Manajemen Keuangan
(Pertemuan Ketiga)
“Sumber Pemasukan Daerah dan Analisis Pemasukan Daerah”
Sumber Penerimaan Daerah
• Sesuai dengan UU No. 32 dan UU No. 34 Tahun 2005,
daerah diberikan kewenangan untuk memanfaatkan sumber keuangan sendiri dan didukung dengan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah
• Sehingga terdapat beberapa sumber penerimaan
daerah:
– Pendapatan asli daerah: pajak dan retribusi daerah – Bagi hasil penerimaan (revenue sharing)
– Bantuan keuangan (grant atau hibah): disebut juga dana
perimbangan
– Daerah juga diberikan kewenangan untuk melakukan
Pendapatan Asli Daerah
• Berdasarkan UU dan peraturan pemerintah yang
berlaku, daerah diberikan kewenangan untuk memungut 11 jenis pajak dan 28 jenis retribusi.
• Penetapan jenis pajak dan retribusi tersebut
didasarkan pada pertimbangan bahwa jenis pajak dan retribusi tersebut secara umum dipungut hampir di semua daerah dan tidak menimbulkan ekonomi biaya tinggi
• Sumber-sumber PAD lainnya: – Hasil perusahaan daerah (BUMD)
Pendapatan Asli Daerah
• Berbeda dengan perusahaan komersil yang pendapatannya
hanya tergantung dari dua hal, yaitu harga dan kuantitas
• Pemerintah daerah tidak memiliki fleksibilitas dalam
mendapatkan PAD sebaik perusahaan:
– Keharusan untuk menyeimbangkan antara pajak yang dipungut dengan layanan yang diberikan.
– Potensi pajak yang dapat menyebabkan distorsi pasar maupun ekonomi biaya tinggi
• Pajak merupakan sumber pendapatan yang potensinya
besar namun memiliki efek negatif:
– Jika peningkatan pajak tidak diimbangi dengan peningkatan layanan – Jika peningkatan pajak melewati batas yang seharusnya sehingga
Pendapatan Asli Daerah
• Hasil perusahaan daerah (BUMD) juga dapat menjadi
PAD:
– Pertimbangkan rencana BUMD untuk ekspansi
– Permintaan dividen yang terlalu tinggi akan membatasi
kemampuan BUMD untuk ekspansi bisnis karena ekspansi bisnis perlu didukung oleh modal yang cukup
• Lain-lain pendapatan daerah yang sah:
Sumber Penerimaan Selain PAD
• Bagi hasil penerimaan
• Dana perimbangan dari pemerintah pusat (DAU dan
DAK)
• Idealnya, dengan otonomi daerah, daerah dituntut
Resources Development Analysis
• Resources Development Analysis (RDA) merupakan
perangkat yang dapat digunakan oleh pengelola keuangan daerah dalam menghadapi kondisi revenue shortage
– Revenue shortage merupakan kondisi dimana pemerintah
daerah memiliki kekurangan atau penurunan penerimaan sehingga kesulitan membiayai pengeluarannya.
– Revenue shortage terjadi karena 3 kondisi: peningkatan
beban yang cukup signifikan, penurunan pendapatan yang signifikan, atau keduanya.
• RDA digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
Resources Development Analysis
• RDA dibutuhkan untuk kasus dimana revenue
shortage yang terjadi dalam skala besar dan memiliki pengaruh yang cukup signifikan bagi keuangan daerah.
• Revenue shortage dalam skala kecil dan temporer
dapat diatasi dengan menggunakan dana cadangan atau sejenisnya yang pengambilan keputusannya relatif lebih mudah.
– Peningkatan belanja gaji pegawai pada satu bulan tertentu
Langkah-langkah Penggunaan RDA
• Pahami isu yang terjadi. Revenue shortage
diidentifikasi beserta kemungkinan penyebabnya
• Estimasi nilai riil dari revenue shortage
• Susun pilihan-pilihan tambahan pendapatan yang
memungkinkan untuk mengatasi revenue shortage
• Analisis dan nilai setiap pilihan tersebut.
Pertimbangkan setiap pro dan kontra atas setiap pilihan kebijakan
Identifikasi isu
Revenue Shortage
• Setiap kebijakan pasti memiliki konsekuensi
masing-masing. Konsekuensi tersebut biasanya berimplikasi pada meningkatnya beban yang harus dikeluarkan sehingga akibat akhirnya adalah terjadinya revenue shortage.
• RS = Expense – Revenue. Bisa juga dinotasikan dalam
bentuk persentase terhadap pendapatan atau terhadap dana cadangan.
– Penting untuk sebagai early warning system seberapa signifikannya
revenue shortage bagi stabilitas keuangan pemerintah daerah
• Banyak sekali faktor penyebab revenue shortage:
– Populasi menurun sehingga menghilangkan sebagian pendapatan – Depresi ekonomi
Estimasi Nilai
Revenue Shortage
• Estimasi nilai revenue shortage yang mungkin terjadi
merupakan tahap paling penting.
• Bukan merupakan hal mudah karena terdapat unsur
ketidakpastian. Akurasi hasil estimasi bergantung dari beberapa faktor:
– Ketersediaan data – Realibilitas data
– Tersedianya asumsi untuk melakukan estimasi
• Tujuannya adalah untuk meminimumkan kesalahan
estimasi.
• Estimation Error = (Estimated Shortage – Actual
Estimasi Nilai
Revenue Shortage
• Estimation error bertanda negatif bermakna terjadi
underestimate atas nilai revenue shortage. Sementara jika bertanda positif bermakna terjadinya overestimate
atas nilai revenue shortage.
• Underestimate memiliki dampak negatif lebih besar
ketimbang kondisi overestimate. Kebijakan yang dihasilkan akan menjadi kebijakan yang kurang antisipatif.
• Tiga elemen penting dalam perhitungan RS:
– Jenis shortage revenue loss, expenditure growth atau keduanya – Nilai shortagei: ukuran dari shortage
– Waktu shortage (ketepatan waktu): berapa lama shortage
Estimasi Nilai
Revenue Shortage
• Estimasi Revenue Loss
– Penurunan pendapatan merupakan kondisi dimana terjadi
penurunan pendapatan antara 2 periode fiskal. Sebagai contoh jika tahun lalu pendapatan pemerintah daerah adalah $500 dan tahun ini adalah $400, maka revenue loss adalah sebesar $100
– Revenue Loss = Revenue Ending – Revenue Beginning
– Perhatikan semua daftar item yang merupakan sumber
pendapatan bagi pemerintah daerah (pajak, retribusi, dana perimbangan, dll). Bagian mana yang mengalami penurunan sehingga mengakibatkan revenue loss terjadi.
– Misalnya revenue loss terjadi karena pemasukan daerah dari
Estimasi Nilai
Revenue Shortage
• Estimasi Pertumbuhan Pengeluaran (Beban)
– Estimasi berdasarkan biaya. Fokus utamanya ada pada
komponen biaya pada laporan keuangan pemerintah daerah seperti biaya operasional, biaya personil, dan biaya modal.
– Estimasi berdasarkan demografi. Jumlah populasi yang
meningkat seirngkali membuat permintaan untuk suatu layanan menjadi meningkat sehingga akibatnya beban pemerintah daerah juga meningkat
– Estimasi berdasarkan perbandingan. Digunakan jika estimasi
Pilihan-pilihan Tambahan Pendapatan
• Identifikasi berbagai alternatif sumber pendapatan yang
dapat digunakan untuk menutupi revenue shortage:
– Efisiensi pengeluaran beberapa pos pengeluaran dikurangi oleh
pemda. Namun, pengurangan nilai pengeluaran bisa berdampak pada turunnya kualitas dan kuantitas layanan publik.
– Tingkatkan pajak Paling mudah adalah meningkatkan tarif pajak
ketimbang merubah aturan dasar kena pajak. Pemerintah juga bisa membuat pajak baru jika peningkatan tarif pajak tidak cukup untuk mendanai revenue shortage.
– Tingkatkan user charge revenue shortage dapat diatasi dengan
meningkatkan tarif-tarif layanan publik seperti air, listrik, dll. Alternatif ini dapat dipilih jika revenue shortage terjadi disebabkan karena peningkatan permintaan layanan publik oleh kalangan bisnis. – Mencari pinjaman menerbitkan obligasi daerah atau bentuk
pinjaman lain
Penilaian Setiap Alternatif Pilihan
Pengambilan Keputusan
• Buat matrix yang dapat membandingkan setiap
pilihan dengan berbagai macam atributnya. Gunakan
score untuk setiap alternatif pilihan dan pilih score