• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Fantasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Fantasi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. LaLatatar Br Belelakakanangg

Berfantasi atau berkhayal merupakan salah satu gejala pengenalan (kognisi), Berfantasi atau berkhayal merupakan salah satu gejala pengenalan (kognisi), ya

yaititu u gegejaljala-a-gegejaljala a yayang ng teterdrdapapat at dadalam lam kekejiwjiwaaaan n kikita, ta, sebsebagagai ai hahasisil l dadariri  pengenalan.

 pengenalan. Berfantasi Berfantasi dapat dapat menimbulkan menimbulkan daya daya imajinasi imajinasi kita kita dalamdalam menciptakan sesuatu yang belum ada, yakni susuatu yang baru.

menciptakan sesuatu yang belum ada, yakni susuatu yang baru.

Setiap orang mempunyai dan mengalami fantasi yang berbeda-beda. Bahkan Setiap orang mempunyai dan mengalami fantasi yang berbeda-beda. Bahkan  pada

 pada satu satu objek objek yang yang sama, sama, tiap tiap individu individu akan akan memiliki memiliki fantasi fantasi yang yang berbeda- berbeda- beda.

 beda. isalnya isalnya sekelompok sekelompok anak anak dihadapkan dihadapkan pada pada bola. bola. Si Si ! ! akanakan me

membmbayayanangkgkan an bobola la ititu u sebsebagagai ai duduninia, a, sedsedanangkgkan an ananak ak yayang ng lailain n akakanan menfantasikan sebagai makanan. "antasi juga

menfantasikan sebagai makanan. "antasi juga menolong orang untuk memikirkanmenolong orang untuk memikirkan cara atau strategi menghadapi sesuatu hal yang akan datang. isalnya, seorang cara atau strategi menghadapi sesuatu hal yang akan datang. isalnya, seorang siswa diminta membayangkan apa yang akan terjadi jika ia lulus atau tidak.

siswa diminta membayangkan apa yang akan terjadi jika ia lulus atau tidak. #eh

#ehiduidupan pan manmanusiusia a tidtidak ak terlterlepaepas s dardari i aktaktifiifitas tas berberpikpikir, ir, taptapi i tak tak jarajarangng manusia yang ketika ditanyakan definisi dari berpikir itu apa, malah kelimpungan manusia yang ketika ditanyakan definisi dari berpikir itu apa, malah kelimpungan tidak bisa menjawabnya. Bila dilihat dari aktifitas berpikir itu sendiri, dapat kita tidak bisa menjawabnya. Bila dilihat dari aktifitas berpikir itu sendiri, dapat kita lihat bahwa dalam berpikir itu pertama membutuhkan adanya fakta, hal yang jadi lihat bahwa dalam berpikir itu pertama membutuhkan adanya fakta, hal yang jadi ob

objekjeknynya a adadalalah ah nynyataata, , bibisa sa beberurupa pa bebendnda a ataataupupun un yayang ng lailainnnnyya, a, kekeduduaa membu

membutuhktuhkan an adanyadanya a indra, bisa indra, bisa berupberupa a indra penglihataindra penglihatan n (mata)(mata), , pendependengaranngaran (tel

(telinginga), a), penpenciuciuman man (hi(hidundung), g), penpengecgecap ap (li(lidahdah), ), dan dan perperaba aba (ku(kulit)lit), , ketiketigaga membutuhkan adanya otak untuk berpikir, tentunya otak disini adalah otak yang membutuhkan adanya otak untuk berpikir, tentunya otak disini adalah otak yang normal$tidak terganggu, yang bisa di gunakan untuk berpikir, keempat adanya normal$tidak terganggu, yang bisa di gunakan untuk berpikir, keempat adanya informasi sebelumnya, ini juga merupakan hal penting dalam proses berpikir, informasi sebelumnya, ini juga merupakan hal penting dalam proses berpikir, karena informasi sebelumnya ini akan menjadi faktor penentu pada kesimpulan. karena informasi sebelumnya ini akan menjadi faktor penentu pada kesimpulan. %embahasan tentang berpikir ini tentu sangat menarik untuk diulas dan dibahas %embahasan tentang berpikir ini tentu sangat menarik untuk diulas dan dibahas lebih dalam lagi, agar dapat memahami secara dalam tentang berpikir yang setiap lebih dalam lagi, agar dapat memahami secara dalam tentang berpikir yang setiap saat kita lakukan. %embahasan fantasi

saat kita lakukan. %embahasan fantasi dan berpikir yang lebih dalam akan penulisdan berpikir yang lebih dalam akan penulis  bahas di bab berikutnya.

 bahas di bab berikutnya. B.

B. RuRumumusasan Mn Masasalalahah &.

&. !p!pakakah ah fafantntasasi ii itu tu '' .

. !pa !pa saja saja macmacam-am-macamacam fm fantantasi asi itu itu '' .

. BaBagaigaimamana na tes tes fafantntasi asi '' *.

*. !pa !pa penpenyeyebab bab terterjadijadinya nya fanfantasi tasi '' & &

(2)

+. !pa faktor yang mempengaruhi fantasi ' . !pa sisi positif dan Sisi negatif dari fantasi ' . !pa pengertian berpikir'

. !pa saja macam-macam berpikir'

/. !pa saja tingkatan-tingkatan dalam berpikir' &0. Bagaimana proses berpikir'

&&. !pa hambatan-hambatan dalam berpikir'

C. Tujuan Penulisan

1ari rumusan masalah diatas diharapkan bisa mencapai tujuan sebagai berikut2 &. 3ntuk mengetahui apa itu fantasi.

. 3ntuk mengetahui macam-macam fantasi. . 3ntuk mengetahui tes fantasi.

*. 3ntuk mengetahui penyebab terjadinya fantasi.

+. 3ntuk mengetahui factor yang mempengaruhi fantasi. . 3ntuk mengetahui sisi positif dan sisi negatif dari fantasi. . 3ntuk mengetahui apa itu berpikir.

. 3ntuk mengetahui macam-macam berpikir.

/. 3ntuk mengetahui tingkatan-tingkatan dalam berpikir. &0. 3ntuk mengetahui proses berpikir.

&&. 3ntuk mengetahui hambatan-hambatan dalam berpikir. BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian antasi

1ari 4ikipedia bahasa 5ndonesia online fantasi adalah yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja. #ata lain untuk fantasi adalah imajinasi.

"antasi bisa juga merupakan sebuah genre yang menggunakan bentuk sihir dan supranatural sebagai salah satu elemen plot, tema dan seting dalam sebuah film. 6enre fantasi secara umum dibedakan dengan genre sains fiksi yang lebih  bertemakan ilmiah dan horor tentang hal yang mengerikan.

"antasi menurut 7anto Subiyanto (&/0, hal.&) adalah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru. 8al senada juga dijelaskan oleh Bimo 4algito (&/, hal //). 1engan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan, ke keadaan yang akan mendatang. Sedangkan menurut 9ulianto Simanjuntak (00, hal. &0), fantasi (imajinasi) adalah kemampuan jiwa yang dapat membentuk satu tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan yang lama.

(3)

"antasi dapat terjadi secara sadar ataupun tidak sadar. "antasi secara sadar  misalnya pada seorang pemahat arca yang membentuk arca berdasarkan fantasinya. Sedang fantasi tidak sadar biasanya dilakukan oleh anak kecil yang  bercerita tidak sesuai dengan kenyataan, walau tanpa ada maksud untuk   berbohong (4algito, &/, hal. //).

!bu ahmadi mendefinisikan, "antasi (#hayalan, !ngan-angan, 5magination) adalah kekuatan jiwa untuk menciptakan tanggapan baru dalam  jiwa kita dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang telah dimiliki. 9adi, dengan kekuatan fantasi manusia dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan mampu menjangkau ke depan, keadaan yang akan datang.

B. Ma!am"Ma!am antasi

9enis-jenis fantasi menurut Bimo 4algito dalam bukunya dapat diuraikan sebagai berikut 2

&. "antasi disadari2 fantasi yang terjadinya disadari oleh individu. isal2 seseorang sedang berimajinasi tentang suatu kejadian untuk novelnya

. "antasi yang tidak disadari2 fantasi yang terjadinya tanpa disadari atau disengaja oleh ybs. "antasi semacam ini terjadi pada anak-anak, yang kadang-kadang menimbulkan dusta semu pada anak dsb.

. "antasi !ktif2 "antasi yang terjadi-nya melibatkan secara aktif gejala-gejala  jiwa lainnya seperti pikiran, kemauan, perasaan.

*. "antasi %asif2 "antasi yang terjadi-nya tidak melibatkan gejala-gejala jiwa lainnya secara pasif. %ada fantasi pasif seolah-olah kedasaran dibiarkan untuk tempat bermainnya daya fantasi.

+. "antasi encipta2 "antasi aktif yang mampu menghasilkan karya kreatif  misalnya lagu, lukisan, cerpen, novel, dst.

. "antasi :untunan2 "antasi aktif yang yang terjadinya dibawah tuntunan sesuatu misalnya fantasi yang timbul pada saat membaca novel, melihat film, mendengarkan lagu, dst.

"antasi dibagi menurut caranya orang berfantasi 2

&. "antasi yang menciptakan, yaitu merupakan bentuk atau jenis fantasi yang menciptakan sesuatu, misal, perancang busana dalam menciptakan model  pakaian.

. "antasi yang mengabstraksi ;ara orang berfantasi dengan mengabstraksikan 

(4)

 beberapa bagian sehingga ada bagian-bagian yang dihilangkan. isal ada anak yang belum pernah melihat gurun pasir, maka untuk menjelaskan digunakan lapangan.

. "antasi yang dipimpin yaitu bentuk atau jenis fantasi yang dituntun oleh  pihak yang lain. isalnya seseorang yang melihat film, orang ini dapat mengikuti apa yang dilihatnya dan dapat berfantasi tentang keadaan atau tempat-tempat yang lain dengan perantaraan film itu, sehingga fantasinya dituntun berdasarkan film.

*. "antasi yang mendeterminasi 7aitu cara orang berfantasi dengan mendeterminasi terlebih dahulu. isalnya seorang anak belum pernah melihat harimau, kemudian dikenalkan bahwa harimau adalah kucing yang  besar. aka dalam fantasinya akan muncul gambaran kucing besar sebagai

harimau.

+. "antasi yang mengkombinasi 7aitu cara orang berfantasi di mana orang mengkombinasikan pengertianpengertian atau bayangan-bayang yang ada  pada individu yang bersangkutan. isal fantasi tentang ikan duyung, yaitu makhluk yang memiliki kepala wanita dan berbadan ikan (4algito, &/, hal. &00). ;ontoh lainnya adalah ingin membangun rumah dengan mengkombinasi model <ropa dengan atap model rumah inangkabau.

C. Tes antasi

!da berbagai macam test yang dapat digunakan untuk mengukur  kemampuan individu dalam berfantasi. acam-macam test itu adalah (4algito, &/, hal. &0&)2

&. :est :!: yaitu test yang berwujud gambar-gambar dan testee disuruh bercerita tentang gambar itu.

. :est kemustahilan yaitu test yang berbentuk gambar-gambar atau ceritacerita yang mustahil terjadi dan testee disuruh mencari kemustahilannya itu.

. 8eilbronner 4irsma :est yaitu test yang berwujud suatu seri gambar yang makin lama makin sempurna.

*. :est =orschach yaitu test yang berwujud gambar-gambar dan testee diminta untuk menginterpretasikan gambar tersebut.

D. Pen#e$a$ Terja%in#a antasi

&. Secara disadari, yaitu apabila individu betul-betul menyadari akan fantasinya, misal seorang pelukis yang sedang menciptakan lukisan dengan imajinasinya. . Secara tidak disadari, yaitu apabila individu tidak secara sadar telah dituntun

oleh fantasinya, hal seperti ini banyak dijumpai pada anak-anak. *

(5)

E. akt&r"akt&r 'ang Mem(engaruhi antasi &. #urang adanya penggunaan waktu kosong . !danya harapan-harapan$ cita-cita yang tinggi . !danya kesulitan pemecahan masalah

*. !danya #elemahan pribadi

+. !danya perasaan pesimis terhadap masa depan

. Sisi P&siti) antasi %an Sisi Negati) antasi Sisi positif fantasi 2

a. 1engan daya fantasinya, manusia mampu membuat karya kreatif.

 b. 1engan daya fantasinya, manusia dpt. masuk kedunia imajiner, misalnya  pada saat membaca novel.

c. 1engan fantasi pasif (melamun), manusia dapat menghibur dirinya sejenak  (asal tak terus menerus)

Sisi negatif fantasi 2

a. "antasi pasif (melamun) tidak begitu merugikan asal hal itu dilakukan sebentar saja dan tidak sering terjadi.

 b. 9ika melamun dijadikan kebiasaan, orang ybs.akan mengalami kesulitan jika menghadapi masalah di dunia nyata, bukan dunia imajiner.

*. Pengertian Ber)ikir

Berfikir mempunyai arti segala proses aktivitas psikis yang intensional maksudnya dimana seseorang mempunyai masalah maka seseorang menggabungkan pengertian yang satu dengan yang lainnya untuk mendapatkan  jalan keluar (pemecahan masalah) yang sedang dihadapinya. enurut 1rever 

dalam #hodijah (002&&) berpikir adalah melatih ide-ide dengan cara yang tepat dan seksama yang dimulai dengan adanya masalah. enurut Solso berpikir  adalah sebuah proses dimana representasi mental baru dibentuk melalui transformasi informasi dengan interaksi yang komplek atribut-atribut mental seperti penilaian, abstraksi, logika, imajinasi, dan pemecahan masalah.

1alam berpikir kita memerlukan alat, yaitu akal (ratio). 8asil berpikir itu dapat diwujudkan dengan bahasa. enurut #hodijah (00), pikiran sendiri ada dua macam, yaitu pikiran sadar dan bawah sadar. Sedang manusia memanfaatkan &> kekuatan pikirannya, sementara > ada pada kekuatan bawah sadar yang

(6)

semacama ?perasaan@. 1iantara pikiran sadar dan bawah sadar ada =eticular  !ctivating System (=!S) atau filter, yang untuk membuka pintu otak kita mesti  berada pada gelombang !lfa. %ikiran bawah sadar menyimpan memori,

self-image, personality A habits (kebiasaan).

!da tiga pandangan dasar tentang berpikir, yaitu2

&. berpikir adalah kognitif, yaitu timbul secara internal dalam pikiran tetapi dapat diperkirakan dari perilaku.

. berpikir merupakan sebuah proses yang melibatkan beberapa manipulasi  pengetahuan dalam sistem kognitif.

. berpikir diarahkan dan menghasilkan perilaku yang memecahkan masalah atau diarahkan pada solusi.

Salah satu sifat dari berpikir adalah goal directed yaitu berpikir tentang sesuatu, untu memperoleh pemecahan masalah untuk mendapatkan sesuatu yang  baru. Berpikir juga dapat dipandang sebagai pemprosesan informasi dari stimulus yang ada (strating position) sampai pemecahan masalah (finishing  position) atau goal state. 1engan demikian dapat dikemukakan bahwa berpikir 

itu merupakan proses kognitif yang berlangsung antara stimulus dan respon.

H. Ma!am"Ma!am Ber)ikir

Berpikir banyak sekali macamnya. Banyak para ahli yang mengutarakan  pendapat mereka. Berikut ini akan dijelaskan macam-macam berpikir, yaitu2

&. Berpikir alamiah adalah pola penalaran yang berdasakan kebiasaan sehari-hari dari pengaruh alam sekelilingnya. isal2 penalaran tentang panasnya api yang dapat membakar jika dikenakan kayu pasti kayu itu akan terbakar.

. Berpikir ilmiah adalah pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara teratur dan cermat. isal2 dua hal yang bertentangan penuh tidak dapat sebagai sifat hal tertentu pada saat yang sama dalam satu kesatuan.

. Berpikir autistik2 contoh berpikir autistik antara lain adalah mengkhayal, fantasi atau wishful thinking. 1engan berpikir autistik seseorang melarikan diri dari kenyataan dan melihat hidup sebagai gambar-gambar fantastis.

*. Berpikir realistik adalah berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata, biasanya disebut dengan nalar (reasoning).

"loyd . =uch (&/) menyebutkan ada tiga macam berpikir realistik, atara lain2

a. Berpikir 1eduktif 

(7)

1eduktif merupakan sifat deduksi. 9adi, berpikir deduktif adalah proses  berpikir (penalaran) yang bertolak dari proposisi yang sudah ada, menuju  proposisi baru yang berbentuk kesimpulan.

 b. Berpikir 5nduktif 

5nduktif artinya bersifat induksi. 9adi, berpikir induktif adalah menarik  suatu kesimpulan umum dari berbagai kejadian yang ada di sekitarnya.

c. Berpikir <valuatif 

Berpikir evaluatif ialah berpikir kritis, menilai baik-buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan (5smienar, 00/). #ita tidak menambah atau mengurangi gagasan, kita menilainya menurut kriteria tertentu.

I. Tingkatan Ber)ikir

1alam berpikir ada beberapa tingkatan atau stage sampai seseorang memperoleh pemecahan masalah. 1iantaranya tingkatan berpikir sebagai berikut. &. Berfikir #onkret

1idalam tingkatan berfikir ini memerlukan adanya situasi C situasi yang konkret$ nyata, tetapi tidak membutuhkan pengertian yang konkret, karena  pada umumnya berfikir konkret ini dimiliki oleh anak C anak kecil, dan harus

disajikan dengan peragaan secara langsung. . Berfikir Skematis

%ada tingkatan ini seseorang bukan hanya membutuhkan data C data, kenyataan, ataupun pengertian yang konkret, tetapi juga memerlukan data C  data yang disusun secara sistematis dan dapat memperlihatkan hubungan antara persoalan yang satu dengan yang lain sehingga menghasilkan kesimpulan.

. Berfikir !bstrak 

:ingkatan berfikir abstrak tidak membutuhkan bagan C bagan, skema C  skema, simbol C simbolnya, melainkan membutuhkan tanggapan dan ingatan sendiri serta kecerdasan pikir sendirilah yang berperan memecahkan masalah. aka tingkatan ini disebut tingkatan tertinggi.

+. Pr&ses Ber)ikir

Bahasa merupakan alat yang cukup ampuh dalam proses berpikir, namun  bahasa bukan satu-satunya alat yang dapat digunakan yaitu bayangan atau

(8)

gambaran. 4alaupun berpikir dapat menggunakan gambaran-gambaran atau  bayangan-bayangan, namun sebagian terbesar dalam berpikir orang menggunakan simbbol-simbol bahasa dengan segala ketentuan-ketentuannya. #arrena bahasa merupakan alat yang pernting dalam berpikir, maka sering dikemukakan bila seseorang itu berpikir, orang itu bicara dengan dirinya sendiri.

enurut para ahli logika, mengemukakan adanya empat langkah atau proses dari berfikir, yakni 2

&. embentuk %engertian

embentuk pengertian dapat diartikan sebagai suatu perbuatan dalam  proses berfikir (dengan memanfaatkan isi ingatan) bersifat riel, abstrak dan

umum serta mengandung sifat hakikat sesuatu, ataupun bisa diartikan sebagai  proses mendeskripsikan ciri C ciri objek yang sejenis dan mengklasifikasikan ciri C ciri yang khas dari suatu pengertian. isalnya ciri C ciri khas dari spidol, spidol merupakan alat tulis yang bisa digunakan untuk menulis di white board, tintanya berwarna hitam, bentuknya besar dan jelas apabila digunakan untuk menulis pada white board.

. embentuk %endapat atau Dpini

%endapat atau opini dapat diartikan sebagai hasil pekerjaan pikiran (otak) dalam meletakkan hubungan antara tanggapan sesuatu dengan yang lainnya, antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lainnya dan dikatakan dalam suatu kalimat.

. embentuk #eputusan

7aitu pikiran kita menggabung-gabungkan pendapat tersebut. *. embentuk kesimpulan

7aitu pikiran kita menarik keputusan-keputusan dari keputusan yang lain.

,. Ham$atan %alam Ber)ikir

1alam proses berpikir tidak selalu berlangsung dengan begitu mudah, sering orang mengalami hambatan-hambatan dalam proses berpikirnya. 8ambatan-hambatan yang mungkin timbul dalam proses berpikir dapat disebabkan antara lain karena2

&. 1ata yang kurang sempurna, sehingga masih banyak lagi data yang harus diperoleh.

(9)

. 1ata yang ada dalam keadaan confuse (membingungkan), data yang satu  bertentangan dengan data yang lain, sehingga hal ini akan membingungkan

dalam proses berpikir.

#ekurangan data dan kurang jelasnya data akan menjadikan hambatan dalam  proses berpikir seseorang. ebih-lebih kalau datanya bertentangan dengan yang lain, misalnya dalam cerita-cerita detektif. #arena itu ruwet tidaknya sesuatu masalah. engkap tidaknya data akan dapat membawa sulit tidaknya dalam  proses berpikir seseorang.

BAB III PENUTUP

A. ,esim(ulan

"antasi adalah yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja (imajinasi).

acam-macam fantasi yaitu fantasi disadari, fantasi tidak disadari, fantasi aktif, fantasi pasif, fantasi mencipta dan tuntunan. Sedangkan fantasi menurut caranya orang berfantasi terbagi atas tiga yaitu fantasi yang mengabstraksi, mendeterminasi dan mengkombinasi.

"antasi dapat membuat orang kreatif dengan imajinasinya dan dapat menghibur namun jika terlalu lama berfantasi dapat berdampak buruk seperti mengalami kesulitan dalam menghadapi hal di dunia nyata.

Berpikir adalah melatih ide-ide dengan cara yang tepat dan seksama yang dimulai dengan adanya masalah. !da tiga pandangan dasar tentang berpikir, yaitu2 berpikir adalah kognitif, berpikir merupakan sebuah proses yang melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan dalam sistem kognitif, dan berpikir  diarahkan dan menghasilkan perilaku yang memecahkan masalah atau diarahkan  pada solusi. acam-macam berpikir, yaitu berpikir alamiah, berpikir ilmiah,  berpikir autistik, berpikir realistik.

1alam berpikir ada beberapa tingkatan atau stage sampai seseorang memperoleh pemecahan masalah. 1iantaranya yaitu, berfikir konkret, berfikir  skematis, dan berfikir abstrak. %roses berpikir ada empat, yaitu membentuk   pengertian, membentuk pendapat atau opini, membentuk keputusan, membentuk 

kesimpulan.

8ambatan-hambatan yang mungkin timbul dalam proses berpikir dapat /

(10)

disebabkan antara lain karena data yang kurang sempurna, sehingga masih  banyak lagi data yang harus diperoleh, dan data yang ada dalam keadaan confuse

(membingungkan).

B. Saran

1ari hasil penulisan makalah ini, pemakalah berharap kepada teman-teman mahasiswa atau mahasiswi untuk lebih banyak lagi membaca dibuku-buku lain agar memperoleh pengetahuan maupun khaEanah yang luas tentang %sikologi khususnya ?"antasi dan Berfikir@. #arena kami merasa bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.

DATAR PUSTA,A

!bu !hmadi, Psikologi Umum, &//, =ineka ;ipta 2 9akarta !hmad "auEi, Psikologi Umum, 00*, %ustaka Setia 2 Bandung !hmadi, !bu.. Psikologi Umum, &/, %:. Bina 5lmu 2 Surabaya  Furjanah, Diktat Psikologi Umum, 0&0, ;iamis

=oEali, Proses Berpikir , 00 (http2$$www.psb-psma.org$content$blog$proses-berpikir) Saliman, dan Sudarsono,  Kamus Pendidikan Pengajaran dan Umum. &//*, =ineka

;ipta 2 9akarta

Simanjuntak, 9ulianto.  Perlengkapan Seorang Konselor : Catatan Kuliah dan  Refleksi Pembelajar Konseling . 00, # 2 :angerang

Subiyanto, 7anto dan 1edi Suryadi, Tanya a!ab Pengantar Psikologi"&/0, !rmico 2 Bandung

Supriyono, 4idodo, Psikologi Belajar , 00*, %:. =ineka ;ipta 2 9akarta

4algito, Bimo.,  Pengantar Psikologi Umum. &/, 7ayasan %enerbitan "akultas %sikologi 36 2 7ogyakarta

Referensi

Dokumen terkait

a) Menganalisis komposisi sistem kognitif pada soal UN fisika tiga tahun. terakhir. b) Mengetahui komposisi dimensi pengetahuan pada soal UN fisika tiga

Agar pengetahuan yang dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar kebenaran, maka proses berpikir itu harus dilakukan dengan suatu cara proses berpikir itu harus dilakukan dengan

Pendidikan IPS bersumber pada (a) disiplin ilmu-ilmu social, humaniora dan kegiatan dasar manusia, (b) Ilmu Pengetahuan alam untuk metode berpikir; (c) disiplin Ilmu

a) Menganalisis komposisi sistem kognitif pada soal UN fisika tiga tahun. terakhir. b) Mengetahui komposisi dimensi pengetahuan pada soal UN fisika tiga

Tujuan biasanya di tetapkan untuk tiga domain, yaitu kognitif (berpikir), psikomotor (gerak) dan afektif (sikap) pertimbangan dalam proses ini

Dalam pandangan Filsafat, manusia dalam memberdayakan akal pikiran dengan berbagai pengetahuan dan potensi dirinya melahirkan paling tidak tiga pengetahuan dasar

Proses Metakoginisi dan Pembentukan Konsep dalam Matematika: Dwi Purnomo 15 metakognisi adalah pengetahuan yang digunakan untuk mengarahkan proses berpikir. kita

mengimplementasikan scientific approach akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Dengan proses