro akan dihilangkan. Jd ntar cuma prescriptio ama signaturanya doang • Tp JANGAN sampe lupa ya teman2 untuk nulis

(11)

Yang bakalan dibahas

• Pulveres (puyer) • Kapsul/tablet/pil • Obat sirup • Obat kumur • Obat topikal

• Infus dan injeksi • Obat tetes

(12)

Pulveres (puyer)

• Penulisan resep utk puyer sedikit beda, karena disini kita minta farmasi untuk ngebuatin

• Contoh:

R/ amoksisilin 100mg s. lact q.s.

m.f. pulv. dtd. no. XXI S 3dd pulv I p.c

• s. lact q.s.  artinya ditambahkan s. lactis secukupnya.

• m.f. pulv. dtd. No. XXI  buat dan campurlah dalam bentuk pulveres (puyer), masing2 dengan dosis diatas sebanyak 21 buah.

• Kalo obatnya lebih dari 1 (misalkan acetosal ama luminal ama codein), ketiga obat itu ditulis terpisah2 (dibikin 3 baris), abis itu baru tulis s.lact q.s kalo perlu

(13)

Contoh Kasus

• An. Puri, 18bln, BB 12kg, dibawa ke dokter krn demam tinggi sejak 2 hari lalu.

• Berikan antibiotik dan antipiretik per oral dlm bentuk puyer

– Amoksisilin, dosis anak 25-50 mg/kg BB/hari, 3x sehari, selama 7 hari, minum sesudah makan, puyer masukan ke dalam kapsul

– Parasetamol, dosis anak 10-15 mg/kg BB/kali, 3x sehari, selama 3 hari, minum sesudah makan bila demam

(14)

Penyelesaian

• Pertama untuk antibiotiknya (amoksisilin) kita itung dulu dosis yg diperluin

– Dosis 25-50 mg/kg BB/ hari  krn anaknya 12kg  300 – 600 mg / hari (kita ambilnya yg kecil aja 300mg/hari)

– Karena itu per hari, jadinya per kali minum 100mg – Butuh 21 buah krn minum 3x sehari selama 7 hari

• Untuk antipiretiknya (parasetamol)

– Dosis 10-15mg/kg BB/kali  120 – 180mg/kali – Yg ini udah per kali minum, jd ga usa repot2 lg – Butuh 9 buah krn 3x sehari selama 3 hari

(15)

Penulisan resepnya (seperti biasa

inscriptionya gak ditusis ya)

• Amoksisilin

R/ Amoksisilin 100mg s. lact. q.s.

m.f. pulv. dtd. No. XXI da in caps

S 3dd caps I p.c.

** da in caps artinya

masukan ke dalam kapsul

• Parasetamol R/ Parasetamol 120mg s. lact. q.s. m.f. pulv. dtd. No. X S 3dd pulv I p.c. p.r.n demam ** jumlahnya 10 digenapin, nanggung cuma 9 soalnya ** jgn lupa juga nulis

(16)

Kapsul / Tablet / Pil

• 3 jenis obat padat ini mirip2 cara penulisan resepnya

• Yang beda otomatis ya bentuk sediaan

obatnya doang. Kalo kapsul ya brati nanti

tulisnya caps, kalo tablet ya tab, kalo pil ya pil • Obat-obat jenis kaya gini mestinya salah satu

yg paling sering, dan paling simpel

(17)

Contoh kasus

• Nn. Intan, 18 thn, BB 42kg, dtg kr dokter

karena demam dan tenggorokan sakit untuk menelan. Intinya dy faringitis ;p

• Berikan terapi untuk pasien

– Antibiotik  amoksisilin, 3x sehari 500mg, selama 7 hr, sesudah makan

– Antipiretik  parasetamol, 3x sehari 500mg, selama 3 hari, sesudah makan, bila demam

(18)

Penyelesaian

• Antibiotik  amoksisilin

– Dosis 500mg 3x sehari selama 7 hari – Jumlah yg diperlukan  21 buah

• Antipiretik  parasetamol

– Dosis 500mg 3x sehari selama 3 hari

– Jumlah yg diperlukan  9 buah  buletin jd 10 buah

(19)

Penulisan resep

• Amoksisilin

R/ Caps amoksisilin 500mg no. XXI

S 3 dd caps I p.c

**utk tau parasetamol ato amoksisilin itu bentuknya tablet ato kapsul ya mau ga mau diapalin ;p

** bentuk sediaannya bisa diliat di MIMS • Parasetamol R/ Tab parasetamol 500mg no. X S 3 dd tab I p.c. p.r.n demam

(20)

Sirup

• Mengandung byk gula  sering jd bentuk obat pilihan utama untuk anak-anak

• Biasanya bentuk kemasannya dalam flask (fls)

• Takaran minumnya biasanya sesuai dengan ukuran sendok asli / bawaannya

• Biasa sering ada istilah forte  artinya dosis yg tingginya

• Contoh amoksisilin sirup ada yg 125mg/5cc atau ada jg yg 250mg/5cc  nah yg 250mg/5cc ini bisa

(21)

Contoh kasus

• Kasusnya sama kyak yg pulveres diatas

• An. Puri, 18bln, BB 12kg, dibawa ke dokter krn demam tinggi sejak 2 hari lalu.

• Berikan antibiotik sirup

– Amoksisilin, dosis anak 25-50 mg/kg BB/hari, 3x sehari, selama 7 hari, minum sesudah makan,

(22)

Penyelesaian

• 25-50mg/kg BB/hari 300 – 600mg/hari  100 – 200mg/kali

• Karena 100-200mg/kali minum dan ukurannya ada yg 125mg/5cc ama 250mg/5cc  kita

pilih yg 125mg/5cc aja jd gak usah repot • 3x7  21 kali minum  21x 5cc  105 cc

• 1 botol amoksisilin sirup isinya 60ml, jadi kita butuh 2 botol

(23)

Penulisan resep

R/ Amoksisilin syr 125mg/5cc fls No. II S 3dd c.orig I p.c.

Sendok original/bawaan dari obatnya (dlm hal ini 5cc)

(24)

Obat kumur

• Penulisan obat kumur juga gak susah, Cuma yg perlu diinget itu bentuk sediaannya ama

bentuk kemasannya.

• Obat kumur ini kita juga cuma dapetnya di modul pengindraan dan dikit bgt, bahkan cuma 1 soal. Jadi ini langsung ke contohnya ya.

(25)

Contoh kasus

• Resepkan obat kumur berikut untuk pasien faringitis!

– Solusio povidon iodin 1% dikumur 2x sehari (kumur untuk faring)

• Penyelesaian:

R/ Sol Povidon iodin 1% fls No. I

S 2 dd garg Flask  botol

kaca Solusio

(26)

Obat Topikal

• Obat topikal ini perhitungan dan penulisannya juga agak berbeda karena bentuknya yg biasa salep ato krim ato sejenisnya (obat luar).

• Untuk perhitungannya yg gw dapet dr fasil farmasi sih menggunakan cara 9%, yang

membagi regio-regio tubuh jadi 9%. Lebih jelasnya bisa diliat di slide berikutnya.

(27)

• Ini persen2 regio tubuh yg bisa dijadiin patokan. • Gambar ini ada yg

kurang, yaitu telapak

tangan dan telapak kaki

sendiri masing2 besarnya 1%

• Bahkan kalo ini bngung, kata fasilnya bisa kira2 aja pake seukuran

telapak tangan (1%). • Jadi kalo misalkan

lukanya (yg mesti diolesin) itu seluruh lengan kanan brati 9% total.

(28)

• Kalo misalkan gak sampe 1 lengan ya brati itungnya kira2 pake besar telapak tangan ya.

• Tapi yang bingungin itu ada jg fasil dr klompok lain yg blg gak bisa pake cara gini. Dy blg itungnya mesti

pasti brapa x brapa cm gitu.

• Ntah mana yg bener, tp gw akan tetep pake cara yg pertama (yg persen2an td itu)

• Trus kalo kita udah tau berapa persen besar lukanya buat apa? Nah gunanya itu untuk nentuin seberapa byk krim yg dibutuhin.

• Itungannya yaitu: tiap 1% area tubuh  butuh ½

(29)

Contoh kasus

• Tn. T, 44 th, mengeluh gatal2 di kepala dan

berketombe. Selain itu di lipat paha kanan dan kiri juga terdapat bercak merah kehitaman yg gatal. • DK : tinea kapitis dan tinea kruris

• Tulis resep untuk terapi topikal

– Tinea kapitis  Ketokonazol 2% shampo. 1 botol isinya 100ml. Oles dan bilas setelah 5-10 menit, 2x seminggu selama 14 hari, pada pagi hari.

– Tinea kruris  Ketokonazol krim 2% (pilihan kemasan ada tube yg 5g dan 10g), 2x sehari (pagi dan malam) selama 3 hari, oleskan pada bag yg sakit.

(30)

Penyelesaian

• Untuk yang tinea kapitis sediaannya dalam bentuk shampo. Kenapa? Karena kalo di kepala (bagian yang berambut) gak lazim dikasi krim.

• Penghitungannya:

– Untuk yang tinea kapitis gak usah bingung. Jumlah botolnya 1 aja, krn kemasannya 100ml per botol. Sedangkan pakenya cuma dikit  4 kali selama 14 hari.

– Untuk tinea kruris, anggaplah lipatan paha itu besarnya setelapak tangan, maka 1%.  karena kanan kiri jadi 2%  jadi total butuh 1gr krim tiap kali pakai.

– Karena butuhnya 6x (2x3)  total butuh 6 gram. Jadi kita pakenya tube yang 10 gram aja.

(31)

Penulisan resep

• Tinea kapitis

R/ Shampo Ketokonazol 2% 100ml fls No.I

S 2x seminggu o.m. **kata fasilnya kalo 2x

seminggu susah bhs

latinnya jd ditulis pake indo jg gpp

** o.m. (omni mane)  tiap pagi

• Tinea kruris

R/ cream ketokonazol 2% tube 10g No.I

S u.e. 2dd applic part dol m.et.v

** u.e (usus externum)  untuk obat luar

**applic part dol  oleskan pada daerah yang sakit

**m.et.v (mane et vespere)  pagi dan malam

(32)

Infus dan Injeksi

• Peresepan untuk infus dan injeksi cukup byk, tp gak tlalu susah utk diapalin. Kita inget2 aj kalo mau infus n injeksi yg dibutuhin apa aj.

• Untuk infus dan injeksi kita butuh:

– Obatnya  bentuknya biasanya bubuk/serbuk  jadi jgn lupa utk ngeresepin air utk ngelarutin obatnya

– Water for Injection

– Infus setnya (kalo ga ada infus set ya gak mungkin bisa nginfus) – Spuit (ada ukurannya)

– Cairan infusnya (e.g. dextrose, dll) – Kanul intravena

(33)

Perhitungan tetes2an infus

• 1cc infus dewasa  20 tetes • 1cc infus anak  60 tetes

• 1cc blood set  15 tetes

• Jangan lupa untuk menambahkan jumlah obatnya • Contoh perhitungan

– 100 cc infus + obat 30 ccdalam 30 menit untuk infus orang dewasa

(34)

Contoh kasus

• Tn. A 40 th, ke IGD dgn keluhan demam tinggi sore hari. Kesadaran berkabut, bradikardi relatif, lidah kotor, nyeri abdomen, hepatomegali

• DK : demam tifoid

• Resepkan terapi antibiotik sediaan injeksi

– Ceftriakson injeksi 1g, 1x3g dalam dextrose 5% 100cc selama 30menit selama 3-5 hari

– **setiap 1g obat harus larutkan ke dalam 10mL aquabidest pro injeksi IV

(35)

Penyelesaian

• Dextrose 5%  ini cairan infusnya  mesti dimasukin obatnya 3g ke cairan infus ini.

• Setiap hari cuman diinfus sekali selama 30 menit  terapi selama 3-5 hari. Anggeplah kita pake yg 5 hari.

• Total obat yg diperluin  15 vial (3g x 5hr)

• Krn obat 3g/hari, jadi kita butuh Water for injection (WfI) sebanyak 30ml untuk pelarutnya

• Sediaan WfI yg tersedia itu 25ml/flc. Jadi dalam 1 hari butuh 2 flc. (jgn lupa air sisanya gak bisa disimpen buat bsok, krn WfI ini sekali pake doang, jd gak bisa itung total butuh pelarutnya trus lgsg dibagi 25ml gitu)

• Krn kita selama 5 hari  butuh 10flc WfI

• Butuh spuitnya yg 10cc krn kita mesti campur obatnya dgn 10ml WfI tiap 1g

(36)

Penulisan resepnya

R/ Inj Ceftriaxon 1g vial No.XV S pro inj

R/ Spuit 10cc No. V S pro inj

R/ Water for Injection flc No. X S pro inj

R/ Infus set No.I S pro infus

R/ Infus Dextrose 5% 100cc kolf No. V S pro infus

R/ Kanul intravena (Venflon) 18 No.I S pro infus

Venflon ini nama merknya. Boleh ditulis lgsg venflon aja tanpa kanul intravenanya. Untuk Boleh juga diganti Sol (solusio) Ukurannya

(37)

Obat tetes

• Obat tetes untuk mata ama telinga gak beda banyak. Cuma ntar pas bagian cara

pemakaiannya yg perlu dibedain.

– Telinga  auric – Mata  oculo

(38)

Contoh kasus tetes telinga

• An. Puri 18 bln, 12kg, demam, telinga kanan keluar cairan warna kuning berbau

• DK : Otitis Media Supuratif • Berikan obat tetes telinga:

– Untuk cuci telinga : solusio H2O2 3%, diberikan 2x sehari 10 tetes pada telinga yg sakit (kanan)

– Untuk antibiotik topikal : Ofloxacin, diteteskan 2x sehari 2 tetes pada telinga sakit setelah dicuci

(39)

Penulisan resep

R/ Sol H2O2 3% 5cc

S 2dd gtt X auric dex R/ Sol Ofloxacin fls No.I

S 2dd gtt II auric dex setelah dicuci

Gutta = tetes

(40)

Contoh kasus tetes mata

• Tn. Tegar 55 th, ke IGD krn mata kanan kiri merah

dan pedih kalo kena cahaya. 2 hr lalu krn kemasukan serpihan logam. Pengelihatan buram

• DK: ulkus kornea ODS e.c. bakteri • Berikan obat

– Antibiotik topikal gentamycin tetes mata (solusio)  1 tetes tiap jam pada mata kanan dan kiri

– Antibiotik topikal gentamycin salep  oles 1x sehari malam hari sebelum tidur pada mata kanan dan kiri

– Siklopegik sulfas atropin tetes mata  1 tetes 3x sehari pada mata kanan dan kiri

(41)

Penulisan resep

R/ Gentamycin eyedrops fls No.I S omnihora gtt I o.d.s

R/ Gentamycin eye ointment 5g tube No.I S 1dd applic o.d.s a.n.

R/ Sulfas atropin eyedrops fls No.I S 3dd gtt I o.d.s

Tiap jam

Oculo dextra sinistra  mata kanan kiri

Ante noctem  sebelum tidur

(42)

Singkatan Istilah Arti

a.c. Ante coenam Sebelum makan ad. 1 vic. Ad unus vicibus Untuk 1x pakai

ad. Lib Ad libitum Tambahkan secukupnya a.m. Ante meridium Sebelum tengah hari a.n. Ante noctem Sebelum tidur

Amp Ampul Ampul

Aq. Bidest Aqua bidestilata Air yg disuling 2x auric auricular Telinga

b.i.d atau b.d.d Bis in die atau bis de die 2 kali sehari

Cap Capsulae Kapsul

Cr Cream Krim

D (dex) Dextra Kanan

d.C Durante coenam Pada waktu makan (1-4) d.d. De die (1-4x) sehari

(43)

Singkatan Istilah Arti

emuls emulsum Emulsi

et et Dan

f fiat Buatlah

flc flacon Flacon (botol plastik)

fls flask Flask (botol kaca)

garg gargarisma Obat kumur

gtt Gutta; guttae Tetes, obat tetes

haust haustus Sekali minum habis

h.m. Hora matutina Pagi hari

h.s. Hora somni Waktu akan tidur

h.v. Hora vespertina Malam hari

inf. infusum Infus

Inj. injectio Obat suntik

kolf kolf Botol infus

Lin. linimentum Obat gosok

Liq. Liquor, liquidus Cairan, cair

Lot. lotio Sediaan cair obat luar

m mane pagi

(44)

Singkatan Istilah Arti

m.f. Misce fiat Campur dan buatlah

mixt mixtura campuran

nasal nasal Hidung

no nomero Jumlah

noct noctum Tengah malam

O.D. Oculo dextra Mata kanan

o.h. Omni hora Tiap jam

o.m. Omni mane Tiap pagi

opth opthalmo Mata

P.c Post coenam Sesudah makan

Part dol Parte dolente Pada bagian yg sakit

pot potio Obat minum cair

p.r.n Pro renata Bila perlua

pulv Pulveres / pulvis Bubuk tabur / bubuk terbagi dalam bungkusan

q.s Quantum satis Dalam jumlah semuanya

qq.h. Quaque hora Tiap jam

R/ recipe Ambillah

(45)

Singkatan Istilah Arti

sol solutio Larutan

s.o.s atau s.n.s Si opus sit atau si necesse sit Bila perlu

stat statim Segera

supp suppositoria Supositoria

syr syrup Sirup

tab tabullae Tablet

troch trochiscus Tablet hisap

u.c. Usus cognitus Aturan pakai diketahui

u.e Uses externus Obat luar

ung unguentum Salep

u.p. Usus propius Untuk pemakaian profesi

kedokteran

vesp vespere Malam hari

(46)

Selamat Belajar teman2 buat

OSCEnya

Gambar

tab  tabullae  Tablet

Referensi

Dokumen terkait

Responden yang terdiagnosis DM pada analisa ini tidak ada hubungannya dengan riwayat TB, namun jika terdiagnosis intoleransi glukosa berpeluang mengalami TB paru sebesar 42% atau

Selain untuk menyalin data, anda juga dapat menyalin rumus atau format yang telah

Dari hasil pelayanan umum di Kecamatan Juwana Kabupaten Pati dapat didefinisikan mengenai bagaimana pelayanan publik yang ada di Kantor Kecamatan Juwana Kabupaten

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan pembangkitan tersebar pada bus indarmg mengakibatkan terjadinya peningkatan arus hubung singkat tiga fasa pada masing-masing

Dari hasil analisis didapatkan penyelenggaraan makanan berdasarkan pendekatan GMP telah memenuhi syarat, namun terdapat beberapa kekurangan seperti: lokasi, bangunan,

Dalam tulisan ini, penulis ingin memaparkan bagaimana etika profesional dan tanggung jawab moral mampu membentuk para pelayan gereja dengan melihat beberapa

Hasil analisis Regresi Linier Berganda menunjukkan bahwa dari keempat Variabel yakni perbekalan, hari kerja efektif, jumlah trip penangkapan dan jenis alat tangkap

Di sisi bawahnya, support terdekat tampak di area 1.0980, anjlok lagi secara konsisten dibawah area tersebut dapat membawa harga ke zona netral karena arahnya menjadi kurang jelas