Pembebanan
Pembebanan
dan
dan
Di
Di
tr
tr
ib
ib
us
us
Be
Be
ba
ba
Beban yang dominan pada jembatan
Beban yang dominan pada jembatan
••
Beban
Beban berat sendiri
berat sendiri
••
Beban
Beban dinamis
dinamis akibat beban
akibat beban berger
bergerak sebagai
ak sebagai
dampak lalu
dampak lalu lintas yang bergerak
lintas yang bergerak
Beban lainnya termasuk beban angin, gempa, suhu dan
Beban lainnya termasuk beban angin, gempa, suhu dan
pelaksanaan.
pelaksanaan.
Pendahuluan
Pendahuluan
Beban pada Jembatan Beban pada Jembatan
P Peerrmmaanneen n TTrraannssiieenn Beban Beban mati mati Beban mati Beban mati super super Bahan Bahan Susut Susut rangkak rangkak Lingkungan Lingkungan Angin, Gempa, Angin, Gempa, Suhu, Banjir Suhu, Banjir Lalu Lalu lintas lintas Pelaksanaan Pelaksanaan Alat, metoda Alat, metoda pelaksanaan pelaksanaan Beban vertikal Beban vertikal
primer akibat berat
primer akibat berat
kendaraan kendaraan Beban sekunder Beban sekunder horizontal akibat horizontal akibat perubahan kecepatan perubahan kecepatan kendaraan kendaraan Normal Normal AAbbnnoorrmmaal l KKhhuussuuss
•
•
beban ma
beban mati -
ti - semua beban tetap yang berasal dari berat
semua beban tetap yang berasal dari berat
sendiri jembatan atau bagian jembatan yang ditinjau, termasuk
sendiri jembatan atau bagian jembatan yang ditinjau, termasuk
segala unsur tambahan yang dianggap merupakan satu
segala unsur tambahan yang dianggap merupakan satu
kesatuan tetap dengannya
kesatuan tetap dengannya
•
•
beban mati primer -- berat sendiri pelat dan sistem lainnya
beban mati primer
berat sendiri pelat dan sistem lainnya
yang dipikul langsung oleh tiap-tiap
yang dipikul langsung oleh tiap-tiap gelagar jembatan
gelagar jembatan
•
•
beban mati sekunder -
beban mati sek
under - berat kerb, trotoar, tiang sandaran dan
berat kerb, trotoar, tiang sandaran dan
lain-lain yang dipasang setelah pelat dicor. Beban tersebut
lain-lain yang dipasang setelah pelat dicor. Beban tersebut
dianggap terbagi rata di seluruh gelagar
dianggap terbagi rata di seluruh gelagar
DEFINISI PADA PEMBEBANAN
•
• beban hidubeban hidup -p - semua beban yang berasal dari berat kendaraan-kendaraan semua beban yang berasal dari berat kendaraan-kendaraan
bergerak/lalu lintas dan/atau pejalan kaki yang dianggap bekerja pada bergerak/lalu lintas dan/atau pejalan kaki yang dianggap bekerja pada jembatan
jembatan
•
• beban kbeban khusus -husus - beban yang merupakan beban-beban khusus untuk beban yang merupakan beban-beban khusus untuk
perhitungan tegangan pada perencanaan jembatan perhitungan tegangan pada perencanaan jembatan
•
• beban lalu beban lalu lintas lintas -- seluruh beban hidup, arah vertikal dan horizontal, akibat seluruh beban hidup, arah vertikal dan horizontal, akibat
aksi kendaraan pada jembatan termasuk hubungannya degan pengaruh aksi kendaraan pada jembatan termasuk hubungannya degan pengaruh dinamis, tetapi tidak termasuk
dinamis, tetapi tidak termasuk akibat tumbukanakibat tumbukan
•
• beban pelakbeban pelaksanaan -sanaan - beban sementara yang dapat bekerja pada bangunan beban sementara yang dapat bekerja pada bangunan
secara menyeluruh atau sebagian selama
secara menyeluruh atau sebagian selama pelaksanaanpelaksanaan
DEFINISI
•
• beban pbeban primer -rimer - beban beban yang merupakan beban utama dalam yang merupakan beban utama dalam perhitungperhitungan tegangan pada setiapan tegangan pada setiap
perencanaan jembatan perencanaan jembatan
•
• beban sekunder -- beban beban sekunder beban yang merupakan beban sementara yang selalu diperhitungkan dalamyang merupakan beban sementara yang selalu diperhitungkan dalam
perhitungan tegan
perhitungan tegangan pada gan pada setiap perencanaan jembatansetiap perencanaan jembatan
•
• beban tetap -- beban dengan besaran yang diasumsikan konstan selama konstruksi atau bervariasibeban tetap beban dengan besaran yang diasumsikan konstan selama konstruksi atau bervariasi
dalam jangka waktu yang panjang dalam jangka waktu yang panjang
•
• faktor faktor beban -beban - pengali numerik yang digunakan pada aksi nominal untuk menghitung aksi rencana pengali numerik yang digunakan pada aksi nominal untuk menghitung aksi rencana
DEFINI
•
•
faktor
faktor beban biasa -
beban biasa - faktor beban yang digunakan apabila pengaruh dari
faktor beban yang digunakan apabila pengaruh dari
aksi rencana akan mengurangi keamanan
aksi rencana akan mengurangi keamanan
•
•
faktor beban terkurangi -
faktor beban te
rkurangi - faktor beban yang digunakan apabila pengaruh
faktor beban yang digunakan apabila pengaruh
dari aksi rencana akan menambah keamanan
dari aksi rencana akan menambah keamanan
•
• lever rule -lever rule -
metode analisis yang menggunakan distribusi statika beban
metode analisis yang menggunakan distribusi statika beban
dengan asumsi tiap panel lantai merupakan perletakan sederhana
dengan asumsi tiap panel lantai merupakan perletakan sederhana
sepanjang gelagar kecuali pada gelagar eksterior
sepanjang gelagar kecuali pada gelagar eksterior
DEFINISI PADA PEMBEBANAN
•
• Perencana harus menenPerencana harus menentukan semua aksi yang dapat terjadi selama umur rencana jembatantukan semua aksi yang dapat terjadi selama umur rencana jembatan
•
• Aksi rencana diperoleh dengAksi rencana diperoleh dengan cara mengalikan cara mengalikan aksi nominal dengan faktor beban yang sesuaIan aksi nominal dengan faktor beban yang sesuaI
•
• Dalam hal aksi yang merupakan beban terbagi meratDalam hal aksi yang merupakan beban terbagi merata seperti lapis permukaan aspal beton padaa seperti lapis permukaan aspal beton pada
jembatan ben
jembatan bentang menerus, dtang menerus, dimana hanya imana hanya sebagian aksi adalah mengusebagian aksi adalah mengurangi, makrangi, maka perencanaa perencana harus menggunakan hanya satu nilai
harus menggunakan hanya satu nilai faktor beban untuk seluruh aksi faktor beban untuk seluruh aksi tersebut.tersebut.
•
• Perencana harus menentukan faktor beban yang menyebabkan pengaruh paling besarPerencana harus menentukan faktor beban yang menyebabkan pengaruh paling besar..
KETENTUAN UMUM DALAM PEMBEBANAN
KETENTUAN UMUM DALAM PEMBEBANAN
•
•
Jembatan harus direncanakan sesuai dengan keadaan batas yang
Jembatan harus direncanakan sesuai dengan keadaan batas yang
disyaratkan untuk mencapai:
disyaratkan untuk mencapai:
•
•
target pembangunan,
target pembangunan,
••
keamanan, dan
keamanan, dan
••
aspek layan, dengan memperhatikan:
aspek layan, dengan memperhatikan:
•
• kemudahan inspeksi, kemudahan inspeksi, •
• faktor ekonomi, dan faktor ekonomi, dan •
• estetika estetika
•
•
Seluruh keadaan batas harus dianggap memiliki
Seluruh keadaan batas harus dianggap memiliki tingkat k
tingkat kepentingan
epentingan
yang sama besar.
yang sama besar.
Fil
Keadaan batas daya layan disyaratkan dalam perencanaan dengan
Keadaan batas daya layan disyaratkan dalam perencanaan dengan
melakukan pembatasan pada :
melakukan pembatasan pada :
•
•
tegangan
tegangan,,
••
deformasi,
deformasi, dan
dan
••
lebar retak
lebar retak pada kondisi pembebanan
pada kondisi pembebanan lay
layan
an
agar jembatan mempuny
agar jembatan mempunyai kinerja
ai kinerja yang baik selama umur
yang baik selama umur rencana
rencana
ea
•
•
Keadaan batas fatik disyaratkan
Keadaan batas fatik disyaratkan agar jembatan tidak mengalami kegagalan
agar jembatan tidak mengalami kegagalan
akibat fatik selama umur
akibat fatik selama umur rencana.
rencana.
•
•
Untuk tujuan ini,
Untuk tujuan ini, perencana harus membatasi
perencana harus membatasi rentang tegangan akibat
rentang tegangan akibat
satu beban truk rencana pada
satu beban truk rencana pada jumlah siklus pembebanan yang dianggap
jumlah siklus pembebanan yang dianggap
dapat terjadi selama umur rencana jembatan.
dapat terjadi selama umur rencana jembatan.
•
•
Keadaan batas fraktur disyaratkan dalam perencanaan dengan
Keadaan batas fraktur disyaratkan dalam perencanaan dengan
menggunakan
menggunakan persyaratan kekuatan material
persyaratan kekuatan material sesuai spesifikasi
sesuai spesifikasi
•
•
Keadaan batas fatik dan fr
Keadaan batas fatik dan fraktur
aktur dimaksudkan untuk membatasi penjalaran
dimaksudkan untuk membatasi penjalaran
retak akibat beban
retak akibat beban siklik yang p
siklik yang pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya
ada akhirnya akan menyebabkan terjadinya
keg
kegagalan fraktur selama umur
agalan fraktur selama umur desain jembatan.
desain jembatan.
ea
•
•
Keadaan batas kekuatan disyaratkan dalam perencanaan
Keadaan batas kekuatan disyaratkan dalam perencanaan
•
•
untuk
untuk memastikan adanya kekuatan dan kestabilan jembatan
memastikan adanya kekuatan dan kestabilan jembatan
yang memadai, baik yang
yang memadai, baik yang
sifatn
sifatn
ya lokal maupun global,
ya lokal maupun global,
•
•
untuk
untuk memikul
memikul
kombinasi pembebanan yang secara statistik
kombinasi pembebanan yang secara statistik
mempunya
mempunya
i kemungkinan cukup
i kemungkinan cukup
besar
besar
•
•
untuk terjadi selama masa layan
untuk terjadi
selama masa layan jembatan.
jembatan.
•
•
Pada keadaan batas ini,
Pada keadaan batas ini, dapat
dapat
terjadi kelebihan
terjadi kelebihan tegang
tegangan ataupun
an ataupun
kerusakan struktural,
kerusakan struktural,
tetapi integritas struktur secara
tetapi integritas struktur secara keseluruhan
keseluruhan
masih terjaga
masih terjaga
ead
•
•
Keadaan batas ekstrem
Keadaan batas ekstrem diperhitungkan untuk memastikan
diperhitungkan untuk memastikan
struktur jembatan dapat
struktur jembatan dapat bertahan akibat gempa
bertahan akibat gempa besar
besar..
•
•
Keadaan batas ekstrem
Keadaan batas ekstrem merupakan kejadian dengan
merupakan kejadian dengan frekuensi
frekuensi
kemunculan yang unik dengan periode ulang yang lebih
kemunculan yang unik dengan periode ulang yang lebih besar
besar
secara signifikan dibandingkan dengan umur
secara signifikan dibandingkan dengan umur rencana jembatan.
rencana jembatan.
Ke
•
• Sistem struktur jembatan harus dipropSistem struktur jembatan harus diproporsi dan didetailkan agar diperoleh perilaku deformasi inelastik padaorsi dan didetailkan agar diperoleh perilaku deformasi inelastik pada
keadaa
keadaan batas n batas ultimit dan ultimit dan ekstrem sebelum mengalami kegagalan.ekstrem sebelum mengalami kegagalan.
•
• PeranPerangkat disipasi (menghilangkan/mengurgkat disipasi (menghilangkan/mengurangi) energi gempa dapat digunakan untuk menggantikan sistemangi) energi gempa dapat digunakan untuk menggantikan sistem
pemikul beban gempa konvensional beserta metodologi perencanaan tahan gempa yang
pemikul beban gempa konvensional beserta metodologi perencanaan tahan gempa yang dimuat dalamdimuat dalam Peraturan Perencanaan Gempa untuk Jembatan.
Peraturan Perencanaan Gempa untuk Jembatan.
Daktilitas
•
•
Al
Alur gay
ur gaya majemuk dan struktur me
a majemuk dan struktur menerus harus digunakan kecuali
nerus harus digunakan kecuali
terdapat alasan kuat yang mengharuskan untuk tidak menggunakan
terdapat alasan kuat yang mengharuskan untuk tidak menggunakan
struktur tersebut
struktur tersebut
Re
•
• Pemilik pekerjaan dapat menetapkan suatu jembatan atau elemen struktur dan Pemilik pekerjaan dapat menetapkan suatu jembatan atau elemen struktur dan sambungannyasambungannya
sebagai prioritas
sebagai prioritas operasional.operasional.
•
• PengklasifiPengklasifikasian harus dilakukan oleh otoritas yang berwenang terhadap jaringan transportkasian harus dilakukan oleh otoritas yang berwenang terhadap jaringan transportasi danasi dan
mengetahui kebutuhan operasional. mengetahui kebutuhan operasional.
Kep
el
BEBAN TRANSIEN
BEBAN TRANSIEN
Beban pada Jembatan Beban pada Jembatan
P Peerrmmaanneen n TTrraannssiieenn Beban Beban mati mati Beban mati Beban mati super super Bahan Bahan Susut Susut rangkak rangkak Lingkungan Lingkungan Angin, Gempa, Angin, Gempa, Suhu, Banjir Suhu, Banjir Lalu Lalu lintas lintas Pelaksanaan Pelaksanaan Alat, metoda Alat, metoda pelaksanaan pelaksanaan Beban vertikal Beban vertikal
primer akibat berat
primer akibat berat
kendaraan kendaraan Beban sekunder Beban sekunder horizontal akibat horizontal akibat perubahan kecepatan perubahan kecepatan kendaraan kendaraan Normal Normal AAbbnnoorrmmaal l KKhhuussuuss
elo
BEBAN TRANSIEN
BEBAN TRANSIEN
ak
ak
ak
Fasilitas Fasilitas Pemeliharaan Pemeliharaan
90 hingga 126 km/jam 90 hingga 126 km/jam