• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Audit Persediaan pada Perusahaan Manufaktur PT. ABC T1 232008236 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Audit Persediaan pada Perusahaan Manufaktur PT. ABC T1 232008236 BAB II"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II LANDASAN TEORI 1. Definisi Audit

 Menurut Alvin A.Arens dan James K.Loebbecke

“Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and

established criteria. Auditing should be done by a competent independent person”.

(Audit adalah akumulasi dan evaluasi bukti tentang informasi untuk menentukan

dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang ditetapkan.

Audit harus dilakukan oleh orang independen yang kompeten )

Definisi audit yang sangat terkenal adalah definisi yang berasal dari ASOBAC

(A Statement Of Basic Auditing Concept) yang mendefinisikan auditing sebagai salah

suatu proses sistematis untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara

objektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi

untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria

yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang

berkepentingan.

2. Jenis-jenis Audit

Adapun jenis-jenis audit yang dikemukakan oleh Halim (2001:1), berdasarkan

tujuan dapat diklasifikasikan menjadi 3 golongan, yaitu :

a. Audit Laporan Keuangan (Finansial Statement Audit).

Audit Laporan Keuangan mengcakup penghimpunan dan pengevaluasian bukti

mengenai laporan keuangan suatu entitas dengan tujuan untuk memberikan pendapat

apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai kriteria yang telah

ditentukan yaitu Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (PABU). Jadi, ukuran

(2)

b. Audit Kepatuhan (Compliance Audit).

Audit kepatuhan mencakup penghimpun dan pengevaluasian bukti dengan

tujuan untuk menentukan apakah kegiatan finansial maupun operasi tertentu dari

suatu entitas sesuai dengan kondisi-kondisi, aturan-aturan dan regulasi yang telah

ditentukan. Ukuran kesesuaian audit kepatuhan adalah ketepatan (correctness).

c. Audit Operasional.

Audit operasional meliputi penghimpunan dan pengevaluasian bukti

mengenai kegiatan operasional organisasi dalam hubungannya dengan tujuan

pencapaian efisiensi, efektivitas, maupun kehematan (ekonomis) operasional.

Efisiensi adalah perbandingan antara masukan dengan keluaran, sedangkan

efektivitas adalah perbandingan antar keluaran dengan target yang sudah ditetapkan.

Dengan demikian yang menjadi tolak ukur atau kriteria dalam audit operasional

adalah rencana, anggaran, dan standar biaya atau kebijakan-kebijakan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Tujuan audit operasional adalah:  Menilai Prestasi

 Mengidentifikasikan kesempatan untuk perbaikan

 Membuat rekomendasi untuk pengembangan & perbaikan, dan tindakan lebih lanjut.

3. Siklus Audit Persediaan dan pergudangan

Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena

hubungannya yang erat dengan siklus transaksi lainnya. Bagi perusahaan manufaktur,

bahan baku memasuki siklus persediaan dan penggudangan dari siklus akuisisi dan

pembayaran, sementara tenaga kerja langsung memasukinya dari siklus penggajian

dan personalia. Siklus penggudangan dan persediaan diakhiri dengan penjualan

barang dalam siklus penjualan dan penagihan. Siklus persediaan dan pergudangan

(3)

Dimana siklus persediaan melibatkan arus fisik barang dan siklus penggudangan

berhubungan dengan biaya terkait (Arens et al. 2008).

4. Definisi Persediaan

Persediaan merupakan barang yang diperoleh untuk dijual kembali atau bahan

untuk diolah menjadi barang jadi atau barang jadi yang akan dijual atau barang yang

akan digunakan.

Istilah persediaan dalam akuntansi ditujukan untuk menyatakan suatu jumlah

aktiva berwujud yang memenuhi kriteria PSAK 14 (Revisi 2008) Tentang Persediaan

menyatakan bahwa persediaan adalah aktiva :

a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal.

b. Dalam proses produksi dan atau perjalanan.

c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam

proses produksi atau pemberiaan jasa.

5. Pengendalian Intenal

Pengendalian internal mencakup rencana organisasi dan semua metode serta

tindakan yang telah digunakan dalam perusahaan untuk mengamankan aktivanya,

mengecek kecermatan dan keandalan dari data akuntansinya, memajukan efisiensi

operasi, dan mendorong ketaatan dan kebijaksanaan kebijaksanaan yang telah

ditetapkan pimpinannya (James, 1997:155).

6. Program Audit

Program Audit adalah daftar yang berisi prosedur audit untuk seluruh audit

unsur tertentu (Intiyas & Suzy Novianty, 2004:108) sedangkan Bentuk program audit

sangat beragam tergantung pada kondisi audit, praktik, serta kebijakan kantor akuntan

(4)

7. Prosedur Audit

Prosedur audit sendiri adalah instruksi terinci untuk pegumpulan jenis bukti

audit (Arens et al. 2008 : 253 ). Prosedur audit ini bermanfaat untuk memenuhi tujuan

audit pada transaksi yang terjadi di persusahaan guna memeriksa keterjadian,

kelengkapan, keakuratan, posting dan ikhtisar, klasifikasi, serta waktu pencatatan

yang benar.

Dalam mengembangkan suatu rencana audit secara keseluruhan, auditor

menggunakan beberapa jenis pengujian untuk menentukan apakah laporan keuangan

telah disajikan secara wajar. Auditor menggunakan prosedur penilaian risiko untuk

menilai risiko salah saji yang material, yang merupakan gabungan dari risiko inheren

dan risiko pengendalian (Arens et al. 2008 : 513 ).

Ada beberapa pengujian yang harus dilakukan auditor untuk dapat

memberikan penilaian terhadap persediaan diantaranya pengujian pengendalian,

pengujian substantive atas transaksi, pengujian fisik, prosedur analitis, dan pengujian

atas rincian saldo.

Pengujian Pengendalian

Prosedur audit untuk menguji keefektifan pengendalian internal klien terhadap

persediaan yang dimiliki. Ada beberapa fungsi pengendalian dalam siklus persediaan,

diantaranya adalah pengendalian terhadap pembelian bahan baku, penerimaan

persediaan, penyimpanan persediaan, serta mutasi atau pergerakan persediaan pada

saat proses produksi perusahaan.

Prosedur Analitis

Standar profesional akuntan publik pada SA seksi 329 PSA no. 22

(5)

 Dalam proses tersebut terdiri dari evaluasi informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan masuk akal antara data keuangan satu dengan

lainnya dan evaluasi data keuangan dengan data non keuangan.

Prosedur ini merupakan pengecekan secara menyeluruh mengenai kewajaran

persediaan dalam neraca. Dalam prosedur ini auditor akan menghitung berbagai

rasio yang bersangkutan dengan persediaan. Misalnya tingkat berbagai perputaran

berbagai kelompok persediaan, dan jika ada fluktuasi rasio tertentu dengan rasio

sebelumnya maka auditor bertanggung jawab untuk mencari penyebab terjadinya

fluktuasi tersebut. Penggunaan perbandingan dan hubungan untuk menilai apakah

saldo akun atau data lainnya terlihat wajar.

Pengujian Substantive atas transaksi

Menentukan apakah setiap transaksi akuntansi klien sudah diotorisasi dengan tepat,

dicatat serta diikhtisarkan ke dalam jurnal dengan benar, dan dibukukan di dalam

buku besar tambahan dan buku besar umum dengan benar.

Pengujian atas rincian saldo

Prosedur yang dirancang untuk menguji kekeliruan atau kesalahan dalam jumlah atau

nilai persediaan yang secara langsung mempengaruhi kebenaran saldo laporan

keuangan.

8. Perencanaan Audit

“The first standard of fieldwork requires that the audit be properly planned. If the audit is not properly planned, the auditor may issue an incorrect audit report or

conduct an inefficient audit” Messier, (William F. “Auditing & assurance services”

(6)

hal ini menggambarkan betapa pentingnya tahap perencanaan dalam sebuah proses

audit karena akan sangat menentukan tingkat keberasilan dari proses audit yang akan

dilakukan.

Menurut Intiyas & Suzy Noviyanti (2004:17) dalam bukunya “tahap-tahap pelaksanaan pengauditan” Ada beberapa Tahapan dalam perencanaan audit yaitu :

a. Memahami bisnis dan industri klien

b. Melaksanakan prosedur analitis

c. Mempertimbangkan materialitas awal

d. Mempertimbangkan risiko bawaan

e. Mempertimbangkan faktor yang berpengaruh terhadap saldo awal

f. Memahami pengendalian internal klien

9. Tujuan Audit Persediaan

Ada beberapa tujuan Audit terhadap Persediaan diantaranya adalah:

 Memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas persediaan serta Memeriksa apakah persediaan yang tercantum di neraca betul-betul ada

dan dimiliki oleh perusahaan pada tanggal neraca

 Memeriksa apakah metode penilaian persediaan (valuation) sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/Standar Akuntansi

Keuangan.

 Mengetahui apakah terhadap barang-barang yang rusak (defective), bergerak lambat (slow moving) dan ketinggalan mode (absolescence) sudah dibuatkan

allowance yang cukup.

 Mengetahui apakah ada persediaan yang dijadikan jaminan kredit

 Untuk mengetahui apakah persediaan diasuransikan dengan nilai pertanggungan (insurance coverage) yang cukup.

(7)

 Memeriksa apakah penyajian persediaan dalam laporan keuangan sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/SAK.

10. Konfirmasi

Konfirmasi merupakan bukti audit yang lebih dapat dipercaya karena data

bersumber dari pihak ke-3 yang independen. Konfirmasi dapat dilakukan dengan

mengirimkan surat konfirmasi positif atau konfirmasi negatif. Konfirmasi positif

adalalah surat yang ditujukan kepada debitor yang meminta penerimanya untuk

menunjukkan secara langsung pada surat itu apakah saldo akun yang dinyatakan

sudah benar atau tidak benar dan jika tidak benar,berapa jumlahnya. Sedangkan

Konfirmasi negatif adalah surat yang ditujukan kepada debitor yang meminta respons

hanya jika penerima tidak setuju dengan jumlah saldo akun yang dinyatakan. (Arens

et al. 2008 : 130).

Jika surat konfirmasi tidak kembali sesuai dengan jadwal program audit maka

dilakukan prosedur alternatif. Prosedur alternatif adalah tindak lanjut terhadap

konfirmasi positif yang tidak dikembalikan oleh debitor dengan menggunakan bukti

dokumentasi untuk menentukan apakah piutang yang dicatat memang ada dan dapat

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini digunakan indeks kekeringan SPI dan penerapan model Vector Autoregressive Moving Average (VARMA) dalam mengolah data kekeringan sehingga

berdasarkan uraian diatas Penelitian ini akan menguji pada perusaahaan Food and Beverages dengan mengkaji pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Profitabilitas

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bekasi.. mengumumkan Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi Secara Elektronik (LPSE)

yang telah memberikan nikmat dan keridhaan-Nya sehingga Laporan Skripsi dengan Judul Analisis Matrix Acidizing dengan konsentrasi HCL 15 % pada sumur KTB-X di

Instalasi gawat Darurat RSUD Prof.DR.Margono Soekarjo merupakan unit penyelenggaraan administrasi rumah sakit di bawah wakil direktur pelayanan yang menunjang kegiatan

Dapat disimpulkan bahawa banyak usaha-usaha yang telah dilakukan bagi membangunkan ekonomi di Malaysia pada masa kini dan masa sebelum

menarik. Pembelajaran ini sangat abstrak sehingga sulit bagi saya untuk tetap mempertahankan perhatian saya. Selagi saya bekerja pada pembelajaran ini, saya percaya

Selain mengandung pigmen yang bermanfaat sebagai pigmen warna kuning telur, limbah udang juga berguna untuk membunuh bakteri dikarenakan pada cangkang udang terdapat kitin