• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Resmi Fitokimia Minyak Atsiri Jahe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Resmi Fitokimia Minyak Atsiri Jahe"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN RESMI LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA PRAKTIKUM FITOKIMIA ISOLASI MINYAK ATSIRI PADA JAHE (

ISOLASI MINYAK ATSIRI PADA JAHE (

 Zingi

 Zingib

be

er Offi

r Officina

cinale

le

) DENGAN) DENGAN METODE DESTILASI AIR DAN IDENTIFIKASI DENGAN METODE METODE DESTILASI AIR DAN IDENTIFIKASI DENGAN METODE

KLT (Kromatografi Lapis Tipis) KLT (Kromatografi Lapis Tipis)

I.

I. TUJUANTUJUAN 1.

1. Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan penggunaan alatMahasiswa mampu memahami dan menerapkan penggunaan alat destilasi air untuk mengisolasi minyak atsiri pada jahe (

destilasi air untuk mengisolasi minyak atsiri pada jahe ( Zingiber Zingiber Officinale

Officinale).). 2.

2. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil praktikum dengan melakukanMahasiswa mampu mengevaluasi hasil praktikum dengan melakukan  pengamatan

 pengamatan Organoleptis Organoleptis meliputi meliputi (Bentuk, (Bentuk, Warna, Warna, Bau, Bau, Rasa) Rasa) dandan dapat menghitung jumlah Rendem.

dapat menghitung jumlah Rendem. 3.

3. Mahasiswa mampu melakukan Identifikasi minyak atsiri pada jaheMahasiswa mampu melakukan Identifikasi minyak atsiri pada jahe dengan metode KLT.dan dapat menghitung Rf dan HRf.

dengan metode KLT.dan dapat menghitung Rf dan HRf.

II.

II. PRINSIPPRINSIP 1.

1. Isolasi secara destilasiIsolasi secara destilasi  merupakan pemisahan zat cair dari  merupakan pemisahan zat cair dari campurannya dengan berdasarkan perbedaan titik didih, dimana cairan campurannya dengan berdasarkan perbedaan titik didih, dimana cairan dengan titik didih rendah akan menguap terlebih dahulu dan kemudian dengan titik didih rendah akan menguap terlebih dahulu dan kemudian mengalami penguapan pada pipa pendingin atau kondensor.

mengalami penguapan pada pipa pendingin atau kondensor. 2.

2. Prinsip dasar penyulinganPrinsip dasar penyulingan  adalah cairan dirubah menjadi uap pada  adalah cairan dirubah menjadi uap pada titik didihnya, kemudian uap tersebut dikondensasikan lagi ke dalam titik didihnya, kemudian uap tersebut dikondensasikan lagi ke dalam  bentuk

 bentuk cairan cairan dengan dengan proses proses pendinginan. pendinginan. Destilasi Destilasi dapat dapat dilakukandilakukan dengan berbagai cara, yaitu :Destilasi air, Destilasi uap, dan Destilasi dengan berbagai cara, yaitu :Destilasi air, Destilasi uap, dan Destilasi uap-air.

uap-air. 3.

3. Destilasi AirDestilasi Air  terjadi kontak langsung antara simplisia dengan air  terjadi kontak langsung antara simplisia dengan air mendidih. Bahan yang akan disuling kemungkinan mengapung di atas mendidih. Bahan yang akan disuling kemungkinan mengapung di atas air atau terendam seluruhnya, tergantung pada berat jenis dan kuantitas air atau terendam seluruhnya, tergantung pada berat jenis dan kuantitas

(2)

 bahan

 bahan yang yang akan akan diproses. diproses. Air Air dapat dapat didihkan didihkan dengan dengan api api secarasecara langsung. Penyulingan air ini tidak ubahnya bahan tanaman direbus langsung. Penyulingan air ini tidak ubahnya bahan tanaman direbus secara langsung.

secara langsung. 4.

4. Kromatografi Lapis TipisKromatografi Lapis Tipis  merupakan pemisahan sampel berdasarkan  merupakan pemisahan sampel berdasarkan  perbedaan

 perbedaan kepolaran kepolaran antara antara sampel sampel dengan dengan pelarut pelarut yang yang digunakan.digunakan. Teknik ini biasanya menggunakan fase diam dari bentuk plat silika dan Teknik ini biasanya menggunakan fase diam dari bentuk plat silika dan fase geraknya disesuaikan dengan jenis sampel yang ingin dipisahkan. fase geraknya disesuaikan dengan jenis sampel yang ingin dipisahkan. Semakin dekat kepolaran antara sampel dengan eluen maka sampel akan Semakin dekat kepolaran antara sampel dengan eluen maka sampel akan semakin terbawa oleh fase gerak.

semakin terbawa oleh fase gerak.

III.

III. TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA

Jahe yang nama ilmiahnya

Jahe yang nama ilmiahnya  Zingiber  Zingiber OfficinaleOfficinale  tergolong tanaman  tergolong tanaman herba, tegak, dapat mencapai ketinggian 30-60 cm dan dapat berumur herba, tegak, dapat mencapai ketinggian 30-60 cm dan dapat berumur tahunan. Batangnya berupa batang semu yang tersusun dari helaian daun tahunan. Batangnya berupa batang semu yang tersusun dari helaian daun yang pipih memanjang dengan ujung lancip, bunganya terdiri dari tandan yang pipih memanjang dengan ujung lancip, bunganya terdiri dari tandan  bunga

 bunga yang yang berbentuk berbentuk kerucut kerucut dengan dengan kelopak kelopak berwarna berwarna putihputih kekuningan. Akarnya sering disebut rimpang jahe berbau harum dan kekuningan. Akarnya sering disebut rimpang jahe berbau harum dan  berasa

 berasa pedas. pedas. Rimpang Rimpang bercabang bercabang tak tak tertaur, tertaur, berserat berserat kasar, kasar, menjalarmenjalar mendatar. Bagian dalam berwarna kuning pucat (Matondang, 2005).

mendatar. Bagian dalam berwarna kuning pucat (Matondang, 2005).

Rimpang jahe putih mengandung minyak atsiri, pati, resin, asam-asam Rimpang jahe putih mengandung minyak atsiri, pati, resin, asam-asam organic, asam malat, asam oksalat, dan gingerol. Sifat khas jahe organic, asam malat, asam oksalat, dan gingerol. Sifat khas jahe disebabkan adanya minyak atsiri dan oleoresin jahe. Aroma harum jahe disebabkan adanya minyak atsiri dan oleoresin jahe. Aroma harum jahe disebabkan oleh minyak atsiri, sedangkan oleoresinnya menyebabkan rasa disebabkan oleh minyak atsiri, sedangkan oleoresinnya menyebabkan rasa  pedas.

 pedas. Minyak Minyak atsiri atsiri dapat dapat diperoleh diperoleh atau atau diisolasi diisolasi dengan dengan destilasi destilasi uapuap dari rhizoma jahe kering. Ekstrak minyak jahe berbentuk cairan kental dari rhizoma jahe kering. Ekstrak minyak jahe berbentuk cairan kental  berwarna

 berwarna kehijauan kehijauan sampai sampai kuning, kuning, berbau berbau harum harum tetapi tetapi tidak tidak memilikimemiliki komponen pembentuk rasa pedas. Kandungan minyak atsiri dalam jahe komponen pembentuk rasa pedas. Kandungan minyak atsiri dalam jahe kering sekitar 1-3%. Komponen utama minyak atsiri jahe yang kering sekitar 1-3%. Komponen utama minyak atsiri jahe yang menyebabkan bau harum adalah zingiberen dan zingiberol menyebabkan bau harum adalah zingiberen dan zingiberol (Wijayakusuma, 2006).

(3)

Teknologi

Teknologi pembuatan pembuatan minyak minyak jahe jahe dapat dapat dilakukan dilakukan dengan dengan caracara ekstraksi dengan pelarut organik atau yang saat ini umum digunakan ekstraksi dengan pelarut organik atau yang saat ini umum digunakan adalah destilasi. Penyulingan dapat dilakukan dengan 3 cara, yakni adalah destilasi. Penyulingan dapat dilakukan dengan 3 cara, yakni  penyulingan

 penyulingan uap, uap, penyulingan penyulingan air, air, penyulingan penyulingan uap uap dan dan air. air. ProsesProses  penyulingan

 penyulingan yang yang menghasilkan menghasilkan rendemen rendemen paling paling banyak banyak adalah adalah dengandengan  penyulingan

 penyulingan menggunakan menggunakan uap. uap. Penyulingan Penyulingan dapat dapat berlangsung berlangsung selamaselama 10-15 jam sampai minyak tersuling semua (Sastrohamidjojo, 2004).

10-15 jam sampai minyak tersuling semua (Sastrohamidjojo, 2004).

Isolasi simplisia adalah pemisahan suatu kandungan simplisia untuk Isolasi simplisia adalah pemisahan suatu kandungan simplisia untuk memperolah zat aktif yang murni atau yang tidak mengandung zat yang memperolah zat aktif yang murni atau yang tidak mengandung zat yang inert. Simplisia adalah bahan alami yang dipergunakan sebagai obat yang inert. Simplisia adalah bahan alami yang dipergunakan sebagai obat yang  belum

 belum mengalami mengalami pengolahan pengolahan apapun apapun juga juga dan dan kecuali kecuali dikatakan dikatakan lainlain simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Simplisia dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani, dan simplisia pelican atau mineral simplisia nabati, simplisia hewani, dan simplisia pelican atau mineral (Guenther, 2006).

(Guenther, 2006).

Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eteris (Aetheric Oil), Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eteris (Aetheric Oil), minyak esensial, minyak terbang, serta minyak aromatik, adalah kelompok minyak esensial, minyak terbang, serta minyak aromatik, adalah kelompok  besar

 besar minyak nabati minyak nabati yang berwujud yang berwujud cairan cairan kental kental pada suhu pada suhu ruang namunruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas

mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas (Agusta, 2000).(Agusta, 2000). Kegunaan minyak atsiri sangat luas dan spesifik, khususnya dalam Kegunaan minyak atsiri sangat luas dan spesifik, khususnya dalam  berbagai

 berbagai bidang bidang industri. industri. Banyak Banyak contoh contoh kegunaan kegunaan minyak minyak atsiri atsiri antaraantara lain :

lain : a.

a. Dalam industri kosmetik digunakan sebagai sabun, shampoo, pastaDalam industri kosmetik digunakan sebagai sabun, shampoo, pasta gigi.

gigi.  b.

 b. Dalam industri makanan digunakan sebagai penDalam industri makanan digunakan sebagai penyedap makanan.yedap makanan. c.

c. Dalam industri parfum digunakan sebagai pewangi dalam berbagaiDalam industri parfum digunakan sebagai pewangi dalam berbagai  produk minyak wang

 produk minyak wangi.i. d.

d. Dalam industri farmasi digunakan sebagai anti nyeri, anti infeksi,Dalam industri farmasi digunakan sebagai anti nyeri, anti infeksi,  pembunuh bakteri.

 pembunuh bakteri. e.

(4)

Pada KLT sistem pengembangan yang digunakan berdasarkan prinsip Pada KLT sistem pengembangan yang digunakan berdasarkan prinsip like dissolves like, yaitu memisahkan komponen bersifat polar like dissolves like, yaitu memisahkan komponen bersifat polar menggunakan sistem pelarut yang bersifat polar juga ataupun sebaliknya. menggunakan sistem pelarut yang bersifat polar juga ataupun sebaliknya. Deteksi hasil kromatogram dilakukan di bawah sinar UV pada panjang Deteksi hasil kromatogram dilakukan di bawah sinar UV pada panjang gelombang 254 nm dan 366 nm, serta dapat dilakukan juga dengan gelombang 254 nm dan 366 nm, serta dapat dilakukan juga dengan  pereaksi

 pereaksi semprot, semprot, yaitu yaitu dengan dengan vanillin vanillin dan dan anisaldehida anisaldehida dalam dalam asamasam sulfat untuk mendeteksi keberadaan senyawa-senyawa terpenoid termasuk sulfat untuk mendeteksi keberadaan senyawa-senyawa terpenoid termasuk minyak atsiri (Santosa & Hertiani 2005).

minyak atsiri (Santosa & Hertiani 2005). IV.

IV. AlAT DAN BAHANAlAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN

ALAT BAHAN

-- Klem dan statifKlem dan statif -- Heating mantelHeating mantel

-- Labu alas bulat leher duaLabu alas bulat leher dua -- Pipa kondenserPipa kondenser

-- Pendingin bolaPendingin bola -- TermometerTermometer -- Penyumbat karetPenyumbat karet -- StallStall

-- Corong kacaCorong kaca -- Kapas basahKapas basah

-- Selang air masuk dan selang airSelang air masuk dan selang air keluar

keluar

-- BeakerglassBeakerglass -- Cawan porselenCawan porselen -- Timbangan DigitalTimbangan Digital -- VialVial

-- OvenOven

-- Kertas saringKertas saring -- Plat KLTPlat KLT

-- Rimpang Jahe (Rimpang Jahe ( Zingiber officinale Zingiber officinale).). -- Baku pembandingBaku pembanding

-- Etil asetatEtil asetat

-- Vanillin-Asam sulfatVanillin-Asam sulfat -- AquadestAquadest

(5)

-- Sinar UV 254 nmSinar UV 254 nm

-- Chamber dan kaca arloji (sebagaiChamber dan kaca arloji (sebagai  bejana KLT)

 bejana KLT)

V.

V. CARA KERJACARA KERJA a)

a) Isolasi Minyak Atsiri pada Jahe (Isolasi Minyak Atsiri pada Jahe ( Zingiber officinale Zingiber officinale)) Dirangkai alat untuk destilasi Dirangkai alat untuk destilasi

Ditimbang sebanyak 250 gram simplisia jahe kemudian dirajang Ditimbang sebanyak 250 gram simplisia jahe kemudian dirajang

kecil-kecil kecil

Dimasukkan ke dalam labu alas bulat leher dua yang sudah berisi Dimasukkan ke dalam labu alas bulat leher dua yang sudah berisi

aquadest sebanyak 500 ml. aquadest sebanyak 500 ml.

Diatur suhu antara 60-70 Diatur suhu antara 60-70CC

Dilakukan destilasi selama 3 jam Dilakukan destilasi selama 3 jam

Hentikan destilasi, dipindahkan hasil destilasi ke dalam corong pisah Hentikan destilasi, dipindahkan hasil destilasi ke dalam corong pisah

Buang airnya, kemudian dipindahkan minyak atsiri

Buang airnya, kemudian dipindahkan minyak atsiri yang diperoleh keyang diperoleh ke dalam gelas ukur 10 ml

(6)

 b)

 b) Identifikasi KLT (Kromatografi Lapis Tipis)Identifikasi KLT (Kromatografi Lapis Tipis)

Disiapkan Toluen dan Etil Asetat dengan perbandingan (93:7) dalam Disiapkan Toluen dan Etil Asetat dengan perbandingan (93:7) dalam

10 ml diambil cairannya menggunakan pipet filler 10 ml diambil cairannya menggunakan pipet filler

Masukkan ke dalam chamber yang ditutupi atasnya menggunakan kaca Masukkan ke dalam chamber yang ditutupi atasnya menggunakan kaca

arloji dan celupkan kertas saring kemudian dilakukan penjenuhan arloji dan celupkan kertas saring kemudian dilakukan penjenuhan

Disiapkan fase diam Disiapkan fase diam

Lempeng KLT di masukkan ke dalam oven sela

Lempeng KLT di masukkan ke dalam oven selama 15 menit pada sma 15 menit pada suhuuhu 105

105CC

Ditotolkan sampel pada lempeng KLT Ditotolkan sampel pada lempeng KLT

Dimasukkan ke dalam chamber yang sudah jenuh, kemudian amati Dimasukkan ke dalam chamber yang sudah jenuh, kemudian amati

kenaikkan bercak kenaikkan bercak

Setelah proses berakhir, keringkan, kemudian amati di bawah sinar UV Setelah proses berakhir, keringkan, kemudian amati di bawah sinar UV

254 nm 254 nm

Semprotkan penampang bercak (Vanillin-Asam sulfat) kemudian Semprotkan penampang bercak (Vanillin-Asam sulfat) kemudian

dikeringkan ke dalam oven selama 5 menit dikeringkan ke dalam oven selama 5 menit

Amati warna noda

Amati warna noda yang nampak pada lempeng KLT di bawah sinaryang nampak pada lempeng KLT di bawah sinar UV 254 nm

UV 254 nm

Hitung Rf bandingkan dengan pustaka Hitung Rf bandingkan dengan pustaka

(7)

c). Pengamatan Organoleptis Minyak Atsiri dari Jahe c). Pengamatan Organoleptis Minyak Atsiri dari Jahe

Diamati warna hasil minyak atsiri dari jahe Diamati warna hasil minyak atsiri dari jahe

Dilihat bentuknya dan dirasakan Dilihat bentuknya dan dirasakan

Dibau menggunakan indra penciuman Dibau menggunakan indra penciuman

Dicatat hasilnya Dicatat hasilnya

VI.

(8)

VII.

VII. HASIL EVALUASIHASIL EVALUASI a). Organoleptis a). Organoleptis b). Rendemen b). Rendemen Menghitung Rendemen : R = Menghitung Rendemen : R = PP B B x 100 % x 100 %

Keterangan : R = hasil rendemen Keterangan : R = hasil rendemen

P = Hasil ekstrak yang diperoleh P = Hasil ekstrak yang diperoleh B = Jumlah bahan awal

B = Jumlah bahan awal Berat Vial

Berat Vial + Produk + Produk : 14,04 : 14,04 gramgram Berat

Berat Vial Vial Kosong Kosong : : 13,27 13,27 gramgram Berat

Berat Produk Produk : : 0,77 0,77 gramgram

-- Bahan yang Bahan yang digunakan (Jahe) digunakan (Jahe) : 250 : 250 gramgram -- Produk yProduk yang dihasilkan ang dihasilkan : 0,77 : 0,77 gramgram -- Rendemen : R =Rendemen : R =  B B x 100 % x 100 % = =0,770,77 250 250 x 100 % x 100 % = 0,380 % = 0,380 %

 

 

⁄⁄



Organoleptis Hasil Organoleptis Hasil Bentuk Cairan Bentuk Cairan Warna

Warna Putih Putih KekuninganKekuningan

Bau Harum

Bau Harum

Rasa Pedas

(9)

c). Identifikasi KLT c). Identifikasi KLT

Toluen : Etil Asetat (93:7) dalam 10 ml Toluen : Etil Asetat (93:7) dalam 10 ml

Toluen : Toluen : 9393 100 100 x 10 ml = 9,3 ml x 10 ml = 9,3 ml Etil Asetat : Etil Asetat : 77 100 100 x 10 ml = 0,7 ml x 10 ml = 0,7 ml SAMPEL SAMPEL WARNA NODA WARNA NODA Rf HRf Rf HRf SINAR UV-254 SINAR UV-254 nm nm PENAMPAK PENAMPAK BERCAK BERCAK MINYAK MINYAK ATSIRI ATSIRI JAHE JAHE Noda 1 : Noda 1 :     

  Biru Biru Tua Tua 0,37 0,37 3737

Noda 2 :

Noda 2 : , , 

 

  Biru Biru Tua Tua 0,47 0,47 4747

Noda 3 : Noda 3 :   

 

  Biru Biru Tua Tua 0,62 0,62 6262

Noda 4 : Noda 4 :   

 

  Ungu Ungu 0,87 0,87 8787

VIII.

VIII. PEMBAHASANPEMBAHASAN Pada

Pada praktikum praktikum kali ini kali ini kelompok kelompok kami akkami akan membahan membahas tentangas tentang hasil analisa dan pengamatan isolasi minyak atsiri pada jahe dengan hasil analisa dan pengamatan isolasi minyak atsiri pada jahe dengan metode destilasi dan identifikasi minyak atsiri pada jahe dengan metode metode destilasi dan identifikasi minyak atsiri pada jahe dengan metode KLT. Metode isolasi minyak atsiri dapat dilakukan dengan beberapa cara KLT. Metode isolasi minyak atsiri dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu penyulingan (destilasi). Penyulingan adalah proses pemisahan yaitu penyulingan (destilasi). Penyulingan adalah proses pemisahan komponen berdasarkan perbedaan titik didihnya. Prinsip dasar komponen berdasarkan perbedaan titik didihnya. Prinsip dasar  penyulingan

(10)

kemudian uap tersebut dikondensasikan lagi ke dalam bentuk cairan kemudian uap tersebut dikondensasikan lagi ke dalam bentuk cairan dengan proses pendinginan. Destilasi dapat dilakukan dengan berbagai dengan proses pendinginan. Destilasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :

cara, yaitu : a.

a. Destilasi dengan airDestilasi dengan air

Pada destilasi air terjadi kontak langsung antara simplisia dengan Pada destilasi air terjadi kontak langsung antara simplisia dengan air mendidih. Simplisia yang telah dipotong-potong, digiling kasar, air mendidih. Simplisia yang telah dipotong-potong, digiling kasar, atau digerus halus didihkan dengan air, uap air dialirkan melalui atau digerus halus didihkan dengan air, uap air dialirkan melalui  pendingin,

 pendingin, sulingan sulingan berupa berupa minyak minyak yang yang belum belum murni murni ditampung.ditampung. Penyulingan dengan cara ini sesuai untuk simplisia kering yang tidak Penyulingan dengan cara ini sesuai untuk simplisia kering yang tidak rusak dengan pendidihan. Penyulingan air biasa digunakan untuk rusak dengan pendidihan. Penyulingan air biasa digunakan untuk menyari minyak atsiri yang tahan panas dari grabahan maupun bahan menyari minyak atsiri yang tahan panas dari grabahan maupun bahan yang berkayu dan keras.

yang berkayu dan keras.

Keuntungan metode ini adalah kualitas minyak atsiri baik (jika Keuntungan metode ini adalah kualitas minyak atsiri baik (jika diperhatikan suhu tidak terlalu tinggi), alat sederhana dan mudah diperhatikan suhu tidak terlalu tinggi), alat sederhana dan mudah diperoleh, dan mudah pengerjaannya.

diperoleh, dan mudah pengerjaannya.

Kerugian dari metode ini adalah tidak semua bahan dapat Kerugian dari metode ini adalah tidak semua bahan dapat dilakukan dengan cara ini (terutama bahan yang mengandung sabun, dilakukan dengan cara ini (terutama bahan yang mengandung sabun,  bahan

 bahan yang layang larut rut dalam dalam air, air, dan dan bahan bahan yang mudah yang mudah hangus), adanhangus), adanyaya air sering menyebabkan terjadinya hidrolisis, dan waktu penyulingan air sering menyebabkan terjadinya hidrolisis, dan waktu penyulingan yang lama.

yang lama.  b.

 b. Destilasi dengan uap dan airDestilasi dengan uap dan air

Penyulingan dengan cara ini memakai alat semacam dandang. Penyulingan dengan cara ini memakai alat semacam dandang. Simplisia diletakkan di atas bagian yang berlubang-lubang sedangkan Simplisia diletakkan di atas bagian yang berlubang-lubang sedangkan air

air di lapisan bawah. di lapisan bawah. Uap dialirkan Uap dialirkan melalui pendingin melalui pendingin dan sulingandan sulingan ditampung, minyak yang diperoleh belum murni. Cara ini baik untuk ditampung, minyak yang diperoleh belum murni. Cara ini baik untuk simplisia basah atau kering yang rusak pada pendidihan. Untuk simplisia basah atau kering yang rusak pada pendidihan. Untuk simplisia kering harus dimaserasi lebih dulu, sedangkan untuk simplisia kering harus dimaserasi lebih dulu, sedangkan untuk simplisia segar yang baru dipetik tidak perlu dimaserasi. Cara simplisia segar yang baru dipetik tidak perlu dimaserasi. Cara  penyulingan

 penyulingan ini ini banyak banyak dilakukan dilakukan sebagai sebagai industri industri rumah, rumah, karenakarena  peralatan mudah didapat dan hasil yang d

(11)

Kerugian

Kerugian cara cara ini, ini, hanya hanya minyak minyak dengan dengan titik titik didih didih lebih lebih rendahrendah dari air yang dapat tersuling sehingga hasil penyulingan tidak dari air yang dapat tersuling sehingga hasil penyulingan tidak sempurna (masih banyak minyak yang tertinggal di ampas).

sempurna (masih banyak minyak yang tertinggal di ampas). c.

c. Destilasi dengan uapDestilasi dengan uap

Minyak atsiri biasanya didapatkan dengan penyulingan uap pada Minyak atsiri biasanya didapatkan dengan penyulingan uap pada  bagian

 bagian tanaman tanaman yang yang mengandung mengandung minyak. minyak. Metode Metode penyulingan penyulingan iniini tergantung pada kondisi bahan tanaman. Penyulingan dengan uap tergantung pada kondisi bahan tanaman. Penyulingan dengan uap memerlukan air, uap panas yang biasanya bertekanan lebih dari 1 memerlukan air, uap panas yang biasanya bertekanan lebih dari 1 atmosfer dialirkan melalui suatu pipa uap. Peralatan yang dipakai atmosfer dialirkan melalui suatu pipa uap. Peralatan yang dipakai tidak berbeda dengan penyulingan air dan uap, hanya diperlukan alat tidak berbeda dengan penyulingan air dan uap, hanya diperlukan alat tambahan untuk memeriksa suhu dan tekanan. Bila pemeriksaan telah tambahan untuk memeriksa suhu dan tekanan. Bila pemeriksaan telah dilakukan dengan baik, dengan cara ini akan diperoleh minyak yang dilakukan dengan baik, dengan cara ini akan diperoleh minyak yang lebih banyak. Cara ini bisa juga digunakan untuk membuat minyak lebih banyak. Cara ini bisa juga digunakan untuk membuat minyak atsiri dari biji, akar, kayu, yang umumnya mengandung komponen atsiri dari biji, akar, kayu, yang umumnya mengandung komponen minyak yang bertitik didih tinggi. Penyulingan ini dapat digunakan minyak yang bertitik didih tinggi. Penyulingan ini dapat digunakan untuk membuat minyak cengkeh, minyak kayumanis, minyak akar untuk membuat minyak cengkeh, minyak kayumanis, minyak akar wangi, minyak sereh, minyak kayu putih, dll.

wangi, minyak sereh, minyak kayu putih, dll.

Keuntungan dari cara ini adalah kualitas minyak yang dihasilkan Keuntungan dari cara ini adalah kualitas minyak yang dihasilkan cukup baik, tekanan dan suhu dapat diatur, waktu penyulingan cukup baik, tekanan dan suhu dapat diatur, waktu penyulingan  pendek,

 pendek, hidrolisis hidrolisis tidak tidak terjadi. terjadi. Kerugian Kerugian metode metode ini ini yaitu yaitu peralatanperalatan yang mahal dan memerlukan tenaga ahli.

yang mahal dan memerlukan tenaga ahli.

Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu melatih keterampilan Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu melatih keterampilan menyusun peralatan yang umum dipakai untuk proses penyulingan menyusun peralatan yang umum dipakai untuk proses penyulingan atau destilasi. Serta mampu memahami prinsip kerja alat destilasi atau destilasi. Serta mampu memahami prinsip kerja alat destilasi sederhana.

sederhana.

Adapun fungsi masing-masing alat yaitu labu alas bulat sebagai Adapun fungsi masing-masing alat yaitu labu alas bulat sebagai wadah untuk penyimpanan sampel yang akan di destilasi. Kondensor wadah untuk penyimpanan sampel yang akan di destilasi. Kondensor atau pendingin yang berguna untuk mendinginkan uap destilasi yang atau pendingin yang berguna untuk mendinginkan uap destilasi yang melewati kondensor sehingga menjadi cair. Kondensor atau melewati kondensor sehingga menjadi cair. Kondensor atau  pendingin yang

(12)

yang masuk berasal dari bawah dan keluar dari atas. Karena jika yang masuk berasal dari bawah dan keluar dari atas. Karena jika airnya berasal masuk dari atas maka air dalam pendingin atau airnya berasal masuk dari atas maka air dalam pendingin atau kondensor tidak akan memenuhi isi pendinginan sehingga tidak dapat kondensor tidak akan memenuhi isi pendinginan sehingga tidak dapat digunakan untuk mendinginkan uap yang mengalir lewat kondensor digunakan untuk mendinginkan uap yang mengalir lewat kondensor tersebut. Oleh karena itu pendingin atau kondensor air masuknya tersebut. Oleh karena itu pendingin atau kondensor air masuknya harus dari bawah sehingga pendinginan atau kondensor akan terisi harus dari bawah sehingga pendinginan atau kondensor akan terisi dengan air maka dapat digunakan untuk mendinginkan komponen zat dengan air maka dapat digunakan untuk mendinginkan komponen zat yang melewati kondensor tersebut dari berwujud uap menjadi yang melewati kondensor tersebut dari berwujud uap menjadi  berwujud cair.

 berwujud cair.

Termometer digunakan untuk mengamati suhu dalam proses Termometer digunakan untuk mengamati suhu dalam proses destilasi sehingga suhu dapat dikontrol sesuai dengan suhu yang destilasi sehingga suhu dapat dikontrol sesuai dengan suhu yang diinginkan untuk memperoleh destilat murni. Erlenmeyer sebagai diinginkan untuk memperoleh destilat murni. Erlenmeyer sebagai wadah untuk menampung destilat yang diperoleh dari proses wadah untuk menampung destilat yang diperoleh dari proses destilasi. Pipa penghubung (adaptor) untuk menghubungkan antara destilasi. Pipa penghubung (adaptor) untuk menghubungkan antara kondensor dan wadah penampung destilat (erlenmeyer) sehingga kondensor dan wadah penampung destilat (erlenmeyer) sehingga cairan destilat yang mudah menguap akan tertampung dalam cairan destilat yang mudah menguap akan tertampung dalam erlenmeyer dan tidak akan menguap keluar selama proses destilasi erlenmeyer dan tidak akan menguap keluar selama proses destilasi  berlangsung.

 berlangsung. Pemanas Pemanas berguna berguna untuk untuk memanaskan memanaskan sampel sampel yangyang terdapat pada labu alas bulat. Penggunaan batu didih pada proses terdapat pada labu alas bulat. Penggunaan batu didih pada proses destilasi dimaksudkan untuk mempercepat proses pendidihan sampel destilasi dimaksudkan untuk mempercepat proses pendidihan sampel dengan menahan tekanan atau menekan gelembung panas pada dengan menahan tekanan atau menekan gelembung panas pada sampel serta menyebarkan panas yang ada ke seluruh bagian sampel. sampel serta menyebarkan panas yang ada ke seluruh bagian sampel. Sedangkan statif dan klem berguna untuk menyangga bagian-bagian Sedangkan statif dan klem berguna untuk menyangga bagian-bagian dari peralatan destilasi sederhana sehingga tidak jatuh atau goyang. dari peralatan destilasi sederhana sehingga tidak jatuh atau goyang.

Adapun tahapan merangkai alat destilasi sederhana adalah Adapun tahapan merangkai alat destilasi sederhana adalah menyiapkan statif dan klem serta pemanasan, kemudian memasang menyiapkan statif dan klem serta pemanasan, kemudian memasang labu alas bulat, selanjutnya memasang kondensor, setelah itu labu alas bulat, selanjutnya memasang kondensor, setelah itu memasang adaptor (jika menggunakan adaptor untuk destilasi memasang adaptor (jika menggunakan adaptor untuk destilasi senyawa yang mudah menguap), dan memasang labu penampung senyawa yang mudah menguap), dan memasang labu penampung (erlenmeyer), serta yang terakhir adalah memasang termometer.

(13)

Setelah

Setelah semua semua alat alat telah telah terpasang terpasang dengan dengan baik, baik, maka maka dapatdapat dilakukan proses destilasi. Sebagaimana prinsip dasar dari destilasi dilakukan proses destilasi. Sebagaimana prinsip dasar dari destilasi adalah memisahkan zat berdasarkan perbedaan titik didihnya, maka adalah memisahkan zat berdasarkan perbedaan titik didihnya, maka komponen zat yang memiliki titik didih yang rendah akan lebih dulu komponen zat yang memiliki titik didih yang rendah akan lebih dulu menguap sedangkan yang lebih tinggi titik didihnya akan tetap menguap sedangkan yang lebih tinggi titik didihnya akan tetap tertampung pada labu destilat, pada percobaan ini bahan yang akan tertampung pada labu destilat, pada percobaan ini bahan yang akan didestilasi yaitu n-heksan dan air. Proses penguapan komponen zat didestilasi yaitu n-heksan dan air. Proses penguapan komponen zat ini dilakukan dengan pemanasan pada labu destilasi sehingga ini dilakukan dengan pemanasan pada labu destilasi sehingga komponen zat yang memiliki titik didih yang lebih rendah akan komponen zat yang memiliki titik didih yang lebih rendah akan menguap dan uap tersebut melewati kondensor atau pendingin yang menguap dan uap tersebut melewati kondensor atau pendingin yang mendinginkan komponen zat tersebut sehingga akan terkondensasi mendinginkan komponen zat tersebut sehingga akan terkondensasi atau berubah dari berwujud uap menjadi berwujud cair sehingga atau berubah dari berwujud uap menjadi berwujud cair sehingga dapat ditampung di labu destilat atau labu erlenmeyer. Pada proses dapat ditampung di labu destilat atau labu erlenmeyer. Pada proses destilasi ini, destilat ditampung pada suhu tetap (konstan). Hal ini destilasi ini, destilat ditampung pada suhu tetap (konstan). Hal ini dilakukan karena diharapkan akan diperoleh destilat yang murni pada dilakukan karena diharapkan akan diperoleh destilat yang murni pada kondisi suhu tersebut. Setelah sampel pada labu alas bulat berkurang, kondisi suhu tersebut. Setelah sampel pada labu alas bulat berkurang,  pada kondisi naiknya suhu ini, pro

 pada kondisi naiknya suhu ini, proses destilasi sudah dapat dihentikanses destilasi sudah dapat dihentikan sehingga yang diperoleh adalah destilat murni. Pada destilasi, untuk sehingga yang diperoleh adalah destilat murni. Pada destilasi, untuk memperoleh ketelitian yang tinggi penempatan ujung termometer memperoleh ketelitian yang tinggi penempatan ujung termometer harus sangat diperhatikan, yaitu ujung termometer harus tepat berada harus sangat diperhatikan, yaitu ujung termometer harus tepat berada di persimpangan yang menuju ke pendingin agar suhu yang teramati di persimpangan yang menuju ke pendingin agar suhu yang teramati adalah benar-benar suhu uap senyawa yang diamati. Dalam hal ini adalah benar-benar suhu uap senyawa yang diamati. Dalam hal ini senyawa yang diamati yaitu heksan. Dan untuk memisahkan senyawa yang diamati yaitu heksan. Dan untuk memisahkan n-heksan dan air maka dilakukan destilasi pada suhu 60-70

heksan dan air maka dilakukan destilasi pada suhu 60-70C.C.

Hasil rendemen minyak atsiri yang didapatkan minimalis karena Hasil rendemen minyak atsiri yang didapatkan minimalis karena  pada

 pada proses proses destilasi, destilasi, penyimpangan penyimpangan pengukuran pengukuran dapat dapat terjadi terjadi jikajika adanya pemanasan yang berlebihan (superheating) serta kesalahan adanya pemanasan yang berlebihan (superheating) serta kesalahan dalam penempatan pengukuran suhu (termometer) tidak pada posisi dalam penempatan pengukuran suhu (termometer) tidak pada posisi yang benar.

yang benar.

Minyak jahe berisi gingerol yang berbau harum khas jahe, Minyak jahe berisi gingerol yang berbau harum khas jahe,  berkhasiat

(14)

karena mabuk kendaraan atau pada wanita yang hamil muda. Juga karena mabuk kendaraan atau pada wanita yang hamil muda. Juga rasanya tajam merangsang nafsu makan, memperkuat otot usus, rasanya tajam merangsang nafsu makan, memperkuat otot usus, membantu mengeluarkan gas usus serta membantu fungsi jantung. membantu mengeluarkan gas usus serta membantu fungsi jantung. Dalam pengobatan tradisional Asia, jahe dipakai untuk mengobati Dalam pengobatan tradisional Asia, jahe dipakai untuk mengobati selesma, batuk, diare dan penyakit radang sendi tulang seperti artritis. selesma, batuk, diare dan penyakit radang sendi tulang seperti artritis. Jahe juga dipakai untuk meningkatkan pembersihan tubuh melalui Jahe juga dipakai untuk meningkatkan pembersihan tubuh melalui keringat. Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah keringat. Gingerol pada jahe bersifat antikoagulan, yaitu mencegah  penggumpalan

 penggumpalan darah. darah. Jadi Jadi mencegah mencegah tersumbatnya tersumbatnya pembuluh pembuluh darah,darah,  penyebab

 penyebab utama utama stroke, stroke, dan dan serangan serangan jantung. jantung. Gingerol Gingerol juga juga didugadiduga membantu menurunkan kadar kolesterol.

membantu menurunkan kadar kolesterol.

Minyak tak menguap atau yang biasa disebut oleoresin Minyak tak menguap atau yang biasa disebut oleoresin merupakan komponen pemberi rasa pedas dan

merupakan komponen pemberi rasa pedas dan pahit. Komponen yangpahit. Komponen yang terdapat pada oleoresin merupakan gambaran utuh dari kandungan terdapat pada oleoresin merupakan gambaran utuh dari kandungan  jahe,

 jahe, yaitu yaitu minyak minyak atsiri atsiri dan dan fixed fixed oil oil yang yang terdiri terdiri dari dari zingerol,zingerol, shogaol, dan resin. Kandungan minyak setiap bagian-bagian rimpang shogaol, dan resin. Kandungan minyak setiap bagian-bagian rimpang  jahe

 jahe berbeda. berbeda. Kandungan Kandungan terbanyak terbanyak di di bagian bagian bawah bawah jaringanjaringan epidermis. Semakin ke tengah kandungannya semakin sedikit. Selain epidermis. Semakin ke tengah kandungannya semakin sedikit. Selain itu, umur jahe mempengaruhi kandungan minyaknya. Kandungan itu, umur jahe mempengaruhi kandungan minyaknya. Kandungan minyak meningkat terus sampai mencapai umur optimum (12 tahun). minyak meningkat terus sampai mencapai umur optimum (12 tahun). Lewat usia itu kandungan minyaknya semakin sediki. Sedangkan bau Lewat usia itu kandungan minyaknya semakin sediki. Sedangkan bau khas jahe semakin tua semakin menyengat.

khas jahe semakin tua semakin menyengat.

Keuntungan dari oleoresin adalah lebih higinies, dan mempunyai Keuntungan dari oleoresin adalah lebih higinies, dan mempunyai kekuatan yang lebih bila dibandingkan dengan bahan asalnya. kekuatan yang lebih bila dibandingkan dengan bahan asalnya. Penggunaan oleoresin dalam industri lebih disukai, karena aromanya Penggunaan oleoresin dalam industri lebih disukai, karena aromanya lebih tajam dan dapat menghemat biaya.

lebih tajam dan dapat menghemat biaya. Simplisia adalah bahan alamiah

Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yangyang digunakan sebagai obat yang  belum

 belum mengalami mengalami pengolahan pengolahan apapun apapun juga, juga, kecuali kecuali dinyatakan dinyatakan lain,lain,  berupa bahan yang

 berupa bahan yang telah dikeringkan. Pengeringan metelah dikeringkan. Pengeringan merupakan prosesrupakan proses  pengurangan

 pengurangan kadar kadar air air sampai sampai batas batas yang yang terbaik terbaik sekitar sekitar 8-10%8-10% karena pada tingkat kadar air tersebut. Kemungkinan bahan cukup karena pada tingkat kadar air tersebut. Kemungkinan bahan cukup aman terhadap pencemaran, baik yang disebabkan oleh jamur aman terhadap pencemaran, baik yang disebabkan oleh jamur

(15)

ataupun insektisida. Ada berbagai cara pengeringan, yaitu dengan ataupun insektisida. Ada berbagai cara pengeringan, yaitu dengan menjemur langsung, dianginkan, ataupun dengan udara panas yang menjemur langsung, dianginkan, ataupun dengan udara panas yang mengalir.

mengalir.

Proses pembuatan simplisia pada prinsipnya meliputi tahap-tahap Proses pembuatan simplisia pada prinsipnya meliputi tahap-tahap  pencucian,

 pencucian, pengecilan pengecilan ukuran ukuran dan dan pengeringan. pengeringan. Pada Pada tahap tahap awal,awal, rimpang jahe dicuci (kadar air diperkirakan sekitar 85-90%) diiris rimpang jahe dicuci (kadar air diperkirakan sekitar 85-90%) diiris dengan ketebalan 7-8mm. Setelah dijemur atau dikeringkan, dengan ketebalan 7-8mm. Setelah dijemur atau dikeringkan, ketebalan akan menjadi 5-6 mm dengan kehilangan berat sekitar ketebalan akan menjadi 5-6 mm dengan kehilangan berat sekitar 60-70% (kadar air sekitar 7-12%). Penjemuran langsung dengan 70% (kadar air sekitar 7-12%). Penjemuran langsung dengan matahari seringkali menyebabkan bahan mudah tercemar dan matahari seringkali menyebabkan bahan mudah tercemar dan keadaan cuaca yang tidak menentu menyebabkan pembusukkan. keadaan cuaca yang tidak menentu menyebabkan pembusukkan. Untuk mendapatkan simplisia dengan tekstur yang menarik, sebelum Untuk mendapatkan simplisia dengan tekstur yang menarik, sebelum diiris jahe dapat direbus beberapa menit sampai terjadi proses diiris jahe dapat direbus beberapa menit sampai terjadi proses gelatinisasi. Kemudian baru diiris dan dijemur.

gelatinisasi. Kemudian baru diiris dan dijemur.

Sebagai bahan simplisia, tumbuhan obat dapat berupa tumbuhan Sebagai bahan simplisia, tumbuhan obat dapat berupa tumbuhan liar ataupun tumbuhan budidaya. Tumbuhan liar umumnya kurang liar ataupun tumbuhan budidaya. Tumbuhan liar umumnya kurang  baik untuk dijadikan

 baik untuk dijadikan bahan simplisia, bahan simplisia, jika dibandingkan dengan hasiljika dibandingkan dengan hasil  budidaya,

 budidaya, karena karena simplisia simplisia yang yang dihasilkan dihasilkan mutunya mutunya tidak tidak seragam.seragam. Hal ini disebabkan oleh :

Hal ini disebabkan oleh : 1.

1. Umur tumbuhan atau bagian tumbuhan yang dipanen tidak tepatUmur tumbuhan atau bagian tumbuhan yang dipanen tidak tepat dan beragam. Umur tumbuhan atau bagian tumbuhan yang dan beragam. Umur tumbuhan atau bagian tumbuhan yang dipanen berpengaruh pada kadar senyawa aktif, sehingga mutu dipanen berpengaruh pada kadar senyawa aktif, sehingga mutu simplisia yang dihasilkan sering tidak seragam.

simplisia yang dihasilkan sering tidak seragam. 2.

2. Jenis tumbuhan yang di panen sering kurang diperhatikan,Jenis tumbuhan yang di panen sering kurang diperhatikan, sehingga simplisia yang diperoleh tidak seragam mutunya, sehingga simplisia yang diperoleh tidak seragam mutunya, walaupun sepintas kelihatannya sama. Sering juga terjadi walaupun sepintas kelihatannya sama. Sering juga terjadi kekeliruan dalam menetapkan jenis tumbuhan, terutama untuk kekeliruan dalam menetapkan jenis tumbuhan, terutama untuk  jenis-jenis

 jenis-jenis tumbuhan tumbuhan dalam dalam satu satu marga marga yang yang sering sering kalikali mempunyai bentuk morfologi yang sama.

(16)

3.

3. Lingkungan tempat tumbuh yang berbeda sering mengakibatkanLingkungan tempat tumbuh yang berbeda sering mengakibatkan  perbedaan

 perbedaan kadar kadar kandungan kandungan zat zat aktif. aktif. Faktor Faktor lingkungan lingkungan yangyang  berpengaruh antara lain : tinggi tempat, keadaan tanah dan cuaca.  berpengaruh antara lain : tinggi tempat, keadaan tanah dan cuaca. Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau  bahan-bahan

 bahan-bahan asing asing lainnya lainnya dari dari bahan bahan simplisia. simplisia. Misalnya Misalnya padapada simplisia yang dibuat dari akar tumbuhan obat, bahan-bahan asing simplisia yang dibuat dari akar tumbuhan obat, bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak, seperti tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak, serta pengotor lainnya harus

serta pengotor lainnya harus dibuang. Tanah mengandung bermacam-dibuang. Tanah mengandung bermacam-macam mikroba dalam jumlah tinggi, oleh karena itu pembersihan macam mikroba dalam jumlah tinggi, oleh karena itu pembersihan simplisia dari tanah yang terbawa dapat mengurangi jumlah mikroba. simplisia dari tanah yang terbawa dapat mengurangi jumlah mikroba. Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor Pencucian dilakukan untuk menghilangkan tanah dan pengotor lainnya yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan lainnya yang melekat pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan dengan air bersih misalnya air dari mata air, air sumur, atau air PAM. dengan air bersih misalnya air dari mata air, air sumur, atau air PAM. Bahan simplisia yang mengandung zat yang mudah mengandung zat Bahan simplisia yang mengandung zat yang mudah mengandung zat yang larut dalam air mengalir, agar pencucian dilakukan dalam waktu yang larut dalam air mengalir, agar pencucian dilakukan dalam waktu yang sesingkat mungkin. Cara sortasi dengan pencucian sangat yang sesingkat mungkin. Cara sortasi dengan pencucian sangat mempengaruhi jenis dan jumlah mikroba pada simplisia. Misalnya mempengaruhi jenis dan jumlah mikroba pada simplisia. Misalnya  jika

 jika air air digunakan digunakan kotor, kotor, maka maka jumlah jumlah mikroba mikroba pada pada permukaanpermukaan  bahan si

 bahan simplisia mplisia akan akan dapat dapat bertambah. bertambah. Bakteri Bakteri yang umumnya yang umumnya yangyang terdapat dalam air adalah pseudomonas.SP, streptococcus. SP, dll. terdapat dalam air adalah pseudomonas.SP, streptococcus. SP, dll. Pada simplisia akar, batang, atau buah dapat pula dilakukan Pada simplisia akar, batang, atau buah dapat pula dilakukan  pengupasan

 pengupasan kulit kulit luar, luar, untuk untuk mengurangi mengurangi jumlah jumlah mikroba mikroba karenakarena sebagian besar mikroba biasanya terdapat pada bagian luar tumbuhan. sebagian besar mikroba biasanya terdapat pada bagian luar tumbuhan. Bahan yang telah dikupas tersebut mungkin tidak memerluka Bahan yang telah dikupas tersebut mungkin tidak memerluka  pencucian jika pengupasan dilakukan

 pencucian jika pengupasan dilakukan dengan baik.dengan baik.

Beberapa jenis bahan simplisia perlu mengalami proses Beberapa jenis bahan simplisia perlu mengalami proses  perajangan.

 perajangan. Perajangan Perajangan bahan bahan simplisia simplisia dilakukan dilakukan untukuntuk mempermudah proses pengeringan. Tumbuhan yang baru di ambil mempermudah proses pengeringan. Tumbuhan yang baru di ambil  jangan

(17)

satu hari. Perajangan dapat dilakukan dengan pisau, dengan alat satu hari. Perajangan dapat dilakukan dengan pisau, dengan alat mesin perajang khusus sehingga diperoleh irisan tipis atau potongan mesin perajang khusus sehingga diperoleh irisan tipis atau potongan dengan ukuran yang dikehendaki. Semakin tipis bahan yang dengan ukuran yang dikehendaki. Semakin tipis bahan yang dikeringkan semakin cepat penguapan air, sehingga mempercepat dikeringkan semakin cepat penguapan air, sehingga mempercepat waktu pengeringan. Akan tetapi irisan yang terlalu tipis juga akan waktu pengeringan. Akan tetapi irisan yang terlalu tipis juga akan menyebabkan berkurangnya atau hilangnya zat berkhasiat yang menyebabkan berkurangnya atau hilangnya zat berkhasiat yang mudah menguap sehingga mempengaruhi komposisi, bau dan rasa mudah menguap sehingga mempengaruhi komposisi, bau dan rasa yang diinginkan. Oleh karena itu bahan simplisia seperti jahe yang diinginkan. Oleh karena itu bahan simplisia seperti jahe dihindari perajangan yang terlalu tipis untuk mencegah berkurangnya dihindari perajangan yang terlalu tipis untuk mencegah berkurangnya kadar minyak atsiri. Selama perajangan seharusnya jumlah mikroba kadar minyak atsiri. Selama perajangan seharusnya jumlah mikroba tidak bertambah. Penjemuran sebelum perajangan diperlukan untuk tidak bertambah. Penjemuran sebelum perajangan diperlukan untuk mengurangi pewarnaan akibat reaksi antara bahan dan logam pisau. mengurangi pewarnaan akibat reaksi antara bahan dan logam pisau.

Pemilihan cairan penyari harus mempertimbangkan banyak Pemilihan cairan penyari harus mempertimbangkan banyak factor. Cairan penyari yang baik harus memenuhi criteria berikut ini factor. Cairan penyari yang baik harus memenuhi criteria berikut ini ::

1.

1. Murah dan mudah diperolehMurah dan mudah diperoleh 2.

2. Stabil secara fisika dan kimiaStabil secara fisika dan kimia 3.

3. Tidak bereaksiTidak bereaksi 4.

4. Tidak mudah menguap dan tidak mudah terbakarTidak mudah menguap dan tidak mudah terbakar 5.

5. Selektif yaitu hanya menarik zat yang berkhasiat yangSelektif yaitu hanya menarik zat yang berkhasiat yang dikehendaki

dikehendaki 6.

6. Tidak mempengaruhi zat berkhasiatTidak mempengaruhi zat berkhasiat

Pelarut organik kurang digunakan dalam penyarian, kecuali Pelarut organik kurang digunakan dalam penyarian, kecuali dalam proses penyarian tertentu. Salah satu contoh eter minyak dalam proses penyarian tertentu. Salah satu contoh eter minyak tanah digunakan untuk menarik lemak dari serbuk simplisia tanah digunakan untuk menarik lemak dari serbuk simplisia sebelum proses penyarian. Untuk penyarian menurut Farmakope sebelum proses penyarian. Untuk penyarian menurut Farmakope Indonesia menetapkan bahwa sebagai cairan penyari adalah air, Indonesia menetapkan bahwa sebagai cairan penyari adalah air, etanol, etanol-air atau eter. Penyarian pada perusahaan obat etanol, etanol-air atau eter. Penyarian pada perusahaan obat tradisional masih terbatas pada penggunaan penyari air, etanol, tradisional masih terbatas pada penggunaan penyari air, etanol, atau etanol-air.

(18)

Air

Air dipertimbangkan dipertimbangkan sebagai sebagai penyari penyari karena karena :: 1.

1. Murah dan mudah diperolehMurah dan mudah diperoleh 2.

2. StabilStabil 3.

3. Tidak mudah menguapTidak mudah menguap 4.

4. Tidak mudah terbakarTidak mudah terbakar 5.

5. Tidak beracunTidak beracun 6.

6. AlamiAlami

Kerugian menggunakan air sebagai penyari : Kerugian menggunakan air sebagai penyari : 1.

1. Tidak selektifTidak selektif 2.

2. Dapat ditumbuhi mikroorganisme dan cepat rusakDapat ditumbuhi mikroorganisme dan cepat rusak 3.

3. Untuk pengeringan diperlukan waktu lamaUntuk pengeringan diperlukan waktu lama

Air disamping melarutkan garam alkaloid, minyak menguap, Air disamping melarutkan garam alkaloid, minyak menguap, glikosida, tanin, dan gula juga melarutkan gom, pati, protein dan glikosida, tanin, dan gula juga melarutkan gom, pati, protein dan enzim. Dengan demikian penggunaan air sebagai cairan penyari enzim. Dengan demikian penggunaan air sebagai cairan penyari kurang menguntungkan. Disamping zat aktif ikut tersari juga zat kurang menguntungkan. Disamping zat aktif ikut tersari juga zat lain yang tidak diperlukan ikut tersari.

lain yang tidak diperlukan ikut tersari.

Setelah diperoleh hasil minyak atsiri jahe dilakukan proses Setelah diperoleh hasil minyak atsiri jahe dilakukan proses  pemisahan

 pemisahan dengan dengan cara cara Kromatografi Kromatografi Lapis Lapis Tipis Tipis (KLT). (KLT). KLTKLT adalah suatu metode pemisahan fitokimia dari campuran zat adalah suatu metode pemisahan fitokimia dari campuran zat dengan menggunakan sebuah lapisan tipis bahan penjerap, karena dengan menggunakan sebuah lapisan tipis bahan penjerap, karena  penggunaan

 penggunaan lapis lapis tipis tipis ini, ini, maka maka prosesnya prosesnya disebut disebut KromatografiKromatografi Lapis Tipis. Prinsip KLT adalah pemisahan suatu zat berdasarkan Lapis Tipis. Prinsip KLT adalah pemisahan suatu zat berdasarkan  perbedaan

 perbedaan kepolaran. kepolaran. Pada Pada proses proses KLT KLT digunakan digunakan dua dua jenis jenis fasefase yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam atau bahan penjerap yaitu fase diam dan fase gerak. Fase diam atau bahan penjerap terdiri dari bahan berbutir-butir yang di tempatkan pada penyangga terdiri dari bahan berbutir-butir yang di tempatkan pada penyangga  berupa plat, gelas, lo

 berupa plat, gelas, logam, atau lapisan gam, atau lapisan yang cocok. Fase diam padayang cocok. Fase diam pada umumnya adalah silika gel, alumunium oksida, kiesel guhr, umumnya adalah silika gel, alumunium oksida, kiesel guhr, selulosa. Pada percobaan ini digunakan fase diam silika gel selulosa. Pada percobaan ini digunakan fase diam silika gel GF-254. Alasan pemilihannya karena mudah di dapat dan tidak 254. Alasan pemilihannya karena mudah di dapat dan tidak

(19)

 berisiko

 berisiko terjadi terjadi kesalahan. kesalahan. Sedangkan Sedangkan fase fase gerak gerak adalah adalah mediamedia angkut yang terdiri dari suatu atau beberapa pelarut, bergerak di angkut yang terdiri dari suatu atau beberapa pelarut, bergerak di dalam fase diam karena adanya gaya kapiler. Pada percobaan ini dalam fase diam karena adanya gaya kapiler. Pada percobaan ini digunakan fase gerak toluen : etil asetat (93:7) dan digunakan digunakan fase gerak toluen : etil asetat (93:7) dan digunakan dalam 10 ml. Pemilihan fase gerak didasarkan pada sifat kelarutan dalam 10 ml. Pemilihan fase gerak didasarkan pada sifat kelarutan dan memiliki prioritas yang berbeda karena daya elusi dapat dan memiliki prioritas yang berbeda karena daya elusi dapat disesuaikan sehingga berlaku untuk semua jenis senyawa yang disesuaikan sehingga berlaku untuk semua jenis senyawa yang terkandung dalam cuplikan.

terkandung dalam cuplikan.

Persyaratan pelarut yang digunakan antara lain : Persyaratan pelarut yang digunakan antara lain : 1.

1. Mampu menghasilkan pemisahan yang baikMampu menghasilkan pemisahan yang baik 2.

2. Tidak merusak lapisan adsorben yang digunakanTidak merusak lapisan adsorben yang digunakan 3.

3. Tidak bereaksi dengan senyawa yang dipisahkanTidak bereaksi dengan senyawa yang dipisahkan 4.

4. Cairan elusi biasanya berupa zat organik yang mudah menguapCairan elusi biasanya berupa zat organik yang mudah menguap agar memudahkan pengerjaan selanjutnya.

agar memudahkan pengerjaan selanjutnya.

Setelah fase gerak dibuat dilakukan penjenuhan dengan cara Setelah fase gerak dibuat dilakukan penjenuhan dengan cara mencelupkan ujung kertas saring pada fase gerak dalam chamber mencelupkan ujung kertas saring pada fase gerak dalam chamber dan ditutup dengan kaca arloji, dibiarkan fase gerak merabat dan ditutup dengan kaca arloji, dibiarkan fase gerak merabat hingga ujung kertas saring. Tujuan dari penjenuhan ini adalah hingga ujung kertas saring. Tujuan dari penjenuhan ini adalah untuk mempercepat proses elusi. Penutupan chamber adalah untuk untuk mempercepat proses elusi. Penutupan chamber adalah untuk menyakinkan bahwa kondisi dalam chamber terjenuhkan oleh uap menyakinkan bahwa kondisi dalam chamber terjenuhkan oleh uap  pelarut.

 pelarut. Untuk Untuk mendapatkan mendapatkan kondisi kondisi ini ini dalam dalam chamberchamber terjenuhkan oleh uap pelarut. Untuk mendapatkan kondisi ini terjenuhkan oleh uap pelarut. Untuk mendapatkan kondisi ini dalam chamber ditempatkan kertas saring yang terbasahi oleh dalam chamber ditempatkan kertas saring yang terbasahi oleh  pelarut.

 pelarut. Kondisi Kondisi jenuh jenuh dalam dalam chamber chamber dengan dengan uap uap mencegahmencegah  penguapan.

 penguapan.

Setelah fase gerak jenuh dilakukan proses KLT. Fase diam Setelah fase gerak jenuh dilakukan proses KLT. Fase diam yaitu silika gel GF 254 ditotoli minyak atsiri jahe yang diperoleh. yaitu silika gel GF 254 ditotoli minyak atsiri jahe yang diperoleh. Kemudian dimasukan kedalam fase gerak. Penotolan pada plat Kemudian dimasukan kedalam fase gerak. Penotolan pada plat KLT dilakukan sedemikian rupa dan diusahakan diameter totolan KLT dilakukan sedemikian rupa dan diusahakan diameter totolan

(20)

sekecil mungkin agar tidak terjadi penyebaran noda-noda dan sekecil mungkin agar tidak terjadi penyebaran noda-noda dan timbulnya noda ekor. Pencelupan plat KLT diusahakan tidak timbulnya noda ekor. Pencelupan plat KLT diusahakan tidak melebihi garis batas bawah, karena dapat mempengaruhi totolan melebihi garis batas bawah, karena dapat mempengaruhi totolan sampel yang terelusi dan totolan yang dihasilkan tidak jelas di lihat sampel yang terelusi dan totolan yang dihasilkan tidak jelas di lihat di bawah lampu UV VIS.

di bawah lampu UV VIS.

Deteksi noda dilakukan menggunakan lampu UV 254 nm. Deteksi noda dilakukan menggunakan lampu UV 254 nm. Kemudian dihitung harga Rf. Nilai Rf yang diperoleh adalah : Kemudian dihitung harga Rf. Nilai Rf yang diperoleh adalah :  Noda 1 = 0,37  Noda 1 = 0,37  Noda 2 = 0,47  Noda 2 = 0,47  Noda 3 = 0,62  Noda 3 = 0,62  Noda 4 = 0,87  Noda 4 = 0,87 Perhitungan nilai Rf :

Perhitungan nilai Rf : Jarak yang ditempuh oleh nodaJarak yang ditempuh oleh noda

Jarak yang ditempuh pelarut Jarak yang ditempuh pelarut

Besar Rf tergantung pada kepolaran suatu sampel. Semakin polar Besar Rf tergantung pada kepolaran suatu sampel. Semakin polar suatu sampel maka nilai Rf nya semakin kecil, karena sampel suatu sampel maka nilai Rf nya semakin kecil, karena sampel cenderung lebih berikatan dengan fase diam (plat) yang juga cenderung lebih berikatan dengan fase diam (plat) yang juga  bersifat polar. Faktor-faktor

 bersifat polar. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam gerak nodayang mempengaruhi dalam gerak noda dalam KLT juga mempengaruhi harga Rf :

dalam KLT juga mempengaruhi harga Rf :

a). Sifat dari penyerapan dan derajat aktifitasnya a). Sifat dari penyerapan dan derajat aktifitasnya  b). Tebal dan kerataan dari lapisan penyerap  b). Tebal dan kerataan dari lapisan penyerap

c). Pelarut fase gerak c). Pelarut fase gerak

d). Kepolaran senyawa yang dipisahkan d). Kepolaran senyawa yang dipisahkan IX.

IX. KESIMPULANKESIMPULAN

Setelah dilakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa isolasi Setelah dilakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa isolasi minyak atsiri yang diperoleh dari 250 gram jahe sebanyak 0,308% minyak atsiri yang diperoleh dari 250 gram jahe sebanyak 0,308%



⁄⁄



..

(21)

Identifikasi dari jahe

Identifikasi dari jahe dengan menggundengan menggunakan KLT didapat harga Rf akan KLT didapat harga Rf padapada noda 1 sebesar 0,37 ; noda 2 sebesar 0,47 ; noda 3 sebesar 0,62 ; noda noda 1 sebesar 0,37 ; noda 2 sebesar 0,47 ; noda 3 sebesar 0,62 ; noda 4 sebesar 0,87. Besar Rf tergantung pada kepolaran suatu sampel. 4 sebesar 0,87. Besar Rf tergantung pada kepolaran suatu sampel. Semakin polar suatu sampel maka nilai Rf nya semakin kecil, karena Semakin polar suatu sampel maka nilai Rf nya semakin kecil, karena sampel cenderung lebih berikatan dengan fase diam (plat) yang juga sampel cenderung lebih berikatan dengan fase diam (plat) yang juga  bersifat

 bersifat polar. polar. Penyulingan Penyulingan adalah adalah proses proses pemisahan pemisahan komponenkomponen  berdasarkan

 berdasarkan perbedaan perbedaan titik titik didihnya. didihnya. Destilasi Destilasi Air Air terjadi terjadi kontakkontak langsung antara simplisia dengan air mendidih.

langsung antara simplisia dengan air mendidih.

X.

X. DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA Agusta,2000.

Agusta,2000.  Minyak  Minyak Atsiri Atsiri Tumbuhan Tumbuhan Tropika Tropika Indonesia.Indonesia.  ITB.  ITB. Bandung

Bandung

Guenther,E.2006.

Guenther,E.2006.  Minyak  Minyak Atsiri.Atsiri. Jilid III, Penerbit.UniversitasJilid III, Penerbit.Universitas Indonesia. Jakarta

Indonesia. Jakarta Matondong,I.2005.

Matondong,I.2005.  Zingiber  Zingiber officinaleofficinale  L. Pusat Penelitian dan  L. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tumbuhan Obat UNAS

Pengembangan Tumbuhan Obat UNAS Sastrohamidjojo,H.2004.

Sastrohamidjojo,H.2004.  Kimia  Kimia Minyak Minyak Atsiri.Atsiri.  Yogyakarta:Gadjah  Yogyakarta:Gadjah Mada University Press

Mada University Press

Wijayakusuma,Hembing.2006.

Wijayakusuma,Hembing.2006. Tanaman Obat untuk Penyakit Anak.Tanaman Obat untuk Penyakit Anak. Jakarta:Pustaka Populer Obor

(22)

Semarang,

Semarang, 9 9 November November 20172017 Dosen

Dosen Pembimbing Pembimbing PraktikumPraktikum

Margareta

Margareta Retno Retno Priamsari, Priamsari, M.Sc., M.Sc., Apt Apt Monica Monica IrmawatiIrmawati (15.0520) (15.0520) Praktikum Praktikum Sekarsari Theodora Sekarsari Theodora (15.0543) (15.0543)

Referensi

Dokumen terkait

Perlakukan yang dilakukan yaitu untuk mengisolasi minyak atsiri dari daun jinten, ini dilakukan dengan cara destilasi air (hidrodestilasi).. Untuk menganalisa komponen-komponen

Destilasi Azeotrop digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan

Skema Sistem Alat Destilasi Vakum Minyak

Pada destilasi alkohol absolute tidak menggunakan labu destilasi, hal ini dikarenakan apabila cairan dari labu alas bulat pada proses refluks dipindahkan pada labu destilasi

Penelitian yang dilakukan meliputi karakterisasi simplisia, isolasi minyak atsiri dengan metode destilasi air dan analisis komponen minyak atsiri secara Gas

Destilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya apabila komponen lain tidak ikut menguap, sedangkan destilasi bertingkat merupakan

Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan isolasi minyak atsiri dari daun pala dari Banyumas dengan destilasi air, kemudian dianalisis komponen-komponen kimia

1. Percobaan Isolasi Minyak Jahe dari Rimpang Jahe dapat dilakukan menggunakan metode ekstraksi pelarut dengan cara soxhletasi, dimana metode soxhletasi memiliki prinsip