• Tidak ada hasil yang ditemukan

GURU SEBAGAI MOTIVATOR SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GURU SEBAGAI MOTIVATOR SISWA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

GURU SEBAGAI MOTIVATOR SISWA

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengantar pendidikan

oleh

Riska Marya

NIM 13222020

1 - A

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) GARUT

(2)

Kata Pengantar

Puji serta syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya. Sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul “Guru sebagai Motivator Siswa” yang dimaksudkan untik memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari dengan segala keterbatasan yang dimiliki makalah ini dapat terwujud karena adanya bantuan, dorongan, simbang saran, pemikiran, partisifasi serta bimbingan dan arahan dari berbagai pihak.

Semoga segala amal kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Yang Maha Kuasa dan dicatat menjadi amal shaleh. Aamiin …

Garut, Januari 2014

Penulis

(3)

Daftar Isi

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

BAB I Pendahuluan ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 2

C. Pembatasan Masalah ... 2

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Metodelogi dan Teknik Penelitian ... 3

BAB II : GURU SEBAGAI MOTIVATOR SISWA ... 4

A. Landasan Teoritis ... 4

1. Mengenal guru ... 4

2. Mengenal siswa... 4

B. Peranan Guru sebagai Motivator ... 4

C. Konsep-Konsep Dasar tentang Motivasi ... 9

D. Inovasi Guru dalam Memotivasi Belajar Siswa... 11

1. Fungsi Seorang Guru... 12

2. Kriteria untuk menjadi Guru yang Baik ... 12

BAB III PENUTUP ... 13

A. Kesimpulan ... 13

B. Saran ... 13

Daftar Pustaka ... 14

ii BAB I

PENDAHULUAN

(4)

Pendidikan adalah sesuatu yang sangat berharga dan sangat penting untuk diberikan dan diajarkan kepada orang lain dari orang-orang tertentu yang lebih berpengalaman dalam suatu hal tertentu pula. Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan. Pendidikan juga dikatakan penting karena pendidikan itu adalah hal yang diajarkan secara turun-temurun dari dulu. Pendidikan itu dapat diperoleh melalui berbagai cara, misalnya melalui perkataan atau tingkah laku, baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu, pendidikan juga dapat diperoleh dari sumber-sumber tertentu seperti buku dan lain-lain. Salah satunya yaitu dengan mengadakan pembelajaran dari seorang guru. Sehingga karakter yang dimiliki setiap orang itu pasti terbentuk dari pendidikan yang telah dia terima sejak dia lahir sampai sekarang.

Makna pembelajaran dikatakan berhasil bila siswa mempunyai motivasi dalam belajar sehingga terbentuk perilaku belajar siswa yang efektif. Oleh karena itu peran seorang guru bukan hanya semata-mata mentransfer ilmu mata pelajarannya kepada siswa, tetapi, guru juga sebagai motivator bagi siswa agar memiliki orientasi dalam belajar. Guru harus mampu menumbuhkan dan merangsang semua potensi yang terdapat pada siswanya serta mengarahkan agar mereka dapat memanfaatkan potensinya tersebut secara tepat, sehingga siswa dapat belajar dengan tekun untuk mencapai cita-cita yang diinginkan. Kondisi inilah yang menyebabkan pergeseran makna pembelajaran dari pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher oriented) ke pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student oriented).

Pembelajaran yang berorientasi kepada siswa bertujuan agar dapat menimbulkan motivasi intrinsik pada diri siswa. Maksudnya bahwa motivasi siswa dapat timbul tanpa perlu adanya rangsangan dari luar karena di dalam diri mereka sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Misalnya siswa yang memiliki minat membaca. Timbulnya minat membaca dari dalam diri siswa atas kesadarannya sendiri.

(5)

Ia rajin mencari buku-buku yang ingin dibacanya. Keinginan untuk membaca timbul karena dorongan dan kesadaran

dari dalam dirinya sendiri, jadi siswa tidak terus-terusan dijejali dengan perintah atau instruksi untuk melakukan aktivitas membaca.

Contoh motivasi intrinsik lainnya, seorang siswa yang melakukan kegiatan belajar karena betul-betul memiliki kesadaran dan paham akan tujuan dari belajar itu sendiri. Mereka ingin mendapatkan pengetahuan dan merubah tingkah lakunya secara konstruktif. Dorongan atas kebutuhan inilah yang menggerakkan mereka untuk mencapai keinginannya, bahwa mereka harus menjadi orang terdidik dan luas pengetahuannya melalui kegiatan belajar.

B. PERUMUSAN MASALAH

Di dalam sebuah karya ilmiah tentu tidak akan semuanya sesuai dengan penelitian. Ada yang sesuai dengan yang di teliti juga tentu ada yang tidak sesuai dengan yang di teliti.Adapun begitu sebagai manusia yang tidak sempurna ketidaksesuaian data-data tentulah tidak disengaja ataupun pengalaman penulis masih rendah.Permasalahan yang muncul dalam penulisan karya ilmiah ini tidak terlepas dari beberapa faktor yaitu faktor internal seperti dari remaja ataupun orang yang bersangkutan.Dan faktor eksternal seperti dari faktor lingkungan sekitar.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai

2. Membangkitkan minat siswa

3. Peranan guru sebagai motivator

Diharapkan dengan adanya rumusan masalah diatas, penulis mampu memberikan penjelasan terhadap yang di permasalahkan.

(6)

Pembatasan suatu masalah dalam penelitian sangatlah penting. Hal ini dimaksudkan agar permasalahan yang akan diteliti terarah serta tidak terjadi

2 penyimpangan yang terlampau jauh dari permasalahan. Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis membatasi masalah sebagai berikut.“Sejauh mana guru dapat menjadi motivator siswa”.

Agar pembahasan tidak terlalu meluas, penulis merasa perlu memberikan batasan terhadap karya ilmiah ini.Pembatasan merupakan hal yang tidak dapat dilupakan oleh penulis selain karena pembatasan sangat penting dalam suatu karya ilmiah.Untuk mempermudah dalam penulisan suatu karya ilmiah penulis membatasi bagaimana pengembangan remaja masjid sebagai wahana pembinaan generasi muda di selaawi.

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian merupakan titik tolak setiap kegiatan.Tujuan berisikan beberapa hal-hal yang ingin diketehui dan dicapai oleh penulis.Diantaranya adalah tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan akan menentukan kearah mana anak didik akan dibawa. Disamping itu pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia indonesia.

Sebelum kegiatan itu dilaksanakan terlebih dahulu ditentukan tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui peranan guru sebagai motivator.

2. Untuk mengetahui konsep-konsep dasar tentang motivasi.

3. Untuk mengetahui teknik-teknik memotivasi murid dalam belajar.

E. METODELOGI DAN TEKNIK PENELITIAN

(7)

3

BAB II

GURU SEBAGAI MOTIVATOR SISWA

A. LANDASAN TEORITIS 1. Mengenal Guru

Guru adalah jabatan atau profesi yang membutuhkan keahlian khusus. Pekerjaan sebagai guru ini tidak bisa dilakukan oleh seseorang tanpa mempunyai keahlian sebagai guru. Menjadi seorang guru dibutuhkan syarat-syarat khusus. Apa lagi jika menjadi seorang guru yang profesional maka harus menguasai seluk beluk pendidikan serta mengajar dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang harus dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu. Pengertian dan definisi guru adalah unsur penting di dalam keseluruhan sistem pendidikan. Karena itu peranan dan kedudukan guru demi meningkatkan mutu dan kualitas anak didik harus diperhitungkan dengan sungguh-sungguh. Pengertian dan definisi guru bukan hanya sebatas pegawai yang hanya melakukan tugas tanpa ada rasa tanggung jawab terhadap disiplin ilmu yang dipikulnya. Di dalam pendidikan, guru mempunyai tiga tugas pokok yang bisa dilaksanakan yaitu tugas profesional, tugas kemasyarakatan dan tugas manusiawi.

2. Mengenal Siswa

Siswa/Siswi istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan, siswa dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain: pendekatan social, pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif/pedagogis.

(8)

Sebagai seorang siswa rasa lelah, jenuh dan beberapa alasan lain bisa muncul setiap saat.

4

Disinilah unsur guru sangat penting dalam memberikan motivasi, mendorong dan memberikan respon positif guna membangkitkan kembali semangat siswa yang mulai menurun.

1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.

Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham ke arah mana ia ingin dibawa. Pemahaman siswa tentang tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu, sebelum proses pembelajaran dimulai hendaknya guru menjelaskan terlebih dulu tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini, para siswa pun seyogyanya dapat dilibatkan untuk bersama-sama merumuskan tujuan belajar beserta cara-cara untuk mencapainya.

Tiga semboyan

 Ing ngarsa sung tulada (jika di depan, menjadi contoh)

 Ing madya magun karsa (jika ditengah-tengah, membangkitkan kehendak, hasrat atau motivasi)

 Tut wuri handayani (jika dibelakang, mengikuti dengan awas).

(9)

Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar. Oleh sebab itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar. Beberapa cara dapat dilakukan untuk membangkitkan minat belajar siswa, diantaranya :

a. Hubungkan bahan pelajaran yang akan diajarkan dengan kebutuhan siswa. Minat siswa akan tumbuh manakala ia dapat menangkap bahwa materi pelajaran itu berguna untuk kehidupannya. Dengan demikian guru perlu enjelaskan keterkaitan materi pelajaran dengan kebutuhan siswa.

b. Sesuaikan materi pelajaran dengan tingkat pengalaman dan kemampuan siswa. Materi pelaaran yang terlalu sulit untuk dipelajari atau materi pelajaran yang jauh dari pengalaman siswa, akan tidak diminati oleh siswa.

5

Materi pelajaran yang terlalu sulit tidak akan dapat diikuti dengan baik, yang dapat menimbulkan siswa akan gagal mencapai hasil yang optimal; dan kegagalan itu dapat membunuh minat siswa untuk belajar. Biasanya minat siswa akan tumbuh kalau ia mendapatkan kesuksesan dalam belajar.

c. Gunakan berbagai model dan strategi pembelajaran secara bervariasi, misalnya diskusi, kerja kelompok, eksperimen, demonstrasi, dan lain-lain.

3. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar

Siswa hanya mungkin dapat belajar dengan baik manakala ada dalam suasana yang menyenangkan, merasa aman, bebas dari rasa takut. Usahakan agar kelas selamanya dalam suasana hidup dan segar, terbebas dari rasa tegang. Untuk itu guru sekali-sekali dapat melakukan hal-hal yang lucu.

(10)

Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Memberikan pujian yang wajar merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memberikan penghargaan. Pujian tidak selamanya harus dengan kata-kata. Pujian sebagain penghargaan dapat dilakukan dengan isyarat, misalnya senyuman dan anggukan yang wajar, atau mungkin dengan tatapan mata yang meyakinkan.

5. Berikan penilaian

Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu mereka belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera agar siswa secepat mungkin mengetahui hasil kerjanya. Penilaian harus dilakukan secara objektif sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing.

6. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa

Siswa butuh penghargaan. Penghargaan bisa dilakukan dengan memberikan komentar positif. Setelah siswa selesai mengerjakan suatu tugas, sebaiknya berikan komentar secepatnya, misalnya dengan memberikan tulisan “bagus” atau “teruskan pekerjaanmu” dan lain sebagainya. Komentar yang positif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

6

7. Ciptakan persaingan dan kerja sama

(11)

mampu untuk bersaing, oleh sebab itu pendekatan cooperative learning dapat dipertimbangkan untuk menciptakan persaingan antarkelompok.

8. Guru sebagai alat pembangkit motivasi (motivator) bagi peserta

a. Bersikap terbuka

Bersikap terbuka, artinya bahwa seorang guru harus dapat mendorong siswanya agar berani mengungkapkan pendapat dan menanggapinya dengan positif. Guru juga harus bisa menerima segala kekurangan dan kelebihan tiap siswanya. Dalam batas tertentu, guru berusaha memahami kemungkinan terdapatnya masalah pribadi dari siswa, yakni dengan menunjukkan perhatian terhadap permasalahan yang dihadapi siswa, dan menunjukkan sikap ramah serta penuh pengertian terhadap siswa. b. Membantu siswa agar mampu memahami dan memanfaatkan potensi

Membantu siswa agar mampu memahami dan memanfaatkan potensi yang ada pada dirinya secara optimal. Maksudnya bahwa dalam proses penemuan bakat terkadang tidak secepat yang dibayangkan. Harus disesuaikan dengan karakter bawaan setiap siswa. Bakat diibaratkan seperti tanaman. Karena dalam mengembangkan bakat siswa diperlukan “pupuk” layaknya tanaman yang harus dirawat dengan telaten, sabar dan penuh perhatian. Dalam hal ini motivasi sangat dibutuhkan untuk setiap siswa guna mengembangkan bakatnya tersebut sehingga dapat meraih prestasi yang membanggakan. Ini berguna untuk membantu siswa agar memiliki rasa percaya diri dan memiliki keberanian dalam membuat keputusan.

7 c. Menciptakan hubungan yang serasi

(12)

bersifat proporsional sehingga berbagai masalah pribadi dari guru itu sendiri dapat didudukan pada tempatnya.

d. Give and Give

Kita semua terbiasa dengan konsep kalimat take and give, dimana kita akan memberi ketika kita sudah mendapatkannya. Ketika kita memperoleh sesuatu, kita pun suatu saat harus merelakan memberikan sesuatu terhadap apa yang sudah kita keluarkan. Pernahkah kita berpikir untuk membalik konsep tersebut? Sekilas memang nampak aneh terdengarnya, tetapi sudah banyak orang yang melakukan ini. Seiring dengan ide itu, sosok guru merupakan peran sentral dalam dunia pendidikan. Korelasi antara konsep give and give dapat diibaratkan seorang guru yang menjalankan tugasnya dengan selalu memberikan pengajaran yang terbaik tanpa mengharapkan balasan. Ia selalu memberikan potensi dirinya dan mendedikasikan untuk mengajar dengan penuh hati, tulus, ikhlas serta memberikan kejutan menggembirakan untuk siswa-siswanya. Ini seperti teori kekekalan energi bahwa energi yang ada di alam ini tidak akan hilang, melainkan hanya berubah bentuk. Bila seseorang memberikan suatu kebajikan dengan ikhlas, seiring dengan berjalannya waktu, ia akan dengan sendirinya memperoleh penggantinya baik itu berupa materi ataupun kepuasan batin. Begitu besar manfaat bila kita bisa memberi dengan ikhlas, apapun bentuknya. Ternyata, alam memiliki mekanisme sendiri untuk mengembalikan pemberian tersebut.

Di samping beberapa petunjuk cara membangkitkan motivasi belajar siswa di atas, adakalanya motivasi itu juga dapat dibangkitkan dengan cara-cara lain yang sifatnya negatif seperti memberikan hukuman, teguran, dan kecaman, memberikan tugas yang sedikit berat (menantang).

8 Namun, teknik-teknik semacam itu hanya bisa digunakan dalam kasus-kasus tertentu. Beberapa ahli mengatakan dengan membangkitkan motivasi dengan cara-cara semacam itu lebih banyak merugikan siswa. Untuk itulah seandainya masih bisa dengan cara-cara yang positif, sebaiknya membangkitkan motivasi dengan cara negatif dihindari.

(13)

Motivasi merupakan jantung-nya proses belajar. Oleh kerana

motivasi begitu penting dalam proses pembelajaran, maka tugas guru

yang pertama dan terpenting adalah membangkitkan atau

membangun motivasi pelajar terhadap apa yang akan dipelajari oleh pelajar. Motivasi bukan sahaja menggerakkan tingkah laku, tetapi juga

mengarahkan dan memperkuat tingkah laku. Pelajar yang bermotivasi

dalam pembelajaran akan menunjukkan minat, semangat dan

ketekunan yang tinggi dalam pelajaran, tanpa banyak bergantung

kepada guru. Motivasi dapat ditimbulkan melalui diagram kemajuan

belajar murid, memberikan komentar pada setiap kertas tugas, ujian

dan peperiksaan pelajar dan memberikan penghargaan. Guru

hendaklah menjauhi pemahaman bahawa pemberian angka sebagai

sumber utama untuk menimbulkan motivasi penguatan, kerana

menitik-beratkan pemberian angka dalam memotivasi pelajar dapat

menimbulkan persaingan yang tidak sihat dan akan menimbulkan

kecemasan di dalam kelas. Motivasi yang diarahkan oleh diri sendiri

sangat berkesan dalam meningkatkan motivasi pelajar dalam belajar.

Pelajar-pelajar ini menunjukkan tingkah laku yang mandiri dalam

belajar dan mempunyai sistem nilai yang baik yang melatar-belakangi

tingkah laku mereka itu.

9 Pembentukan sistem nilai-nilai yang menjadi tanggung jawab guru

pada setiap pelajar, sehingga pelajar-pelajar memiliki motivasi yang

(14)

yang telah memiliki motivasi yang diarahkan oleh diri sendiri, guru

hanya perlu memberikan pelayanan yang sesuai dengan tuntutan

aktiviti belajar mereka.

1. Teknik-Teknik Memotivasi Murid Dalam Belajar

Banyak teknik yang dapat dipergunakan guru untuk

meningkatkan motivasi murid dalam belajar siswa yaitu:

a. Membuat persiapan untuk menggunakan cara atau metode dan media mengajar

yang bervariasi, sehingg kebosanan siswa dapat dikurangi atau dihilangkan.

b. Merencanakan dan memilih bahan yang menarik minat dan dibutuhkan oleh

siswa.

c. Memberikan sasaran antara , sasaran akhir belajar adalah Naik kelas atau Lulus

Ujian. Sasaran akhir baru dicapai pada akhir tahun, sehingga untuk

membangkitkan motivasi belajar diadakan sasaran antara seperti Ulangan harian,

Ujian tengah semester dan Kuis serta ulangan akhir semester.

d. Memberikan kesempatan untuk sukses terutama bagi siswa yang memiliki

kemampuan ( daya serap) rendah harus lebih diperhatikan dalam penyelesaian

soal-soal yang dianggap rumit, selanjutnya mereka harus diyakinkan bahwa

Kesuksesan itu bukan milik murid yang pandai saja, namun sesuatu yang

mungkin untuk siapa saja yang belajar sungguh-sungguh.

e. Menciptakan belajar yang menyenangkan , jauh dari Intimidasi dan pemaksaan.

(15)

f. Dianjurkan untuk membaca buku penunjang terutama buku yang memuat

kisah-kisah orang sukses.

g. Guru harus banyak memberikan contoh langsung melalui perbuatan bukan hanya

sekedar kata-kata dan teori.

Setiap perbuatan termasuk perbuatan belajar didorong oleh sesuatu atau beberapa

motif. Motif biasa juga disebut dorongan atau kebutuhan, merupakan suatu tenaga

yang berada pada diri individu atau siswa yang mendorongnya untuk berbuat

mencapai suatu tujuan. Tenaga pendorong atau motif pada seseorang mungkin cukup

besar, sehingga tanpa motivasi dari luar dia sudah bisa berbuat. Orang atau siswa

tersebut disebut memiliki motif Internal yang besar.pada orang atau siswa lain

motivasinya kecil sekali sehingga membutuhkan motivasi dari luar, yaitu dari guru,

orang tua,saudara dan teman sebaya.

D. INOVASI GURU DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA

(16)

11

1. Fungsi Seorang Guru

a. Sebagai pendidik dalam mengajarkan ilmu kepada siswa.

b. Sebagai Pembina dan Fasilitator dalam mengelola kehidupan anak sesuai dengan minat dan bakatnya.

c. Sebagai orang tua disekolah dalam hubungan emosional dengan siswa.

d. Sebagai Bapak/Ibu spiritual dalam mendidik Ruhani siswa

e. Sebagai pemimpin dan motivator dalam membimbing masa depan siswa.

f. Sebagai Administrator yang harus mendata Identitas dan hasil belajar siswa

g. Sebagai Evaluator yang harus mengkaji kelemahan, kekuatan, peluang, tantangan sehingga dapat merumuskan suatu solusi yang tetap demi perbaikan dimasa depan.

2. Kriteria untuk Menjadi Guru yang Baik

a. Al alim ( memiliki Ilmu) ;diantaranya meliputi Ilmu syariat, Ilmu pengetahuan, Psikologi dan harus mengetahui kesiapan,kemampuan dan potensi siswa serta keadaan lingkungan siswa.

b. Syahsiyah nawa’iyah ( Pribadi berkualitas)

c. Jauh lebih berkualitas dari siswa

d. Lebih kokoh dalam bertindak dan berperilaku ( Berakhlak )

(17)

f. Qudroh ‘Alattarbiyah( kemampuan mendidik); yaitu mampu sebagai pribadi yang pantas ditiru dan mampu mentransfer Ilmu serta mampu menggali potensi orang lain.

g. Qodroh ‘Alal Qiyadiyah (kemampuan memimpin); yaitu mampu memotivasi, mempengaruhi, membujuk, mengarahkan dan membimbing serta mampu memberdayakan dalam kehidupan.

h. Qodroh “Alal mutaba’ah ( Kemampuan mengawasi); yaitu mampu mengawasi perkembangan dan pertumbuhan serta kompetensi siswa, mampu menganalisa hambatan-hambatan yang dihadapi sekaligus mampu mencarikan solusinya.

12 BAB III

PENUTUP A. KESIMPULAN

Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas maka guru harus tetap berusaha

tampil semangat dan berpenampilan menarik serta memahami tugas dan fungsinya

sebagai sebagai pengerak perubahan dalam kehidupan masyarakat menuju penciptaan

sumber daya manusia yang berkwalitas.Selanjutnya Guru sebagai motivator harus dapat

membangkitkan gairah belajar siswa. Tugas utama dan terpenting yang

menjadi tanggung jawab seorang guru adalah memajukan,

merangsang dan membimbing pelajar dalam proses belajar. Segala

usaha kearah itu harus dirancang dan dilaksanakan. Guru yang

berkesan dalam menjalankan tugasnya adalah guru yang berhasil

(18)

Oleh karena itu untuk keberhasilan dalam pengajaran, guru

harus berusaha memahami makna motivasi belajar itu sendiri dan

mengembangkan serta menggerakkan motivasi pemberlajaran pelajar

itu ke tahap yang maksimum. Bila terjadi penurunan semangat belajar siswa

maka secara Konsisten senantiasa memompa semangat belajar siswa dengan menerapkan

metode dan model pembelajaran yang Inovatif, Kreatif dan menyenangkan. Seorang guru

harus mau memberikan berbagai pujian kepada siswa yang rajin dan berprestasi serta

harus berani memberikan sanksi kepada siswa yang kurang patuh dalam mengikuti aturan

main disekolah.

B. SARAN

Seorang guru dituntut memilki pengetahuan yang lebih, dibandingkan dengan siswanya dan harus Tampil bergairah didalam kelas sehingga dengan sendirinya siswa akan senang mengikuti pelajaran yang akan disampaikan oleh guru.

13 DAFTAR PUSTAKA

http://amutclg.wordpress.com/2011/03/26/guru-sebagai-motivator-dalam-pembelajaran/

http://yetiherawati.blogspot.com/

(19)

Referensi

Dokumen terkait

menyempurnakan SI berbasis TI yang diharapkan dapat secara efektif digunakan untuk meningkatkan kualitas informasi di dalam organisasi baik bisnis maupun non bisnis..

Buatlah algoritma dengan bentuk penulisan pseudocode untuk proses menghitung luas segitiga pada bagian lembar berikutnya dari program Microsoft Word, kemudian simpan

Dan turunan dari persamaan(4.9) dimana semua nilai berada pada bagian negatif dan bergerak menuju titik nol.Hal ini menunjukkan bahwa Fungsi Lyapunov dapat dikonstruksi dengan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas

3.3.4 Use Case Diagram Usulan Pertanggungjawaban Kegiatan System Pertanggungjawaban Staf Menginput Data Pertanggungjawaban Menyetak Laporan Pertanggungjawaban Keuangan

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (Lks) Praktikum Identifikasi Etanol Dalam Minuman Sari Buah Berbasis Inkuiri Terbimbing.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Efektivitas Media Film dalam Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Jerman Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu. Pembelajar

Apakah kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah