• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pdb Riil Versus Pdb Nominal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pdb Riil Versus Pdb Nominal"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PDB RIIL VERSUS PDB NOMINAL

Seperti telah kita lihat, PDB mengukur jumlah pembelanjaan untuk barang dan jasa di seluruh pasar dalam perekonomian. Jika jumlah pembelanjaan meningkat dari tahun ke tahun, salah satu dari dua kemungkinan berikut bernilai benar, yaitu (1) perekonomian memproduksi barang dan jasa dalam jumlah lebih banyak atau (2) barang dan jasa dijual dengan harga Iebih tinggi. Dalam mempelajari perubahan perekonomian seiring berjalannya waktu, para ekonom ingin memisahkan kedua pengaruh ini. Secara khusus, mereka ingin mengukur jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh perekonomian yang tidak dipengaruhi oleh perubahan harga barang dan jasa.

Untuk melakukan hal tersebut, para ekonom menggunakan ukuran yang disebut dengan “PDB riil”. PDB riil menjawab satu pertanyaan hipotesis, yakni Berapa nilai barang dan jasa yang diproduksi pada tahun ini jika kita menilai barang dan jasa tersebut dengan harga yang berlaku pada tahun tertentu pada masa lampau? Dengan mengevaluasi produksi yang berjalan dengan rnenggunakan harga yang ditetapkan pada tingkat pada masa lampau. PDB riil memperlihatkan bagairnana produksi barang dan jasa dalam perekonomian berubah seiring berjalannya waktu.

Untuk melihat konstruksi PDB secara lebih akurat, amati contoh berikut. Contoh Numerik

Tabel 2 memperlihatkan sejumlah data tentang perekonomian yang hanya mernproduksi dua barang—ayam dan burger. Tabel tersebut memperlihatkan jumlah kedua barang yang

diproduksi dan masing-masing hargany tahun 2007, 2008, dan 2009.

Untuk menghitung jumlah pembelanjaan dalam perekonomian ini, kita harus mengalikan jumlah ayam dan burger dengan harga keduanya. Pada 2007, 100 potong ayam dijual dengan

harga $1 per potong sehingga pengeluaran untuk ayam sama dengan $100. Pada tahun yang sama, 50 burger dijual dengan harga $2 per burger sehingga pengeluaran untuk burger juga sama dengan $100. Pengeluaran total dalam perekonomian ini—pengeluaran total untuk ayam dan burger—adalah sebesar $200. Jumlah ini, yaitu produksi barang dan jasa yang dinilai pada harga terkini disebut dengan PDB nominal (nominal GDP).

Tabel 2 memperlihatkan perhitungan PDB nominal pada ketiga tahun tersebut. Jumlah pembelanjaan meningkat dan $200 pada 2007 menjadi $600 pada 2008 kemudian menjadi $1.200 pada 2009. Peningkatan ini salah satunya disebabkan oleh peningkatan jumlah ayam dan burger. Selain itu, juga disebabkan oleh kenaikan harga ayam dan burger.

Untuk memperoleh ukuran jumlah produksi yang tidak dipengaruhi oleh perubahan harga, kita menggunakan PDB riil (real GDP), yaitu produksi barang dan jasa yang dinilai pada harga tetap. Kita menghitung PDB riil pertama-tama dengan memilih suatu tahun sebagai tahun basis. Kita kemudian menggunakan harga ayam dan burger pada tahun basis untuk menghitung nilai barang dan jasa pada semua tahun. Dengan kata lain, harga pada tahun basis menjadi dasar perbandingan kuantitas pada tahun-tahun yang berbeda.

(2)

PDB nominal

PDB riil X 100 Deflator PDB =

Diasumsikan bahwa kita memilih tahun 2007 sehabai tahun basis pada contoh kita. Kita kemudian dapat menggunakan harga ayam dan burger tahun 2007 untuk menghitung nilai barang dan jasa yang diproduksi pada 2007, 2008, dan 2009. Tabel 2 memperlihatkan Perhitungan ini. Untuk menghitung PDB riil tahun 2007. kita menggunakan harga ayam dan bruger tahun 2007 (tahun basis) dan jumlah ayam dan burger yang diproduksi pada 2007. (Oleh karena itu, untuk tahun basis, PDB riil selalu sama dengan PDB nominal.) untuk menghitung PDB riil tahun 2008, kita menggunakan harga ayam dan burger tahun 2007 (tahun basis) dan jumlah ayam dan burger yang diproduksi tahun 2008. Serupa dengan hal itu, untuk menghitung PDB riil tahun 2009, kita menggunakan harga tahun 2007 dan jumlah tahun 2009. Setelah rnelihat bahwa PDB riil naik dan $200 pada 2007 menjadi $350 pada 2008, kemudian menjadi $500 pada 2009, kita mengetahui bahwa kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan jumlah yang diproduksj, karena harga ditetapkan di tingkat harga pada tahun basis.

Kesimpulannya: PDB nominal mcnggunakan harga saat ini untuk menilai produksi barang dan jasa dalam perekonomian. PDB riil inenggunakan harga tahun basis untuk menilal produksi barang dan jasa dalam perekonomian. Karena PDB riil tidak dipengaruhi oleh perubahan harga, perubahan PDB riil hanya mencerminkan perubahan jumlah yang diproduksi. Oleh karena itu, PDB riil merupakan ukuran produksi barang dan jasa dalarn perekonomian.

Tujuan kita menghitung PDB adalah untuk mengukur jalannya perekonomian secara keseluruhan. Karena PDB riil mengukur produksi barang dan jasa dalam perekonomian, PDB riil mencerminkan kemampuan perekonomian untuk memenuhi kebutuhan dan hasrat orang sehingga PDB riil menjadi ukuran kesehatan ekonomi yang lebih baik daripada PDB

nominal. Apabila para ekonom membicarakan PDB suatu perekonomian, yang mereka maksud biasanya adalah PDB riil, bukan PDB nominal. Apabila mereka membicarakan pertumbuhan ekonomi, mereka mengukur pertumbuhan tersebut sebagai persentase perubahan PDB riil dan satu periode ke periode lainnya.

Deflator PDB

Seperti telah kita lihat, PDB nominal mencerminkan, baik harga barang dan jasa maupun jumlah barang dan jasa yang diproduksi dalam perekonomian. Sebaliknya, dengan menetapkan harga pada tingkat tahun basis, PDB riil hanya mencerminkan jumlah yang diproduksi. Dan kedua statistic ini, kita dapat menghitung statistik ketiga yang disebut dengan deflator PDB yang mencerminkan harga barang dan jasa, namun bukan jumlah yang diproduksi.

(3)

Karena besar PDB nominal dan PDB riil pada tahun basis harus sama, deflator PDB pada tahun basis selalu sama dengan 100. Deflator PDB pada tahun-tahun berikutnva mengukur perubahan PDB nominal dan tahun basis yang semestinya tidak disebabkan oleh perubahan PDB riil.

Deflator PDB mengukur tingkat harga kini relatif dengan tingkat harga pada tahun basis. Untuk melihat kebenaran dan pernyataan ini amatilah sejumlah contoh berikut. Pertama, bayangkan bahwa jumlah yang diproduksi dalam perekonomian meningkat seiring berjalannya waktu, namun harga tidak berubah. Di sini, baik PDB nominal maupun PDB riil sama-sama mengalami kenaikan sehingga deflator PDB tidak berubah. Namun, sekarang bayangkan apabila harga mengalami kenaikan seiring berjalannya waktu, namun jumlah yang diproduksi tidak berubah. Di sini, PDB nominal mengalami kenaikan, namun PDB riil tidak berubah sehingga deflator PDB pun mengalami kenaikan. Perlu diperhatikan bahwa dalam kedua kasus tersebut, deflator PDB mencerminkan apa yang terjadi dengan harga, bukan dengan jumlah.

Mari kita beralih kembali pada contoh angka pada Tabel 2. Deflator PDB dihitung di bagian bawah tabel. Pada 2007, PDB nominal adalah sebesar $200 dan PDB riil sebesar $200 sehingga deflator PDB pada tahun basis selalu sebesar 100. Pada 2008, PDB nominalnya sebesar $600 dan PDB riilnya sebesar $350 sehingga deflator PDB-nya adalah 171. Karena deflator PDB mengalami kenaikan pada 2008 dan 100 menjadi 171, kita dapat mengatakan bahwa tingkat harga naik sebesar 71 persen.

Deflator PDB merupakan satu ukuran yang digunakan oleh para ekonom untuk memonitor tingkat harga rata-rata dalam perekonomian. Kita mengkaji ukuran lain— indeks harga konsumen—pada bab selanjutnya, selain mengkaji perbedaan antara kedua ukuran tersebut.

PDB DAN KESEHATAN PEREKONOMIAN

Pada awal bab ml, PDB disebut sehagai satu-satunya ukuran terbaik untuk mengetahui kesehatan perekonomian suatu masyarakat. Kini, setelah mengetahui definisi PDB, kita dapat mengevaluasi pernyataan ini.

Seperti telah kita lihat, PDB mengukur pendapatan total dalam perekonomian ataupun pengeluaran total barang dan jasa dalam perekonomian. Oleh karena itu, PDB per kapita memberi informasi tentang pendapatan dan pengeluaran warga rata-rata dalam

perekonomian. Karena sebagian besar akan memilih untuk mernperoleh pendapatan lebih besar dan menikmati pengeluaran lebih banyak, PDB per kapita kelihatannva menjadi ukuran alamiah untuk mengetahui kesehatan perekonomian warga rata-rata.

\ Ketika Senator AS Robert Kennedy mencalonkan diri sebagai presiden pada 1968, Ia melancarkan kritik yang meyakinkan terhadap ukuran ekonomi semacam itu:

(4)

Produk Domestik Bruto tidak memperhitungkan kesehatan anak-anak kita, mutu pendidikan mereka, atau kesenangan hermain mereka. PDB tidak mencakup keindahan puisi kita atau keharmonisan pernikahan kita, kecerdasan perdebatan publik kita atau integritas pejabat negara kita. PDB tidak mengukur keberanian kita, atau kebijaksanaan kita, atau bakti kita kepada negara. Pendeknya, PDB mengukur segala hal kecuali hal-hal yang membuat hidup kita berarti, dan PDB dapat memberitahukan segala hal tentang Amerika kecuali mengapa kita merasa bangga sebagai orang Amerika.

Banyak dari pernyataan Robert Kennedy tersebut benar. Lalu, mengapa kita peduli dengan PDB?

Jawabannya adalah PDB tinggi memang membantu kita dalam menjalani kehidupan yang baik. PDB tidak mengukur kesehatan anak-anak kita, namun negara dengan PDB Iebih tinggi dapat rnenyediakan layanan kesehatan yang lebih baik bagi anak-anak mereka. PDB tidak mengukur mutu pendidikan, namun negara dengan PDB lebih tinggi dapat menyediakan sistem pendidikan yang lebih baik. PDB tidak mengukur keindahan puisi kita, narnun negara dengan PDB lehih tinggi dapat lebih mampu mengajarkan warga mereka untuk membaca dan menikmati puisi. PDB tidak memperhitungkan kecerdasan, integritas, keheranian,

kebijaksanaan, atau bakti kita kepada negara, namun seluruh atribut terpuji ini lebih mudah ditanamkan apabila orang-orang tidak begitu khawatir apabila mereka tidak dapat menikmati kebutuhan material. Singkatnya, PDB tidak secara langsung mengukur hal- hal yang

membuat hidup berarti, namun PDB mengukur kemampuan kita untuk memperoleh sarana yang membuat hidup berarti.

Namun, PDB bukan merupakan ukuran sempurna untuk kesejahteraan. Sebagian hal yang menentukan hidup yang baik tidak diperhitungkan oleh PDB. Salah satunya adalah waktu luang. Anggap, misalnya, bahwa semua orang dalam perekonomian tiba-tiba mulai bekerja setiap hari selama seminggu, dan tidak menikrnati waktu luang pada akhir pekan. Barang dan Jasa yang diproduksi semakin banyak dan PDB mengalami kenaikan. Meskipun PDB mengalami kenaikan, kita tidak dapat menyimpulkan bahwa semua orang akan

memperoleh keuntungan. Kerugian akibat berkurangnya waktu luang akan menghapuskan keuntungan dan produksi dan konsumsi barang dan jasa dalam jumlah yang lehih besar.

Karena menggunakan harga pasar untuk menilai barang dan jasa, PDB mengecualikan hampir semua kegiatan yang dilakukan di luar pasar. Secara spesifik, PDB mengabaikan nilai barang dan jasa yang diproduksi di rumah dan di sektor pertanian di negara-negara miskin apabila makanan diproduksi untuk kebutuhan rumah tangga (pertanian subsistens) atau didistribusikan untuk keluarga dan kerabat, narnun tidak dijual di pasar konvensional.

Apabila seorang juru masak membuat makanan yang lezat dan menjualnya di restoran yang

ia miliki, nilai makanan tersehut menjadi bagian dari PDB. Namun, jika juru masak tersebut

(5)

masakan

tersebut tidak termasuk ke dalam PDB. Serupa dengan hal itu, jasa penitipan anak yang diberikan oleh tempat penitipan anak merupakan bagian dari PDB, namun pengasuhan oleh

orang tua di rurnah bukan merupakan bagian dan PDB. Pelayanan sukarela juga menyumbang kesejahteraan anggota masyarakat namun PDB tidak mencerminkan sumbangan ini.

Hal lain yang dikecualikan oleh PDB adalah mutu lingkungan. Bayangkan apabila

pemerintah menghapuskan sernua peraturan tentang lingkungan. Perusahaan-perusahaan pun dapat memproduksi barang dan jasa tanpa memperhitungkan polusi yang mereka timbulkan dan PDB dapat mengalami kenaikan. Namun, kesejahteraan besar

kemungkinan

tidak akan tercapai. Penurunan mutu udara dan air akan lebih dari sekadar menghapuskan

keuntungan dari produksi yang lebih besar.

PDB juga mengabaikan distribusi pendapatan. Suatu masyarakat yang keseratus orang

penduduknya memiliki penghasilan tahunan sebesar $50.000 memiliki PDB sebesar $5 juta

dan tidak mengherankan apahila PDB per kapitanya sebesar $50.000. Begitu pula masyarakat

yang ke- 10 orang penduduknya berpenghasilan sebesar $500.000, sedangkan ke-90 orang penduduk lainnya sama sekali tidak berpenghasilan. Hanya segelintir orang saja yang

melihat kedua situasi tersebut dan menganggap keduanya sama. PDB per kapita memberikan

informasi tentang kondisi warga rata-rata, namun di balik kondisi rata-rata tersebut terdapat

keanekaragaman pengalaman personal.

Pada akhirnya, kita dapat menyimpulkan bahwa PDB merupakan ukuran yang baik

untuk kesejahteraan ekonomi untuk sebagian hesar—namun tidak semua—tujuan. Penting

(6)

bagi kita untuk memperhatikan apa yang termasuk ke dalam PDB dan apa yang dikecualikan

Referensi

Dokumen terkait

Dari percobaan Tugas Akhir ini dihasilkan suatu performa bahwa routing protokol AODV dengan parameter 802.11p pada skenario riil mengalami peningkatan nilai

Hasil penelitian Nashrath, Akkadechanunt dan Chontawan (2011) diperoleh data bahwa total skor untuk harapan perawat terhadap kualitas keperawatan adalah = 87,32 dan

[r]

Smith, Ricardo dan Marx memandang bahwa ada hubungan langsung antara pembagian kerja dengan harga, yaitu dengan pembagian kerja dengan harga, yaitu dengan

indikator pencapaian kompetensi yang tertera pada RPP (Akuntabilitas: Kejelasan Target) Kemudian Saya akan membuat soal evaluasi berupa soal pilihan ganda yang rahasia dan

Cancel Anytime... Proses pemerolehan dan penguasaan bahasa kanak-kanak merupakan satu perkara Proses pemerolehan dan penguasaan bahasa kanak-kanak merupakan satu perkara yang rencam

Berdasarkan beberapa uraian yang telah dikemukakan diatas dimana investasi swasta, pengeluaran pemerintah, serta penyerapan tenaga kerja sangat mempengaruhi

Melalui perancangan yang sistematik dalam menentukan latihan yang berkesan, elemen seperti kajian keperluan, pemantapan isi kandungan, pelaksanaan berasaskan sekolah dan