• Tidak ada hasil yang ditemukan

FILSAFAT PANCASILA MENURUT DRIYARKARA (Autosaved).docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FILSAFAT PANCASILA MENURUT DRIYARKARA (Autosaved).docx"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

FILSAFAT PANCASILA MENURUT

FILSAFAT PANCASILA MENURUT

DRIYARKARA

DRIYARKARA

Men

Menuruurut t DriDriyaryarkarkara, a, filfilsafasafat t mermerupaupakan kan kedkedalamalaman an hidhidup. up. TiTiga ga metmetode ode untuntuk uk  merefleksikan Pancasila menurut Driyarkara adalah:

merefleksikan Pancasila menurut Driyarkara adalah:

1) berpikir tentang Pancasila melalui pengalaman sehari-hari, 1) berpikir tentang Pancasila melalui pengalaman sehari-hari, ) membatinkan Pancasila, dan

) membatinkan Pancasila, dan

 !) men"alankan Pancasila secara dialektis.  !) men"alankan Pancasila secara dialektis.

Dasar refleksi yang dilakukan oleh sosok Driyarkara

Dasar refleksi yang dilakukan oleh sosok Driyarkara adalah Pidato #oekarno. $aranyaadalah Pidato #oekarno. $aranya adalah dengan mengutip, memberi pendalaman dan kritik. Driyarkara tidak masuk ke dalam adalah dengan mengutip, memberi pendalaman dan kritik. Driyarkara tidak masuk ke dalam %ac

%acana ana tenttentang ang PanPancasicasila la le%le%at at perpertententantangan gan ideideoloologi gi tetatetapi pi "us"ustru tru masmasuk uk daldalam am sisisisi manusia-nya. Menurut pandangan Driyarkara, manusia terhubung dengan alam& dengan alam, manusia-nya. Menurut pandangan Driyarkara, manusia terhubung dengan alam& dengan alam, manusia menerima nasibnya, tetapi "uga bisa memberikan arti atau makna.

manusia menerima nasibnya, tetapi "uga bisa memberikan arti atau makna. D

Drriyiyaarkrkaara ra mmeennggiiststiillaahhkkanannnyya a ddeennggaan n ppeennggeerrtitiaann MMeemmbbuuddaayya a ddaann Membudayakan

Membudayakan. . DeDengngan an kakata ta lalainin, , mamanunusisia a cencendederurung ng bebersarsatu tu dedengngan an memembmbenentutuk k  komunikasi dengan sesama dan yang menyatukan adalah

komunikasi dengan sesama dan yang menyatukan adalah cinta kasihcinta kasih. 'enci adalah bentuk . 'enci adalah bentuk   penyele%engan

 penyele%engan dari dari cinta cinta kasih. kasih. (odrat (odrat manusia manusia menurut menurut Driyarkara Driyarkara adalah adalah ada ada bersamabersama de

dengngan an cicintnta a kakasisih h kekepapada da TTuuhahan. n. MeMenunururut t DrDriyiyararkakarara,, Pancasila  Pancasila sebagai sebagai dalil dalil   filsafat 

 filsafat  berarti bah%a manusia ada bersama dengan cinta kasih yang merupakan %u"ud dari berarti bah%a manusia ada bersama dengan cinta kasih yang merupakan %u"ud dari  perikemanusiaan.

 perikemanusiaan. Prinsip-prinsip Prinsip-prinsip yang yang mengikat mengikat manusia manusia dalam dalam kebersamaannya kebersamaannya kemudiankemudian dikenal dengan istilah demokrasi. ealitas

dikenal dengan istilah demokrasi. ealitas ini sebenarnya rele*an untuk semua manusia, tidak ini sebenarnya rele*an untuk semua manusia, tidak  hanya manusia di +ndonesia. Pancasila sebagai Dasar egara sendiri mengandung tu"uan hanya manusia di +ndonesia. Pancasila sebagai Dasar egara sendiri mengandung tu"uan untuk kese"ahteraan umum. Pancasila berada di t

untuk kese"ahteraan umum. Pancasila berada di tengah agama dan sekularitas, di mana engah agama dan sekularitas, di mana agamaagama tid

tidak ak bisbisa a menmenginginterter*en*ensi si negnegara ara ataataupuupun n sebasebalikliknyanya. . DriyDriyarkaarkara ra "ug"uga a menmengungungkagkapkapkann  bah%a isi Pancasila adalah humanisme yang sosialistis.

 bah%a isi Pancasila adalah humanisme yang sosialistis.

Titik tolaknya adalah filsafat manusia yang memandang keberadaan manusia di dunia Titik tolaknya adalah filsafat manusia yang memandang keberadaan manusia di dunia sebagai pribadi persona). (arena manusia berada di dunia, maka dunia diartikan sebagai sebagai pribadi persona). (arena manusia berada di dunia, maka dunia diartikan sebagai kondisi eksistensial. Dalam dunia, manusia te

kondisi eksistensial. Dalam dunia, manusia terhubung dengan alam "asmani dan manusia lain,rhubung dengan alam "asmani dan manusia lain, s

seerrtta a hhaal l iittu u ddiippaahhaammi i ddaallaam m hhuubbuunnggaannnnyya a ddeennggaan n aanng g MMuuttllaakk.. (etiga hubungan itu merupakan kesatuan berdasar cinta kasih dari dan kepada Tuhan. $inta (etiga hubungan itu merupakan kesatuan berdasar cinta kasih dari dan kepada Tuhan. $inta kasih itu bukanlah rasa romantis sesaat, tetapi pengertian yang muncul dari pengalaman kasih itu bukanlah rasa romantis sesaat, tetapi pengertian yang muncul dari pengalaman me

mendndalaalam m dadan n bibila la disaddisadari ari bebetutul l dadapapat t memembmbententuk uk didiri ri dadan n yang yang lailain: n: cicintnta a yayangng menyempurnakan. $inta kasih ini primer dalam hidup manusia, dan dari sini, dapat dilihat menyempurnakan. $inta kasih ini primer dalam hidup manusia, dan dari sini, dapat dilihat kait-mengait antarsila, yang akhirnya sila (etuhanan sebagai dasar semua sila.

kait-mengait antarsila, yang akhirnya sila (etuhanan sebagai dasar semua sila. Antarsila

Antarsila

Driyarkara

Driyarkara memba%a memba%a hal hal ini ini dalam dalam refleksi refleksi akan akan Pancasila, Pancasila, dengan dengan bertitiktolak bertitiktolak daridari sila kedua: sila perikemanusiaan menun"ukkan realitas yang dialami manusia sebagai ada sila kedua: sila perikemanusiaan menun"ukkan realitas yang dialami manusia sebagai ada  bersama dengan cinta kasih, yaitu menghormati, men"un

 bersama dengan cinta kasih, yaitu menghormati, men"un"ung tinggi sesama manusia, setiap"ung tinggi sesama manusia, setiap manusia, segala manusia. #ila keadilan sosial sebagai isi dari perikemanusiaan itu sendiri, manusia, segala manusia. #ila keadilan sosial sebagai isi dari perikemanusiaan itu sendiri, yaitu membuat, memiliki, dan menggunakan barang-barang dunia

yaitu membuat, memiliki, dan menggunakan barang-barang dunia yang berguna sebagaiyang berguna sebagai syarat, alat, perlengkapan hidup secara bersama-sama. #ementara, sila demokrasi sebagai syarat, alat, perlengkapan hidup secara bersama-sama. #ementara, sila demokrasi sebagai  bentuk perikemanusiaan, yaitu mengadakan kesatuan-karya den

(2)

menerima sesama sebagai pribadi dengan segala hak dan ke%a"ibannya. #ila kebangsaan sebagai spesifikasi perikemanusiaan, yaitu kesatuan dalam hidup menegara yang saling membantu memperkembangkan unsur-unsur yang beragam. Dan sila ketuhanan merupakan dasar dari semua sila, yaitu menyadari keterbatasan diri, ketidaksempurnaan diri dalam hidup sehari-hari.

+mplikasi dari kelima sila ini cukup besar, karena ide-ide asasi yang terkandung dalam tiap sila bersifat uni*ersal. Maka, Pancasila yang merupakan dalil-dalil filosofis bersifat uni*ersal, yang "uga dapat diterima semua orang. umusan filsafat manusia berdasarkan Pancasila ini akan men"adi pendirian hidup (Weltanschauung) apabila dilakukan dengan kesungguhan hati.

ukan ne!ara a!ama

#ebagai dasar negara, Pancasila, menurut Driyarkara memiliki arti khusus bagi bangsa ini. /rtinya, masyarakat di luar +ndonesia tidak dapat men"adikan Pancasila sebagai dasar negaranya, karena tidak terikat dengan ketentuan 0ndang-0ndang Dasar 00D).

Menurut Driyarkara, sebagai dasar negara, Pancasila memiliki pendirian yang tetap. Pancasila men"adi alasan negara ini berdiri. Pancasila bagai kompas yang menun"uk ke mana  bangsa ini melangkah. Tapi, kompas itu tidak menya"ikan rincian praktis, sehingga Pancasila

dapat disebut sebagai ideologi terbuka.

(arena Pancasila adalah dasar negara, maka ia men"adi dasar hidup berbangsa,

 bermasyarakat, serta bernegara. /rtinya, ia menuntut sikap hidup, baik bersama maupun  pribadi. #ecara lebih luas, karena dasar negara berhubungan dengan 00D 123, Driyarkara

menegaskan, tu"uan yang tercantum pada 00D 123 adalah kese"ahteraan bersama, dan kese"ahteraan ini dasarnya adalah ketuhanan. Maka negara yang berdasarkan Pancasila bukan negara agama atau negara profan, tetapi negara yang mengutamakan kese"ahteraan umum, dengan tetap menghargai kesucian hidup yang mengarah pada Tuhan. Pemilahan %ilayah antara agama dan negara memang diperlukan dalam gerak tersebut.

Re"leksi Pan#asila

Pada 144, Driyarkara kembali merefleksikan Pancasila. Pada tahun itu, ia lebih banyak melihat hubungan Pancasila dengan kehidupan sehari-hari. 56ubungan Pancasila dan hidup ada bila Pancasila merupakan pedoman. (arena hidup dilaksanakan dengan dan dalam macam-macam perbuatan, maka pedoman itu harus merupakan pedoman perbuatan sehari-hari.7  Karya Lengkap Driyarkara, hlm. 881)

#ebagai pedoman perilaku seharihari, ia menun"ukkan sikap-sikap umum yang diterangi sila-sila dan cita-cita yang diarah. +a menun"ukkan bah%a sikap global yang dituntut

Pancasila adalah humanisme religius-sosialistis, bentuk penghargaan terhadap manusia yang tidak meniadakan Tuhan ataupun tidak meniadakan manusia. Dengan terang itu, Driyarkara mengurai sikap-sikap yang diterangi masing-masing sila.

(3)

#ila ketuhanan yaitu mengakui kedaulatan Tuhan, menyerahkan diri, dan mengabdi untuk Tuhan. Pengabdian dilakukan melalui perbuatan dan toleransi kebebasan pada human  person. #ila kemanusiaan, mengakui martabat, hak asasi, dan kebebasan manusia. #ila

kebangsaan mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan indi*idual. Masyarakat %a"ib melaksanakan tugas sesuai dengan peran dan tanggung"a%abnya masing-masing.

#ila demokrasi %a"ib memperlakukan sesama sebagai partner  ker"a. /ntarmasyarakat berani mengkritik dan menyatakan mana yang benar dan salah. #ila keadilan sosial mengakui dan mengangkat sesama sebagai socius dan alam budaya yang merupakan bagian dari diri manusia.

amun, bila dilihat dari kacamata filsafat politik, uraian Driyarkara mengenai Pancasila men"adi kurang tepat. (arena pada dasarnya Pancasila sebagai dasar negara adalah prinsip  politik. #ebagai prinsip politik, ia harus menciptakan dan mengondisikan semua aspek

kehidupan di dalam suatu negara yang akan dibentuk, bukan prinsip kodrat manusia. Tapi, sumbangan berharga dari refleksi Driyarkara ini memperkaya pemahaman akan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. 6al ini dapat men"adi orientasi dan penun"uk bagi pranata kenegaraan dan kebi"akan publik, serta bagi %arga bangsa ini.

Muncullah beragam tanggapan Misalnya, pertanyaan mengenai bagaimana rumusan akhir dari sila 1, serta bagaimana bila perdamaian kemungkinan "ustru men"adikan tidak  bersatu sila !)9 Menanggapi pertanyaan tersebut, rater udho men"elaskan bah%a maksud

akhir dari sila 1 adalah bah%a manusia menerima kelebihan dan kekurangan serta tersungkur di hadapan Tuhan. $itra manusia yang mendalam mengakui bah%a ada yang terbatas, tetapi menyadari pula ada kasih. 6idup itu berproses, sadar adanya realitas "ahat dan ambi*alen& karena itu, manusia dia"ak untuk bersikap diskretif menu"u /llah. ;i%a menyatu dengan /llah melalui keseimbangan dalam doa dan karya. Tentang sila !, menurut Driyarkara, apa yang dimaksud persatuan adalah dengan menyadari unsur dalam diri manusia: satria dan beno%o "ahat), sisi baik dan sisi "ahat. Driyarkara menekankan pentingnya cinta kasih, kalau ada  beno%o "ahat) harus dikembalikan ke cinta kasih.

Dalam sesi ke- sarasehan ini, omo Mutiara /ndalas menyampaikan "uga

 pandangan Driyarkara tentang Pendidikan. (ondisi pendidikan yang ada di +ndonesia saat ini masih cenderung indi*idualis dan didominasi oleh negara. Tu"uan pendidikan di +ndonesia masih terfokus pada dua hal yang bertentangan, yaitu antara pembentukan kepribadian

seorang anak atau mendidik untuk dapat hidup bermasyarakat. (einginan Driyarkara adalah agar tu"uan pendidikan tersebut tidak "atuh dalam salah satu kutub. ang men"adi hak dan ke%a"iban dari orangtua adalah men"adi pembimbing ke arah kepribadian, sedangkan ke%a"iban negara adalah mengakui dan melindungi orangtua dalam mendidik anaknya.

Pendidikan dapat diselenggarakan oleh negara dengan menyelenggarakannnya langsung, atau memberi kepercayaaan kepada pihak s%asta. (onstruksi penga"aran "angan hanya bersifat  pragmatis, atau ter"ebak pada bahaya penyempitan. Pendidikan hendaknya bersifat

inkulturatif dan progresif, untuk mendidik dan menga"ar, memasukkan manusia baru dalam kebudayaan. Pendidikan "uga sebaiknya mengacu pada pengembangan integrasi yang

 bertu"uan untuk menggunakan unsur asli dalam penga"aran demi kemanusiaan. (enyataanny,  pendidikan selama ini sering "atuh dalam aspek intelektualis sa"a. #eharusnya dunai

 pendidikan mengandung unsur pengembangan keberanian, rasa tanggung "a%ab& men"adi lebih informatif dan formatif& mengantar apa yang implisit men"adi eksplisit melalui riset dan ekskursi. Pendidikan "uga harus mengandung unsur pemanusiaan ke arah kebudayaan dan ilmu sosial serta ilmu alam.

(4)

Pertanyaan yang muncul pada sesi kedua menyentuh banyak hal, seperti: /pakah sosok Driyarkara pernah menga"ar9 <alu bagaimana pandangan beliau tentang pendidikan religiusitas9 rater udho, yang banyak mempela"ari mengenai sosok Driyarkara sebagai  bahan skripsi akhirnya, tidak yakin bah%a Driyarkara pernah menga"ar filsafat pendidikan.

Mungkin pandangan Driyarkara tentang pendidikan berangkat dari situasi pendidikan yang konteksnya feodal. Ditambahakan pula oleh omo 6enk, bah%a pada saat itu, Driyarkara menga"ar filsafat agama dalam konteksnya untuk memahami /llah. 6arus diingat bah%a  pada %aktu itu tidak ada sesuatu yang sangat sistematis. Driyarkara tidak hanya memusatkan

diri sebagai orang ;a%a tetapi sebagai orang yang berada di atas semua aliran-aliran itu. omo (ieser "uga memberikan tambahan tentang "e"ak Driyarkara, bah%a beliau tidak

 pernah secara langsung bertemu dengan sosok Driyarkara. Mereka hanya melakukan kontak melalui korespondensi terkait dengan "urnal=artikel filsafat.

#elain itu, muncul pertanyaan mengenai bagaimana local wisdom Driyarkara sebagai orang ;a%a ditun"ukkan9 <alu bagaimana pandangan Dri yarkara mengenai konflik

inkulturasi9 omo /ndalas menanggapi bah%a filsafat pendidikan adalah langkah kedua& karena langkah pertama adalah terlibat dalam pendidikan itu sendiri. Dasar dari

 perikemanusiaan adalah cinta kasih, yang menun"uk pada teks +n"il. Driyarkara meru"uk "uga  pada teks dalam bahasa ;a%a dalam kerangka iman (ristiani. 'ahasa +ndonesia ini masih

muda bila dibandingkan dengan bahasa +tali, ;erman, dll. 'ahasa +ndonesia belum sampai tahap seperti bahasa lain. Menutup diri terhadap budaya-budaya lain adalah sikap yang sangat tidak bi"aksana, karena dapat mengerdilkan bangsa sendiri.

(5)

PENDIDIKAN KE$AR%ANE%ARAAN

FILSAFAT PANCASILA MENURUT DRI&ARKARA

KEL'MP'K (

ADMINISTRASI PERPA&AKAN )D*

Muhammad /di >i*iana

1!3?!?2??111?2@)

 urhadi 6andono

1!3?!?2?

<uis

.

1!3?!?2?

ukayah

1!3?!?2?

Tifanny $laudia

1!3?!?2?

0ni*ersitas 'ra%i"aya

Tahun a"aran ?1!=?112

Referensi

Dokumen terkait

Filsafat Pancasila : Kebenaran dari sila-sila Pancasila sebagai dasar negara atau dapat juga diartikan bahwa Pancasila merupakan satu kesatuan sistem yang utuh dan

- Tentang susunan Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan, maka Pancasila memiliki susunan yang bersifat formal logis, baik dalam arti susunan sila-sila Pancasila maupun isi

Secara filosofis Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem filsafat memiliki dasar ontologis, dasar epistemologis serta dasar aksiologis dari sila-sila sendiri yang berbeda

 Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki satu kesatuan dasar aksiologis, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila pada hakikatnya juga merupakan

a. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, berarti bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu dijadikan dasar dan pedoman dalam mengatur sikap dan

Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan negara Republik Indonesia merupakan nilai yang tidak dapat dipisah-pisahkan dengan masing-masing silanya. Hal ini dikarenakan

Pancasila bisa dikatakan sebagai identitas bangsa Indonesia dan apabila setiap generasi memahami tidak hanya sekedar mengetahui kelima sila tersebut maka

Pancasila dengan demikian juga merupakan sebuah sistem, dalam penjelasan tentang sila Pancasila merupakan Satu Kesatuan tak terpisahkan (Sub bab B.2) telah