• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAILY REPORT 26 September 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAILY REPORT 26 September 2014"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

        

 

               

 

 

NEWS HEADLINES

JAKARTA COMPOSITE INDEX CHART

Kendati dari lagging indikator mengkonfirmasikan IHSG dalam trend konsolidasi, Namun sisi lainya, sinyal up reversal bagi indeks bursa domestik ini potensial bisa terjadi, seperti tercermin dari stochastic yang menunjukan IHSG berada dalam area jenuh jual, indikasinya potensi pelemahan mulai terbatas dan terbuka peluang untuk upside..

JAKARTA INDICES STATISTICS

CLOSE CHANGE VOLUME (Mn) VALUE (Rp Bn)

IHSG 5201.379 +27.372 5097 5132.374

LQ-45 884.41 +5.696 930 3088.932

MARKET REVIEW

MARKET VIEW

IHSG ditutup naik sebesar 27,37 poin (0,53%) dari 5.174 menjadi 5.201,38 pada akhir perdagangan kemarin. Mayoritas sektor perdagangan ditutup di zona positif dengan kenaikan tertinggi berasal dari sektor keuangan yang naik 0,98% sedangkan penurunan terdalam dialami sektor aneka industri sebesar 0,18%. Dari dalam negeri, Asian Development Bank (ADB) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sebelumnya diperkirakan mencapai 5,7% menjadi 5,3% pada tahun 2014. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2015 juga direvisi dari prediksi pada April lalu yang mencapai 6% menjadi 5,8%. Adapun hal ini disebabkan oleh kondisi moneter yang lebih ketat serta pelarangan ekspor bijih mineral mentah yang menyebabkan penurunan ekspor. ADB menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2% pada semester I 2014, yang paling lambat sejak 2009, terjadi setelah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga tahun lalu untuk membatasi permintaan dalam negeri, serta mengendalikan inflasi dan defisit transaksi berjalan. Namun demikian, infrastruktur dinilai dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang jika subsidi bahan bakar minyak (BBM) dikurangi. Selain itu, ADB juga memperkirakan inflasi tahun 2015 akan mencapai 6,9%, lebih tinggi dibandingkan prediksi tahun 2014 sebesar 5,8%. Perhitungan ini berdasarkan asumsi kenaikkan harga BBM bersubsidi sebesar 30-50% di tahun depan oleh pemerintahan baru. Sementara itu, sentimen dari global, data penjualan rumah baru di AS bulan Agustus menunjukkan kenaikan pada level tertinggi selama enam tahun terakhir, yang mengindikasikan pemulihan di pasar perumahan mengalami kemajuan. Penjualan rumah baru AS tercatat tumbuh 18% menjadi 504.000, tertinggi sejak Mei 2008, dari bulan sebelumnya 427.000 serta melebihi estimasi yang memprediksi meningkat menjadi 435.000. Dari regional, indeks Nikkei 225 ditutup naik sebesar 206,69 poin (1,28%) dari 16.167,45 menjadi 16.374,14 dipicu oleh pelemahan nilai tukar yen terhadap dolar AS. Indeks Shanghai Composite ditutup naik sebesar 1,53 poin (0,07%) dari 2.343,58 menjadi 2.345,10 di tengah penemuan pemerintah China terkait penipuan perdagangan yang mencapai US$10 miliar. Indeks Hang Seng yang ditutup turun sebesar 153,48 poin (0,64%) dari 23.921,61 menjadi 23.768,13. Adapun mayoritas bursa Eropa tentatif bergerak mixed.

Indeks Wall Street Rabu kemarin mencatatkan penurunan harian terburuk dalam dua bulan terakhir. Indeks saham AS ini, melemah setelah data pesanan peralatan turun dan klaim pengangguran meningkat. Wall Street memperpanjang pelemahan setelah anggota parlemen Rusia menyusun undang-undang yang memingkinkan pemerintah Rusia menyita aset asing. Investor juga menantikan data inflasi Jepang periode Agustus 2014. Survei menunjukkan inflasi periode Agustus sebesar 3,3% dari periode sebelumnya 3,4%. Meski demikian beberapa petinggi The Fed tidak ingin segera menaikkan suku bunga rendah dari level 0%-0,25% karena inflasi AS masih rendah. Presiden the Fed New York dan Minneapolis memperingatkan The Fed tidak seharusnya membuat perubahan sebelum bisa memastikan ekonomi dapat bertahan dari biaya pinjaman yang lebih tinggi. Namun presiden The Fed negara bagian St Louis dan Dallas menyatakan tidak ada salahnya The Fed mempertimbangkan kenaikan suku bunga di awal tahun 2015. Normalisasi kebijakan the Fed yang diperkirakan akan dilakukan pada tahun 2015 dikhawatirkan berdampak pada guncangan perekonomian negara lain, terutama negara berkembang. Cina diperkirakan dapat mencapai pertumbuhan 7,4% di tahun 2015 dan 7,5% di tahun 2014. Sementara Asian Development Bank (ADB) memperkirakan perekonomian Indonesia tahun 2015 tumbuh 5,8%, atau turun dari perkiraan sebelumnya pada April sekitar 6%. Pertumbuhan ekonomi tahun 2015 didorong oleh harapan atas reformasi kebijakan yang akan makin memperbaiki iklim investasi, birokrasi dan mempercepat pembangunan infrastruktur. Sedang pertumbuhan ekonomi tahun 2014 diperkirakan 5,3%. Inflasi tahun 2015 diproyeksikan akan meningkat untuk sementara waktu hingga mencapai rata-rata 6,9%, sudah memperhitungkan kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar 30%-50%. Bantuan ADB melalui program pinjaman USD 400 juta guna mendukung inisiatif pemerintah untuk memperluas opsi pembiayaan infrastruktur dan menarik dana swasta lebih banyak diharapkan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. KfW Bankegruppe, bank pembangunan pemerintah Jerman, juga berkontribusi dalam bentuk pembiayaan bersama sebesar USD 200 juta. Sementara hasil sidang paripurna DPR menyetujui RUU Pilkada dilakukan lewat DPR-D. Keputusan itu diperkirakan akan direspon negatif oleh publik yang bisa berdampak ke pasar modal.

DAILY REPORT

26 September 2014

•OJK akan cermati rencana rights issue BWPT

•RIGS beli kapal USD 28 juta

•PTPP tandatangani kontrak EPC CHF 5 MTPA Muara Bengalun

•Jokowi pastikan PGAS dapat percepat jaringan gas ke industri

•BUMI tunda pengeluaran saham baru

•Bakrie Pipe ikut tender proyek pipa gas di Lapangan Jangkrik

•UNTR gandeng Laksana untuk produksi bus Scania

•MPMX akan refinancing utang induk dan anak usaha

•MPMX ekspansi pabrik Rp 390 miliar

•MPMX kurangi jumlah penambahan armada

•SMGR cari pinjaman Rp1,5 triliun

•SSIA dirikan anak usaha baru

•JSMR akan ikuti lelang proyek tol Balikpapan-Samarinda

•FREN dan BTEL siapkan 3 opsi penggabungan

•FREN investasi Rp 8 triliun untuk perpindahan frekuensi

•ISAT akan peroleh pinjaman US$400 juta

•Konstruksi The Tower milik ASRI dijadwalkan rampung 2016

•Pendapatan ARTA 1H14 turun 4,09% YoY

•BKSW targetkan masuk ke BUKU III dalam 3 tahun mendatang

•BRNA rencana terbitkan MTN senilai Rp 200 miliar

•Pembentukan Sinar Mas CEPSA selesai

•OJK akan terbitkan aturan khusus transaksi repo

Support Level 5183/5165/5150 Resistance Level 5216/5231/5249

Major Trend Up

(2)

         

               

 

 

26 September 2014

26 September 2014

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan melihat rencana rights issue BW Plantation (BWPT) sesuai ketentuan OJK atau tidak menyusul rencana BWPT untuk menerbitkan saham baru melalui mekanisme rights issue di harga pelaksanaan lebih rendah dari harga pasar. Harga pelaksanaan rights issue di Rp 390 – Rp 411 per saham. Harga pelaksanaan rights issue diperkenankan di bawah harga

pasar, asal tidak berada di bawah harga nominal.

Golden Agri Resources Ltd, induk usaha Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMAR), menyelesaikan pembentukan perusahaan patungan dengan CEPSA Quimica SA, perusahaan multinasional asal Spanyol. JV tersebut bernama Sinar Mas CEPSA Pte Ltd. Adapun porsi kepemilikan pada JV masing-masing 50%. Penyelesaian pembentukan usaha patungan mengacu pada pengumuman tanggal 18 Juli 2014. Pengumuman tersebut terkait pembentukan usaha yang bergerak di bidang produksi, pengembangan, serta distribusi dan penjualan produk oleokimia dasar, yakni lemak alkohol.

Semen Indonesia (SMGR) mencari dana pinjaman hingga Rp1,5 triliun untuk mendanai pembangunan pabrik di Papua pada 2015. Dana tersebut merupakan kebutuhan 60% dari total investasi pabrik senilai Rp1,2 triliun-Rp2,5 triliun pada 2015. Pembangunan pabrik di Papua bertujuan untuk memenuhi kebutuhan semen di Kawasan Timur Indonesia. Perseroan akan membangun pabrik dengan kapasitas 600.000-1 juta ton per tahun.

Rig Tenders Indonesia (RIGS) berencana membeli kapal baru senilai USD 28 juta. Kapal tersebut akan digunakan untuk pengangkutan batubara di Thailand atau Malaysia. Serah terima kapal ditargetkan akhir tahun ini. Kapal ini diproyeksikan berkontribusi sekitar 5-10% terhadap total pendapatan tahun depan. Guna membiayai pembelian kapal ini, perseroan menjajaki pinjaman bank sebesar 80% dari total kebutuhan.

Rig Tenders Indonesia (RIGS) sedang menjajaki sejumlah mitra lokal untuk mengatasi kendala pemberlakuan asas cabotage yang menghambat ekspansi perseroan di Indonesia. Asas cabotage mewajibkan 51% saham perusahaan kapal berbendera Indonesia dimiliki oleh pihak lokal agar dapat beroperasi dan mengikuti tender proyek tertentu di dalam negeri. Saat ini 80,54% saham perseroan dimiliki oleh Scomi asal Malaysia, sehingga terbentur pemberlakuan asas cabotage tersebut. Pemberlakuan asas cabotage menyebabkan perseroan tidak dapat membeli kapal baru karena komposisi pemegang sahamnya yang mayoritas masih dimiliki asing. Akibatnya perseroan kini hanya fokus menggarap pasar luar negeri dengan membeli satu unit kapal senilai US$28 juta.

Bumi Resources (BUMI) menunda pengeluaran saham baru sebanyak-banyaknya 12.650.000.000 saham senilai Rp 3,162 triliun atau USD 275 juta. Menurut perseroan, semula hasil pengeluaran saham tersebut direncanakan untuk pembayaran utang kepada kreditur-kreditur perseroan sesuai dalam prospektus. Perseroan melihat peluang positif untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut dengan para kreditur guna menentukan langkah selanjutnya.

Bakrie & Brothers (BNBR) menyatakan sampai saat ini PT. Bakrie Pipe Industries (BPI) masih dalam tahap tender pra-kualifikasi proyek pipa gas di Lapangan Jangkrik di Muara Bakau, Kalimantan Timur. BPI juga telah memulai pengelasan pipa baja di pabrik BPI atas pesanan pipa dari PT. Kalimantan Jawa Gas setelah diterimanya bahan baku pada pekan ini.

United Tractors (UNTR) menggandeng PT Laksana untuk memproduksi Scania Aerobus, bus premium entry level. Bus ini dapat digunakan untuk sarana transportasi di apron bandara dan dalam kota.

Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) berencana menghemat beban bunga dengan jalan melakukan pembiayaan kembali (refinancing) utang baik di level induk maupun anak usahanya. Refinancing paling besar akan dilakukan atas utang yang diperoleh salah satu anak usahanya, yaitu PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (MPM Rent) sekitar Rp 1,4 triliun. Pasca refinancing, MPM Rent setidaknya bisa mendapatkan arus kas bebas senilai Rp 40 miliar per bulan. Dana tersebut sebelumnya digunakan MPM Rent untuk membayar bunga utang. Dengan refinancing itu MPMX menginginkan perbaikan struktur arus kas (cash flow) yang bisa digunakan MPM Rent untuk melakukan ekspansi. MPMX juga akan merefinancing utang di PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM Mulia), PT Mitra Pinasthika Oto (MPM Oto) dan PT Federal Karyatama (FKT). Nilai utang ketiga anak usaha yang akan direfinancing sekitar Rp 1 triliun. Total utang 4 anak usaha mencapai Rp 2,6 triliun, tapi yang akan direfinancing sekitar Rp 2,4 triliun. Refinancing itu akan dilakukan dengan menggunakan dana hasil penerbitan obligasi berdenominasi US dolar senilai USD 200 juta. Jika dikonversi ke rupiah, dana yang diperoleh MPMX dari obligasi itu diperkirakan senilai Rp 2,3 triliun-Rp 2,4 triliun.

Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) mengurangi jumlah penambahan armada untuk bisnis penyewaan mobil dari semula 4.000 unit pada tahun ini menjadi sekitar 3.000 unit. Penundaan penambahan armada dari target awal disebabkan penyesuaian terhadap kebutuhan konsumen serta kondisi suku bunga perbankan yang masih tinggi.

Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) berniat membangun 1 pabrik pembuatan dan pengemas pelumas kendaraan di Jawa Barat. Nilai pembangunan diperkirakan sekitar Rp 340-390 miliar. Pabrik baru tersebut akan memiliki kapasitas produksi sebesar 100 ribu kilo liter oli. Jumlah tersebut 2 kali lipat lebih tinggi dibandingkan kapasitas produksi saat ini sebesar 45 ribu kilo liter. Pembangunan dimulai tahun depan dan akan selesai pada 2016.

Presiden terpilih, Joko Widodo, mengatakan bahwa energi gas bumi jangan hanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga saja. Industri pun harus menggunakan jenis energi bersih tersebut. Jokowi memastikan dengan kerja sama antara Perusahaan Gas Negara (PGAS) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, akan mempercepat dibukanya jaringan gas ke sektor industri.

Pembangunan Perumahan (PTPP) telah melakukan penandatanganan Kontrak EPC (Engineering Procurement Construction) CHF 5 MTPA Muara Bengalun antara entitas anak yaitu PT. Baradinamika Mudasuskes dengan PTPP selaku kontraktor pada 23 September 2014 sehubungan dengan rencana pembangunan infrastruktur berupa CHF 5 MTPA dan Jetty-3. Nilai transaksi sebesar Rp 123.349.930.000.

Jasa Marga (JSMR) akan menjajaki ikut lelang proyek pembangunan tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99.02 km yang merupakan bagian dari proyek Trans Kalimantan pada tahun 2015. Dikatakan bahwa lelang proyek tersebut akan dilaksanakan setelah pencairan dana pinjaman dari China dan rencananya 2 paket yang akan dilelang terlebih dahulu adalah Paket I dan Paket V.

(3)

         

               

 

 

26 September 2014

26 September 2014

Surya Semesta Indonesia (SSIA) mendirikan anak usaha baru dengan nama PT Horizon Internusa Persada (HIP) yang didirikan bersama dengan Lie Hendry Rusli dan Furia Agustinus. Perseroan memiliki 55% saham HIP, sedang Lie Hendry Rusli dan Furia Agustinus masing-masing memiliki 35% dan 10%.

Alam Sutera Realty (ASRI) akan mengoperasikan gedung setinggi 50 lantai pada awal tahun 2017 di Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, bernama The Tower. Namun konstruksi seluruhnya dijadwalkan rampung pada September 2016. Nilai investasi untuk konstruksi struktur gedung sekitar Rp 700 miliar. Sementara harga lahan aktual di kawasan Gatot Subroto sudah mencapai level Rp 40 juta - Rp 80 juta per meter persegi. The Tower mencakup perkantoran strata dan sewa dengan penawaran harga sekitar Rp 40 juta - Rp 47 juta per meter persegi. Saat ini penjualan sudah mencapai posisi 50%. Sejauh ini para pembeli merupakan investor pribadi yang akan menjual kembali ruang-ruang perkantoran di pasar sekunder.

Smarfren Telecom (FREN) dan Bakrie Telecom (BTEL) mengkaji 3 opsi skema penggabungan usaha yaitu berbagi jaringan, merger dan tukar saham. Ketika konsolidasi terjadi, masalah keuangan seperti pelunasan utang korporasi akan ditangani masing-masing pihak. Karena itu, perseroan tidak mengkaji opsi pembentukan perusahaan patungan. Sesuai rencana, BTEL akan mengalihkan frekuensi selebar 5 MHz pada spektrum 850 MHz kepada FREN. Kementerian Komunikasi dan Informatika mewajibkan pengalihan jaringan frekuensi Smartfren Telecom (FREN) dari 1,9 GHz ke 2,3 GHz paling lambat hingga Desember 2016. Perseroan memperkirakan kebutuhan untuk melakukan perpindahan frekuensi sekitar Rp 8-10 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur dari perpindahan frekuensi tersebut.

Indosat (ISAT) akan memperoleh pinjaman bilateral sekitar US$400 juta pada awal triwulan IV/2014. Pinjaman tersebut merupakan hasil dari pengajuan proposal (request for proposal/RFP) pinjaman ke beberapa bank dalam dan luar negeri. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk mempercepat pelunasan guaranteed notes yang jatuh tempo 29 Juli 2020 senilai US$650 juta atau Rp7,78 triliun pada 2015.

Arthavest (ARTA) mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 4,09 %dari Rp47,94 miliar pada semester I/2013 menjadi Rp45,97 miliar pada semester I/2014. Kontribusi terbesar untuk pendapatan berasal dari lini usaha makanan dan minuman senilai Rp22,13 miliar dari total pendapatan perseroan. Lini usaha kamar menjadi kontributor kedua terbesar untuk pendapatan perseroan dengan nilai Rp22,06 miliar. Sementara itu, lini usaha telepon dan faksimille menjadi kontributor terendah untuk pendapatan perseroan senilai Rp3,35 juta. Akan tetapi secara keseluruhan, lini usaha tersebut menjadi satu-satunya yang mencatatkan peningkatan 124,86% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Laba bersih perseroan mencatatkan penurunan 23,2% dari Rp7,62 miliar pada 1H13 menjadi Rp5,85 miliar pada 1H14. Bank QNB Kesawan (BKSW) menargetkan dapat masuk dalam kategori BUKU III dalam 3 tahun mendatang. Saat ini perseroan telah masuk dalam kategori BUKU II dengan modal inti saat ini tercatat sebesar Rp2.05 triliun atau telah naik 44.36% YoY sementara DPK tercatat Rp10.29 triliun atau telah naik 147% YoY dan penyaluran kredit capai Rp10.75 triliun atau naik 178.49% YoY. Untuk masuk ke dalam kategori BUKU III

minimum modal ini adalah sebesar Rp5 triliun, untuk itu BKSW optimis menargetkan pertumbuhan hingga 100% bahkan 200%. Saat ini komposisi kredit BKSW yaitu 80% kredit korporasi, untuk itu perseroan akan mengembangkan distribusi jaringan dengan menambah 3 kantor cabang yang saat ini telah mencapai 46 cabang di 15 kota.

Berlina (BRNA) berencana menerbitkan Medium Term Notes (MTN) senilai Rp 200 miliar di kuartal IV 2014. Hasil penerbitan MTN ini akan digunakan untuk membayar utang bank serta investasi belanja modal dan modal kerja tahun 2015. Kebutuhan modal kerja perseroan diperkirakan akan lebih besar di tahun

2015 seiring pabrik baru di Gempol, Jawa Timur.Lembaga

pemeringkat Fitch telah memberikan peringkat A-(idn) untuk peringkat surat utang ini.

PT Gendis Multi Manis (GMM), perusahaan gula asal Blora, tengah mempersiapkan diri untuk listing di bursa saham paling lambat pada tahun 2018. Perusahaan dengan asset Rp 1,9 triliun sedang mendaftarkan untuk memperoleh sertifikat ISO, sertifikat halal dan sertifikat lingkungan hidup. Selain itu perusahaan juga membangun pabrik di Madura pada Oktober 2014. Saat ini pabrik tengah dimulai dengan pembangunan konstruksi berkapasitas 12.000 tone cane per day (TCD) di atas lahan sekitar 15.000 ha - 18.000 ha. Investasi pabrik akan membutuhkan biaya hingga Rp 3,8 triliun termasuk biaya untuk keperluan pembibitan. Nantinya perusahaan secara bertahap akan memperbesar kapasitas produksi pabrik di Madura menjadi 24.000 TCD. Sementara pabrik gula GMM di Blora yang memiliki kapasitas terpasang 10.000 TCD akan full operasi pada Oktober 2014 dari sebelumnya berkapasitas 5.000 TCD.

Holding BUMN Perkebunan seperti PT Perkebunan Nusantara (PTPN) mempertimbangkan opsi Initial Public Offering (IPO). Menteri BUMN, Dahlan Iskan, menunjuk anak perusahaan PTPN

VII yang akan melakukan IPO.

Asuransi Jiwasraya dan Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam, anak usaha Perusahaan Listrik Negara, siap go public pada awal 2015. Proses IPO PLN Batam akan menggunakan laporan keuangan per kuartal III/2014 dan akan meminta persetujuan pemegang saham terkait dengan rencana IPO tersebut berdasarkan buku September.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menerbitkan aturan khusus yang menjadi pedoman umum bagi pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi repo (General Master Repurchase Agreement) khusus di segmen surat utang. Regulasi baru tersebut akan dilengkapi pula dengan aturan terkait lainnya yang mengatur intermediaries dan aspek transparansi dalam penyelesaian transaksi surat utang.

(4)

      

 

 

 

 

 

26 September 2014

COMMODITIES

DUAL LISTING

Description Price (USD) Change Description Price (USD) Price (IDR) Change

(IDR)

Crude Oil (US$)/Barrel 92,58 0,05 TLKM (US) 47 14.221 -84

Natural Gas (US$)/mmBtu 3,94 -0,03 ANTM (GR) 0,07 978 46

Gold (US$)/Ounce 1224,02 2,49

Nickel (US$)/MT 17325,00 -75,00

Tin (US$)/MT 20750,00 -525,00

Coal (NEWC) (US$)/MT* 65,30 --

Coal (RB) (US$)/MT* 68,02 --

CPO (ROTH) (US$)/MT 770,00 5,00

CPO (MYR)/MT 2143,50 11,50

Rubber (MYR/Kg) 593,00 -4,00

Pulp (BHKP) (US$)/per ton 724,27 -0,84

*weekly

GLOBAL INDICES VALUATION

Change PER (X) PBV (X)

Country Indices Price

%Day %YTD 2014E 2015F 2014E 2015F

Market Cap (USD Bn)

USA DOW JONES INDUS. 16945,80 -1,54 2,23 15,00 13,87 2,81 2,60 4.981,6

USA NASDAQ COMPOSITE 4466,75 -1,94 6,95 21,90 18,09 3,41 3,09 7.208,1

ENGLAND FTSE 100 INDEX 6639,71 -0,99 -1,62 13,82 12,76 1,81 1,72 1.419,5

CHINA SHANGHAI SE A SH 2455,01 0,06 10,86 9,09 8,05 1,25 1,11 2.827,7

CHINA SHENZHEN SE A SH 1367,37 -0,01 23,88 23,06 18,26 2,69 2,37 1.783,7

HONG KONG HANG SENG INDEX 23768,13 -0,64 1,98 10,93 10,06 1,31 1,21 1.878,2

INDONESIA JAKARTA COMPOSITE 5201,38 0,53 21,69 16,83 14,29 2,96 2,61 405,6

JAPAN NIKKEI 225 16374,14 1,28 0,51 18,28 16,31 1,59 1,48 2.857,8

MALAYSIA KLCI 1843,11 0,16 -1,28 16,80 15,32 2,13 1,99 321,6

SINGAPORE STRAITS TIMES INDEX 3290,99 -0,06 3,90 14,53 13,38 1,33 1,25 425,9

FOREIGN EXCHANGE

FOREIGN EXCHANGE

Description Rate (IDR) Change Description Rate (USD) Change

USD/IDR 11.983,00 29,00 1000 IDR/ USD 0,08 -0,0002

EUR/IDR 15.286,11 35,73 EUR / USD 1,28 0,0006

JPY/IDR 110,35 0,65 JPY / USD 0,01 0,0000

SGD/IDR 9.441,16 -6,64 SGD / USD 0,79 0,0007

AUD/IDR 10.548,99 -18,76 AUD / USD 0,88 0,0016

GBP/IDR 19.570,64 35,26 GBP / USD 1,63 0,0014

CNY/IDR 1.952,74 0,00 CNY / USD 0,16 -0,0001

MYR/IDR 3.679,72 -2,54 MYR / USD 0,31 -0,0002

KRW/IDR 11,49 0,00 100 KRW / USD 0,10 0,0000

CENTRAL BANK RATE

INTERBANK LENDING RATE

Description Country Rate (%) Description Country Rate (%)

FED Rate (%) US 0.25 JIBOR (IDR) Indonesia 7.30

BI Rate (%) Indonesia 7.50 LIBOR (GBP) England 0.51

ECB Rate (%) Euro 0.05 SIBOR (USD) Singapore 0.17

BOJ Rate (%) Japan 0.10 D TIBOR (YEN) Japan 0.15

BOE Rate (%) England 0.50 Z TIBOR (YEN) Japan 0.15

(5)

      

 

 

 

 

 

26 September 2014

INDONESIAN ECONOMIC INDICATORS

SBI

Description Aug'14 Jul'14 Description Rate (%)

Inflation YTD % 3.42 2.94 SBI (9M) 6,9726

Inflation YOY % 3.99 4.53 SBIS (9M) 6,9726

Inflation MOM % 0.47 0.93

Foreign Reserve (US$) 111.22 110.54

GDP (IDR Tn) 2,480,807.00 2,480,807.00

BUSINESS & ECONOMIC CALENDAR

Date Agenda Expectation

26 Sep US GDP Annualized QoQ Naik menjadi 4.5% dari 4.2%

26 Sep US GDP Price Index Tetap 2.1%

26 Sep US Personal Consumption Naik menjadi 3.0% dari 2.5%

29 Sep US Personal Income Naik menjadi 0.3% dari 0.2%

29 Sep US Personal Spending Naik menjadi 0.4% dari -0.1%

29 Sep US PCE Deflator MoM Turun menjadi -0.1% dari 0.1%

29 Sep US PCE Deflator YoY Turun menjadi 1.4% dari 1.6%

29 Sep US Pending Home Sales MoM Turun menjadi -0.2% dari 3.3%

29 Sep US Pending Home Sales YoY --

Ket: (*) US Time (^) Tentative

LEADING MOVERS

LAGGING MOVERS

Stock Price Change (%) Index pt Stock Price Change (%) Index pt

BBCA IJ 12875 3.21 10.51 BBNI IJ 5775 -1.28 -1.49 BBRI IJ 10775 1.65 4.60 INDF IJ 6925 -1.77 -1.18 TLKM IJ 2885 0.52 1.63 INTP IJ 22850 -1.19 -1.09 GGRM IJ 56550 1.34 1.55 ASII IJ 7175 -0.35 -1.09 MLPL IJ 1025 14.53 1.41 BWPT IJ 540 -25.00 -0.87 BSDE IJ 1635 4.14 1.29 BDMN IJ 3905 -2.13 -0.87 KLBF IJ 1700 1.49 1.26 LPPF IJ 16400 -1.20 -0.63 MNCN IJ 3220 2.06 0.99 BMRI IJ 10525 -0.24 -0.62 ICBP IJ 11150 1.36 0.94 SILO IJ 15525 -2.36 -0.47 EXCL IJ 6275 1.62 0.92 MAPI IJ 5500 -3.93 -0.40

UPCOMING IPO'S

Company Business IPO Price

(IDR)

Issued

Shares (Mn) Offering Date Listing Underwriter

PT Karisma Aksara Mediatama

Books Store

Trade & Service 175-240 535.82 30 Sep-03 Oct’14 08 Oct 2014

BCA Sekuritas Maybank Kim Eng

(6)

      

 

 

 

 

 

 

26 September 2014

26 September 2014

DIVIDEND

Stock DPS (IDR) Status CUM Date EX Date Recording Payment

CASS 20.89 Cash Dividend

 

26 Sep-14 29 Sep-14 01 Oct-14 08 Oct-14

CSAP 5.00 Cash Dividend

 

01 Oct-14 02 Oct-14 06 Oct-14 16 Oct-14

INAI 8.00 Cash Dividend  02 Oct-14 03 Oct-14 07 Oct-14 21 Oct-14

BMAS 4.077 Cash Dividend  02 Oct-14 03 Oct-14 07 Oct-14 21 Oct-14

ALMI 20.00 Cash Dividend  02 Oct-14 03 Oct-14 07 Oct-14 21 Oct-14

AALI 244.00 Cash Dividend

 

09 Oct-14 10 Oct-14 14 Oct-14 28 Oct-14

UNTR 195.00 Cash Dividend

 

09 Oct-14 10 Oct-14 14 Oct-14 28 Oct-14

ASGR 25.00 Cash Dividend  09 Oct-14 10 Oct-14 14 Oct-14 28 Oct-14

AUTO 24.00 Cash Dividend  09 Oct-14 10 Oct-14 14 Oct-14 28 Oct-14

ASII 64.00 Cash Dividend  14 Oct-14 15 Oct-14 17 Oct-14 31 Oct-14

CORPORATE ACTIONS

Stock Action Ratio EXC. Price (IDR) CUM Date EX Date Trading Period

BEKS Rights Issue 1000:186 100.00 02-Oct-14 03-Oct-14 09 Oct – 20 Oct’14

AKKU Rights Issue 20:132 100.00 17-Oct-14 20-Oct-14 24 Oct – 30 Oct’14

BWPT Rights Issue 1:6 390-411 17-Nov-14 18-Nov-14 24 Nov – 28 Nov’14

MLBI Stock Split 1:100 -- -- TBA TBA

GENERAL MEETING

Emiten AGM/EGM Date Agenda

BACA RUPSLB 26-Sep-14

FISH RUPSLB 29-Sep-14

BMTR RUPSLB 30-Sep-14

MNCN RUPSLB 30-Sep-14

ZBRA RUPST/LB 30-Sep-14

SMCB RUPSLB 01-Oct-14

SDMU RUPSLB 01-Oct-14

GWSA RUPSLB 03-Oct-14

LINK RUPSLB 08-Oct-14

KLBV RUPSLB 08-Oct-14

CNKO RUPSLB 08-Oct-14

AKKU RUPSLB 10-Oct-14

BRNA RUPSLB 10-Oct-14

PKPK RUPSLB 15-Oct-14

SDPC RUPSLB 21-Oct-14

AMRT RUPSLB 22-Oct-14

DART RUPSLB 22-Oct-14

TRUB RUPST/LB 24-Oct-14

BJTM RUPSLB 27-Oct-14

(7)

      

 

 

 

 

 

26 September 2014

26 September 2014

BBTN

TRADING BUY

S1 1130 R1 1210 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1040 R2 1300

Closing

Price 1170

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi posittif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada di area overbought

•Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp1040-Rp1210

•Entry Rp1150, take Profit Rp1210

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 60.36 Positif

MACD 6.4 Positif

True Strength Index (TSI) 42.33 Positif

Bollinger Band (Mid) 1115 Positif

MA5 1133 Positif 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400 1,500

March April May Jun Jul August September

BBTN Downward Sloping Channel

1,115 1,105 1,105 1,070 1,055 1,055 1,116.88 1,133 1,145 1,170 1,170 1,199.88 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BBTN - Stochastic %D(6,3,3) = 70.79, Stochastic %K = 72.38, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

70.7936 70.7936 20 72.381 72.381 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 0.0 BBTN - MACD (5,3) = -10.35, Signal() = -7.01 -10.3484 -7.00544 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 BBTN - TSI(3,5,3) = 42.33 32.9969 0.00000 42.3336 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BBTN - William's % R(14) = -9.09 -9.09091

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysissoftware http://www am ibroker com

PTBA

TRADING BUY

S1 13100 R1 13600 Trend Grafik Major Up Minor Down

S2 12600 R2 14100

Closing

Price 13450

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi posittif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI mendekati area overbought

•Harga berada dalam area netral Prediksi •Trading range Rp13100-Rp13600

•Entry Rp13450, take Profit Rp13600

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 29.72 Positif

MACD 17.5 Positif

True Strength Index (TSI) 20.74 Positif

Bollinger Band (Mid) 13316 Positif

MA5 13140 Positif 9,000 10,000 11,000 12,000 13,000 14,000 15,000

March April May Jun Jul August September

PTBA Broadening Wedge

13,140 13,056.3 12,600 12,540 12,540 12,116.2 13,316.3 13,450 13,450 14,150 15,371.4 15,371.4 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 PTBA - Stochastic %D(6,3,3) = 67.17, Stochastic %K = 84.14, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

67.1692 67.1692 20 80 84.1435 84.1435 -300 -200 -100 0 100 0 PTBA - MACD (5,3) = -75.99, Signal() = -46.53

-75.9928 -46.5337 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 PTBA - TSI(3,5,3) = 20.74 8.49329 0.00000 20.7398 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 PTBA - William's % R(14) = -39.29 -39.2857

(8)

      

 

 

 

 

 

26 September 2014

26 September 2014

DOID

BUY ON WEAKNESS

S1 255 R1 275 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 230 R2 300

Closing

Price 264

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi negatif

• Stochastics fast line & slow indikasi posittif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp255-Rp275

•Entry Rp255, take Profit Rp275

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 86.98 Positif

MACD 5.1 Negatif

True Strength Index (TSI) 50.1 Negatif

Bollinger Band (Mid) 234 Positif

MA5 261.8 Positif 80.0 120.0 160.0 200.0 240.0 280.0

March April May Jun Jul August September

DOID Upward Sloping Channel

256.25 233.65 229.645 229.645 208 185.065 261.8 264 264 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 DOID - Stochastic %D(6,3,3) = 74.39, Stochastic %K = 67.47, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

67.4668 67.4668 20 74.3909 74.3909 80 -8.0 -6.0 -4.0 -2.0 0.0 2.0 4.0 0.0 DOID - MACD (5,3) = -2.47, Signal() = -3.22

-3.21634 -2.47314 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 DOID - TSI(3,5,3) = 50.10 50.1003 0.00000 60.8141 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 DOID - William's % R(14) = -16.42 -16.4179

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysissoftware. http://www.am ibroker.com

LTLS

TRADING BUY

S1 1190 R1 1290 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 1130 R2 1350

Closing

Price 1230

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada dalam area overbought

•Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp1190-Rp1290

•Entry Rp1210, take Profit Rp1300

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 85.15 Positif

MACD 16.4 Positif

True Strength Index (TSI) 70.44 Positif

Bollinger Band (Mid) 1126 Positif

MA5 1174 Positif 700 800 900 1,000 1,100 1,200 1,300 1,400

May Jun Jul August September

LTLS Upward Sloping Channel

1,140 1,125.5 1,073.86 1,073.86 1,025 994.925 1,146.88 1,174 1,230 1,230 1,367.5 1,367.5 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0 LTLS - Stochastic %D(6,3,3) = 91.30, Stochastic %K = 91.02, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

91.0178 80 20 91.0178 91.3045 91.3045 -30.0 -20.0 -10.0 0.0 10.0 0.0 LTLS - MACD (5,3) = -19.73, Signal() = -16.33 -19.7303 -16.3312 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 LTLS - TSI(3,5,3) = 70.44 60.1709 0.00000 70.441 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 LTLS - William's % R(14) = -4.65 -4.65116

(9)

      

 

 

 

 

 

26 September 2014

26 September 2014

BSDE

TRADING BUY

S1 1605 R1 1670 Trend Grafik Major Down Minor Up

S2 1550 R2 1725

Closing

Price 1635

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI berada mendekati area netral

• Harga berada dalam area upper band

Prediksi •Trading range Rp1605-Rp1725

•Entry Rp1635, take Profit Rp1670

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 52.34 Positif

MACD 4.3 Positif

True Strength Index (TSI) 17.99 Positif

Bollinger Band (Mid) 1589 Positif

MA5 1590 Positif 1,440.0 1,500.0 1,560.0 1,620.0 1,680.0 1,740.0

May Jun Jul August September

BSDE Downward Sloping Channel

1,590 1,589 1,583.75 1,510 1,506.61 1,506.61 1,620 1,635 1,635 1,647.96 1,647.96 1,652.83 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 BSDE - Stochastic %D(6,3,3) = 61.04, Stochastic %K = 59.82, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

59.8237 59.8237 20 61.0411 61.0411 80 -20.0 -10.0 0.0 10.0 20.0 30.0 0.0 BSDE - MACD (5,3) = -9.40, Signal() = -4.83

-9.40086 -4.82781 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 BSDE - TSI(3,5,3) = 17.99 12.1149 0.00000 17.9892 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 BSDE - William's % R(14) = -16.67 -16.6667

Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.am ibroker.com

LPCK

TRADING BUY

S1 8150 R1 8500 Trend Grafik Major Up Minor Up

S2 7950 R2 8700

Closing

Price 8300

Ulasan

• MACD line dan signal line indikasi positif

• Stochastics fast line & slow indikasi positif

• Candle chart indikasi sinyal positif

• RSI mendekati area overbought

• Harga berada dalam area upper band Prediksi •Trading range Rp8150-Rp8500

•Entry Rp8300, take Profit Rp8500

Indikator Posisi Sinyal

Stochastics 39.83 Positif

MACD 17.6 Positif

True Strength Index (TSI) 28.02 Positif

Bollinger Band (Mid) 8176 Positif

MA5 8100 Positif 6,600 7,200 7,800 8,400 9,000

May Jun Jul August September

LPCK Broadening Wedge 8,176.25 8,100 8,028.13 7,875 7,336.54 7,336.54 8,200 8,300 8,300 8,630.23 9,113.46 9,113.46 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 LPCK - Stochastic %D(6,3,3) = 67.23, Stochastic %K = 72.33, Overbought Level = 80.00, Oversold Level = 20.00

67.231 67.231 20 72.328 72.328 80 -150.0 -100.0 -50.0 0.0 50.0 100.0 0.0 LPCK - MACD (5,3) = -56.32, Signal() = -35.37 -56.3249 -35.3707 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 LPCK - TSI(3,5,3) = 28.02 16.0878 0.00000 28.0184 -100.0 -80.0 -60.0 -40.0 -20.0 0.0 LPCK - William's % R(14) = -29.41 -29.4118

(10)

      

 

 

 

 

 

 

26 September 2014

26 September 2014

THESE RECOMMENDATIONS ARE BASED ON TECHNICAL AND ONLY INTENDED FOR ONE DAY TRADING

Price Support Resistance Indicators 1 Month

Ticker Rec

25/09/14 Entry Exit S2 S1 R1 R2 MACD Stoc* MA5* High Low

Agriculture

AALI Trading Buy 23500 23500 23700 22975 23275 23700 24000 Positif Positif Positif 26575 22900 LSIP Trading Buy 1895 1895 1920 1845 1875 1920 1950 Positif Positif Positif 2065 1715 SGRO Trading Buy 2095 2095 2120 2055 2085 2120 2150 Negatif Positif Negatif 2240 2060

Mining

BUMI Trading Sell 190 190 180 180 185 195 200 Negatif Negatif Negatif 204 176

PTBA Trading Buy 13450 13450 13600 12600 13100 13600 14100 Positif Positif Positif 14150 12600 ADRO Trading Buy 1275 1275 1295 1200 1260 1295 1355 Positif Positif Positif 1390 1225 MEDC Trading Buy 3480 3480 3550 3350 3450 3550 3650 Positif Negatif Positif 3710 3390 INCO Trading Buy 3905 3905 3945 3805 3875 3945 4015 Negatif Positif Negatif 4575 3830 ANTM Trading Buy 1135 1135 1150 1050 1100 1150 1200 Positif Positif Positif 1260 1085 TINS Trading Buy 1275 1275 1300 1200 1250 1300 1350 Positif Positif Positif 1465 1245

Basic Industry and Chemicals

SMGR Trading Sell 15950 15950 15875 15675 15875 16075 16275 Negatif Negatif Negatif 16900 15500 INTP Trading Sell 22850 22850 22550 21875 22550 23225 23900 Negatif Positif Negatif 25500 22975 SMCB Trading Buy 2695 2670 2710 2630 2670 2710 2750 Positif Positif Negatif 3025 2660

Miscellaneous Industry

ASII Trading Sell 7175 7175 7100 7000 7100 7300 7400 Negatif Positif Negatif 7775 7200 GJTL Trading Sell 1595 1595 1520 1520 1575 1630 1685 Negatif Negatif Negatif 1845 1600

Consumer Goods Industry

INDF Trading Sell 6925 6925 6700 6700 6875 7050 7225 Negatif Negatif Negatif 7150 6850 GGRM Trading Buy 56550 56550 56750 56150 56450 56750 57050 Negatif Positif Positif 57050 53700 UNVR Trading Sell 31300 31300 31100 30575 31100 31675 32225 Negatif Negatif Negatif 32100 31025 KLBF Trading Buy 1700 1700 1790 1615 1675 1730 1790 Positif Positif Positif 1710 1610

Property, Real Estate and Building Construction

BSDE Trading Buy 1635 1635 1670 1550 1605 1670 1725 Positif Positif Positif 1660 1510 PTPP Trading Sell 2325 2350 2300 2250 2300 2350 2400 Negatif Positif Negatif 2535 2310 WIKA Trading Sell 2840 2860 2820 2780 2820 2860 2900 Negatif Negatif Negatif 2990 2755 ADHI Trading Buy 2915 2900 2940 2860 2900 2940 2980 Positif Positif Negatif 3205 2890

Infrastructure, Utilities and Transportation

PGAS Trading Sell 6025 6025 5900 2700 5900 6100 6300 Negatif Negatif Positif 6100 5775 JSMR Trading Buy 6425 6425 6500 6300 6400 6500 6600 Positif Positif Positif 6475 6150 ISAT Trading Sell 3880 3880 3850 3800 3850 3950 4000 Negatif Negatif Negatif 4150 3780 TLKM Trading Buy 2885 2885 2910 2750 2850 2910 3010 Negatif Positif Negatif 3010 2660 CMNP Trading Buy 3120 3120 3225 3025 3100 3150 3225 Positif Positif Positif 4500 2960

Finance

BMRI Trading Buy 10525 10525 10350 10000 10350 10650 11000 Negatif Positif Negatif 10700 10050 BBRI Trading Buy 10775 10775 10850 10500 10675 10850 11025 Positif Positif Positif 11325 10300 BBNI Trading Buy 5775 5775 5875 5525 5700 5875 6050 Negatif Positif Negatif 5975 5125 BBCA Trading Buy 12875 12875 13025 12175 12600 13025 13450 Positif Positif Positif 12800 11200 BBTN Trading Buy 1170 1170 1210 1040 1130 1210 1300 Positif Positif Positif 1215 1070

Trade, Services and Investment

UNTR Trading Buy 20675 20675 20850 19975 20425 20850 21300 Positif Positif Negatif 24400 20100 MPPA Trading Buy 3300 3300 3410 2880 3145 3410 3675 Positif Positif Positif 3500 2880

(11)

 

 

Referensi

Dokumen terkait

Sewaktu berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi terlentang. Posisi wajah berada di atas air sehingga orang mudah mengambil napas. Namun, perenang

Pembelajar telah terbentuk secara benar, menunjukkan perolehan informasi yang diharuskan, tetapi membutuhkan untuk pembetukan keterapilan dengan cukup lancar sehingga

Aktivitas siswa berjalan dengan baik hal ini ditandai presentase nilai pada aspek siswa memperhatikan penjelasan teknik menggambar yang diberikan peneliti sebanyak

Misi bimbingan kelompok berbasis Islami adalah pemberian bantuan kepada siswa dalam mengembangkan seluruh kepribadian siswa dengan keterampilan dan pemahaman yang mengasah

Paper bertujuan untuk mengetahui tegangan yang terjadi pada piston akibat tekanan yang terjadi akibat pembakaran pada ruang bakar, mengetahui distribusi temperatur

Nusantarapos,- Tim Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) meraih juara III dalam lomba Pesparawi TNI AL Wilayah Jakarta tahun

Dengan demikian, pemahaman terhadap gagasan “kembali ke akar kembali ke sumber”, akhirnya akan sampai pada pemahaman sastra transendental yang dalam wawasan estetik Islam,

Artinya semakin tinggi pengaruh variabel nilai nasabah yang dirasakan oleh nasabah maka tidak akan berpengaruh kepada loyalitas nasabah terhadap Bank BRI Kk Unisma