• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi dan Peranan Growth Hormone pada Pertumbuhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fungsi dan Peranan Growth Hormone pada Pertumbuhan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Fungsi dan Peranan Growth Hormone pada Pertumbuhan

Mariella Valerie Bolang 102013433 / F9

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) Jalan Terusan Arjuna No.6, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510

E-mail: mariella.2013fk433@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak

Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya jumlah dan ukuran sel tubuh makhluk hidup. Dalam pertumbuhan banyak hal yang mempengaruhi misalnya, intake makanan, aktifitas sehari–hari dan tidak lupa hormon. Hormon dihasilkan dikelenjar hipofisis. Dimana sekresi hormon dipengaruhi hipotalamus dan hipofisis. Kelenjar hipofisis terbagi atas dua, yaitu: hipofisis anterior atau adenohipofisis dan hipofisis posterior atau neurohipofisis. Peranan GH selain untuk pertumbuhan memiliki peranan terhadap metabolisme karbohidrat, lemak dan penyimpanan protein. Tetapi apabila kelenjar hipofisis tersebut mengalami gangguan seperti adanya tumor maka sekresi hormon tersebut akan terjadi gangguan.

Kata kunci: adenohipofisis, neurohipofisis, growth hormone

Abstract

Growth is a process of increasing the number and size of the living body cells . In many ways that affect the growth, for example, food intake, daily activities and hormones. The hormones produced by the pituitary where secretion of hypothalamic and pituitary hormones affected. The pituitary gland is divided into two, namely: anterior pituitary and pituitary anterior or posterior pituitary or neurohypophysis. The role of GH in addition to growth has a role on the metabolism of carbohydrates, fat and protein storage. But when the pituitary gland having disorder such as a tumor, the secretion of these hormones will be interference.

(2)

Pendahuluan

Dari kita lahir sebagai bayi dan sekarang sampai sebesar ini, kita melalui suatu fase yang disebut sebagai pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan disini merupakan proses bertambahnya jumlah dan ukuran sel tubuh makhluk hidup. Dalam pertumbuhan banyak hal yang mempengaruhi misalnya, intake makanan, aktifitas sehari–hari dan tidak lupa hormon. Hormon dihasilkan dikelenjar hipofisis. Dimana sekresi hormon dipengaruhi hipotalamus dan hipofisis. Kelenjar hipofisis terbagi atas tiga, yaitu: hipofisis anterior atau adenohipofisis dan hipofisis posterior atau neurohipofisis.

Sesuai dengan skenario, seorang remaja perempuan 16 tahun mengeluh tinggi badannya semakin bertambah dengan cepat dibanding teman-teman sebayanya, dan saat ini tinggi badannya mencapai 190cm. Skenario ini berkaitan dengan sekresi Growth Hormone (GH) di hipofisis anterior atau adenohipofisis yang pengaruhi oleh hipotalamus. Peranan GH selain untuk pertumbuhan memiliki peranan terhadap metabolisme karbohidrat, lemak dan penyimpanan protein. Tetapi apabila kelenjar hipofisis tersebut mengalami gangguan seperti adanya tumor maka sekresi hormon tersebut akan terjadi gangguan. Tujuan penulisan makalah ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh GH dan hormon pertumbuhan lainnya pada pertumbuhan manusia.

(3)

Struktur Makroskopis Kelenjar Hipofisis

Kelenjar hipofisis atau pituitary adalah sebuah kelenjar endokrin kecil berukuran 1x1.5x0.5 cm yang terletak di dalam lekuk tulang sphenoid yang disebut cella tursika, tepat di bawah otak dan dihubungkan dengan dasar ventrikel ketiga oleh tangkai hipofise. Hipofisis dihubungkan ke hipotalamus oleh sebuah tangkai kecil yang disebut infundibulum yang mengandung serat saraf dan pembuluh darah halus.

Gambar 1. Kelenjar Hipofisis2

Hipofisis memiliki dua lobus yang secara anatomis dan fungsional berbeda, yaitu:

 Hipofisis anterior (adenohipofisis), terdiri dari jaringan epitel kelenjar yang secara embriologis berasal dari penonjolan atap mulut (evaginasi atap stomadeum). Adenohipofisis masih dapat dibagi lagi menjadi hipofisis pars anterior/distalis, pars intermedia, dan pars tuberalis.

 Hipofisis posterior (neurohipofisis), secara embriologis berasal dari dasar diensefalon, terdiri dari jaringan saraf. Bagian-bagiannya yaitu eminentia mediana, batang infundibulum, dan pars nervosa.

Hipofisis mendapat darah dari:

 A.hipofisialis inferior yang berasal dari a.carotis interna

(4)

Pembuluh-pembuluh ini berakhir sebagai pembuluh-pembuluh kapiler di eminentia mediana, darahnya kemudian ditampung kembali oleh pembuluh-pembuluh vena yang bermuara dalam sinusoid-sinusoid di pars anterior hipofisis. Pembuluh-pembuluh yang menghubungkan eminentia mediana dengan pars anterior hipofisis disebut sistem portal hipofisis. Melalui sistem portal ini, zat-zat yang disebut releasing factor atau inhibiting factor dialirkan dari hipotalamus ke hipofisis anterior yang akan menstimulasi hipofisis anterior untuk mensintesis hormon-hormon yang kemudian dikeluarkan ke darah. Hormon-hormon yang dihasilkan antara lain GH, TSH, ACTH, FSH, LH, PRL.

Persarafan hipofisis ialah traktus hipotalamus hipofisialis yang terdiri dari serat-serat saraf tak bermielin dan merupakan cabang-cabang protoplasma dari neuron-neuron, yang badan sel sarafnya terdapat dalam nukleus supraopticus dan nukleus paraventricularis di hipotalamus. Kedua nukleus ini menghasilkan hormon vasopressin dan oksitosin yang disalurkan untuk disimpan dalam neurohipofisis melalui traktus hipotalamus hypofisialis.1

Struktur Mikroskopis Kelenjar Hipofisis Adenohipofisis (hipofisis anterior) Pars distalis

Terdiri atas korda atau kelompok tidak teratur sel-sel kelenjar, stroma kelenjar tidak banyak. Sedikit jaringan ikat yang menyertai a.hipofisialis superior dan vena porta masuk ke dalam lobus anterior dan korda sel-sel parenkim dikelilingi serat-serat reticuler halus. Endotel pelapis sinusoid itu berfenestra dan porinya jelas memudahkan difusi faktor pelepas yang ikut dengan darah masuk ke dalam kelenjar dan dilaluinya produk protein sekresi dari sel ke darah. Endotel sinusoid merupakan makrofag ekstravaskular. Sel-sel kelenjar dengan pewarnaan H.E dapat dibedakan menjadi:

a. Kromofil (±50%), sel-sel ini mengandung granula yang dapat mengambil warna hematoksilin atau eosin. Dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:

1. Sel asidofil (±35%), suka zat warna yang bersifat asam seperti eosin sehingga dengan H.E granulanya akan berwarna merah. Disebut juga sel α (alfa). Terdiri dari sel somatotrof yang mensekresikan GH, dan sel mammotrotof yang mensekresikan prolaktin.

2. Sel basofil (±15%), suka zat warna yang bersifat basa seperti hematoksilin sehingga dengan H.E granulanya akan berwarna biru. Disebut juga sel β (beta). Terdiri dari sel

(5)

tirotrof yang mensekresikan TSH, sel gonadotrof mensekresikan FSH dan LH, kortikotrof menghasilkan ACTH.

b. Kromofob (±65%), dengan H.E sel ini tidak tampak mengandung granula dan dianggap sebagai sel cadangan yang sanggup berdiferensiasi menjadi asidofil atau basofil. 1,2

Gambar 2. sel α dan β2

Pars intermedia

Pada fetus manusia, pars intermedia cukup tebal, mencapai hingga 3% dari adenohipofisis, namun pada dewasa tidak dapat ditetapkan lagi sebagai lapis utuh. Celah hipofisis umumnya tidak utuh lagi semasa pascanatal dan hanya terdiri atas sebuah zona kista (kantung Rathke). Sel-sel pars intermedia pada spesies ini adalah sel-sel epithelial polygonal besar, yang mengandung banyak mitokondria dan memiliki RE yang berkembang baik dan sebuah kompleks golgi yang mencolok. Sel-sel ini menghasilkan MSH dan membuat sebuah prohormon berglikosil besar yaitu proopiomelanocortin (POMC) yang dipecah menjadi dua bentuk hormon perangsang melanosit MSH-α (13 asam amino) dan MSH-β (22 asam amino)

(6)

Merupakan lapis tipis yang mengelilingi tangkai hipofisis, tebalnya hanya 25-60µm. Pars tuberalis merupakan subdivisi hipofisis yang paling vaskuler, karena mengandung suplai arterial ke lobus anterior dan venul dari sistem porta hipotalamo-hipofisialis. Satu ciri morfologiknya adalah susunan korda sel-sel epitelialnya yang memanjang. Sel-sel utamanya berukuran 12-18µm dan berbentuk kuboid. Mereka adalah satu-satunya sel dalam hipofisis yang mengandung cukup banyak glikogen.

Hipofisis Posterior / Neurohipofisis

Terdiri dari eminentia mediana dari tuber cinereum, tangkai infundibularis, dan prosesus infundibularis. Neurohiposis ini terdiri dari serat-serat yang tidak bermielin yang badan sel sarafnya terletak dalam nukleus supraoptikus dan nukleus paraventrikularis. Serat-serat tersebut berjalan dalam traktus hipotalamo-hipofisialis menuju dan berakhir pada prossesus infundibularis.1 Akhir serat-serat saraf tersebut membentuk benjolan-benjolan yang menempel pada kapiler-kapiler darah dan benjolan-benjolan ini mengandung granula yang mengambil zat warna kromalum hematoksilin dan terutama banyak didapati pada prosesus infundibularis yaitu pada ujung-ujung akhir saraf, bangunan-bangunan ini disebut badan-badan Herring yang berbentuk bulat dan berwarna merah pada sediaan.2

Hormon yang Dihasilkan Hipofisis Anterior

 Growth Hormone, merangsang pertumbuhan (khususnya tulang) dan fungsi metabolisme.  Prolaktin (PRL) / Luteotrophic Hormone, merangsang produksi dan sekresi susu.

 FSH (Follicle Stimulating Hormon), merangsang pertumbuhan folikel ovaria dan proses spermatogenesis.

 LH (Luteinizing Hormone), menyebabkan terjadinya ovulasi dan luteinisasi folikel yang telah berkembang oleh FSH. Bersama-sama dengan FSH hormon ini mengaktifkan sel-sel interstisial testis.

 ACTH (Adenocorticotrophic Hormon): merangsang korteks adrenal untuk mensekresikan glukokortikoid dan androgen adrenal.

 TSH (Tyroid Stimulating Hormon), merangsang kelenjar tiroid membesar dan menghasilkan sekret.3

(7)

Growth Hormone

Hormon pertumbuhan (Growth Hormone [GH]) atau hormon somatotropik (STH) adalah sejenis hormon protein. Hormon ini mengendalikan pertumbuhan seluruh sel tubuh yang mampu memperbesar ukuran dan jumlah, disertai efek utama pada pertumbuhan tulang dan otot rangka.4 Hormon pertumbuhan dihasilkan di hiposfisis anterior dan merupakan hormon utama yang mengatur pertumbuhan pada manusia. Hormon pertumbuhan manusia adalah anggota dari sekelompok hormon yang, selain GH, terdiri dari proklatin (PRL) dan somatomamotropin korionik manusia (hCS; laktogen plasenta manusia). Walaupun masing-masing memiliki potensi mendorong pertumbuhan dan aktivitas laktogenik, hanya GH yang memiliki pengaruh bermakna pada pertumbuhan.5

Hormon pertumbuhan adalah suatu polipeptida dengan 191 asam amino (berat molekul sekitar 22.000) yang memiliki dua jembatan disulfida. Baik GH maupun hCS dikode sebagai suatu prahormon di kromosom 17.5 Growth hormone adalah hormon yang bertanggung jawab atas pertumbuhan manusia sejak dari kecil sampai dia tumbuh besar. Growth hormone selain memiliki peranan terhadap pertumbuhan, growth hormone juga memiliki peranan lain yaitu meningkatkan protein tubuh, menggunakan lemak dan menghemat penggunaan karbohidrat.

Fungsi Growth Hormone

Hormon pertumbuhan meningkatkan sintesis protein di semua sel tubuh, terutama sel otot. GH menstimulasi pertumbuhan kartilago dan aktivitas osteoblas, sel penghasil tulang di tubuh. GH sangat penting untuk pertumbuhan tulang longitudinal dan untuk remodeling tulang yang terus-menerus berlangsung seumur hidup. Efek GH terhadap tulang dan kartilago tejadi melalui peptida perantara, yang disebut somatimedin atau faktor pertumbuhan mirip insulin (insulinlike growth factor, IGF) yang dilepaskan dari hati sebagai respon terhadap hormon pertumbuhan. GH secara langsung menstimulasi pertumbuhan hampir semua organ lain pada tubuh termasuk otot jantung, kulit dan kelenjar endokrin.6

GH mendorong pertumbuhan tulang dan panjang tulang. Keadaan ini dihasilkan dari berbagai efek hormon pertumbuhan pada tulang yang meliputi: tidak lagi dapat memanjang meskipun terdapat GH.7 Karena itu, setelah lempeng tertutup, tidak lagi bertambah tinggi.

(8)

Hormon pertumbuhan dilepaskan dari hipofisis anterior sebagai respon terhadap keseimbangan antara dua hormone hipotalamus: Growth Hormone Releasing Hormone (GHRH) dan Growth Hormone Inhibiting Hormone yang juga disebut somatostatin. GH bekerja dengan cara umpan balik negatif pada hipotalamus untuk menurunkan pelepasan GHRH lebih lanjut.6

Peningkatan GHRH terjadi sebagai respon terhadap peningkatan kadar asam amino yang bersirkulasi, hipoglikemia, puasa atau kelaparan, stress fisik dan emosional, dan penurunan GH. Olahraga menstimulasi pelepasan GHRH, secara langsung atau melalui efek hipoglikemia dan stress fisik. Hormon reproduktif (estrogen dan testosterone) tampak meningkatkan sekresi GH, baik dengan bekerja secara langsung pada hipofisis ataupun melalui stimulasi GHRH.6

Gambar 3.

Umpan Balik GH6

Hipotalamus melepaskan hormon inhibisi untuk GH, yang disebut somatostatin. Somatostatin dilepaskan sebagai respon terhadap glukosa darah yang tinggi, asam lemak bebas, obesitas, dan kortisol. Pengaruh emosi-termasuk stres-menstimulasi somatostatin, kemungkinan besar melalui peningkatan kortisol sehingga menurunkan pertumbuhan.6 Hormon ini juga menekan pembentukan dan pengeluaran thyroid-stimulating hormone (TSH), gastrin, sekretin, polipeptida vasoaktif usus (VIP), serta insulin dan glukagon. Somatostatin dihasilkan oleh sejumlah sel dalam tubuh.5

(9)

Hormone pertumbuhan mempunyai empat pengaruh utama terhadap metabolisme glukosa di dalam sel, yaitu:7

 Penurunan pemakaian glukosa untuk energi

Berkurangnya pemakaian disebabkan oleh meningkatnya pengangkutan dan penggunaan asam lemak untuk mendapatkan energi yang disebabkan pengaruh hormon pertumbuhan. Jadi asam lemak banyak membentuk asetil KoA yang sebaliknya memicu timbulnya efek umpan balik yang menghambat pemecahan glikolisis dari glukosa dan glikogen

 Peningkatan endapan glikogen di dalam sel

Bila terdapat kelebihan hormon pertumbuhan, glukosa dan glikogen tidak dapat di gunakan sebagai energi dengan mudah, maka glukosa akan masuk kedalam sel dengan cepat dipolimerisasi menjadi glikogen dan diendapkan.

 Berkurangnya ambilan glukosa oleh sel

Menurunnya pengangkutan glukosa melewati membran sel, hal ini terjadi karena sel itu sudah jenuh menyerap glukosa yang berlebihan yang sudah sulit digunakan. Tanpa penggunaan dan ambilan oleh sel secara normal maka kosentrasi glukosa darah sering meningkat sampai 50% atau lebih diatas normal. Keadaan ini disebut “diabetes hipofisis”.

 Peningkatan sekresi insulin

Peningkatan kosentrasi glukosa darah disebabkan oleh rangsangan hormone pertumbuhan terhadap sel–sel beta dari pulau Langerhans untuk mensekresikan insulin tambahan.

b) Terhadap Protein

Hormon pertumbuhan secara langsung meningkatkan pengangkutan paling sedikit beberapa dan mungkin sebagian besar asam amino melewati membran sel ke bagian dalam sel. Keadaan ini meningkatkan konsentrasi asam amino dalam sel dan paling tidak berperan sebagian terhadap naiknya sintesis protein. Pengaturan pengangkutan asam amino ini mirip efek insulin terhadap pengaturan pengangkutan glukosa melewati membran. Bahkan saat asam amino tidak meningkat di dalam sel, hormon pertumbuhan masih meragsang peningkatan translasi RNA, menyebabkan jumlah protein yang disintesis oleh ribosom didalam sitoplasma bertambah.8

(10)

Hormon pertumbuhan juga merangsang transkripsi DNA di dalam inti, sehingga meningkatkan jumlah pembentukan RNA. Keadaan ini selanjutnya meningkatkan sintesis protein dan juga meningkatkan pertumbuhan energi, asam amino, vitamin, dan bahan-bahan lain cukup tersedia. Selain meningkatkan sintesis protein, juga ada penurunan pemecahan protein sel. Kemungkinan alasan untuk keadan ini bahwa hormon pertumbuhan juga mengangkut banyak sekali asam lemak dari jaringan lemak, dan keadaan ini selanjutnya digunakan untuk menyediakan energi bagi sel-sel tubuh, jadi bekerja sebagai penghematan protein.8

c) Terhadap Lemak

Hormon pertumbuhan mempunyai efek yang spesifik dalam menyebabkan pelepasan asam lemak dari jaringan adiposa, sehingga meningkatkan konsentrasi asam lemak dalam cairan tubuh. Hormon pertumbuhan meningkatkan perubahan asam lemak menjadi asetil KoA dan kemudian digunakan untuk energy.8

Akan tetapi pengangkutan lemak akibat pengaruh hormon pertumbuhan membutuhkan waktu beberapa jam, sedangkan peningkatan sintesis protein selular akibat pengaruh hormon pertumbuhan dapat dimulai dalam waktu beberapa menit saja. Dibawah pengaruh hormon pertumbuhan yang berlebihan, pengangkutan lemak dari jaringan adiposa seringkali menjadi sangat besar sehingga sejumlah besar asam asetoasetat dibentuk oleh hati dan dilepaskan ke dalam cairan tubuh, dengan demikian menyebabkan ketosis. Pergerakan lemak yang berlebihan ini dari jaringan adiposa juga seringkali menyebabkan perlemakan hati (fatty liver).8

Hormon Pertumbuhan Lain

Insulin dan hormon tiroid juga memiliki efek meningkatkan pertumbuhan dan penting agar pertumbuhan dapat berjalan dengan optimal. Selama masa remaja, androgen dan estrogen mempercepat pertumbuhan dan merangsang “lonjakan pertumbuhan” (growth spurt).5 Insulin dihasilkan oleh sel beta dari pulau langerhans yang terdapat pada organ pankreas. Sedangkan tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang terletak di atas permukaan anterior kartilago tiroid trakea, tepat di bawah laring.4

(11)

Selain dipengaruhi oleh hormon, pertumbuhan manusia juga dipengaruhi oleh asupan gizi melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi. Makanan yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein membantu dalam pertumbuhan. Dimana hormon pertumbuhan memerlukan lemak, protein, dan karbohidrat dalam mempengaruhi sekresi hormon pertumbuhan.8 Lalu vitamin dan mineral juga ikut peran dalam proses pertumbuhan. Vitamin yang berperan dalam pertumbuhan tulang yaitu, vitamin D yang berfungsi absorpsi kalsium di usus halus. Lalu mineral yang berperan yaitu Kalsium (Ca), karena pertumbuhan tulang dan gigi 99% dipengaruhi kalsium (Ca), jika terjadi defisiensi kalsium (Ca) maka vitamin D juga ikut defisiensi jika Magnesium (Mg) ikut defisiensi akan mempengaruhi penurunan kadar kalsium di darah.9

Kelainan pada sekresi hormon pertumbuhan Gigantisme

Gigantisme adalah pertumbuhan abnormal dari seluruh tubuh karenakelenjar hypophysis memproduksi hormon berlebihan. Hipofisis adalahkelenjar seukuran biji kacang tanah dan menggantung dari otak, terbaring disebelah dalam tulang pelipis dekat bola mata. Penyakit ini ditandai olehpembesaran dan penebalan tulang dahi, rahang, kaki, dan tangan secaraberangsur. Penyakit ini berlangsung lambat dan baru diketahui setelahpenderita memasuki usia menengah kelainan yang disebabkan oleh karena sekresi Growth Hormone (GH) yang berlebihan dan terjadi sebelum dewasa atau sebelum proses penutupan epifisis.8 • Gigantisme Primer atau Hipofisis, di mana penyebabnya adalah adenoma hipofisis.

• Gigantisme Sekunder atau hipothalamik, disebabkan oleh karena hipersekresi GHRH dari hipothalamus.

• Gigantisme yang disebabkan oleh tumor ektopik (paru, pankreas,dll) yang mensekresi GH atau GHRH.

Gigantisme disebabkan oleh sekresi GH yang berlebihan. Keadaan ini dapatdiakibatkan tumor hipofisis yang menyekresi GH atau karena kelainanhipotalamus yang mengarah pada pelepasan GH secara berlebihan.Gigantisme dapat terjadi bila keadaan kelebihan hormone pertumbuhanterjadi sebelum lempeng epifisis tulang menutup atau masih dalam masapertumbuhan. Penyebab kelebihan produksi hormone pertumbuhan terutamaadalah

(12)

tumor pada sel-sel somatrotop yang menghasilkan hormone pertumbuhan. Sel asidofilik, sel pembentuk hormone pertumbuhan di kelenjar hipofisisanterior menjadi sangat aktif atau bahkan timbul tumor pada kelenjarhipofisis tersebut. Hal ini mengakibatkan sekresi hormone pertumbuhanmenjadi sangat tinggi. Akibatnya, seluruh jaringan tubuh tumbuh dengancepat sekali, termasuk tulang. Pada Gigantisme, hal ini terjadi sebelum masaremaja, yaitu sebelum epifisis tulang panjang bersatu dengan batang tulangsehingga tinggi badan akan terus meningkat (seperti raksasa). Biasanya penderita Gigantisme juga mengalami hiperglikemi. Hiperglikemiterjadi karena produksi hormone pertumbuhan yang sangat banyakmenyebabkan hormone pertumbuhan tersebut menurunkan pemakaianglukosa di seluruh tubuh sehingga banyak glukosa yang beredar di pembuluh darah. Dan sel-sel beta pulau Langerhans pancreas menjadi terlalu aktifakibat hiperglikemi dan akhirnya sel-sel tersebut berdegenerasi. Akibatnya,kira-kira 10 persen pasien Gigantisme menderita Diabetes Melitus. Pada sebagian besar penderita Gigantisme, akhirnya akan menderita panhipopitutarisme bila Gigantisme tetap tidak diobati sebab Gigantismebiasanya disebabkan oleh adanya tumor pada kelenjar hipofisis yang tumbuhterus sampai merusak kelenjar itu sendiri.8

Akromegali

Akromegali adalah pertumbuhan berlebihan akibat pelepasan hormonpertumbuhan yang berlebihan dan terjadi pada usia 30-50 tahun. Pelepasan hormon pertumbuhan berlebihan hampir selalu disebabkan oleh tumor hipofisa jinak (adenoma).8

• Tulang mengalami kelainan bentuk, bukan memanjang. Gambaran tulang wajah menjadi kasar, tangan dan kakinya membengkak.

• Penderita memerlukan cincin, sarung tangan, sepatu dan topi yang lebih besar. • Rambut badan semakin kasar sejalan dengan menebal dan bertambah gelapnya kulit.

• Kelenjar sebasea dan kelenjar keringat di dalam kulit membesar, menyebabkan keringat berlebihan dan bau badan yang menyengat.

• Pertumbuhan berlebih pada tulang rahang (mandibula) dapat menyebabkan rahang menonjol (prognatisme).

(13)

ada pita suara bisa menebal sehingga suara menjadi dalam dan serak. Lidah membesar dan lebih berkerut-kerut. Tulangrusuk menebal menyebabkan dada berbentuk seperti tong. Seringditemukan nyeri sendi; setelah beberapa tahun bisa terjadi artritisdegeneratif yang melumpuhkan. Jantung biasanya membesar dan fungsinya sangat terganggu sehingga terjadi gagal jantung.

• Kadang penderita merasakan gangguan dan kelemahan di tungkai dan lengannya karena jaringan yang membesar menekan persarafan.Saraf yang membawa sinyal dari mata ke otak juga bisa tertekan,sehingga terjadi gangguan penglihatan, terutama pada lapang pandang sebelah luar.

Bila tumor asidofilik timbul sesudah masa dewasa muda-yakni, sesuda hipofisis tulang panjang bersatu dengan batang tulang maka orang itu tidakdapat tumbuh lebih tinggi lagi, namun jaringan ikat longgarnya masih terustumbuh dan tebal tulangnya msih terus tumbuh. Perbesaran tadi terutamadapat di lihat pada tulang – tulang kecil tangan dan kaki serta pada tulangmembranosa, termasuk tulang tengkorak, hidung, penonjolan tulang dahi ,tepi supraorbital, bagian bawah rahang, dan bagian tulang vertebra, sebab pada masa dewasa muda pertumbuhan tulang – tulang ini tidak berhenti. Akibatnya, tulang rahang tampak menonjol ke depan, kadang kala sampaisetengah inci ke depan, dahi menyempit ke depan sebab pertumbuhan tepi supraorbitalnya sangat besar, hidung membesar sampai dua kali ukuran normal, kakinya membutuhkan sepatu berukuran 14 atau lebih besar, dan jari– jarinya menjadi sangat tebal.

Dwarfisme

Dwarfisme dapat disebabkan oleh defisiensi GH, defisiensi IGF-I, atau penyebab lainnya. Beberapa kasus dwarfisme disebabkan oleh defisiensi seluruh sekresi kelenjar hipofisis anterior atau disebut panhipopituitarisme selama masa anak-anak. Pada umumnya, pertumbuhan bagian-bagian tubuh sesuai satu sama lain, tetapi kecepatan pertumbuhannya sangat berkurang. Defisiensi hormon pertumbuhan biasanya disebabkan oleh defisiensi GH. Pada keadaan ini, respons hormon pertumbuhan terhadap GH tetap normal, tetapi sebagian penderita mengalami kelainan pada sel-sel pensekresi hormon pertumbuhan.8

Pada satu tipe dwarfisme, yaitu pada Lorain dwarf, kecepatan sekresi hormon pertumbuhannya normal atau malahan tinggi, namun penderita mengalami ketidak mampuan herediter untuk membentuk somastostatin sebagai respons terhadap hormon pertumbuhan.

(14)

Perawakan pendek merupakan cirri kretinisme dan juga pubertas prekoks. Perawakan pendek juga merupakan bagian dari sindrom disgenesis gonad yang tampak pada penderita berkromosom XO (bukan XX atau XY).8

Kesimpulan

Pada masa pertumbuhan selain karena adanya growth hormone dan hormone pertumbuhan lain seperti insulin dan tiroid, asupan makanan juga berpengaruh karena adanya gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang. Terjadinya pertumbuhan tinggi badan yang semakin bertambah cepat dibanding teman-teman perempuan sebayanya, dan membuat remaja ini mempunyai tinggi 190cm. Kemungkinan terjadi karena adanya kelebihan growth hormone, kelebihan hormon ini bisa terjadi salah satunya karena adanya tumor pada kelenjar hipofisis yang membuat hipersekresi.

(15)

Daftar Pustaka

1. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. Edisi ke-12. Jakarta: EGC; 2002.h.421-31.

2. Gunawijaya, F.A, Kartawiguna, E. Penuntun praktikum histologi: kumpulan foto mikroskopik. Jakarta: Penerbit Universitas Trisakti; 2007.h.140.

3. Ganong, WF. Review of medical physiology. Edisi ke-21. USA: The McGraw-Hill Companies; 2003.h.853-5.

(16)

5. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar: sebuah pendekatan klinis. Jakarta: EGC; 2003.h.712.

6. Corwin EJ. Buku saku patofisiologi. Jakarta: EGC; 2009.h.283-6.

7. Sherwood L. Fisiologi manusia. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2011.h.725-46.

8. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-9. Jakarta: EGC; 2007.h. 905-55,1171–80.

Gambar

Gambar 1. Kelenjar Hipofisis 2
Gambar 2. sel α dan β 2 Pars intermedia

Referensi

Dokumen terkait

BERDASARKAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI YANG BERSUMBER DARI KEGIATAN EVALUASI TERSEBUT BAGI KEPENTINGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENDIDIKAN BERDASARKAN ATAS PERTANYAAN: DIMANA/

Pada siklus reproduksi ini yang akan diteliti oleh penulis adalah siklus estrus dan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang reproduksi

(1) Apabila wajib retribusi tidak membayar atau kurang membayar retribusi yang terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (6), Bupati atau Pejabat yang

SidoMuncul kepada penderita katarak di Yogyakarta terhadap citra perusahaan PT.SidoMuncul saat dikontrol oleh kualitas program corporate philantropy lainnya meningkat

Rekapitulasi keterlaksanaan pembelajaran IPA terpadu tipe connected berbasis guided inquiry setiap tahapan pembelajaran ....

Bahan penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi yang dikenakan langsung terhadap bahan baku yang sifatnya hanya membantu atau mendukung kelancaran

Diatas sudah dijelaskan bahwa antara satu- desa dengan desa lainnya di Dataran Tinggi Dieng selalu terdapat jalan terabasan, selain fenomena tersebut dari 13 jumlah

Liberalisasi di bidang jasa yang  menyangkut sumber daya manusia mungkin akan  tampak  terlihat  jelas  karena  menyangkut  tentang  penempatan  tenaga  terampil  dan